Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROJECT

“Analisis UMKM (BEP, Laba Maksimum), Penentuan Biaya Rumah Makan Bagindo”
Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Muammar Rinaldi S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Alyssa Dwiyanti
2. Gresia Septina Sitohang
3. Ekel Bastanta Barus
4. Zaki Edi Saputra

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas Mini Riset ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya.
Mini Riset ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas Mini Riset ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Mini Riset ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan
dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Pengantar Ekonomi
Mikro.

Medan, 20 November 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Break Event Point (BEP).......................................................................2
2.2 Kajian Teori.............................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................4
METODE PENELITIAN...........................................................................................................4
BAB IV......................................................................................................................................5
HASIL DAN PEMBAHASAAN...............................................................................................5
BAB V........................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan mendirikan usaha tidak lain adalah untuk memperoleh keuntungan yang dapat
dipergunakan untuk kelangsungan hidup. Kemajuan dan perkembangan usaha akan
membawa akibat bagi pembangunan itu sendiri baik positif maupun negatif . Pada
kalangan pengusaha itu sendiri, perkembangan dan kemajuan dunia usaha telah
membawa kearah persaingan yang semakin ketat, sedangkan usaha untuk mencapai laba
tidak dapat dipisahkan dari masalah penjualan, peningkatan penjualan yang tinggi bukan
selalu berarti mendapatkan laba yang lebih besar.
Analisis break event point dilakukan untuk melihat kinerja dari perusahaan itu sendiri,
memberikan wawasan mengenai seberapa pentingnya melakukan pembukuan keuangan
dan analisis ekonomi teknik yang dapat membantu pengusaha dalam mengambil
tindakan-tindakan yang diusulkan dalam pertimbangan alternatif-alternatif pengambilan
keputusan yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan.
Dikarenakan banyak usaha kecil menengah (UKM) dari awal membuka usahanya
hingga sekarang belum pernah melakukan analisa perhitungan untung rugi dan
perhitungan secara konprehensif berapa unit produk semestinya yang dibuat agar usaha
tersebut balik modal.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana menganalisa BEP sebagai alat perencanaan laba?
b. Apakah hasil analisis BEP dapat digunakan sebagai alat perencanaan laba?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Untuk menganalisa Break Event Point sebagai alat perencanaan laba.
b. Untuk mengetahui hasil Break Event Point yang digunakan sebagai alat perencanaan
laba.

1.4 Manfaat Penelitian


Dapat mengetahui bagaimana metode Break Event Point (BEP) dapat menjadi tolak ukur
perusahaan dalam menentukan langkah yang diambil demi kelancaran produksi dan
penjualan perusahaan dan membantu perusahaan untuk mengetahui bagamana cara
menganalisa biaya, dan laba dalam menanggapi peluang-peluang yang ada pada usaha.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Break Event Point (BEP)


Menurut Purba (2002) Titik impas (break event) berlandaskan pada pernyataan
sedarhana, berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas
yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu,
perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita
kerugian.
Menurut Harahap (2004) Break even point berarti suatu keadaan dimana
perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan
penjualan. Total biaya (biaya tetap dan biaya variabel) sama dengan total penjualan
sehingga tidak ada laba tidak ada rugi.
Menurut Garrison dan Noreen (2004) Break even point adalah tingkat
penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional, dimana break
event tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama
untuk menentukan break event adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan
biaya operasi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya Tetap merupakan fungsi dari waktu, bukan fungsi dari jumlah penjualan
dan biasanya ditetapkan berdasarkan kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan
biaya variabel tergantung langsung dengan penjualan, bukan fungsi dari waktu,
misalnya biaya angkut barang.
Apabila perusahaan mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul
masalah breakeven point dalam perusahaan tersebut. Masalah break event point baru
akan muncul apabila suatu perusahaan disamping mempunyai biaya variabel juga
mempunyai biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara totalitas akan berubah-ubah
sesuai dengan volume produksi perusahaan,sedangkan besarnya biaya tetap sacara
totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi.
Karena adanya unsur biaya variabel disuatu sisi dan unsur biaya tetap disisi lain maka
suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu menderita kerugian karena
penjualan hanya menutupi biaya tetap. Ini berarti bahwa bagian dari hasil penghasilan
penjualan yang tersedia nya cukup untuk menutupi biaya tetap tetapi tidak cukup
menutupi biaya variabelnya.Volume penjualan dimana penghasilan total sama
besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mencapai laba atau
keuntungan dan tidak menderita kerugian disebut Break Even Point.

2.2 Kajian Teori


Meningkatkan Daya Saing UKM Pendekatan strategi yang dimunculkan oleh
Michael Porter (Chaniago, 2008) dalam meningkatkan daya saing UKM di Indonesia
adalah dimana strategi itu terbagi atas 3, yaitu pada:

2
1) Cost leadership (Keunggulan Biaya)
Berusaha untuk memenangkan persaingan dengan pendekatan harga, dimana
dengan harga tertentu akan produk yang dihasilkannya konsumen lebih tertarik
untuk membeli produk tersebut.
2) Differentiation (Product Unique)
Untuk memenangkan persaingan bisnis, perusahaan berusaha membuat produk
yang unik, dimana produk tersebut sulit ditiru oleh pesaing perusahaan.
3) Focus/Competifines
Strategy-Strategi ini memfokuskan kegiatan pada konsumen dengan segmen
tertentu. Pengincaran konsumen segmen tertentu ini akan lebih memudahkan
perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis.

