Anda di halaman 1dari 14

Analisis Penerapan Keputusan Investasi

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dosen:

Disusun oleh:
KELOMPOK 5

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lancang Kuning
Pekanbaru
2023
ABSTRAK

Investasi bagi sebagian besar perusahaan adalah pengembangan aktivitas sebagai bisnis yang
dijalankan. Investasi penanaman modal tidak hanya pada hal-hal lain yang berkaitan dengan
penggunaan dana, seperti pembelian aset, penggantian aset, dan lain-lain. Pengelolaan
investasi harus dilakukan dengan hati-hati yang tentunya akan menghasilkan keuntungan
yang optimal. Untuk pengukuran yang perlu dilakukan dalam menilai kelayakan suatu
investasi. Artikel ini mencoba memberikan gambaran tentang penggunaan metode yang biasa
digunakan dalam menilai suatu investasi. Melalui perbandingan antara beberapa metode
seperti rata-rata tingkat pengembalian, payback period, internal rate of return, indeks
profitabilitas, dan net present value (NPV), diperoleh hasil bahwa metode NPV dapat
dikatakan sebagai metode yang lebih representatif untuk menghasilkan keuntungan,
kelayakan, dan optimalisasi investasi.

ABSTRACT

Investment for most companies is the development of activities as a run business. Investment
capital investment not only in other matters relating to the use of funds, such as the
purchasing assets, replacing assets, and others. Investment management must be done
carefully will produce optimal returns. For measurements that need to be done on assessing
the viability of an investment. This article provides an overview of the methods that are
commonly used in assessing an investment. Through a comparison between several methods
such as average rate of return, payback period, internal rate of return, profitability index,
and net present value (NPV), the results showed that the NPV method can be regarded as a
more representative method for generating profit, feasibility, and investment optimization.
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang
dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaan yang dapat digunakan sebagai
jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan
investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi
ke dalam portofolio, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab, kita harus
mengedepankan rasionalitas dan memahami betul risiko-risiko yang dihadapi dalam
berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut. Jangan sampai kita terbuai
dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang kita malah berujung habis sia-sia.
Investasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita akan
menanamkan saham kita.
Peran individu sangatlah penting dan berperan aktif dalam hal investasi karena dapat
mencegah harga barang yang tak terkontrol. Sedangkan pemerintah, memiliki peran penting
karena sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena
sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus
mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor.
Seperti investor ingin membuka usaha daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses
pengurusan izin usaha. Investor sering kali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelat-belit
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang
cukup besar.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam artikel ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep Investasi?
2. Apa saja macam dan jenis Investasi?
3. Bagaimana metode dan cara penilaian keputusan Investasi?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing penilaian keputusan Investasi?

Tujuan
Adapun tujuan dari artikel ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep investasi.
2. Untuk mengetahui macam dan jenis investasi.
3. Untuk mengetahui metode dan cara penilaian keputusan dalam investasi.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing penilaian investasi.
BAB II LITERATUR TEORI

Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. “Pasar modal
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek dan penawaran efek.
Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek” (Rusdin, 2006:1).

Investasi
Menurut (Susilo 2009:5) “Investasi merupakan suatu kegiatan penundaan konsumsi sekarang
untuk dimasukkan ke dalam aktiva produktif selama periode waktu tertentu”. Seorang
investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan
atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.

Saham
“Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
merupakan seorang pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut” (Darmadji
dan Fakhruddin 2011:5). Saham merupakan suatu surat berharga jangka panjang yang
merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan dan dapat diperjual-belikan.

Penilaian Saham
Dalam melakukan transaksi di pasar modal, hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi
seorang investor adalah penilaian harga saham selain kondisi perekonomian dan emiten.
Harga saham terbentuk dari adanya permintaan pasar dan penawaran pasar. Selisih antara
nilai saat ini dan nilai pada pasar menjadi acuan seorang investor dalam mendapatkan
keuntungkan dan menentukan keputusan investasi. Penilaian saham dapat dilakukan
menggunakan dua analisis yakni analisis teknikal dan analisis fundamental.
a. Analisis Teknikal Analisis teknikal mengamati pergerakan harga
saham dari waktu ke waktu. “Analisis teknikal merupakan suatu
teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar
itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran
suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan” (Sunariyah,
2006:168).

b. Analisis Fundamental

“Analisis fundamental merupakan suatu usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang
berhubungan dengan saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis
industri serta metode lain yang mendukung analisis yang akan dipilih” (Hermuningsih,
2012:194).
Pada dasarnya terdapat dua metode dalam analisis fundamental yang pada umumnya
digunakan dalam penilaian saham, yaitu metode laba atau Price Earnings Rasio (PER)
dan Metode Nilai Sekarang (present value approach).
BAB III PEMBAHASAN

Konsep Investasi
Di beberapa media sering kali diberitakan ‘investasi’, baik keberhasilan seseorang melakukan
investasi atau penipuan-penipuan berkedok investasi. Biasanya kata ‘investasi’ umumnya
berkaitan dengan produk-produk keuangan, misalnya saham, reksa dana, forex, option,
obligasi, deposito, dan lain-lain. Juga bisa berkaitan dengan alat-alat produksi, misalnya
mesinmesin produksi, peralatan produksi, lahan perkebunan, dan sebagainya. Investasi juga
bisa berkaitan dengan properti seperti rumah, tanah kavling, bangunan toko, apartemen, dan
masih banyak lagi. Ada kalanya investasi dikaitkan dengan hal-hal non materi, misalnya
investasi sumber daya manusia oleh bagian Human Resource di sebuah perusahaan, investasi
politik oleh partai politik, dan investasi sosial yang dilakukan sebuah perusahaan dengan
menjalankan corporate social responsibility-nya
Berbicara mengenai Investasi, segala yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
menciptakan atau menambahkan nilai kegunaan hidup adalah investasi. Definisi lainnya
mengatakan bahwa investasi berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva (atau harta atau
aset) dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang, investasi
disebut juga sebagai penanaman modal.
Investasi adalah penanaman modal yang biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional
atas penundaan konsumsi, dampak inflasi, dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi
dapat dilakukan oleh individu atau organisasi. Kata kunci investasi adalah meningkatkan
nilai kegunaan suatu aktiva atau mendapatkan keuntungan di masa depan dengan melakukan
pengorbanan aktiva saat ini. Jadi, investasi ujung-ujungnya adalah mendapatkan keuntungan
di masa yang akan datang.
Keuntungan investasi menurut ilmu ekonomi dapat berupa capital gain/loss dan/atau yield.
Misalnya pada investasi saham, keuntungan yang diperoleh dalam investasi saham berasal
dari capital gain dan yield. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari kenaikan
harga saham. Sebagaimana investasi di bidang lain, misalnya investasi properti, investor
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga properti tersebut. Sedangkan capital gain dalam
saham, investor diuntungkan dengan kenaikan harga saham tersebut. Contoh capital gain, kita
beli saham A dengan harga Rp1.000 per lembar saham, kemudian saham tersebut mengalami
kenaikan menjadi Rp2.500, maka keuntungan kita (capital gain) sebesar Rp1.500 per lembar
sahamnya.
Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik di masa yang akan datang dengan mendapatkan keuntungan baik dari capital gain
atau yield. Di samping itu, juga untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki
karena pengaruh inflasi.

Macam dan Jenis Investasi


Dewasa ini, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan investasi sebagai salah satu
tabungan yang berguna dalam jangka panjang atau masa depan. Selain karena jika menabung
berbentuk uang saja akan cepat habis atau sering diambil, investasi juga dapat dibuat menjadi
sebuah barang yang bahkan fungsinya dapat dimanfaatkan oleh investornya sendiri. Inilah
mengapa investasi banyak ditawarkan dan digunakan oleh para pengusaha atau pemilik uang
dan juga barang kekayaan.
Macam-macam dan jenis-jenis investasi yang perlu diketahui, yaitu:
1. Deposito di Bank
Deposito dalam istilah keuangan berarti uang yang disimpan di bank dalam waktu yang
sudah disepakati antara nasabah dan bank selaku pemegang otoritas. Investasi ini mirip
dengan tabungan. Namun, ada hal yang membedakannya dengan tabungan, yaitu
adanya tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Dengan tingkat risiko yang
rendah, deposito kerap menjadi pilihan bagi investor-investor pemula. Deposito adalah
transaksi yang melibatkan transfer uang ke pihak lain untuk diamankan. Dengan kata
lain, pengertian deposito ini mengacu pada uang yang ditransfer oleh investor ke
rekening tabungan yang disimpan di bank atau credit union. Selanjutnya uang yang
disimpan masih menjadi milik orang atau entitas yang menyimpan uang, dan orang atau
entitas itu dapat menarik uang kapan saja, mentransfernya ke akun orang lain, atau
menggunakan uang itu untuk membeli barang. Namun, deposito juga dapat merujuk
pada sebagian uang yang digunakan sebagai jaminan atau jaminan untuk pengiriman
barang.
Untuk memulai deposito seseorang harus membuat rekening baru dan menyetor
sejumlah uang.
2. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik utnuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai
suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka
agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi maupun
lebih rendah daripada ketika membelinya.
3. Emas
Bagi masyarakat yang lebih tertarik dengan jenis investasi fisik dengan nilai intrinsik
yang lebih jelas, emas bisa jadi pilihan yang cukup menarik. Sama halnya dengan
deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya cenderung stabil dan terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Harga emas akan mengikuti kenaikan mata
uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu, harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan
harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

4. Properti
Investasi properti berarti investasi dalam bentuk tanah dan rumah. Investasi properti
memiliki beberapa kesamaan dengan investasi emas. Yaitu berbentuk fisik dan juga
nilainya dipastikan akan terus mengalami peningkatan tanpa banyak fluktuasi. Selain
itu, risikonya juga terbilang rendah. Akan tetapi, kita harus mempertimbangkan risiko
seperti kerusakan bangunan. Meski risiko investasi ini terbilang rendah, properti adalah
aset yang bisa rusak oleh waktu. Sehingga kita harus merawatnya agar nilainya tetap
terjaga. Biaya perawatan yang sudah dikeluarkan ini nantinya juga perlu
dipertimbangkan saat hendak menjual properti.
Keuntungan yang bisa didapat dari investasi properti yaitu, kita bisa menyewakan
properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual properti
tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
5. Saham
Potensial namun berisiko tinggi, mungkin seperti itulah gambaran singkat mengenai
investasi saham. Saham sebenarnya merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan.
Saat kita membeli saham, pada dasarnya kita membeli sebagian kepemilikan atas
perusahaan yang mengeluarkannya. Jadi, semakin banyak saham yang kita beli,
semakin besar pula persentase kepemilikan perusahaan yang akan kita dapatkan.
Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya
akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut dividen. Saham itu juga bisa dijual
kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut
capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu
capital gain dan dividen.
6. Reksa Dana
Reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor
dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen
investasi yang ada di pasar modal. Reksa dana sendiri terbagi menjadi 5 jenis. Kelima
jenis reksa dana ini meliputi reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa
dana saham, reksa dana campuran, dan reksa dana index.
Setiap jenis reksa dana memiliki potensi dan risiko yang berbeda-beda. Untuk risiko
terendah ada reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk potensi return terbesar dengan
risiko yang juga tidak kalah tinggi, Masyarakat bisa memilih reksa dana saham.
7. Mata Uang Asing
Segala macam uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata
uang asing ini lebih berIsiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena
nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float)
yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia
mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

8. Barang-Barang Koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin, keris,
dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka kepada barang
koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut suka pada barang tersebut,
biasanya ia bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
Metode dan Cara Penilaian Keputusan Investasi
Ada beberapa cara penilaian atau metode dalam keputusan investasi. Metode yang sering
digunakan antara lain:
1. Metode Payback Period (PBP)
Payback Period adalah suatu metode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima, atau dengan kata
lain bahwa payback period digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi yang
ditanamkan kembali seperti semula.
2. Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Metode ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi. Metode ini
menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga angka yang dipergunakan adalah setelah
pajak dibagi dengan rata-rata investasi.
3. Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow dengan nilai
sekarang dari investasi. Dengan metode ini pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung present value dari penerimaan dengan tingkat discount rate tertentu,
kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. Keputusan dari penilaian
ini dengan metode ini bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar berarti nilai NPV
bernilai posistif, artinya investasi yang dijalankan layak, dan sebaliknya apabila selisih
PV dari cash flow lebih kecil dibanding dengan PV investasi, maka investasi dipandang
tidak layak.
4. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return atau yield untuk suatu investasi adalah tingkat bunga yang
menyamakan present value arus kas keluar dan present value arus kas masuk.
5. Metode Profitability Index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan
present value dari investasi. Bila profitability index lebih besar dari 1 maka proyek
investasi layak untuk dijalankan.

