Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Akutansi untuk Perusahaan Dagang


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pengantar 1

Oleh dosen pengampu : Komala Ardiyani, SE, M.Si

Di susun oleh :

Kelompok 5

1. Abdurrozaq ( 0518023021 )
2. Muhammad Maulana A. ( 0518022961 )
3. Erin Rusviana ( 0518023041 )
4. Septi Endang Triani ( 0518023061 )
5. Olivia Puspa Dianti ( 0518023081 )
6. Anggun Dwijayanti ( 0518023091 )
7. Prani Cinantya Putri ( 0518023111 )
8. Maela Fajriati ( 0518023101 )

Kelas : Akuntansi Kelas A Pagi

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI


UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1,3 Tujuan Penulisan

Bab 2 Pembahasan

2.1 Perusahaan Dagang

2.2 Akun-akun dalam Perusahan Dagang

2.3 Metode Pencatatan Akun dalam Perusahaan Dagang

2.4 Harga Pokok Penjualan

2.5 Jurnal Penutup

2.6 Neraca Lajur

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan dan Saran

3.2 Daftar Pustaka


Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen dalam rangka membahas tentang siklus akuntansi perusahaan
dagang. Makalah ini membahas tentang aktivitas perusahaan dagang, akun-akun
perusahaan dagang, metode pencatatan, harga pokok penjualan, pencatatan
aktivitas perusahaan dagang, pencatatan metode perpetual, jurnal penutup dan
neraca lajur. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang
akuntansi perusahaan dagang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang?
2. Akun apa saja yang masuk kedalam perusahaan dagang?
3. Bagaimana metode yang digunakan untuk mencatat akun-akun dalam
perusahaan dagang?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui akun apa saja yang termasuk dalam perusahaan dagang
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan pada saat pencatatan transaksi

Bab 2 Pembahasan
2.1 Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli,
menyimpan barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih
dulu. Perusahaan dagang berfungsi untuk menjembatani antara produsen yang
menghasilkan suatu produk tertentu dengan konsumen yang membutuhkan produk
tersebut. Perusahaan dagang berfungsi mempertemukan antara produsen dengan
konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maka aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok
utama, yaitu:
1. Pembelian
2. Pengeluaran kas
3. Penjualan
4. Penerimaan kas

2.2 Akun-akun dalam Perusahan Dagang


1. Akun pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
aktivitas pembelian barang dagangan perusahan.
2. Akun penjualan adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
penjualan barang dagangan perusahaan.
3. Akun persediaan adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang
dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu.
4. Harga pokok penjualan adalah digunakan untuk menampung harga pokok atau
harga beli barang yang dijual didalam suatu periode akuntansi.
5. Akun potongan penjualan atau potongan tunai digunakan untuk menampung
jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan oleh pihak penjual kepada
pelanggannya, karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang
telah ditentukan.
6. Akun retur penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah
dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian
pesanan.
7. Akun potongan pembelian digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang
telah diberikan oleh pihak produsen atau supplier kepada pihak pembeli karena
telah membayar secara tunai dalam waktu yang telah ditentukan.
8. Beban pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang
dikeluarkan perusahaan untuk menjual dan mendistribusikan barang
dagangannya hingga sampai ke tangan konsumen.
9. Beban administrasi dan umum digunakan untuk menampung keseluruhan
beban operasi kamtor guna perencanaan dan pengendalian secara umum.

1. Metode Pencatatan Akun dalam Perusahaan Dagang


Metode Periodik
Metode periodik adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal
yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan didalam perusahaan
dagang, dimana persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir
periode akuntansi saja untuk menentukan harga pokok penjualannya.

Contoh Jurnal :
Pemblian secara tunai
Pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
Pembelian secara kredit
Pembelian Rp xxx
Utang dagang Rp xxx
Penjualan secara kredit
Piutang dagang Rp xxx
Penjualan Rp xxx

2. Metode Perpetual
Metode perpetual adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal
yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan didalam perusaahan
dagang, dimana persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu
dibeli maupun dijual.

Contoh Jurnal :
Pembelian secara tunai
Persedian barang dagang Rp xxx
Kas Rp xxx

Pembelian secara kridit


Persedian barang dagang Rp xxx
Utang dagang Rp xxx

Penjualan secara tunai


Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Harga pokok penjualan Rp xxx
Persedian barang dagang Rp xxx

Penjualan secara kredit


Piutang dagang Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Harga pokok penjualan Rp xxx
Persedian barang dagang Rp xxx

Jadi Perbedaan antara jurnal periodic dan perpetal sebagai berikut :

Jurnal
Transaksi
Periodik Perpetual
Pembelian barang dagangan Pembelian xxx Persediaan xxx
Kas xxx Kas xxx

Penjualan barang Kas xxx Kas xxx


dagangan Penjualan xxx Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan xxx

2.4 Harga Pokok Penjualan


Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga pokok atau harga beli dari
barang-barang yang dijual didalam suatu periode akuntansi.

Rumus untuk mencari HPP :


1. HPP = Persediaan barang dagang awal + pembelian bersih – persediaan
barang dagang akhir
2. Pembelian bersih = Pembelian + beban angkut pembelian – potongan
pembelian – retur pembelian
3. Beban usaha = Beban administrasi + beban penjualan

Contoh Soal :
Diketahui persediaan awal Rp. 1.000.000
Persediaan akhir Rp.800.000
Pembelian bersih Rp. 2.500.000
Retur pembelian Rp.225.000
Beban angkut Rp. 300.000
Hitunglah HPP!
Jawab: HPP = PBD awal + pembelian bersih – PBD akhir
= Rp. 1.000.000 + Rp. 2.250.000 – Rp. 800.000
= Rp. 2.450.000

2.5 Jurnal Penutup


Jurnal penutup digunakan untuk menutup beberapa akun yaitu pendapatan,
beban, ikhtisar laba/rugi, dan prive. Berikut adalah masing-masing cara
membuatnya.

AKUN PENDAPATAN
Menutup seluruh akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening
akun pedapatan ke rekening ikhtisar laba/rugi.

AKUN BEBAN

Menutup seluruh akun beban dengan cara memindahkan rekening akun


beban ke ikhtisar laba/rugi.

IKHTISAR LABA/RUGI

Menutup seluruh akun ikhtisar laba/rugi dengan cara memindahkan


saldo ikhtisar laba/rugi ke akun modal. Di sini ada dua kondisi yang bias
terjadi, laba(pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi (pendapatan lebih
kecil dari beban)

AKUN PRIVE

Menutup akun prive (penarikan modal oleh pemilik , biasanya hanya


terjadi pada perusahaan berskala kecil) caranya dengan memindahkan prive ke
akun modal.

2.6 Neraca Lajur


Neraca Lajur adalah alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.

Contoh soal :
Akuntan PT Niaga Jaya (sebuah perusahaan distributor komputer) pada akhir
bulan September 2006 menyajikan neraca saldo sebagai berikut:

Kas dan bank 72.000.000.


Piutang usaha 80.000.000.
Persediaan 220.000.000.
Perlengkapan kantor 26.000.000.
Aktiva tetap 170.000.000. 34.000.000.
Akumulasi penyusutan aktiva tetap 82.000.000.
Hutang usaha 200.000.000.
Hutang bank 150.000.000.
Modal saham 51.000.000.
Laba ditahan
Dividen 25.000.000. 310.000.000.
Penjualan
Pembelian 190.000.000.
Beban pemasaran 25.000.000.
Beban administrasi dan umum 19.000.000.
Total 827.000.000. 827.000.000

Keterangan lain :

a. Perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir bulan September 2006


sebesar Rp 18.000.000.
b. Persediaan barang dagangan pada akhir bulan September 2006 sebesar Rp
215.000.000.
c. Depresiasi aktiva tetap pada bulan September 2006 sebesar Rp 2.500.000
Jika berdasarkan data tersebut, dibuat neraca lajur PT Niega Jaya per 30
september 2006 maka akan terlihat sebagai berikut :

PT. Niaga Jaya


Neraca lajur
(dalam jutaan rupiah)
Ket NS JP NSD L/B Neraca
D K D K D K D K D K
Kas 72. 72. 72.
000 000 000
Piutang usaha 80. 80. 80.
000 000 000
Persediaan 220 215. 220. 215 215
.00 000 000 .00 .00
0 0 0
Perlengkapan 26. 8.00 18. 18.
kantor 000 0 000 000
Aktifa tetap 170 170 170
.00 .00 .00
0 0 0
Akumulasi 34. 2.50 36.5 36.5
depresiasi aktifa 000 0 00 00
tetap
Utang usaha 82. 82.0 36.5
000 00 00
Hutang bank 200 200. 200.
.00 000 000
0
Modal saham 150 150. 150.
.00 000 000
0
Laba ditahan 51. 51.0 51.0
(1/9/2006) 000 00 00
Dividen 25. 25. 25.
000 000 000
Penjualan 310 310. 31
.00 000 0.0
0 00
Pemelian 190 190 190
.00 .00 .00
0 0 0
Beban 25. 25.
pemasaran 000 000
Beban 19. 19. 19.
administrasi dan 000 000 000
umum

Beban 8.00 8.0 8.0


pemakaian 0 00 00
perlengkapan
Ikhtisar rugilaba 220. 215. 220 215. 220 21
000 000 .00 000 .00 5.0
0 0 00
Beban 2.50 25. 2.5
depresiasi aktifa 0 500 00
tetap

Laba usaha 60. 60.5


500 00
Total 827 827 445. 445. 1.0 1.04 525 52 580 580.
.00 .00 000 000 44. 4.50 .00 5.0 .00 000
0 0 500 0 0 00 0

Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan dan saran

Kesimpulan : Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa


perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan ushanya membeli
barang dengan tujuan menjualnya kembali, tanpa memprosesnya terlebih
dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah
memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat
dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.

Saran : Melalui pembuatan makalah ini diharapkan agar setiap perusahaan


yang ingin menjalankan perusahaannya harus memperhatikan aspek-aspek
pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainnya suatu
tujuan perusahaan yang ingin dicapai.

3.2 Daftar Pustaka

https://annbasran13.wordpress.com

https://www.jurnal.id/en/blog/2017/pengertian-dan-cara-membuat-jurnal-
penutup

Buku Pengantar Akuntansi, Rudianto, Erlangga

Buku SMA / SMK

Anda mungkin juga menyukai