3
BAB III
METODE PENELITIAN

2.3 Metode Pelaksanaan


Hari : Kamis
Tanggal : 16 November 2022
Jam : 10:00 s/d Selesai
2.4 Subjek Penelitian
Bapak Rahmat selaku pemilik UMKM Rumah Makan
2.5 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dimana penulis akan melakukan
pengumpulan data berupa angka yang dibutuhkan sehubungan dengan masalah yang akan
diteliti, sehingga hasil penelitiannya dapat lebih dipercaya dan diandalkan kebenarannya.
2.6 Pengambilan Data
Melakukan Pengambilan data komponen biaya-biaya yang dibutuhkan dala UMKM
yaitu:
1) Biaya tetap (fixed cost)
a. Biaya peralatan
b. Biaya sewa bangunan
2) Biaya tidak tetap (variabel cost)
Biaya bahan baku, Biaya pengoperasian alat, Biaya gaji pegawai, Biaya lampu
2.7 Pengolahan Data
Memasukkan dan mengolah data-data yang akan diproleh ke dalam tabel-tabel biaya
sehingga memudahkan analisis data yang akan di lakukan.
2.8 Analisa Data

Alat analisis yang digunakan :

a. Break Even Point ( Unit )


b. Break Even Point ( Rupiah)

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN

2.9 Hasil Penelitian

A. Data Penjualan
Nama Produk Unit Terjual Harga Jual Jumlah Proporsi
Ayam Rendang 150 10.000 1.500.000 25
Ayam Semur 140 10.000 1.400.000 20
Ayam Kalasan 130 10.000 1.300.000 15
Total 420 4.200.000 60

No Keterangan Biaya Tetap Variabel


A.Rendang A.Semur A.Kalasan
1. Biaya bahan baku
Ayam - 400.000 380.000 350.000
Kecap - - 36.000 -
Bawang - 150.000 130.000 120.000
Cabai - 170.000 150.000 150.000
Bumbu Ayam - 60.000 50.000 60.000
Santan - 64.000 - -
Total 844.000 746.000 680.000
2. Biaya bahan
Plastik bungkus - 75.000 65.000 55.000
Kertas nasi - 40.000 35.000 30.000
Daun Pisang - 35.000 30.000 25.000
Total 150.000 130.000 110.000
3. Biaya Tenaga Kerja - 270.000 186.000 144.000
4. Biaya Overhead
Biaya Sewa 400.000 - - -
Biaya Penyusutan 20.000 - - -
Biaya Listrik 200.000 - - -
Biaya Transportasi 100.000 - - -
Total 720.000
Total biaya-biaya 720.000 1.264.000 1.062.000 934.000
Jumlah produk - 150 140 130
Biaya Variabel/unit - 8.400 7.600 7.200

B. Perhitungan BEP
Nama Biaya tetap Harga Jual Biaya Margin 1 – (VC/P)
Produk (FC) (P) Variabel Kontribusi
(VC)
A.Rendang 250.000 10.000 8.400 1.600 0,16

5
A.Semur 240.000 10.000 7.600 2.400 0,24
A.Kalasan 230.000 10.000 7.200 2.800 0,28
Jumlah 720.000

A. Ayam Rendang

BEP/Unit = FC/P-VC
= 250.000/10.000 – 8.400
= 156,25

BEP(Rupiah) = FC/1 – (VC/P)


= 250.000/0,16
= 1.562.500

B. Ayam Semur

BEP/Unit = FC/P-VC
= 240.000/10.000 – 7.600
= 100
BEP(Rupiah) = FC/1 – (VC/P)
= 1.000.000

C. Ayam Kalasan

BEP/Unit = FC/P – VC
= 230.000/10.000 – 7.200
= 82,142
BEP(Rupiah) = FC/ 1 – (VC/P)
= 230.000/0,28
= 821.428,71

6
BAB V
PENUTUP

2.10 Kesimpulan
Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa
Break Event Point dapat digunakan sebagai dasar perencanaan laba pada perusahaan
industri pangan.

2.11 Saran
a. Hasil perhitungan Break Even Point akan berbeda pada setiap industri
dikarenakan klasifikasi biaya yang berbeda.
b. Hal terpenting dalam menggunakan metode Break Even Point adalah
memperhatikan jenis- jenis biaya yang terdapat dalamsebuah usaha.

7
DAFTAR PUSTAKA

www.gunadarma.ac.id
Marhaeni, A.P., 2001,
Analisis Break Even Point sebagai alat perencanaan Laba pada industrykecil tegal di
Kecamatan Pendurungan Periode 2004-2008 (Studi Kasus Usaha Manufaktur),
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang
Sigit. S., 1990,Analisa Break Even, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai