Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DEVITA RAHMAWATI NAPITUPULU

NIM :7192444002
MATA KULIAH: PENGANTAR EKONOMI MAKRO

1. Soal 1
Pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian yang akan menggerakan roda ekonomi suatu
negara terdiri dari Perusahaan, Rumah Tangga dan Pemerintah. Ketiganya akan saling
ketergantungan dan membutuhkan. Buatlah diagram aliran melingkar (Circular Flow
Diagram) dari ketiga pelaku ekonomi tersebut dan jelaskan peran masing-masing !
2. Soal 2
Misalkan dalam suatu perekonomian berlaku keadan berikut ini :
C = 200 + 0,75 Yd
Pemerintah memungut pajak sebanyak 20% dari Pendapatan Nasional
Pengeluaran Pememrintah adalah 500
Investasi adalah 300
a. Hitunglah Pendapatan Nasional dalam keseimbangan ( Bobot 5)
b. Bagaimana anggara belanja pememrintah (yaitu surplus, defisit atau seimbang)
(Bobot 5)
c. Jika pendapatan nasional pada tingkat konsumsi tenaga penuh adalah 3.000 masalah
apakah yang dihadapi oleh perekonomian tersebut? (Bobot 10)
3. Soal 3
Ada tiga metode pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional yaitu production
approach, expenditur approach dan income Approach. Jelaskan dari masing-mamsing tiga
pendekatan tersebut disertai formula rumusnya!
4. Soal 4
Jika diketahui fungsi konsumsi dalam suatu perekonomian adalah C=200+0,8Y dan
sementara itu fungsi investasi adalah I = 50
Hitunglah berapakah keseimbangan pendapatan nasional Y ? Melalui
a. Pendekatan Pengeluaran (Bobot 10)
b. Pendekatan Injeksi (Bobot 10)
5. Soal 5
Penawaran agregat adalah total penawaran seluruh barang dan jasa dalam perekonomian.
Kurva Penawaran agregat menunjukkan hubungan antara jumlah output agregat yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusaan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga
umum. Buatlah kurva penawaran agregat dan kurva permintaan agregat dan jelaskan
(Bobot 15)
6. Soal 6
Dalam perekonomian diasumsikan bahwa fungsi konsumsi diberikan oleh
C=200+0,75(Y-T), Investasi yang direncakan adalah 100, belanja penerintah dan pajak
adalah 100
Hitunglah :
a. Tingkat Pengelyaran yang direncanakan sebagai fungsi dari pendapatan
b. Tingkat Pendapatan Equilibrium
.
JAWABAN UTS
1. Diagram aliran melingkar (Circular Flow Diagram)

Faktor Produksi Faktor Produksi


Uang PASAR FAKTOR Uang
PRODUKSI

Pajak Pajak

PERUSAHAAN Subsidi PEMERINTAH Subsidi RUMAH

TANGGA

Uang Uang
PASAR
Barang dan Jasa Barang dan Jasa
BARANG

 Peran Rumah tangga, yaitu sebagai konsumen pada barang atau produk
maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebagai penyedia
factor produksi, misalnya tenaga kerjanya, tanah atau lahan, bahan baku,
modal serta pengusaha.
 Peran Perusahaan, yaitu 1) membeli factor beberapa pendukung produksi, 2)
mengelola maupun mengkombinasikan factor produksi guna memproduksi
barang dan jasa, 3) menjual barang atau jasa yang dihasilkan untuk rumah
tangga (konsumen), 4) bertanggung jawab kepada kesejahteraan karyawan dan
juga masyarakat sekitar lingkungan perusahaan.
 Peran Pemerintah, yaitu 1) sebagai produsen, pemerintah dapat nerperan
sebagai produsen atau juga penyedia jasa layanan umum untuk masyarakat, 2)
berperan sebagai konsumen, 3) pmerintah sebagai pengatur kegiatan
perekonomian.
2. Dik : C = 200 + 0,75 Yd
Pemerintah memungut pajak sebanyak 20% dari Pendapatan Nasional
G = 500
I = 300
Dit : a. Hitunglah Pendapatan Nasional dalam keseimbangan
b. Bagaimana anggara belanja pemerintah (yaitu surplus, defisit atau seimbang)
c. Jika pendapatan nasional pada tingkat konsumsi tenaga penuh adalah 3.000
masalah apakah yang dihadapi oleh perekonomian tersebut?
Jwb :
a) Pendapatan nasional dalam keseimbangan :
C = 200 + 0,75Yd
T = 0,2Y
G = 500
I = 300
Yd = Y-T
Yd = Y-0,2Y = 0,8Y
Maka,
Y= C + I + G
Y = 200 + 0,75Yd + 300 + 500
Y = 200 + 0,75(Y-0,2Y) + 800
Y = 200 + 0,75(0,8Y) + 800
Y = 1.000 + 0,6Y
0,4Y = 1.000
Y = 2.500 (Besarnya pendapatan nasional keseimbangan )
Pajak ( T ) = 0,2 Y = 0,2 (2500) = 500

b) Anggaran pemerintah seimbang karena pajak sama dengan pengeluaran


pemerintah yaitu sebesar 500.
c) Yd = Y - T
Yd = 2.500 - 500 = 2.000
C = 200 + 0,75(2.000) = 200 + 1.500 = 1.700
jika C = 3.000, maka :
Y=C+I+G
Y = 3.000 + 300 + 500 = 3.800
Jika pendapatan nasional pada tingkat konsumsi tenaga penuh adalah 3000
Pendapatan nasional negara tersebut meningkat, dari 2.500 menjadi 3.800

3. 1. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Squad, pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan


ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu,
perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. Perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: Y=(Q1×P1)+(Q2×P2)+(Q3×P3)+....+(Qn×Pn)

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Qn = jenis barang ke-n 

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan
pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor
produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:

1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha


Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan
sebagai berikut: Y = W+R +I+ P

Keterangan: 

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional


dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen,
produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi: 

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).

2. Investasi domestik bruto (Investment/I).

3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).

4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).

Secara matematis dituliskan sebagai berikut. Y=C+G+I+(X-M)

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor
4.Jika diketahuti fungsi konsumsi dalam suatu perekonomian adalah C=200+0,8Y dan
sementara itu fungsi investasi adalah I- 50

Hitunglah berapakah keseimbangan pendapatan nasional Y? Melalui

a. Pendekatan Pengeluaran

b. Pendekatan Injeksi

JAWAB :

Dik :C- 200 + 0,SY

a. Pendekatan Pengeluaran Y=C+I I- 50

Y=C+I Y= 200 + 0,8Y + 50

Y= 250 + 0,8Y 0,2

Y= 250

Y= 1.250

b. Pendekatan Injeksi S=I

C= 200 + 0,8Y

S=-200 + 0,2Y S-I -200 + 0,2

Y = 50 0,2

Y= 250

Y = 1.250

5.Kurva penawaran dan permintaan agregat.


Permintaan Agregat.
Kenaikan di dalam faktor-faktor Yd, C, I, Ms/P, G, Yf, Pf, dan penurunan di i, T, dan
ER akan membewa kenaikan di dalam permintaan agregat (AD), atau menggeser
kurva permintaan agregat ke kanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan dalam
faktor-faktor Yd, I, C, Ms/P, G, Yf, Pf, dan kenaikan di dalam i, T, dan ER akan
menurunkan AD atau menggeserkan kurva AD ke kiri atas.
Pergeseran AD ke AD1 terjadi akibat adanya kenaikan di dalam Yd, C, I, G, Yf, Pf,
dan Ms/P, dan penurunan di dalam i, T, dan ER. Sebaliknya apabila pergeseran dari
AD ke AD2 terjadi sebagai akibat dari penurunan di dalam Yd, I, C, G, Ms/P, Yf, dan
Pf, dan kenaikan dari i, T dan ER.

Penawaran Agregat
a. Penawaran agregat jangka panjang

Jumlah output yang dapat dihasilkan dalam perekonomian jangka panjang ditentukan
oleh jumlah modal dalam perekonomian dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
dalam tingkat pekerjaan penuh (full employment)

Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu keadaan dimana kegiatan perekonomian


bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat yang dihasilkan pada tingkat
pengangguran alamiah disebut tingkat output natural (natural rate of output) yaitu
tingkat dimana perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga.
Dengan demikian kurva penawaran jangka panjang menunjukkan kedaan
yang vertikal pada tingkat output alamiah.

b. Penawaran agregat jangka pendek

Ketika tingkat harga keseluruhan naik maka harga untuk suatu unit output akan
meningkat relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unit akan meningkat
juga. Karena tingkat harga yang lebih tinggi maka akan menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih besar dalam jangka pendek. Perusahaan menaikkan produksi
dan jumlah output agregat yang ditawarkan meningkat, yang menghasilkan kurva
penawaran agregat jangka pendek yang memiliki kemiringan ke atas.

Jika biaya produksi suatu output meningkat maka akan menimbulkan keuntungan atas
suatu unit output akan menurun dan jumlah output yang akan ditawarkan pada setiap
tingkat harga akan menurun juga. Kurva penawaran agregat jangka pendek
bergeser ke kiri ketika biaya produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya produksi
menurun.

6. Dik : C = 200 + 0,75(Y-T)


I = 100
Belanja dan pajak pemerintah = 100

Dit : a. tingkat pengeluaran yang direncanakan sebagai fungsi dari pendapatan


b.Tingkat pendapatan equilibrium

JAWAB :
a. C = Co + Yd
C = 200 + 0,75 (y-100)
C = 200 + 075y – 75
C = 200 + 0,75 (1300) -75
C = 200 + 975 – 75
C = 1100

b. Y = C + I + G
Y + 200 + 0,25(y-100) +200
Y = 400 + 0,25y – 25
Y-0,25y = 375
0,75 = 375
Y = 500

Anda mungkin juga menyukai