MANAJEMEN KEUANGAN RS
Disusun Oleh:
Intan Maharany
Naelil Ulya
i
2022/2023.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua perusahaan, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun
perusahaan manufaktur pasti bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal, dan
tersebut memaksa pengusaha untuk dapat bekerja keras agar dapat bersaing secara
berusaha meningkatkan volume penjualan yang dicapai perusahaan, karena hal ini
akan mempengaruhi pencapaian laba usaha yang maksimal. Dalam keadaan ini,
Dalam proses penyusunan perencanaan laba, salah satu cara yang dapat
digunakan ialah dengan menggunakan analisis break even point (titik impas).
Break even point merupakan keadaan dimana suatu perusahaan tidak mengalami
kerugian dan tidak mendapatkan laba. Dengan kata lain, suatu perusahaan
dikatakan dalam kondisi break even atau dalam kondisi impas jika pendapatan
atau penjualan yang didapat sama besarnya dengan jumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan. Sehingga dengan analisis break even point ini dapat memberikan
informasi kepada perusahaan mengenai berapa besar volume penjualan dan berapa
banyak unit yang yang harus dihasilkan supaya perusahaan tersebut tidak
mengalami kerugian. Syarat perhitungan break even point ini harus terdapat
1
pengklasifikasian biaya antara biaya variabel dan biaya tetap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud break even point ?
2. Apa kegunaan dari break even point ?
3. Apa saja metode pendekatan break even point ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui definisi break even point
2. Mengetahui kegunaan dari break even point
3. Mengetahui metode pendekatan persamaan
4. Mengetahui metode kontribusi unit
5. Mengetahui metode grafis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun
perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak
mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.
5. Menurut Garisson dan Noreen (2004)
Break even point adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi
semua biaya operasional, dimana break even tersebut laba sebelum bunga dan
pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama untuk menentukan break even
adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya operasi menjadi
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan fungsi dari waktu,
bukan fungsi dari jumlah penjualan dan biasanya ditetapkan berdasrkan
kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan biaya variabel tergantung
langsung dengan penjualan bukan fungsi dari waktu, misalnya biaya angkut
barang.
4
Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-
hal berikut :
Menurut Rony analisis titik impas atau analisis Break Even Point sangat bermanfaat
bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan operasional yang penting
dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan yaitu:
Matz, Usry dan Hammer juga menjelaskan beberapa manfaat analisa break
even untuk manajemen, yaitu:
1. Membantu pengendalian melalui anggaran.
2. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan.
3. Menganalisa dampak perubahan volume.
4. Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya.
5. Merundingkan upah.
6. Manganalisa bauran produk.
7. Manerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan.
8. Menganalisa margin of safety.
5
Sedangkan menurut Sigit analisa Break Even Point mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya adalah:
Manfaat analisis break even poin sangat banyak, namun secara umum adalah untuk
mengetahui titik pulang pokok dari sebuah usaha. Dengan diketahuinya titik pulang
pokok, manajemen dapat mengetahui harus memproduksi atau menjual pada jumlah
berapa unit agar peruasahaan tidak mengalami kerugian.
Break even point umumnya dapat dihitung dengan tiga metode yaitu metode
persamaan, metode margin kontribusi dan metode grafis. Ketiga metode tersebut pada
dasarnya adalah pendekatan yang mempunyai hasil akhir sama, akan tetapi ketiga
metode tersebut memiliki perbedaan pada bentuk dan variasi dari persamaan laporan
laba rugi kontribusi.
1. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada
pendekatan laporan laba rugi. Penentuan break even atau impas dengan teknik
persamaan dilakukan dengan mendasarkan pada persamaan pendapatan sama
dengan biaya ditambah laba.
6
Keterangan:
y = laba
a = biaya tetap
Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai
berikut:
7
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau
satuan produk yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu
yang akan menutup biaya tetap. Metode kontribusi unit adalah metode jalan pintas
dimana harus diketahui nilai margin kontribusi (Simamora, 2012:171).
3. Metode Grafis
Menurut Simamora (2012:173) Grafis titik impas (BEP) mempunyai beberapa hal
penting yaitu selama harga jual melebihi biaya variabel (margin kontribusinnya
positif), maka penjualan yang lebih banyak akan menguntungkan perusahaan, baik
dengan meningkatkan laba ataupun mengurangi kerugian.
8
Pembuatan garis dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis digambarkan
dalam kurva seperti gambar di bawah ini:
Keterangan:
9
Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan
dengan garis biaya. Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke
sumbu x, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan volume penjualan. Jika
dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y, akan diketahui pencapaian
impas berdasarkan pendapatan penjualan.
Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan
garis pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan
penjualan lebih rendah dari total biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan
titik impas yaitu, bidang diantara garis pendapatan penjualan dengan garis total
biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih tinggi dari
total biaya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada
keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,
dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya
variable. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variable
dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan
sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya
variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.
BEP amatlah penting jika kita membuat sebuah usaha agar kita
tidak mengalami kerugian, baik itu usaha yang bergerak di bidang jasa
atau manufaktur
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam penyampian makalah
11
selanjutnya semakin lebih baik. Semoga makalah ini dapat menambah keilmuan
dan memberi manfaat bagi kita semua. Aamiin.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30064339/ANALISA_BREAK_EVEN
13