Anda di halaman 1dari 19

1

STUDY KELAYAKAN BISNIS


“Aspek Keuangan”
Dosen Pengampu Dr. Gustian Riau, S.E., M.Si.

MAKALAH

Disusun Oleh :
Reyfano Haliem
21119012

UNIVERSITAS BATAM

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG

Dalam kaitan dengan studi kelayakan bisnis, aspek keuangan merupakan salahsatu
aspek yang sangat penting. Hal ini disebabkan aspek keuangan sangatmenentukan
kelangsungan hidup perusahaan. Mengingat bahwa kondisi yangakan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspekyang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebutdigunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis
layakdikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.

Ketika seseorang atau sekelompok orang hendak membangun sebuah bisnis,


seringkali ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan.Pertimbangan utama dalam
membangun sebuah bisnis pastinya menyangkut pada profit. Pertanyaan yang akan muncul
dalam proses pertimbangan tersebut biasanya berkutat pada apakah bisnis yang tengah
dirintis dan dikembangkan akanmenguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah
keuntungan tersebut akan berpotensi untuk terus bertambah ataukah hanya akan stagnant?

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi
para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka
untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui
tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih
menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian,
pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam
1
2

studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang
atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.

1.2    RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksud Aspek Keuangan?


2. Bagaimana Sumber-Sumber Dana?
3. Bagaimana Jenis-Jenis Biaya Uaha?
4. Bagaimana Konsep Nilai Waktu Dari Uang?
5. Bagaimana Pengambilan Keputusan?
6. Apa yang dimaksud Biaya Kebutuhan Investasi?
7. Apa yang dimaksud Arus Kas (Cash Flow)?
8. Bagaimana Kriteria Penilaian Investasi?
9. Bagaimana Rasio-Rasio Keuangan?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui jenis-jenis biaya usaha.


2. Memperhitungkan nilai uang dimasa yang akan datang dengan metode FV dan PV.
3. Memperhitungkan pengambilan keputusan dengan metode NPV, PP, ARR, IRR, dan
PI.
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN

Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis,


dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter
sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Istilah keuangan dapat berarti:

 Ilmu keuangan dan asset lainnya


 Manajemen asset tersebut
 Menghitung dan mengatur risiko proyek

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan


perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakanya. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha
berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan

A.  Payback Period (PP)

Yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah


modal yangditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin
kecil resiko yangharus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa
lama dana yangdiinvestasikan akan bisa kembali).

B. Average Rate of Return (ARR)

Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan


caramembandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata
investasi.

C. Net Present Value (NPV)


4

Yaitu selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Dengan kata
lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang di
diskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang
perkiraan biaya investasi, biaya operasional, dan pemeliharaan, serta perkiraan manfa
at/ benefit dari proyek yang direncanakan.

D. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah hasil yang diperoleh dari suatu proposal bisnis, yaitu tingkat
diskonto(discount rate) yang akan menjadi  present value dari aliran kas masuk (cash
inflow) sama dengan investasi awal. IRR adalah memberikan asumsi bahwa cash
inflow diinvestasikan kembali pada tingkat bunga internal (internal rate).

E. Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan
datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari
1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.

F. Break event point (BEP)

Titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biayasama atau seimbang
sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam
suatu perusahaan. Break Even Point
ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang di
produksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas
atau kembali modal.

2. KEBUTUHAN SUMBER DANA

Pengetahuan akan jenis-jenis permodalan untuk menjalankan bisnis dalam studi kelayakan
bisnis diperlukan untuk mengetahui sumber-sumber permodalan yang dapat digunakan untuk
menjalankan ide bisnis. Jenis modal menurut Dr. Suliyanto adalah sebagai berikut:

A. Modal asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan. Modal asing
merupakan utang yang harus dibayarkan kembali oleh perusahaan. Tiga jenis utang
5

modal asing adalah:


o Utang jangka pendek, yaitu utang yang waktu pengembaliannya kurang dari
satu tahun
o Utang jangka menengah, yaitu utang yang waktu pengembaliannya lebih dari
satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun
o Utang jangka panjang, yaitu utang yang waktu pengembaliannya lebih dari
sepuluh tahun
o Pinjaman
a.        Pinjaman dari dunia perbankan
b.       Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c.        Pinjaman dari perusahaan nonbank.
B. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam
di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu. Tiga jenis bentuk modal
sendiri adalah:
o Modal saham, yaitu modal yang berasal dari saham yang merupakan tanda
ikut ambil bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas
o Cadangan, adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa
waktu lampau atau dari tahun yang berjalan
o Laba ditahan, adalah sebagian keuntungan perusahaan yang ditahan oleh
perusahaan sebelum dibayarkan sebgaai dividen.

3. JENIS-JENIS BIAYA USAHA

A. Biaya investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan di masa-
masa yang akan datang. Contoh biaya invesatsi : biaya persiapan penyusunan
kelayakan bisnis, biaya pembelian atau sewa tanah dan gedung, dan lainnya.
B. Biaya operasional
6

Biaya operasional adalah semua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan
bisnis dapat beroperasi atau berjalan secara normal. Contoh biaya operasional: biaya
bahan baku, biaya bahan penolong dan lainnya.

4. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep berkaitan dengan waktu dalam menghitung
nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya
dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar
daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga,
lebih cepat bunga tersebut  menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai
saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu
yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu
(Compound Factor)

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :     

Pv        = Present Value (Nilai Sekarang)


Fv        = Future Value (Nilai yang akan datang)
i           = interest (suku bunga)
n          = tahun ke-
An       = Anuity
Si        = Simple interest dalam rupiah
Po       = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

A. Nilai yang Akan Datang (Future Value)

Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang
dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga)
tertentu.

Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sebagai berikut :

FV = Mo(1+i)n

Keterangan :

FV  = Future Value
7

Mo = Modal awal

i      = Bunga per tahun        

n     = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh 1 :

Tuan Juna pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam
bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun,
maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya yang terdiri dari
modal pokok ditambah bunganya.

Diketahui : Mo = 100.000.000                

                    i   = 10% = 10/100 = 0,1

                   n = 1

Jawab :

FV = Mo(1 + i)n

FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1

FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )

FV = 100.000.000 (1,1)

FV = 110.000.000

Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juna adalah Rp 110.000.000,00

B. Present Value

Nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah
yang lebih besar di masa mendatang. Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang
atau serangkaian pembayaran yang   dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan:
8

Pv = FV/(1+i)n

Keterangan:

Pv     = Present Value (Nilai Sekarang)

Fv     = Future Value (Nilai yang akan datang)


i        = Interest/suku bunga

n       = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh :

Dua tahun lagi Tami akan menerima uang sebanyak Rp 50.000,00. Berapakah nilai uang
tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?

Diketahui :  Fv = 50.000,00   

i  = 0,12

n=2

Jawab :

Pv = Fv/(1+i)n

Pv = 50.000/(1 + 0,12)(2)

Pv = 50.000/2,24

Pv = 22.321,43

Jadi, nilai sekarang uang milik Tami adalah Rp 22.321,43,00

5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Nilai Sekarang Net (Net Present Value = NPV)


9

Net present value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang
dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money.  
Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang
saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus
mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang. 

Bila Berarti Maka

NPV > 0 investasi yang dilakukan memberikan proyek bisa dijalankan


manfaat bagi perusahaan

NPV < 0 investasi yang dilakukan akan proyek ditolak


mengakibatkan kerugian bagi perusahaan

NPV = 0 investasi yang dilakukan tidak Kalau proyek dilaksanakan atau


mengakibatkan perusahaan untung tidak dilaksanakan tidak
ataupun merugi berpengaruh pada keuangan
perusahaan. Keputusan harus
ditetapkan dengan menggunakan
kriteria lain misalnya dampak
investasi terhadap positioning
perusahaan.

Pengambilan Keputusan

Pada metode Nilai Sekarang Neto (Net Present Value = NPV) , Jika nilai NPV positif
maka proyek diterima dan sebaliknya.

Bila NPV bernilai positif berarti proyek tersebut diharapkan akan menambah nilai
perusahaan dan akan meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan.

Karena tujuan perusahaan untuk meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan, NPV


merupakan ukuran langsung seberapa baik proyek dapat mencapai tujuan tersebut.

RUMUS PV : Kas bersih/ (1+r)n


10

Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7,000 juta dan tingkat bunga yang relevan
sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 9,000 juta. Maka
berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?

PVpenerimaan = 9.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 7,627 juta

PVinvestasi = 7.000 / ( 1 + 0.18 )0 = Rp. 7,000 juta

Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah

NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan

NPV = – 7,000 + 7,627 = Rp. 627 juta

NPV merupakan NPV – Test Kriteria Keputusan

1.   NPV memperhitungkan nilai waktu dari uang. Hal ini terlihat dari adanya diskonto terhadap
arus kas yang diperoleh setiap periodenya.
2.   NPV memperhitungkan resiko dari penerimaan arus kas (pada soal di atas sudah tertulis hasil
yang diharapkan mencerminkan tingkat resiko yang dihadapi)
3.   NPV memberikan informasi tentang kenaikan nilai perusahaan (adanya tambahan kekayaan
sebesar Rp 627 juta rupiah )
Karena NPV memenuhi ketiga kriteria tersebut, maka metode yang baik.

B. Periode Pengembalian Investasi (Payback Period = PP)

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali uang kas (dana)
yang telah dikeluarkan dalam suatu investasi. Langkah-langkahnya : perkirakan arus kas
yang akan diperoleh. Lalu kurangkan arus kas mendatang tersebut dari investasi awal
sehingga seluruh nilai investasi tersebut dapat ditutupi. Suatu proyek akan diterima
bila periode pengembalian investasinya lebih cepat dibanding batas waktu yang
ditetapkan (preset limit).

Pada contoh di atas perhitungan nya sbb (dalam jutaan rupiah) :

Investasi awal - Rp 165.000


11

Arus kas masuk tahun-1 Rp 63.120

Saldo - Rp 101.880

Arus kas masuk tahun-2 Rp 70.000

Saldo - Rp 31.080

Arus kas masuk tahun-3 Rp 91.080

Saldo Rp 60.000

Dengan demikian periode pengambilan investasi = 2 tahun + 31,08 / 91,03 x 12 bulan = 2


tahun 4,09 bulan

Artinya setelah tersebut berlangsung selama 2 tahun 4,09 bulan, investasi (proyek) tersebut
sudah kembali modal (dana yang sudah dikeluarkan saat melakukan investasi pada proyek
tersebut, sudah diperoleh kembali).

Namun karena investasi tersebut balik modal setelah 2 tahun beroperasi, maka realisasi balik
modal selama 2 tahun 4,09 bulan terlalu lama. Dengan demikian proyek tersebut ditolak.

Kelebihan dan kekurangan dari Metode PP

Kelebihan : mudah dipahami (metode yang paling sederhana), selaras dengan ketidakpastian
arus kas di masa mendatang (makin kecil arus kas yang diperoleh maka semakin lama
kembali modalnya), menggunakan arus kas (bukan laba pembukuan).

Kelemahan : mengabaikan nilai waktu dari uang, membutuhkan lamanya waktu balik modal
pembanding (periode waktu yang dijadikan patokan untuk pengembalian investasi),
mengabaikan arus kas setelah tercapainya periode pengembalian investasi, bias untuk proyek
jangka panjang seperti riset dan pengembangan dll.

C. Hasil Akuntansi Rerata (Average Accounting Return = ARR)

Metode ARR adalah metode yang digunakan untuk mengukur tingkat


keuntungan yang diperoleh dari investasi.

ARR= laba setelah pajak x 100%


Investasi awal
12

Contoh :

PT A menggunakan investasi modal sendiri senilai Rp 100 juta. Umur ekonomis


selama 5 tahun tanpa nilai residu. Sedangkan estimasi penghasilan adalah Rp 145 juta per
tahun dan untuk mencapai penghasilan tersebut diperlukan biaya tunai sebesar Rp 95 juta.
Pajak sebesar 10%. Berapa ARR nya?

Jawab :

Penghasilan 145.000.000

Biaya: tunai 95.000.000

Penyusutan 20.000.000 115.000.000

Laba sebelum pajak 30.000.000

Pajak (10%) 3.000.000

Laba setelah pajak 27.000.000

ARR = Rp 27.000.000 x 100% = 27%

Rp 100.000.000

Kelebihan dan kekurangan dari Metode ARR

Kelebihan : mudah menghitungnya, informasi yang diperlukan biasanya tersedia.

Kelemahan : bukan merupakan tingkat hasil yang sebenarnya (nilai waktu dari uang
diabaikan), menggunakan tarif pembanding yang arbitrar (subjektif), didasarkan pada laba
bersih dan nilai buku akuntansi (bukan arus kas dan nilai pasar).

D. Tingkat Hasil Internal (Internal Rate of Return = IRR)


13

RR pada dasarnya adalah metode untuk menghitung tingkat bunga yang dapat
menyamakan antara present value dari semua aliran kas keluar dari suatu investasi.

Contoh :

Dengan menggunakan data perusahaan investasi sebesar Rp 100 juta. Bunga 38 %. Proceeds
selama 5 tahun masing masing Rp 47 juta. Berapa IRR nya:

Jawab ;

PV dari proceeds = 2,106 x 47 juta = Rp 98.971.588

PV dari outlays = Rp 100.000.000

Rp(1.028.412)

Karena NPV negatif maka kita coba tingkat bunga yang lebih rendah misalnya 36%

PV dari proceeds = 2,181 x 47 juta = Rp 102.494.706

PV dari outlays = Rp 100.000.000

Rp 2.494.708

IRR = r1+ NPV2 X (r2-r1)

NPV1-NPV2

38% + 2.494.708 x (38%-36%) = 0,72 atau 72 %

2.494.708 -1.028.412

Kelebihan IRR : mengetahui hasil merupakan hal yang menarik secara intuisi, mudah untuk
mengkomunikasikan nilai proyek kepada seseorang yang tidak tahu rincian perkiraan secara
rinci.

Jika IRR relative tinggi, maka tidak perlu memperkirakan hasil yang diinginkan (required
return / RRR), yang sering merupakan suatu tugas yang sulit.
14

E. Profitability Index (PI) / Cost Benefit Ratio (CBR)

Metode ini untuk mengukur manfaat per unit biaya didasarkan atas nilai waktu
dari uang. PI sebesar 1,1 berarti untuk setiap investasi sebesar Rp 1, akan
menciptakan tambahan nilai sebesar Rp 0,1 (yakni Rp 1,1 – Rp 1 nilai investasi).

- Ukuran ini sangat berguna saat modal yang tersedia jumlahnya terbatas.
- Bila proyek memiliki PI>1, maka proyek tersebut diterima.
- Tidak dapat digunakan untuk memberi peringkat proyek yang bersifat mutually
exclusive.
- Dapat digunakan untuk membuat peringkat proyek dalam capital rasioning.

Kelebihan dan kekurangan dari Metode PI

Kelebihan : sangat mendekati metode NPV, umumnya menghasilkan keputusan yang identik
(sama), mudah dimengerti dan dijelaskan, sangat bermanfaat bila dana investasi yang tersedia
terbatas.

Kelemahan : dapat mengarah pada keputusan yang keliru saat membandingkan investasi yang
bersifat mutually exclusive.

6. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan


dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi:

A. Biaya pra investasi


B. Biaya akhir tetap
C. Biaya operasi

Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:

A. Biaya pra investasi terdiri dari:


- Biaya pembuatan study
- Biaya pengurusan izin-izin
B. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:

- Aktiva tetap berwujud antara lain:


15

 Tanah

 Mesin-mesin

 Bangunan

 Peralatan

 Inventaris kantor

 Aktiva berwujud lainnya

- Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:

 Good will

 Hak cipta

 Lisensi

 Merk pedagang

C. Biaya operasional yang terdiri dari:

- Upah dan gaji karyawan


- Biaya listrik
- Biaya telpon dan air
- Biaya pemeliharaan
- Pajak
- Premi asuransi
- Biaya pemasaran
- Biaya-biaya lainnya.

7. ARUS KAS (CASH FLOW)

Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai
dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor
yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu
16

usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
perusahaan dikarenakan:

A. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.


B. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
C. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
D. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:

- Intial cash flow


- Operasional cash flow
- Terminal cash flow

8. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau
investasi adalah:       

A. Playback period (PP)


B. Average rate of return (ARR)
C. Net present value (NPV)
D. Internal rate of return (IRR)
E. Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profabilitas

9. RASIO-RASIO KEUANGAN 

A. Pengertian Laporan Keuangan

Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu
(periode) akan melaporkan semua kegiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing
laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan
laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva.


2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
17

3. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah


pendapatan yang diperoleh, sumber-sumber pendapatan.
4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan dalam periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva,kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari
hasil laporan keuangan yang disajikan.

B. Pihak-pihak yang berkepentingan

Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan


perusaan adalah sebagai berikut:

1. Kreditor
2. Pemegang saham
3. Pemerintah
4. Manajemen
5. Karyawan

C. Jenis- jenis laporan keuangan


Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Neraca
2. Laporan laba/ rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan modal

D. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan ketentuan
yang berlaku:

1. Laporan keuangan neraca

Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:

- Bentuk skontro atau horizontal(account form)


- Bentuk laporan atau vertical(report form)
- Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan

2. Bentuk laporan laba / rugi


18

Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:

- Bentuk tunggal (single step system)


- Bentuk majemuk (multiple step system)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 Penganalisisan terhadap aspek finansial itu aspek finansial dibuat berdasarkan pada
hasil analisis aspek lain. Maka dari itu, aspek finansial akan menjawab seluruh pertanyaan
mengenai biaya yang harus dikeluarkan. Dalam makalah ini pembahasan hanya dilakukan
pada laporan keuangan yang menjadi model dalam penganalisisan aspek keuangan. Namun
sangat penting dilakukan oleh perusahaan yang akan berinvestasi.
Adapun tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk menghitung keseluruhan
dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh biaya
utang, biaya modal sendiri, biaya laba yang ditahan.
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dimana
berguna dalam : perencanaan keuangan, penganggaran keuangan, pengelolaan keuangan, pencarian
keuangan, penyimpanan keuangan, pengendalian keuangan, pemeriksaan keuangan, pelaporan
keuangan. Dan ada dua jenis laporaan keuangan yaitu : neraca dan laporan laba rugi.

Anda mungkin juga menyukai