Kelebihan dan Kelemahan Masing-Masing Penilaian Keputusan Investasi


1. Metode Payback Period
Kelebihan dari metode ini adalah:
• Mudah dimengerti.
• Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat.
• Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi
resikonya.
• Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk
beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.
Kekurangan metode ini adalah:
• Mengabaikan nilai waktu daripada waktu uang (time value of money).
• Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds setelah periode
tercapai.

2. Metode Accounting Rate of Return Kelebihan


dari metode ini adalah:
• Sederhana dan mudah dimengerti
• Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak perlu
memerlukan perhitungan tambahan.
Kelemahan utama dari metode ini adalah:

• Tidak memperhitungkan “time value of money”.


• Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
bersangkutan.

3. Metode Net Present Value (NPV) Kelebihan


metode ini adalah:
• Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money).
• Mengutamakan aliran kas yang lebih awal.
• Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi.
Kelemahan dari metode ini adalah:

• Memerlukan perhitungan cost of capital sebagai discount rate.  Lebih sulit


penerapannya dari pada payback period.

4. Metode Internal Rate of Return (IRR) Kelebihan


dari metode ini adalah:

• Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek.


• Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang.
• Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan.
Kelemahan dari metode ini adalah:
• Memerlukan perhitungan COC (Cost of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai.
• Lebih sulit melakukan perhitungan.

5. Metode Profitability Indeks (PI)


Kelebihan dari metode ini adalah:

• Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money).


• Menentukan terlebih dahulu bunga yang akan digunakan.
• Konsisten dengan tujuan perusahaan, yang memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
Kelemahan dari metode ini adalah:
• Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang
mutually exclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang berbeda.
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan
Keputusan investasi merupakan salah satu aspek dari penentuan anggaran modal, selain
keputusan pendanaan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya kalua keputusan
pendanaan berfokus pada keputusan yang berhubungan dengan usaha pemenuhan kebutuhan
peningkatan dana melalui pinjaman, ekuitas, atau gabungan keduanya.
Macam dan jenis investasi yang perlu diketahui yaitu deposito di bank, obligasi, emas,
properti, saham, reksa dana, mata uang asing, dan barang-barang koleksi.
Kombinasi dari beberapa faktor menjadikan keputusan investasi sebagai keputusan yang
paling penting bagi pengelolaan keuangan. Semua bagian di dalam perusahaan sangat
terpengaruh pada keputusan ini. Kenyataan bahwa akibat keputusan ini berlanjut untuk suatu
jangka waktu yang panjang membuat pengambil keputusan kehilangan fleksibilitasnya.
Perusahaan harus membuat komitmen untuk masa depan. Suatu kesalahan dalam
pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi yang serius. Jika perusahaan terlalu
besar dalam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan beban penyusutan dan beban lainnya
yang tinggi, yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dalam mengukur seberapa besar kelayakan
dari suatu keputusan investasi proyek dapat digunakan 5 (lima) metode yang digunakan, yang
meliputi metode average rate of return, payback period, internal rate of return, profitability
index, dan net present value (NPV).
Setiap metode dalam prakteknya memiliki keunggulan dan kelemahan, namun setelah dikaji
satu per satu dari setiap metode dapat diambil kesimpulan bahwa NPV merupakan metode
yang lebih representatif, dibandingkan dengan metode-metode yang lain. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan beberapa kasus yang dengan metode lain tidak diterapkan, selain dengan
menggunakan metode NPV. Sehingga metode NPV dapat dijadikan sebagai suatu dasar
pijakan dalam menilai sebuah keputusan investasi yang akan menghasilkan return yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2020). Analisis Penerapan Keputusan Investasi. Modul Kuliah Manajemen
Keuangan. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.

Sumber Lainnya:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjJ7t2uxITwAhWXYysKHcoPDXcQFjACegQIFBAD&url=https%3A%2F%2
Fejournal.bsi.ac.id%2Fejurnal%2Findex.php%2Fmoneter%2Farticle%2Fview%2F852&usg=
AOvVaw052HdVfXLvZabQmhJtlUQn
https://media.neliti.com/media/publications/86675-ID-analisis-keputusan-
investasiberdasarkan.pdf
http://manajemenkeuanganakuntansi.blogspot.com/2013/06/metode-
penilaianinvestasi_4.html?m=1
https://itsdaring.id/unit/konsep-investasi-dan-investasi-ti/
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai