Anda di halaman 1dari 44

BAB VII

PILIHAN PUBLIK

A. KOMPETENSI INTI
Mahasiswa diharapkan mampu memahami bagaimana Teori Pemungutan Suara dalam
Pilhan Publik .

B. KOMPETENSI DASAR
Pengertian, tujuan, dan fungsi Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik, unsur-unsur yang
terkait dan pengaplikasian teori tersebut .

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi Pemungutan Suara
2.Menjelaskan unsur-unsur yang terkait dalam penggunaan kebulatan suara
3.Pengaplikasian teori Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah menyelesaikan pemberian meteri diharapkan dapat menjelaskan serta


mengerti tujuan dan fungsi Pemungutan Suara.
2. Diharapkan mampu menyampaikan unsur unsur yang terlibat dalam penggunaan
kebulatan suara.
3. Diharapkan dapat mamahami pengaplikasian teori pilhan publik dalam pemungutan
suara.

119
E. PILIHAN PUBLIK

Monarkhi adalah seperti sebuah perahu kecil, berlayar mulus hingga terjadi
beberapa gangguan ketika Kapten membawanya ke bebatuan; demokrasi pada sisi lain,
adalah seperti sebuah perahu. Tiak pernah turun tetapi ketika ada kecelakaan, kakimu akan
selalu basah.

Buku teks ini membahas tentang kegagalan pasar dan penanggulangannya cenderung
membawa pndangan yang lebih menyenangkan dari pemerintah. Dengan pajak disini,
pengeluaran ada, maka negara siap memeperbaiki semua ketidaksempurnaan pasar,
sementara dengan melihatnya maka pendapatan akan didistribusikan dalam suatu cara yang
menggambarkan penilaian etika dari komunitas. Beberapa pandangan adalah variasi dengan
ketidakpuasan publik dengan kinerja pemerintah. Hasil polling opini publik misalnya secara
konsisten melaporkan bahwa dalam 40 persen orang yang menaruh kepercayaan kepada
kongres. Mantan Presiden Ronald Reagen kemungkinan meringkaskan entimen dari beberapa
hal ketika telah diperlengkapi, “Ketika anda pergi ke temapt tidur bersama dengan
pemerintah,anda tentu akan mendapatkan lebih dari sekedar tidur pada malam hari.

Sangat dimungkinkan bahwa ini merupakan komen tak berdasar di pihak individu.
Sesuai dengan definisi, dalam demokrasi kita akan mendapatkan pemerintah yang kita
butuhkan. Kemungkinan yang lain adalah bahwa ini merupakan sebuah pebedaan untuk
pemerintahan yang dipilih scara demokratis untuk merespon kepentingan nasional.

Bab ini tentu membahas dan mengevaluasi berbagai mekanisme untuk membuat
pilihan publik. Dalam hal ini kita akan menguji demokrasi langsung dan bagaimana mereka
menterjemahkan keinginan anggotanya ke dalams sebuah tindakan kolektif. Kemudian kita
akan kembali pada komplikasi yang muncul ketika keputusan itu dibuat bukan hanya oleh
orang itu sendiri, tetapi oleh perwakilan yang dipilih.

Demokrasi langsung
Sebagaimana kita lihat dalam bab 5, cakupan dimana tujuan tertentu harus diberikan
secara kolektif adalah bersifat kontroversial. Untuk beberapa brang public yang penting,
maka beberapa pertahanan, sangat sulit untuk membaangkan sistem pasar yang
terdesentaliasi. Keoputuan publik juga tlah dibuat. Dalam masyarakat demokratis, berbagai

120
prosedur voting digunakan untuk memutuskan apa kuantitas barang publik yang diberikan.
Bagian ini akan terlihat pada berbagai prosedur.

Ketentuan kebulatan suara


Ironi dari masalah aturan bebas adalah bahwa setiap orang akan menjadi lebih baik
bila barang publik diberikan secara efisien, tetapi karena orang yang bertindak dalam
kepentingan mereka yang sempit, tidak cukup diberikan. Ini menyatakan bahwa pada
prinsipnya bila satu suara diambil terhadap apakah memberikan barang alam jumlah yang
cukup, izin harus dengan suara bulat sepanjang ada sistm pajak yang sesuai untuk
membiayainya. Prosedur yang dirancang untuk mendatangkan kesepakatan dengan bulat
diajukan pada awal abad ke 20 oleh Erik Lindahl (1919/1958).

Untuk memahami prosedur Lindahl, mengasumsikan kembali bahwa ada dua orang,
Adam dan Hawa, dan satu barang publik, roket untuk kembang api (r). Nyatakan Adam
mengatakan bahwa bagiannya dari biaya penyediaan roket adalah sebesar 30 persen.
Kemudian bila harga paasr per roket adalah Pr, maka harga Adam per roket adalah .30 x Pr.
Dengan harga itu, harga dari barang lain, seleranya dan pendapatannya, maka ada sejumlah
roket yang ingin dipeorleh oleh Adam. Secara umum, naytakan SA menotasikan bagian
Adam dari biaya penyediaan roket. Untuk nilai tertentu dari SA, Adam meminta sejumlah
roket. Ketika bagianpajaknya meningkat an menjadi lebih mahal baginya untuk memperoleh
roket, maka dia meinta jumlah yang lebih kecil.

Dalam gambar 7.1, sumbu horizontal mengukur jumlah roket. Bagian pajak Adam
diukur oleh jarak vertikald ari titik O. Kurva Dr memeprlihatkan bagaimana jumlah roket
yang diminta oleh Adam berkurang ketika bagian pajaknya meningkat.

Dengan cara yang sama, definisikan SE sebagai bagian Eve dari biaya penyediaan
roket. (Berdasarkan definisi SA + SE = 1). Dimana SE meningkat, jumlah yang diminta oleh
Eve berkurang. Dalam Gamabr 7.1, bagian pajakl dari Eve meningkat ketika ktia bergerak
turun sepanjng sumbu vertikal O’. (Sehingga, ajrak OO’ adalah 1). Skedul permintaannya
didenotasikand engan DrE. Ini condong ke atas karena gerakan ke atas seopanjang sumbu
vertikal menunjukkan harga terendah baginya.

Kesamaan yang telah ada muncul diantara peran bagian pajakl dalam model Lindahl
dan harga pasar dalam teori permintaan yang umum. Tetapi tentu ada perbedaan penting.
Disamping setiap individu enghadapio harga yang smaa, masing-masing menghadpi harga

121
priabdiper satuan abrang publik yang tergantung pada bagian pajaknya. Bagian pajak dirujuk
sebagai harga Lindahl.

Keseimbangan dalam model ini adalah bagian dari harga Lindahl seperti harga dalam
setiaop suara orang untuk jumlah yang sama dari barang publik. Dalam Gambar 7.1, ini
terjadi ketika bgioanj pajak Adam adalah OS* dan bagian pajak Eve adalah O’S”. Poaa
proses Lindahl ini, kedua pihak setuju bahwa r roket harus diberikan.

Gambasr 7.1. Model Lindahl

Kelayakan aturan suara bulat


Model Lindahl memperlihatkan eksitensi bagian pajak dan tingkat poenyediaan
barang publik yang dapat disepakatio paa semua anggota masyarakat. Pertanyaan beasr
adalah bagaimana ekonomi mencapaio titik keseimbangan. Bayangkan bahwa juru lelang
mengumumkan beberapa ketentuan awal dari saham pajak. Atas dasar skedul permintaan
yang ada, Adam dan Eve memiliki suara untuk s ejumlah roket yang mereka butuhkan. Bila
perjanjian itu tidak merupakan suara bulat, maka juru lelang mengumumkan ttapoan pajak
lainnya. Poroses terus berlanjut hingga Adam dan Eve memiliki persetujuan suara bulat
terhadap jumlah roket (r dalam Gambar 7.1). Poenentuan jumlah barang publik adalah hampir
sama dengna proses pasar. Seperti pendapatan dari proses pasar, ini terlihat bahwa alokasinya
adalah efiien pareto.

Sebagai metode praktis untuk menyediakan barang publik, ada dua masalah utama
terkait prosedur Lindahl. Pertama, mengasumsikan bahwa orang memberikan suara dengan
sungguh-sungguh. Bila Adam dapat memperkirakan atau menaksir jumlah maksimumyang
dikeluarkan oleh Eve untuk roket dari pada tanpa mereka, maka dia apat mencoba untuk
memaksanya untuk memberikan alokasi itu. Eve memiliki insentif yang sama. Perilaku
strategi juga daat mencegah Adam dan Eve mencapai keseimbangan Lindahl.

Kedua, dibutuhkans sejumlah waktu untuk mendapatkan bagian pajak yang tlah
disetujui oleh setiap orang. Dalam contoh ini, maka hanya ada dua pihak. Dalam kasus yang
lebih penting, beberapa orang kemungkinan akan dilibatkan. Untuk meminta stiaop orang
setuju adalah melibatkan setiap biaya pengambilan keputuan. Dalam hal ini, meskipun aturan
suratbulat itu menjamin bahwa tak seorangpun yang tereksploitasi, namun mreka seringkali
gagal pada situasi dimana tidak ada keputuan yang diambil.

Tbel 7.1. Selera pemilik suara yang mengarah pada keseimbnagan

122
Secara historis, ketika organisasi mengadopsi aturan suara bulat, maka seringkali
harus diekspresikan karena peserta ingin memastikan bahwa tidak ada aksi atau tindakan
yang diambil.

Aturan suara atau voting mayoritas


Suara bulat adalah jelas merupakan keadaan yang berbeda untuk dicapai. Hasilnya,
sistem voting tidak menuntut suara bulat yang diinginkan. Dengan sebagian besar atuan
voting, lebih dari separuh pemilik suara harus bertindak untuk hal yang disepakati.

Meskipun mekanika voting mayoritas adalah sama, namun biasanya sangat


bermanfaat untuk melihatnya dengan cermat. Perhatikan komunits dengan tiga voter, Denise,
Rudy dan Theo yang memiliki pilihan diantara tiga tingkatan ketentuan yang ada, A, B dan
C. level A adalah kecil, level B adalah sedang dan level C adalah besar. Selera pemilik suara
digambarkanj dalam Tabel 7.1. Masing-masing kolom memperlhiatkan bagaimana pemilik
suara membuat rangking pilihan. Misalnya, Rudi lebih menyukai lkevel C, tetapi tentu
dengan pilihan diantara B dan A, yang lebih menginginkan B.

Nyatakan bahwa pemilihan adalah diselekggarakan untuk apakah memilih A atau B.


Denise akan memebri suara untuk A sementara Rudy dan Theo akan memebri suara untuk B.
disini, B akan menang dengan suara 2 banding 1. Demikian jgua bila pemilihan
diselenggarkan antara B dan C, B akan dimenangkan dengan suara 2 banding 1. Level B
akan memenangkan pemilihan terhaap lawannya, dan dengan demikian menjadi opsi yang
dipilih oleh aturan mayoritas. Perlu dicatat bahwa seleksi atau pemilihan B adalah tidak
tergantung pada order dimana suara itu diambil.

Apakah kita selalu mengharapkan keputusan mayoritas menghasilkan hasil yang lebih
jelas ? Tidak terlalu penting. Nytakan bahwa preferensi untuk berbagai tingkat penyediaan
misile adalah digamabrkan dalam tabel 7.2. demikian juga, bayangkan serangkaian pemilhan
pasangan untuk menentukan elvel yang lebih disukai. Dalam pemilihan antara A an B, A
akan menang dengan suara 2 banding 1. Bila pemilihan diselenggarakan antara B dan C, B
akan mening dengansuara 2 banding 1. Akhirnya, dalam pemilihan antara A dan C maka C
akan menang dengan margin yang sama. Ini mrupakan hasil yang membingungkan.
Pemilihan pertama menaytakan bahwa A lebih baik dibandingkan B; yang kedua bahwa B
lebih mengarah ke C. catatan konvensional dari konsistensi ini menyatakan bahwa A harus
lebh merujuk ke C. tetapi dalam pemilihan ketiga, ketika sesuatu yang berlawnaan terjadi,

123
meskioun masing-masing selera pemilik suara adalah konsisten, namun selera komunitas tiak.
Fenomena ini dinyatakan sebgia paradoks pemberian suara atau voting.

Lebih lanjut, dalam situsi yang digamabrkand alam Tabekl 7.2, hasil yang terakhir
sangat tergantung pada urutan dimana suara itu diambil. Bila pemilihan pertama adalah
antara proposisi A dan B dan pemenang (A) menjalankannya terhaap C, maka C adalah
merupakan pilihan terakhir. Pada sisi lain, bila pemilihan pertama dalah B versus C, dan
pemenang (B) unggul trhadapo A, maka A akan dipilih. Dalam keadaan ini, kemampouan
untuk mengontrol urutan suara – agenda – juga memiliki kemamouan yang lebih besar.
Manipulasi agenda adalah proses dari pengorganisasian order untuk menjamin hasil yang
diinginkan.

Masalah yang lebih terkait adalah gangguan voting yang apat diarahkan tanpa
keputusan yang dicapai. Stelah pemilihan antara A an B, A menang. Bila C menantang A,
maka C menang. Bila B kemudian menantang C, B menang. Proses ini berlanjut tanpa bats,
sebuah fenomena yang disebut siklus. Beberapa kasus hsitoris penting dari siklus ini telah
teridentifikasi. Contoh yang baik menyangkut amandemen ke 17 Konstitusi Amerika Serikat,
yang menetapokan pemilihan langsung bagi senator Amerika Serikat. Penerapan “yang
terlambat selama 10 tahun oleh manuver parlementer yang tergantung pada siklus voting
melibatkan status quo (pengangkatan senator oleh legislatur engara) dan dua versi
amandemen.

