Disusun Oleh :
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpah kan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang ANALISIS TITIK IMPAS ini dapat diselesaikan sebaik baiknya yang
disusun dalam rangka tugas mata kuliah manajemen keuangan. Penulis ucapkan
banyak terimakasih kepada Ibu Kartika Septiary Pratiwi Musa, S. E, Ak, M. Ak. selaku
Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dalam
menyusun makalah tersebut. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan baik dalam materi maupun cara penyajian
penulisannya, sehingga penulis membutuhkan kritk dan saran guna perbaikan makalah
ini kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
E. Margin Of Safety.................................................................................................... 7
A. Kesimpulan............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan
mengeluarkan biaya produsi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada
waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha
tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula
tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat
berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan
penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga yang
pada penjualan. Analisis Titik Impas atau Break Even Point sering digunakan dalam hal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Tujuan dan Manfaat Analisa Break Even Point
Terdapat beberapa Tujuan dari BEP bagi perusahaan. Berikut tujuan dari
mengetahui nilai BEP:
Mendesain spesifikasi produk diperlukan suatu pedoman yang memberi arah bagi
Penentuan harga jual persatuan, sangat penting agar harga jual dapat diterima
pelanggan. Disamping pertimbangan biaya yang akan dikelurkan, harga jual juga
terkait dengan pihak pesaing yang memiliki produk yang sejenis. Jika penentuan
harga jual yang tidak realistis, maka perusahaan tidak akan mampu menutupi
semua atau sebagian dari biaya – biaya yang akan dikeluarkan. Demikian pula jika
melebihi harga jual dari pesaing dan tidak diimbangi dengan kualitas dan pelayanan
juga tida akan mampu memaksimalkan penjualan seperti yang telah ditentuakan.
Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian, maksudnya adalah
agar perusahaan mampu menentukan batas jumlah produksi dalam kondisi tidak
rugi dan tidak laba dari kapasitas produksi yang dimilikinya. Dengan demikian, akan
jika dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan dan kapasitas produksi yang dimiliki.
3
4. Memaksimalkan jumlah produksi
Memaksimalkan jumlah produksi artinya, dengan perhitungan titik impas kita akan
tahu, apakah jumlah produksi sudah maksimal atau belum. Tujuannya agar jangan
yang diinginkan dengan kapasitas produksi yang dimiliki. Besarnya laba dapat kita
ukur dari batas minimal produk atau dari total rupiah yang diproduksi. Kemudian
yang dijual.
bidang usaha baik usaha kecil hingga berskala besar. Ada tiga manfaat dari analisa
BEP dalam sebuah bisnis. Berikut tiga manfaat dari BEP adalah sebagai:
1. Pedoman bagi pengusaha untuk memberikan nilai investasi yang tepat sehingga
2. Bahan analisis bagi perusahaan untuk mengetahui nilai jual beli saham,
bukan kerugian.
4. Pada dasarnya dengan mengetahui nilai ini maka akan lebih mudah bagi
4
dengan adanya BEP ini maka pengusaha akan dituntut lebih jeli dan berinovasi
hubungan antara volume penjualan, biaya produksi, dan keuntungan. Analisis terhadap
analisis Break Even Point (BEP) atau analisis Titik Impas. Dengan demikian, analisis
BEP penting dilakukan oleh setiap perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan
beroperasi pada jumlah output yang menguntungkan atau dalam keadaan rugi. Dalam
mendapatkan sebuah nilai BEP, terdapat empat elemen pembentuk. Keempat elemen
pembentuk tersebut adalah biaya tetap, biaya variabel, harga jual, dan laba. Berikut
a. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap atau lebih sering disebut fixed cost adalah
biaya yang nilainya akan tetap dan konstan walaupun terjadi perubahan pada
tertentu. Biaya tetap bisa berupa biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja,
b. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya variabel atau biaya tidak tetap yang lebih
dikenal dengan istilah variable cost adalah biaya yang nilainya dapat berubah-
ubah per unit nya. Perubahan ini disebabkan oleh volume kapasitas produksi
yang bisa meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan pasar. Hubungan
sejajar antara biaya variabel dan kapasitas produksi akan saling berkaitan
5
karena jika salah satu terjadi peningkatan maka yang lain akan mengikuti.
Contoh dari biaya variabel adalah biaya listrik, biaya baku, biaya transportasi,
dsb.
c. Harga Jual (Price) Harga jual adalah harga yang diperoleh dari seluruh biaya
keuntungan atau margin yang ingin diperoleh. Biasanya, harga jual akan dihitung
semua penjualan produk. Jumlah pendapatan diperoleh dari harga jual dikalikan
dengan jumlah produk yang terjual di pasar. Nilai dari pendapatan dibutuhkan
mengetahui nilai BEP, maka Anda sebagai pengusaha mampu menentukan langkah
strategis bagi perusahaan dalam menentukan harga jual, metode produksi, dsb. Berikut
BEP Unit
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit) BEP
diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit. Nilai margin
kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya
variabel per unit. Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh dari hasil
6
BEP Nilai Penjualan
berdasarkan hasil nilai penjualan. Nilai BEP diperoleh dari biaya tetap dibagi
dengan hasil selisih antara 1 dengan hasil pembagian variabel dan harga
penjualan.
BEP diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan BEP per unit.
Maka, dari hasil perkalian tersebut akan diperoleh nilai BEP dengan satuan mata
uang yang digunakan. Ketika menghitung BEP dengan satuan mata uang, Anda
harus menentukan mata uang mana yang akan digunakan, jika terdapat
perbedaan mata uang maka salah satu mata uang nilainya harus dikurskan
terlebih dahulu.
E. Margin Of Safety
Margin of safety dalam hubungannya dengan analisis Break even yaitu untuk
menderita kerugian. Apabila hasil penjualan pada tingkat Break even dihubungkan
dengan penjualan yang dibudgetkan atau pada tingkat penjualan tertentu, maka akan
diperoleh informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun sehingga
perusahaan tidak menderita rugi. Hubungan atau selisih antara penjualan yang
dibudget atau tingkat penjualan tertentu dengan penjualan pada tingkat Break even
penurunan penjualan.
7
Informasi tentang margin of safety ini dapat dinyatakan dalam ratio antara penjualan
menurut budget dengan volume penjualan pada tingkat Break even, atau dalam ratio
dari selisih antara penjualan yang dibudgetkan dan penjualan pada tingkat Break even
Penjualan MoS
Perusahaan yang mempunyai margin of safety yang besar itu lebih baik karena hal ini
penurunan penjualan yang dapat ditolerir sehingga perusahaan tidak menderita rugi
tetapi juga belum memperoleh laba. Prosentase margin of safety dapat dihubungkan
Apabila marginal income ratio (P/V ratio) atau prosentase – prosentase keuntungan
diketahui, maka margin of safety-nya dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Profit (%)
M/S ratio = P
(%)
V
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Break Even Point (BEP) ialah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya
adalah sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian
dalam suatu perusahaan. Untuk menghitung titik impas (break even point), dapat
digunakan 3 cara yaitu break even point dalam unit, break even point penjualan, dan
break even point dalam rupiah. Jadi, break even point ini digunakan untuk menganalisis
proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang
yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Dengan
analisis break even point, perusahaan juga akan mengetahui rasio persentase margin
aman atau batas aman penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Drs. Syafrudin MS. 1993. Alat – alat Analisis dalam Pembelanjaan. Andi Offset.
Yogyakarta
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:KIEJlUgvLpAJ:www.slideshare.net/
astriyulia3/print-makalah-analisis-titikimpas+&cd=6&hl=id&ct=clnk
10