OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan berkat-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas KKNI yang berjudul Critical Jurnal Report (CJR). Yang bertujuan
sebagai salah satu tugas perkuliahan ‘Akutansi Sektor Publik’.
Critical Jurnal Report(CJR) berikut telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan
apa yang disajikan dalam tugas berikut masih banyak terdapat kekurangan, baik
menyangkut isi maupun penulisan, kekurangan-kekurangan tersebut terutama disebabkan
kelemahan dan keterbatasan pengetahuan maupun kemampuan saya sebagai penulis
sendiri. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan saran
dan kritik yang konstruktif kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalisir
sedemikian mungkin sehingga tugas berikut dapat memberikan manfaat yang maksimal
bagi pembaca.Oleh karena itu,dengan tangan terbuka,saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tugas yang berjudul Critical Jurnal
Report (CJR)berikut.
Akhir kata,saya ingin menghaturkan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Critical Jurnal Report (CJR)berikut, terutama kepada
dosen pengampu Akutansi Sektor Publik , Ibu Putri Dewi Kemala,SE,M.Si,Ak,CA.
Demikianlah, semoga tugas berikut memberikan manfaat kepada kita yang membacanya.
Amin.
PENDAHULUAN
2. Mengetahui berbagai macam informasi yang akan semakin menambah wawasan dari
sebuah jurnal.
3. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi serta memberikan
kritikan yang bersifat membangun bagi penulis atau memberikan referensi ke pembaca
lain.
IDENTITAS JURNAL
Identitas jurnal
Jurnal Utama
Volume penerbitan :8
ISSN : 978-602-8642-24-8
Jurnal Pembanding
Volume penerbitan :4
ISSN : 972-629-8242-43-2
BAB III
PEMBAHASAN
JURNAL UTAMA
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
suatuentitas(kesatuan)yangaktivitasnyaberhubungandenganusahauntukmenghasilkanbar
mekanisme Teknik dana nalisisa kuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat
mengelola secara tepat,efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang
pelaksanaan tanggung jawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber
daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk
melaporkan kepada publikatas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
juga menjadi penentu bentuk danr agam yanga kan dilakukan pemerintah
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara langsung maupun
tidak langsung.
Keuangan daerah merupakan bagian dari keuaangan negara. Oleh karena itu, dengan
“Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilaidengan uang
dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapatdijadikan milik daerah yang
daerah seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaanmilik daerah, dan lain-lain,
dan atau hak untuk menerima sumber-sumberpenerimaan lain seperti dana alokasi umum
dan dana alokasi khusus sesuai peraturan yang ditetapkan. Ha ktersebut akan menaikkan
kekayaan daerah.
kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah pusat sesuai dengan urusan pemerintah
pusat yang diserahkan, kewenangan memungut dan mendaya gunakan pajak danr
etribusi daerah dan hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional
yang berada di daerah dan perimbangan lainnya, hak untuk mengelola kekayaan daerah
pembiayaan.
No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pendapatan Daerah adalah semua hak
Periode tahun anggaran yang bersangkutan.Sumber pendapatan daerah ini terdiri dari
Pusat dan Pemerintah Daerah, Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang
diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan
Menurut PP No.65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah, pajak daerah merupakan iuran
wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
Menurut PP No.66 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, Retribusi Daeraha dalah
pemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijint ertentu yang
khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
Menurut Halim, 2002 sumber PAD berasa dari Perusahaan Daerah yaitu laba operasi
perusahaan daerah. Bagian laba usaha daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Pusat dan Pemerintah Daerah, pendapatan lain PAD yang sah meliputi:hasil penjualan
kekayaan daerah tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga,keuntungan selisih nilai
tukar rupiah terhadap mata uang asing dan komisi,potongan, ataupun bentuk lain sebagai
akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah.
Dana Perimbangan
Pusat dan Pemerintah Daerah, dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
Dana bagi hasil tersebut bersumbe rdari pajak dansumber daya alam. Dana yang
bersumber dari pajak terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan atas
Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB),dan Pajak Penghasilan (PPh)pasal 25 dan pasal 29
wajib pajak pribadi dalam negeri, dan PPh pasal 21. Sedangkan dana bagi hasil yang
bersumber dari sumber daya alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum,
Pusat dan Pemerintah Daerah, Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari
antar daerah.
Dana Alokasi Khusus
Pusat dan Pemerintah Daerah, Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional. DAK dimaksudkan untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, kelompok ini dibagi menurut jenis pendapatan yang mencangkup hibah dari
kelompok darurat dari pemerintah, dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada
pemerintah dan bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Belanja Daerah
Menurut PP No.10 5tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertnggung jawaban Keuangan
Daerah, belanja adalah suatu kesatuan pengguna anggaran DPRD dan sekretariat, serta
dinas daerah dan lembaga teknis daerah lainnya. Fungsi belanja ini antara lain untuk
Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran
dan tidak menambahas serta tau kekayaan bagi daerah. Belanja rutin terdiri dari belanja
rutin, belanja barang, belanja perjalanan dinas, belanja lainlain, dan belanja
pemeliharaan.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar Kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
dari:
SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.
Pencairan dana cadangan berasal dari rekenning dana cadangan ke rekening kas umum
HasilPenjualanKekayaanDaerahyangDipisahkan
BUMD dan penjualan asset milik pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak
atas penerbitan obligasi daerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaran berkenaan.
pihak ketiga, seperti berupa penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah,
pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, Lembaga keuangan bukan
Salah satu alat untuk memfasilitasi terciptanya transparansi dan akuntabilitas publika
Dalam era otonomi daerah dan desentralisasi, pemerintah daerah diharapkan dapat
Realisasi Anggaran (Perhitungan APBD), Laporan Aliran Kas, dan Neraca. Laporan
publik dan merupakan salah satu alat ukur kinerja finansial pemerintah daerah.Bagi pihak
eksternal, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang berisi informasi keuangan daerah
sosial, dan politik. Sedangkan bagi pihak intern pemerintah daerah, laporan keuangan
akuntansi sektor publik mengenai perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia . Data
yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Data Sekunder dalam
penelitian ini adalah berupa hasil Dari Jurnal Akuntansi Sektor Publik Yang Saya Review Untuk
Berdasarkan Jurnal Tersebut Kita Semua Dapat Memahami Mengenai Apa Pengertian Akuntansi
Sektor Publik , Tujuan Dari Akuntansi Sektor Publik , Perkembangannya Di Indonesia , Serta
Komponen Komponen Akuntansi Sektor Publik , Basis Basi Akuntansi Sektor Publik
Pembahasan
Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era
reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi fiskal
yang menitikberatkan pada pemerintah daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut
daya saing disetiap Negara juga, menuntut daya saing disetiappemerintah daerahnya. Daya saing
pemerintah daerah ini diharapkan akan tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintah
daerah yang dapatdiraih melalui adanya otonomi daerah, hal ini sesuai dengan dikeluarkannya
Saran
akuntansi untuk mempermudah mendapatkan modal dari pihak kreditur serta sebagai dasar
membahas mengenai akuntansi yang baik daan benar yang dapat menunjang keberhasilan
3. Adanya peran pemerintah dalam pengawasan dan pendampingan akuntansi sektor publik
JURNAL PEMBANDING
Pendahuluan.
Menurut Nordiawan dkk (2010:4), jenis-jenis organisasi sektor publik terbagi menjadi tiga yaitu
instansi pemerintah, organisasi nirlaba milik pemerintah (perguruan tinggi, rumah sakit milik
pemerintah, yayasan milik pemerintah, Badan Layanan Umum, dan Badan Layanan Umum
Arif (2002:3) mendefinisikan Akuntansi Pemerintahan adalah suatu aktivitas pemberian jasa
informasi keuangan.
Menurut Halim dkk (2012:40):Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintahan
daerah (kabupaten, kota, atau provinsi) yang dijadikan informasi dalam rangka pengambilan
Pada dasarnya tujuan akuntansi pemerintahan sama dengan tujuan akuntansi bisnis, yaitu
memberikan informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan organisasi tersebut
dalam periode tertentu dan posisi keuangan Keputusan. Berkenaan dengan itu, akuntansi
1. Akuntabilitas
Tujuan utama dari akuntabilitas ditekankan karena setiap pengelola atau manajemen dapat
2. Manajerial
penyusunan APBN dan strategi pembangunan lain, untuk melakukan pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan pengendalian atas kegiatan tersebut dalam rangka pencapaian ketaatan kepada
3. Pengawasan
Metode penelitian
Penelitian Ini Digunakan Dengan Menggunakan Jurnal Akuntansi Sektor-publik Daerah
Hasil Pembahasan
Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan
sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dan
diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Pada Tahun 2010 diterbitkan kembali Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP).Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tersebut
maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dicabut dan tidak berlaku lagi. Perubahan
pencatatan akuntansi pemerintahan dari basis kas menuju akrual menjadi basis akrualsepenuhnya
bertujuan untuk meningkatkan Laporan Keuangan berdampak pada peningkatan kualitas
pelaporan keuangan di pemerintah pusat maupun daerah.
Kesimpulan
Berdasarkan Jurnal Tersebut Akuntansi Sektor Publik Indonesia Sudah dapat Dikatakan Baik
Dikarenakan Perkembangan Akuntansi Sektor Publik Indonesia sYang Sangat Signifikan ,
Akuntansi Sektor Publik Indonesia Yang Meliputi Daerah Maupun Pemerintah Saling
Berhubungan dan sistem sistem akuntansi sektor publik Indonesia sudah menggunakan sesuai
mekanisme mekanisme akuntansi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
baik bagi penulis, maupun bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatmanfaat yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
4.2 Saran
Penulis sangat berharap hasil dari penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi
dunia akuntansi khususnya dan disiplin ilmu lain pada
umumnya.
kinerja pemerintah
Experience And Task Complexity On Audit Judgements. The Accountin Review. Januari.
Page 1-13
Alim, M. Nizarul. Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi.
SNA X. Makassar.
Budi, Sasongko. Basuki dan Hendaryatno. 2004. Internal Auditor dan Dilema Etika. SNA
VII
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi
Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, No. 2, November, 79 - 92.
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, And Disclosure Regulation.
Deis, D.R. dan G.A. Groux. 1992. Determinant Of Audit Quality In The Public Sector. The
Murwanto, Rahmadi. Audit Sektor Publik. Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan