Anda di halaman 1dari 42

CRITICAL BOOK REVIEW

PENGANTAR BISNIS

DOSEN PENGAMPU : Dr. KUSTORO BUDIARTA, ME

DISUSUN OLEH:

- Christin Lestari Sinaga ( 7213210039)

- Muhammad Akbar Sampurno ( 7213510049)

- Anis Sonia br Ginting ( 7213510050)

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REVIEW, mata kuliah
PENGANTAR BISNIS. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dosen (Dr. Kustoro
Budiarta ME.) selaku dosen pengampu mata kuliah PENGANTAR Bisnis.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Batam , November 2021

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2 Tujuan ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................... 1
BAB II IDENTITAS BUKU ........................................................................ 2

2.1 Informasi Bibliography .................................................................. 2

2.1.1 Buku Utama ................................................................................ 2

2.1.2 Buku Pembanding ....................................................................... 3

2.2 Ringkasan Buku ............................................................................. 3

2.2.1 Ringkasan Buku Utama .............................................................. 3

2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding .....................................................

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................

3.1 Kelebihan Buku ..............................................................................


3.2 Kekurangan Buku ...........................................................................
BAB IV PENUTUP ......................................................................................40

4.1 Kesimpulan ....................................................................................40


4.2 Saran ...............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................42

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu
ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Seperti kata pepatah, buku adalah jendela dunia. Buku
merupakan sebuah alat untuk menjelajahi ribuan bahkan milyaran ilmu yang ada di dunia. Untuk
mengetahui tentang apa yang ada di dunia luar sana, kita tidak perlu datang langsung ke sana. Namun
dengan membaca buku, kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi atau yang ada di dunia luar sana.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan komunikasi, dewasa ini semakin banyaknya
bermunculan penulis–penulis buku. Untuk satu topik bahasan kita dapat mengambil referensi dari banyak
buku dari penulis yang berbeda. Namun dari banyak buku yang ada tersebut sangat sulit untuk mencari
buku yang sesuai dengan kebutuhan kita. Misalnya dari susunan kalimatnya yang mudah dipahami,
keteraturan susunan, isi buku yang menarik dan penjelasan yang mudah dimengerti dan lain-lain. Maka
dari itu diperlukan pengetahuan dan penilaian dari orang yang pernah membaca buku tersebut untuk
medeskripsikan seberapa besar kesesuaian buku tersebut terhadap kebutuhan kita.

Critical Book Report (CBR) adalah suatu laporan yang berisi penilaian terhadap sebuah karya
tulis. CBR meliputi deskripsi singkat mengenai buku serta kelebihan dan kelemahan buku Tersebut
dibandingkan buku lain yang berkaitan atau mempunyai kesamaan topik. Kemudian diharapkan CBR
tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pembaca yang masih bingung dalam memilih buku yang sesuai
dengan kebutuhan

1.2 Tujuan

1. Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku pengantar Bisnis
2. Mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis dan kritis.

1.3 Manfaat

1. Dapat menerapkan pembelajaran yang sistematis berdasarkan isi buku tersebut.


2. Terpenuhi tugas yang berstandar KKNI
3. Dapat mengekspresikan pendapat penulis.
4. Dapat menambah wawasan penulis

4
BAB II

IDENTITAS BUKU

2.1  INFORMASI BIBLIOGRAPHY

Budiarta Kustoro.2020.Pengantar Bisnis.Jakarta.Mitra Wacana Media

Purwanto Eko.2020.Pengantar Bisnis.Banyumas.Sasanti Institute

Madura Jeff.2007.Introduction to Business.Jakarta.Salemba Empat

2.1.1 Buku Utama

 Judul : Pengantar Bisnis


 Nama Penulis : Kustoro Budiarta
 Tahun Terbit : 2020
 Penerbit : Mitra Wacana Media
 Jumlah halaman : 284
 Cetakan/Edisi :2
 Ukuran : 17 × 24 cm
 Nomor ISBN : 978-602-8495-35-6
2.1.2 Buku Pembanding

 Judul : Pengantar Bisnis


 Nama Penulis :Eko Purwanto
 Tahun Terbit : 2020
 Penerbit : Sasanti Institute
 Jumlah halaman : 310
 Cetakan/Edisi :1
 Ukuran : 21 × 28 cm
 Nomor ISBN : 978-623-7893-14-1

5
Buku Pembanding (2)

 Judul : Introduction to Business


 Nama Penulis : Jeff Madura
 Tahun Terbit : 2007
 Penerbit : Salemba Empat
 Jumlah halaman : 644
 Cetakan/Edisi :4
 Ukuran : 21 × 26 cm
 Nomor ISBN : 978-981-4227-80-3

2.2 Ringkasan Buku

2.2.1 Ringkasan Buku Utama

BAB 1 BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS

Perekonomian modern merupakan perekonomian dengan salah satu ciri pentingnya adalah setiap
orang melakukan spesialisasi dalam pekerjaannya dan memperoleh pendapatan. Dengan
pendapatan ini mereka membeli barang dan jasa yang dibutuhkannya. Adanya permintaan ini
merupakan dorongan pertama yang menyebabkan perusahaan dikembangkan. Dorongan kedua
adalah keinginan para penusaha untuk mendapat pendapatan dan keuntungan dari kegiatan
memproduksi barang dan jasa.

Kegiatan perusahaan menghasilkan barang dan jasa memerlukan faktor-faktor produksi. Faktor
produksi atau sumber-sumber daya dibedakan kepada empat jenis, yaitu : tanah dan kekayaan
alam, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan.

Kegiatan perusahaan dalam perekonomian dibedakan kepada lapangan usaha yaitu : bidang
pertanian, pertambangan, manufacturing, konstruksi, perdagangan, jasa keuangan, sektor jasa,
pengangkutan dan usaha yang dikelola oleh pemerintah.

BAB 2 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan dikehendaki untuk melakukan kegiatan secara etis
dan mempertimbangkan masalah pertanggungjawaban sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan
melakukan pendekatan sosial bagi perusahaan kepada masyarakat khususnya masyarakat sekitar
dimana perusahaan tersebut beroperasi. Tanggungjawab social dapat dilakukan diantaranya
dengan mengembalikan sebagian laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan-kegiatan
sosial.

Dalam menjalankan kegiatan usaha, para manajer perlu mempertimbangkan beberapa prinsip
tertentu. Yang terutama adalah bersaing secara adil dan jujur, hbungan anatara sesama pekerja

6
dan pihak lain yang dekat dengan perusahaan secara transparan dan tidak menimbulkan
kesusahan pada orang lain.

Menggalakkan sikap yang beretikan di tempat kerja dapat membantu mewujudkan hubungan
yang harmonis di antara pekerja dan meningkatkan motivasi para pekerja. Pada akhirnya
perusahaan akan memperoleh manfaat dari sikap ini. Manfaatnya antara lain adalah produktivitas
dapat ditingkatkan dan keuangan dapat dikelola dengan lebih baik.

BAB 3 BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

Perusahaan perseorangan dan perkongsian merupakan perusahaan yang paling banyak


terdapat dalam perekononian, kebaikan utama dari perusahaan ini adalah mudah didirika,
modal yang diperlukan tidak terlalu besar, pengelolaannya fleksibel dan keraasiaannya
tersimpan dengan baik. Untuk perusahaan perkongsian , lebih banyk modal dapat terumpul,
keahlian lebih beragam dan umur perusahaan lebih panjang, keburukannya adalah
pertanggungjawaban tidak terbatas, keahlian manajerial lebih terbatas dan kelangsunan hidup
perusahaan terbatas.
Perseroan terbatas merupakan perusahaan yang modalnya berupa modal saham.
Perusahaan ini biasanya jauh lebih besar dari pada perusahaan perseorangan dan perkongsian.
Kebaikan terpenting dari perusahaan ini adalah: tanggung jawab yang terbatas, modal mudah
ditunaikan, lebih mudan memperoleh modal dan para pekerja yang professional serta saham
perusahaan dapat diperjual belikan.
Tiga jenis perusahaan yang terdapat di perekonomian adalah perusahaan pemerintah
(BUMN), koperasi dan badan usaha yang kurang menekankan usaha yang mencari
keuntungan seperti yayasan dan rumah sakit.

BAB 4 PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI BADAN USAHA

Dalam perkembangan perekonomian, sebagian persahaan juga mengalami perkembangan yang


ada kalanya lebih pesat darivpada pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Perkembangan ini ada
kalanya mendorong perkembangan organisasi perusahaan. Ada perusahaan yang menjalin
kerjasama dengan perusaaan lain dan mendirikan perusahaan baru. Perusahaan ini dinamakan
perusahaaan patungan (joint venture).

7
Untuk mengurangi persaingan yang tidak sempurna maka beberapa perusahaan sejenis dapat
melakukan suatu perjanjian tertentu. Kondisi ini dikenal dengan kartel.
  Apabila suatu perusahaan bergabung dengan suatu peprusahaan dan menjadi suatu perusahaan
baru maka tindakan ini dinamakan merger  atua penggabungan. Sedangkan perusahaan yang
membeli perusahaan lain tetapi mempertahankan entitas setiap perusahaan dinamakan
pengambilalihan atau  akusisi.  Perusahaan yang diambil oleh pemerintah
dinamakan dinasionalisasi.

BAB 5 PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN

Pemilihan lokasi badan usaha dapat dikatakan lebih bebas dibanding dengan pemilihan lokasi
untuk perusahaan Untuk badan usaha-badan usaha besar cukup memilih lokasi di pusat
perdagangan dan keuangan. Sedang untuk pemilihan lokasi perusahaan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan.

Terdapat beberapa kecenderungan di dalam memilih lokasi perusahaan, yaitu: memilih lokasi di
luar kota, kecenderungan terjadinya aglomerasi, kecenderungan terjadinya deglomerasi,
kecenderungan pemilihan lokasi karena terikat rencana pengembangan kota dan kecenderungan
pemilihan lokasi yang terikat dengan pengelolaan limbah.

Secara umum terdapat empat jenis letak suatu perusahaan, keempat jenis tersebut antara lain:
letak perusahaan yang terikat dengan alam, letak perusahaan berdasarkan sejarah, letak
perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah dan letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor ekonomi.

Menurut teori Weber, ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu:
biaya pengangkutan dan biaya tenaga kerja.

BAB 6 PENGELOLAAN BADAN USAHA

Kesuksesan kegiatan perusahaan sangat bergantung kepada keefektifan dan efisiensi dari
manajemen. Menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik merupakan syarat untuk mencapai
kefektifan danefisiensi kegiatan perusahaan. Fungsi fungsi manajemen dibedakan kepada empat
bidang atau unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Dalam perencanaan perilaku dipikirkan sasaran dan tujuan, yaitu hal-hal yang ingin dicapai
dalam jangka panjang dan jangka pendek. Agar sasaran dan tujuan sesuai dengan kemampuan
perusahaan maka perlu disesuaikan dengan faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan.

Keefektifan dan efisiensi berbagai kegiatan yang direncanakan bergantung kepada pelaksanaan
dari tiga fungsi lain dari manajemen yaitu pengorganisasian meliputi penentuan struktur

8
organisasi dan mengisi posisi yang terdapat di dalamnya. Apabila fungsi pengorganisasian telah
disempurnakan, perusahaan telah siap untuk menjalankan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan. Melalui pengarahan para manajer akan membuat penugasan kepada
para pekerja untuk menjalankan kegiatan mewujudkan tujuan perusahaan. Seterusnya para
manajer akan melakukan pengawasan untuk memastikan agar kegiatan yang ditugaskan kepada
para pekerja dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Tiga keahlian diperlukan untuk setiap jenjang manajemen yaitu: a) keahlian merumuskan
konsep, b) keahlian teknik, c) keahlian untuk berhubungan dengan manusia.

BAB 7 POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Bisnis kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, dengan jumlah
pekerja yang terbatas. Kegiatannya tersebar di berbagai lapangan usaha. Di pedesaan mereka
menjalankan usaha pertanian, peternakan, perikanan dan mengambil hasil hutan. Ada juga
diantara mereka melakukan pekerjaan di sektoer perdagangan. Di kota-kota, kegiatan usaha kecil
terutama bergerak di sektor jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel dll.

Wirausaha diartikan sebagai individu yang mampu mendirikan suatu bisnis baru dan
menjalankannya dengan sangat menguntungkan. Kemampuan dan kemahirannya untuk
memotivasi pekerja dan menjalanan perusahaan secara efisien dan efektif dinamakan
kewirausahaan.

Keberhasilan seorang wirausahabergantung pada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan


tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer
yang efektif dan efisien. Sifat yang harus dimiliki seorang manajer meliputi hal-hal sebagai
berikut: a) berkeyakinan diri, b) berorientasi kemanusiaan, c) berorientasi tugas dan keputusan,
d) sikap keaslian ide dan kreatif, e) berorientasikan masa depan, f) bersedia mengambil resiko, g)
kemampuan mendirikan perusahaan dan h) kemampuan manajemen.

Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaharuan merupakan syarat yang
perlu dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

BAB 8 PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK-BENTUK KEGIATANNYA

Perusahaan saat ini perlu menekankan kepada marketing concept, yaitu suatu keyakinan yang
menekankan agar sikap perusahaan secara keseluruhan menekankan kepada melayani keinginan
pasar untuk menjamin agar perusahaan terus menerus mencapai keuntungan dalam jangka
panjang. Sejalan dengan ini kegiatan pemasaran menjadi sangat komplek dan perlu
mengembangkan kegiatan yang dikenal dengan marketing mix, yaitu 4p: product, place, price
dan promotion.

9
Melalui pemasaran, masyarakat akan menukar uangnya dengan barang dan kegiatan ini
menimbulkan surplus konsumen. Pemasaran akan memberikan sumbangan dalam :
meningkatkan penjualan barang dan jasa, meningkatkan perkembangan ekonomi dan
mempercepat pertumbuhan, memacu perkembangan teknologi dan mendorong perkembangan
barang baru.

BAB 9 PENGELOLAAN PRODUKSI

Barang merupakan benda yang dapat diraba,sedangkan jasa adalah benda yang tidak dapat
dilihat dan diraba. Memproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu barang
atau sekumpulan barang menjadi barang lain titik barang yang diproses dapat berupa bahan
mentah dari industri primer. Barang yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau
barang akhir.

Proses produksi dapat dibedakan kepada proses produksi analitik dan proses sintetik. Dalam
proses analytic suatu barang dapat diproses menjadi beberapa jenis barang lain sedangkan dalam
proses syntetic membentuk barang dari beberapa jenis bahan mentah.

Beberapa kegiatan memproduksi sangat kompleks dan menggunakan peralatan produksi yang
sangat mahal. Dalam khusus yang demikian kegiatan memproduksi perlu direncanakan dengan
sebaik-baiknya. Persiapan untuk melakukan kegiatan memproduksi meliputi hal-hal berikut:

A. Memprakirakan permintaan

B. Merencanakan kapasitas produksi

C. Menentukan lokasi untuk berproduksi

D. Menentukan tata letak mesin mesin untuk memproduksi

Pengelolaan produksi meliputi dua kegiatan utama: menentukan jadwal pekerjaan yang akan
dilakukan dan melakukan manajemen terhadap inventory yang meliputi bahan mentah, barang
yang sedang diproses dan barang yang telah selesai diproses.

BAB 10 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan karena nya
berhubungan dengan orang yang akan menjalankan aktivitas yang ada dalam perusahaan.

10
Beberapa langkah yang diperlukan untuk mengisi tenaga kerja dalam suatu organisasi atau
perusahaan meliputi:

A titik perencanaan tenaga kerja yaitu menentukan pekerjaan yang diperlukan

B. Melakukan usaha perekrutan yang meliputi menggalakkan orang untuk melamar dan
melakukan seleksi

C. Melakukan orientasi, pelatihan dan pendidikan agar pekerja mempunyai kemahiran sesuai
yang diperlukan

D. Menentukan renumerasi yang diberikan kepada setiap pekerja

Kompensasi atau renumerasi kepada pekerja dapat dibedakan kepada dua golongan: kompensasi
finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial meliputi penyebaran langsung
yaitu pemberian gaji pemberian insentif dan pemberian tunjangan titik sedangkan kompensasi
non finansial meliputi lingkungan kerja dan berbagai fasilitas yang meningkatkan kepuasan
kerja. Kedua aspek kompensasi tersebut harus diseimbangkan sehingga para pekerja merasa puas
dan dapat terus bekerja dalam perusahaan.

BAB 11 MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Dalam perusahaan yang masih kecil, transaksi perusahaan relatif sedikit dan sederhana sehingga
pemilih atau pemimpin perusahaan dapat secara langsung mengawasi jalannya operasi
perusahaan titik dengan kondisi seperti ini tidak diperlukan alat khusus guna memberikan
informasi karena secara mandiri dan dengan pengamatan langsung akan mudah diketahui semua
aktivitas perusahaan.

Pada perusahaan yang semakin besar, akan semakin banyak transaksi yang terjadi sehingga
pemilik atau pimpinan perusahaan akan semakin sulit untuk mengawasi semua operasi
perusahaan. Disamping juga untuk memisahkan kekayaan pemilik dengan kekayaan perusahaan
titik juga untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perekonomian perusahaan maka perlu dikelola keuangan dan akuntansi dengan sebaik-baiknya.

Laporan yang memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan perusahaan yang disusun titik laporan keuangan yang dimaksud mencangkup:
neraca laporan laba rugi dan laporan sumber dan penggunaan dana.

11
BAB 12 PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL

Perdagangan luar negeri sangat berguna untuk suatu negara maupun untuk mengembangkan
ekonomi global. Tetapi perdagangan luar negeri juga dapat mengakibatkan beberapa efek buruk
kepada perekonomian suatu negara dan kesejahteraan masyarakat. Atas dasar pandangan ini
mereka menggalakkan kebijakan proteksi apabila sektor luar negeri menimbulkan efek buruk ke
sektor luar negeri.

Manfaat yang diperoleh dari melakukan perdagangan luar negeri dapat dibedakan dua kelompok
yaitu: keuntungan yang bersifat umum; memperluas pasar produksi dalam negeri dan
mengembangkan teknologi titik sedangkan keuntungan dari spesialisasi perlu dibedakan pada
keuntungan akibat spesialisasi keatas menghasilkan keuntungan relatif.

Hubungan ekonomi antara berbagai negara tak terbatas pada melakukan kegiatan ekspor-impor
saja. Tetapi juga mencangkup: ekspor impor barang dan jasa, penanaman modal asing yaitu
perusahaan dari luar negeri mendirikan perusahaan di suatu negara dan melakukan kegiatan
pinjam meminjam dan melakukan investasi portofolio yaitu dari luar negeri digunakan untuk
membeli saham dan obligasi di negara-negara lain.

1.2.2 Ringkasan Buku Pembanding (1)

Bab 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BISNIS

A. Pengertian Dan Tujuan Bisnis


Bisnis merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik barang maupun layanan atau jasa
(Ebert & Griffin, 2009). Bisnis juga merupakan usaha perdagangan dengan menjual barang atau
layanan kepada konsumen, baik individu atau perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Perusahaan, pasar swalayan, rumah sakit, konsultan, pasar tradisional, dan sebagainya, semuanya
merupakan organisasi bisnis. Bisnis dapat pula berarti individu atau organisasi yang mencoba
mendapatkan keuntungan dengan menyediakan produk yang memuaskan kebutuhan orang lain
(Ferrell et al., 2011). Bisnis juga merupakan suatu keadaan di mana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menguntungkan.
Menurut Brown dan Clow (2008), kegiatan bisnis yang harus dilakukan dalam mengembangkan
produk antara lain:
a. Mengidentifikasi kesempatan untuk produk atau layanan
b. Mengevaluasi permintaan produk dan jasa
c. Mendapatkan dana atau modal kerja
d. Mengelola produksi barang atau jasa
e. Memasarkan barang atau jasa
f. Membuat laporan untuk memuaskan permintaan pemerintah dan memperbaiki proses .

12
Beberapa kegiatan bisnis harus didukung oleh penelitian pasar. Penelitian pasar merupakan
kegiatan mendapatkan dan menganalisis informasi mengenai kebutuhan, keinginan, dan
preferensi pelanggan di pasar tertentu. Penelitian pasar dapat membantu bisnis dalam
mengidentifikasi kesempatan, menganalisis permintaan, dan menanggapi permintaan pelanggan
terhadap barang dan jasa.
Tujuan utama bisnis adalah melayani kebutuhan pelanggan dan mendapatkan keuntungan atau
profit (Madura, 2007). Tujuan bisnis tersebut merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para
pelaku bisnis dan dari bisnis yang mereka lakukan, serta merupakan cerminan berbagai hasil
yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan seterusnya).
Ada banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, antara lain: 1. Market
standing, yaitu penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh
pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang. 2. Innovation yaitu inovasi dalam produk
(barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah
menciptakan nilai tambah suatu produk. 3. Physical and financial resources, yaitu penguasaan
terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin
besar dan semakin menguntungkan. 4. Performance and development, yaitu pencapaian tujuan
organisasi dalam bidang operasional. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, organisasi
perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Oleh karena
itu, diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui
serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang
berkelanjutan. 5. Worker performance and attitude, yaitu tujuan jangka panjang dalam hal
tercapainya sikap karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka perusahaan perlu memperhatikan pekerjaan karyawan agar dapat dikerjakan
dengan baik dan dapat meningkatkan keterikatan karyawan pada perusahaan dan pekerjaannya.
6. Public responsibility, yaitu tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan
masyarakat, mencegah terjadinya polusi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
B. Peluang Dan Trend Bisnis Masa Depan
Sebelum menginvestasikan waktu dan uang, titik utama para pebisnis atau wirausahawan/
wirausahawati adalah menyusun perencanaan bisnis (business plan) yang disusul dengan
pengembangan strategi bisnis dan menunjukkan bagaimana strategi tersebut dapat diterapkan.
Perencanaan bisnis tersebut meliputi penyusunan sasaran atau tujuan, peramalan penjualan, dan
perencanaan keuangan. Perencanaan bisnis menjelaskan kesesuaian antara kemampuan dan
pengalaman wirausaha dan persyaratan untuk menghasilkan dan atau memasarkan produk.
Beberapa bisnis mengalami kegagalan karena mereka gagal dalam mengelola kebijakan
pengendalian kredit atau kurang pengendalian dalam proses produksi. Beberapa pemilik dan
pelaku bisnis juga terlalu optimis dalam mengumpulkan keuntungan di awal kegiatan bisnisnya.
Para ahli mengatakan bahwa para pebinis membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
beroperasi di awal masa berdirinya tanpa mengharapkan keuntungan sepeser pun. Selain
beberapa hal yang menyebabkan kegagalan dalam memulai bisinis, Ebert dan Griffin (2009) juga
memaparkan hal-hal yang menyebabkan keberhasilan dalam memulai bisnis, yaitu kerja keras,
13
pengendalian, dan dedikasi yang tinggi dari pemilik dan pelaku bisnis. Selain itu, keberhasilan
bisnis juga disebabkan adanya permintaan terhadap produk kita, kompetensi manajerial, dan
keberuntungan.
Bisnis mempunyai lima fungsi kunci, yaitu fungsi manajemen, fungsi pemasaran, fungsi
keuangan, fungsi akuntansi, dan fungsi sistem informasi (Madura, 2007). Fungsi manajemen
adalah mengelola karyawan beserta berbagai sumber daya lainnya untuk digunakan dalam
organisasi. Fungsi pemasaran berarti melaksanakan fungsi pengembangan produk dan layanan,
penentuan harga, distribusi, dan promosi kepada pelanggan. Fungsi keuangan berarti
melaksanakan fungsi mencari dan menggunakan sumber dana untuk kegiatan operasional bisnis.
Fungsi akuntansi merupakan fungsi merangkum dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan
yang digunakan untuk mengambil berbagai macam keputusan. Fungsi sistem informasi meliputi
penggunaan teknologi informasi, sumber daya manusia, dan prosedur yang secara bersama -
sama menyediakan infomasi yang tepat bagi karyawan dan bagi fungsi lain dalam mengambil
keputusan.

BAB 2 BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS

Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok melalui proses
penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan khususnya
secara finansial. Organisasi bisnis merupakan suatu system yang terdiri berbagai subsistem yang
terdiri dari input, proses, dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat dipisahkan dari sistem
yang lebih besar yang berupa sistem ekonomi yang berkembang yang secara langsung ataupun
tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi bisnis. Dalam organisasi bisnis terdapat
stakeholder yaitu pihak – pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan
dengan suatu organisasi.
A. Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis
Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, SDM yang terlibat
dalam bisnis dikategorikan menjadi:
1. Pemilik modal Pihak – pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional
dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajer Orang – orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan
mengelola organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan oleh
pemilik modal.
3. Tenagakerja Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas.
4. Konsumen Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi
bisnis. Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan menggunakan produk
atauun jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.

B. Maksud dan Tujuan Bisnis

14
Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Ada beberapa
tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi bisnis, yaitu:

 Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen Contohnya produk sepeda motor untuk
sarana transportasi yang mudah dan fleksibel
 Keuntungan usaha Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial
atas usah yang mereka lakukan.
 Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan Contoh organisasi bisnis dengna
tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan Reboisasi dan penghijauan untuk
kelestarian usaha dimasa datang
 Mengatasi berbagai risiko Contoh usaha ini adalah biro jasa keamanan, lembaga asuransi
 Tanggung jawab sosial Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial
selain mengejar keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk plastik
daur ulang.
C. Tingkatan Partisipasi Bisnis
Ada beberapa tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global, yaitu:
1. Domestik Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke luar
negri sehingga masih terbatas dalam satunegara.
2. Internasional Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai akibat
ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa pasar ke negara lain yaitu
memasuki pasarinternasional.
3. Multinasional Perusahaan internasional yang membangun pabrik diluar negri akan memasuki
fase perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di berbaga negara yang
berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi yang murah dengan biaya
distribusi yang murah.
4. Global Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai
memilih suatu lokasi pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk
memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel.

D. Lingkungan Bisnis

Adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri yang memengaruhi
kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, teknologi, sosial dan
persaingan.

1.Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat
perusahaan tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi bisnis nyata. Apabila
terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka konsumsi dan permintaan cenderung
meningkat, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi dan
permintaan menurun.

15
2.Lingkungan Teknologi Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan
erusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan manusia,
metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan komunikasi. Terdapat dua kategori umum dari
teknologi yang berhubungan dengan bisnis: a) Teknologi produk dan jasa, b) Teknologi proses
bisnis

3.Lingkungan Hukum-Politik Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan


pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan apa
yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Selain itu berbagai perwakilan
pemerintah mengatur bidang- bidang penting seperti praktek periklanan, pertimbangan keamanan
dan kesehatan serta standar perilaku yang dapat diterima

4.Lingkungan Sosio-Budaya Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan
karakteristik demografik dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi. Proses sosio-
budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima
masyarakat. Pilihan dan selera pelanggan bervariasi sepanjang dan dalam batas- batas nasional.
Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara yang sam dan dapat berubah-ubah
sepanjang waktu (cara memilih gaya, warna dan selera berubah-ubah sepanjang musim). Faktor
sosio-budaya juga mempengaruhi bagaimana perasaan pekerja tentang pekerjaan dan organisasi
mereka.

BAB 3 BENTUK ORGANISASI BISNIS

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya berbagai organisasi bisnis dalam bentuk
yang berbeda – beda. Setiap usaha bisnis yang berkembang memiliki karakteristik yang berbeda
baik dari segi modal, skala usaha, kepemilikan, maupun operasional kegiatannya. Untuk itu perlu
pengelolaan yang spesifik dan berbeda antara satu usaha dengan yang lain. Agar dapat
berkembang dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis, dalam memilih bentuk usaha perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Beberapa pertimbangan yang
dapat digunakan untuk membentuk suatu usaha bisnis meliputi:

 Kebutuhan modal: jumlah dana yang diperlukan untuk melakukan suatuusaha


 Risiko usaha: Pertanggung jawaban usaha apabila terjadi kerugian ataupun kebangkrutan
 Pengawasan: Kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan usaha
 Kemampuan manajerial: keahlian yang harus di miliki untuk merencanakan, mengendalikan,
dan mengawasi usaha
 Kebutuhan waktu: Kemampuan untuk menyediakan waktu yang cukup untuk menjalankan
usaha dengan baik

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis

1. Badan Usaha Perorangan Perusahaan perorangan merupakan suatu usaha yang kepemilikan
dan pengelolaaannya dilakukan oleh perorangan (individu). Kelebihan dari perusahaan

16
perorangan yaitu mudah mendirikannya, keuntungan menjadi milik sendiri, tidak dikenai pajak
ganda, dan memiliki kebanggaan atas usaha sendiri. Adapun kekurangannya yaitu Risiko
ditanggung sendiri, keterbatasan sumber dana, kesulitan pengelolaan, keuntungan dan
pertumbuhan usaha terbatas.

2. Persekutuan Persekutuan merupakan suatu usaha bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih
untuk memperoleh keuntungan bisnis secara bersama. Keuntungan utama persekutuan yaitu
kemudahan dalam pembentukan, adanya kolaborasi pengetahuan dan keterampilan dari masing –
masing anggota, sumber daya lebih besar, dan juga belum dikenai pajak ganda. Adapun
kekurangannya yaitu : Tanggung jawab bersama dan tidak terbatas, perselisihan antar partner,
dan apabila terjadi masalah akan kesulitan untuk membubarkan usaha.

Bentuk – bentuk persekutuan yang ada yaitu:

1. Firma Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk suatu usaha dan menggunakan
nama bersama untuk usahanya. Ketentuan untuk dapat disebut sebagai sebuah firma yaitu: Setiap
anggota berhak jadi pemimpin, Anggota tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan
anggota lain, keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak
cukup maka kekayaan anggota sebagai jaminannya.
2. Persekutuan Komanditer (CV: CommanditaireVennotschaap) Persekutuan komanditer
merupakan suatu usaha bersama yang mana anggota memiliki tanggung jawab yang berbeda –
beda sesuai dengan tingkat keterlibatan anggota tersebut dalam pengelolaan usaha yang
dilakukan.
3. Perseroan Terbatas Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan
hukum dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modal.
B. Ekspansi Bisnis
Perluasan atau ekspansi bisnis dilakukan untuk mencapai efisiensi, keuntungan yang lebih tinggi,
ataupun agar dapat lebih kompetitif bersaing.
Cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penggabungan (merger)
Merger merupakan penggabungan dua atau bebeapa perusahaan menjadi satu. Perusahaan dapat
melakukan merger yang bersifat merger vertikal ataupun merger horizontal. Merger vertikal
terjadi jika dua perusahaan atau lebih yang bergabung menjadi satu berasaldari tingkat
operasional yang berbeda tetapi masih dalam satu industri yang berkaitan. Contohnya merger
antara perusahaan minyak goreng dengan perusahaan penghasil kelapa sawit. Merger horizontal
terjadi terjadi apabila perusahaan yang bergabung berasal dari satu industri yang sama dengan
area tingkat kegiatan yang sama. Contoh merger horizontal yaitu bergabungnya Ben Q dengan
Siemens untuk menjadi Ben Q Siemens dalam memproduksi Handphone.

2. Akuisisi Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan cara mengakuisisi perusahaan lain.
Akuisisi merupakan pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau investor lain dengan
tujuan untuk mempermudah dan memperkuat dukungan terhadap perusahaan yang sudah ada.

17
3. Pengambilalihan secara paksa (hostiletakeover) Pengembangan usaha juga dapat dilakukan
dengan melakukan pengambilan secara paksa suatu bisnis yang dilakukan dengan cara
melakukan penawaran atas saham di pasar modal yang ada sehingga harganya akan naik, dan
investor memiliki kecenderungan untuk melepas saham mereka.

BAB 4 PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS

Manajemen pengelolaan usaha merupakan proses pencapaian tujuan organisasi melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian SDM dan sumber daya lain yang
dimiliki oleh usaha bisnis.

A. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang dimulai dari
penetapan tujuan dan kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai dimasa datang.

2. Pengorganisasian (Organizing) dan pembentukan staff (Staffing) Pengorganisasian adalah


suatu proses memperoleh dan mengatur sumber daya perusahaan baik manusia, modal, dan
teknologi untuk dapat secara baik menjalankan rencana yang sudah dibuat dan mencapai tujuan
organisasi. Pembentukan staff merupakan pemilihan dan penempatan sumber daya manusia yang
akan melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun sehingga akan dapat berjalan dengan
baik dan tepat.

3. Pengarahan(Directing) Pengarahan adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk


memberikan panduan dan panutan kepada karyawan sehingga kegiatan operasional akan berjalan
sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Pengarahan berkaitan dengan kepemimpinan
seseorang terhadap orang lain dan membentuk suasana yang kondusif dan dinamis sehingga
karyawan termotivasi untuk bekerja dan mencapai tujuan organisasi.

4. Pengendalian(Controlling) Pengendalian merupakan bentuk pengawasan dan kontrol dari


manajemen terhadap kegiatan operasional organisasi apakah sudah sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan sesuai dengan arah tujuan organisasi. Pengendalian mencegah adanya kegagalan
dengan cara mengamati kinerja organisasi secara keseluruhan dan melakukan evaluasi apabila
diperlukan.

B. Level Manajemen

Manajemen pada dasarnya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:

1. Manajer puncak (Top manager) Manajer puncak bertanggung jawab secara keseluruhan
terhadap kinerja dan arah perusahaan. Manajer puncak biasanya menentukan tujuan strategis
(jangka panjang) dan membuat rencana strategis perusahaan.

18
2. Manajer menengah (Middle manager) Manajer menengah mewakili manajer puncak dalam
mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan menyampaikan tujuan strategis dan rencana
strategis kepada manajer yang ada dibawah mereka. Manajer menengah memiliki tanggung
jawab untuk mengawasi manajer lini. Manajer menengah biasanya mengelola tujuan jangka
menengah dan mengimplementasikan rencana taktis organisasi.

3. Manajer lini (Firstline manager) Manajer ini memiliki tanggung jawab untuk mengawasi
kinerja karyawan organisasi dan secara langsung berhubungan dengan karyawan. Manajer lini
berhubungan dengan kegiatan operasional rutin dalam organisasi dan memiliki tanggung jawab
untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar.

C. Peranan Manajemen

Peranan manajer untuk menjalankan aktivitas organisasi pada umumnya terdiri dari tiga peran
utama, yaitu:

 Peran interpersonal Peran interpersonal dilakukan manajer berhubungan dengan


karyawan dan orang – orang disekitarnya.
 Peran informasi Manajer berperan dalam memperoleh dan menyebarkan infomasi yang
berkaitan dengan organisasi.
 Peran pengambil keputusan Sebagai pimpinan harus dapat mengambil keputusan yang
tepat.
C. Keterampilan Manajemen
Untuk dapat menjalankan peran yang dimiliki secara efektif, maka manajer perlu dibekali
keterampilan–keterampilan khusus yang dibutuhkan.
Adapaun keterampilan itu meliputi:
1. Keterampilan teknis Keterampilan teknis berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan
manajer memahami dan menjalankan proses produksi ataupun operasi sesuai tuntutan tugasnya.
Contohnya: manajer akuntansi perlu memahami konsep dan kemampuan tentang sistem
akuntansi dan laporan keuangan.
2. Keterampilan interpersonal Keterampilan interpersonal merupakan kemampuan manajer
dalam mengelola dan membina hubungan dengan pihak lain secara efektif sehingga akan sesuai
dengan tujuan organisasi. Contoh: kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan dalam
bekerja dan bersosialisasi.
3. Keterampilan konseptual Keterampilan ini mengacu pada kemampuan manajer untuk dapat
menjabarkan situasi lingkungan organisasi dan menjabarkannya kedalam ide – ide yang
dirangkum dalam suatu solusi ataupun gambaran kegiatan organisasi di masa dating.
Keterampilan ini menyangkut kemampuan mengidentifikasi masalah, mencari alternatif solusi,
dan juga mampu memilih alternatif terbaik bagi organisasi.

E. Struktur Organisasi

19
Struktur organisasi merupakan pengaturan pekerjaan dan tanggung jawab dalam
organisasi untuk dilaksanakan dalam suatu bisnis. Struktur organisasi berguna untuk membantu
mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan yang akan dilakukan dengan fungsi
dan tanggung jawab yang telah ditentukan. Dalam organisasi biasanya terdapat bagan organisasi
yang menggambarkan struktur organisasi dan hubungan pelaporan yang terjalin antar bagian dari
organisasi tersebut (rantai komando).

1. Konsep Dasar dalam Struktur Organisasi


Penyusunan struktur organisasi melibatkan dua tahap. Tahap pertama adalah proses
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan spesifik dalam organisasi dan merancang orang untuk
menjalankannya. Hasilnya adalah spesifikasi jabatan. Tahap kedua, setelah terspesialisasi,
pekerjaan akan dikelompokkan ke dalam unit-unit logis. Proses ini disebut dengan
departemenisasi.
Tiga bentuk wewenang dalam organisasi adalah:
a) Wewenang lini. Wewenang ini mengalir ke atas dan ke bawah rantai komando. Bentuk
wewenang lini muncul karena banyak perusahaan saat ini bergantung pada departemen lini yaitu
departemen yang berkaitan langsung dengan produksi dan penjualan produk tertentu. b)
Wewenang staff Adalah wewenang yang didasarkan pada keahlian dan biasanya berupa tugas
memberikan nasihat kepada manajer lini. Para anggota staff membantu departemen lini
mengambil keputusan namun tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
c) Wewenang komite dan kelompok. Wewenang ini diberikan kepada komite atau tim kerja yang
terlibat dalam operasional perusahaan sehari-hari. Tim kerja adalah kelompok operasi karyawan
yang diberi kuasa untuk merencanakan dan mengorganisasikan kerja mereka sendiri dan
menjalankannya dengan sedikit supervisi.

