Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS TITIK IMPAS


Dosen Pengajar :Kartika Septiary Musa, S.E Ak M.Ak

Disusun Oleh :

1. Putri Xakina (202130154)

2. Rizky Aprilio Sakti (202130144)

3. Rofi Aziz Goffar (202130022)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR
STIEM BONGAYA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpah kan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah tentang ANALISIS TITIK IMPAS ini dapat diselesaikan sebaik baiknya yang

disusun dalam rangka tugas mata kuliah manajemen keuangan. Penulis ucapkan

banyak terimakasih kepada Ibu Kartika Septiary Pratiwi Musa, S. E, Ak, M. Ak. selaku

dosen pengampu mata kuliah Manajemen Akuntansi.

Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dalam

menyusun makalah tersebut. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan baik dalam materi maupun cara penyajian

penulisannya, sehingga penulis membutuhkan kritk dan saran guna perbaikan makalah

ini kedepannya.

Makassar, 7 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Titik Impas atau Break Even Point.......................................................2

B. Tujuan dan Manfaat Analisa Break Even Point......................................................3

C. Analisis Break Even Point......................................................................................5

D. Metode dan Cara Perhitungan Break Even Point...................................................6

E. Margin Of Safety.................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan

seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan

mengeluarkan biaya produsi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada

waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha

tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula

tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat

berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan

penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga yang

pada penjualan. Analisis Titik Impas atau Break Even Point sering digunakan dalam hal

yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Break Even Point ?


2. Apa Tujuan dan Manfaat Analisa Break Even Point ?
3. Bagiamanakah Metode dan Cara Perhitungan Break Even Point ?
4. Bagaimana Cara Menganalisis Break Even Point ?
5. Apa itu Margin Of Safety ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Break Even Point.


2. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Analisa Break Even Point.
3. Untuk mengetahui Metode dan Cara Perhitungan Break Even Point.
4. Untuk mengetahui Cara Menganalisis Break Even Point.
5. Untuk mengetahui Margin Of Safety.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Titik Impas atau Break Even Point


Titik Impas atau Break Even Point adalah titik impas di mana laba yang dihasilkan
memiliki nilai yang sama dengan nilai yang dibutuhkan untuk proses produksi. Menurut
Rachmina dan Sari (2017:142), analisis titik impas atau break even point adalah
informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mendapatkan gambaran tentang
tingkat volume penjualan minimum yang harus dicapai agar perusahaan tidak
mengalami kerugian ataupun untung. Titik impas sendiri dipengaruhi oleh pendapatan
dan biaya. Apabila ada pilihan alternatif maka pilihan yang diambil ialah kegiatan yang
memiliki titik impas kecil atau rendah. Dengan informasi titik impas, manajer suatu
perusahaan dapat mengetahui tingkat penjualan yang diharapkan agar terhindar dari
kerugian, dan kemudian dapat menentukan langkah-langkah yang tepat untuk periode
yang akan datang. Dengan mengetahui titik impas penjualan, manajer dapat
mengetahui tingkatan sasaran volume penjualan terendah yang harus dicapai oleh
perusahaan yang dipegangnya. Break Even Point adalah kondisi yang menggambarkan
bahwa total pendapatan adalah sama dengan total biaya, atau dengan kata lain laba
perusahaan adalah nol. Break Even Point sangat berguna dalam menentukan
perencanaan perusahaan (The dan Sugiono, 2015:94). Break Even Point atau titik
impas adalah sebuah titik dimana jumlah pendapatan penjualan sama dengan jumlah
biaya. Dengan demikian pada titik ini perusahaan tidak memperoleh laba, namun juga
tidak menderita rugi (laba=0)

2
B. Tujuan dan Manfaat Analisa Break Even Point
Terdapat beberapa Tujuan dari BEP bagi perusahaan. Berikut tujuan dari
mengetahui nilai BEP:

1. Mendesain spesifikasi produk (berkaitan dengan biaya)

Mendesain spesifikasi produk diperlukan suatu pedoman yang memberi arah bagi

manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan biaya dan

harga. Perhitungan titik impas memberikan perbandingan antara biaya dengan

harga untuk berbagai desain sebelum spesifikasi produk ditetapkan.

2. Penentuan harga jual persatuan

Penentuan harga jual persatuan, sangat penting agar harga jual dapat diterima

pelanggan. Disamping pertimbangan biaya yang akan dikelurkan, harga jual juga

terkait dengan pihak pesaing yang memiliki produk yang sejenis. Jika penentuan

harga jual yang tidak realistis, maka perusahaan tidak akan mampu menutupi

semua atau sebagian dari biaya – biaya yang akan dikeluarkan. Demikian pula jika

melebihi harga jual dari pesaing dan tidak diimbangi dengan kualitas dan pelayanan

juga tida akan mampu memaksimalkan penjualan seperti yang telah ditentuakan.

3. Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian

Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian, maksudnya adalah

agar perusahaan mampu menentukan batas jumlah produksi dalam kondisi tidak

rugi dan tidak laba dari kapasitas produksi yang dimilikinya. Dengan demikian, akan

memudahkan perusahaan untuk mempertimbngkan apakah harga jual sudah layak,

jika dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan dan kapasitas produksi yang dimiliki.

3
4. Memaksimalkan jumlah produksi

Memaksimalkan jumlah produksi artinya, dengan perhitungan titik impas kita akan

tahu, apakah jumlah produksi sudah maksimal atau belum. Tujuannya agar jangan

sampai ada kepastian produksi yang menganggur. Kemudian perusahaan juga

mampu menjaga agar berproduksi secara efisien.

5. Perencanaan laba yang diinginkan

Perencanaan laba yang diinginkan artinya, manajemen mampu merencanakan laba

yang diinginkan dengan kapasitas produksi yang dimiliki. Besarnya laba dapat kita

ukur dari batas minimal produk atau dari total rupiah yang diproduksi. Kemudian

mampu merencanakan atau menentukan jumlah keuntungan setiap unit produksi

yang dijual.

Penerapan penggunaan konsep BEP dapat diimplementasikan pada semua jenis

bidang usaha baik usaha kecil hingga berskala besar. Ada tiga manfaat dari analisa

BEP dalam sebuah bisnis. Berikut tiga manfaat dari BEP adalah sebagai:

1. Pedoman bagi pengusaha untuk memberikan nilai investasi yang tepat sehingga

bisa mengimbagi biaya produksi awal.

2. Bahan analisis bagi perusahaan untuk mengetahui nilai jual beli saham,

perencanaan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan.

3. Patokan dalam menentukan margin, agar perusahaan memperoleh keuntungan

bukan kerugian.

4. Pada dasarnya dengan mengetahui nilai ini maka akan lebih mudah bagi

perusahaan untuk menentukan kebijakan pada periode berikutnya. Selain itu,

4
dengan adanya BEP ini maka pengusaha akan dituntut lebih jeli dan berinovasi

di berbagai bidang agar usahanya tetap eksis.

C. Analisis Break Even Point


Dalam analisis ini dilakukan perhitungan-perhitungan berdasarkan hubungan-

hubungan antara volume penjualan, biaya produksi, dan keuntungan. Analisis terhadap

kesalinghubungan antara unsur-unsur yang menentukan keuntungan ini disebut juga

analisis Break Even Point (BEP) atau analisis Titik Impas. Dengan demikian, analisis

BEP penting dilakukan oleh setiap perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan

beroperasi pada jumlah output yang menguntungkan atau dalam keadaan rugi. Dalam

mendapatkan sebuah nilai BEP, terdapat empat elemen pembentuk. Keempat elemen

pembentuk tersebut adalah biaya tetap, biaya variabel, harga jual, dan laba. Berikut

penjelasan masing-masing elemen pembentuk BEP :

a. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap atau lebih sering disebut fixed cost adalah

biaya yang nilainya akan tetap dan konstan walaupun terjadi perubahan pada

proses produksi. Perubahan yang dimaksud adalah beroperasi atau tidak

beroperasinya suatu perusahaan untuk memproduksi barang pada periode

tertentu. Biaya tetap bisa berupa biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja,

biaya sewa gedung atau gudang, dsb.

b. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya variabel atau biaya tidak tetap yang lebih

dikenal dengan istilah variable cost adalah biaya yang nilainya dapat berubah-

ubah per unit nya. Perubahan ini disebabkan oleh volume kapasitas produksi

yang bisa meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan pasar. Hubungan

sejajar antara biaya variabel dan kapasitas produksi akan saling berkaitan

5
karena jika salah satu terjadi peningkatan maka yang lain akan mengikuti.

Contoh dari biaya variabel adalah biaya listrik, biaya baku, biaya transportasi,

dsb.

c. Harga Jual (Price) Harga jual adalah harga yang diperoleh dari seluruh biaya

yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang ditambah dengan nilai

keuntungan atau margin yang ingin diperoleh. Biasanya, harga jual akan dihitung

per unit setelah diproduksi.

d. Pendapatan (Revenue) Pendapatan atau penghasilan yang didapatkan dari

semua penjualan produk. Jumlah pendapatan diperoleh dari harga jual dikalikan

dengan jumlah produk yang terjual di pasar. Nilai dari pendapatan dibutuhkan

untuk memproyeksikan pendapatan periode berikutnya dengan nilai margin

dan/atau jumlah unit dan harga yang berbeda.

D. Metode dan Cara Perhitungan Break Even Point


BEP di dunia akuntansi akan sangat berguna bagi pengusaha. Karena dengan

mengetahui nilai BEP, maka Anda sebagai pengusaha mampu menentukan langkah

strategis bagi perusahaan dalam menentukan harga jual, metode produksi, dsb. Berikut

terdapat tiga rumus yang digunakan dalam menghitung BEP:

 BEP Unit

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit) BEP

diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit. Nilai margin

kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya

variabel per unit. Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh dari hasil

pembagian antara total penjualan keseluruhan dengan biaya variabel.

6
 BEP Nilai Penjualan

BEP = Biaya Tetap / (1 – (Biaya Variabel/Harga)) BEP dapat dihitung

berdasarkan hasil nilai penjualan. Nilai BEP diperoleh dari biaya tetap dibagi

dengan hasil selisih antara 1 dengan hasil pembagian variabel dan harga

penjualan.

 BEP dengan satuan mata uang

BEP diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan BEP per unit.

Maka, dari hasil perkalian tersebut akan diperoleh nilai BEP dengan satuan mata

uang yang digunakan. Ketika menghitung BEP dengan satuan mata uang, Anda

harus menentukan mata uang mana yang akan digunakan, jika terdapat

perbedaan mata uang maka salah satu mata uang nilainya harus dikurskan

terlebih dahulu.

E. Margin Of Safety
Margin of safety dalam hubungannya dengan analisis Break even yaitu untuk

menentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak

menderita kerugian. Apabila hasil penjualan pada tingkat Break even dihubungkan

dengan penjualan yang dibudgetkan atau pada tingkat penjualan tertentu, maka akan

diperoleh informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun sehingga

perusahaan tidak menderita rugi. Hubungan atau selisih antara penjualan yang

dibudget atau tingkat penjualan tertentu dengan penjualan pada tingkat Break even

merupakan tingkat keamanan (margin of safety) bagi perusahaan dalam melakukan

penurunan penjualan.

7
Informasi tentang margin of safety ini dapat dinyatakan dalam ratio antara penjualan

menurut budget dengan volume penjualan pada tingkat Break even, atau dalam ratio

dari selisih antara penjualan yang dibudgetkan dan penjualan pada tingkat Break even

dengan penjualan yang dibudgetkan itu sendiri, atau dengan rumus :

Penjualan MoS yang direncanakan

Penjualan Per Budget


MoS =
Penjualan Per Titik Impas
x%

Penjualan MoS

Penjualan Per Budget – Penjualan Per Titik Impas


MoS =
Penjualan Per Budget
X%

Perusahaan yang mempunyai margin of safety yang besar itu lebih baik karena hal ini

menunjukkan indikasi atau memberikan gambaran kepada perusahaan berapakah

penurunan penjualan yang dapat ditolerir sehingga perusahaan tidak menderita rugi

tetapi juga belum memperoleh laba. Prosentase margin of safety dapat dihubungkan

secara langsung dengan tingkat keuntungan perusahaan.

Profit = Marginal Income Ratio x Margin of Safety

Apabila marginal income ratio (P/V ratio) atau prosentase – prosentase keuntungan

diketahui, maka margin of safety-nya dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Profit (%)
M/S ratio = P
(%)
V

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Break Even Point (BEP) ialah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya

adalah sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian

dalam suatu perusahaan. Untuk menghitung titik impas (break even point), dapat

digunakan 3 cara yaitu break even point dalam unit, break even point penjualan, dan

break even point dalam rupiah. Jadi, break even point ini digunakan untuk menganalisis

proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang

yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Dengan

analisis break even point, perusahaan juga akan mengetahui rasio persentase margin

aman atau batas aman penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Drs. Syafrudin MS. 1993. Alat – alat Analisis dalam Pembelanjaan. Andi Offset.
Yogyakarta

Anonim.2012. analisis break even point. http://wizii.blogspot.co.id/2012/03/analisa-break-event-


point-bep-analisa.html. diakses pada tanggal 3 oktober 2016. Pukul 16.15 wita.

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:KIEJlUgvLpAJ:www.slideshare.net/
astriyulia3/print-makalah-analisis-titikimpas+&cd=6&hl=id&ct=clnk

Munawir, Drs. S. 1979. Analisis Laporan keuangan. Liberty. Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai