Anda di halaman 1dari 108

Paket Unit Pembelajaran

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN EKONOMI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Manajemen dan Koperasi


Penulis:
Subawati, S.Pd., M.M.

Penyunting:
Dr. Sispurwo Julianto, S.Pd., M.Pd.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya Paket Unit Pembelajaran dalam rangka


pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Program
berbasis zonasi ini dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan
kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.

Paket unit pembelajaran ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan


Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar.

Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas
yang diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud
meliputi kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).

iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Semoga Paket Unit Pembelajaran ini dapat digunakan dengan baik


sebagaimana mestinya sehingga dapat menginspirasi guru dalam
mengembangkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik.

Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2019


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian
Nasional (UN).

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan


Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan peserta
didik dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Program ini dikembangkan dengan menekankan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan mutu pendidikan,


maka pelaksanaan Program PKP dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek kewilayahan (Zonasi). Melalui zonasi ini, pengelolaan komunitas guru
seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK dan SLB, dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dilaksanakan dengan
memperhatikan keragaman mutu pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh tim penyusun yang berasal dari Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LPPPTK KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan
Perguruan Tinggi serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam
mewujudkan penyelesaian Paket Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt.
senantiasa meridai upaya yang kita lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Direktur Pembinaan Guru


Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus,

Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.


NIP. 196007091985032001

vi
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN __________________________________III


KATA PENGANTAR __________________________________ V
DAFTAR ISI ______________________________________ VII
PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN ________________ 1
UNIT PEMBELAJARAN 1 MANAJEMEN BADAN USAHA ________ 3
UNIT PEMBELAJARAN 2 PENGELOLAAN KOPERASI ________ 43
PENUTUP ________________________________________ 89
DAFTAR PUSTAKA __________________________________ 91

vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

viii
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN

Program pembinaan karier guru melalui peningkatan


kompetensinya diharapkan dapat menjamin guru secara terus menerus
memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program Peningkatan
kompetensi guru akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang
dimiliki guru dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Peningkatan kompetensi guru akan menghasilkan guru yang
ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat
dan dimanapun guru terus belajar. Hanya dari guru yang terus belajar
dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang
terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.
Peningkatan kompetensi guru akan ditandai dengan peningkatan
kompetensi pembelajaran yang dialami oleh peserta didik.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang terus menerus
diantaranya dilakukan oleh guru melalui program dan aktivitas
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP). Melalui PKP sangat
diharapkan peserta didik dapat meningkat kompetensinya dalam
pembelajaran, yang terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan.
PKP perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil capaian peserta
didik dalam pembelajaran yang dewasa ini dirasakan masih terus
ditingkatkan. Hal tersebut berdasar pada hasil UN yang ternyata
menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) seperti menalar,
menganalisis, dan mengevaluasi. Oleh karena itu peserta didik harus
dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi kepada

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) agar


terdorong kemampuan berpikir kritisnya.
Guru Ekonomi SMA juga harus terus menerus mengembangkan
profesionalismenya melalui PKB. Salah satu upayanya adalah melalui
peningkatan kompetensi pembelajaran ekonomi yang hasilnya dialami
dan dirasakan langsung oleh peserta didik, khususnya peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Untuk
itu dalam modul ini pada masing-masing unit berisi model pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan berbasis HOTS.
Sehubungan dengan itu maka kami susun modul PKP mata
pelajaran Ekonomi dengan materi yang terdapat pada paket : Manajemen
dan Koperasi yang ditulis dalam dua unit , yaitu : Manajemen Badan
Usaha (unit 1), dan Koperasi Indonesia (Unit 2). Uraian dalam modul ini
didasarkan pada Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran ekonomi yang
relevan.

Penulis

2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN EKONOMI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Manajemen
dan Badan Usaha
Penulis:
Subawati, S.Pd.,M.M.

Penyunting:
Dr. Sispurwo Julianto, S.Pd.,M.Pd.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

DAFTAR ISI
Hal

DAFTAR ISI ___________________________________ 5


DAFTAR GAMBAR_______________________________ 6
PENDAHULUAN ________________________________ 7
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK __________ 9
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ________________________________ 9
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _________________________________________ 9
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 12
A. Pentingnya Manajemen ___________________________________________________ 12
B. Pentingnya Manajemen di Sekolah _______________________________________ 14
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 17
A. Soal UN______________________________________________________________________ 17
B. Soal USBN___________________________________________________________________ 19
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 20
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 20
Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 21
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 24
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 29
Lembar Kerja Peserta Didik dalam PBL1 _______________________________________ 29
Lembar Kerja Peserta Didik dalam PJBL 2 ______________________________________ 31
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 35
Manajemen Badan Usaha _________________________________________________________ 35
Penerapan Manajemen Sekolah __________________________________________________ 37
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________ 38
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 38
B. Pengembangan Soal HOTS ________________________________________________ 40
KESIMPULAN _________________________________ 43
UMPAN BALIK ________________________________ 45

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1 Bekerja sama mencapai tujuan yang sama _________________________ 14


Gambar 2. Rapat SDN Kemurang Wetan 01 untuk pembangunan lantai 2
bersama masyarakat _______________________________________________________ 16

6
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

PENDAHULUAN
Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada
interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar
lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi
operasional seseorang.
Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno,
yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini
memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga
pengertiannya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak
perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu
yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi
melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi.
Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik,
diantaranya adalah: Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan
dan berhubungan, melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan
organisasi, mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan
sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki di organisasi.
Seperti halnya ilmu ekonomi, manajemen juga mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan zaman. Catatan
dan ide yang berhubungan dengan manajemen sudah ada sejak zaman kuno.
Misalnya, interpretasi atau penafsiran terhadap tulisan peninggalan di Mesir
pada 1300 sebelum Masehi, menunjukkan pengakuan betapa pentingnya
organisasi dan administrasi di dalam pemerintahan. Akan tetapi, manajemen
modern seperti yang dikenal saat ini baru muncul pada 1800-an. Dari sinilah
teori manajemen akhirnya terus berevolusi mengikuti perubahan zaman.

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Manajemen bukanlah persoalan baru bagi manusia, karena umurnya


sejalan dengan mulainya manusia hidup berkelompok dan berusaha
mewujudkan cita-cita bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagi setiap orang yang ingin belajar ilmu manajemen, perlu mengetahui
sejarah perkembangan pemikiran manajemen yang akan membantu
menemukan kembali ide-ide dasar yang telah diletakkan oleh para pendahulu.

8
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK


A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi
Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
kelas X Program Peminatan :
3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen.
4.9 Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
IPK Pendukung: IPK Pendukung:

3.9.1 Mendifinisikan pengertian 4.9.1 Menyajikan contoh kegiatan


manajemen manajemen
3.9.2 Menyebutkan fungsi-fungsi 4.9.2 Melakukan pengamatan
manajemen penerapan fungsi-fungsi
manajemen pada badan usaha.
3.9.3 Menyebutkan unsur-unsur 4.9.3 Melakukan pengamatan
manajemen penerapan unsur-unsur
manajemen pada badan usaha.
3.9.4 Menyebutkan bidang- 4.9.4 Menyajikan contoh sederhana
bidang manajemen kegiatan salah satu bidang
manajemen

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

IPK Kunci: IPK Kunci:

3.9.5 Mendeskripsikan 4.9.5 Menyajikan contoh


pengertian manajemen implementasi pengertian
manajemen
3.9.6 Mengidentifikasi fungsi 4.9.6 Melaporkan hasil identifikasi
manajemen fungsi manajemen
3.9.7 Menganalisis penerapan 4.9.7 Melaporkan hasil analisis
fungsi manajemen dalam penerapan fungsi manajemen
badan usaha dalam badan usaha
3.9.8 Mendeskrisikan unsur- 4.9.8 Menyajikan deskripsi unsur-
unsur manajemen unsur manajemen
3.9.9 Menganalisis penerapan 4.9.9 Melaporkan hasil analisis
unsur-unsur manajemen penerapan unsur-unsur
dalam badan usaha. manajemen dalam badan
usaha.
3.9.10 Membedakan tingkatan 4.9.10 Menyajikan contoh kegiatan
manajemen masing-masing tingkatan
manajemen
3.9.11 Menganalisis contoh 4.9.11 Melaporkan hasil analisis
aktivitas masing-masing contoh aktivitas masing-
tingkatan manajemen masing tingkatan manajemen
3.9.12 Mengidentifikasi 4.9.12 Menyajikan hasil identifikasi
bidang-bidang bidang-bidang manajemen
manajemen
3.9.13 Menganalisis kegiatan 4.9.13 Melaporkan hasil analisis
masing-masing bidang kegiatan masing-masing
manajemen bidang manajemen

10
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

3.9.14 Menganalisis 4.9.14 Melaporkan hasil analisis


permasalahan permasalahan penerapan
penerapan fungsi fungsi manajemen di sekolah
manajemen di sekolah
3.9.15 Mendeskrisikan unsur- 4.9.15 Menyajikan deskripsi unsur-
unsur manajemen di unsur manajemen di sekolah
sekolah
3.9.16 Memberikan solusi 4.9.16 Melaporkan solusi
permasalahan permasalahan manajemen
manajemen sekolah sekolah
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:

3.9.17 Mengevaluasi penerapan 4.9.17 Melaporkan hasil evaluasi


fungsi manajemen pada penerapan bidang-bidang
sekolah manajemen di sekolah
3.9.18 Menganalisis 4.9.18 Melaporkan hasil analisis
implementasi bidang- implementasi bidang-bidang
bidang manajemen manajemen

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Pentingnya Manajemen

Di era globalisasi, persaingan bisnis semakin tajam mengharuskan


organisasi peduli dengan pentingnya manajemen. Dengan manajemen kita
bisa mengatur segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita dengan baik dan
benar. Selain itu juga, dengan manajemen kita bisa menetapkan sebuah tujuan
yang akan kita capai dimasa depan dan bisa membantu kita dalam mengambil
keputusan yang baik.
Contoh pentingnya manajemen dalam kehidupan sehari-hari adalah
memanajemen kegiatan kita sehari-hari, seandainya kita tidak memanajemen
kegiatan kita maka semua kegiatan kita akan berantakan. Contoh lainnya
adalah memanajemen keuangan kita, seandainya kita tidak memanajemen
keuangan kita maka kita akan selalu kehabisan uang dan tidak akan cukup
untuk kehidupan sehari-hari
Menurut George R. Terry , Manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Menurut Henry Fayol Manajemen mengandung gagasan lima fungsi
utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan
mengendalikan. Sedangkan Mary Parker Follet menyatakan bahwa
Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,
yang mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui peraturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-
tugas itu sendiri.

12
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Dari pengertian-pengertian diatas, kita menjadi mengerti bahwa


manajemen sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa
aspek manajemen yang perlu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain yaitu: manajemen waktu, manajemen keuangan, dan manajemen
organisasi.
Manajemen Waktu jika tidak diterapkan dengan baik maka kita akan
banyak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak berguna
dan orang yang tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan baik, ia seolah-
olah dikejar-kejar waktu, tidak bisa mewujudkan tujuannya, dan apabila dia
melakukan suatu pekerjaan, hasilnya tidak akan maksimal karena dilakukan
dengan tergesa-gesa.
Manajemen Keuangan juga sangat penting untuk kita terapkan dalam
kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tidak bisa
mengatur keuangannya terlebih lagi uangnya sendiri. Maka dari itu
manajemen sangat sekali diperlukan khususnya dalam keuangan untuk bisa
merencanakan jumlah uang yang dimiliki digunakan untuk keperluan yang
jelas dan pasti. Apabila kita tidak memanajemen keuangan kita maka akan
terjadi pemborosan, dengan menghambur-hamburkan uangnya untuk
kepentingan atau hal-hal yang tidak berguna. Dan memanajemen keuangan
harus di terapkan agar pemasukkan yang didapat dari bekerja dapat
mencukupi kehidupan kita.
Di dalam kehidupan badan usaha, manajemen badan usaha merupakan
kegiatan manajemen sangat penting. Manajemen dalam organisasi merupakan
sesuatu hal yang sangat penting dilakukan. Kantor merupakan salah satu
organisasi yang menggunakan manajemen. Kegiatan manajemen memerlukan
tugas pimpinan dan staf serta Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya dalam
sebuah badan usaha. Dalam kantor perlu di bentuk kegiatan manajemen yang
bukan hanya tentang keuangan melainkan tentang lainnya , termasuk
penjadwalan para pekerja pada badan usaha tersebut.

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Manajemen memiliki bayak manfaat dalam kehidupan ini. Manfaatnya


yang kita rasakan diantaranya yaitu: Kita bisa lebih menghargai waktu. Kita
bisa mengatur keuangan dalam keseharian dengan baik dan benar Senantiasa
melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih teratur. Dengan
manajamen segala kegiatan yang dilakukan hasilnya akan baik. Dengan
manajemen akan meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal
sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang
tidak diinginkan dari faktor luar. Melalui manajemen yang baik SDM akan
dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan yang sama.

Gambar 1 Bekerja sama mencapai tujuan yang sama


Sumber: https://www.google.com/search?q=pentingnya+manajemen

B. Pentingnya Manajemen di Sekolah


Anda tentunya pernah melihat kegiatan manajemen suatu organisasi
, termasuk manajemen di sekolah sebagai lembaga yang begerak di bidang
pendidikan. Sekolah harus dikelola dengan baik dengan menerapkan
manajemen pendidikan yang baik . Dengan adanya manajemen pendidikan
yang baik diharapkan dapat tercapai tujuannya dengan baik

14
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Manajemen pendidikan merupakan hal yang harus diprioritaskan


untuk kelangsungan pendidikan, sehingga menghasilkan impact yang
diinginkan. Kenyataannya, banyak sekolah sebagai institusi pendidikan yang
memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya.
Pendidikan yang visioner, memiliki misi yang jelas akan menghasilkan
keluaran yang berkualitas. Dari sanalah pentingnya manajemen pendidikan
diterapkan.
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana
dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium , dan lainnya
untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam kenyataan perkembangannya, manajemen pendidikan di
sekolah memerlukan sumber daya manusia yang baik untuk pengelolaannya.
Tetapi pada prakteknya, ini masih merupakan suatu hal yang terus menerus
masih perlu ditingkatkan. Praktek manajemen sekolah yang profesional
merupakan suatu hal yang penting. Tanpa adanya manajemen pendidikan
yang baik pada suatu sekolah , tentu saja pendidikan tidak akan dapat
bergerak secara maksimal dan proses pendidikan menjadi tidak seperti yang
diharapkan. Melihat kenyataan di beberapa sekolah, tanpa adanya
manajemen yang baik, suatu mutu pendidikan akan sangat sulit untuk
berkembang.

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sangat diharapkan sekolah-sekolah di Indonesia mempunyai sumber


daya manusia yang mengerti akan pentingnya manajemen pendidikan ini.
Peran guru serta karyawan sekolah lainnya sangat dibutuhkan untuk
mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang akan berperan di tahun-
tahun yang akan datang. Karena sesungguhnya peran manajemen pendidikan
di sekolah menjadi faktor yang sangat penting untuk kemajuan pendidikan
dan kualitas pendidikan Indonesia nanti di masa yang akan datang.

Gambar 2. Rapat SDN Kemurang Wetan 01 untuk pembangunan lantai 2 bersama


masyarakat
Sumber: https://masugiyono.wordpress.com/2014/05/20/peran-serta-masyarakat-sd-n-kemurang-
wetan-untuk-pembangunan-gedung-lantai-2/

16
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Soal UN

1. Seorang direksi perusahaan menerima informasi dari salah seorang staf


bagian HRD bahwa manajer HRD diduga melakukan tindakan
penyalahgunaan wewenang dalam proses penerimaan pegawai baru. Sikap
yang seharusnya dilakukan pimpinan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah ….
A. Memberi penghargaan kepada stafnya yang telah membongkar tindakan
negatif manajer HRD
B. Melaporkan manajer HRD kepada kepolisian dan meminta untuk
dirumahkan
C. Menindaklanjuti dengan cara menggali kebenaran informasi yang
dilaporkan stafnya
D. Menetapkan stafnya sebagai karyawan yang bersalah dan
memberhentikan tanpa pesangon
E. Memberhentikan manajer HRD dan stafnya yang telah memberi laporan
palsu
( UN tahun 2018)
(Jawaban C)

2. Perhatikan pernyataan berikut !


(1) Bertanggung jawab melaksanakan keputusan dan rencana yang telah
ditetapkan
(2) Merencanakan kegiatan dan strategi serta mengarahkan jalannya
perusahaan
(3) Bertugas memimpin dan mengawasi tenaga operasional
(4) Memiliki ketrampilan konsep
(5) Memiliki ketrampilan teknis

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Yang merupakan kegiatan manajemen lini pertama (lower management)


adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3) dan (4)
D. (2), (4) dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
(UN tahun 2017)
(Jawaban E)

3. Pak Sulaiman pemilik perusahaan perkebunan kelapa sawit mencoba


melakukan cara baru dalam mengelola lahan perkebunan agar kelapa sawit
yang dihasilkan bisa berkembang lebih baik. Usaha pak Sulaiman ini
termasuk dalam unsur manajemen ….
A. Man
B. Money
C. Material
D. Machine
E. Method
(UN tahun 2016)
(Jawaban E)

18
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

B. Soal USBN
1. Perhatikan fungsi-fungsi pengelolaan perusahaan berikut:
(1) adanya spesialisasi dalam suatu pekerjaan
(2) adanya suatu kepastian tentang tujuan yang akan dicapai
(3) memperbaiki kesalahan-kesalahan
(4) menentukan siapa orang yang dipilih untuk menjalankan strategi.
(5) menetapkan waktu pelaksanaan.
Berdasarkan data tersebut, yang merupakan fungsi perencanaan
ditunjukkan oleh nomor ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (1), (4), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
(USBN tahun 2018)
(Jawaban D)

2. Ibu Mawar sangat ahli dalam merencanakan bentuk kemasan dari semua
produknya, sehingga tampilan produknya sangat menarik dan membuat
omzet penjualan meningkat. Ibu Mawar adalah orang yang tepat melakukan
kegiatan bidang managemen....
A. personalia
B. pemasaran
C. keuangan
D. produksi
E. administrasi
(USBN tahun 2017)
(Jawaban B)

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Dalam pembelajaran tentang manajemen badan usaha ini kami


menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pembelajaran
tidak hanya dilakukan secara teoritis tetapi mengarahkan peserta didik untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan manajemen badan usaha.
Model yang dipandang relevan dalam pembelajaran ini adalah Problem Based
Learning ( PBL) dan Project Based Learning (PJBL).
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik)
yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan
masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.
Mengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
secara aktif membangun pengetahuan sendiri. Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) adalah pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar.
Sebagai Guru yang penting adalah berusaha faham, hafal, dan
mengimplementasikan sintak dari PBL yakni :
Tahap 1 : Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
Tahap 2 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

20
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan


pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan dapat mengorganisasi
sendiri.

Aktivitas 1
Problem Based Learning (PBL)

Kompetensi : 3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen


Dasar 4.9 Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam
kegiatan sekolah.
Topik : Manajemen
Sub Topik : Manajemen Badan Usaha
Tujuan : 1) Mendeskrisikan pengertian manajemen
2) Mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen
3) Menjelaskan unsur-unsur manajemen
4) Membedakan tingkatan manajemen
5) Menjelaskan bidang-bidang manajemen
Alokasi : 1 X pertemuan (3 JP)
Waktu

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian
Orientasi dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau
peserta didik referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.
kepada 2) Melakukan brainstorming dimana peserta didik
masalah dihadapkan pada masalah hasil studi pustaka tentang
manajemen badan usaha.
3) Mencatat data hasil diskusi tentang manajemen badan
usaha.

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


4) Berdasarkan data studi pustaka dan diskusi peserta
didik akan mengumpulkan informasi tentang
permasalahan yang berhubungan dengan manajemen
badan usaha.
Fase 2 Pada tahap ini guru membantu peserta didik
Mengorganisa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
sikan peserta yang berhubungan dengan manajemen badan usaha.
didik Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-
masing berdasarkan lembar kegiatan.
Dalam satu kelas misalnya peserta didik dibagi menjadi 8
kelompok , yakni kelompok A, B, C, D, E, F, G dan H.
Guru menyediakan 4 permasalahan dalam Lembar
kegiatan (LK), masing-masing permasalahan harus
diselesaikan oleh 2 kelompok dengan rincian sebagai
berikut :
1) Kelompok A dan kelompok E membahas masalah
yang sama tentang fungsi-fungsi manajemen
2) Kelompok B dan kelompok F membahas masalah yang
sama tentang pengertian dan unsur-unsur
manajemen
3) Kelompok C dan kelompok G membahas masalah
yang sama tentang tingkatan manajemen
4) Kelompok C dan kelompok H membahas masalah
yang sama tentang bidang-bidang manajemen
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus
dikerjakan, konsep-konsep yang harus didiskusikan dan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Untuk
memecahkan masalah dalam LK tersebut.

22
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 3 Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
Membimbing menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam
penyelidikan memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik
individu dan mendiskusikan materi dengan mengamati data tentang
kelompok manajemen badan usaha yang terdapat di dalam LK.
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan
masalah tersebut.
Fase 4 Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan
Mengembang menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas dengan
kan dan teman dalam kelompoknya.
menyajikan Pembuatan laporan yang dipresentasikan
hasil karya
Fase 5 Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar
Menganalisa tentang materi yang telah dipelajari melalui diskusi
dan kelas untuk menganalisis hasil pemecahan masalah
mengevaluasi tentang permasalahan manajemen badan usaha. Peserta
proses didik diharapkan menggunakan buku sumber untuk
pemecahan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi hasil
masalah diskusi dan penyamaan persepsi.

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 2
Project Based Learning (PJBL)

Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa penerapan model


pembelajaran Project Based Learning (PJBL).
Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-
tahap: 1) Penentuan Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan
Proyek, 3) Menyusun Jadwal, 4) Memonitor peserta didik dan kemajuan
proyek, 5) Menguji Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman

Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat


bekerja sama mendisain proyek, merancang perencanaan proyek dan
menyusun jadwal. Untuk memandu pembelajaran ini guru dapat mendisain
intrumen-intrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan
pembelajarannya umumnya dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka
kecuali pelaporan hasil proyek. Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan
instrumen penilaian proyek. Dalam pembelajaran ini digunakan Lembar
Kerja tugas proyek pada pembelajaran Ekonomi Manajemen di sekolah.
Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat
dikerjakan secara efektif dan efisien.

Kompetensi : 3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen


Dasar 4.9 Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam
kegiatan sekolah.
Topik : Manajemen
Sub Topik : Penerapan Manajemen Sekolah
Tujuan : Mengamati permasalahan manajemen sekolah dan
memberi alternatif solusi
Alokasi : 1 X pertemuan (3 JP)
Waktu

24
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran


Berbasis Proyek

1. Lembar Kerja Tugas Proyek


KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS/SEMESTER : X/ 2
TOPIK : Manajemen Sekolah
SUB TOPIK : Penerapan manajemen sekolah
TUGAS : Mengamati permasalahan manajemen sekolah dan
memberi alternatif solusi .
KOMPETENSI DASAR
3.9 Mendeskripsikan konsep manajemen.
4.9 Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah.
INDIKATOR

4.9.13 Melaporkan hasil analisis permasalahan penerapan fungsi


manajemen di sekolah
4.9.14 Menyajikan deskripsi unsur-unsur manajemen di sekolah
4.9.15 Melaporkan solusi permasalahan manajemen sekolah

PENTUNJUK UMUM

1. Pelajari cara mengumpulkan data dan menganalisis data dari literatur yang
relevan.
2. Amati kondisi daerah lingkungan sekolahmu tentang kejadian yang berhubungan
dengan penerapan fungsi dan unsur manajemen di sekolah.
3. Lakukan observasi ke sekolahmu , dan kumpulkan data yang tentang penerapan
fungsi dan unsur manajemen di sekolah.
4. Catat hasil pengumpulan data dan hal-hal yang penting yang berhubungan
dengan masalah tersebut di atas.
5. Kerjakan secara kelompok, kalau mengalami kesulitan konsultasikan dengan
Guru!
6. Laporkan hasil proyek secara tertulis dan secara lesan !

25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa


laporan hasil observasi tentang penerapan manajemen sekolah yang
berhubungan dengan penerapan fungsi dan unsur manajemen di sekolah.

26
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

LAPORAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS/SEMESTER : X/2
TOPIK : Manajemen Sekolah
SUB TOPIK : Penerapan manajemen sekolah
TUGAS : Mengamati permasalahan manajemen
sekolah dan memberi alternatif solusi .

PETUNJUK KHUSUS

1. Setelah mempelajari penerapan manajemen sekolah, lakukan observasi di


sekolah anda untuk mengumpulkan data tentang penerapan fungsi-fungsi
manajemen planning, organizing, actuating dan controlling.
2. Uraikan hasil observasi !
Tanggal Observasi : .........................................................................