Jelasnya, sebagian besar aturan ini tidak mengalami permasalahan ini. Setelah itu,
pemilihan sesuai dengan tabel 7.1 adalah menjadi lebih semopurna dan brjalan mulus. Apa
sumber yang ebrebda ? Ini kembalio apa struktur preferensi individu untuk berbagai tingkatan
pengadaan misile. Perhatikan kembali dalam tabel 7.2. Karena denise lebih mengacu kepada
A – B ke C, maka dapat mengikuti bahwa A memebrikanj Denise manfaat yang lebih dari
apa B dan B lebih dari C. skedule yang ada menotasikan Denise dalam Gambar 7.2, yang
menggambarkan suatu hubungan. Skedul ini diberi label Rudy dan Theo do dengan suara
yang sama.

Kita mendefinisikan puncak di dalam rpeferensi individu sebagai suatu titik dimana
semua hal menjadi lebh renah. Votr memiliki prefrensi tunggal bila dia telah ebrgerak dari
hasil yang diinginkan dan semua petunjuk, dengan utilitas yang sesuai.; dia juga memiliki
preferensi pouncak ganda, ila ketika dia menjauh dari hasil yang lebih disukai, utiltias akan
turun, tetapi kemudian nbaik kembali. Sehingga, Denise memiliki satu puncak di titik A;

124
Theoi memiliki puncak tunggal di titik B; dan Rudy memiliki dua puncak, satu di A dan satu
lagio di C. ini tentu mengarh pada preferensi Ruddy yang menjadi salah satu paradoks
voting. Bila Rudy memilikio prferensi puncak tugngal, sebagian besar mengarahh pada
keoputusan yang lebih konsisten.; itulahs ebabnya mengapa tidak ada voting paratoks yang
munculd ri Gambar 7.2.. juga setiap voter memiliki preferensi yang lebih bik. Secara umum
bila preferensi voter atau pemilik suara memiliki satu puncak maka tidak terjadi paradoks
voting.

Gambar 7.2. Gtafik preferensi dari Tabel 7.2.

Karena preferensi multi puncak ini dapat digambarkan pada sebagian besar cvoting,
maka perlu untuk mengetahuio apakah mereka menjadi sangat penting ketika ada masalah
praktis. Perhatikan kembali dalam Tabel 7.2. Rudy yang memilikio preferensi memiliki dua
puncak. Dia lebih menyukai pengeluarabn misil yang sangat besar atau sangat kecil untuk
mengkuantifikasi kelas menengah. Meskiopun preferensi ini tidak terlalu penting sebagai hal
yang irrasional, namun mereka lebih memiliki sikapo tertentu.

Nyatakan bahwa disamoping missle, voter atau pemilik suara memilih diantra level
pengeluaran untuk parkir publik – brang untuk mana ada substitusi privat. Asumsikan bahwa
dengan adanya pengeluarna parklir publik yang kecil atau sedang, maka pemilik suara Smith
akan bergabung dengan country claub swasta, tetapi tentu dengan pengeluaran yang cukup
besar, dia akan menggunakan parkir publik. Ditekankan bahwa beban pajak Smith meningkat
seiring dengan pengeluaran parkirrnya, sehingga dia lebih menyukai aprkir kecil hingga
sedang – karena tak satupun opsi ini yang memberi manfaat bagi Smith, dia lebih menyukai
parkir dengan beban pajak yang lebih kecil. Tetapi hasil yang lebih diinginkannya adalah
merupakajn pengeluaran besar dari parkir publik. (Ini tergantung apa bagian beban pajak
yang trkait dibandingkan dengan biaya keanggotaan country lub). Singkatnya, Smith juga
lebih menyukai parkir publik yang kecil atau besar untuk satu yang berukuran sedang
sehingga, ketika ada substitusi swasta untuk publisits yang baik, maka pola multi pouncak
seperti Rudy dalam gambar 7.2 dapat muncul dengan mudah.

Lebih lanjut, ketika masalah ini tidak didasrkan atas satu dimensi, maka preferensi multio
puncak ini juga menjadi kemungkinan yabng lebih serius. Nyatakan bahwa komunits itu
adalah mencoba memutuskan bagaimana menggunakan bangunan kosong. Pilihan A adalah
dengan menjadikannya sebagai klinik aborsi, piihan B adalah sebagai toko buku dewasa dan
piihan C adalah kantor rekruitmen tentara. Tidak seperti pilihan antara level pengeluaran

125
misil yang berbeda, disini altenatifnya tidak menunjukkan sesuatu yang lebih atau kurang
dari satu karakteristik. Sangat mudha untuk membayangkan kemunculan rpeferensi multi
puncak.

Toerema voter menengah


Sekarang kita akan kembali pada kasus yang lebih sederhana di dalam mana semua
alterbnatif dianggap menunjukkan sejumlah kecilk atau besar karakteristik tunggal. Orang
tentu akan menilais etiapo alternatif atas dasar karakteristik tugngal. Contohnya adalah
seberapa beasr barang publiok yang dibutuhkan. Mendefinisikan voter median sebagai
pemilih yabng memiliki kesukaan terletak paa badsgian tngah dari semua selera emilik hak
suyara; separuh dari pemilih ingin lebih baik dibandingkan dengan pemilih menengah, dan
separuhnya lagi kurang. Teorema voter median ini menaytakan bahwa sepanjang semua
keinginan itu memiliki satu puncak, hasil voting mayoritas merefleksikan rpeferensi voter
median.

Untuk memperlihtkan teorema voter median ini, asumsikan bahwa ada lima pemilih :
Donald, Daisy, Huey, dewey dan Lousie. Mereka memutuskan seberapoa besar yang akan
diberikan oleh masing-masing pihak. Level yang lebih diinginkan untuks tiap pemilih dicatat
dalam Tabel 7.3. Karena preferensi ini memiliki satu puncak, maka semakin mendekati
elvelk pengeluaran adalah memberikan puncak voter, semakin dia lebih enyukainya.
Pergeseran dari pengeluaran phak adalah nol hignga #5m, maka akan lebih disukai tanpa
membyar uang kepada semua partai oleh pemilih. Pergesran dari $5 ke $100 juga akan
disetujui oleh Daisy, Duey, Dewey dan Lousie dan dari $100 - $150 oleh Huey, Dewey dan
Louse. Peningkatan di dalam $150 juga akan dihamabt oelhs etidaknya tiga voter : Donald,
Daisy dan Huey. Disini, suara mayoritas untuk $150. Tetapi ini tntu hanya menjadi suatu
jumlah yang disukai oleh Huey, voter menengah. Hasilo pemilihan mencerminkan selera
pada voter median.

Perdagangan suara adalah masih bersifat kontroversial. Penonjolannya


mengemukakan bahwa perdagangan suara mengarah pada pengadaan barang publik yang
efisien, tepat sebagai perdagangan dalam komoditas yang mengarah pada pengadan barang
publik yang lebih efisien. Pendukung ini juga menekankan potensialnya untuk
mengungkaopkan intensitas rpeferensi dan menetapokan keseimbangan yang stabil. Lebih
lanjut, kompromi akan lebih tertekan apa perdagangan yang diprlukan untuk sistem
demokrasi agar dapat berfungsi. Seperti seorang negarawan Inggris Edmund Burke yang

126
mencatat, “Semua pemerintah – dalam hal ini, setiap manfaat dan kenikmatan manusia,
setiaop hal nyata dan setiap tindakan yang diprcaya – adalah ditemukan dalam kompromi
dan barter”.

Contoh numerik ini akan mengilsutrsikan keuntungan dari logrolling ini. Nyatakanlah bahwa
komuntias memeprtimbangkan tiga proyek, rumah sakit, perpustakaan dan kolamn renang.
Komunits memiliki tiga pemilik hak suara, Bat, Lisa dan Magie. Tabel 7.4 memperlihatkan
manfaat untuk steiap proyek. (Tanda A minus menunjukkan kerugian bersih; biaya melebihi
manfaat).

Hal pertama yang dicatat tentang tabel ini adalah bahwa total manfaat untuk setiap
proyek adalah positif. Sehingga, berdasarkan definisi, komunitas secara keseluruhan akan
lebih baik bila masing-masing proyek akan diadopsi. tapi apa yang terjadi bila poroyek ini
divoting pada satu waktu ? Bart tentu akan memberikan suaranya untuk pengadaanrumah
sakit karena manfaat yang diperolehnya adalah positif, tetapi Lisa dan maggie akan memebri
suara menentangnya karena manfaatna bagi mereka adalah negatif. Rumah sakit tentu akan
hilang. Demikian juga perpustakaan dan kolam renang yang akan menurun.

Perdagangan suara tentu dapat mengatasi situasi seperti ini. Nyatakan Bart setuju untuk
memberi suaranya bila Lisa mengizinkan memberi suara untuk rumah sakit. Bart akan
memimpin dengan 160 (200 – 40) dengan beberapa perdagangan; Lisa memimpin 100 (150 –
50). Oleh karena itu mereka akan mengarah pada kesepakatan dan rumah sakit serta
perpustakaan akan lulus. Dengan cara yang sama, Bart dan maggie dapat membuat
kesepakatan di mana dukungan Bart untuk pool itu diberikan untuk suara Maggie untuk
rumah sakit. Sehingga logrolling ini memungkinkan ketiga ukuran ini lolos, dengan hasil
yang diinginkan.

Pada sisi lain, lawan dari logrolling ini menekankan berbagai hasil dalam poerolehan
kepentingan khusus tanpa adanya bobot yang cukup dengan kehilangan secara umum.

Sejumlah besar limbah dapat ditanggung. Misalnya, di pertengahan negosiasi untuk


mengurangi belanja dan defisit tahun 1990, Kongres menandai jutaan dollar untuk proyek air
bersih, pembangunan jalan raya dan perbaikan bandar udara di Miwsissippi, disamping fakta
bahwa proyek ini secara umum diyakini memiliki sedikit nilai. Mengapa ? Salah satu alasan
yang penting adalah bahwa proyek ini brlokasi di darah Representative Jamie L Whitten,

127
ketua Komite Pengadaan Bangunan; suasra ini tentu penting bagi sejumlah proyek anggota
Kongres.

Laporan anektor lainnya dari pengaruh logrolling ini seringkali terdengar dalam konteks
belanja pemerintah. Seperti diindikasikan oleh kartun di atas, sebagian pengamat meyakini
bahwa ketika uang Pentagon didistribusikan, anggota Kongres terlihat kurang memikirkan
dengan sistem senjata yang lebih efisien dibandingkan dengan s ejumlah uang dalam negara
mereka. Mantan senator John Towr dari Texas pernah menanyakan bahwa masing-masing
Senator telah mengacukan daftar dengan proyek militer di neganya yang akan dihilangkan
untuk memangkas anggaran pertahanan. Dalam merespon hal itu, audiend alam ruang
eprsidangan tertawa.

Contoh numerik dapat digunakan untuk mengilustrasikan situasi di dalam mana logrolling
mengarah pada hasil yang tidak diinginkan. Asumsikan bahwa kita memiliki tiga pemilik hak
suara yang sama dan tiga proyek yang dibahas dalam tabel 7.4, tetapi sekarang berbagai
manfaat telah digambarkand alam Tabel 7.5. Setiap proyekl memilkiki manfat netto negatif.
Masing-masing harus ditolak, termasuk kasus bila proyek itu diberi suara satu dalam sekali
waktu.

Dengan logrolling, sebagian ataus emua proyek yang tidak efisien akan lulus. Nyatakan
bahwa Bart menawarkan dukungan prpustakaan untuk kembalio pada suara Lisa untuk rumah
sakit. Kesepakatan itu diarahkan karena keduanya telah maju ke depan. Bart pada tahunj 160
(= 200 – 40) dan Lisa sebesar 40 (=150 – 110). Dengan dukungan Bart dan Lisa bersama-
sama, maka kedua proyek ini akan lolos. Dengan cara yang sama, Lisa dan maggie dapat
memperdagangkan suara untuk kolam dan perpsutakaan sehingga kedua proyek ini akan
diadopsi.

Tabel 7.5. Logrolling dapat mengurangi kesejahteraan

Untuk memahami sumber hasil ini,l perhatikan kembali perdagangan suara Bart an Lisa atas
rumah sakit dan rpustakaan. Perlu dicatat bahwa Maggie itu berasal di belakang proyek. Ini
memeprlhitkan bagaimana dengan logrolling,l sebagian besar voter dapat membntuk koalisi
untuk suasra untuk royek yang melayani kepentingan mreka, tetapi yang biayanya
ditanggungkan untuk cakupan yang ebsar oleh kaum minoritas. Disini, disamoipng fakta
bahwa manfaat ini telah diproyeksikan, ini tiak akan diarahkan pada masyaakat secara
keseluruhan. Kita menyimpuolkan bahwa meskipun dalam kondisi logrolling dapat

128
memeprbaiki hasil dari voting mayoritas sedehana, maka ini tidak menjadi suatu kasus
tersendiri.

Teorema ketidakmungkinan dari Arrow


Kita telah memeprlahtikan bahwa baik voting mayoritas sederhana atau logrolling
memiliki sifat-sifat yang diinginkan. Sebagian skema voting lain juga telah dipertimbangkan
dan mereka juga brcacat. Poertanyaan yang penting adalah apaah metode yang dapat ditrima
secara etik untuk menterjemahkan refrensi individu ke dalam preferensi kolektif menghindar
dari permasalahan ni. Ini tergantung pada apa yang anda maksud sebagai sesuatu yang dpaast
diterima secara etika. Kenneth Aerrow (1951) mengajukan bahwa dalam masyarakat
demokratis, aturan pengambilan keputuan kolektif harus memenuhi kritria berikut :

1. Dapat menghasilkan keputusan yang dapat menggambarkan selera dari para voter atau
pemilik hak suara. Sehingga misalnya prosedur harus tidak terpisah jauh bila orang
memiliki selera yang bervariasi.
2. Juga harus mampu mengurutkan semua hasil yang mungkin didapat
3. Harus respoonsif terhadap selera perorangan. Secara khusus, bila stiaop individu
menyukai A hingga B, maka rangking masyarakat harus menyukai A hingga ke B.
4. Juga harus sesuai dalam pengertian bahwa bila A diskuaio terhadap B maka B disukait
erhaapo C, maka A juga disukai terhadap C.
5. Rangking masyarakat dariA dan B hannya tergantung pada rangkign individu dari A dan
B. Sehingga, rangking kolektif dari pengelauran eprtahanan dan bantuan asing tidak
tergantung pada badgaimana rangking individu relatif terhadap penelitian untuk AIDS.
Asumsi ini tentu kadangkala disebut sebagai independensi dari alternatif yang tiak
relevan.
6. Kediktatoran adalah aturan. Prefrensi sosial harus tidakl merfleksikan preferensi untuk
satu individu.
Secara bersama-sama, kriteria ini terlhiat masuk akal. Apa dasarnya, mereka mengatakan
bahwa mekanisme pilihan masyarakat haruslah logis dan mengacu kepada prefrensi individu.
Namun demikian, kesimpulan dari analisis Arrow adalah bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan untuk mendapatkan aturan yang memenuhi semua kriteria ini. Masyarakat
demokrasi tidak boleh diharapkan mampu mengambil keputusan yang konsisten.

Hasil ini kadangkala disebut teorema imposibilitas Arrow, sehingga masih ada keaguan
dalams eietap kemamouan demokrasi untuk berfungsi dengan baik. Secara alami, teorema ini

129
juga tentu menghasilkan suatu perdebatan, terutama yang fokus pada apakah kriteria ini
memungkiinkani pembentukand ari aturan pengambilan keputusan. Kemudian juga bila enam
kriteria telah ditetapkan, aturan pengambilan kiepoutusan telah memenuhi lima yang lainnya
untuk dapat dibangun. Ttapi apakah ini diizinkan atau tidak tentu akan meniadakanj kriteria
tergantung pada pandangan yang telah ada terkait dengan validitas.

Teorema Arrow tidakl menekankan bahwa sangat tidak dimungkinkan untuk menemukan
aturan pengambilan keputusan yang konsisten. Selaion itu, teorema ini hanya mengatakan
bahwa tiak dapat menjamin bahwa masyarakat akan mampu melakukannya. Untuk pola
preferensi individu tertentu, tidak ada maslah yang muncul. Contohnya adalah ketika anggota
masyarakat memiliki preferensi yang identik.s ebagian pakar teori radikal menekankan
bahwa makna real dari teorema Arrow ini adalah memeprlahtkan perlunjya kesearagamand
ari selra bila demokrasi akan ebrfungsi dengan baik. Mereka kemudianj mengemukakan
beberapa lembaga modal yang memiliki tujuan ekspresi dalam memodelkan selera seseorang
untuk memastikan bahwa kemunculan ini akan ada. Contoh pendidikan publik yang dianggap
wajib.

Yang lain mengemukakan bahwa teorema Arrow ini tidak banyak hal yang ingin
disampaikan tentang viabiltis proses demokrasi. James Buchanan (1960) memandang
inkonsistensid ari votiong mayoritas sebagai sesuatu yang memiliki aspek yang bermanfaat :

Aturan mayoritas ini adalahd apat diterima dalam masyaakat yang bebas karna
memungkinkan berbagai hal yang terjadi diantara alternatif, dimana tak satuopun kebulatan
suara relatif yang dieproleh. Ini bermaksud untuk memastikan bahwa penyelesaian alternatif
ini dapat dilakukan secara ekseprimental dan ketentuan yang ada, diuji dan digantikan oleh
alternatif kompromi baru yang telah disetujui oleh kelompok mayoritas komposisi yang
ebrubah. Ini tentu proses pilihan demokrasi.

Pertanyaan penting lainnya muncul dari teorema Arrow menyangkut menggunakan fungsi
kesejahteraan sosial dalam analisis ekonomi. Terlihat dari Bab 4 bahwa fungsi kesejahteraan
sosiala dalah aturan yang mengevaluasi keinginan dari konfigurasi utilitas individu yang
diberikan. Dalam masyarakat demokrasi, memilih fungsi eksejahteraan sosial harus
dilakukans eara kolektif. Tetapi teorema Arrow mengatakan bahwa hampir tidak
dimungkinkan ubntuk mengambil beberapa keputusan dan disini kita tidak mengausmsikan
bahwa fungsi kesejahteraan sosial telah ada. Bagaimanaopiun, bila tiak ada, badgaimana
ekonomi menggunakan fungsi kesejahteraan sosial untuk mengurutkan keadaan alternatif ?

130
Sejumlah pakar ekonomi telah menolak penggunaan fungsi ini. Mereka mengemukakan
bahwa ini adalah ara memeprkenalkan pandangan etika tentang keinginan berbagai keadaan
ekonomi dan bukan mrupakan perwakilan dari selera masyarakat. Demikian juga fungsi
kesejahteraan sosial tidak mengisolasi alokasi sumebhr dengan benar. Para ekonoi meyakini
bahwa fungis ini menjadi alat yang penting. Juga tidak memberikan jawaban, tetapit entu
digunakan untuk menggambarkan implikasi atu alternatif dari penilaians ebuah nilai yang
ada. Sepoanjang interpretasi yang telah dipikirkan, fungsi kesejahteraan sosial ini dapat
memberikan poetunjuk yang lebih berharga.

Demokrasi perwakilan
Meskipun pembahasan tentang pengambilan keputuan publik adalah terlihat dalam
beberapa pertanyaan penting, namun ini didasrkan ats pandangan yang tidakr alistis dari
pemerintah. Dalam pandangan ibni, poemerintah adalah merupakan komputr ebsr yang
berkembang dari warganya dengan selera mereka dan menggunakan informasi untuk
menghasilkan keputusan sosial. Keadaan ini tidak menjadi keopentingan sendiri; ini adalah
brsifat netral dan jinak.

Dalam kenyatananya tentu saja pemerintah dilakukan oleh setiap orang – politisi, hakim,
birokrat dan lainnya. Untuk memahami realitas pilihan publik, kita harus meneliti tujuand an
perilaku sseorang. Sisa dari bab ini akan membahas beberapa teori tidnkan pemerintah
didasarkan atas mnotivasi dan perilaku individu. Hasilnya akan digunakan untuk enguji
pertanyaan penting dari pertumbuhan yang cepat dari sektor publik. Kita juga akan
membahas beberapa reformasi kelembagaan untuk memeprbaiki kinerja pemerintahan.

Pembentukan karakter
Poroses pengambilan keputusan plitik adalah jelas sangat komplikasi. Kita mengujinya
dengan menggunakan model ekonomis ederhana dari perilaku beberapa orang yang terlibat di
dalamnya. Model ini secara khusus mengasumsikan bahwa orang dalam pemerintahan
berusaha untuk memaksimumkan kepentingan mereka. Dua hal yang penting menyangkut
asumsi ini adalah :

 Egoisme tidak perlu mengarahklan hasil yang tidak efisien. Sebagaimana kita lihat dalam
bab 4, di dalam kondisi tertentu, kekeraan paasr telah didorong untuk mengakhiri sisi
sosial. Pertanyaan nya adalah apakah, bila ada, dapat melakukan peran dalam pasar
politik ?

131
 Sementara memaksimumkan asumsi tentu tidak lebih akurat secara total, seperti dalam
kondisi konvensioal yang mampu memberikan titik awal bagi analisis.

Politisi yang dipilih


Pembahasan pertama kti tentang demokrasi langsung mengarah pada teorema voter
mediamn. Bila selera eprorangan adalah memiliki puncak tugngalk dand apat dinaytakans
eopajjang dimensi tugngal, maka hasil voting mayoritas ini menggambarkan rpeferensid ari
voter median. Dalam kenaytaannya, refernsi langsung terhdapo masalah fiskal adalah tidak
biaa. Yang lebih umum, warga yang memiliki perwakilan yang mengambil keputusan atas
nama mereka sendiri. Namun demikian dalam asumsi tertentu, teori voter median dapat
membantu menjelaskan bagaimana representasi ini menetapkan posisi yang telah ada.

Perhatikan pemilihan diantara dua kandidat, Smith dan Jones. Asumsikan bahwa voter
memiliki rpeferensi berpuncak tunggalk sepoanjang spektrumd ri pandangan politik. Pemilik
suara atau voter tentu memiliki suara untuk memaksimumkan utilitasnya sendiri dan
kandidat berusaha memaksimumkan jumlah suara yang diterima.

Apa yang terjadi ? Anthony downs (1957) mengemukakan bahwa dalam kondisi ini,
politisi yang memaksimumkan suara mengadopsi program yang disukaid ari voter median –
voter yang memiliki prefrensi yang tepat sama pada badgian tengah distribusi rpeferesi yang
ada. Untuk itu, diasumsikan bahwa voter merangking semua posisi atas dasar apakah mereka
itu konservatif atau liveral. Gambar 7.3 memperlahtkan distribusio hipotesis dari pemilih
yang sebagian ebar menginginkan setiap titik dalam spektrum politik. Nyastakan bahwa
Kandidat Jones yang mengadopsio posisi M, pada median, dengan Kandidat Smith memilih
posisi S dengan hak senteral. Karena semua voter memiliki preferensi puncak tugngal dan
ingin memaksimumkan utilitas, masing-masing mendukung kandidat dengan berbagai
bagian yang lain. Smith juga akan memenangkanjs emua suara ke kanan S, termasuk
beberapoa suasra antara S dan M. Karena M adalah median, satu setengah suara yang terletak
pada sisi kiri dari M. Joens akan menerima semua suara dan juga dengan hak M, yang
menjamin mauyoritasnya. Demikian juga cara badgi Smith untuk mencegah dirinya dari
outlfnake untuk bergerak ke posisio M. oleh karena itu, akan membayar kedua kandidat
untuk menempatkan dirinya sendiri setertutup mungkin untuk poosisi median voter.

Model ini memiliki dua implikasi striking : pertama, sistem dua pihak cenderung
untuk lebihstabil dalam pengertian kedua pihak memiliki posisi di sekitar tengah. Dalam
berbagai hal, ini adalah uraian yang baik dari klehidupan politik Amerika. Misalnya terlihat

132
bahwa ini merupakan uraian yang baik dari kehidupan politik orang Amerika. Juga telrihat
misalnya bahwa kandidat presidensialk yang telah menerima jauh dari tengah jalan tidak
mengembangkannya dengan elektorat. Di tahunj 1988, pemilihan kandidat George Bush dan
Micahelk Dukakis terlihat memiliki konsistensid engan model voter median. Masing-masing
mebncoba menggambarkannya sendiris ebgaio bagian yang sedang sehingga seorang
komentator akan menulis bahwa ini adalah merupakan hal poenting yang bersifat
fundamental; demikian juga L Lower Fderal dan defisit perdagangan, dengan kejahastan
daobat-obatan, memeprbaiki pendiduikan yang lebih kompetitif dalam pasar dunia,
mempertahankan psotur militer yang kuat sementara melakukan negosiasio dengan Soviet.
Tidak ada sesuatu yang cukup spesifik untuk membedakan dirinya sendiri secara dramatis
untuk berbagai hal yang telah ada.

Kedua, penempatan referendum langsung dengan sistem representatif juga tiak akan
memiliki pengaruh terhadap hasil. Kedua bagian ini mencerminkan preferensi dari voter
median.s ehingga, pemerintah membelanjakan bukan hanya suatu kelebihan karena kompetisi
politik untuk berbagai elvel ekspenditur namuns esuai dengan keinginan voter median.

Sebelum melihat hasil yang lebih optimistis ini sebagai inti, bagaimanapun, beberapa aspek
dari analisis membutukan penilaian yang lebih cermat.

Rangking dimensi tunggal


Bila semua keyakinan politik tidak dapat diurutkan dengan spektrum tunggal, maka
teorema voter median terpisah karena identits dari median voter kemudian tergantung pada
isu tertentu yang secasara aktual dieprtimbnagkan. Voter median inid engan emrujuk pada
pertanyaan femiist tidak dapat menjadi orang yang sama sebagai median voter atas masalah
energi atom. Demikian juga, seperti alamk kasus rferendam langsung, bila porferensi tidak
memiliki satu puncakl, maka tiak akan ada keseimbangan voting yang ada.

Ideologi
Sementara diasumsikan bahwa politisi adalah pemaksimum suara tunggal, mereka
tentu akan memperhatikan lebih daris ekedar memenangkan pemilihian. Ideologi tentu dapat
memainkan epran yang lebih penting. Setelah itu di tahun 1850-an, Henry Clay mengatakan,
“Tuan, saya lebih berhak dibandingkan dengan presiden”

133
Apakah itu hanya isu ?
Asumsi bahwa utilitas pemilih hanya tergantung pada isu yang tidak realistis. Dalam
bebrapoa kasus, kepribadian tntu akan menjadi lebih penting dalam menentukan hasilo
pemilihan. Sebagian dikemukakan misalnbya bahwa sebagian presiden Dwight D. eisenhover
menyetujui kepribadian itu.

Kepemimpinan
Dalam model, politisi secara pasif merespon prefrensi voter atau pemilih. Tetapi
preferensi ini tentu dipoengaruhi oeh poloitisi itu sendiri. Inia dalah cara lain dengan
mengatakan bahwa politisi menghasilkan kepemimpinan. Dalam hal ini, terkait dengan
sejarah, perhitungan nasionald ari kepoentingan ini akan diarahkan ebrama pada politisi
karismatik. Poolitika alah magic. Dia mengetahui bagaimana mengarahkannya dari dalam.

Keputusan untuk suara


Analisis mengasumsikan bahwa setiap warga yang berhak memilih untuk
melaksanakan waralabanya. Biola posisi kandidat adalah trlalu dekat, maka bberapa roang
akan menjadi terlalu apatis untuk suara. Individu dengan pandangan yang sangat ekstrim
tentu akan gagalk memberikan suaranya. Mdoel ini juga mengabaikan biaya yang
memeproleh informasi dan voting. Pemilih yang rasional tentu harus menentukan atas
kesesuaiand ari polatform kandidat, probabilits bahwa kandidat mampou dan berkeinginan
untuk menjanjikannya dans ebagainya. Fakta bahwa biaya ini terlalu tinggi berama dengan
eprepsio yang mana suara tunggal tidak mempengaruhi hasil, yang kemudian mempengaruhi
warga untuk berahan dari voting. Masalah kebebasan ini masing-masing orang memiliki
insentif untuk tidak membri suara tetpai bila tidak mengarah pada latihan mereka dengan
warlaba, dengan demokrasi yang tidakd pat berfungsi. Meskipun angka partisipasi pemilih
yang rendah adalah sering dipertimbangkan, dengan cara itu maka persentasenya cukup
tinggi. Bagian dari jawaban ini tentu meruakan keberhasilan dimana sistem pendidikan akan
mengembangkan suatu gagasan dari ekwajiban warga untuk memberikan hak suaranya.

Voting dan kinerja ekonomi


Sebagaimana telah dicatat, model voter median tidak memepertimbangkan
bagiamana pemilih mendapatkan informasi tentang kandidat politik dan partainya. Salah satu
cara yang jelas yaitu menamasti kinerja kandidat ketika menjabat. Bila kienrjanya
memuaskan, maka suara untuk memilihnya kembali. Sebaliknya, tidak lagi memilihnya.

134
Ray Fair (1982) mendasari kajian ekonometriknya dari hasil pemilihan presiden atas
catatan bahwa kinerja ekonomi yang baik akan meningkatkan kemungkinan partaio
inkumebnt masih tetapo berkuasa. Dia memperkriakan bahwa peramaan regresi dimana
proporsi demokrasi pemilihan presiden dua partai (yang kita notasikan dengan D) tergantung
pada variabel penjelasan berikut :

g Angka pertumbuhan real poroduk nasional bruto per kapita dalam kwartlan
ekdua dan ketiga daloam tahun pemilihan, dikalikan dengan -1 bila pasdrtaio
inkumebt adalah Republik. Bila pemilih menghargai partai yang memiliki
presiden terkait dengan angka pertumbuhan yang tinggi, maka variabel ini akan
memiliki koefisien positif. Alasan untuk -1 adalah bahwa bila Repoublik
berjalan baik, maka ini mengurangi jumlah suara Demokrat, sementara yang
lainnya adalah sama.

INF angka inflasi, diukur sebagai nilai absolut angka pertumbuhan harga rata-rata
dalam waktu dua tahun sebelum pemilihan dikalikan -1 bila partai inkumebt
adalah Republikan. Bila pemilih menghukum partai yang inkumbent terkait
dengan inflasi, maka keofisien atas variabel ini akan bernilai negatif

DEM 1 bila ada inkumbent Demokrat, dan dia menjalani pemilihan ulang; -1 bila ada
inkumbernt Republikan yang menjalani pemilihan ulang; nol bila sebaliknya.
Bila inkumbent ini menghasilkan keunggulan elektoral, maka koefisien variabel
ini adalah positif.

INCUM 1 bila ada inkumebt Demokrat; -1 bila ada inkumebt Republikan. Bila memiliki
jumlah partaio anda yang sedang menjabat selama pemilihan akan membantu
(bahkan bila inkumbent tidak terlihat terpilih kembali), koefisien variabel ini
haruslah positif.

Ketika Fair memperkriakan regresi menggunakan data dari pemilihan presiden tahun 1916
hingga 1980, maka dia memep0roleh hasil sebagai berikut :

D = .478 + .0080g - .0096 INF + .0479 DEM + .0230 INKUM (7.1)

Tanda dari parameter perkiraan ini adalah memenuhi harapan. Tanda positif pada g
memeperlihatkan bahwa partai yang berkaitan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang
tinggi memiliki kesempatan prospek untuk mendapatkan gedung putih. (Masing-masing

135
persentase merujuk pada peningkatan angka eprtumbuhand engan meningkatkan propo9rsi
suara untukd emokrsi sebesar .008). Inflasi, pada sisi lain, mengurangi bagian suara patia.
Keofisien atas DEM menunjukkan bahwa dengan inkumebt itu, kandidat demokratis dapoat
meningkatkanf raksi suaranya sebear .047. Koefisien atas INKUM menyatakan bahwa pasrtai
dengan inkumebt (bahkan bila dia tidakl ikut serta) akan menikmati keunggulan 0.0230.
kecuali untuk koefisien atas INKUM, semuanya adalah cukup signifikans ecasra statistik,
yaitu tidak memungkinkan hasilna bersift acak.

Tes yang menarik dari manfaat persamaan ini adalah melihat bagaimana memprediksi
hasil pemilihan setelah tahun 1980, pemiolihna rpesiden terakhir termasuk dalam kajian Fair.
Perhatikan kontest Bush – Dukakis tahun 1988. Dalam tahun tersebut, nilai absolut dari g
dan INF adalah 2.75 dan 4.4. DEM memeprsamakan 0 dan INCUM sama dengan -1.0, karena
ada inkumebt Repoublik (reagan) yang tidakl menjalani jabatannya. Substitusi nilai ini ke
dalam poersamaan (7.1), kita eproleh prediksi untukf aksi Dukakis dari suara dua partai
0.475. dalam kenaytaannya, Dukakis menerima 0.461. sehingga, prediksio persamaan adalah
hanya 0.014.

Beberapa komentar tentang pilihan variabel Fair untuk menunjukkan kinerja ekonomi
sangat dibutuhkan. Pertama, disamiong fakta bahwa angka pengangguran adalah merupakan
statistik yang banyak dikutip, Fair menemukan bahwa angat sedikit atau tidak ada kekuatan
penjelas untuk itu. Implikai adalah bahwa persepsi seseorang tentang kinrja ekonomi adalah
didasarkan atas pertumbuhan pendapatan selain dari pengangggurna. Barangkali ini terutama
karena pengangguran terkosentrasi pada bagian populasi yabng relatif kecil.

Kedua, perlu dicatat bahwa g mengukur angka pertumbuhan pendapatan untuk masa
enam bulan sebelum pemilihan. Dikatakan bahwa pataio inkumbent adalah memegang
jabatan presiden selama empat tahun melalui waktu pemilihan, kit tentu memeprkriakan
bahwa angka pertumbuhan mengukur seluruh epriode yang dianggapos esuai. Tetapi ini
tidak hanya mengarah kepaa suatu kasus. Angka pertumbuhan dihitung pada rentang horizon
untuk pekrjaan yang lebih buruk dalam memprediksikan hasil pilihan. Bila hasilnya benar,
maka dinyatakan abhwa voter adalah sangat singkat; semuanya adalah tentang perilaku
ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Ini tntu mejnjelaskan tendensi yang diamati dari
inkumebt untuk meningkatkan belanja pemerintah sebelunmm memilih untuk mendongkrak
nilai ekonomi. Ssecara umum, temuan ini adalah sesuai dengan catatan bahwa pengambilan
keputusan politik adalah meerupakan miopi. Politisi yang berada di bawah tekanan untuk

136
memberikan hasil yang lebih mendukung melalui poemiiuhan berikutnya tentu memiliki
insentif untuk mengambil tindakan yabng memiliki payoff yang singkat tetapi tentu dengan
efek detrimental yang lama.

Akhirnya, model Fair ini tidak melibatkan kepribadian, isu sosial, biaya kampanye,
atau urusan asing. Fakta bahwa model ekonomi yang sederhana ini tentu dapat dikaitkand
engan memrpediksikan pemilihn adalah sesuatu yang imkpresif. Namun demikian, variabel
lain tentu menjadi hal yang sangat penting dengan inklusi akan mempengaruhi hasilnya.
Dalam kasus ini, poenggunaan model ekonomi dan ekonometrik untuk mejnjelaskan
periolaku suara dan politisi adalah bidang aktif dari poenelitian yang menjanjikan upaya
memberikan suatuhasl yang diinginkan.

Karyawan publik
Kelompok berikutnya yang harus kita pertimbangkan adalah karyawan publik, yang
juga dirujuk sebagai birokrat. Untuk memahami peran mereka, poerlu dicatat bahwa legislasi
itu diberlakukan oleh politisi yang dipilih. Cara yang tepat dalam menjalankan program ini
adalah karyawan publik. Contoh klasik adalah layanan penerimaan intrnal, yang kemudian
telah membuat aturan tentang ratusan aspek pengelolaan pajak yang tidak dipertimbangkan
oleh pembuat undang-undang. Demikian juga, rincian penting dlam pengelolaan program
kesejahteraan seringkali tidak dispesifikasikan, sehingga hal menyangkut eligibilitas adalah
terkait dengan birokrasi di departemen kesehatan dan layanan kesehatan manusia dan
lembaga lain. Seperti diperlihatkan oleh Tavel 7.6, jumlah karyawan publik adalah lebih
besar dan mengalami pertumbuhan. Trakhir, birokrat ini tentu menjadi target dari kritikan
yabng ada. Mereka tentu diarahkan untuk lebih respoonsif, lebih kreatif dan juga termasuk
paa berbapa urusabn warga yang telah ada. Bahkan dengan kelompok yang berkembang
dengan berbagai serangannya.

Pita merah, saya dapat melihat apa yang tidak dapat anda lihat

Pita merah, lakukan kepadamu, juga kepadaku

Pita merah L: birokrais di DC

Pita merah, membunuhmu dan membunuhku

Pajak ini, pajak itu, pajak ini, pajak itu

Tidka lebih dari pita merah

137
Perlu diingat bahwa pemerintahan modren secara sederhana tidak dapat berfungsi
dengan baik tanpa birokrasi. Birokrat memberikan keahlian teknis yang sangat berharga
dalam disain dan pelaksanaan program. Lebih lanjut, fakta bahwa hal ini terkait dengan
kelebihan jabatan yang memberikan kelanjutan dalam pemerintahan yang telah aa.

Pada sisi lain, akan sangat naif untuk mengasumsikan ahwa birokrat pemerintahan
adalah ditujukan untuk memahamio berbagai penggenapan pasif dari berbagai elektorat dan
juga representatifnya. Dapat diaktakan bahwa ini masih mengarha pada eprmaaslahan yang
menspeisifikasikan tujuan birokrt. Williamk Niskanen (1971) mengemukakan bahwa dalam
sektor swasta yang ebrorientais pasar, seseorang yang ingin maju akan melakukan sesuatu
dengan mengambilk profit perusahaan sebesar mungkin. Ketika profit perusahaan nbaik,
maka upah individu juga akan naik. Sebaliknya, birokrat cenderung fokus pada item seperti
prasyarat jabatan, remunerasi reputasi publik, kekuasan, dan patronasi karena kesempatan
untuk perolehan momentum yang dipikirkan. Niskanen menyatakanin bahwa semua tujuan
ini adalah berkroelasi positif dengan ukuran anggaran birokrat dan disini menyimpulkan
bahwa tujuan birokrat adalah untuk memaksimumkan anggarannya.

Tabel 7.6. Karyawan pemerintah versus karyawan sektor swasta

Untuk menilai implikasi hipotesis ini, perhatikan Gamabr 7.4. output dari birokrasi Q,
adalah trukur dalam sumbu hotizontal. Q tentud apat menunjukkan jumlah unit perumahan
publik yang dikelola oleh departemen perumahan dan juga perkembangan perkotaan atau
jumlah misil yang dicadadngkan oleh departemen pertahanan. Dollar diukur pada sumbu
vertikal. Kurva VV menunjukkan total nilai yang ditempatkani paa level Q oleh sp0onsor
legislatif yang mengontrol anggran. Kemiringan VV adalah manfaat sosial margind ari
output; ini digambarkan atas asumsio yang berlasand ari pengurangan manfaast marginal.
Total biaya yang diobeerikan untuks tiapo level output adalah dinyatakan dengan CC.
Kemiringannya mengukur biaya marginal dari setiap ujit output. CC digambarkan atas
asumsi peningkatan biaya margin.

Nyatakan bahwa birokrat mengetahui bahwa sponsor ini akan menerima proyek
dengan manfaat total yang melebihi biaya total. Kemudian birokrat (bc) mengajukan Qb,
output yang memaksimumkan ukuran biro yang mengarah pada pembatasan dimana CC
adalah berada di atas VV. Qbc adalah level output yang tidak efisien. Efisiensi itu menuntut
unit output dihasilkan hanya sepanjang manfaast tambahand ari output itu melebihi biaya
tambahan. Disini, outut yang efisien adalah dimana biaya marginalnya sama dengan manfaat

138
masrginal, bukan total biaya yang sama dengan total manfaat. Dalam Gamabr 7.4, level
efisien dari Q*, dimana kemiringan VV dan CC adalah sama. Sehingga, keinginan birokrat
untuk membangun ‘kekaisaran’ sangat dimungkinkan mengarah pada birokrasi yang besar
yang tidak efisien.

Gambar 7.4. Model birokrasi Niskanen

Implikasi yang penting dari mdoel Niskanen adalah bahwa birokrasi memiliki insentif
untuk berusaha melakukan aktivitas promosi guna meningkatkan persepsi sponsor dari
manfaast output birokrasi – untuk menggeser kurva VV., ini adalah analogi dengan
penggunaan perikalnan dalam sektor swasta. Bila usaha ini telah berhasilm maka nilai
keberhasilan Qbc adalah bergerak ke kanan. Disini, pejabat departemen eprtahanan
diharapkan untuk menekankan ancaman keamanan dan juga berbagai bagian dalam
layabnan kesehatan dan manusia untuk mendorong kesadarand ari masalah kemiskinan. Prlu
dicatat bahwa birokrasi yang tidak terganggut entu akan meminta dana yang dibutuhkan
untuk memncapaio level output dan atau menyatakan manfaat dari program. Kenedeurngan
birokrasi ujhntuk melebihi ukuran efisien ini tidak tergantung pada trik yang ada.

Pertanyaan yang jelas adalah mengapa spnsor memungkinkann birokrat beroperasi


pada Qbc dari pada Q*. dalam halo ini, Niskanen mengsumsikan bahwa birokrat dapat
menghadirkan outoputnya kepaa spoonsor sebagai proporsi yang ada; dengan mengambilk
Qbbc atau tidak sama sekali,. Tetapi, bila sponsor ini telah diinfomsikan dengan baik dan
kehati-hatian adalah tentang efisien, dia juga harus membutuhkan output Q* dan juga
menekankan apa yang dihaislkand alam biaya minimum. Impedimen yang ada menunjukkan
kesulitan untuk sponsor yang diketahui. Proses dari menghasilkan output birokrasi ini
adalah triomliaksi dan membutuhkan ifnormasi khusus yang tidak mudah diperoleh melalui
sponsor. Dengan hanya memeprtimbangkan keahlian teklnis maka dibutuhkan untuk
memonitor produksiod ario panduan sistem elektronik untuk misile.

Tabel 7.7. rat-arat aenerimaan bulanan karyawan di sektor publik dan swasta

Apakah birokraiso poemerintah lebih dimungkinkan untuk dioeprasikan pada titik Qbc atau
Q*? salahs atu cara untuk mengetahui cara membandingkan biaya dan output biro
pemerintahan terhadap perusahaan swasta akan menghasilkan poroduk yang sama. Misalnya
layanan rumah sakit yang diberikan oleh lembaga publik dan lembaga swasta. Namun, dalam
beberapa kasus penting seperti departemen perahanan, tidak ada operasi swasta yang

139
berhubungan dengan biro publi. Lebih lanjut sebgaimana dicatat dalam bab 5, birokrais
pemerintah cenderung menghasilkan output yang sangat sulit untuk diukur. (Bagaimana
kuantitas dan kualtias perawatna kesehatan dihasilkan oleh rumahs akit pubolika tau swasta
dapat diukur ?) sehingga kecurigaan yang meluas dari pemikiran utama birokrasi adalah
mengarah pada kesulitan untuk mengkonfirmasinya.

Upah birokrat
Keluhan lain tentang birokrat adalah bahwa mereka dibayar berlebihan.
Dikemuikakan bahwa karena lembaga pemerintah tidak mengarayh pada tekanan kompetitif
untuk meminimumkan biayanya, mereka membayar lebihd arisperusahaan swasta. Menurut
pandanganini, pembayaran berlebihan ini didorong oleh fakta bahwa karyawan publik dan
keluarganya memebneri suara untuk politisi yang akan memberi mereka peningkatan yang
lebih besar.

Tabel 7.7 memberikan beberapa data tentang upah bagi karyaw2ans ektor publik dan
mreka yang beraa dalams ektor sswata. Tingakt pembayran lokal federal dan engara bagian
melebihi sektor swasta, meskiiopun margin itu adalah lebih besar untuk karyawan federal.
Kemudian dapat diarahkan untuk disimpulkand ari berbagai gambaran bahwa karyawanf
ederal telah dibayar berlebihan, karena ini mendorong karyawan membutuhkan lebih banyak
keahlian dibandingkan dengan karyawan swasta. Untuk alasan yang sama, ktia tidak hanya
sampaio pada kesimpoulan bahwa pekerja negara dan lokalo adalah dibayarkans ecasra
ekuivalen untuk pekerja sektor swasta. Upah untuk pekerja swasta dan pekerja publik dengan
kualifiaksi yang sama harus dibandingkan.

Richard Freeman (1985) menganalisa upah karyawan dalam ekdua sektor dengan
memprhitungkan perbedaan dalam pendidikan, pengalaman kerja, status perkawinan, jenis
kelamin, ras dsb. Dia menemukan bahwa pekerja pemeritahan secara kesleurhhan memiliki
upah hanya 2 peren lebih tinggid rio pada pekerja sektor swasta. Tetapi hal ini melihat adanya
eprbedaan diantara berbagai jenis kerja. Pekerja dalam administrasi publik ini menikmati
persentase dibandingkan dengan bagian yang lain; terutama untuk administtrator publik,
gambar ini adalah terkait 5 persen dan juga untuk pekerja yang mencapai 26 persen. Pada sisi
lain, guru publik adalah menerima 6 persen kurang dari pada pekerja sektor swasta yang telah
ada.

Figur Freeman ini tidak memeprhitungkan eprbedan manfaat yang diterima oleh sektor
swasta publik. Demikian juga ada perbedaan ebar oleh tingkat pemerintahan dan pekerjaan.

140
Tetapi hasil umum adalah bahwa rencana sektor publik adalah lebih bersifat umum.
Misalnya, Howard Frant dan herman leonard (1984) mengestimasi bahwa diantara pekerja
negra dan pekrja swasta, persentase dari penerimaan akhir rata-rata yang diterima oleh para
pekerja per tahun adalah 1.9 persen; dibandingkan dengan sektor swasta mencapai 1.0 persen.

Kepentingan khusus
Kita tentu mengasumsikan sejauh ini bahwa wasrga negara yang berusaha
mempengaruhi kebijakan pemerintah dapat bertindak sebgaio pemiloik suara individu. Dalam
kenyataannya, orang dengan epentingan umum dapat mengembangkan daya dispropo9rsional
dengan bekerja bersama-sama. Sumber kekautan kelompok adalah anggotanya yang
cenderung memiliki angka partisipasio pemilik hak suara dibandingkan dengan populasi
secara keseluruhan. Sebagai alternatif, anggota ini tentu ingin menggunakan pendpatannya
untuk membuat kotribusi kampoanya dan atau pembayaran suap. Sebagai contoh, di tahunj
1987 – 88, anggota Dewan dan Senat menerima $476.5 juta dalam kontribusi kampanye.

Atas dasar ini, maka ada kelompok kekautan yang telah ditetapkan. Apakah ada banyak
kemungkinan ?

Sumber pendapatan : modal atau tenaga keerja


Menurut kepentingan politik rakyat Marisme ortodoks adalah ditentukan oleh apakah
mereka itu mrupakan kapitalist atau tenaga krja. Pandangan ini tentu terlalus ederhana untuk
menjelaskan pembentukan kelompok kepentingan di Amerika Serikat. Bahkan meskiopiun
ada kecenderungan untuk mereka dengan yang berpenghasilan lebih tinggi untuk menerima
baigan disproporsionald ario pendapoatan modal, sepertio penghasilan orang kaya yang
diturunkand ari tenaga kerja. Dengan demikian maka sangat sulit untuk mengidentifiaksikan
siapa yang tergoilong kapitalist dajn siapa yang tergolong pekrja. Dalam hal ini di Amerika
Serikat lebih dari separuh ketiaksamaan dalam total pendapatan terkait dengan ketiaksamaan
dalam poenghasilan tenaga kerja dan kurang lebih 10 poersen akiabt ketiaksamaan dalam
pendapatan modal.

Ukuran pendapatan
Atas isu kebijakan ekonomi, orang kaya dan miskin memiliki pandangan yang
berbeda, tidak tergantung pada sumber pendapatan mereka. Orang miskin tentu mendorong
pendistribusian program blanja dan juga yang kaya menentangnya.d emikian juga masibng-
masibng kelompok mendukung subsidio imkpolsiit atau ekspilisit untuk barang yang
cenderung mengkonsumsinya secara itnensif. Disini, dukungan orang kaya terhadap subsidi

141
untuk prumahan yang ditempatio oleh pemiliknya sendiri, sementara orang miskin
mendorong perlakuan khusus untuk rumah sewa.

Sumber pendapatan : industri pekerjaan


Pekerja dan pemilik memiliki kepentingan dalam pemerintah yang mendukung
industri. Contoh yang baik diberikan oleh usaha industri tekstilke untuk mendirikgan
penghalang perdagangan : “Tenaga kerja dan manajemen berusaha mendapatkan sejumlah
hal di Selatan dalam beberapa tahun terkahir terhadap unionisasi pabrik tkstile. Tetapi dio
Capitao Hill hari ini, antaognist yang lama adalah bekerjasama untukl masalah yang umum;
melindungi idnustri tekstil dari bajnjir barang impor.

Wilayah
Penduduk darah geografis tertentu seringkali saling berbagio kepentingan.w arga dari
Sun Belt adalaht ertarik dlam penanganan pajak minyak; yang mana perhatian ditujukan
pada subsidi pertanian dan bagian utara melaklukan lobbi untuk poengeluaran atas
pengembangan perkotaan.

Karakteristik kepoendudukan dan kepribadian


Usia yang mendukung perawatan kesehatan subsidi dan juga program pensiun umum;
pasangan muda yang baru menikah tertarik untuk sekolah yang baik dengan pajak
pendaftaran yang rendah. Keyakinan keagamaan memainkan peran utama dalam perdebatan
terhadap pendanaan aborsi dan juga mengemukakan tujuan untuk bantuan sekolah swasta.
Kelompok etis ini adalah diarahkan pada belanja pemerintah untuk program pendidikan
bilingual. Sebagian analist mengemukakan bahwa gender itua dlaah mulaio menjadi dasar
penting bagi pembentukan kelompok kepoentingan. Di dalam pemilihan kongres tahubn
1990an, wanita memeberi suara dalam jumlah yang tidakl sebanding untuk demokrat, dan
sebagian oleh republik atas kesenjangan gender.

Daftar ini tentu tidak terbatas. Demikianjuga sejumlah dasar dimana kelompok
berkepentingan dapat ditetapkan, juga tiak mengejutkan bahwa orang yang berada pada sisi
berlawanan adalah sesuaid engan yang laibn, politik tentu mengambilks esuatu yang lebih
teratur.

Pembahasan ini tentu mengabaikan pertanyaan tentang bagaimana individu dengan


kepoentingan umum secara aktual mengelola organisasinya sndiri. Termasuk dalam
kelompok ini alah biaya keanggotaan, sumbangan waktu dans ebagainya. Masing-masing

142
orang tentu memiliki isnentif untuk membiarkan orang lain bekrja sementara tetap dengan
suatu anfat yang menjadi lebih baik. Geoge Stigler (1974) menyaakan bahwa probabiltias
dari kelompok ini adalah mupakan bentuk peningkatan ketika jumlah individu dapat
diokembnagkan dengan yang lain. Tetapi barangkaloi peran pembiayaan rasional harus tidak
ebrgantung pada penjelasan konteks. Juga perlu mengamati perdebatan terhadap pembiayaan
publik untuk mrealsiasikan pengaruh ideologi dan emosi keputuan yang telah ada.

Segitiga besi
Sekarang kita akan memeprtimbangkan interaksi kelompok kepentingand engan
birokrat dan pemilihan perwakilan. Dalam pandngan beberapa komentator sosial, ketiga
hubungan ini – segitiga besi -- adalah aspekl yang terpenting dari politik Amerika Modern.
Gagasannya adalah bahwa anggota Kongres yang mengautirisasi program tertentu, birokrasio
yang mengelolanya, dan juga kepentingan khusus mendapastkan manfaat drinya untuk
menjalankan program./ sehingga kita akan mngamati sejumlah ksontruksi, lumebr dan juga
indutrio permesinan dengan birokrat dari departemen perumahan dan juga pengembnagan
perkotaan dan anggota kongres dengan konstituen untuk mendukung perumahan publik.

Pertanyaan yang jelas untuk mempertanyakan bagaimana tagihan itu dapat serahkan
oleh mayoritas bilka mereka hanya anggota dari segitiga besi. Ada dua penjelasan
yangmungkin; satu alasannya adalah bahwa keompok kepoentingan dan birokrat dapat
terorganisir dengan baik dan dilengkapid engan ifnormasi, sementadra mereka yang
memikirkan biaya tidak terorganisir dan tidak menyadari apa yang ebrlangsung. Bahkan bila
warga yang ingin menanggung biaya telah menapatkan informasi, maka tiak mengabaikan
upaya untuk berjuang kembali. Karena biaya program adalah dibelanjakant erhadap populasis
ecara keselurudhan, saham warga lebihr endah dan bahkan bila total melebihi total manfaat,
maka tidak akana da waktu dan usaha untuk mengorganisir hal yang brlawanan. Sebaliknya,
manfaat inia alah relatif trkonsentrasi dan membuat organsiasi lebih memiliki mabnfaat.

Alasan lain untuk keberhasilan tagihan itu adalah representatif lainnya yang terliabt
dalam segitiga besi ini dan oleh karena itu berkeingian memeprdagangkan suara untuk
memeproleh dukungan bagi proyeknya. Menurut seorang anggota dewan eprwakilan, sistem
ini bekerja sedemikian; masing-masing anggota tentu akan membiarkanproyeklnya kepada
ketua dari komite yang relevan, yang memadukannya ke dalam tagihanyang lebihs esuai.
Tetapi tentu ada aturan ibu jari dan memeprtahankan bagian yang didapat.

143
Secara umum, belum jelas bagaimana bobot ini diberikan apa anekdot. Menentukan
tingkat kepentingan aktual dari fenomena segitiga bes yang merupakan tugas yang sulit.

Aktor lain
Tanpa bruaha lebih ekshaustif, kita akan mencatat beberapa pihak lain yang
mempengaruhi keputusan fiskal pemerintah.

Judisiari
Keputuan pengadilan atas legalitas dari berbagai pajak tentu memiliki pengruh utama
terhadap pembiayaan pemnerintah.s alah satu aturan mahkamah agung terkenal atas pajak
adalah keputuan tahun 1895 bahwa pajak federal untuk pendapatna pribadi tidak ebrsift
konstutisional. Ini dikondisikan tahunj 1913 oleh amandemen konstitusi ke 16. Judisiari ini
juga mempengaruhi sisi pengeluaran dari perkiraan yang aa. Hakim tentu mewajibkan
pengeluaran pubolika tas item itu sebagai pendidikan bilingual dalam sekolah publik dan juga
pemodelan ulang poenjara.

Pertanyan yang umum adalah sejauh mana judisiari itu dapat melhiat bahwa
pengeluaran yang diwajibkan akan dilakukan. Di tahun 1987, hakim pengadilan distrik
menawarkan peningkatan pajakl properti untuk Kansas City stelah pemilik suara menolak
poeniongkatan pajak yang dieprlukan untuk membiayai perbaikan wajib dari sekolah negri di
perkotaan. Dalam memeprtahankan tindakan ini, Hakim russell Clark menulis “Sebagian ebar
tidak memiliki hak untuk menyangkal yang lain dengan jaminan konstitusional dimana
mereka diberi hak untuk itu.;

Jurnalis
Kemampuan untuk membawa isu kepada eprhatian publik akan memebrikans ebuah
pengruh tertentu. Misalnya, opublisitas yang diberikan di pihak rencana administrasi Reagen
untuk memangkas peluncuran sekolah dalam mempertahankannya di Kongres. Politisi,
birokrat dan kelompok kepoentingan khusus seringkali mencoba menggunakan media untuk
mempengaruhi hasil perdebatan untuk masalah fiskal. Misalnya, dalam tahunt erakhir,
pendampingan korban AIDS juga telah membawa pada perhatian publik dengan sejumlah
even media. Perhatian ini tnetu mengarah ap pemebrlakuan subsidi federal yang terus
meningkat untuk poenelitiant entang AIDS.

144
Pakar
Informasi juga secara potensial merupakan sumber kekuasaanyang terpenting.
Legislatif membantu mereka yang memeproleh keahlian dalam program tertentu yang
seringkali memainkan epran penting dalam membuat draft undang-undang. Mreka juga harus
dapat mempengaruhi pendapatan oleh kemampoiuan mereka untuk mempengaruhis etiap
item yang ada untuk agenda legislatif. Tentu saja, juga akan ada pakar di luar pemerintah.
Banyak ilmuwan sosial akademik yang berusaha mengugnakan keahlian mereka untuk
mempengaruhi kebijakan ekonomi. Padra ekonomi juga menginginkan kutipan John
Maynard Keynes tentang gagasan ekonom dan filusuf politikl keduanya adalah benar dan
kemudian mreka salah, yang memiliki hal yang biasa dipahamis ecara umum.
Bagaimanapoun, kesulitandalam menentukan paakah penelitian ilmu sosial mempengaruhi
kebijakan dan dengan demikian meleatio berbagai saluran dalam pengaruh yang telah aa.
Dalam poenelitian tentang hubungan antara openelitian akademik dan formula program Great
Socxiety selama pemeritnahan Lyndon Johnson, Henry Aaron (1978) mengamati bahwa
dalam banyak hal, temuan ilmu sosial munculk setelah dari pada sebelum perubahan dalam
kebijakan yang menyatakan bahwa kejadian politik dapat mempengaruhi para arjana.

Menjelaskan pertumbuhan pemerintah


Sebagian besar pemikiran tenang apakah pemerintah berjalan secara efisien juga telah
distimulasi oleh angka pertumbuhand alam pemerintahan. Sebagaimana didokumentasikan
dalam bab 2, dalam jangka panjang, p\pengeluaran eptahanan dan non pertahanan di
Amerika Serikat tumbuhd engan luas, baik dalam pengertian absolut dan proporsional.
Pertumbuhans ektor publik tidak unik bagi Amerika Serikat, termasuk gambaran untuk
beberapa engara Barat lain dalam tabel 7.8. sehingga kita tentu menari untuk menjelaskan
pertumbuhan dalam pemerintah, kehati-hatian harus diambilk bukan hanya semata terhadap
kejadian dan kelembagaan yang mengarah apa pengalaman di Amerika Serikat. Demikian
juga berbgai penjelasan yang tidak terlalu bersifat eksklusif. Tidak ada teori tunggal untukl
fenomena menyeluruh. Bahkan secara bersama, mereka masih meninggalkan hal-hal yang
belum dijelaskan sebagai berikut :

Selera warga
Pertumbuhan dalam belanja pemerintah adalah merupakan ekspresi selera wasrga.
Nyatakan bahwa voter median meminta barang dan jasa sektor publik (G) yang dapat
dituliskan sebagai fungsi (f) dari harga reltif dari barang sektor publik dan jasa.

145
G = f(P,I) (7.2)

Tabel 7.8. Rasio belanja pemerintah terhaap PDBn di negara tertentu

Ada sejumlah cara yang berbeda dimana fungsi permintaan itu dapat mengarah pada
peningkatan proporsio poendapastan yayng dibelanjakan untuk barang sektor publik dan jasa.
Naytakann bahwa ketika pendapaddtan meningkat dalam persentase tertentu, maka kuantitas
yang diminta dari barang dan jaa publik meningkat dengan persetnase yang lebihbear –
elastisitas pendapatna eprmitnaan adalah lebihbear dari satu. Bila ini adalah kasus, maka
proses pertumbuhan pendapatan adalah mengarah apa peningkatan saham pendapadtan
untuks ektor publik,s elain dari hal yang sama. Demikian juga bila elastisits G yang mengarah
ke I adalah kruang dari satu tetapi P tentu cukupo dalam berbagai halkd alam meningkatkan
pendapatna yang terjadi.

Hal penting adalah bahwa peningkatanr elatif dlam ukurans ektor publik tidak terlalu
menekankan apa yang salah dalam proses politik dimaksud. Pertumbuhan pemerintah tentu
akan menjadi kosnekuensid ario keinginan para pemilih yang secara rasional akan
memeprhitungkan biaya kesemaptanyang aa dalam konsumsi di sektor swasa. Pertanyaan ini
adalah menjadi sesuatu eprubhahan aktuald alam P dan I yang kemudian diperhitungkan
dalam perubahan historis dalam G. untuk menjawab pertanyaan ini, Thomas Borcherding
mulai dengan menghitung perubahan persentase dalam PO dan I yang telah berlangsung
selama beberapa waktu. Kemudian dia akan mengalikan perubahan persentase dalam I
dengan elastisitas G dengan mengacu keapda P, dan perubahan persentase dalam I oleh
elastisitas engan mengacu kepaa I. poerhitungan ini tentu menghsilan eprubahand alam G
yang terkait dengan perubahan dalam P dan I. Borcherding kemudianj membandingkan fitur
ini dengan perubahan aktual di dalam G dan menemukan 38 persen mengalami
pertumbuhand alam anggaran publik Amerika Serikat yang dijelaskan oleh persamaan (7.2).
Sementara dapat diperhitungkan dengan apa yang menjuadi sejarah voter median.

Inteaksi politik ekonomi


Menurut beberapa teori marksit, peningkatan pengeluaran pemerintah dilihat sebagai
maksud bagi sistem politik ekonomi. Dalam model Marxist, sektor swasta cenderung
berproduksi ebrlebihan sehingga pemerintah yang menguasai kapitalist harus
mengembangkan pengeluarannya untuk menyrapo produksi ini. Secara khusus ini dicapai
melalui augmentasi belanja militer. Paa saat yang sama, negara berusaha mengurangi

146
diskonten pekerja dengan meningkatkan belanja layanan sosial. Peningkatan belanja dari
kapasitas penerimaan pajak dan poemerintahan.

Richard Musgrave (1980) mengemukakan bahwa faktra historis adalah tidak sesuai
dengan analisis ini. ‘ada sedikit bukti bahwa pengeluaran diarahkan pada ekspresi sosial
yang terus mengalami peningkatan. Juga dicatat bahwa di Eropa Barat sejumlah peningkatan
ukuran dan ruang lingkup pemerintahan dalam paska perang dunia II telah dicapaiod engan
sesuatu, tetapi tentu dengan melihat resurgensi dalam dubnia militer. Ikontribusi utama dari
analisis Marxist ini adalah pengenalan eksplisit dari hubungan antara sistem ekonomi dan
politik sebagai pertumbuhan sumber.

Kesempatan kejadian
Berbeda dengan teori yanbg memandng pertumbuhan pemerintah menjadi sesuatu
yang tidak dapat dielakkan. Dalam periode normal, maka hanya ada pertumbuhan sedikit
dalam belanja publik. Kadangkala, shock eksternal untuk sistem sosial dan ekonomi
mmbutuhkan tingkat p belanja pemerintahan dan juga metode pembiayaan khusus. Bahkan
stelah shock menhilang, maka level ini akan terus muncul. A.T. Peakock dan J. wiseman
menhebut hal ini sebagai efek pergeseran. Contoh shock ini adalah depresi yang lebih besar,
perang dunia II, Great Society dan Perang Vietnam.

Sikap masyarakat
Dalam pembahasan yang lebih populer, kadangkala dinyatakan bahwa perubahan
spesifik dalam sikapo masyarakat juga telah mendorong pertumbuhan pemerintah,. Robert
lubar (1980) mengemukakan bahwa trend sosial mendorong pebnilaian priabdi yang
mengarahkan mereka kepaa permintaan eksdtravagansi untuk sistem politik. Pada saat yang
sama, periklanan televisi jgua telah menciptakan suatu harapan yang lebh tinggi dengan
mendorong pada mentalitas Santa Claus yang menyebabkan olrang kekurangan trak fakta
dalam program pemerintahan dengan oportunity cost yang telah ada.

Bagaimanapun dapat dikemukakan bahwa orang yang salah pemahamio manfaat


proyek poemerintah tentu terkait dengan biaya. Dlam kasus ini, akan ada kecenderungna
untuks etktor swassta menjadi lebihkecil, tanpoa melihat apa yang lebihbear. Secara umum
meskipun fenomena sosial ini tentu diperhitungkan ubntuk beberapa pergerakan dalam
pertumbuhan belabnja pemerintah, namun tentu juga dibutuhkan waktu dalam beberapa
tahun.

147
Redistribusi pendpatan
Pemerintah mengalami pertumbuhan karena orang yang berpenghasilan rendah
menggunakan sistem politik untuk mendistribusikan pendapatannyakepada mereka.
Gagasannya adalah bahwa para politisi dapat menarik pemilih yang memiliki penghasilan
diobawha menengah untuk menawarkan manfaat yang trkait dengan penghasilan mereka.
Ketika penbghasilan rendah dan rta-rata melebihi median, maka mekanisme yang digunakan
untuk itu adalah redistribui yang mengarah kepada isnentif, politisio memiliki insentif untuk
meningkatkan ruang lingkupo distribusi pendpatan yang disponsorio oleh epmerintah.
Nyaatakanlah abhwa ada lima pemilih yang berpenghasilan $5.000, $10.000, $15.000;
$25.000 dan $40.000. pendapadtan menengah adalah $15.000 dan penghasilan rata-rata
$19.000. politisi yang mendukugn program pemerintah mengalihkan penghasilkan mereka
dengan kruang dari $25.000 yang memenangkan suara mayoritas.

Bila ini menjadi sebuah kasus, maka harus dijelaskan mengapa saham pengeluaran
publik ini meningkat secara gradual. Mengapa tidak ada pengalihan yang besar terhadap
konfiskasi yang kurang baik dari orang kaya >? Karena negara barat, propertidan atau
ketentuan status dari voting tentu telah dihilangkan secara aktuals elama abad terakhir., di
Amerika Serikat, beberapa poenghalang yadng tersisa terhapovoting alaah dihilangkan oleh
undang-undang hak sipil yang dikeluarkanditahun 1960-an. Perluasan hak untuk suara opada
dasar skala penghasilan meningkatkan proporsi pemilih untuk mendukung politisi yang
mnenjanjikan redistribusi. Disini, akan ada perluasan waralaba yang mendorong pada
pertumbuhan did alampemerintah dibandingkan dengan yang lain.