2. Bentuk Struktur Organisasi


Struktur organisasi perusahaan mempunyai empat bentuk dasar yaitu:
• Struktur organisasi fungsional. Merupakan bentuk organisasi bisnis yang wewenangnya
ditentukan oleh keterkaitan antara fungsi dan aktivitas bisnis dasar, biasanya mencakup
pemasaran, operasional, sumber daya manusia dan keuangan.
• Struktur organisasi divisional. Adalah struktur organisasi yang berdasarkan divisi-divisi yang
beroperasi sebagai unit bisnis yang relatif otonom, di bawah naungan korporasi yang lebih besar.
Divisi merupakan departemen yang menyerupai bisnis terpisah yang memproduksi dan
memasarkan produk-produknyasendiri.
• Struktur organisasi matriks. Adalah struktur organisasi yang dibentuk berdasarkan kelompok-
kelompok dan anggota kelompok melapor kepada dua manajer atau lebih, satu dengan keahlian
fungsional dan yang lain dengan orientasi produk atau proyek.
• Struktur organisasi internasional Merupakan struktur yang berkembang karena bisnis
memasuki pasar internasional dan dikembangkan untuk merespon kebutuhan memproduksi,
membeli ataupun menjual di pasar global.

20
BAB 5 MENJALANKAN BISNIS SECARA ETIS

Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Kegiatan bisnis dilakukan secara sistematis dan terstruktur
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. Pencapaian keuntungan dalam bisnis tidak
bersifat sepihak, melainkan dilaksanakan dalam suatu interaksi sosial. Bisnis berlangsung dalam
komunikasi sosial yang menguntungkan untuk kedua belah pihak yang melibatkan diri. Apapun
bentuk kegiatannya, sebuah bisnis pasti memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan, di
samping mungkin ada beberapa tujuan yang lainnya. Dipandang dari sudut ekonomis, bisnis
yang baik adalah bisnis yang membawa banyak untung. Bisnis yang baik diselenggarakan
dengan memanfaatkan sumber daya yang langka secara efisien untuk menghasilkan barang atau
jasa yang dibutuhkan masyarakat. Efisiensi merupakan kata kunci dalam bisnis modern.
Sehingga bisnis yang tidak efisien dapat menyebabkan biaya yang lebih besar dari pada
pendapatan, akibatnya bisnis tersebut akan mengalami kerugian.

Etika berasal dari kata ethos sebuah kata dari Yunani, yang diartikan identik dengan moral atau
moralitas. Kedua istilah ini dijadikan sebagai pedoman atau ukuran bagi tindakan manusia
dengan penilaian baik atau buruk dan benar atau salah. Etika melibatkan analisis kritis mengenai
tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai benar dan salah dari segi kebenaran dan
keadilan. Jadi ukuran yang dipergunakan dikonotasikan dengan istilah-istilah : tata krama, sopan
santun, pedoman moral, norma susila, dan lain-lain yang perpijak pada normanorma tata
hubungan antar unsur atau antar elemen di dalam masyarakat dan lingkungannya.

Etika bisnis diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara
ekonomi/sosial, dan peneterapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan
bisnis. Dalam penerapan etika bisnis, bisnis mesti mempertimbangkan unsur norma dan
moralitas yang berlaku di masyarakat. Disamping itu etika bisnis dapat digerakan dan
dimunculkan dari dalam perusahaan sendiri karena memiliki relevansi yang kuat dengan
profesionalisme bisnis.

BAB 6 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah individu atau organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan. Secara historis kata
bisnis dari Bahasa Inggris business, atau dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Sibuk diartikan dengan sibuk mengerjakan aktivitas
dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Organisasi Bisnis adalah organisasi yang
mencoba mendapatkan keuntungan dengan menyediakan barang atau produk dan memberikan
jasa atau layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan. kewirausahaan (entrepreneurship)
berasal dari Perancis yang secara harafiah diterjemahkan sebagai perantara. Secara lebih luas,
kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan

21
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi, dan sosial
yang menyertainya, dan menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Kewirausahaan sering diterjemahkan menjadi wirausaha atau wiraswasta. Kewirausahaan juga


merupakan proses mencari kesempatan bisnis pada kondisi yang berisiko. Kewirausahaan terdiri
atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga dapat diartikan
kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Wirausaha sama dengan
wiraswasta. Wira berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,
paahlawan kemajuan. Dalam bisnis, wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis
yang komersial atau nonkomersial. Oleh karena itu, kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.

BAB 7 BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu
Negara. Tran saksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi
bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis
Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut
Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang
biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional,

BAB 8 FUNGSI MANAJEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA DALAM PERUSAHAAN

Pengelolaan sumberdaya manusia disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). MSDM
meliputi analisis dan evaluasi jabatan, perancangan jabatan, rekrutasi, seleksi, penempatan dan
orientasi, penilaian prestasi, pelatihan dan pengembangan karir, kompensasi dan audit SDM.

Pentingnya Pengelolaaan SDM

Saat ini sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena
:

1. SDM menyebabkan sumber daya yang lain (bahan mentah, alat-alat kerja, mesin produksi,
uang dan lingkungan kerja) dalam perusahaan,dapat berfungsi/ dijalankan.

2. SDM dapat menciptakan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan.

3. Melalui MSDM yang efektif, mengharuskan manajer atau pimpinan menemukan cara terbaik
dalam mendayagunakan orang-orang yang ada dalam lingkungan perusahaannya, agar tujuan-
tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

22
Buku pembanding (2)
BAB 1 MOTIF DAN FUNGSI BISNIS

Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan konsumen. Pengusaha didorong untuk memulai suatu
usaha karena dapat memperoleh pendapatan (keuntungan) jika usahanya berhasil. Mereka
termotivasi untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan pendapatan bisnis dan menjaga
pengeluaran tetap rendah sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan yang tinggi.
Penciptaan bisnis yang sukses dapat bermanfaat bagi pengusaha dan pemilik lain yang
memperoleh keuntungan, karyawan yang dibayar pendapatan, dan konsumen yang kebutuhannya
terpenuhi. Anda dapat memperoleh keuntungan dari pemahaman bisnis bahkan jika Anda tidak
berencana untuk menjalankan bisnis karena pengetahuan tersebut dapat membantu Anda berhasil
dalam posisi pekerjaan Anda, dalam jalur karir Anda, atau bahkan dari berinvestasi dalam bisnis.
Bisnis menggunakan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam (tanah), sumber daya
manusia, modal (termasuk teknologi), dan kewirausahaan. Mereka menggunakan tanah untuk
mendirikan lokasi produksi atau penjualan produk; mereka menggunakan sumber daya manusia
untuk melakukan produksi dan membuat keputusan bisnis lainnya. Mereka mengandalkan modal
untuk menghasilkan produk mereka. Mereka mengandalkan kewirausahaan untuk bimbingan
pada saat mereka diciptakan dan saat mereka berkembang. Pemangku kepentingan utama dalam
bisnis adalah pemilik, kreditur, karyawan, pemasok, dan pelanggan. Pemilik berinvestasi di
perusahaan, sementara kreditur meminjamkan uang kepada perusahaan. Karyawan dipekerjakan
untuk melakukan operasi bisnis perusahaan secara efisien untuk memuaskan pemiliknya.
Pemasok menyediakan bahan yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produknya.
Bisnis dihadapkan pada lingkungan sosial, industri, ekonomi, dan global. Mereka memantau
lingkungan sosial untuk mengantisipasi perubahan permintaan produk mereka sebagai respons
terhadap perubahan demografi dan perubahan preferensi konsumen. Mereka memantau
lingkungan industri untuk menilai tingkat persaingan. Mereka memantau lingkungan ekonomi
dan global untuk mengantisipasi bagaimana ekonomi global lokal dapat mempengaruhi
permintaan produk mereka. Jenis utama dari keputusan bisnis adalah keputusan manajemen,
pemasaran, dan keuangan. Keputusan manajemen menentukan bagaimana sumber daya
perusahaan dialokasikan. Keputusan pemasaran menentukan produk yang akan dijual, bersama
dengan penetapan harga, distribusi, dan promosi produk tersebut. Keputusan keuangan
menentukan bagaimana perusahaan memperoleh dan menginvestasikan dana. Keputusan bisnis
ditingkatkan sebagai hasil dari akuntansi dan sistem informasi. Akuntansi digunakan untuk
memantau kinerja dan mendeteksi penggunaan sumber daya yang tidak efisien untuk
meningkatkan keputusan bisnis. Sistem informasi menyediakan karyawan perusahaan dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan keputusan bisnis.

23
BAB 2 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Perilaku perusahaan dibentuk oleh etika bisnis mereka, atau seperangkat nilai moral. Perusahaan
memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk yang aman dan menjual produk mereka
tanpa menyesatkan pelanggan. Mereka memastikan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan
dengan menetapkan kode etik, memantau keluhan pelanggan, dan meminta umpan balik
pelanggan tentang produk yang baru saja mereka beli. Perusahaan memiliki tanggung jawab
untuk menyediakan kondisi kerja yang aman, perlakuan yang layak, dan kesempatan yang sama
bagi karyawan. Mereka dapat memenuhi tanggung jawab mereka terhadap karyawan dengan
menegakkan pedoman keselamatan, menawarkan seminar tentang keragaman, dan menetapkan
prosedur pengaduan yang memungkinkan karyawan untuk melaporkan keluhan apa pun.
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memuaskan pemilik (atau pemegang saham) yang
menyediakan dana. Mereka berusaha untuk memastikan bahwa manajer membuat keputusan
yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi kewajiban keuangan mereka kepada kreditur mereka. Tanggung jawab ini termasuk
tidak hanya membayar hutang mereka tetapi juga tidak memberikan informasi yang menyesatkan
tentang kondisi keuangan mereka kepada kreditur. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
menjaga lingkungan yang bersih ketika menjalankan bisnis mereka. Namun, mereka
mengeluarkan biaya ketika berusaha memenuhi tanggung jawab lingkungan mereka. Perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat lokal di mana mereka menarik pelanggan
dan karyawan. Mereka memberikan sumbangan dan manfaat lain untuk komunitas ini. Tanggung
jawab ini termasuk tidak hanya membayar hutang mereka tetapi juga tidak memberikan
informasi yang menyesatkan tentang kondisi keuangan mereka kepada kreditur. Perusahaan
memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan yang bersih ketika menjalankan bisnis
mereka. Namun, mereka mengeluarkan biaya ketika berusaha memenuhi tanggung jawab
lingkungan mereka. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat lokal di
mana mereka menarik pelanggan dan karyawan. Mereka memberikan sumbangan dan manfaat
lain untuk komunitas ini. Tanggung jawab ini termasuk tidak hanya membayar hutang mereka
tetapi juga tidak memberikan informasi yang menyesatkan tentang kondisi keuangan mereka
kepada kreditur. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan yang bersih
ketika menjalankan bisnis mereka. Namun, mereka mengeluarkan biaya ketika berusaha
memenuhi tanggung jawab lingkungan mereka. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial
kepada masyarakat lokal di mana mereka menarik pelanggan dan karyawan. Mereka
memberikan sumbangan dan manfaat lain untuk komunitas ini. Perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial kepada masyarakat lokal di mana mereka menarik pelanggan dan karyawan. Mereka
memberikan sumbangan dan manfaat lain untuk komunitas ini. Perusahaan memiliki tanggung
jawab sosial kepada masyarakat lokal di mana mereka menarik pelanggan dan karyawan. Mereka
memberikan sumbangan dan manfaat lain untuk komunitas ini.

BAB 3 MENILAI KONDISI EKONOMI

24
Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kinerja perusahaan karena dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan konsumen dan oleh karena itu mempengaruhi permintaan produk perusahaan. Ketika
ekonomi kuat, permintaan akan produk perusahaan kuat, dan keuntungannya relatif tinggi.
Ketika ekonomi lemah, permintaan akan produk perusahaan rendah, dan keuntungannya relatif
rendah. Inflasi mempengaruhi kinerja suatu perusahaan karena dapat mempengaruhi pendapatan
atau beban suatu perusahaan. Ketika inflasi tinggi, perusahaan mengeluarkan biaya produksi
yang lebih tinggi. Jika mereka membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen dengan
menaikkan harga, konsumen dapat mengurangi permintaan mereka akan produk, dan pendapatan
(dan keuntungan) akan menurun. Jika perusahaan tidak meneruskan biaya yang lebih tinggi,
pendapatan mereka mungkin tidak terpengaruh. Namun, karena pengeluaran mereka lebih tinggi,
keuntungan mereka akan menurun. Suku bunga mempengaruhi kinerja perusahaan karena dapat
mempengaruhi pendapatan atau beban perusahaan. Ketika suku bunga meningkat, biaya
pinjaman perusahaan meningkat. Oleh karena itu, pengeluarannya meningkat, dan
keuntungannya mungkin menurun. Selain itu, suku bunga yang tinggi dapat membuat konsumen
enggan membeli produk tertentu (seperti mobil atau rumah baru) yang biasanya mereka beli
dengan kredit, karena pembayaran pinjaman akan terlalu tinggi. Perusahaan yang menawarkan
produk ini mengalami penurunan permintaan dan oleh karena itu penurunan pendapatan ketika
suku bunga tinggi. Oleh karena itu, mereka cenderung mengalami keuntungan yang lebih rendah
dalam kondisi ini. Harga pasar ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran. Permintaan
akan suatu produk dipengaruhi oleh pendapatan dan preferensi konsumen. Pendapatan konsumen
yang lebih tinggi umumnya menghasilkan permintaan produk yang lebih tinggi. Banyaknya
suatu produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh biaya produksi. Perusahaan akan memasok
produk ke pasar hanya jika harga pasar cukup tinggi untuk menutupi biaya. Pemerintah federal
mempengaruhi kondisi ekonomi makro dengan memberlakukan kebijakan moneter atau fiskal.
Kebijakan moneternya mempengaruhi jumlah dana yang tersedia di bank komersial dan lembaga
keuangan lainnya dan karenanya mempengaruhi tingkat suku bunga. Kebijakan fiskalnya
mempengaruhi pajak yang dikenakan pada konsumen, yang dapat mempengaruhi jumlah
pengeluaran konsumen dan karenanya mempengaruhi kinerja perusahaan. Kebijakan fiskal juga
digunakan untuk mengenakan pajak atas pendapatan perusahaan. Pemerintah federal
mempengaruhi kondisi makroekonomi dengan memberlakukan kebijakan moneter atau fiskal.
Kebijakan moneternya mempengaruhi jumlah dana yang tersedia di bank komersial dan lembaga
keuangan lainnya dan karenanya mempengaruhi tingkat suku bunga. Kebijakan fiskalnya
mempengaruhi pajak yang dikenakan pada konsumen, yang dapat mempengaruhi jumlah
pengeluaran konsumen dan karenanya mempengaruhi kinerja perusahaan. Kebijakan fiskal juga
digunakan untuk mengenakan pajak atas pendapatan perusahaan. Pemerintah federal
mempengaruhi kondisi ekonomi makro dengan memberlakukan kebijakan moneter atau fiskal.
Kebijakan moneternya mempengaruhi jumlah dana yang tersedia di bank komersial dan lembaga
keuangan lainnya dan karenanya mempengaruhi tingkat suku bunga. Kebijakan fiskalnya
mempengaruhi pajak yang dikenakan pada konsumen, yang dapat mempengaruhi jumlah
pengeluaran konsumen dan karenanya mempengaruhi kinerja perusahaan. Kebijakan fiskal juga
digunakan untuk mengenakan pajak atas pendapatan perusahaan.
25
BAB 4 MENILAI KONDISI GLOBAL

Alasan utama perusahaan AS terlibat dalam bisnis internasional adalah untuk menarik
permintaan asing, memanfaatkan teknologi, menggunakan sumber daya yang murah, atau
melakukan diversifikasi internasional. Dua alasan pertama mencerminkan pendapatan yang lebih
tinggi, sedangkan alasan ketiga mencerminkan biaya yang lebih rendah. Alasan keempat
mencerminkan risiko yang lebih kecil dengan mengurangi eksposur ke satu perekonomian. Cara
utama di mana perusahaan melakukan bisnis internasional adalah: mengimpor, mengekspor,
investasi asing langsung, outsourcing, dan aliansi strategis. Banyak perusahaan AS telah
menggunakan semua strategi ini. Meskipun hambatan terhadap bisnis internasional telah
berkurang dari waktu ke waktu, beberapa hambatan terhadap bisnis internasional masih ada.
Beberapa pemerintah terus memberlakukan hambatan untuk melindungi perusahaan lokal
mereka atau untuk menghukum negara atas tindakan mereka. Hambatan dapat mencegah
perusahaan memasuki pasar luar negeri atau membuatnya lebih mahal bagi mereka untuk
melakukannya. Status penghalang dapat berubah seiring waktu. Perusahaan perlu mengenali
hambatan yang ada sehingga mereka dapat memutuskan apakah memasuki pasar luar negeri
tertentu bermanfaat. Ketika perusahaan menjual produk mereka di pasar internasional, mereka
menilai budaya, sistem dan kondisi ekonomi, risiko nilai tukar, dan risiko politik dan peraturan
di pasar tersebut. Kondisi ekonomi suatu negara mempengaruhi permintaan warganya terhadap
produk perusahaan. Semakin besar proporsi total penjualan perusahaan yang dihasilkan di negara
asing tertentu, semakin sensitif pendapatan perusahaan terhadap kondisi ekonomi negara itu.
Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan AS dalam berbagai cara, tergantung pada
karakteristik mereka. kita importir mendapat keuntungan dari dolar yang kuat. Eksportir AS
diuntungkan dari dolar yang lemah tetapi terpengaruh oleh dolar yang kuat. Perusahaan AS yang
bersaing dengan perusahaan asing yang mengekspor ke pasar AS akan terpengaruh secara negatif
oleh dolar yang kuat, karena produk yang diekspor oleh perusahaan asing tampak murah bagi
konsumen AS ketika dolar kuat.

BAB 5 MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN USAHA

Kepemilikan tunggal dimiliki oleh satu orang yang sering mengelola perusahaan juga.
Keuntungannya adalah bahwa semua pendapatan masuk ke pemilik tunggal, mudah diatur,
pemilik memiliki kendali penuh, dan pajak mungkin lebih rendah. Kerugiannya adalah bahwa
pemilik tunggal menanggung semua kerugian (jika ada), memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas, memiliki dana yang terbatas, dan mungkin memiliki keterampilan yang terbatas untuk
menjalankan seluruh bisnis. Kemitraan memiliki dua atau lebih pemilik bersama yang dapat
mengelola perusahaan juga. Ini dapat memungkinkan lebih banyak dukungan keuangan oleh
pemilik daripada kepemilikan tunggal, tetapi juga mengharuskan kontrol dan keuntungan
perusahaan dibagi di antara pemilik. Selain itu, pemiliknya memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas. Korporasi adalah entitas yang dipandang terpisah dari pemiliknya. Pemilik perusahaan

26
memiliki tanggung jawab terbatas, sementara pemilik kepemilikan tunggal dan kemitraan
memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas. Pengembalian dan risiko dari berinvestasi dalam
bisnis tergantung pada bentuk kepemilikan bisnis. Pengembalian ekuitas lebih tinggi jika bisnis
dapat menggunakan ekuitas dalam jumlah terbatas. Perusahaan perseorangan memiliki potensi
untuk menghasilkan pengembalian yang tinggi kepada pemilik karena hanya ada satu pemilik.
Namun, mereka umumnya lebih berisiko karena pendanaan mereka yang terbatas, antara lain.
Sebuah bisnis dapat mengurangi risikonya dengan mengizinkan pemilik tambahan, tetapi
tradeoffnya adalah profitabilitasnya tersebar di antara semua pemilik. Metode umum dimana
orang dapat memperoleh kepemilikan bisnis yang ada adalah sebagai berikut: Asumsi
kepemilikan bisnis keluarga Membeli bisnis yang sudah ada Waralaba Asumsi kepemilikan
bisnis keluarga diinginkan karena seseorang biasanya dapat belajar banyak tentang bisnis itu
sebelum mengambil alih kepemilikan. Namun, banyak orang tidak dalam posisi untuk
menjalankan bisnis keluarga. Sebelum membeli bisnis yang sudah ada, seseorang harus
memperkirakan penjualan dan pengeluaran di masa depan untuk menentukan apakah investasi
tersebut layak dilakukan. Waralaba mungkin diinginkan bagi orang-orang yang membutuhkan
bimbingan dalam menjalankan perusahaan. Namun, franchisee harus membayar biaya tahunan
kepada franchisor. seseorang harus memperkirakan penjualan dan pengeluaran masa depan untuk
menentukan apakah membuat investasi itu layak. Waralaba mungkin diinginkan bagi orang-
orang yang membutuhkan bimbingan dalam menjalankan perusahaan. Namun, franchisee harus
membayar biaya tahunan kepada franchisor. seseorang harus memperkirakan penjualan dan
pengeluaran masa depan untuk menentukan apakah membuat investasi itu layak. Waralaba
mungkin diinginkan bagi orang-orang yang membutuhkan bimbingan dalam menjalankan
perusahaan. Namun, franchisee harus membayar biaya tahunan kepada franchisor.

Bab 6 KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN USAHA

Pengusaha bertanggung jawab untuk menciptakan ribuan bisnis baru setiap tahun. Keuntungan
memulai bisnis sendiri antara lain mendapatkan imbalan langsung jika bisnis berjalan dengan
baik dan menjadi bos bagi diri sendiri. Menjadi seorang wirausaha juga memiliki beberapa
kekurangan yang harus diperhatikan; ini termasuk kemungkinan hilangnya investasi Anda dalam
bisnis baru dan tanggung jawab berat untuk memastikan bahwa bisnis berfungsi dengan baik
setiap hari. Untuk menjadi seorang wirausahawan, Anda harus bersedia menerima risiko
kehilangan investasi dalam bisnis baru, kreatif agar dapat mengembangkan ide bisnis yang baik,
dan bersedia berinisiatif untuk mewujudkan ide bisnis Anda. Karakteristik pasar utama yang
harus dinilai oleh seorang pengusaha sebelum memasuki pasar adalah permintaan, persaingan,
kondisi tenaga kerja, dan kondisi regulasi. Keseluruhan permintaan di pasar dan tingkat
persaingan mempengaruhi permintaan produk atau jasa perusahaan dan karena itu
mempengaruhi pendapatan perusahaan. Lingkungan tenaga kerja dan peraturan biasanya
mempengaruhi pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu, keuntungan perusahaan yang
dihasilkan dari bisnis baru dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar ini. Bisnis baru dapat
mengembangkan keunggulan kompetitif dalam segmen pasarnya melalui produksi yang efisien

27
(yang memungkinkannya menetapkan harga yang lebih rendah) atau dengan menawarkan produk
dengan kualitas yang lebih baik. Rencana bisnis memaksa pemilik bisnis yang diusulkan untuk
menentukan semua rencana utama untuk bisnis tersebut. Rencana bisnis biasanya terdiri dari (1)
penilaian lingkungan bisnis; (2) rencana manajemen yang menjelaskan bagaimana sumber daya
perusahaan akan digunakan; (3) rencana pemasaran yang menjelaskan rencana penetapan harga,
distribusi, dan promosi produk; dan (4) rencana keuangan yang menunjukkan kelayakan bisnis
dan menjelaskan bagaimana bisnis akan dibiayai. Bahkan setelah bisnis didirikan, rencana bisnis
terus direvisi untuk menanggapi perubahan kondisi pasar, persaingan, dan kondisi ekonomi.
Bagian-bagian dari teks ini diatur sedemikian rupa sehingga setiap bagian mewakili bagian dari
rencana bisnis. Bab-bab di setiap bagian akan mencakup konsep-konsep yang diperlukan untuk
mengembangkan bagian dari rencana bisnis tersebut. Seorang wirausahawan yang menciptakan
bisnis harus mempertimbangkan eksposurnya terhadap berbagai bentuk risiko, beserta metode
untuk melindunginya dari bentuk risiko tersebut. Beberapa bentuk risiko yang umum termasuk
ketergantungan bisnis yang besar pada satu pelanggan, atau satu pemasok, atau satu karyawan.

Bab 7 MENGELOLA EFEK SECARA TERBAIK

Tingkat manajemen adalah manajemen puncak (tingkat tinggi), yang berkonsentrasi pada tujuan
jangka panjang perusahaan; manajemen menengah, yang bertanggung jawab atas keputusan
jangka menengah dan pendek; dan manajemen pengawasan, yang sangat terlibat dengan
karyawan yang terlibat dalam proses produksi sehari-hari. Fungsi utama manajemen adalah
merencanakan masa depan (tujuan); mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan; memimpin
karyawan dengan memberi mereka instruksi tentang bagaimana mereka harus menyelesaikan
tugas mereka; dan pengendalian, yang melibatkan pemantauan dan evaluasi tugas karyawan.
Keterampilan manajerial yang paling penting yang dibutuhkan adalah keterampilan konseptual,
yang digunakan untuk memahami hubungan di antara berbagai tugas; keterampilan
interpersonal, yang digunakan untuk berkomunikasi dengan karyawan lain dan dengan
pelanggan; keterampilan teknis, yang digunakan untuk melakukan tugas sehari-hari tertentu,
seperti keterampilan akuntansi untuk mengembangkan laporan keuangan atau keterampilan
listrik untuk memahami bagaimana pengkabelan suatu produk diatur; dan keterampilan
pengambilan keputusan, yang digunakan untuk menilai pilihan alternatif pada alokasi sumber
daya perusahaan. Beberapa pedoman utama untuk manajemen waktu yang efektif adalah
menetapkan prioritas yang tepat untuk fokus pada tanggung jawab pekerjaan yang paling
penting; menjadwalkan interval waktu yang lama untuk tugas-tugas besar agar fokus pada tugas-
tugas itu sampai pekerjaan selesai; meminimalkan interupsi untuk menyelesaikan tugas;
menetapkan tujuan jangka pendek untuk mengurangi proyek jangka panjang; dan
mendelegasikan tugas yang dapat diselesaikan oleh karyawan sendiri. seperti keterampilan
akuntansi untuk mengembangkan laporan keuangan atau keterampilan listrik untuk memahami
bagaimana pengkabelan suatu produk diatur; dan keterampilan pengambilan keputusan, yang
digunakan untuk menilai pilihan alternatif pada alokasi sumber daya perusahaan. Beberapa

28
pedoman utama untuk manajemen waktu yang efektif adalah menetapkan prioritas yang tepat
untuk fokus pada tanggung jawab pekerjaan yang paling penting; menjadwalkan interval waktu
yang lama untuk tugas-tugas besar agar fokus pada tugas-tugas itu sampai pekerjaan selesai;
meminimalkan interupsi untuk menyelesaikan tugas; menetapkan tujuan jangka pendek untuk
mengurangi proyek jangka panjang; dan mendelegasikan tugas yang dapat diselesaikan oleh
karyawan sendiri. seperti keterampilan akuntansi untuk mengembangkan laporan keuangan atau
keterampilan listrik untuk memahami bagaimana pengkabelan suatu produk diatur; dan
keterampilan pengambilan keputusan, yang digunakan untuk menilai pilihan alternatif pada
alokasi sumber daya perusahaan. Beberapa pedoman utama untuk manajemen waktu yang efektif
adalah menetapkan prioritas yang tepat untuk fokus pada tanggung jawab pekerjaan yang paling
penting; menjadwalkan interval waktu yang lama untuk tugas-tugas besar agar fokus pada tugas-
tugas itu sampai pekerjaan selesai; meminimalkan interupsi untuk menyelesaikan tugas;
menetapkan tujuan jangka pendek untuk mengurangi proyek jangka panjang; dan
mendelegasikan tugas yang dapat diselesaikan oleh karyawan sendiri. Beberapa pedoman utama
untuk manajemen waktu yang efektif adalah menetapkan prioritas yang tepat untuk fokus pada
tanggung jawab pekerjaan yang paling penting; menjadwalkan interval waktu yang lama untuk
tugas-tugas besar agar fokus pada tugas-tugas itu sampai pekerjaan selesai; meminimalkan
interupsi untuk menyelesaikan tugas; menetapkan tujuan jangka pendek untuk mengurangi
proyek jangka panjang; dan mendelegasikan tugas yang dapat diselesaikan oleh karyawan
sendiri. Beberapa pedoman utama untuk manajemen waktu yang efektif adalah menetapkan
prioritas yang tepat untuk fokus pada tanggung jawab pekerjaan yang paling penting;
menjadwalkan interval waktu yang lama untuk tugas-tugas besar agar fokus pada tugas-tugas itu
sampai pekerjaan selesai; meminimalkan interupsi untuk menyelesaikan tugas; menetapkan
tujuan jangka pendek untuk mengurangi proyek jangka panjang; dan mendelegasikan tugas yang
dapat diselesaikan oleh karyawan sendiri.

Bab 8 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi perusahaan mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan
dalam perusahaan dan hubungan di antara posisi tersebut. Struktur memungkinkan karyawan
untuk mengenali posisi pekerjaan mana yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan
oleh posisi lain. Struktur organisasi dapat bervariasi antar perusahaan sesuai dengan rentang
kendali, yang menentukan jumlah karyawan yang dikelola oleh setiap manajer; tinggi organisasi,
yang menentukan jumlah lapisan dari atas ke bawah struktur; dan penggunaan posisi lini
(ditetapkan untuk membuat keputusan) versus posisi staf (ditetapkan untuk mendukung posisi
lini). Struktur organisasi perlu memastikan akuntabilitas di semua tingkatan termasuk manajer
tingkat tinggi. Dewan direksi perusahaan bertanggung jawab untuk mengawasi keputusan yang
dibuat oleh CEO dan manajer tingkat tinggi lainnya. Dewan yang mencakup banyak anggota
yang merupakan manajer perusahaan mungkin tidak mau mendisiplinkan CEO karena tingkat
kompensasi direktur tersebut mungkin ditentukan oleh CEO. Oleh karena itu, dewan cenderung
lebih efektif ketika mereka memasukkan lebih banyak direktur luar yang independen (bukan

29
karyawan perusahaan). Perusahaan juga memiliki proses pengendalian internal yang memastikan
akuntabilitas dengan mengharuskan pelaporan data keuangan yang sering dan akurat; informasi
ini dapat digunakan untuk memantau aktivitas dan kinerja berbagai divisi dalam perusahaan.
Pengendalian internal tidak hanya memungkinkan arus informasi yang lebih baik kepada publik,
tetapi juga memastikan bahwa manajer memiliki informasi terkini dan andal saat membuat
keputusan. Perusahaan bervariasi dalam sejauh mana mereka mendistribusikan otoritas.
Perusahaan yang tersentralisasi memberikan sebagian besar wewenang kepada manajer tingkat
tinggi. Perusahaan yang terdesentralisasi menyebarkan otoritas di antara beberapa divisi atau
manajer. Desentralisasi diinginkan karena dapat mempercepat proses pengambilan keputusan
dan memberi karyawan lebih banyak kekuatan dan kepuasan kerja. Namun, perusahaan harus
berhati-hati untuk memastikan bahwa manajer yang diberi wewenang substansial mampu
menangani tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Sebuah perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan dari menerima umpan balik yang sering dari karyawannya mengenai
kondisi kerja, gaji, atau bahkan inovasi produk; perusahaan dapat menggunakan saran untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawan atau memperbaiki proses produksi. Namun, struktur
organisasinya belum tentu mendorong banyak umpan balik karyawan. Untuk mendapatkan
umpan balik karyawan, perusahaan dapat menerapkan hal berikut untuk melengkapi struktur
organisasi mereka: organisasi matriks, yang memungkinkan karyawan dari berbagai divisi
perusahaan untuk berinteraksi; intrapreneurship, yang mendorong karyawan untuk berpikir
seperti pengusaha dengan memberi mereka tanggung jawab untuk menawarkan saran tentang
peningkatan produk tertentu atau bagian dari proses produksi; dan struktur organisasi informal,
yang memaksa interaksi antara karyawan dan manajer pada tingkat yang berbeda sehingga
karyawan memiliki kesempatan untuk menawarkan umpan balik kepada manajer secara
informal. Metode utama departementalisasi adalah berdasarkan fungsi, di mana tugas-tugas
dipisahkan menurut fungsi karyawan; produk, di mana tugas-tugas dipisahkan sesuai dengan
produk yang dihasilkan; lokasi, di mana tugas-tugas terkonsentrasi di divisi tertentu untuk
melayani area tertentu; dan pelanggan, di mana tugas-tugas dipisahkan menurut jenis pelanggan
yang membeli produk perusahaan.

Bab 9 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

Sumber daya utama yang digunakan untuk produksi adalah sumber daya manusia, bahan, dan
sumber daya lainnya (seperti pabrik, mesin, dan peralatan). Keputusan lokasi pabrik dipengaruhi
oleh biaya ruang kerja, biaya tenaga kerja, insentif pajak, sumber permintaan untuk produk yang
dihasilkan, akses transportasi, dan pasokan tenaga kerja. Matriks evaluasi situs dapat digunakan
untuk menetapkan peringkat untuk setiap faktor yang relevan dan memperoleh peringkat total
untuk setiap situs yang mungkin. Desain dan tata letak pabrik dipengaruhi oleh karakteristik
lokasi, proses produksi, lini produk, dan kapasitas produksi yang diinginkan. Kontrol produksi
melibatkan pembelian bahan, yang memerlukan pemilihan pemasok, negosiasi diskon volume,
dan mungkin mendelegasikan produksi kepada pemasok; pengendalian persediaan, yang

30
melibatkan pengelolaan berbagai persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya; perutean,
yang menentukan urutan tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi; penjadwalan,
yang menetapkan periode waktu untuk tugas-tugas yang diperlukan dalam proses produksi; dan
kontrol kualitas, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbaikan (jika ada) yang perlu
dilakukan dalam proses produksi. Metode utama yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi
produksi adalah teknologi, yang meningkatkan kecepatan proses produksi; skala ekonomi, yang
mengurangi biaya rata-rata per unit sebagai akibat dari volume produksi yang lebih tinggi; dan
restructuring, yaitu revisi proses produksi untuk menekan biaya produksi. yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi perbaikan (jika ada) yang perlu dilakukan dalam proses produksi. Metode
utama yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi adalah teknologi, yang
meningkatkan kecepatan proses produksi; skala ekonomi, yang mengurangi biaya rata-rata per
unit sebagai akibat dari volume produksi yang lebih tinggi; dan restructuring, yaitu revisi proses
produksi untuk menekan biaya produksi. yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
perbaikan (jika ada) yang perlu dilakukan dalam proses produksi. Metode utama yang digunakan
untuk meningkatkan efisiensi produksi adalah teknologi, yang meningkatkan kecepatan proses
produksi; skala ekonomi, yang mengurangi biaya rata-rata per unit sebagai akibat dari volume
produksi yang lebih tinggi; dan restructuring, yaitu revisi proses produksi untuk menekan biaya
produksi.

Bab 10 KARYAWAN YANG MEMOTIVASI

Jika suatu perusahaan dapat memotivasi karyawannya, maka dapat meningkatkan produktivitas
setiap karyawan. Akibatnya, dapat mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan jumlah
karyawan tertentu, yang menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Bentuk motivasi yang ideal
dapat bervariasi di antara karyawan. Teori utama tentang motivasi adalah sebagai berikut: Studi
Hawthorne menunjukkan bahwa karyawan lebih termotivasi ketika mereka menerima lebih
banyak perhatian. Teori hierarki kebutuhan Maslow menunjukkan bahwa karyawan dipuaskan
oleh kebutuhan yang berbeda, tergantung pada posisi mereka dalam hierarki. Perusahaan dapat
memuaskan karyawan di ujung bawah hierarki dengan keamanan kerja atau kondisi kerja yang
aman. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, karyawan memiliki kebutuhan lain yang harus
dipenuhi. Perusahaan dapat mencoba untuk memuaskan karyawan ini dengan memungkinkan
interaksi sosial atau lebih banyak tanggung jawab. Studi kepuasan kerja Herzberg menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mencegah ketidakpuasan kerja berbeda dengan faktor-faktor yang
meningkatkan kepuasan kerja. Gaji yang memadai dan kondisi kerja mencegah ketidakpuasan
kerja, sementara tanggung jawab dan pengakuan meningkatkan kepuasan kerja. Teori X dan Y
McGregor menyarankan bahwa ketika supervisor percaya bahwa karyawan tidak menyukai
pekerjaan dan tanggung jawab (Teori X), mereka tidak mendelegasikan tanggung jawab dan
karyawan tidak termotivasi; ketika supervisor percaya bahwa karyawan lebih menyukai
tanggung jawab (Teori Y), mereka mendelegasikan lebih banyak tanggung jawab, yang
memotivasi karyawan. Teori Z menunjukkan bahwa karyawan lebih puas ketika mereka terlibat
dalam pengambilan keputusan dan karena itu mungkin lebih termotivasi. Teori harapan

31
menunjukkan bahwa karyawan lebih termotivasi jika kompensasi diselaraskan dengan tujuan
yang dapat dicapai dan menawarkan beberapa penghargaan. Teori ekuitas menunjukkan bahwa
karyawan lebih termotivasi jika kompensasi mereka selaras dengan kontribusi relatif mereka
terhadap total output perusahaan. Teori penguatan menunjukkan bahwa karyawan lebih
termotivasi untuk berkinerja baik jika mereka dihargai untuk kinerja tinggi (penguatan positif)
dan dihukum untuk kinerja yang buruk (penguatan negatif). Sebuah perusahaan mungkin tidak
dapat memotivasi beberapa karyawan, terlepas dari upaya atau metode yang digunakan untuk
memotivasi mereka. Jika tidak ada bentuk motivasi yang efektif, ancaman pemecatan dapat
menjadi upaya terakhir untuk memotivasi karyawan ini. Perusahaan dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan oleh karena itu memotivasi karyawan dengan menyediakan program
kompensasi yang memadai, yang menyelaraskan kompensasi dengan kinerja; keamanan kerja;
jadwal kerja yang fleksibel; dan program keterlibatan karyawan.

