Anda di halaman 1dari 6

Isi materi keputusan investasi

 Tipe keputusan investasi


 Capital Investment
 Metode evaluasi investasi :
o non discounting model
o discounting model

1. Tipe keputusan investasi

E. Keputusan Investasi

3. Perhitungan Keputusan Investasi


Menurut Purnamasari (2009), keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut
pengalokasian dana, baik dari dalam maupun luar perusahaan, ke dalam berbagai bentuk
investasi. Di mana umumnya, proses ini dilakukan oleh manajer keuangan terkait
pengalokasian sejumlah dana milik investor ke dalam instrumen investasi yang dianggap
dapat memberi keuntungan untuk jangka waktu yang panjang.
Menurut Sutrisno (2012:5), keputusan investasi adalah “Masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.” Keputusan investasi adalah keputusan
keuangan tentang aktiva yang harus dibeli perusahaan (Sudana,2011).
Keputusan investasi juga bisa diartikan sebagai sebuah proses pemilihan satu atau lebih
alternatif investasi yang dinilai lebih menguntungkan dari sejumlah alternatif lain. Tentunya,
proses ini mencakup proses analisis resiko guna meminimalisir kerugian yang mungkin
terjadi pada penempatan investasi.
Sehingga dapat disimpulkan, keputusan investasi adalah keputusan mengalokasikan dana ke
dalam investasi yang dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.
Menurut Asnawi dan Chandra (2015:40), arus kas investasi dapat dihitung dengan rumus :
ICF = Gross 𝐹𝐴1 − 𝐹𝐴0 atau (Net-𝐹𝐴1 − Net-𝐹𝐴0) + depresiasi

http://eprints.kwikkiangie.ac.id/1270/3/22130172%20 %20BAB%20II.pdf

Dasar Pengambilan Keputusan Investasi


Dasar dari pengambilan keputusan investasi adalah return (laba) dan resiko. Di mana
hubungan keduanya adalah linear atau searah. Dengan kata lain, semakin besar tingkat return,
maka akan semakin besar pula tingkat resikonya, begitu pun sebaliknya.
1. Return
Return atau tingkat perolehan laba jelas menjadi alasan utama dibalik penanaman modal yang
dilakukan oleh investor. Mereka tentu mengharapkan dana yang dialokasikannya dapat
memberinya laba dalam jangka waktu tertentu.
Adapun dalam konteks manajemen investasi, return dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni
expected return dan realized return. Expected return adalah tingkat return yang diantisipasi
atau diharapkan oleh investor di masa mendatang, sementara realized return adalah tingkat
return yang telah diperoleh investor di masa sebelumnya.
2. Resiko
Resiko berkaitan dengan kerugian yang akan dialami oleh investor, yang mana biasanya
dipengaruhi oleh berbagi faktor dan terjadi secara tidak terduga. Namun, resiko kerugian ini
juga bisa terjadi karena strategi yang tidak matang dan kesalahan pada saat proses kalkulasi
atau analisis.

Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi


Proses pengambilan keputusan investasi terdiri dari lima tahapan yang berjalan secara runtut
dan dilakukan terus menerus sampai mendapatkan keputusan yang terbaik. Berikut ini kelima
tahapan tersebut.

1. Menentukan Tujuan Investasi


Pertama, investor harus mengetahui apa tujuan dari investasi yang dilakukannya, apakah
untuk jangka panjang atau jangka pendek. Tentukan pula tingkat resiko, di mana investasi
beresiko tinggi berpotensi memberi keuntungan yang cukup tinggi pula dan investasi
beresiko rendah berpotensi memberi keuntungan yang rendah pula.

Investor juga bisa menentukan sektor industri yang menarik minatnya, apakah sektor
perbankan, pertambangan, atau yang lainnya.

2. Menentukan Kebijakan Investasi


Pada tahap ini, investor bisa mulai menentukan keputusan atas alokasi aset atau asset
allocation decision. Keputusan ini berhubungan dengan kegiatan pendistribusian dana yang
sudah dimiliki, baik aset saham, obligasi, atau aset investasi lainnya.

3. Memilih Strategi Portofolio


Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih oleh investor, yakni strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif melibatkan kegiatan aktif dalam
menggunakan ketersediaan informasi dan teknik untuk menentukan portofolio yang paling
tepat. Sebaliknya, strategi portofolio pasif dilakukan hanya dengan mempertimbangkan rata-
rata reaksi pasar.

4. Menentukan Aset
Dari seluruh tahapan, langkah keempat ini menjadi yang paling dinanti, yaitu pemilihan aset.
Pastikan aset yang dipilih dapat memberikan return yang baik, dan tetap sesuai dengan
kemampuan serta tingkat resiko yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Portofolio


Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap final atau penentuan, apakah keputusan investasi
sudah layak dan sesuai dengan harapan atau justru belu,. Apabila kinerjanya masih kurang,
maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari awal, begitu pun seterusnya sampai
dicapai kinerja investasi yang paling optimal.

