Disusun Oleh:
Kelompok 6
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Berkat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
Mini Riset guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi.
Harapan kami semoga makalah mini riset ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
banyak kekurangan dalam makalah mini riset ini, Oleh karena itu kami sangat
berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang ........................................................................1
B. Permasalahan ..........................................................................2
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
Lampiran ................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia usaha dikenal dua jenis perusahan, yaitu perusahaan jasa dan
perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual atau
memberikan jasa kepada konsumennya. Sedangkan perusahaan dagang
merupakan perusahaan yang membeli barang dari pemasok kemudian menjualnya
kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau mengubah
bentuknya. Secara garis besar, siklus kegiatan dalam perusahaan dagang meliputi
pembelian, pembayaran, penjualan, dan penerimaan kas.
Terlepas dari seperti apa kegiatan perusahaan dagang dan jasa, keduanya
tetap memerlukan akuntansi dalam pencatatan transaksinya. Namun, terdapat
sedikit perbedaan dalam sistem akuntansi kedua perusahaan tersebut. Yaitu
perusahaan dagang memiliki akun dan ayat jurnal tambahan serta beberapa jurnal
khusus yang tidak dimiliki perusahaan jasa. Sebagai seorang calon akuntan yang
berkompeten, seluruh mahasiswa jurusan akuntansi harus memahami serta
mampu mengaplikasikan sistem akuntansi keduanya.
Seperti yang telah kita ketahui, sistem akuntansi perusahaan dagang
membutuhkan tingkat pemahaman sedikit lebih tinggi daripada perusahaan jasa.
Karena itu, makalah ini lebih fokus pada sistem akuntansi perusahaan dagang.
Melalui bab – bab selanjutnya, diharapkan makalah ini dapat membantu rekan
mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa jurusan akuntansi khususnya untuk
lebih memahami sistem akuntansi perusahaan dagang.
B. Permasalahan
Tahap Pencatatan
akan membuat atau memperoleh bukti transaksi setiap kali melakukan transaksi
dengan pihak kedua. Beberapa bukti tersebut adalah faktur, nota kredit, dan
kuitansi.
untuk akun selain empat akun tersebut tetap dijurnal dalam jurnal umum seperti
pembantu atau biasa dikenal dengan sebutan subsidiary ledger. Buku besar
pembantu merupakan perluasan dari buku besar umum. Catatan dalam buku besar
KAJIAN PUSTAKA
1. Tahap Pencatatan
2. Tahap Pengikhtisaran
memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari
perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu
perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan
berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah
pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-
data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari
kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.
BAB III
PEMBAHASAN
Usaha dagang grosir sepatu dan sendal adalah salah satu dari contoh
perusahaan dagang yang ada disekitar kita. Usaha ini memperjual belikan barang
dagangan berupa sepatu dan sendal yang tidak diperjual belikan secaran eceran.
Usaha grosir sepatu dan sendal yang kami jadikan penelitian bernama Usaha
Dagang Farlan TJ. Usaha dagang Farlan Tj terletak di Jl. Gedung Arca No. 27.
Pemilik usaha dagang ini bernama Pak Suwardi dan memiliki karyawan sebanyak
9 orang. Usaha dagang Farlan Tj sudah berdiri sejak 16 tahun lalu dan didirikan
langsung oleh sang pemilik dengan modal 30 pasang sepatu sekitar kurang lebih
Rp1.500.000,-
1. Tahap Pencatatan
transaksi. Usaha ini melakukan jual beli barang dagangan tanpa adanya bukti
transaksi baik dalam bentuk nota apapun. Usaha dagang Tarlan Tj melakukan
transaksi jual beli pada umumnya secara kontan, dan menurut sang pemilik
kurang memerlukan bukti transaksi yang sangat mendetail. Padahal hal tersebut
Dengan kondisi pada usaha dagang Tarlan Tj tidak memiliki bukti transaksi,
maka pasti akan sulit juga untuk mmebuat jurnalnya. Hal ini juga disampaikan
Jika bukti transaksi sudah tidak ada dan jurnal pun tidak maka postingan
untuk buku besar pun dipastikan tidak ada dalam usaha dagang Tarlan Tj.
sekitar 35% daripada moal yang dikeluarkan dengan jumlah yang sudah sangat
besar, karena bisa dilihat pada tempat Usaha Dagang ini sudah memiliki ribuan
Dalam pencatatan neraca juga tidak dilengkapi oleh usaha dagang ini. Dan
bahkan sulit untuk diperkirakan karena dari setiap transaksi tidak memiliki
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam usaha dagang yang kami observasi sama sekali tidak memiliki
pencatatan siklus akuntansi perusahaan dagang yang dimulai dari pencatatan bukti
transaksi, jurnal, dan posting buku besar. Hal tersebut menjadikan usaha dagang
ini juga tidak memiliki laporan keuangan perusahaan dagang yang konkrit. Semua
transaksasi hanya diakumulasikan pribadi saja oleh sang pemilik yang juga tidak
B. Saran
Untuk usaha dagang Farlan Tj yang sudah dapat dikategorikan dalam skala
http://ockym.blogspot.co.id/2014/12/makalah-akuntansi-perusahaan-dagang.html
http://www.ssbelajar.net/2012/09/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html
LAMPIRAN