Disusun Oleh
Kelompok 8
Ayu angelina pasaribu : 7163342005
Depi Seri Wahyuni : 7163342008
Magdalena Siringo ringo : 7163342021
Dosen Pengampu :
Dr. M. NASIR, M.Si
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan penelitian tentang tentang "Aplikasi Break Even Point
meningkatkan daya saing UKM” Sekaligus pula saya menyampaikan rasa terimakasih
yang sebanyak-banyaknya untukbapak selaku dosen mata kuliah keuangan yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
tepat waktu. Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
dampak yang diakibatkan karena sampah, serta sekaligus langkah-langah tentang
bagaimana sampah dapat diolah menjadi barang kerajinan yang dapat dipakai.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai saran yang konstruktif. Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat
dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................................ 2
2.3 Kegunaan dan Aplikasi Break Even Point (Titik Impas) ......................................................... 2
BAB III............................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 5
BAB IV .............................................................................................................................................. 7
PENUTUP .......................................................................................................................................... 7
4.2 Saran......................................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah memberikan gagasan untuk umk dan pemerintah untuk
menerapkan Bep atau titik impas untuk meningkatkan daya saing
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Meningkatkan Daya Saing UKM
Pendekatan strategi yang dimunculkan oleh Michael Porter (Chaniago, 2008) dalam
meningkatkan daya saing UKM di Indonesia adalah di mana strategi itu terbagi atas 3, yaitu
pada:
Untuk memenangkan persaingan bisnis, perusahaan berusaha membuat produk yang unik,
dimana produk tersebut sulit ditiru oleh pesaing perusahaan.
3. Focus/Competifines Strategy
Strategi ini memfokuskan kegiatan pada konsumen dengan segmen tertentu. Pengincaran
konsumen segmen tertentu ini akan lebih memudahkan perusahaan untuk memenangkan
persaingan bisnis.
Break event point atau titik impas Menurut Pujawan (2004) dalam bukunya yang berjudul
“Ekonomi Teknik”, Analisis Break Even Point adalah salah satu analisa dalam ekonomi
teknik yang sangat popular digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat
karya. Analisa ini akan berguna apabila seorang akan mengambil keputusan pemilihan
alternatif yang cukup sensitif terhadap parameter atau variabel dan bila variabel-variabel
tersebut sulit diestimasi nilainya . Dengan mengatahui titik impasnya (Break even point)
manajer suatu perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan agar
terhindar dari kerugian, dan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
masa yang akan datang.
Menurut Alwi (1994) bahwa analisa break even point dapat membantu pimpinan dalam
mengambil keputusan antara lain:
2
1. Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
Menurut Harahap (2008) dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus
break even point :
1. Untuk mengetahui hubungan antara penjualan, biaya, dan laba.
2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel.
3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana
perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
4. Untuk mengetahui hubungan antara cost, volume, harga dan laba
3
adalah biaya yang meningkatdalam total seiring dengan peningkatankeluaran kegiatan dan
menurun dalam total seiring dengan penurunan keluaran kegiatan.
Biaya variabel itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku
2. Upah buruh
langsung
3. Kondisi penjualan
4. Biaya produksi
5. Biaya pemasaran
2.4.3 Biaya Total
Kesimpulan biaya total menurut penulis adalah jumlah dari keseluruhan biaya-biaya yang
harus atau akan dikeluarkan dari jumlah kedua biaya variable dan biaya tetap atas hasil
produksi yang dihasilkan atau akan direncanakan.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Usaha Kecil dan Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu daerah dan negara. UKM memiliki peranan
penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian masyarakat. UKM juga juga
memiliki peran penting membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru.
UKM banyak menciptakan unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru
yang dapat menopang pendapatan masyarakat. UKM juga juga memiliki peran penting
membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru. UKM banyak
menciptakan unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat
menopang pendapatan masyarakat. UKM adalah sebuah industri kecil yang merupakan
penggerak kesejahteraan bagi masyarakat daerah, juga merupakan usaha yang dapat
membantu masyarakat kecil untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan untuk hidupnya.
Survei menunjukkan bahwa para pemilik usaha kecil menyakini bahwa jika mereka
bekerja lebih keras, maka akan menghasilkan lebih banyak uang, dan mereka merasa lebih
bahagia daripada bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain (Zimmerer dan
Scarborough, 2008:11).
UKM memerlukan perhatian khusus dan didukung oleh informasi yang akurat,
termasuk dalam hal penetapan harga jual dari produk atau jasa yang ditawarkan. Seiring
dengan perkembangan usaha yang
tumbuh sangat pesat, maka semakin tinggi pula tingkat persaingan yang ada, khususnya
diantara usaha-usaha sejenis. Mempertahankan dan memaksimalkan laba adalah tujuan
utama dari setiap perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan perlu
menerapkan strategi manajemen yang baik dan tepat. Ada tiga faktor yang berpengaruh
dalam perolehan laba perusahaan, yaitu volume penjualan, harga jual per unit yang
ditetapkan, dan biaya-biaya yangdikeluarkan. Biaya menentukan harga jual untukmencapai
laba yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan
mempengaruhi volume produksi, sedangkan volume produksi akan mempengaruhi biaya
dan laba. Olehkarena itu perencanaan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam
penetapan harga jual memiliki peranan yang sangat penting di dalam perusahaan. Selama
5
ini para pelaku usaha UKM menetapkan harga jual dari produk mereka dengan didasari
atas persentase keuntungan yang diinginkan
dari modal yang mereka keluarkan untuk produk tersebut atau penetapan harga dilakukan
hanya dengan mengikutinilai pasar yang ada. Jika pemilik bisnis ingin menetapkan harga
yang tepat yang akan menghasilkanlaba, maka pemilik bisnis harus memahami dan
mengetahui besarnya biaya untuk memasarkan dan mendistribusikan produk mereka.
Penetapan harga yang mempertimbangkan biaya-biaya yang terjadi dalam operasi usaha
dapat dilakukan dengan analisis break even point. Analisis break even point merupakan
teknikanalisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan
dan volume penjualan, serta merupakan teknik untuk menggabungkan,
mengkoordinasikan, menafsirkan data dan distribusi untuk membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan. Analisis break even point diperlukan untuk mengetahui hubungan
antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya baik
yang bersifat tetap maupun variabel, dan laba atau rugi.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gagasan tentang penerapan break even
point terhadap penetapan harga jual pada UKM, melihat perbedaan tingkat harga jual
antara harga jual yang ada pada UKM dengan harga jual yang diperoleh dari hasil analisis
break even point, serta melihat bagaimana hubungan antara break even point dengan harga
jual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak pihak, termasuk
bagi para akademisi, para pengusaha UKM, dan Pemerintah Daerah agar dapat memberi
perhatian lebih dan pembinaan kepada para pengusaha UKM.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Break event point atau titik impas Menurut Pujawan (2004) dalam bukunya yang
berjudul “Ekonomi Teknik”, Analisis Break Even Point adalah salah satu analisa dalam
ekonomi teknik yang sangat popular digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang
padat karya Usaha Kecil dan Menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu daerah dan negara. UKM memiliki peranan
penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian masyarakat. UKM juga juga
memiliki peran penting membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gagasan tentang penerapan break even point
terhadap penetapan harga jual pada UKM, melihat perbedaan tingkat harga jual antara
harga jual yang ada pada UKM dengan harga jual yang diperoleh dari hasil analisis break
even point, serta melihat bagaimana hubungan antara break even point dengan harga jual.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi banyak pihak, termasuk bagi
para akademisi, para pengusaha UKM, dan Pemerintah
4.2 Saran
Penulis mengharapkan sara dan kritikan terhadap makalah ini untuk perbaikan kedepanya
DAFTAR PUSTAKA
7
Bangs, David H, Jr., 2001. Pedoman Menyusun Rencana Pemasaran (The Market
Planning
Guide). Edisi Ketiga. Jakarta:Erlangga.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2005. Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut:Kajian Teori dan
Aplikasi.Bandung:Graha Ilmu.
Hansen. Don. R., Mowen, Maryanne. 2001. Manajemen Biaya. Buku 2. Jakarta:Salemba
Empat. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen:Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3.
Yogyakarta:Bagian Penerbitan Sekolah Ilmu Tinggi.
Republik Indonesia. Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Research Methods for Business:A Skill
Building Approach 6th Edition. New York:John Wiley & Sons, Ltd. Zimmerer, Thomas W
& Norman M. Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil.
Jakarta:Salemba Empat