Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ ANALISA KELAYAKAN ASPEK KEUANGAN “

Dosen Pengampu :

Dra.Ec. Sri Lestari Kurniawati, MS

Achmad Saiful Ulum, S.AB., M.AB

Disusun Oleh :

Ananda Salsabila

2019210533

Kelas AA

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS

SURABAYA

2021

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berlat
dan pertolongan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini yang berjudul “Analisa Kelayakan Aspek Keuangan” yang
merupakan salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak.

Dengan kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen


pengampu mata kuliah ini dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Gresik, 02 Oktober 2021

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah :......................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Aspek Keuangan........................................................................5
2.2 Sumber – Sumber Dana...............................................................................6
2.3 Arus Kas ( Cash Flow ).................................................................................7
2.4 Biaya Kebutuhan Investasi..........................................................................8
2.5 Pengukuran dengan Rasio Keuangan.........................................................9
BAB III.......................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
Daftar Pustaka...........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi kelayakan bisnis sangat dibutuhkan oleh banyak Kalangan, khususnya


bagi para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit dan juga
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hokum dan perundang-
undangan.

Studi kelayakan bisnis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berdasarkan


pada orientasi yang diharapkan oleh perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksud yaitu studi yang menitik beratkan pada keuntungan secara
ekonomis, dan secara orientasi tidak pada laba atau sosial, yang dimaksud yaitu
menitik beratkan suatu proyek tersebut agar dapat dijalankan dan dilaksanakan
tanpa memikirkan nilai ataupun keuntungan ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah :

1 Apa Yang Dimaksud Dengan Aspek Keuangan ?


2 Apa Saja Sumber-Sumber Dana ?
3 Apa Yang Dimaksud Dengan Arus Kas ( Cash Flow ) ?
4 Apa Yang Dimaksud Dengan Biaya Kebutuhan Investasi ?
5 Bagaimana Pengukuran Dengan Menggunakan Rasio Keuangan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Aspek Keuangan.


2. Untuk Mengetahui Sumber-Sumber Dana.
3. Untuk Mengetahui Arus Kas ( Cash Flow ).
4. Untuk Mengetahui Biaya Kebutuhan Investasi.
5. Untuk Mengetahui Pengukuran Menggunakan Rasio Keuangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Keuangan

Aspek keuangan adalah aspek yang dapat digunakan untuk menilai keuangan dari
suatu perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan dapat memberikan gambaran
terkait dengan keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan, sehingga aspek
keuangan menjadi salah satu aspek yang penting untuk diteliti.

Keuangan merupakan mempelajari bagaimana individu, bisnis dan organisasi


dapat meningkatkan, mengalokasikan maupun menggunakan sumber daya
moneter yang sejalan dengan waktu, serta menghitung rasio dalam menjalankan
proyek yang ada.

Adapun alat ukur untuk dapat menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan
kriteria investasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai
berikut, yaitu :

1. Payback Period ( PP )

Payback Period merupakan jangka waktu yang diperlukan agar


mendapatkan kembali jumlah modal yang dapat ditanam, dengan semakin
cepatnya modal yang dapat diperoleh kemali, maka semakin kecil resiko yang
harus diambil atau dihadapi.

2. Average Rate of Return ( ARR )

Average rate of return adalah cara untuk dapat mengukur rata-rata dalam
pengambilan bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum
pajak EAT dengan rata-rata investasi.

3. Net Present Value ( NPV )

2
Net present value merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan
yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital
sebagai diskon faktor. Atau dengan kata lain net present value merupakan arus
kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang dan didiskontokan pada saat
ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data mengenai perkiraan biaya investasi,
biaya operasional dan pemeliharaan, serta sebagai perkiraan manfaat/benefit dari
proyek yang direncanakan.

4. Internal Rate of Return ( IRR )

IRR merupakan hasil yang diperoleh dari suatu proposal bisnis, yaitu
tingkat diskonto ( discount rate ) yang akan menjadi present value dari aliran kas
masuk ( cash inflow ) sama dengan investasi awal.

5. Profitability Index ( PI )

Profitability index merupakan metode menghitung perbandingan antara


nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai yang sekarang. Profitability
index harus lebih besar dari 1 baru dapat dikatakan layak. Semakin besar PI maka
semakin layak.

6. Break Even Point ( BEP )

Break even point adalah tiktik impas dimana posisi dari jumlah pendapatan
dan biaya sama atau dikatakan seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan
maupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break even point ini digunakan pula
untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyak jumlah unit yang diproduksi
untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

2.2 Sumber – Sumber Dana

Untuk dapat mendanai suatu kegiatan investasi akan diperlukan dana yang
cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada,

3
seperti dari modal sendiri ataupun modal pinjaman atau gabungan dari kedua
modal tersebut.

Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
sebagai berikut :

1. Modal Asing ( Modal Pinjaman )

Modal asing atau dapat disebut dengan modal pinjaman merupakan


modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya dapat diperoleh
secara pinjaman. Sumber dana dari modal asing sendiri dapat diperoleh antara
lain dengan :

a. Pinjaman dari perbankan.


b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaaan modal
ventura, dana pensiun, leasing, asuransi dan lembaga keuangan
lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan modal yang dapat diperoleh dari pemilik


perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik saham terbuka maupun
tertutup. Perolehan dana dari modal sendiri dapat didapatkan dari :

a. Setoran dari pemegang saham.


b. Melalui cadangan laba.
c. Melalui laba yang belum dibagi.

2.3 Arus Kas ( Cash Flow )

4
Arus kas merupakan jumlah uang yang masuk maupun keluar dalam suatu
perusahaan yang dimulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya
investasi tersebut. Dalam hal seperti ini, investor yang terpenting adalah berapa
kas bersih yang diterima dari uang yang dapat diinvestasikan disuatu usaha.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
oleh perusahaan dikarenakan :

1 Kas diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-


hari.
2 Kas dapat digunakan untuk dapat membayar semua kewajiban yang
jatuh tempo.
3 Kas dapat digunakan untuk melakukan investasi kembali.
4 Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha yang terdiri
dari :
a. Intial cash flow.
b. Operasional cash flow.
c. Terminal cash flow.

2.4 Biaya Kebutuhan Investasi

Investasi merupakan suatu penanaman modal dalam suatu kegiatan yang


memiliki jangka waktu yang cukup panjang dalam berbagai bidang usaha. Jangka
waktu investasi biasanya dapat lebih dari satu tahun.

Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya dapat


disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya
dalam kebutuhan investasi meliputi :

1 Biaya pra investasi


2 Akhir tetap
3 Biaya operasi

5
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :

1 Biaya pra investasi terdiri dari :


a. Biaya pembuatan studi.
b. Biaya pengurusan izin-izin.
2 Biaya pembelian aktiva tetap seperti :
a. Tetap berwujud.
b. Aktiva tetap tidak berwujud.
3 Biaya operasional yang terdiri dari :
a. Upah dan gaji karyawan.
b. Biaya listrik.
c. Biaya telpon dan air.
d. Biaya pemeliharaan.
e. Pajak.
f. Premi asuransi.
g. Biaya pemasaran.
h. Biaya-biaya lainnya.

2.5 Pengukuran dengan Rasio Keuangan

Agar dalam laporan keuangan yang disajikan dapat diartikan dengan angka-
angka yang ada dilaporan keuangan, maka diperlukan analisis. Alat analisis yang
dapat digunakan adalah rasio-rasio keuangan.

Untuk pengukuran keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio


keuangan yang terdiri dari berberapa rasio. Setiap rasio mempunyai kegunaan,
tujuan dan mengandung arti tertentu. Kemudian untuk setiap rasio dapat diukur
dan diinterpretasikan, sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
Adapun sebagaian dari jenis- jenis rasio keuangan yang dimaksud sebagai
berikut :

6
1. Rasio Likuiditas ( liquidity ratio )

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa


likuid suatu perusahaan. Dengan membandingkan seluruh komponen yang ada di
aktiva lancar. Untuk menguku rasio likuiditas dapat mengggunakan berberapa
rasio, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Current Ratio ( CR )
b. Quick Ratio.
c. Inventory to Net Working Capital.
d. Cash Ratio.

2. Laverage Ratio

Laverage ratio adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengatur sejauh
mana aktiva perusahaan yang dibiayai dengan utang. Perusahaan memilliki
berberapa sumber dana, sumber-sumber dana yang dapat diperoleh dari sumber
pinjaman ataupun modal sendiri. Adapun rasio yang ada dalam laverage ratio
diantaranya adalah :

a. Debt to asset ratio.


b. Debt to equity ratio.
c. Long term debt to equity ratio.
d. Current liabilities to net worth.

3. Rasio Aktivitas ( activity ratio )

Rasio aktivitas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
efesiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan seperti penjualan, persediaan,

7
penagihan piutang dan lain sebagainya. Adapun sebagaian dari rasio aktivitas yaitu
sebagai berikut :

a. Perputaran piutang.
b. Perputaran persediaan.
c. Working capital turnover.
d. Fixed assets turnover.
e. Asset turnover.

4. Rasio Profitabilitas ( profitability ratio )

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio profitabilitas juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Rasio
profitabilitas terdiri dari :

a. Profil margin.
b. Return on investment. ( Roi )
c. Return on equity ( Roe )

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan juga manfaat
yang akan diharapkan dapat dengan membandingkan antara pengeluaran maupun
pendapatan.

Untuk menghitung keseluruhan dana yang dipakai, rincian dari analisis biaya
dari sumber pembelanjaan dapat ditentukan oleh biaya utang, biaya modal sendiri
dan juga biaya laba yang ditahan.

9
Daftar Pustaka

Suad Husnan, Suwarsono Muhammad, 2014. Studi Kelayakan Proyek Bisnis,


Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

Purwana, D. (2017). Studi Kelayakan Bisnis . Depok .

10

Anda mungkin juga menyukai