Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji dan syukur kita atas kehadirat Allah SWT yang telah memeberikan rahmat
dan ridhonya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PENGEMBANGAN TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Putri Kemala Dewi Lubis pada Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Anggaran Sektor
Publik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Kemala Dewi Lubis selaku
Dosen Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kriritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………………………......……
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………………..............
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………………….
1.3 Tujuan……………………………...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan………………………………........................................................................................................
3.2 Saran………………………………..................................................................................................................
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1.1 Teori Akuntansi
Teori akuntansi adalah bentuk pengertian yang digunakan untuk menunjukan spekulasi,
metodologi, dan bentuk kerangka kerja serta mempelajari bentuk pelaporan keuangan. Teori
akuntansi juga membahas tentang bagaimana bentuk prinsip pelaporan keuangan tersebut
diterapkan dalam industri yang berkaitan dengan akuntansi. Teori ini pada dasarnya digunakan
sebagai kajian untuk memahami pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan atau lembaga
menyampaikan laporan tersebut menggunakan cara dan strategi yang tepat.
Teori akuntansi kemudian memiliki kepentingan untuk menghasilkan pernyataan- pernyataan
umum, yakni berupa hipotesis sebagai penjelasan konkret dalam praktik akuntansi untuk akhirnya
bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Itulah sebabnya teori ini
bersifat bebas dari pertimbangan nilai dan menjadi pusat perhatian yang perlu diperhatikan.
1.2 Konsep Teoritis Akuntansi
1. Teori Kepemilikan/ Proprietary Theory
Entitas sebagai agen perwakilan atau susunan melalui wirausahawan individual atau
pengoperasi pemegang saham. (aset – utang = ekuitas)
Penerapan di Indonesia:
Digunakan untuk perusahaan yang belum memakai standar IFRS.
Selaras dengan PP 105 dan kepmendagri No. 29 Tahun 2002 dan dari penelitian bersama antara IAI
kompartemen Akuntan Sektor publik serta berbasis pada IPSAS dihasilkan beberapa kesimpulan,
diantaranya adalah 1) Laporan Keuangan yang dihasilkan adalah Laporan keuangan akrual. 2)
Laporan Keuangan yang dihasilkan sebagai berikut: Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Surplus
dan defisit dan perhitungan anggaran.Dalam pelaporan keuangan sektor publik gak mungkin
dilaporkan jika tidak ada transaksi keuangan didalamnya kan guys. Nah dalam ilmu akuntansi
pelaporan ini ada yang namanya siklus akuntansi atau tahapan-tahapan pencatatan akuntansi hinga
sampai ketahap pelaporannya Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi
keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan, dalam akuntansi sektor publik siklus akuntansi
meliputi hal-hal yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut:
Transaksi, merupakan kegiatan yang mengubah posisi keuangan suatu entitas dan pencatatannya
memerlukan data/ bukti/ dokumen pendukung dalam kegiatan operasi suatu entitas. Transaksi
dilakukan oleh masing-masing pemegang kas-bendahara yaitu: pemegang kas-bendahara rutin,
pemegang kas-bendahara proyek, pemegang kas-bendahara gaji, pemegang kas-bendahara
penerima.
Bukti transaksi, bentuk-bentuk bukti transaksi adalah sebagai berikut: kas (STS, SPM, register
SKO, register SPP, register SPM), Piutang (daftar jumlah penagihan, register penagihan piutang),
Persediaan dan Aktiva Tetap (buku inventaris/ mutasi barang, daftar nilai aktiva tetap), Hutang
(daftar hutang/ pinjaman, surat-surat perjanjian), dsb.
Neraca Awal, berisi saldo-saldo rekening aktiva dan passiva yang berasal dari periode sebelumnya,
bila belum terdapat saldo rekening aktiva dan pasiva periode sebelumnya maka neraca awal disusun
berdasarkan penilaian aset dan pemeriksaan fisik terhadap rekening-rekening yang ada.
Jurnal, merupakan suatu media/ metode yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan
meringkas data keuangan dan data lainnya. Jurnal mengklasifikasikan data keuangan menurut
penggolongan yang sesuai dengan informasi untuk pertama kalinya, dalam jurnal ini juga dilakukan
peringkasan data.
Buku besar, merupakan suatu buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicacat
dalam jurnal. Buku besar dibuat oleh masing-masing pemegang kas-bendahara
Buku besar pembantu, digunakan untuk mencatat rekening dengan rincian tertentu yang ada pada
buku besar, seperti misalnya: rekening piutang, persediaan, investasi jk panjang, aktiva tetap,
hutang dan beberapa rekening obyek pendapatan dan obyek belanja/ biaya.
Buku besar pembantu kas, buku ini diselenggerakan karena pergeseran pencatatan dari kas basis
(cash base) ke akrual basis (accrual base), buku ini berisi rincian pendapatan-pendapatan (mis.:
pajak reklame, retribusi parkir, dsb) yang telah diterima kasnya sehingga nantinya akan
mempemudah dalam perhitungan dan penyusunan anggaran karena akan dapat membedakan
pendapatan yang telah diterima pembayarannya dan pendapatan yang masih menjadi piutang.
Daftar saldo, merupakan daftar rekening-rekening beserta saldo yang menyertainya pada suatu
periode tertentu, format daftar saldo antara dinas/ instansi dengan format daftar saldo bagian
keuangan pemkot/ pemkab adalah berbeda.
Kertas kerja, merupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi sektor publik secara
manual, kertas kerja ini dibedakan antara laporan triwulan dan laporan tahunan (sesuai dengan PP
105/ tahun 2000)
Jurnal penyesuaian, adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode anggaran atau pada saat laporan
keuangan akan disusun agar menghasilkan keterkaitan yang tepat antara pendapatan/ penerimaan
dan belanja/ biaya. Penyesuaian dibutuhkan manakala transaksi-transaksi mempengaruhi
pendapatan dan belanja/ biaya lebih dari satu periode anggaran, penyesauaian ini mengakui
pendapatan/ penerimaan dalam periode dimana dihimpun/ didapat dan mengakui belanja/ biaya
dalam periode dimana barang/ jasa yang berkaitan digunakan.
Laporan keuangan, adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai piak yang berkepentingan.
Jurnal penutup, merupakan langka terakir yang dibutuhkan dalam siklus akuntansi yaitu setelah
laporan keuangan selesai disusun dan dilakukan hany pada akhir periode anggaran, jurnal penutup
ini untuk meng nol kan rekening-rekening pendapatan/ penerimaan dan rekening biaya/ belanja
sehingga untuk periode anggaran berikutnya telah siap kembali menerima data
1.5 Prinsip Akuntansi keuangan sektor publik
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip akuntansi yang mengacu pada biaya historis atau historical cost principle ini mengharuskan
kamu untuk mampu melakukan pencatatan terhadap biaya yang dikeluarkan baik untuk
memperoleh barang maupun jasa. Dengan kata lain, jika pencatatan transaksi keuangan atas sebuah
barang sudah didapatkan oleh sebuah perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada
berbagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut.
Misalnya, jika perusahaan kamu mendapat Rp2.000.000 dari hasil penjualan inventaris lain, maka
artinya, selain diakui sebagai harta, nominal tersebut juga harus dimasukkan ke dalam akun
pendapatan.
Sumber daya finansial jangka pendek sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan transaksi
rutin. Merupakan contoh sumber finansial jangka pendek yang siap digunakan titik bagian
Keuangan perlu mengetahui jumlah uang yang ada di tangan (Cah on hand) dan yang berada di
Bank.
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada beberapa bagus nilai ekonomi suatu entitas pada
waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya total yang dimiliki oleh suatu
entitas dengan total hutang yang menjadi kewajibannya. Pemerintah dapat dipandang sebagai
lembaga politik dan juga sebagai lembaga usaha.
Unit pemerintah memiliki kendala khusus dalam melakukan aktivitasnya, yaitu dibatasi oleh
peraturan hukum dan perundang-undangan serta ketentuan lain yang ada di tetapkan titik dalam
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya dan penggunaannya pemerintah harus selalu mengacu
pada peraturan-peraturan hukum yang mengikat, misalnya undang-undang Peraturan Pemerintah,
letter of intent (Lol), memorandum of understanding (MoU), dan sebagainya.
Anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah titik anggaran
sebagai alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh pemerintah, sedangkan
anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana yang disetujui legislatif
untuk dibelanjakan.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi
pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Mungkin saja pemerintah memiliki program
atau aktivitas dari program tersebut dihasilkan pendapatan yang lebih besar dari biayanya, sehingga
pemerintah mengalami surplus atas program tersebut. Akan tetapi surplus yang diperoleh tidak
berarti menunjukkan kinerja unit pemerintah yang bagus sebab harus dilihat juga apakah surplus
tersebut karena tarif yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada publik termasuk tingkat kualitas
pelayanan yang diberikan Apakah sudah memadai.
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayaran pajak, pemberian dana
bantuan, investor, dan Pembayaran jasa pelayanan merupakan sumber penyediaan keuangan
organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyediaan Tenaga Kerja dan sumber daya material,
dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilik dan badan pengawasan, termasuk level
pemerintahan yang lebih tinggi titik Anthony mengklasifikasikan Pemakaian laporan keuangan
sektor publik menjadi lima kelompok yaitu:
1. Lembaga Pemerintah (governing bodies)
2. Investor dan kreditor
3. Pemberi sumber daya (resources providers)
4. Badan pengawas (Oversight bodies)
5. Konstituen
Pengklasifikasian Pemakaian laporan keuangan sektor publik merupakan pendapat Borgobovi dan
Annessi- persija (1997) adalah :
1. Masyarakat penggunaan jasa publik
2. Masyarakat pembayar pajak
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input
atas aktivitas organisasi.
4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
5. Badan-badan internasional, seperti bank dunia, IMF, ADB, PBB,
6. Investor asing dan country analyst
7. Generasi yang akan datang
8. Lembaga negara
Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah baik
pusat maupun daerah titik hak atas informasi keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep
pertanggungjawaban pakai. Pertanggungjawaban public masyarakat organisasi publik untuk
memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.
Setiap negara memiliki kebutuhan dan kepentingan berbeda-beda terhadap informasi keuangan
yang diberikan oleh pemerintah. Diantara kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dapat
ditimbul konflik antar kepentingan. Laporan keuangan pemerintah disediakan untuk memberi
informasi kepada berbagai kelompok pemakai kamu meskipun setiap kelompok pemakai membeli
kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan teori akuntansi sektor publik perlu dilakukan untuk mempertahankan
khasanah ilmu akuntansi untuk memperbaiki praktik akuntansi di sektor publik titik
pengembangan teori akuntansi sektor publik dengan pendekatan edukatif dan atau dikenal
dengan teori akuntansi positif pengembangan teori dari praktek yang ada empiris titik
pendekatan akuntansi hanya dilakukan pada penelitian akuntansi karena akuntansi
merupakan bagian dari ilmu penerapan pengembangan teori akuntansi melalui riset
akuntansi pada dasarnya juga dapat dilakukan melalui metode penelitian alternatif seperti
riset eksperimen prices tadi kasus reset lapangan dan reset dengan metode etnografi.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan baik bagi
penulis mau pun bagi para pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Halim, abdul., dan syam kusudi. 2013. Teori, konsep dan Aplikasi: Akuntansi sektor publik.
Harahap, sofyan syafri, 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi, penerbit Rajawali per. Jakarta.