Alat dan Bahan :


1) Instrumen pengumpulan data tentang penerapan manajemen
sekolah yang berhubungan dengan penerapan fungsi
manajemen sekolah.
2) Instrumen pengumpulan data tentang penerapan manajemen
sekolah yang berhubungan dengan unsur manajemen sekolah.
3) Instrumen pengumpulan data tentang penerapan manajemen
sekolah yang berhubungan dengan sumber daya manusia .
Gambar yang berhubungan dengan penerapan fungsi manajemen
sekolah dan unsur manajemen sekolah

Cara Menganalisis data :

27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Laporan Hasil Analisis Data

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENERAPAN MANAJEMEN SEKOLAH


PETUNJUK KHUSUS

1. Kerjakan LK melalui kegiatan observasi di sekolah anda.

2. Setelah Anda melakukan pengumpulan data dari observasi dengan


menggunakan LK maka lakukan analisa data dengan mengunakan
format berikut.

Tanggal Analisis Hasil analisis data dan catatan untuk


Data : ……………………. solusi permasahan:
Kegitatan:
……………………………………………………………………
1. Hasil analisis data
.......................................................................
permasalan
.......................................................................
penerapan fungsi
......................................................................
manajemen
sekolah
……………………………………………………………………
......................................................................
2. Hasil analisis data .....................................................................
permasalan yang ......................................................................
berhubungan
…………………………………………………………………..
dengan unsur
.....................................................................
manajemen
.....................................................................
sekolah
.....................................................................
3. Saran / solusi
yang anda
berikan dari hasil
observasi

28
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

B. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik dalam PBL1

Tugas untuk kelompok A dan E !

a. Identifikasi fungsi-fungsi manajemen badan usaha


b. Diskripsikan fungsi manajemen ( planning dan organizing ) dengan
menggunakan contoh yang kontekstual!
c. Buatkan skema fungsi manajemen, dan beri contoh dalam keterangan di
bawahnya !
d. Identifikasi unsur manajemen badan usaha !
e. Diskripsikan bagian dari unsur manajemen , yakni Man dan Material dengan
menggunakan contoh yang kontekstual!
f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

Tugas untuk kelompok B dan F !

a. Diskripsikan pengertian manajemen badan usaha


b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat yang berhubungan dengan konsep manajemen sebagai kolektivitas!
c. Diskripsikan tentang 5 M sebagai sarana manajemen minimal 50 kata !
d. Diskripsikan unsur-unsur manajemen (methode dan market) dengan
menggunakan contoh yang kontekstual !
e. Buatkan skema unsur-unsur manajemen , dan beri contoh dalam keterangan di
bawahnya !
f. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tugas untuk kelompok C dan G !

a. Bedakan tingkatan manajemen badan usaha


b. Diskripsikan 3 tingkatan manajemen pada badan usaha dengan menggunakan
contoh yang kontekstual!
c. Buatkan skema / gambar tingkatan manajemen , dan beri contoh dalam
keterangan di sampingnya !
d. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

Tugas untuk kelompok D dan H !

a. Identifikasi bidang-bidang manajemen badan usaha


b. Diskripsikan bidang manajemen badan usaha ( keuangan dan personalia)
dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
c. Buatkan skema bidang manajemen , dan beri contoh dalam keterangan di
bawahnya !
d. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

30
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Lembar Kerja Peserta Didik dalam PJBL 2

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


( Kelompok A dan E )
Judul : Observasi penerapan fungsi planning
manajemen di sekolah
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi tentang manajeman sekolah
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi yang ditentukan guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kendala mengerjakan
Kompetensi yang akan dicapai:
3.9. Mendeskripsikan konsep manajemen.
Tugas dan Langkah Kerja
Untuk kelompok A dan E
a. Coba identifikasi 5 kegiatan fungsi planning yang ada di sekolahmu!
b. Pilihlah satu kegiatan fungsi planning yang kalian pandang paling
sukses dalam manajemennya diskripsikan kegiatannya tersebut!
c. Menurut pendapat kelompokmu dan berdasarkan hasil observasi,
sebutkan minimal 6 kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
planning yang dilakukan di sekolahmu!
d. Identifikasi manfaat kegiatan planning di sekolahmu bagi kepala
sekolah, guru/TU, peserta didik dan bagi masyarakat!
e. Coba identifikasi apa saja peranan kegiatan planning terhadap
keberhasilan aktivitas di sekolahmu.
f. Identifikasi 3 permasalahan pokok yang berhubungan dengan
planning di sekolahmu!
g. Tanyakan pada kepala sekolah, 3 masalah pokok yang berhubungan
dengan planning yang dialami di sekolamu !
h. Solusi apa saja yang sudah dilakukan sekolah dalam memecahkan
masalah tersebut!
i. Solusi apa saja menurut pendapat kelompokmu yang sebaiknya
dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut!
j. Uraikan manfaat yang berhubungan dengan sikap kemandirian
kalian yang bisa kalian peroleh setelah melakukan kegiatan
observasi fungsi planning di sekolahmu!
k. Susunlah laporan tertulis hasil observasi, dan presentasikan di
depan kelas !

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


( Kelompok B dan F )

Judul : Observasi penerapan fungsi organizing


manajemen di sekolah
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi tentang manajeman sekolah
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi yang ditentukan guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kendala mengerjakan

Kompetensi yang akan dicapai:


3.9. Mendeskripsikan konsep manajemen.

Tugas dan Langkah Kerja


Untuk kelompok B dan F
a) Coba identifikasi 5 kegiatan fungsi organizing yang ada di
sekolahmu!
b) Pilihlah satu kegiatan fungsi organizing yang kalian pandang paling
sukses dalam manajemennya diskripsikan kegiatannya tersebut!
c) Menurut pendapat kelompokmu dan berdasarkan hasil observasi,
sebutkan minimal 6 kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
organizing yang dilakukan di sekolahmu!
d) Identifikasi manfaat kegiatan organizing di sekolahmu bagi kepala
sekolah, guru/TU, peserta didik dan bagi masyarakat!
e) Coba identifikasi apa saja peranan kegiatan organizing terhadap
keberhasilan aktivitas di sekolahmu.
f) Identifikasi 3 permasalahan pokok yang berhubungan dengan
organizing di sekolahmu!.
g) Tanyakan pada kepala sekolah, 3 masalah pokok yang
berhubungan dengan organizing yang dialami di sekolamu !
h) Solusi apa saja yang sudah dilakukan sekolah dalam memecahkan
masalah tersebut!
i) Solusi apa saja menurut pendapat kelompokmu yang sebaiknya
dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut!
j) Uraikan manfaat yang berhubungan dengan sikap kemandirian
kalian yang bisa kalian peroleh setelah melakukan kegiatan
observasi fungsi organizing di sekolahmu!
k) Susunlah laporan tertulis hasil observasi , dan presentasikan di
depan kelas !

32
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


( Kelompok C dan G )

Judul : Observasi penerapan fungsi actuating


manajemen di sekolah
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

Petunjuk Belajar :
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi tentang manajeman sekolah
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi yang ditentukan guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kendala mengerjakan

Kompetensi yang akan dicapai:


3.9. Mendeskripsikan konsep manajemen.
.
Tugas dan Langkah Kerja
Untuk kelompok C dan G
a) Coba identifikasi 5 kegiatan fungsi actuating yang ada di
sekolahmu!
b) Pilihlah satu kegiatan fungsi actuating yang kalian pandang paling
sukses dalam manajemennya diskripsikan kegiatannya tersebut!
c) Menurut pendapat kelompokmu dan berdasarkan hasil observasi,
sebutkan minimal 6 kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
actuating yang dilakukan di sekolahmu!
d) Identifikasi manfaat kegiatan actuating di sekolahmu bagi kepala
sekolah, guru/TU, peserta didik dan bagi masyarakat!
e) Coba identifikasi apa saja peranan kegiatan actuating terhadap
keberhasilan aktivitas di sekolahmu.
f) Identifikasi 3 permasalahan pokok yang berhubungan dengan
actuating di sekolahmu!.
g) Tanyakan pada kepala sekolah, 3 masalah pokok yang
berhubungan dengan actuating yang dialami di sekolamu !
h) Solusi apa saja yang sudah dilakukan sekolah dalam memecahkan
masalah tersebut!
i) Solusi apa saja menurut pendapat kelompokmu yang sebaiknya
dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut!
j) Uraikan manfaat yang berhubungan dengan sikap kemandirian
kalian yang bisa kalian peroleh setelah melakukan kegiatan
observasi fungsi actuating di sekolahmu!
k) Susunlah laporan tertulis hasil observasi , dan presentasikan di
depan kelas !

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK


( Kelompok D dan H )

Judul : Observasi penerapan fungsi controlling


manajemen di sekolah
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b. Pelajari materi tentang fungsi-fungsi manajeman sekolah
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi yang ditentukan guru
e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kendala mengerjakan

Kompetensi yang akan dicapai:


3.9. Mendeskripsikan konsep manajemen.

Tugas dan Langkah Kerja


Untuk kelompok D dan H
a) Coba identifikasi 5 kegiatan fungsi controlling yang ada di
sekolahmu!
b) Pilihlah satu kegiatan fungsi controlling yang kalian pandang paling
sukses dalam manajemennya diskripsikan kegiatannya tersebut!
c) Menurut pendapat kelompokmu dan berdasarkan hasil observasi,
sebutkan minimal 6 kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
controlling yang dilakukan di sekolahmu!
d) Identifikasi manfaat kegiatan controlling di sekolahmu bagi kepala
sekolah, guru/TU, peserta didik dan bagi masyarakat!
e) Coba identifikasi apa saja peranan kegiatan controlling terhadap
keberhasilan aktivitas di sekolahmu.
f) Identifikasi 3 permasalahan pokok yang berhubungan dengan
controlling di sekolahmu!.
g) Tanyakan pada kepala sekolah, 3 masalah pokok yang berhubungan
dengan controlling yang dialami di sekolamu !
h) Solusi apa saja yang sudah dilakukan sekolah dalam memecahkan
masalah tersebut!
i) Solusi apa saja menurut pendapat kelompokmu yang sebaiknya
dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut!
j) Uraikan manfaat yang berhubungan dengan sikap kemandirian
kalian yang bisa kalian peroleh setelah melakukan kegiatan
observasi fungsi controlling di sekolahmu!
k) Susunlah laporan tertulis hasil observasi , dan presentasikan di
depan kelas !

34
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

C. Bahan Bacaan

Manajemen Badan Usaha

Ilmu seni manejeman : Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah


disistematisasi dan telah dihubungkan dengan kebenaran umum meliputi
fenomena, subjek, objek, atau situasi tertentu. Manajemen dapat pula
dianalisis menggunakan pendekatan ilmiah, disebut juga manajemen ilmiah
(scientific management) adalah manajemen yang ditandai dengan
menggunakan metode ilmiah yaitu mempunyai objek pengenal, metode
penelitian, disusun secara sistematis, dan bersifat objektif. Manajemen sebagai
seni, berkaitan erat dengan suatu kemahiran dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian, manajemen sebagai seni merupakan
kemampuan, kemahiran serta keterampilan menerapkan prinsip-prinsip,
metode serta teknik-teknik dalam menggunakan sumber daya dan dana secara
efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan. Selanjutnya, manajemen
sebagai seni mengajarkan bagaimana melakukan sesuatu (how to do) dan
sebagai ilmu mengajarkan bagaimana berpikir untuk mengetahui inti
(hakikat) sesuatu masalah (how to think).

1. Fungi-fungsi manajemen
a) Perencanaan (planning)
b) Pengorganisasian (organizing)
c) Pengawasan (controlling)
d) Pengarahan (directing)

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Unsur – unsur manajemen


Badan usaha didirikan dengan tujuan-tujuan tertentu. Untuk dapat
mencapai tujuan, maka diperlukan sarana atau alat manajemen, yang dapat
dikolompokkan ke dalam 6 M yang meliputi hal berikut :
a) Man (manusia)
b) Money (uang)
c) Materials (bahan-bahan)
d) Manchines (mesin)
e) Methode (cara)
f) Market (pasar)

3. Tingkatan-Manajemen :

a) Manajer Lini Pertama (Lower Management)


b) Manajer Menengah (Midle Management)
c) Manajer Puncak (Top Management)

4. Bidang-Bidang-Manajemen
a) Production Management (Manajemen Produksi)
b) Marketing Management (Manajemen Pemasaran)
c) Personal Management (Manajemen Personalia)
d) Financial Management (Manajemen Keuangan)
e) Accounting Management (Manajemen Akuntansi)

36
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Penerapan Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam


menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang
keberhasilannya diukur oleh prestasi yang diperoleh, oleh karena itu dalam
menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat
komponen-komponen terkait seperti guru-guru, staff TU, orang tua peserta
didik, masyarakat, pemerintah, peserta didik, dan lain-lain harus berfungsi
optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
Di sekolah ada beberapa organisasi peserta didik yang harus didukung
dengan manajemen yang baik. Misalnya OSIS, Remas, PMR dan lain-lain semua
organisasi tidak bisa terlepas dari manajemen agar tujuan dapat tercapai
sesuai dengan rencana.

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

1. Human Resources Development (HRD) atau Manajemen sumber daya


manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Unsur utama MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan
praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya.
2. Salah satu unsur manajemen yang paling penting adalah manusia.
Sumber daya manusia adalah faktor yang paling vital dan menentukan
dalam manajemen. Manusia yang membuat perencanaan dan sekaligus
melaksanakan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya
manusia maka tidak akan ada perencanaan dan proses kerja dalam
manajemen. Bahkan dalam dunia yang serba otomatis tidak ada
organisasi manapun yang dapat berkembang tanpa sumber daya
manusia.

38
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Pada unsur sumber daya manusia ini harus diperhatikan beberapa hal,
yaitu :
 Jumlahnya, harus sesuai dengan kebutuhan dan formasi
 Persyaratan, seperti keahlian, kemampuan, ketrampilan,
pendidikan, pengalaman
 Komposisi, seperti pimpinan, pelaksana, bagian teknis, administrasi
dll
Dalam suatu perusahaan manajemen dibedakan menjadi 3 tingkatan.
1. Manager puncak (Top manager)
Manager puncak merupakan jenjang tertinggi dalam manajemen,
tidak hanya posisinya yang tinggi tapi juga tanggung jawabnya.
Diantaranya : Presiden komisaris, Presiden Direktur, Direktur
Utama, Dewan Direktur, Presiden dan Wakil Presiden.
2. Manager menengah (Middle manager)
Manajer menengah berada diantara manajer puncak dan manajer
tingkat bawah / pertama. Yang termasuk manajer menengah antara
lain : kepala biro, kepala bagian, manajer pabrik, kepala unit,
pemimpin proyek.
3. Manajer tingkat pertama / bawah (Lini manager/lower manager)
Manager tingkat pertama inilah yang berhubungan langsung dengan
pekerja. Yang termasuk manajer tingkat pertama / bawah adalah
mandor, supervisor.

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Pengembangan Soal HOTS

1. Mata Pelajaran Ekonomi Peminatan


Jenis Sekolah : SMA Negeri
Kelas :X
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Nomor
Kompetensi Lingkup Indikator Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.9 Mendeskrips Manajemen Fungsi-fungsi Disajikan 1 L3 Pilihan
ikan konsep perekonomi manajemen beberapa Ganda
manajemen an kegiatan,
Internasion peserta didik
al dapat
menentukan
kegiatan yang
merupakan
fungsi
manajemen

Tingkatan Disajikan 2 L3 Uraian


Manajemen tingkatan
manajemen,
peserta didik
dapat
menjelaskan
masing-
masing
tingkatan
disertai
dengan
contoh.

40
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

Kartu Soal 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata : Ekonomi
Nama Penyusun : Subawati,S.Pd.,M.M
Pelajaran Peminatan
Pengetahuan
KOMPETENSI Buku / Aplika
√ Penalar
DASAR Sumber : Pemahama si an
n
3.9 RUMUSAN BUTIR SOAL
Mendeskripsik Nomor
an konsep Soal Berikut ini disajikan hal-hal yang berhubungan dengan
manajemen fungsi manajemen:
LINGKUP 1 1. Dilakukan melalui rapat dengan berpedoman pada 5W
MATERI + 1H
Manajemen 2. Merupakan pembagian tugas dan pelimpahan
kewenangan agar pekerjaan di perusahaan dapat lebih
MATERI profesional
3. Upaya menggerakkan bawahan yang dilakukan oleh
Fungsi-fungsi Kunci
manajemen pimpinan perusahaan agar dapat bekerja lebih efektif
Jawaban
dan efisien
4. Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh supervisor
D
agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan planning
INDIKATOR
yang telah disusun
SOAL
5. Melakukan evaluasi sebagai bahan masukan untuk
Disajikan
beberapa menyusun perencanaan tahap berikutnya
kegiatan, Dari pernyataan di atas manakah yang merupakan
peserta didik penerapan fungsi actuating dan controlling.
dapat A. 1 dan 2
menentukan B. 2 dan 3
kegiatan yang
C. 3 dan 4
merupakan
fungsi D. 3 dan 5
manajemen E. 4 dan 5

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Uraian
: Ekonomi
Mata Pelajaran Nama Penyusun : Subawati,S.Pd.,M.M
Peminatan
KOMPETENSI Buku Sumber Pengetahuan/
DASAR : Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.9 RUMUSAN BUTIR SOAL
Mendeskripsikan Nomor
konsep Soal Jenjang tingkatan manajemen terdiri dari manager tingkat
manajemen pertama, manager menengah dan manager puncak, jelaskan
LINGKUP 2
MATERI masing-masing tingkatan tersebut disertai dengan contoh!
Manajemen
MATERI
Tingkatan Kunci
manajemen Jawaban
INDIKATOR
SOAL
Disajikan
tingkatan
manajemen,
peserta didik
dapat
menjelaskan
masing-masing
tingkatan
disertai dengan
contoh.
KUNCI JAWABAN SKOR
1. Manager puncak (Top manager)
Manager puncak merupakan jenjang tertinggi dalam manajemen, tidak 2
hanya posisinya yang tinggi tapi juga tanggung jawabnya.
Contoh : Presiden komisaris, Presiden Direktur, Direktur Utama, Dewan 1
Direktur, Presiden dan Wakil Presiden.
2. Manager menengah (Middle manager)
Manajer menengah berada diantara manajer puncak dan manajer tingkat 2
bawah / pertama. 1
Contoh : kepala biro, kepala bagian, manajer pabrik, kepala unit, pimpro.
3. Manajer tingkat pertama / bawah (Lini manager/lower manager)
Manager tingkat pertama inilah yang berhubungan langsung dengan 2
pekerja. Contoh : mandor, supervisor. 1
Total Skor 9

42
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

KESIMPULAN
Dalam pembelajaran unit tentang manajemen badan usaha kami
paparkan menjadi dua sub unit , yakni : 1) Manajemen Badan Usaha, dan 2)
Penerapan manajemen di sekolah.
1. Konsep manajemen
Dalam pembelajaran tentang konsep manajemen dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.9 Mendeskripsikan konsep
manajemen.
b. Konsep manajemen sangat dibutuhan pada setiap organisasi baik formal
maupun non formal.
c. Dalam proses pembelajaran telah mengimplementasikan pendekatan
saintifik yang dilaksanakan dengan model Problem Based Learning (PBL)
yang mengaktifkan peserta didik untuk memecahkan masalah dengan
langkah-langkah sesuai dengan konsep PBL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang
kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi.
e. Dalam pembelajaran unit ini dilengkapi dengan bahan ajar berupa uraian
singkat tentang konsep dasar manajemen untuk menjadi stimulus dalam
proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal UN
dan USBN terkait dengan materi konsep manajemen yang sebagian disertai
dengan contoh pembahasannya.
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang terkait
dengan materi fungsi manajemen.

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Penerapan manajemen di sekolah


Dalam pembelajaran tentang penerapan manajemen di sekolah dapat
kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 4.9 Mengimplementasikan
fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
b. Penerapan Fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah sangat relevan
dengan kehidupan sehari hari terutama tentang aktivitas pembelajaran di
sekolah
c. Dalam proses pembelajaran telah mengimplementasikan pendekatan
saintifik yang dilaksanakan dengan model Project Based Learning (PJBL)
yang mengaktifkan peserta didik untuk melakukan observasi penerapan
fungsi manajemen di sekolah yang diakhiri dengan menyusun laporan dan
presentasi.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) untuk memecahkan masalah berbasis
data yang kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi dan
kerja kelompok.
e. Dalam pembelajaran tentang penerapan fungsi manajemen di sekolah
dilengkapi dengan bahan ajar berupa uraian singkat materi yang relevan
untuk menjadi stimulus dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal soal UN
dan USBN terkait dengan materi penerapan yang sebagian disertai dengan
contoh pembahasannya.
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi kisi dan kartu soal HOTS yang terkait
dengan materi fungsi -fungsi manajemen

44
Unit Pembelajaran
Manajemen dan Badan Usaha

UMPAN BALIK
Setelah mempelajari unit ini diharapkan :
1. Para guru ekonomi berusaha untuk mengembangkan unit dan soal-soal
terkait sebagai bahan pembelajaran, khususnya pengembangan materi
konsep manajemen badan usaha.
2. Para guru diharapkan memberi masukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang dirasakan kurang setelah memperlajari unit
pembelajaran yang kami kembangkan.
3. Diharapkan guru dapat belajar sehingga mau melakukan refleksi untuk
mampu menyusun perencanaan program dan pelaksanaan pembelajaran
yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
4. Guru senantiasa mengembangkan dirinya dan berusaha meningkatkan
kemampuannya , baik kompetensi profesional maupun pedagogik.

45
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN EKONOMI


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Pengelolaan Koperasi
Penulis:
Subawati, S.Pd.,M.M.

Penyunting:
Dr. Sispurwo Julianto,S.Pd.,M.Pd.

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

DAFTAR ISI
Hal

DAFTAR ISI __________________________________ 45


DAFTAR GAMBAR______________________________ 46
PENDAHULUAN _______________________________ 47
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK _________ 49
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ______________________________ 49
B. Indikator Pencapaian Kompetensi _______________________________________ 49
APLIKASI DI DUNIA NYATA _____________________ 51
A. Pengelolaan Koperasi ______________________________________________________ 51
B. Koperasi Sekolah ___________________________________________________________ 53
SOAL-SOAL UN/USBN __________________________ 56
A. Soal UN _____________________________________________________________________ 56
B. Soal USBN___________________________________________________________________ 58
BAHAN PEMBELAJARAN ________________________ 60
A. Aktivitas Pembelajaran ____________________________________________________ 60
Aktivitas 1 _________________________________________________________________________ 61
Aktivitas 2 _________________________________________________________________________ 64
B. Lembar Kerja Peserta Didik _______________________________________________ 67
1. Lembar Kerja Peserta Didik dalam DL 1 ________________________________ 67
2. Lembar Kerja Peserta Didik dalam PBL 2 ________________________________ 71
C. Bahan Bacaan ______________________________________________________________ 73
1. Pengelolaan Koperasi ______________________________________________________ 73
2. Koperasi Sekolah _______________________________________________________________ 74
PENGEMBANGAN PENILAIAN ____________________ 77
A. Pembahasan Soal-soal _____________________________________________________ 77
B. Pengembangan Soal HOTS ________________________________________________ 80
KESIMPULAN _________________________________ 84
UMPAN BALIK ________________________________ 86

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1 Swalayan KPRI ‘Gotong Royong’ Kecamatan Gondang-


Tulungagung-Jawa Timur __________________________________________________ 53
Gambar 2. Koperasi Konsumsi SMAN 1 Gondang Tulungagung Jawa Timur55

46
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang


mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesat karena para anggota yang terdiri dari masyarakat
umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat
membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing
anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi
masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang
membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi
anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan
bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-
semata hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat.
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari
dengan pelayanan. Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi
adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam
berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota
tahunan. Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja
dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.

Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sektor usaha perekonomian Indonesia.