Penutup
Pada dasarnya, pengambilan keputusan investasi tidak sesederhana menempatkan dana. Ada
banyak hal yang harus dianalisis, dipertimbangkan, dan ditentukan. Hal ini pun tidak hanya
berlaku bagi investor perorangan, melainkan juga investor berbentuk perusahaan. Karena itu,
semua tahapan dalam proses pengambilan keputusan harus dilakukan secara runtut dan teliti
agar tidak menimbulkan kesalahan yang bisa berujung pada kerugian.

Adapun hal lain yang harus diperhatikan ketika memutuskan terjun dalam dunia investasi
adalah sistem pengelolaan keuangan. Di mana pengelolaan keuangan berperan besar dalam
mencapai kesuksesan finansial. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dari
Accurate Online.

Aplikasi bisnis ini menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang mudah
untuk digunakan dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja. Di dalamnya, tersedia pula
beragam fitur yang bisa digunakan untuk mengurus pajak, buku besar, pembelian, penjualan,
hingga aset tetap.

Dengan kata lain, aplikasi bisnis ini dapat digunakan untuk perorangan maupun perusahaan.
Hal ini dibuktikan oleh ratusan ribu pebisnis dari berbagai sektor usaha di Indonesia yang
telah menggunakan Accurate Online sebagai aplikasi yang membantunya dalam mencapai
kesuksesan finansial.

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/keputusan-investasi/

2. Capital Investment
Capital Investment adalah Dalam menjalankan sebuah bisnis, banyak perusahaan yang terus
mencari modal untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnisnya di masa yang akan datang.
Modal menjadi vital bagi suatu perusahaan, karena tanpa modal perusahaan akan sulit
bergerak. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang terus mencari modal usaha untuk
bisnisnya. Modal usaha kerap juga disebut sebagai capital investment.
Lalu, apa yang dimaksud dengan capital investment?
Menurut Investopedia, capital investment adalah pengeluaran uang untuk mendanai
pertumbuhan jangka panjang suatu perusahaan.
Sedangkan menurut The Balance Small Business, investment capital adalah uang yang
digunakan untuk membeli aset tetap seperti tanah, mesin, dan bangunan.
Sederhananya, capital investment adalah modal yang diperlukan perusahaan untuk
pertumbuhan jangka panjang bisnisnya. Capital investment dalam bahasa Indonesia disebut
dengan modal investasi. Dari capital investment ini, perusahaan menggunakannya untuk
pembelian peralatan, pembelian mesin baru yang sudah habis masanya, membeli teknologi
baru, dan bahkan bisa digunakan untuk membangun pabrik baru. Investment capital memiliki
peranan vital bagi perusahaan, baik perusahaan yang baru maupun perusahaan yang sudah
mapan. Bagi perusahaan baru, capital investment sangat dibutuhkan untuk memulai
bisnisnya.
Perusahaan berusaha mendapatkan capital investment dari berbagai sumber, mulai dari
lembaga keuangan seperti bank, modal ventura, hingga angel investor. Bentuk dari capital
investment pun bisa berupa uang tunai, aset, atau pinjaman.
Suatu perusahaan memutuskan mendapatkan capital investment untuk meningkatkan hasil
produksi dan keuntungannya. Setelah suatu perusahaan berhasil mendapatkan capital
investment, perusahaan tersebut harus bisa menggunakannya untuk mendorong bisnis ke
depan dengan baik. Jika tidak, maka perusahaan tersebut bisa mendapatkan masalah.
Cara Menghitung Besaran Capital Investment
Proses untuk mendapatkan capital investment adalah dengan perusahaan menentukan besaran
capital investment yang ingin didapatkan.
Terdapat dua cara dalam menaksir besaran capital investment untuk perusahaan, yaitu:
 Pre-design estimate
Cara pre-design estimate ini merupakan cara yang paling sederhana. Karena pada cara ini
data yang digunakan sangat minim atau masih sangat kurang.
 Firm estimate
Cara selanjutnya adalah firm estimate. Ketika pre-design estimate data yang dipakai masih
sangat minim atau kurang. Pada firm estimate, data yang digunakan lebih lengkap. Data-data
yang digunakan pada cara firm estimate berkaitan dengan, spesifikasi peralatan, bangunan,
alat-alat listrik, alat-alat kontrol, dan lainnya. Data-data peralatan seperti alat proses produksi,
alat transportasi bahan, dan lainnya harus dijabarkan secara detail. Penaksiran data peralatan
tersebut harus didasarkan pada gambar, blue print yang lengkap dan mutakhir.

Hal ini dilakukan taksiran capital investment mendekati kenyataan. Dalam melakukan
penaksiran harga, kesalahan yang didapatkan tidak boleh lebih dari 10% dari harga
sebenarnya.
Makanya, dengan banyaknya data yang dibutuhkan bisa menyebabkan biaya investasi jadi
lebih besar. Terdapat dua cara lainnya dalam menaksir harga dengan cara quotasi, yaitu:

 Purchased plant cost


Cara menaksir capital investment ini dilakukan dengan cara bertanya langsung harga suatu
pabrik yang berkaitan pada spesifikasi atau lain-lainnya.

 Proses
Cara menaksir capital investment ini didasarkan pada desain yang dibuat yang meliputi [ada
pemilihan proses, membuat material balance, energy balance. Sehingga didapatkanlah
spesifikasi harga peralatan.

Kelebihan Capital Investment


Dengan mendapatkan capital investment berarti perusahaan dapat meningkatkan kegiatan
operasionalnya yang membuat produksi barang atau jasa pun meningkat, Perusahaan juga
bila berhasil mendapatkan modal yang besar dari capital investment dapat memperluas
pasarnya, bahkan dapat melakukan ekspansi. Perusahaan menggunakan capital investment
untuk pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang usahanya. Suatu perusahaan baru
berhasil go public, berarti perusahaan tersebut berhasil memperoleh modal dalam skala besar
dari banyak investor.

Kekurangan Capital Investment


Capital investment juga memiliki kelemahannya sendiri.
Sebuat perusahaan saat mendapat capital investment berharap dapat meningkatkan arus kas
perusahaan. Namun kas yang diharapkan dapat meningkat, ternyata tidak dapat menutupi
biaya yang telah diantisipasi. Hal ini membuat perusahaan akan menggunakan pembiayaan
yang berasal dari luar supaya dapat menutupi kekurangan di dalam perusahaan atau internal.
Capital investment merupakan strategi perusahaan untuk keuntungan jangka panjang, tetapi
dapat mendatangkan kerugian jangka pendek. Capital investment intensif dan dilakukan
secara berkelanjutan alan dapat mengurangi pertumbuhan pendapatan perusahaan dalam
jangka pendek. Juga semua utang yang dimiliki suatu perusahaan akan terus diawasi ketat
oleh pemilik saham yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Kita telah selesai
membahas seputar capital investment, mulai dari pengertiannya hingga kelebihan dan
kekurangan capital investment.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa capital investment memegang peran vital
bagi perusahaan. Dengan adanya capital investment akan membantu pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan di jangka panjangnya. Tetapi, bagi suatu perusahaan yang berhasil
mendapatkan capital investment harus dapat memanfaatkannya dengan baik dan benar.
Jangan sampai capital investment yang berhasil didapat lalu tidak bisa dimanfaatkan dengan
baik akan membawa masalah pada perusahaan nantinya.

https://landx.id/blog/capital-investment-adalah-kelebihan-dan-kekurangannya/

Capital investment atau modal investasi adalah sejumlah uang yang harus disediakan untuk
pembuatan, konstruksi dan mengoperasikan pabrik untuk beberapa waktu.

Ada 2 cara untuk menaksir besarnya capital investment sebuah pabrik, yaitu: pre-design
estimate atau taksiran kasar dan Firm estimate atau taksiran konkrit atau nyata.

Pre-design estimate
Pada penaksiran pre-design estimate adalah cara yang paling sederhana karena data yang
digunakan sangat kurang sekali.

Firm estimate
Penaksiran dengan cara firm estimate adalah cara menaksir capital investment dengan
menggunakan data yang lebih lengkap yang berkaitan dengan: spesifikasi peralatan,
bangunan, alat-alat listrik, alat-alat control dan lainnya. Untuk menaksir capital investment
yang mendekati kenyataan maka data masing-masing peralatan, seperti: alat proses produksi,
alat transportasi bahan dan lain-lainnya harus diketahui secara detail. Penaksiran harga alat
tersebut akan didasarkan pada gambar, blue print yang lengkap dan paling mutakhir.
Kesalahan pada cara penaksiran ini bisa tidak lebih dari 10% dari harga sebenarnya. Oleh
sebab itu dengan sangat banyaknya kebutuhan data akan menyebabkan biaya investasi akan
menjadi besar.

Ada dua cara menaksir untuk menaksir harga dengan cara quotasi, yaitu:

Purchased plant cost, yaitu suatu cara menaksir capital investment dengan cara langsung
bertanya harga suatu pabrik yang berkaitan dengan spesifikasi atau lain-lainnya

Proses, yaitu suatu cara menaksir capital investment berdasarkan desain yang dibuat,
meliputi: memilih proses, membuat material balance, energy balance, sehingga akan
didapatkan spesifikasi peralatan sehingga akan didapatkan purchased plant cost .
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-modal-investasi-atau-capital-investment/
15363/2

Anda mungkin juga menyukai