Salah satu amsalah terkait teori ini adalah kegaglaan untuk menjelaskanmetode yang
digunakan oleh pemerintah dalam pendapatan redistribusi. Bila ini benar,s ebgian besar
pengalihan pendapatan harus ditujukan kepaa orang miskin dan tentud engan
memaksimu8mkan kesejahteraan mereka, yaitu transfer tunai. Disamoping itu akan aa bab 8,
dengan pengali8han di Amerika Serikat yang dapat diekmbangkan untuk kelas
berpenghasilan menengah ke atas.

Pandangan alternatif dari pandangan redistribusi pendapatan ini fokus bukan hanya
pada orang miskin, ttapi juga pada mereka kelas menengah. Sepertio dikemukakan oleh
George Stigler (1970), “Belanja umum adalah dibuat untukl kepoentingan kelas menengah
dan dibiayai oleh pajak yang telah ditanggung oleh orang miskion dan orang kaya. Tetapit

148
entu akan ada program alih pemerintahandengan kepentingan bagi orang kaya misalnya
pembahasan medicare di bab 11.

Program transfer yang memberikan manfaat bagi kelas berpenghasilana dalahd pat
terlihat secara bersamaan,s ehingga berbagai pandangan dari redistribusi pemerintah ini
aldaah tidak terlalu eksklusif secara mutual. Hal penting disini adalah thema yang umum.
Pertumbuhan pemerintahan adalah mrupakan kosnekuensid ario mereka yang berusaha
menggunakan sistem politik untuk penghasilan yang ada. Pertumbuhan pemerintahan ini
adalah merupakan usaha yang ditujukan paa pendapatan.s ecara umum, aktivitas ini disebut
mencari sewa mengguakan pemerintah untuk memeproileh pengembalian normal yang lebih
tinggi. Melalui segitiga besio yang dibahas terdahulu, koalisio politisio juga dengan
kelompok keopentingan khusus dan birokrat mengarah pada program peningkatan ukuran.

Juga ada beberapa hipotesis yang berbeda untuk menjelaskan pertumbuhan peran
ekonomi negara mreka. Demikian juga, kesmepatan untuk mengujinya secara ekonomis.
Dapat dimulaid engan tindakan yang sulit untuk mengukur ukuran pemerintahan. Disamping
itu, maka sangat sulit unjtuk mengkuantifikasi beberapa variabel yang pentibng dalamt eorio
yang berorientasis eara politik – bagaimana misalnya kekuasaan birokrasi dapat diukur.

Membawa pemerintahan di bawah kontrol


Sebagaimana kita lihat, pertumbuhan yang susbtansiald alams ektor publik perlu
tidakl hanya terhadap apa yang salahd engan proses anggaran politik. Bagi mereka yang
meyakini bahwa perilaku fiskaol sektor publik adalah lebih atau kurang pada ukuran yang
diharapkan oleh votuer median, membawa pemeritnahan di dalam kontrol adalah bukan hal
penting. Pada sisi lain, bagi mereka yang menganggap pertumbuhan pemerintahan sebagai
gejala kegagalan dalam proses poolitikl maka pemerintah harus dibawa di bawah kontrol.

Dua jenis argumen telah dibuat menyangkut perdepatan yang dapat terkontrol. Salah
satu pandangannya adalah bahwa masalah dasar itu muncul dari komitmenyang dibuat oleh
pemerintahan di masa lalu, sehingg akan ada sedikit elgislator dan esekutif yang dapat
melakukan perubahan terhadap nilai pertumbuhan komposisi belanja pemerintah. Porogram
ini tentu memberikan manfaast bagi mereka yang pensiun, yang disabel, pengangguran, yang
sakit dan jga orang lain yang termasuk dalam kategori pengeluaran yang tidak terkontrol.

Ada beberapa kontroversi terhaap pengeluaran yang tidak terkontrol ini. Bila
elegislasio menciptakan program, maka akan lebih baik. Menurut teori, sebagian program ini

149
tentu dapat direduksi atau bahkan dihilangkan. Dalam kenyataannya, pertimbangan moral
dan politik terhadap kemunculan janji masa lalu kepada berbagai kelompok dalam populasio.
Rduksi yang srius tentu harus dijadwal jauh ke masa depan sehingga akan ada komitmen
didasarkan pada hal dimaksud.

Menurut argumen kedua, lembaga pol9tik kita telah berkembang dan membawanya di
bawah kontrol sebagai abgiand ario perubahan programyang telah ada.

Perubahan insentif birokrasi


Niskanen yang memandang birokrasi sebagai penyebab pertumbuhan pemerintahan,
menyatakan bahwa isnentif keuangan harus diciptakan untuk memitigasio tendensi birokrat.
Msialnya, upah dari manajer pemerintahan yang dibuat tergantung sara engatif pada jumlahd
alam ukuran yang ada. Birokrat yang memangkas asnggarant entud apat dimunculkan,.
Bagaimanapoun, sangt mudah untuk membayangkan sistem yang mengarah kepoada hasil
yhagn tidak diinginkan. Untuk meningkatkan upah ini, maka birokrat tentu dapat mengurangi
berbagai bagiand alam manfaast margin untuk biaya marginal yang ada.

Niskanen jgua menekankan pengeluaran dari penggunaan eprusahaan swasta untuk


menghasilkan barang dan jasa, meskiopuns ektor publiok terus membiayaio mereka.
Demikian jgua privatisasi untuk menghurangi biaya yang dihasilkan oleh poemnerintahans
ebagaimana dibvahas dalam bab 5.

Perubahan dalam proses anggaran


Sebagioan ebar fokus terhadap pengeluaran emerintah di bawah kontrol adalah terkait
dengan proses pembuatan anggaran itus endiri. Sebelum tahaun 1970-ab, prosedur kongres
kekurangan koherensi. Presiden mengajukan pesan anggaran kepada Kongres. Subkomite
tentu empertimbangkan berbagai jenis pengeluaran yang menguji anggarans eara independen.
Juga masih ada koorinasi diantara komite dan keputusan yang dibut tentang pertimbangan
total anggaran. Demikian juga suami yang akan mengambilk kepoutusanb makanan dan juga
keputusan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga.

Anggarankongres dan undang-undang pengendlaian impundmen tahun 1974 berusaha


memeprbhaiki situasi ini. Komite anggaran khusus dibentuk disetiap tiongkatan dan merinci
kalender untuk proses anggaran yang telah ditetapokan itu. Undang-undang juga menciptakan
birorkasi anggaran untuk Konres, kantor anggaran kongres, dengan pekrjaan yang

150
memberikan keahlian teknik yang dibutuhkan untuk menghitung biaya legislasi yang
diajukan.

Pada dasarnya, tujuan reformasi tahun 1974 adalah ubntuk menambahkan rasionalitas
terhadap proses anggarandengan mendorong Kongres memberikan suara total, diampoing
item individu. Kritik dari reformasi ini mengemukakan proses belanja tentang apa yang telah
ada dengan defisit federal. Tentu saja, keberaaan defisit ini tidakl memeporlahtklan
pengeluaran yang terlalu tinggi.

Pada pertengahan 1980-an, frustrasi kongresional untuk ketiakmamopuan mengurangi


defisit anggaran yang ditetapkan untuk perubahan dramatis dalam proses anggaran dimaksud.
Pada tahun 1985 Kongres mengeluarkannya dan Presiden Reagan menandatangani undang-
undang pengendaliand efisit emergensi dan anggaran berimbang yang dikenals ebagai
Gramm Rudman Holling (GRH) setelah sponsor legislatif, Phill Gramm, Warren B. Rudman
dan Ernest F. Hollings. Legislasi GRH ini adalah telah diamandemenkan menetapkans
erangkaian penurunan raget sweteelah tahun 1986 dengan titik kulminasio pada anggaran
ebrimbang tahun 1991. Gambaran yang penting ari legislasi GRH ini adalah bila Kongres
mengalami ekgagalan untuk mengurangi defisit pada elvel target untuk memulai tahun fiskal,
kelebihan anggaran adalah dihilangkan secara otomatis dengan memangkas anghgaran.

Menurut HRG, separuh dari potongan wajib itu berasal dari pertahanan dan separuh lainnya
dari belanja diluar pertahanan. Tetapi beberapa rpogram ini menjadi pengecualian termasuk
jaminan sosial, pembayaran bunga untuk hutang nasional, pembayaran baiay kesehatan dan
juga kontrak multi year Pentagon. Program pertahanan yang tidak dikecualikan dipangkas
dengan proporsi yang sama.

Semua waktu yang berlalu HRG adalah bersifat kontroversial.; ini akan dijelaskan
sebagai tindakan desperasi legislatif, klumsi dan sebagainya sebagai hal penting dalam
eksperimen politik. Mereka yang mendukung GRH meyakini bahwa logrolling dan
kepentingan politik khusus mengarha pada insentif untuk meningkatkan belajna pemerintah.
GRH memungkinkan legislator untuk mengembangkan kosntituen mereka dalam
menghabiskan potongan GRH yang telah ada.

Untuk lebih kritis, maka akan ada Kongrs untuk mengembangkan tanggung jawab
untuk mengambil keoputuan anggasran, satu poroponen yang ada. Dalam kehdupan pribadi
sebagai kebhidupan politik,m maka sangat bijaksana agar kepentingan ini didorong oleh

151
strategi yang lebih baik dan formula yang telah berkembang.d emikian juga berbagai sisi
utama yang memang telah dilakukan untuk tugas itu.

Kritik GRH ini memfokuskan pehatian paa prosedur pemangkasan secara otomatis.
Bila belabja itu dikruangi, maka harus dilakukan dalam suatu cara dimana tunjangan sosial
marginald ari jumlah uang yang dihabiskan dalam setiap program adalah sama. Secara
umum,d engan persentase yang sama dari anggaran program tiak akan konsisten dengan
aturan. Sehingga, GRH tidak memungkinkan prioritas yang ditetapkans ecara rasional.
Misalnya dengan lembaga penegakkan obat yang memang mengalami pemangkasan
anggaran dalam pemanfaatan zat yang ilelgal. Dengan kata lain bahwa Pilihan Gramm
Rudman ini adalah memberikan arahan pemikiran.

Demikian juga kita kembali paa sisi kritik dan penonjolan GRH. GRH ini tidak
mendorong pada trauma dari potongan dalam pembelanjaan,d alam berbagai defisit anggaran.
Dalam beberapa tahun, legislator mengggunakan gerakanj untuk memenuhi target GRH dan
juga menghidnari sekuester., demikian jgua operasi yang memang telah diekmbangkand
enganr atusan juta engeluaran dalam settahun. Merokok dan bercermin adalah dilarang tetapi
sedikitdilaksanakan. Untuk mengurangi defisit tahujn 1990-an, misalnya, maka epruahaan
telepon adalah membayar pajak mingguan dengan penambahan $120 juta .

Disamping tricker, legislator juga emrubah legislasi GRH. Misalna, legislasi GRH
juga disebutkan ntuk anggaran seimbang tahun 1991. Target untuk tahun 1988 juga akan
diamandemenkan, dan akan sampai paa defisit tahun 1991 yang ditargetkan untuk tahun
1988.m anggaran initentu dilewatkan tahunj 1991 yabng memaut berbagai estimasi sebesar
$260 juta; namun demikian pemangkasan belnaj aGRH adalah tidak ada.

Target GRH sebelumnya untuk tahun 1990 adalah $36 milyar. Gamabran ktual adalah
$220 milyar. Ini mengarah pada eprasdaand ari apa yang tleah ada dan jgua perubahan utama
dlam GRF yang telah diungkngkantahun 1990an. Pertama adalah membuat kegagaland alam
sisi acak yang mencapaio target defisit dengan aksi yang ada, fokus untuk pergeseran target
yang telah ada. Secara khusus, untuk tahunj 1991 hiungga 1994, undang-undang baru telah
diembangkan dalam kategori program yang telah ada dengan berbagai konsekuensi yang
diadakan. Bila target itu dilampaui, maka administrasid ari autorisasi ini adalah mengarah
pada program di dalam beberapa kategori. Dalam versi sebelumnya, semua kategori blanja ini
adalah telah dilampaui. Alasan untuk eprubhahan ini adalah undang-undang GRH yang
mengarah pada berbagai potongan yang telah ada.

152
Melihat keterbatasan kelembagaan
Sebagian komentator meyakini bahwa kelemahan Gramm Rudman Holling inia dalah
adanya legislasi dan kesiapan yang dapat diamandemenkan, disucirgai atau diulangi oleh
mayoitas suara dari Kongres. Mereka juga terus harus mengembangkan suatu aturan
anggaran k dalam kosntitusi itus endiri. Di awal tahun 1980-an, amandemen kosntitusional
yang diajukand engan ketentuan berikut dapat memberikan perhatian khusus :

1. Kongres harus mengadoipsio pernaytaan anggaran “Di dalam mana total outley adalah
tidak lebih besar dari total penerimaan.
2. Total penerimaan tiak meningkat dengan nilai yang lebih beasr dari pada laju peningkatan
dalam pendapatan ansional
3. Kongres dan Presiden yang harus memastikan bahwa outlay aktual tidak melebihi
rangkaian yang ditetaopklan dalam lapooran anggaran
4. Ketentuan dapat diarahkani pada waktu perang.
Meskipun amandemen ini telah menerima dukungan politik (termasuk presiden) setelah
menjalani perdebatan yang panjang lebar, mengalami kegagalan untuk melewatkannya ke
dalam kongres. Sebagian pakar ekonomi liberal dan persuasi politik konservatif meyakini
adanya beberapa alasan amandemen yang telah ada.

Pertama, mengadopsio pernyataan outlay dan penerimaan yang menuntut perkiraan


tentang bagaimana ekonomi dapat ebrjalan. Permasalahan ini tentu sangat sulit sehsingga
perkiraand engan itnegritas inid apat sampai pada estimasi yang ebrebda. Badgiamana
Kongres memilih diantara perkiraan yang telah ada ? Bila ini dipilih, maka Kongres tentu
akan dapat dikembangkand engan sesuatu yang lebih baik dengan bias pertimbangan politik.
Mereka yang ingin mengembangkan pengeluaran, akan mendorong perkitaan yang
menunjukkan angka pertumbuhan penerimaan pajakl dalam tahun mendatang.

Kedua, amandemen yang gagal mendefionisikan outpley dan penerimaan. Dengan


menggunakan metode akutnansi yagns esuai, Kongres dengan mudah akan mengkondisikan
hukum. Misalnya, opemerintah yang menciptakan berbagai kelembagaan dan operasi untuk
pengelauran dan pinjaman. seperti dicatat dalam bab 2 dalam judul “Ukuran pemerintah”
maka anggaran dalam aktivitas rkedit ini telah ada dengan cara penting untuk ukuran aktual
dari anggaran. Secara umum eksperimen dengan GRH yang dibahas terdahulu menunjukkan
bahwa bila politisio memilikio insentif untuk meningkatkan pengeluaran yang telah ada.

153
Akhirnya, sarjana hukum juga menctat beberapa pertanyaan penting. Apa yang terjadi
bila ada defisit ? Apoakah keseluruhan Kongres ini telah ada ? Apakah Kongres telah
mendapatkan sesuatu yang lebih ?” Apakah warga tugngal pergio ke pengadilan dan
mendapatkan injungsi untuk menghentidkan aktivitas pemerintahan ataud efisit ? Demikian
jgua pengalamand engan GRH dalam rangkaian informasi. Vberbagaio deadline dinyatakan
dalam berbagai kesalahan yang telah ada.

Kesimpulan
Pilihan publik ini adalah dibuat secara lengkap meskipun belum dapat dipahami
dengan sempurna. Berbeda dengan model demokrsi yang sederhana, terlihat ada kekuatan
yang mendorong belanja pemerintah jauhd ari tingkatan yang diinginkan oleh voter median.
Kritik proses anggaran saat ini belumn dapat dikaitkand engan alternatif yang telah ada.
Formualsi aturand an pembatas untuk rpsoes anggaran, baik level statutori ataupun
konstitusional adalah item yang lebih baik dari agenda politiks elama beberapa tahun ke
depan, dalamn konteks ini harus ditekankan penilaian yang memang tidak dapat
dipersamakan ataut idak cukup untuk mengarahkan pemerintahsebagai sebuah institusi atau
lembaga yang buruk. Orang akanj lebih menyukaio pendekatan berorientasi pasar untuk
alokasi sumber yang tidak pernah berusaha memperbaiki paasr. Hal yang sama juga terjadi di
pemerintahan.

154
155
F. Ringkasan
Bab ini menguji beberapa masalah pilihan publik dalam konteks demokrasi langsung
dan demokrasi perwakilan

Demokrasi langsung
 Para ekonomi meneliti beberapa metode penyediaan barang publik :
o Lindahl menentukan hasil dalam keputuan yang tegas untuk menetapkan sejumlah
barang publik yang efisien tetapidengan tetap bergantung pada preferensi yang jujur
o Voting mayoritas dapat mengarah kepada keputusan yang tidak konsisten
menyangkukt barang publik bila beberapa selera orang tidak memiliki satu puncak.
o Logrolling memungkinkani pemiih mengungkapkan itnensita kesukaan mereka
dengan memeprdagangkan suara. Perolehan minoritas tentuj menimbulkan biaya atas
kerugian yang lebih besar.
 Teorema ketidakmungkinan Arrow menaytakan bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan menemukan aturan pengambilan keputuan yang secara simultan memenuhi
sejumlah kriteria yang masuk akal. Imkpoliaksio inia dalah demokrasi yang rentan
terhadap ionkonsistensi meynangkut barang publik dan keputusan lainnya.

Demokrasi perwailan
 Penjelasan kinerja pemerintahan aktualk membutukan kajian itneraksi dari pejabat yang
dipilih, karyyawan publoik dan kelompok berkepentingan khusus
 Di bawah asumsi yang terbatas, aksi dari pejabat yang dipilih tentu meniru keinginan
voter median.
 Voter atau pemilih dapat merespon kienrja ekonomi terakhir. Bila demikian, tindakan
poolitisiyang dipiolih adalah terfokus pada pengaruh ekoomi. Penelitian belakangan ini
menunjukkan bahwa kondisi ekonomi jangka dekat adalah merupaikan prediktor yang
memiliki kekautand rio periolaku voting dalam pemilihan presiden.
 Karyawan publik memiliki dampak yang penting terhadap perkembangan dan
implementasi kebijakan ekonomi. Salah satu teori yang memrpediksikan birokrasi adalah
berusaha memaksimumkan ukuran anggaran yang ada, mengahsilkan suplai jasa.
 Wasrga swasta yang mencaris ewa membentuk kelompok untuk memepngruhi aktivitas
pemerintah. Minat khusus dapat terbentuka tas dasar sumber pendapoatan, ukruan
pendapatan, industri, wilayah dan karakteristik personal.

156
 Pertumbuhan pemerintah telah dipercepat oleh berbagai tindakan. Penjelasan fenomena
ini meliputi
o Preferensi harga
o Teori marxist. Masrcisme secara sederhana memprediksikan bahwa sektor publik
harus diokembangkan dan dioprluas untuk menyerapo kelebihan produksi di swastaa
o Kesempatan. Kejadian acak (seperti perang) meningkatkan pertumbuhan pemerintah
sementara inersia mencegah kembali pada level sebelumnya.
o Sikap masyarakat. Harapoan yang tidak realsitis menghasilkan peningkatan
permitnaan yang mengabaikan opportunity cost dari program publik.
o Redistribusi pendapastan. Dua teorio ini sangat populer. Salahs atunya
memrpediksikan politisi yang membentuk koalisi miskin dan redistribusi atau
pembagian kekuasaan. Yanglain menekankan kelompok menengah dan kelompok
berpenghasilan atas menggunakan segitiga besi untuk meningkatkanpangsa
pendapatan mereka.
 Proposal untuk mengontrol pertumbuhan dalam pemerintahan meliputi desentralisasi
untuk mengurangi kekautan birokrasi, mendorong kompetisi sektor swasta, membentuk
proses anggaran, dan mengarahkan pembatasan legislatif.
Sebagaimana diamandemen tahun 1990, undang-undang Gramm – Rudman – Holling
meminta Kongres untuk memenuhi target belanja setiap tahunna. Bila target ini tidak
terpenuhi, maka pemangkasan belanja otomatis akan dimandatkan.

157
G. SOAL LATIHAN
PILIHAN BERGANDA
1. Setiap orang akan menjadi lebih baik bila barang publik diberikan secara efisien,
tetapi karena orang yang bertindak dalam kepentingan mereka yang sempit, tidak
cukup diberikan, ini permasalahan dari........
a. Aturan terikat d. Aturan bebas
b. Aturan publik e. Aturan perpajakan
c. Aturan perdagangan
2. Dalam kurva prosedur Lindahl tingkat permintaan jumlah barang dipengaruhi oleh.....
a. Pajak d. Estimasi
b. Selera e. Distribusi
c. Pendapatan
3. Bagaimana suatu fenomena dinyatakan sebagai paradoks pemberian suara /
voting.......
a. Ketika pemberian suara mayoritas sama.
b. Ketika sesuatu yang berlawanan terjadi, meskipun masing-masing selera pemilik
suara adalah konsisten, namun selera komunitas tidak.
c. Ketika pemberi suara masing-masing mempunyai pilihan yang berbeda-beda
dengan persentase sama.
d. Ketika suara terbanyak mempengaruhi hasil akhir.
e. Ketika sesuatu kesepakatan terjadi, meskipun masing-masing suara berbeda
selera.
4. Dalam mancapai preferensi puncak tunggal ,voting yang memberikan hasil lebih
stabil dan pilihan yang dipilih mencerminkan selera dari median voter, menggunakan
voting.....
a. Voting mayoritas d. High voting
b. Paradoks voting e. Middle voting
c. Voting tambahan
5. Siapakah yang berpendapat, “setiap manfaat dan kenikmatan manusia, setiap hal
nyata dan setiap tindakan yang terpercaya dapat ditemukan dalam kompromi dan
barter......
a. Thomas Mun d. Xenophone

158
b. Erik Lindhal e. Edmund Burke
c. Adam dan Eve
6. Fungsi yang digunakan untuk mengurutkan keadaan alternatif adalah....
a. Fungsi kesejahteraan sosial
b. Fungsi teorema
c. Fungsi intrepertasi
d. Fungsi Penilaian
e. Fungsi Lindhal

7. Fair tidak melibatkan, dibawah ini dalam teori modelnya, kecuali.....


a. Kepribadian d. Biaya kampanye
b. Isu sosial e. Urusan asing
c. Opini
8. Yang dirujuk sebagai birokrat adalah....
a. Pemerintah d. Penasehat
b. Presiden e. Karyawan Publik
c. Politisi
9. Dibawah ini yang tidak termasuk pada sumber pendapatan adalah....
a. Modal d. Personality
b. Tenaga Kerja e. Penghasilan
c. Industri Pekerjaan
10. Richard Freeman (1985) menganalisa upah karyawan dalam kedua sektor dengan
memprhitungkan, kecuali...
a. Ras d. Orang tua
b. Perbedaan pendidikan e. Perkawinan
c. Jenis kelamin

ESSAY

1. Apakah yang dimaksud dengan manipulasi Agenda ?


2. Mengapa kriteria Kenneth Arrow dikatakan terlihat tidak masuk akal?
3. Jelaskan mengenai fokus kritik GRH !
4. Sebutkan kesimpulan dari analisis Arrow !

159
5. Apakah Implikasi yang penting dari model Niskanen ?
6. Sebutkan salah satu alasan adanya amandemen menurut pakar ekonomi liberal dengan
persuasi politik konservatif !
7. Jelaskan pengertian Voter median !
8. Sebutkan 2 implikasi Striking Model Toerema voter median !
9. Apakah yang menjadi dasar kajian ekonometrik Ray Fair ?
10. Jelaskan, bagaimana kriteria menurut Kenneth Aerrow (1951) dalam aturan
pengambilan keputuan kolektif !

160
H. Kunci Jawaban
Pilhan Berganda
1. D 6. A
2. A 7. C
3. B 8. E
4. A 9. D
5. E 10. D

Essay
1. Manipulasi agenda adalah proses dari pengorganisasian order untuk menjamin hasil
yang diinginkan.
2. Mereka mengatakan bahwa mekanisme pilihan masyarakat haruslah logis dan
mengacu kepada prefrensi individu.
3. Kritik GRH memfokuskan pehatian pada prosedur pemangkasan secara otomatis. Bila
belanja itu dikruangi, maka harus dilakukan dalam suatu cara dimana tunjangan sosial
marginal dari jumlah uang yang dihabiskan dalam setiap program adalah sama.
4. Kesimpulan dari analisis Arrow adalah bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan untuk mendapatkan aturan yang memenuhi semua kriteria ini.
Masyarakat demokrasi tidak boleh diharapkan mampu mengambil keputusan yang
konsisten.
5. Implikasi yang penting dari model Niskanen adalah bahwa birokrasi memiliki insentif
untuk berusaha melakukan aktivitas promosi guna meningkatkan persepsi sponsor
dari manfaast output birokrasi – untuk menggeser kurva VV. Ini adalah analogi
dengan penggunaan perikalnan dalam sektor swasta.
6. Alasan adanya amandemen menurut pakar ekonomi liberal dengan persuasi politik
konservatif adalah...
a. Mengadopsi pernyataan outlay dan penerimaan yang menuntut perkiraan tentang
bagaimana ekonomi dapat berjalan.
b. Amandemen yang gagal mendefionisikan outlay dan penerimaan.
7. Voter median adalah pemilih yang memiliki kesukaan terletak pada bagian tengah
dari semua selera pemilik hak suara; separuh dari pemilih ingin lebih baik
dibandingkan dengan pemilih menengah, dan separuhnya lagi kurang.

161
8. 2 implikasi Striking Model Toerema.
Pertama, sistem dua pihak cenderung untuk lebih stabil dalam pengertian kedua
pihak memiliki posisi di sektiar tengah.
Kedua, penempatan referendum langsung dengan sistem representatif juga tidak akan
memiliki pengaruh terhadap hasil.
9. Ray Fair (1982) mendasari kajian ekonometriknya dari hasil pemilihan presiden atas
catatan bahwa kinerja ekonomi yang baik akan meningkatkan kemungkinan partai
masih tetap berkuasa.
10. Aturan pengambilan keputuan kolektif harus memenuhi kritria berikut..
1. Dapat menghasilkan keputusan yang menggambarkan selera dari pemilik hak
suara.
2. Harus mampu mengurutkan semua hasil yang mungkin didapat.
3. Harus respoonsif terhadap selera perorangan.
4. Harus sesuai dalam pengertian.
5. Rangking masyarakat.
6. Kediktatoran adalah aturan,

162

Anda mungkin juga menyukai