Bab 11 MEMPEKERJAKAN, PELATIHAN, DAN MENGEVALUASI KARYAWAN

Fungsi utama yang terlibat dalam perencanaan sumber daya manusia adalah peramalan
kebutuhan sumber daya manusia; analisis pekerjaan, yang menentukan tugas yang melibatkan
posisi pekerjaan dan kredensial yang diperlukan untuk memenuhi syarat untuk posisi tersebut;
dan perekrutan, yang melibatkan penyaringan pelamar dan memutuskan siapa yang akan
dipekerjakan. Saat merekrut, manajer harus memastikan bahwa mereka memberikan kesempatan
yang sama kepada semua pelamar. Beberapa perusahaan yang sangat terkenal telah membuat
banyak kemajuan dalam mencapai keragaman dalam beberapa tahun terakhir. Keragaman dapat
menguntungkan perusahaan karena dapat mendorong inovasi, memungkinkan adanya sudut
pandang yang berbeda, dan sebagian besar karyawan yang memenuhi syarat akan berasal dari
kelompok minoritas di masa depan. Paket kompensasi yang ditawarkan oleh perusahaan dapat
mencakup gaji, opsi saham, komisi, bonus, bagi hasil, tunjangan karyawan, dan penghasilan
tambahan. Setelah perusahaan mempekerjakan karyawan, mereka biasanya memberikan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis, keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan layanan pelanggan, keterampilan keselamatan, dan keterampilan hubungan
manusia. Kinerja karyawan dapat dievaluasi dengan mengelompokkan evaluasi ke dalam kriteria
yang berbeda, menetapkan peringkat evaluasi untuk setiap kriteria, dan memberikan bobot untuk
setiap kriteria. Peringkat kinerja keseluruhan adalah rata-rata tertimbang dari semua kriteria yang
diberi peringkat. Setelah supervisor mengevaluasi karyawan, mereka harus mendiskusikan
evaluasi dengan karyawan dan mengidentifikasi kekuatan spesifik, serta kelemahan spesifik yang
perlu ditingkatkan. Kinerja karyawan dapat dievaluasi dengan mengelompokkan evaluasi ke
dalam kriteria yang berbeda, menetapkan peringkat evaluasi untuk setiap kriteria, dan
memberikan bobot untuk setiap kriteria. Peringkat kinerja keseluruhan adalah rata-rata
tertimbang dari semua kriteria yang diberi peringkat. Setelah supervisor mengevaluasi karyawan,
mereka harus mendiskusikan evaluasi dengan karyawan dan mengidentifikasi kekuatan spesifik,
serta kelemahan spesifik yang perlu ditingkatkan. Kinerja karyawan dapat dievaluasi dengan

32
mengelompokkan evaluasi ke dalam kriteria yang berbeda, menetapkan peringkat evaluasi untuk
setiap kriteria, dan memberikan bobot untuk setiap kriteria. Peringkat kinerja keseluruhan adalah
rata-rata tertimbang dari semua kriteria yang diberi peringkat. Setelah supervisor mengevaluasi
karyawan, mereka harus mendiskusikan evaluasi dengan karyawan dan mengidentifikasi
kekuatan spesifik, serta kelemahan spesifik yang perlu ditingkatkan.

Bab 12 MENCIPTAKAN DAN HARGA PRODUK

Lini produk adalah serangkaian produk atau layanan terkait yang ditawarkan oleh satu
perusahaan. Bermacam-macam produk yang ditawarkan oleh perusahaan adalah bauran
produknya. Fase-fase dari siklus hidup produk adalah fase pengenalan, di mana konsumen
diberitahu tentang produk; fase pertumbuhan, di mana produk menjadi lebih populer dan
meningkatkan pangsa pasarnya; fase kedewasaan, di mana volume penjualan turun sebagai
akibat dari persaingan; dan fase penurunan, di mana volume penjualan berkurang sebagai akibat
dari persaingan atau berkurangnya permintaan konsumen. Faktor utama yang mempengaruhi
ukuran pasar sasaran suatu produk adalah tren demografis, seperti usia dan tingkat pendapatan;
geografi; faktor ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi; dan perubahan nilai sosial, seperti
penurunan permintaan produk yang dianggap tidak sehat. Langkah-langkah utama yang terlibat
dalam menciptakan produk baru adalah mengembangkan ide produk, yang mungkin dalam
menanggapi perubahan kebutuhan atau preferensi konsumen; menilai kelayakan ide produk,
yang memerlukan perbandingan manfaat yang diharapkan dengan biaya produk; merancang
produk dan mengujinya dengan beberapa konsumen di pasar sasaran; mendistribusikan produk
sehingga dapat diakses oleh pasar sasaran, dan mempromosikan produk untuk memastikan
bahwa konsumen mengetahuinya; dan pasca-audit produk untuk menentukan apakah produk
perlu direvisi dengan cara apa pun. Beberapa metode yang umum digunakan untuk membedakan
suatu produk adalah desain yang unik, dimana produk yang dihasilkan lebih aman, lebih dapat
diandalkan, lebih mudah digunakan, atau memiliki beberapa keunggulan lain; kemasan unik,
yang dapat meningkatkan kenyamanan atau mengandung iklan; dan merek yang unik, yang dapat
meningkatkan persepsi konsumen tentang kualitas produk. Faktor kunci yang mempengaruhi
keputusan penetapan harga adalah biaya produksi, sehingga harga yang dikenakan dapat
menutup biaya yang telah dikeluarkan; persediaan persediaan, sehingga harga dapat diturunkan
untuk menghilangkan kelebihan persediaan; dan harga pesaing, sehingga harga dapat ditetapkan
di bawah harga pesaing untuk memperoleh keuntungan (penetration pricing) atau di atas pesaing
untuk menciptakan citra kualitas tinggi (prestige pricing). Selain menetapkan harga untuk setiap
produk, perusahaan perlu membuat keputusan penetapan harga lainnya: diskon, yang melibatkan
memutuskan apakah akan memberikan diskon kepada pelanggan tertentu; harga jual, yang
memerlukan keputusan apakah akan menjual beberapa produk untuk semua pelanggan secara
berkala, dan berapa harga jual yang seharusnya; dan syarat kredit.

33
Bab 13 DISTRIBUSI PRODUK

Keuntungan dari saluran distribusi langsung adalah perbedaan penuh antara biaya produsen dan
harga yang dibayarkan konsumen kepada produsen; dan produsen dapat dengan mudah
memperoleh umpan balik langsung tentang produk, memungkinkan tanggapan cepat terhadap
keluhan pelanggan dan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dengan cepat. Kerugian dari
saluran distribusi langsung adalah produsen harus mempekerjakan lebih banyak tenaga
penjualan; produsen harus menyediakan semua promosi produk (beberapa perantara mungkin
bersedia mempromosikan produk untuk produsen); dan produsen mungkin harus memberikan
kredit kepada pelanggan dan menanggung risiko kredit macet (beberapa perantara mungkin
bersedia menanggung risiko ini). Saluran distribusi yang optimal tergantung pada kemudahan
transportasi produk: semakin besar kemudahan, semakin besar kemungkinan perantara dapat
digunakan. Hal ini juga tergantung pada tingkat standarisasi produk: semakin standar produk,
semakin besar kemungkinan perantara dapat digunakan. Ketiga jenis cakupan pasar tersebut
adalah distribusi intensif, yang digunakan untuk mendistribusikan produk di sebagian besar atau
semua outlet; distribusi selektif, yang digunakan untuk menghindari beberapa outlet dengan
sengaja; dan distribusi eksklusif, yang hanya menggunakan satu atau beberapa outlet. Bentuk
transportasi yang paling umum adalah truk, kereta api, udara, air, dan pipa. Truk dapat mencapai
tujuan mana pun di darat dengan kemampuan untuk berhenti beberapa kali. Kereta api berguna
untuk produk berat yang diangkut jarak jauh. Transportasi udara bisa cepat dan relatif murah
untuk barang-barang ringan. Transportasi melalui air harus dipertimbangkan untuk lokasi pesisir
atau pelabuhan, terutama untuk produk curah yang diangkut secara internasional. Pipa adalah
metode transportasi yang efektif untuk produk seperti minyak dan gas. Proses distribusi yang
cepat tidak hanya memuaskan pelanggan tetapi juga mengurangi jumlah dana yang harus
digunakan untuk mendukung proses ini. Perusahaan dapat mempercepat proses distribusi mereka
dengan mengurangi saluran distribusi. Atau, mereka dapat meningkatkan interaksi antara
distribusi dan proses produksi. Proses distribusi bergantung pada proses produksi agar produk
siap saat dibutuhkan. Pengecer berfungsi sebagai perantara bagi produsen dengan
mendistribusikan produk langsung ke pelanggan. Setiap pengecer dibedakan berdasarkan
karakteristiknya, seperti jumlah gerai (independen versus rantai), kualitas layanan (layanan
mandiri versus layanan penuh), variasi produk yang ditawarkan (khusus versus variasi), dan
apakah itu pengecer toko atau bukan toko. Pedagang grosir melayani produsen dengan
mempertahankan produk yang dibeli di gudang mereka sendiri, yang memungkinkan produsen
untuk mempertahankan persediaan yang lebih kecil; menggunakan keahlian penjualan mereka
untuk menjual produk ke pengecer; mengirimkan produk ke pengecer; menanggung risiko kredit
dalam hal pengecer tidak membayar tagihannya; dan memberikan informasi kepada produsen
tentang produk pesaing yang dijual di toko ritel. Pedagang grosir melayani pengecer dengan
mempertahankan persediaan yang cukup sehingga pengecer dapat memesan dalam jumlah kecil

34
dengan sering; terkadang mempromosikan produk yang mereka jual ke pengecer; menyiapkan
tampilan produk untuk pengecer; menawarkan produk secara kredit kepada pengecer; dan
menginformasikan pengecer tentang kebijakan yang diterapkan oleh pengecer lain mengenai
penetapan harga produk, alokasi ruang, dan sebagainya. Integrasi saluran vertikal adalah
pengelolaan lebih dari satu tingkat sistem distribusi oleh satu perusahaan. Misalnya, produsen
suatu produk dapat membuat perantara seperti toko ritel untuk mendistribusikan produk. Sebagai
alternatif, perantara dapat memutuskan untuk memproduksi produk daripada memesannya dari
produsen. Dalam salah satu contoh, satu perusahaan berfungsi sebagai produsen dan perantara
dan tidak lagi bergantung pada perusahaan lain untuk memproduksi atau mendistribusikan
produknya. Integrasi saluran vertikal adalah pengelolaan lebih dari satu tingkat sistem distribusi
oleh satu perusahaan. Misalnya, produsen suatu produk dapat membuat perantara seperti toko
ritel untuk mendistribusikan produk. Sebagai alternatif, perantara dapat memutuskan untuk
memproduksi produk daripada memesannya dari produsen. Dalam salah satu contoh, satu
perusahaan berfungsi sebagai produsen dan perantara dan tidak lagi bergantung pada perusahaan
lain untuk memproduksi atau mendistribusikan produknya. Integrasi saluran vertikal adalah
pengelolaan lebih dari satu tingkat sistem distribusi oleh satu perusahaan. Misalnya, produsen
suatu produk dapat membuat perantara seperti toko ritel untuk mendistribusikan produk. Sebagai
alternatif, perantara dapat memutuskan untuk memproduksi produk daripada memesannya dari
produsen. Dalam salah satu contoh, satu perusahaan berfungsi sebagai produsen dan perantara
dan tidak lagi bergantung pada perusahaan lain untuk memproduksi atau mendistribusikan
produknya.

Bab 14 PROMOSI PRODUK

Upaya promosi dapat meningkatkan penjualan atau setidaknya mencegah penurunan penjualan
karena nama merek tetap ada di benak konsumen, konsumen diberi tahu tentang keunggulan
produk, dan persepsi kredibilitas produk dapat ditingkatkan. Bentuk utama periklanan adalah
surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, email, surat langsung, pemasaran jarak jauh, iklan
luar ruang, iklan transportasi, dan iklan khusus. Langkah-langkah utama yang terlibat dalam
penjualan pribadi adalah mengidentifikasi pasar sasaran, menghubungi pelanggan potensial,
membuat presentasi penjualan, menjawab pertanyaan, menutup penjualan, dan menindaklanjuti.
Metode promosi penjualan yang paling umum termasuk rabat, di mana perusahaan memberikan
pengembalian uang langsung kepada konsumen setelah produk dibeli; kupon, yang
memungkinkan produk dijual kepada konsumen tertentu dengan harga diskon; contoh, di mana
konsumen menerima sampel produk secara gratis; pajangan, di mana produk ditempatkan di area
toko yang menonjol; dan premium, di mana hadiah atau hadiah diberikan secara cuma-cuma
kepada konsumen yang membeli produk tertentu. Perusahaan dapat menggunakan hubungan
masyarakat untuk meningkatkan citra produk atau perusahaan. Jenis strategi hubungan
masyarakat yang paling umum adalah acara khusus, yang dapat disponsori oleh perusahaan
untuk mempromosikan produk tertentu; rilis berita, yaitu pengumuman tertulis singkat tentang
suatu perusahaan yang diberikan oleh perusahaan kepada media; dan konferensi pers, yang

35
merupakan pengumuman lisan tentang suatu perusahaan yang disediakan oleh perusahaan
tersebut kepada media. Ketika sebuah perusahaan memilih bauran promosi yang optimal untuk
digunakan untuk mempromosikan suatu produk, ia mempertimbangkan pasar sasaran, sehingga
dapat menggunakan metode promosi yang tepat untuk mencapai pasar sasaran itu; dan anggaran
promosi.

Bab 15 AKUNTANSI DAN ANALISIS KEUANGAN

Kondisi keuangan perusahaan penting bagi manajer keuangan, kreditur perusahaan, dan investor.
Manajer keuangan mengevaluasi perusahaan untuk mendeteksi kelemahan yang dapat diperbaiki
dan kekuatan yang dapat dimanfaatkan. Kreditur mengevaluasi perusahaan dengan pandangan
untuk menentukan kelayakan kreditnya, dan investor mengevaluasi kinerja perusahaan untuk
menentukan apakah mereka harus membeli atau menjual saham perusahaan. Pemegang saham
perusahaan yang ada dan investor lain menggunakan laporan keuangan untuk membuat
keputusan investasi. Sebagian besar pemegang saham yang ada dari perusahaan milik publik
bukanlah karyawan perusahaan. Mereka hanya berinvestasi dalam saham perusahaan dalam
upaya untuk mendapatkan pengembalian yang tinggi atas investasi mereka. Mereka
mengandalkan laporan keuangan sebagai indikator kinerja perusahaan saat ini dan masa depan.
Dengan demikian, mereka dapat memutuskan apakah akan menjual saham yang mereka pegang
berdasarkan tinjauan atas laporan keuangan perusahaan. Ketika investor mempertimbangkan
untuk membeli saham, mereka mungkin mengandalkan laporan keuangan untuk menentukan
kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan review laporan keuangan perusahaan, mereka
memperoleh perkiraan harga saham perusahaan. Jika harga pasar saham perusahaan saat ini
berada di bawah nilai yang mereka peroleh dari laporan keuangan, mereka dapat menyimpulkan
bahwa saham tersebut saat ini dinilai terlalu rendah oleh pasar, yang dapat mendorong mereka
untuk membeli saham tersebut. Perusahaan bertanggung jawab untuk melaporkan informasi
keuangan yang akurat kepada pemegang saham yang ada, calon investor, dan kreditur.
Sayangnya, manajer terkadang tergoda untuk melebih-lebihkan kinerja keuangan perusahaan
mereka dengan mendistorsi laporan keuangannya. Hal ini dapat mengakibatkan permintaan yang
kuat untuk saham, yang mendorong harga lebih tinggi. Begitu harga naik, beberapa manajer yang
memiliki sebagian saham dapat menjual saham mereka sebelum investor lain mengetahui kondisi
keuangan perusahaan yang sebenarnya. Di bawah Sarbanes-Oxley Act (SOX), setiap manajer
atau auditor yang bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan yang menyesatkan akan
dikenakan hukuman yang lebih berat. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi
kepentingan investor yang dapat mengambil keputusan investasi berdasarkan informasi yang
diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan utama yang diperlukan untuk
melakukan evaluasi menyeluruh adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan laba rugi
melaporkan biaya, pendapatan, dan pendapatan selama periode tertentu. Neraca melaporkan nilai
buku aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada titik waktu tertentu. Sebagian besar rasio
keuangan membantu mengevaluasi salah satu dari empat karakteristik: likuiditas, efisiensi,
leverage keuangan, dan profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk

36
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan
menggunakan asetnya. Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan dari
pembiayaan utang versus pembiayaan ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar utangnya. Rasio profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap
berbagai tingkat ukuran. Dalam mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, akan berguna untuk
membandingkannya dengan norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap
kekurangan yang ada sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan
yang berguna untuk menerapkan kebijakan baru. Sebagian besar rasio keuangan membantu
mengevaluasi salah satu dari empat karakteristik: likuiditas, efisiensi, leverage keuangan, dan
profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya.
Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan dari pembiayaan utang versus
pembiayaan ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio
profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam
mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, akan berguna untuk membandingkannya dengan
norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada
sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk
menerapkan kebijakan baru. Sebagian besar rasio keuangan membantu mengevaluasi salah satu
dari empat karakteristik: likuiditas, efisiensi, leverage keuangan, dan profitabilitas. Rasio
likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya. Rasio leverage
keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan dari pembiayaan utang versus pembiayaan
ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio
profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam
mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, akan berguna untuk membandingkannya dengan
norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada
sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk
menerapkan kebijakan baru. dan profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio efisiensi mengukur seberapa
efisien perusahaan menggunakan asetnya. Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan
relatif perusahaan dari pembiayaan utang versus pembiayaan ekuitas dan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio profitabilitas mengukur laba bersih
perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam mengevaluasi rasio keuangan
perusahaan, akan berguna untuk membandingkannya dengan norma industri. Pendekatan ini
dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada sehingga dapat diambil tindakan
korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk menerapkan kebijakan baru. dan
profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya.
Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan dari pembiayaan utang versus
pembiayaan ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio
profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam
37
mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, akan berguna untuk membandingkannya dengan
norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada
sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk
menerapkan kebijakan baru. Rasio leverage keuangan mengukur penggunaan relatif perusahaan
dari pembiayaan utang versus pembiayaan ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar utangnya. Rasio profitabilitas mengukur laba bersih perusahaan relatif terhadap
berbagai tingkat ukuran. Dalam mengevaluasi rasio keuangan perusahaan, akan berguna untuk
membandingkannya dengan norma industri. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap
kekurangan yang ada sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan
yang berguna untuk menerapkan kebijakan baru. Rasio leverage keuangan mengukur
penggunaan relatif perusahaan dari pembiayaan utang versus pembiayaan ekuitas dan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio profitabilitas mengukur
laba bersih perusahaan relatif terhadap berbagai tingkat ukuran. Dalam mengevaluasi rasio
keuangan perusahaan, akan berguna untuk membandingkannya dengan norma industri.
Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada sehingga dapat diambil
tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk menerapkan kebijakan
baru. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada sehingga dapat
diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk menerapkan
kebijakan baru. Pendekatan ini dapat membantu mendeteksi setiap kekurangan yang ada
sehingga dapat diambil tindakan korektif. Selain itu, memberikan masukan yang berguna untuk
menerapkan kebijakan baru.

Bab 16 PEMBIAYAAN

Sumber umum pembiayaan utang adalah memperoleh pinjaman bank, menerbitkan obligasi, atau
menerbitkan surat berharga. Lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada perusahaan
adalah bank komersial, lembaga tabungan, dan perusahaan pembiayaan. Lembaga keuangan
yang biasa membeli obligasi korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan adalah perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan reksa dana obligasi. Sumber umum pembiayaan ekuitas adalah laba
ditahan dan penerbitan saham. Lembaga keuangan yang membeli saham yang diterbitkan oleh
perusahaan adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, dan reksa dana saham. Ketika perusahaan
menerbitkan sekuritas utang atau saham, mereka biasanya menyewa bank investasi. Bank
investasi dapat memberikan saran tentang jumlah sekuritas yang harus diterbitkan perusahaan
(asal), menanggung sekuritas, dan menemukan pembeli sekuritas yang diterbitkan perusahaan
(distribusi). Selain pembiayaan utang dan pembiayaan ekuitas, perusahaan juga dapat
memperoleh pembiayaan dari pemasok. Sebuah perusahaan dapat diberikan jangka waktu untuk
melakukan pembayaran setelah persediaan dikirimkan. Karena perusahaan tidak diharuskan
untuk segera membayar persediaan, pada dasarnya menerima dana dari pemasok. Perusahaan
mungkin hanya diberikan jangka waktu pendek seperti satu bulan untuk melakukan pembayaran,
namun, pengaturan dengan pemasok seperti itu tidak memberikan pembiayaan jangka panjang.
Perusahaan juga dapat membiayai investasi dalam bisnis mereka dengan leasing. Dalam hal ini,

38
mereka menyewa (bukan memiliki) gedung, mesin, atau aset lain yang mereka butuhkan untuk
operasi. Dengan leasing aset daripada membeli kemudian, perusahaan tidak perlu mendapatkan
pendanaan. Hanya perlu melakukan pembayaran sewa bulanan untuk penggunaan aset tersebut.
Perusahaan mungkin lebih suka menggunakan pembiayaan utang daripada pembiayaan ekuitas
karena pembayaran bunga dapat dikurangkan dari pajak. Hal ini dapat memungkinkan utang
menjadi bentuk pembiayaan yang relatif murah. Namun, tingkat pembiayaan utang yang tinggi
menghasilkan tingkat pembayaran bunga yang tinggi, yang dapat mempersulit perusahaan untuk
melakukan pembayaran tersebut. Oleh karena itu, perusahaan mungkin lebih memilih untuk
menghindari risiko tersebut dengan menggunakan beberapa pembiayaan ekuitas juga. Dengan
pembiayaan ekuitas, perusahaan tidak harus melakukan pembayaran berkala. Ketika sebuah
perusahaan berkinerja buruk, ia mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar
utangnya. Mungkin perlu menjual semua asetnya dan menggunakan hasilnya untuk melunasi
sebagian utangnya. Atau, ia dapat mencoba untuk mendapatkan perpanjangan dari krediturnya;
perpanjangan memungkinkan waktu tambahan bagi perusahaan untuk menutupi pembayaran
utangnya. Kemungkinan lain adalah untuk merundingkan perjanjian komposisi, di mana kreditur
menerima sebagian dari utang mereka, dan perusahaan mungkin dapat bertahan dalam bisnis.

Bab 17 MENGEMBANGKAN BISNIS

Penganggaran modal melibatkan perbandingan biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan
untuk menentukan apakah itu layak. Anggaran modal adalah jumlah dana yang ditargetkan untuk
digunakan untuk pembelian aset yang diperlukan untuk proyek jangka panjang. Perusahaan
mempertimbangkan tiga jenis pengeluaran modal potensial: ekspansi bisnis saat ini,
pengembangan bisnis baru, dan investasi dalam aset yang akan mengurangi biaya. Proses
penganggaran modal melibatkan lima tugas: Mengusulkan proyek baru yang layak untuk dinilai.
Memperkirakan arus kas proyek, yang mewakili arus kas masuk (berasal dari pendapatan)
dikurangi arus kas keluar (berasal dari pengeluaran) per periode. Menentukan proyek mana yang
layak, yang dapat dicapai dengan membandingkan nilai sekarang dari arus kas proyek dengan
pengeluaran awal proyek. Melaksanakan proyek yang layak berdasarkan status prioritas.
Memantau proyek yang dilaksanakan, sehingga kesalahan dalam memperkirakan arus kas proyek
dapat dikenali dan dapat dihindari saat menilai proyek di masa mendatang. Perusahaan
mempertimbangkan menginvestasikan dana untuk mengakuisisi perusahaan lain berdasarkan
satu atau lebih motif berikut: Sebuah perusahaan dapat mencapai pertumbuhan langsung dengan
mengakuisisi perusahaan lain, sedangkan pertumbuhan tanpa merger akan lebih lambat. Merger
dapat menciptakan volume penjualan yang lebih tinggi untuk sebuah perusahaan, yang
memungkinkannya untuk menyebarkan biaya tetapnya ke lebih banyak unit, sehingga
mengurangi biaya (skala ekonomi). Merger dapat memungkinkan perusahaan untuk
menggabungkan sumber daya dan menyumbangkan sumber daya di mana mereka memiliki
keahlian manajerial yang paling. Merger dapat memungkinkan perusahaan yang mengakuisisi
untuk mengurangi penghasilan kena pajaknya ketika mengakuisisi perusahaan yang baru-baru ini
mengalami kerugian. Selain merger, perusahaan terlibat dalam bentuk restrukturisasi lainnya.

39
Dalam leveraged buyout (LBO), sekelompok investor mengakuisisi perusahaan (atau anak
perusahaan) dengan sebagian besar dana pinjaman. Divestasi adalah penjualan aset yang dimiliki
oleh bisnis. Banyak perusahaan menjual beberapa aset seperti gedung, pabrik, dan divisi ketika
mereka dapat memperoleh harga yang lebih tinggi untuk suatu aset daripada nilai jika
dipertahankan. Perusahaan berinvestasi dalam aset jangka pendek seperti uang tunai, sekuritas
jangka pendek, piutang, dan persediaan. Mereka berinvestasi dalam jumlah yang cukup uang
tunai dan surat berharga jangka pendek untuk menjaga likuiditas yang memadai. Namun,
investasi yang berlebihan dalam bentuk tunai dan surat berharga jangka pendek menunjukkan
penggunaan dana yang tidak efisien. Perusahaan ingin berinvestasi dalam piutang yang cukup
sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan dari waktu ke waktu. Namun, mereka harus
menerapkan standar kredit yang memadai, sehingga mereka dapat menghindari default yang
berlebihan atas kredit yang telah mereka berikan. Perusahaan berkeinginan untuk berinvestasi
dalam jumlah persediaan yang cukup sehingga mereka dapat menghindari kehabisan persediaan.
Namun, investasi yang berlebihan dalam persediaan menunjukkan penggunaan dana yang tidak
efisien.

40
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

41
DAFTAR PUSTAKA

Budiarta Kustoro.2020.Pengantar Bisnis.Jakarta.Mitra Wacana Media

Purwanto Eko.2020.Pengantar Bisnis.Banyumas.Sasanti Institute

Madura Jeff.2007.Introduction to Business.Jakarta.Salemba Empat

42

Anda mungkin juga menyukai