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga


keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga
sektor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain
menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga
menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapi hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan Koperasi di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru
perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

48
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi


Dasar kelas X Program Peminatan :
3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam perekonomian Indonesia.
4.8 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi sekolah.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

IDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI (IPK) KOMPETENSI (IPK)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
IPK Pendukung: IPK Pendukung:

3.8.1 Mendifinisikan pengertian 4.8.1 Menyajikan contoh kegiatan


koperasi koperasi
3.8.2 Menyebutkan landasan, asas 4.8.2 Menyajikan garis besar dari
dan tujuan koperasi landasan, azas , dan tujuan
koperasi Indonesia
3.8.3 Menyebutkan prinsip, peran 4.8.3 Menyajikan contoh prinsip,
dan jenis koperasi peran dan jenis koperasi.
IPK Kunci: IPK Kunci:

3.8.4 Mendeskripsikan pengertian 4.8.4 Menyajikan deskripsi fungsi


koperasi menurut UU koperasi menurut UU
Koperasi no 25 tahun 1992 Koperasi no 25 tahun 1992
3.8.5 Menjelaskan landasan, asas 4.8.5 Menyajikan landasan, asas
dan tujuan koperasi dan tujuan koperasi

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3.8.6 Mengidentifikasi prinsip, 4.8.6 Melaporkan hasil identifikasi


peran dan jenis koperasi prinsip, peran dan jenis
koperasi
3.8.7 Mengitung SHU koperasi 4.8.7 Melaporkan hasil perhitungan
SHU koperasi
3.8.8 Menganalisis pengelolaan 4.8.8 Melaporkan hasil analisis
koperasi pengelolaan koperasi
3.8.9 Mendeskripsikan 4.8.9 Menyajikan deskripsi
karakteristik koperasi karakteristik koperasi sekolah
sekolah
3.8.10 Mendeskripsikan cara 4.8.10 Mensimulasikan cara
pendirian koperasi sekolah pendirian koperasi sekolah
3.8.11 Mendeskripsikan peserta 4.8.11 Menyajikan deskripsi peserta
didik pada koperasi sekolah didik pada koperasi sekolah
3.8.12 Mengidentifikasi peran guru 4.8.12 Melaporkan hasil identifikasi
dalam koperasi sekolah peran guru dalam koperasi
sekolah
3.8.13 Menganalisis pengelolaan 4.8.13 Melaporkan hasil analisis
koperasi sekolah pengelolaan koperasi sekolah
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:

3.8.14 Mengevaluasi penerapan 4.8.14 Melaporkan hasil evaluasi


pengelolaan koperasi pengelolaan koperasi sekolah
sekolah
3.8.15 Menganalisis implementasi 4.8.15 Melaporkan hasil analisis
pengelolaan koperasi implementasi pengelolaan
sekolah koperasi sekolah.

50
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Pengelolaan Koperasi

Koperasi merupakan Badan Usaha yang sesuai dengan amanat UUD


1945, khususnya Pasal 33 ayat 1 Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Dewasa ini di berbagai daerah di
Indonesia berdiri banyak koperasi , baik koperasi primer pada berbagai
lembaga maupun koperasi sekunder atau induk koperasi.
Di Indonesia banyak berdiri koperasi dengan berbagai jenis usaha,
diantaranya koperasi konsumsi, produksi, simpan pinjam dan koperasi serba
usaha. Usaha koperasi pada dasarnya ialah untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasi anggota, yaitu usaha perbankan dalam bentuk Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) untuk memenuhi kebutuhan uang bagi anggota terutama guna
memenuhi pembiayaan usaha pertanian; pertokoan untuk memenuhi barang
konsumsi kebutuhan sehari-hari; dan pabrik untuk mengolah produk yang
dihasilkan anggota atau memproduksi barang yang dibutuhkan anggota. Yang
paling banyak dilakukan adalah KSP yang mudah dan dengan modal
berapapun dapat dilakukan. Meskipun diantara mereka ada yang bermasalah,
uangnya di”tilep” pengurusnya, termasuk yang ditangani oleh polisi dan
pengadilan. Sudah banyak koperasi yang mulai dengan usaha pertokoan dan
belum berkembang.
Kerjasama diantara mereka untuk melakukan “joint buying” guna
pengadaan barang dan usaha perkulakan belum berjalan. Yang paling tidak
berkembang adalah pendirian dan pengoperasian pabrik. Mendirikan pabrik
memerlukan investasi yang mahal, diperlukan modal ekuitas yang cukup,
pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, serta kerjasama dengan
perusahaan lain. Tanpa pabrik koperasi tidak mempunyai produk yang dapat
dijual atau dipersaingkan di pasar. Tanpa produk koperasi tidak memerlukan
daya saing.

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Koperasi sebagai asosiasi dan bangun perusahaan memiliki dua sisi


seperti mata uang, sebagai asosiasi dan bangun perusahaan. Sebagai asosiasi
harus mentaati jatidiri koperasi dan sebagai bangun perusahaan harus
mentaati kaidah-kaidah ekonomi perusahaan. Kedua hal tersebut, jatidiri
koperasi dan kaidah ekonomi perusahaan perlu dirumuskan secara jelas dan
disepakati oleh masyarakat koperasi.
Pada kenyataannya koperasi di Indonesia perkembangannya beraneka
ragam. Sebagian koperasi telah mampu berkembang pesat dengan ditandai
berkembangnya unit usaha dan omsetnya. Namun terdapat sebagian koperasi
yang sulit berkembang bahkan makin terpuruk. Bukan tidak mungkin
keterpurukan koperasi desebabkan karena banyak yang menyimpang dari
jatidiri dan kaidah koperasi. Hal ini ditandai dengan : pengelolaan koperasi
yang kurang profesional karena kurang didukung SDM yang memadai.
Disamping itu banyak koperasi yang kurang mendapat dukungan dari pemilik
modal, serta terdapat penyimpangan dalam pengelolaan koperasi.
Untuk mencegah penyimpangan, kalau perlu dibentuk semacam
Komite Etik paling tidak untuk mengingatkan para penyimpang. Bagaimana
misalnya koperasi yang berskala kecil, mikro dan kecil yang tidak layak
ekonomi mungkin disebabkan karena penyimpangan terhadap Prinsip
Koperasi.
Dengan adanya bisnis swalayan dan bisnis yang berbasis online maka
koperasi dihadapkan pada persaingan bisnis yang serius. Hal ini sebetulnya
tidak harus dianggap sebagai masalah besar atau ancaman yang menyulitkan.
Dengan masalah tersebut koperasi harus berbenah lebih maju dan kenyataan
tersebut harus dianggap sebagai tantangan atau peluang untuk menjadikan
koperasi lebih maju dan berkembang.
.

52
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Gambar 1 Swalayan KPRI ‘Gotong Royong’ Kecamatan Gondang-Tulungagung-Jawa Timur


Sumber: Dokumen Pribadi

B. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah adalah koperasi yang anggotanya seluruh peserta
didik dari suatu sekolah, yang fungsinya sebagai wadah untuk belajar dan
menumbuhkan tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan peserta didik
sebagai anggota dan pengurus. Koperasi sekolah mempunyai nilai dan potensi
strategis untuk meminimalisir masalah pengangguran karena skill yang tidak
memadai dalam kewirausahaan atau entrepreneur.
Karena pengembangan kewirausahaan (entrepreneur) tidak dapat
dilakukan secara instant. Sikap mental kewirausahaan (entrepreneur)
membutuhkan real touch, untuk mengasah potensi segala internal yang ada
pada diri masing-masing orang agar menjadi terlatih. Pengembangan
kewirausahaan (entrepreneur) juga sesuai dengan tujuan pendirian koperasi.
Pada saat koperasi sekolah benar - benar dirasakan peserta didik sebagai
wadah yang dapat menggembleng diri mereka dalam menghadapi masa depan
maka minat entrepreneur juga dapat muncul pada saat peserta didik dilatih
dalam wadah koperasi sekolah.

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pada dasarnya koperasi sekolah disahkan pemerintah dengan SK


nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983 berfungsi
menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi
dikalangan peserta didik. Namun, fungsi ini tampaknya harus dievaluasi
kembali agar koperasi sekolah bisa berkembang sesuai dengan fungsinya.
Pada dasarnya koperasi sekolah menyimpan potensi yang lebih dari
itu. Yakni : (1) koperasi sekolah sebagai wahana pembelajaran sehingga
memiliki alternatif bagi kepentingan di masa depan, (2) potensi peningkatan
kualitas SDM karena koperasi sekolah sebagai sarana pembelajaran
berkoperasi dan mengasah potensi kewirausahaan sehingga tersedianya
wahana proses pembelajaran memiliki alternatif menjadi mandiri sehingga
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (3) potensi sebagai
wahana pembelajaran karena para peserta didik mengenal dan
mempraktikkan sendiri aktivitas–aktivitas pengelolaan transaksi atau
berusaha seperti mencatat, membukukan, melayani pelanggan, menerima
barang, mengelola barang serta berbagai aktivitas lainnya.
Masalah pengangguran yang akarnya adalah kurangnya mental
kewirausahaan dikalangan anak muda bisa dibangun melalui koperasi
sekolah. Penyiapan sejak dini mental dan jiwa kemandirian sejak di bangku
sekolah dasar memberikan pilihan dan keberanian pada anak muda untuk
tidak hanya bergantung menjadi pekerja saja.
Selain itu jiwa ketangguhan, iklim yang kondusif dan juga kreativitas
dapat dibangun dalam koperasi sekolah. Peserta didik yang sudah terbiasa
mengelola koperasi sekolah secara otomatis sudah mengalami bagaimana jiwa
usaha yang sehat dan kondusif harus dibangun. Hal ini penting dalam
kerangka usaha agar mencapai tujuan usaha yang diinginkan.

54
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Kreativitas pun tentunya terus diasah karena usaha tanpa kreativitas


tentunya adalah hal yang sia-sia. Dalam dunia yang semakin maju ini tentunya
SDM-SDM yang tidak mempunyai kreativitas tidak akan mampu bersaing.
Karena sudah bosan tampaknya kita melihat ratusan bahkan ribuan pelamar
kerja setiap ada bursa tenaga kerja. Padahal terkadang posisi yang ditawarkan
pun hanya posisi rendah tak banyak memerlukan keahlian lebih.
Ketika membicarakan keuntungan dari koperasi sekolah, mungkin
akan berbeda ketika membicarakan keuntungannya dengan koperasi biasa.
Koperasi sekolah tujuannya bukanlah keuntungan secara finansial dan
kesejahteraan anggota. Namun, keuntungan lain lebih bisa diperoleh peserta
didik. Dengan adanya koperasi sekolah ini, para peserta didik akan terbiasa
dengan iklim bisnis, akan terbiasa dengan transaksi, pelayanan jasa dan
barang, bagaimana menejemen suatu usaha, serta kekreatifan dalam
membangun usaha agar tetap maju.

Gambar 2. Koperasi Konsumsi SMAN 1 Gondang Tulungagung Jawa Timur


Sumber: dokumen pribadi

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Soal UN

1. Data koperasi Aneka Jaya tahun 2016 sebagai berikut :


- Jumlah simpanan koperasi Rp 150.000.000,00
- Jumlah penjualan Rp 200.000.000,00
- SHU Rp 80.000.000,00
- Jasa modal 30 %
- Jasa usaha 20%
Ibu Dedi anggota koperasi Aneka Jaya memiliki simpanan pokok
Rp 2.400.000,00 dan simpanan wajib Rp 2.600.000,00. Ibu Dedi melakukan
pembelian ke koperasi sebesar Rp 2.000.000,00. SHU belum dibagi tahun
lalu ibu Dedi tahun 2016 sebesar ….
A. Rp 800.000,00
B. Rp 816.000,00
C. Rp 960.000,00
D. Rp 976.000,00
E. Rp 1.060.000,00
( UN tahun 2018)
(Jawaban B)

2. Koperasi Makmur Sukses” selama tahun 2015 mencatat data sebagai


berikut :
Modal Rp 75.000.000,00
Pinjaman Rp 45.000.000,00
SHU Rp 15.000.000,00
Ketentuan :
Jasa modal 25% dan jasa pinjaman 20%

56
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Rustam seorang anggota koperasi mempunyai simpanan pokok


Rp 500.000,00 dan simpanan wajib Rp 4.000.000,00 serta pinjaman
Rp 6.000.000,00. SHU yang diterima Rustam adalah ….
A. Rp 225.000,00
B. Rp 300.000,00
C. Rp 375.000,00
D. Rp 400.000,00
E. Rp 625.000,00
(UN tahun 2017)
(Jawaban E)

3. Koperasi konsumsi “Suka Sukses” dengan data keuangan sebagai berikut :


- Simpanan pokok tiap anggota Rp 6.000.000,00
- Simpanan wajib seluruh anggota sebesar Rp 22.000.000,00
- SHU yang diperoleh sebesar Rp 56.000.000,00 dan omset penjualan
selama setahun sebesar Rp 168.000.000,00
Pembagian SHU menurut rapat anggota :
- Jasa modal / simpanan 25%
- Jasa anggota 30%
Jika Susanti aktif koperasi yang telah membayar simpanan pokok dan
simpanan wajibnya Rp 600.000,00 sedang jumlah pembelian yang
dilakukan ke koperasi sebesar Rpp 8.400.000,00, maka jumlah SHU yang
diterimanya adalah ….
A. Rp420.000,00
B. Rp 770.000,00
C. Rp 480.000,00
D. Rp 1.140.000,00
E. Rp 1.240.000,00
(UN tahun 2016)
(Jawaban E)

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Soal USBN
1. Diketahui data keuangan Koperasi Mekar sebagai berikut:
 total simpanan koperasi Rp360.000.000,00
 total penjualan koperasi Rp520.000.000,00
 SHU koperasi Rp420.000.000,00
 jasa modal 25%
 jasa anggota 30%
Jika simpanan Tiara Rp720.000,00 dan pembeliannya di koperasi
sebesar Rp2.600.000,00, maka jumlah SHU yang diterimanya adalah .…
A. Rp420.000,00
B. Rp518.000,00
C. Rp712.000,00
D. Rp840.000,00
E. Rp980.000,00
(USBN tahun 2018)
(Jawaban D)

2. Koperasi simpan pinjam “MAJU BERSAMA” pada akhir tahun buku memiliki
data yang menjadi dasar pembagian SHU sebagai berikut :
SHU Rp 27.800.000,00
Simpanan pokok anggota Rp 50.000.000,00
Simpanan wajib anggota Rp 25.000.000,00
Jasa simpanan (modal) 25%
Jasa anggota (pinjaman) 15%
Cadangan 25%
Total bunga Pinjaman anggota Rp 30.000.000,00

Jika Wanti sebagai anggota koperasi mempunyai simpanan sebesar


Rp4.500.000,00 dan bunga pinjaman yang telah dibayar sebesar
Rp1.500.000,00. SHU yang diterima Wanti sebesar ….

58
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

A. Rp3.058.000,00
B. Rp1.668.000,00
C. Rp1.390.000,00
D. Rp 625.500,00
E. Rp417.000,00
(USBN tahun 2017)
(Jawaban D)

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Dalam pembelajaran tentang koperasi ini kami menggunakan


pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Pembelajaran tidak hanya
dilakukan secara teoritis tetapi mengarahkan peserta didik untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan manajemen badan usaha.
Model yang dipandang relevan dalam pembelajaran ini adalah Discovery
Learning (DL) dan Problem Based Learning ( PBL)
Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery
dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan
inferi.
Sebagai Guru yang penting adalah berusaha faham, hafal, dan
mengimplementasikan sintak dari DL yakni : stimulation (Pemberian
rangsangan) , Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi masalah), Data
Collection (Pengumpulan Data), Data Processing (Pengolahan Data),
Verification (Pembuktian), dan Generalization (Menarik
Kesimpulan/Generalisasi ).

60
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Aktivitas 1
Descovery Learning (DL)

Kompetensi : 3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam perekonomian


Dasar Indonesia.
4.8 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di
sekolah.
Topik : Koperasi Indonesia
Sub Topik : Pengelolaan koperasi
Tujuan : 1) Mendeskripsikan pengertian koperasi
2) Menjelaskan landasan, asas dan tujuan koperasi
3) Mengidentifikasi prinsip, peran dan jenis koperasi
4) Menghitung SHU koperasi
5) Mendeskripsikan karakteristik koperasi sekolah
6) Melaporkan hasil analisis pengelolaan koperasi.
Alokasi : 1 X pertemuan (3 JP)
Waktu

SINTAK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN

1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau


(simullasi/Pembe rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
rian rangsangan) topik pengelolaan koperasi dengan cara:
- Menyajikan data tentang prinsip, peran, jenis
dan perhitungan SHU koperasi
- Mensimulasikan secara singkat langkah langkah
dalam kegiatan observasi dan mengumpulkan
data.

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Problem statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


(pertanyaan/iden untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
tifikasi masalah) masalah yang berkaitan dengan pengelolaan
koperasi di lingkungan setempat sampai peserta
didik menentukan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya
- Contoh tentang upaya mengembangkan
kegiatan usaha koperasi sesuai prinsip koperasi
Indonesia
- Contoh permasalahan yang berhubungan dengan
pengembangan koperasi simpan pinjam !
- Contoh tentang upaya mengembangkan
kegiatan usaha KUD dengan mempertahankan
falsafah demokrasi ekonomi!
- Contoh upaya yang sebaiknya dilakukan dalam
strategi pengembangan koperasi dengan
berdasar pada rendahnya SDM koperasi !
- Bagaimana upaya untuk menanggulangi masing-
masing masalah yang berhubungan dengan
strategi pengembangan koperasi menurut
pendapat kelompok anda !
3. Data collection Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan
(pengumpulan informasi yang relevan untuk menjawab
data) pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:
- Melakukan pengumpulan data tentang
permasalahan kegiatan yang berhubungan
dengan prinsip, peran dan jenis koperasi.
- Melakukan pengumpulan data tentang
permasalahan kegiatan yang berhubungan
dengan mengitung SHU koperasi.

62
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

4. Data processing Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya


(pengolahan berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara:
- Mengolah data pengamatan dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja,
misalnya mengolah data tentang prinsip, peran,
jenis koperasi dan cara menghitung SHU.
5. Verification Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan
(pembuktian) hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan dengan teori pada buku sumber.
Misalnya dengan cara:
- Mengkonfirmasikan data dengan teori yang
berhubungan dengan prinsip, peran, jenis dan
perhitungan SHU koperasi di lingkungan
setempat.
- Memverifikasi jawaban kelompok tentang hasil
analisis data masing-masing individu yang ada
dalam kelompok.
- Berdiskusi menentukan solusi atau
penyelesaian dari masalah pengelolaan koperasi
tersebut di atas.
6. Generalization Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil
(menarik observasi dan diskusi misalnya menyimpulkan :
kesimpulan) - Permasalahan pokok pengelolaan koperasi
yang berhubungan dengan prinsip, peran dan
jenis koperasi cara serta mengatasinya.
- Permasalahn pokok yang berkaitan dengan cara
menghitung SHU koperasi.

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas 2
Problem Based Learning ( PBL)

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik)


yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan
masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.
Mengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
secara aktif membangun pengetahuan sendiri.
Sebagai Guru yang penting adalah berusaha faham, hafal, dan
mengimplementasikan sintak dari PBL yakni :
Tahap 1 : Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
Tahap 2 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Contoh penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada


pembelajaran Ekonomi
Kompetensi : 3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam perekonomian
Dasar Indonesia.
4.8 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di
sekolah.
Topik : Koperasi Indonesia
Sub Topik : Koperasi Sekolah
Tujuan : Mensimulasikan cara mendirikan koperasi sekolah
Alokasi : 1 X pertemuan (3 JP)
Waktu

64
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian
Orientasi dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau
peserta didik referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.
kepada 2) Melakukan brainstorming, peserta didik dihadapkan
masalah pada masalah hasil studi pustaka tentang koperasi
sekolah
3) Mencatat data hasil diskusi tentang koperasi sekolah
4) Berdasarkan data studi pustaka dan diskusi peserta
didik akan mengumpulkan informasi tentang cara
mendirikan koperasi sekolah.
Fase 2 Pada tahap ini guru membantu peserta didik
Mengorganisa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
sikan peserta yang berhubungan dengan koperasi sekolah. Peserta
didik didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing
berdasarkan lembar kegiatan.
Dalam satu kelas misalnya peserta didik dibagi menjadi 6
kelompok , yakni kelompok A, B, C, D, E dan F. Guru
menyediakan 3 permasalahan cara mendirikan koperasi
sekolah dalam Lembar kegiatan peserta didik (LK)
masing-masing permasalahan harus diselesaikan oleh 2
kelompok dengan rincian sebagai berikut :
1) Kelompok A dan kelompok D membahas masalah
yang sama tentang tahap persiapan,
2) Kelompok B dan kelompok E membahas masalah
yang sama tentang tahap pembentukan,
3) Kelompok C dan kelompok F membahas masalah yang
sama tentang tahap pengesahan koperasi.

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus
dikerjakan dan konsep-konsep yang harus didiskusikan
dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Untuk
memecahkan masalah dalam LK tersebut.
Fase 3 Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
Membimbing menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam
penyelidikan memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik
individu dan mendiskusikan materi dengan mengamati data tentang
kelompok cara mendirikan koperasi sekolah yang ada dalam LK.
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan
masalah tersebut.
Fase 4 Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan
Mengembang menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas dengan
kan dan teman dalam kelompoknya.
menyajikan Pembuatan laporan yang dipresentasikan
hasil karya
Fase 5 Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar
Menganalisa tentang materi yang telah dipelajari melalui diskusi
dan kelas untuk menganalisis hasil pemecahan masalah
mengevaluasi tentang permasalahan tentang cara mendirikan koperasi
proses sekolah. Peserta didik diharapkan menggunakan buku
pemecahan sumber untuk mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya
masalah presentasi hasil diskusi dan penyamaan persepsi.

66
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

B. Lembar Kerja Peserta Didik

1. Lembar Kerja Peserta Didik dalam DL 1

a. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D :


1) Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang upaya
mengembangkan kegiatan usaha koperasi sesuai prinsip koperasi
Indonesia!
2) Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh
permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan koperasi
simpan pinjam !
3) Lakukan wawancara dengan masing-masing anggota kelompok
tentang permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan
kerjasama usaha koperasi simpan pinjam dengan fihak terkait!
4) Identifikasi dan jelaskan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan
strategi pengelolaan koperasi simpan pinjam agar berdampak positif.
5) Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang
pengembangan koperasi Simpan pinjam !
6) Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam strategi
pengembangan koperasi dengan berdasar pada rendahnya SDM
koperasi !
7) Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang
berhubungan dengan strategi pengembangan koperasi menurut
pendapat kelompok anda !
8) Koperasi simpan pinjam “Bina Sejahtera” pada akhir tahun buku
memiliki data yang menjadi dasar pembagian SHU sebagai berikut :
SHU Rp 30.200.000,00
Simpanan pokok anggota Rp 60.000.000,00
Simpanan wajib anggota Rp 25.000.000,00
Jasa simpanan (modal) 30%

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Jasa anggota (pinjaman) 20%


Pengurus 10 %
Cadangan 25%
Total bunga Pinjaman anggota Rp. 30.000.000,00

Jika Pak Bambang sebagai anggota koperasi mempunyai simpanan


sebesar Rp5.000.000,00 dan bunga pinjaman yang telah dibayar
sebesar Rp1.500.000,00.
a) Hitung besarnya cadangan,
b) Hitung SHU yang diterima Pak Bambang ,
c) Hitung dana sosial dan dana pendidikan jika sisa SHU digunakan
untuk itu !
9) Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis.
10)Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

b. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E :


1) Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang upaya
mengembangkan kegiatan usaha KUD dengan mempertahankan
falsafah demokrasi ekonomi!
2) Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh
permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan KUD !
3) Lakukan wawancara dengan masing-masing anggota kelompok
tentang permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan
kerjasama usaha KUD dengan fihak terkait!
4) Jelaskan dampak masing-masing masalah tersebut diatas secara
makro ekonomi!
5) Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam strategi
pengembangan koperasi dengan berdasar pada rendahnya
permodalan koperasi !

68
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

6) Identifikasi dan jelaskan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan


strategi pengelolaan KUD agar berdampak positif
7) Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang strategi
pengembangan KUD !
8) Koperasi simpan pinjam “Sari Murni” pada akhir tahun buku memiliki
data yang menjadi dasar pembagian SHU sebagai berikut :
SHU Rp. 20.500.000,00
Simpanan pokok anggota Rp. 30.000.000,00
Simpanan wajib anggota Rp. 15.000.000,00
Jasa simpanan (modal) 30%
Jasa anggota (pinjaman) 20%
Pengurus 10 %
Cadangan 25%
Total bunga Pinjaman anggota Rp. 20.000.000,00
Jika Bu Dian sebagai anggota koperasi mempunyai simpanan sebesar
Rp2.000.000,00 dan bunga pinjaman yang telah dibayar sebesar
Rp. 800.000,00. a) Hitung besarnya cadangan, b) Hitung SHU yang
diterima Bu Dian , c) Hitung dana sosial dan dana pendidikan jika sisa
SHU digunakan untuk itu !
9) Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing-masing masalah
yang berhubungan dengan strategi sadar koperasi menurut pendapat
kelompok anda !
10)Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis!
11)Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

c. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C, dan F :


1) Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang upaya
mengembangkan kegiatan usaha koperasi Konsumsi sesuai prinsip
koperasi Indonesia!
2) Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda , berilah 4 contoh
permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan koperasi
konsumsi !
3) Lakukan wawancara dengan masing-masing anggota kelompok
tentang permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan
kerjasama usaha koperasi konsumsi dengan fihak terkait!
4) Identifikasi dan jelaskan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan
strategi pengelolaan koperasi konsumsi agar berdampak positif
5) Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang
pengembangan koperasi konsumsi !
6) Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam strategi
pengembangan koperasi dengan berdasar pada rendahnya partisipasi
anggota koperasi !
7) Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang
berhubungan dengan strategi pengembangan koperasi menurut
pendapat kelompok anda !
8) Koperasi simpan pinjam “Angkasa Muda” pada akhir tahun buku
memiliki data yang menjadi dasar pembagian SHU sebagai berikut :
SHU Rp. 40.500.000,00
Simpanan pokok anggota Rp. 70.000.000,00
Simpanan wajib anggota Rp. 35.000.000,00
Jasa simpanan (modal) 30%
Jasa anggota (pinjaman) 20%
Pengurus 10 %
Cadangan 25%
Total bunga Pinjaman anggota Rp. 40.000.000,00

70
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Jika Pak Ruddy sebagai anggota koperasi mempunyai simpanan


sebesar Rp7.000.000,00 dan bunga pinjaman yang telah dibayar
sebesar Rp2.500.000,00. a)Hitung besarnya cadangan, b) Hitung SHU
yang diterima Pak Ruddy , c) Hitung dana sosial dan dana pendidikan
jika sisa SHU digunakan untuk itu !
9) Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
10)Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !

2. Lembar Kerja Peserta Didik dalam PBL 2

a. Tugas untuk kelompok A dan D !


1) Deskripsikan secara kontekstual karakteristik koperasi sekolah!
2) Identifikasi tahap-tahap persiapan cara mendirikan koperasi
sekolah
3) Diskripsikan tahap-tahap persiapan cara mendirikan koperasi
sekolah dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
4) Simulasikan tahap-tahap persiapan cara mendirikan koperasi
sekolah bersama kelompokmu
5) Identifikasi nilai karakter yang bisa diterapkan dalam
pengembangan koperasi sekolah! Jelaskan dengan menggunakan
contoh !
6) Susunlah soal HOTS yang berhubungan dengan koperasi sekolah!
7) Deskripsikan peran pengurus dalam pengelolaan koperasi
sekolah!
8) Laporkan hasil simulasi kelompok secara tertulis,.
9) Presentasikan hasil simulasi di depan kelas !
b. Tugas untuk kelompok B dan E !
1) Identifikasi perbedaan koperasi sekolah dengan koperasi pada
umumnya!
2) Identifikasi tahap-tahap pembentukan cara mendirikan koperasi
sekolah

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3) Diskripsikan tahap-tahap pembentukan cara mendirikan koperasi


sekolah dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
4) Simulasikan tahap-tahap pembentukan cara mendirikan koperasi
sekolah bersama kelompokmu
5) Identifikasi nilai karakter yang bisa diterapkan dalam
pengembangan koperasi sekolah! Jelaskan dengan menggunakan
contoh !
6) Susunlah soal HOTS yang berhubungan dengan koperasi sekolah!
7) Deskripsikan peran guru dalam pengelolaan koperasi sekolah!
8) Laporkan hasil simulasi kelompok secara tertulis.
9) Presentasikan hasil simulasi di depan kelas !
c. Tugas untuk kelompok C dan F !
1) Deskripsikan secara kontekstual fungsi koperasi sekolah!
2) Identifikasi tahap-tahap pengesahan cara mendirikan koperasi
sekolah
3) Diskripsikan tahap-tahap pengesahan cara mendirikan koperasi
sekolah dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
4) Simulasikan tahap-tahap pengesahan cara mendirikan koperasi
sekolah bersama kelompokmu
5) Deskripsikan peran peserta didik dalam pengelolaan koperasi
sekolah!
6) Identifikasi nilai karakter yang bisa diterapkan dalam
pengembangan koperasi sekolah! Jelaskan dengan menggunakan
contoh !
7) Susunlah soal HOTS yang berhubungan dengan koperasi sekolah!
8) Laporkan hasil simulasi kelompok secara tertulis.
9) Presentasikan hasil simulasi di depan kelas !

72
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

C. Bahan Bacaan

1. Pengelolaan Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, co=bersama dan


operation=usaha. Jadi secara istilah koperasi adalah usaha yang dilakukan
bersama – sama. Sedangkan menurut UU No.25 Tahun 1992, koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatanya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

1. Landasan dan Asas Koperasi


a. Landasan Idiil : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Operasional : UU No 25 th 1992 yang baru UU No 17 th 2012
d. Landasan Gerak : pasal 33 UUD 1945
2. Asas koperasi adalah kekeluargaan
3. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi.
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi..
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen.
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus dan karyawannya, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi.
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat. Gerakan
koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
lokal, nasional, regional dan internasional.
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.

73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4. Peran Koperasi .
a. Menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan.
b. Meningkatkan kualitas hidup anggota dan masyarakat.
c. Menjadi soko gurunya perekonomian Indonesia.
d. Mengembangkan perekonomian nasional yang berdasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi.
5. Jenis – jenis Usaha Koperasi antara lain sebagai berikut :
a. konsumsi / konsumen
b. produksi / produsen
c. simpan pinjam
d. jasa

2. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah


yang anggota-anggotanya terdiri atas peserta didik sekolah. Koperasi sekolah
dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya
koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.
Adapun koperasi sekolah juga dapat dimaknai sebagai koperasi yang berada
pada lembaga pendidikan lain, selain pendidikan formal, seperti yayasan,
lembaga masyarakat, pesantren, dll.
Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara
Departemen Transmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan
Nomor 0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut dalam surat
Keputusan Menteri Tenaga Kerja , Transmigrasi, dan Koperasi Nomor
633/SKPTS/Men/1974. Menurut surat keputusan tersebut, yang dimaksud
dengan koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah-sekolah
SD, SMP, SMA, Madrasah, dan Pesantren.

74
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

1. Prosedur pendirian Koperasi sekolah.


a. Tahap Persiapan.
Langkah awal persiapan adalah pertemuan guru ( sebagai pembina )
dengan siswa untuk persiapan pembentukan koperasi sekolah dan
pembentukan panitia pendiri koperasi. Rapat ini mestinya ada pembawa
acara dan notulen.
b. Tahap Pembentukan.
1). Rapat susunan pengurus koperasi sekolah.
Dalam tahap ini, harus minimal 20 orang (siswa), guru, wakil dinas
pendidikan dan wakil dari kantor koperasi atau yang lainnya,
dibentuklah pengurus dan tugasnya. Pembentukan pengurus diambil
melalui voting dalam rapat.
2). Rapat Pengoperasian Koperasi sekolah.
Setelah terbentuk pengurus, berikutnya rapat tentang
pengoperasiannya, yaitu meliputi modal, pengelolaan harian, dan
barang apa yang akan dijual.
3). Rapat Penyusunan AD dan ART.
c. Tahap Pengesahan.
Pengesahan ini hanya bermaksud agar keberadaannya diakui, karena
koperasi sekolah tidak berbadan hukum. Untuk mendapatkan
pengesahan, pengajuan dilakukan melalui kantor koperasi tingkat II dn
dilampiri dokumen – dokumen sebagai berikut.
1. AD / ART yang disetujui anggota.
2. Berita acara pendirian.
3. Daftar susunan pengurus.
4. Neraca awal yang memuat tentang kekayaan dan permodalan
koperasi sekolah saat pendirian.
5. Surat persetujuan pembentukan koperasi sekolah dari kepala
sekolah. Bila pengajuan sudah dapat diterima, maka akan mendapat
akta pengesahan

75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Perangkat organisasi koperasi sekolah.


a. Perangkat koperasi sekolah :
1. Rapat Anggota
2. Pengurus Koperasi Sekolah
3. Pengawas Koperasi sekolah
b. Dewan Penasehat koperasi terdiri dari :
1. Kepala sekolah
2. Guru yang berhubungan dengan koperasi sekolah
3. Perwakilan orang tua murid / Komite
c. Pelaksana Koperasi
1. Pengurus koperasi
2. Karyawan

3. Tujuan Pendirian Koperasi Sekolah


a. Menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa setia kawan antar
siswa
b. Menanamkan sikap tanggungjawab dan disiplin dalam hidup
bermasyarakat.
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan siswa
d. Menanamkan sikap saling menghargai antar siswa
e. Menumbuhkan sikap demokratis.

4. Ciri-ciri koperasi sekolah.


a. tidak berbadan hukum
b. Keanggotaan berakhir jika siswa lulus / keluar.
c. Penyelenggaraan diluar jam sekolah / waktu istirahat.
d. Anggota, pengurus dan pengawas berasal dari siswa.

76
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Besar pembagian SHU untuk setiap anggota tergantung pada besarnya


partisipasi seorang anggota pada koperasi. Besar partisipasi ini dapat diukur
melalui dua indikator, jasa modal dan jasa anggota.
Jasa modal / simpanan adalah bagian SHU untuk anggota bersumber dari
simpanan anggota. Semakin besar simpanan anggota tersebut pada koperasi,
semakin besar pula jasa simpanan yang diterima.

Bagian jasa simpanan = ...% X SHU


% Jasa Simpanan = Bagian SHU untuk Simpanan X 100%
Total simpanan

Setiap anggota akan mendapatkan jasa modal dengan perhitungan sebagi


berikut :
Jasa Simpanan = ......% X Simpanan Anggota

Jasa Anggota adalah bagian SHU yang diberikan kepada anggota


berdasarkan jasa anggota yang diberikan kepada koperasi. Perhitungan
besarnya jasa anggota untuk setiap koperasi berbeda- beda dan sangat
tergantung pada usaha apa koperasi tersebut bergerak.

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Perhatikan contoh perhitungan pada masing-masing koperasi sebagai


berikut:
1. Koperasi Konsumsi.
Jasa anggota ditentukan oleh jumlah belanja setiap anggota kepada
koperasi. Semakin banyak anggota itu berbelanja akan lebih besar pula
anggota itu mendapatkan jasa anggota.

Bagian jasa anggota = ....% X SHU


% Jasa anggota/Penjualan = Bagian SHU untuk Penjualan X 100%
Total Penjualan
Jasa anggota = ......% X Pembelian anggota

2. Koperasi Kredit.
Jasa anggota ditentukan oleh jumlah pinjaman kepada koperasi.
Semakin sering dan banyak anggota itu meminjam pada koperasi akan
semakin besar pula jasa anggota tersebut.
Bagian jasa anggota = ....% X SHU
% Jasa anggota / Pinjaman = Bagian SHU untuk Pinjaman X 100%
Total Pinjaman
Jasa anggota = ......% X Pinjaman anggota

3. Koperasi Produksi.
Jasa anggota ditentukan oleh jumlah penjualan hasil produksi anggota
kepada koperasi.
Bagian jasa anggota = ....% X SHU
% Jasa anggota / Produksi= Bagian SHU untuk Produksi X 100%
Total Produksi
Jasa anggota = ......% X Hasil produksi anggota

78
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Contoh :
Koperasi “Gemah Ripah” mempunyai data sebagai berikut :
- Sisa Hasil Usaha Rp 3.000.000,00
- Menurut naggaran dasar, ditetapkan bahwa :
• Jasa simpanan 20%
• Jasa anggota 30%
• Cadangan 20%
• Jasa Pengurus 10%
• Jasa Pegawai 5%
• Dana Pembangunan 5%
• Dana Pendidikan 5%
• Dana Sosial 5%
- Jumlah simpanan pokok anggota Rp 2.000.000,00
- Jumlah simpanan wajib anggota Rp 10.000.000,00
Diminta :
a. Hitung berapa bagian jasa simpanan Arman yang mempunyai
simpanan pokok sebesar Rp 100.000,00 dan simpanan wajib
Rp 400.000,00
b. Hitung berapa bagian jasa anggota Arman yang dalam tahun itu
membeli barang dari koperasi sebesar Rp 2.000.000,00, apabila total
penjualan koperasi selama satu tahun Rp 40.000.000,00
Jawab :
a. Bagian jasa simpanan = 20% X Rp 3.000.000,00 = Rp 600.000,00
% jasa simpanan = 600.000/12.000.000 X 100% = 5%
Jasa simpanan Arman = 5% X Rp 500.000,00 = Rp 25.000,00
b. Bagian jasa anggota = 30% X Rp 3.000.000,00 = Rp 900.000,00
% jasa anggota = 900.000/40.000.000X 100% = 2,25%
Jasa anggota Arman = 2,25% X Rp 2.000.000,00 = Rp 45.000,00 .
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,


kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan
praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya.

B. Pengembangan Soal HOTS

1. Mata Pelajaran Ekonomi Peminatan


Jenis Sekolah : SMA Negeri
Kelas :X
Mata Pelajaran : Ekonomi Peminatan
Nomor
Kompetensi Lingkup Indikator Bentuk
No. Materi Level
Dasar Materi Soal Soal
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.8 Manajemen Koperasi Peserta didik 1 L3 Pilihan
Mendeskripsika perekonomi dapat Ganda
n perkoperasian an menentukan
dalam Internasion kekuatan atau
perekonomian al kelemahan
Indonesia koperasi
koperasi Disajikan 2 L3 Pilihan
sekolah kasus Ganda
koperasi
sekolah yang
sulit
berkembang,
peserta didik
dapat
menyelesaika
n kasus
tersebut
Menghitung Disajikan data 3 L3 Uraian
SHU keuangan
koperasi,
peserta didik
dapat
menghitung
SHU yang
diterima
anggota.

80
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

Kartu Soal 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata : Ekonomi
Nama Penyusun : Subawati,S.Pd.,M.M
Pelajaran Peminatan
Pengetahuan
KOMPETENSI Buku / Aplika
√ Penalar
DASAR Sumber : Pemahama si an
n
3.9 RUMUSAN BUTIR SOAL
Mendeskripsik
an Berikut ini adalah kekuatan dan kelemahan pelaksanaan
Nomor koperasi di Indonesia:
perkoperasian
Soal
dalam 1. Memiliki landasan yang kuat pada UUD 1945
perekonomian 2. Kurang mendapat dukungan dana dari para pemilik
Indonesia 1
modal besar
LINGKUP
3. Dikembangkan melalui usaha bersama berasaskan
MATERI
Koperasi kekeluargaan
4. Pengelolaannya terkadang kurang profesioal
MATERI 5. Kurang mendapat dukungan dari masyarakat
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan
Pengelolaan Kunci kelemahan koperasi di Indonesia?
Koperasi Jawaban A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
D C. 2, 3 dan 4
INDIKATOR D. 2, 4 dan 5
SOAL E. 3, 4 dan 5
Peserta didik
dapat
menentukan
kekuatan atau
kelemahan
koperasi

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata : Ekonomi
Nama Penyusun : Subawati,S.Pd.,M.M
Pelajaran Peminatan
Pengetahuan
KOMPETENSI Buku / Aplika
√ Penalar
DASAR Sumber : Pemahama si an
n
3.8 RUMUSAN BUTIR SOAL
Mendeskripsik
an Koperasi siswa merupakan sarana pendekatan bagi
Nomor siswa untuk berkoperasi. Tetapi terdapat beberapa
perkoperasian
Soal
dalam koperasi siswa yang sulit berkembang karena rendahnya
perekonomian jumlah penjualan barang-barang koperasi siswa.
Indonesia 2
Konsumen kurang berminat terhadap barang-barang
LINGKUP
yang tersedia di koperasi sekolah. Bagaimana upaya
MATERI
Koperasi untuk menanggulangi masalah ini?
A. Mewajibkan guru dan karyawan sekolah untuk
MATERI membeli barang-barang yang dijual di koperasi
B. Mendorong peserta didik untuk menjadi pengelola
Koperasi Kunci koperasi dan menyerahkan sepenuhnya
Sekolah Jawaban pengelolaan koperasi pada peseprta didik
C. Sekolah perlu lebih giat mensosialisasikan
C pentingnya koperasi peserta didik
INDIKATOR D. Menunjuk manajer dari luar sekolah untuk
SOAL mengelola koperasi sekolah
Disajikan kasus E. Menutup koperasi sekolah dan mengganti dengan
koperasi pertokoan yang dikelola guru
sekolah yang
sulit
berkembang,
peserta didik
dapat
menyelesaikan
kasus tersebut

82
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : X Bentuk Soal : Uraian
: Ekonomi
Mata Pelajaran Nama Penyusun : Subawati,S.Pd.,M.M
Peminatan
KOMPETENSI Buku Pengetahuan/
DASAR Sumber : Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.8 RUMUSAN BUTIR SOAL
Mendeskripsikan
perkoperasian Nomor Pada akhir periode Koperasi “TEKAD” memiliki data sebagai
dalam Soal berikut :
perekonomian
Indonesia 3 - SHU pada akhir periode Rp 60.000.000,00
LINGKUP - Pembagian SHU menurut AD :
MATERI 1. Jasa pengurus : 10%
Koperasi 2. Jasa Usaha : 40%
3. Jasa simpanan : 30%
MATERI 4. Cadangan : 20%
- Jumlah penjualan nggota Rp 30.000.000,00
- Jumlah modal koperasi Rp 40.000.000,00
Menghitung SHU Kunci yang terdiri dari :
INDIKATOR Jawaban - Simpanan pokok Rp 10.000.000,00
SOAL - Simpanan wajib Rp 20.000.000,00
Disajikan data - Cadangan Rp 10.000.000,00
keuangan C Apabila anggota Nissa memiliki simpanan sebesar Rp
koperasi,peserta
600.000,00 dan jumlah pembelian Rp 500.000,00, hitunglah
didik dapat
menghitung SHU SHU yang diterima Nissa .
yang diterima
anggota.

KUNCI JAWABAN SKOR


Jasa Usaha 40% X Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000 3
Rp 24.000.000 X 0,5/30 Rp 400.000 3
Jasa Simpanan 40% X Rp 60.000.000 Rp 18.000.000 3
=
Rp 18.000.000 X 0,6/40 Rp 270.000 + 3
SHU yang diterima Nissa Rp 670.000 1
Total Skor 13

83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Dalam pembelajaran unit tentang pengelolaan koperasi kami paparkan


menjadi dua sub unit , yakni : 1) Pengelolaan Koperasi, dan 2) Koperasi
sekolah.
1. Pengelolaan Koperasi
Dalam pembelajaran tentang koperasi dapat kami simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 3.8 Mendeskripsikan
perkoperasian dalam perekonomian Indonesia.
b. Koperasi sangat baik dikembangkan pada setiap organisasi baik formal
maupun non formal, masyarakat maupun di sekolah.
c. Dalam proses pembelajaran telah mengimplementasikan pendekatan
saintifik yang dilaksanakan dengan model Discovery Learning (DL) sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang
kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi.
e. Dalam pembelajaran unit ini dilengkapi dengan bahan ajar berupa uraian
singkat tentang koperasi untuk menjadi stimulus dalam proses
pembelajaran.
f. Pembelajaran ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal-soal UN
dan USBN terkait dengan materi koperasi yang sebagian disertai dengan
contoh pembahasannya.
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi-kisi dan kartu soal HOTS yang terkait
dengan materi pengelolaan koperasi.

84
Unit Pembelajaran
Pengelolaan Koperasi

2. Koperasi Sekolah
Dalam pembelajaran tentang pengelolaan koperasi di sekolah dapat kami
simpulkan :
a. Pembelajaran ini terutama mengacu pada KD. 4.8 Mengimplementasikan
pengelolaan koperasi di sekolah
b. Penerapan pengelolaan koperasi di sekolah sangat relevan dengan
kehidupan sehari hari terutama tentang aktivitas pemanfaatan,
pengelolaan, kepengurusan koperasi sekolah oleh pengurus, anggota dan
warga sekolah.
c. Dalam proses pembelajaran telah mengimplementasikan pendekatan
saintifik yang dilaksanakan dengan model Problem Based Learning (PBL)
yang mengaktifkan peserta didik untuk memecahkan masalah dengan
langkah-langkah sesuai dengan konsep PBL.
d. Aktivitas peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan
menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang
kontekstual yang harus diselesaikan melalui proses diskusi dan simulasi.
e. Dalam pembelajaran tentang pengelolaan koperasi sekolah dilengkapi
dengan bahan ajar berupa uraian singkat materi yang relevan untuk
menjadi stimulus dalam proses pembelajaran.
f. Pembelajaran ini tidak didukung dengan soal-soal UN dan USBN karena
jarang muncul di UN dan USBN, namun muncul di Penilaian Akhir Tahun
g. Dalam sub unit ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui
pemberian contoh penyusunan kisi-kisi dan kartu soal HOTS yang terkait
dengan materi koperasi sekolah.

85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Setelah mempelajari unit ini diharapkan :


1. Para guru ekonomi berusaha untuk mengembangkan unit dan soal-soal
terkait sebagai bahan pembelajaran, khususnya pengembangan materi
koperasi dan koperasi sekolah.
2. Para guru diharapkan memberi masukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang dirasakan kurang setelah memperlajari unit
pembelajaran yang kami kembangkan.
3. Diharapkan guru dapat belajar sehingga mau melakukan refleksi agar
mampu menyusun perencanaan program dan pelaksanaan pembelajaran
yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
4. Guru senantiasa mengembangkan dirinya dan berusaha meningkatkan
kemampuannya , baik kompetensi profesional maupun paedagogik.

86
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

PENUTUP

Dalam pembelajaran Paket unit tentang Manajemen dan Koperasi


kami paparkan menjadi dua unit , yakni : 1) Manajemen Badan Usaha, dan 2)
Koperasi Indonesia. Dalam pembelajaran tentang Manajemen dan Koperasi
berpedoman pada Kompetensi Dasar (KD) 3.8 Mendeskripsikan
perkoperasian dalam perekonomian Indonesia, KD. 4.8
Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah, dan Kompetensi
Dasar (KD) 3.9 Mendeskrisikan konsep manajemen, KD 4.9
Mengimplementasikan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah.
Dalam proses pembelajaran telah mengimplementasikan pendekatan
saintifik yang dilaksanakan dengan model Problem Based Learning (PBL),
Descovry Learning (DL) dan Project Based Learning (PJBL) yang
mengaktifkan peserta didik untuk memecahkan masalah dengan langkah
langkah yang telah ditentukan pada model PBL dan DL serta melakukan
obserasi yang diakhiri dengan menyusun laporan pada model PJBL. Aktivitas
peserta didik dilakukan melalui proses diskusi dengan menggunakan Lembar
Kerja (LK) yang berbasis pada masalah yang kontekstual yang harus
diselesaikan melalui proses diskusi dan presentasi, tentang manajemen dan
koperasi.
Dalam pembelajaran paket ini, tiap-tiap unit dilengkapi dengan bahan
ajar berupa uraian singkat tentang fungsi, unsur-unsur, tingkatan, bidang-
bidang manajemen, pengelolaan koperasi dan cara pendirian koperasi
sekolah untuk menjadi stimulus dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
ini didukung dengan upaya mengidentifikasi soal-soal UN dan USBN terkait
dengan materi fungsi, unsur-unsur, tingkatan, bidang manajemen dan
menghitung SHU yang sebagian disertai dengan contoh pembahasannya.
Dalam paket ini juga dilakukan pengembangan soal HOTS melalui pemberian

89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

contoh penyusunan kisi-kisi dan kartu soal HOTS yang terkait dengan materi
Manajemen dan Koperasi.

Semua pihak terkait khususnya pengguna modul paket ini diharapkan


memberi masukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dirasakan
kurang setelah mempelajari unit pembelajaran yang kami kembangkan.
Melalui modul paket ini diharapkan Guru dapat belajar sehingga mau
melakukan refleksi untuk mampu menyusun perencanaan program dan
pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
Besar harapan kami , modul ini bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi
peserta didik dan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa .

90
Paket Unit Pembelajaran
Manajemen dan Koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, tahun: , SK Dir-PDG-BI - SE BI, Jakarta. Bank Indonesia,


Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja Bank
Indonesia, Jakarta.
Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Memecahkan
Masalah, Makalah
Intermedia. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. Sumakdiyo, Ign. 1999. Manajemen Koperasi.
Jakarta: Erlangga.
Karim, S., et al. (2007). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Masalah
Kemdikbud. 2016. Permendikbud 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2016. Permendikbud 24 tahun 2016 tentang KI dan KD pelajaran
pada kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2018. Permendikbud 37 tahun 2018 tentang KI dan KD
Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Radian Sri Rama, Harry Asrianto P. 2017, Modul Pembinaan Karier Guru
Melalui Peningkatan Kompetensi Ekonomi SMA Terintegrasi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), PPPTK PKn dan IPS,
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Suparlan, Radian Sri Rama. 2017, Modul Pembinaan Karier Guru Melalui
Peningkatan Kompetensi Ekonomi SMA Terintegrasi Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK), PPPTK PKn dan IPS, Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Suparmin, Sari Dwi Astuti, Hery Sawiji. 2013. Ekonomi (Peminatan IPS)
untuk SMA dan MA kelas X. Surakarta : Mediatama.
Undang – Undang Republik Indonesia No 25 tahun 1992 tentang Koperasi

91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Wikipedia Indonesia, Manajemen SDM


http://www.nafiun.com/2013/05/pengertian-manajemen-badan-usaha-
fungsi.html
https://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/2014/10/
makalah-manajemen-ekonomi_2.html
https://tesyazulvaaprilia.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.
html
https://wikipedia.org/wiki/koperasi_sekolah

92

Anda mungkin juga menyukai