BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2003:6) didefinisikan sebagai
suatu prosessosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan ingin melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
Kemudian Kotler dan Amstrong (2008:6) mendefinisikan bahwa pemasaran
merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap
nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Dalam kaitannya dengan pendefinisian istilah pemasaran, menurut Perreault
dan McCharty (2008:8) pemasaran adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk
mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan
pelanggan serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan
pelanggan dari produsen.
Menurut Kotler (2010:4) definisi tersingkat pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan pasar dengan mendapatkan laba.
Pendapat lain menurut Rangkuti (2009:21) “Pemasaran merupakan suatu
interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran dan bukan
merupakan cara sederhana yang hanya sekedar untuk menghasilkan penjualan”.
Dengan demikian pemasaran merupakan kunci utama untuk memperoleh
mengalirnya dana kembali kedalam perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan dalam
mengkustomisasi penjualan melalui beberapa pendekatan seperti modifikasi
produk,perencanaan harga, promosi atau distribusi yang sangat berpengaruh terhadap
penjualan.
Konsep produksi : ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dan sangat terjangkau karena itu organisasi harus berfokus pada peningkatan
dan efisiensi distribusi.
Konsep produk : ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik sehingga perusahaan harus
membuat peningkatan produk yang berkelanjutan.
Konsep penjualan : ide bahwa konsumen tidak
Konsep pemasaran : filosofi manajemen pemasaran yang menciptakan bahwa
pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan
dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara
lebih baik dari pada pesaing.
Konsep pemasaran berwawasan sosial : prinsip pemasaran yang menyatakan
perusahaan harus mengambil keputusan pemasaran yang baikdengan
memperhatikan keinginan konsumen, persyaratan perusahaan, keputusan
jangka panjang konsumen.
2.3 Produk
Menurut Soegoto (2005:113) Product merupakan bauran pemasaran yang
paling mendasar. Product bukan hanya object fisik , melainkan juga seperangkat
manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara
fungsional maupun manfaat, psikologis maupun social. Produk meliputi kualitas,
keistimewaan, gaya, keanekaragaman, bentuk, rasa, kemasan, merek,ukuran,
pelayanan, jaminan dan pengembalian.
Menurut Kotler (2007:62) “Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan kepasar
untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:54), produk merupakan kombinasi
barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Indikator dari produk antara lain
ragam, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, dan layanan.
Dari definisi tersebut mengandung pengertian yang luas terhadap produk
tersebut yaitu mencakup: obyek Fisik, jasa dan lain-lainya.Selama ini produk yang
dapat ditawarkan kepada konsumen mencakup dua tingkatan produk.Produk inti
yang merupakan manfaat inti yang akan di berikan kepada konsumen, keberadaannya
ditengah-tengah produk total.
atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. (Kotler &
Armstrong, 2008:360)
5. Bentuk menurut Gobe (2003:97) merupakan totalitas keistimewaan yang
mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan
pelanggan.
6. Kemasan menurut Sastradipoera (2003:127) yaitu :
Kemasan adalah sebuah barang atau seperangkat produk yang dibungkus atau
ditutup seragam untuk dijual dipasar.
Kemasaan adalah setiap jenis pembungkus atau wadah yang terbuat dari
bahan-bahan tertentu (misalnya, kayu,plastic, sejenis tikar, karton, dan daun
pisang) yang menutup sesuatu.
Kemasan adalah paket yang berukuran kecil atau sedang yang terbuat dari
kardus atau bahan-bahan lainnya.
7. Ukuran adalah bauran produk yang memiliki leba,panjang, kedalaman dan
konsistensi sendiri. Bauran produk ini merupakan alat untuk mengembangkan
strategi produk dari perusahaan menurut Soeyanto (2004:99)
2.4 Harga
Menurut Sastradipoera (2003:141) harga adalah hasil pertemuan dari
transaksi barang atau jasa yang dilakukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Menurut Swastha dan Irawan (2008:241) harga adalah jumlah uang ditambah
(beberapa barang kalau memungkinkan) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari beberapa barang beserta pelayanannya.
Menurut Kotler (2005:141), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada
sebuah produk atau jasa atau jumlah nilai yang konsumen pertukaran dengan manfaat
dari memiliki atau menggunakan produk jasa yang dipertukarkan itu.
18
Menurut Phlip Kotler (2007:62) “harga adalah jumlah nilai yang ditentukan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut.”
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh
produk. Harga memiliki indikator seperti daftar harga, diskon, potongan harga,
periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
Zimmerer dan Scarborough (2009:68) mengatakan harga adalah nilai moneter
(monetary value) dari produk atau jasa di pasar, harga merupakan nilai yang harus
ditukarkan pelanggan untuk mendaptkan suatu produk atau jasa. Harga juga
merupakan factor penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan
pelanggan dan tekhnik penetapan harga yang serampangan dapat membuat
pelanggan menjauh, selain menempatkan kapasitas perusahaan untuk menghasilkan
laba dalam bahaya.
Menurut Kertajaya (2006:93) harga merupakan estimasi penjual terhadap arti dari
para pembeli potensial, serta menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli atas
pemenuhan kebutuhan dari produk yang bisa memuaskannya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan nilai atas suatu
produk atau jasa yang harus dibayarkan pelanggan atas pembelian atau
penggunaannya, dan merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan bagi perusahaan.
2.4.1Indikator harga
Mengacu pada Kotler dan Hasan didapat Indikator harga yaitu :
- Daftar harga ialah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau produk
menurut Stanton (2003)
- Jangka Pembayaran adalah cicilan sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli
biasanya berhubungan dengan kredit menurut Kasmir (2003:99)
- Syarat Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang
atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentuka menurut Kasmir
(2003:98)
19
dengan menganalisis kebutuhan konsumen dan persepsi nilai mereka, dan harga
kemudian ditetapkan untuk menyamai nilai anggapan (perceived value)
konsumen.
2.4 Tempat
Pada umumnya barang yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual kepada
konsumen biasanya dilakukan melalui perantara ataupun tanpa melalui perantara,
baik secara kelembagaan ataupun tidak. Keberadaan perantara / penyalur juga
merupakan suatu upaya perusahaan agar produk menjadi lebih mudah diperoleh dan
cepat sampai ke tangan konsumen.
Menurut Khotler (2003:179) tempat meliputi kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Indikator dari tempat antara lain
saluran, cakupan, pemilahan, lokasi, persediaan, transportasi, dan logistik.
Menurut Rahman (2010:274) saluran distribusi merupakan salah satu factor
biaya yang kemudian mempengaruhi harga suatu produk. Saluran distribusi memang
pada akhirnya mempengaruhi harga jual suatu produk tapi dalam pendekatan
manajemen, keberadaan saluran distribusi sebenarnya untuk menekan biaya
perusahaan dan menjadikannya efektif.
Dalam penentuan saluran distribusi ada beberapa faktor yang perlu mendapat
perhatian diantaranya:
a. Karakteristik produk
- Ketahanan produk
- Standarisasi produk
- Pelayanan yang tersedia
- Nilai unit produk
b. Karakteristik perantara
- Kekuatan dan kelemahan perantara yang berbeda
- Karakteristik pesaing
- Keuntungan dari saluran pemasaran pesaing
c. Karakteristik perusahaan
- Bauran produk
- Strategi pemasaran
- Tujuan pemasaran
- Sumber-sumber
d. Karakteristik lingkungan
- Faktor lingkungan
- Peraturan pemerintah
- Kondisi perekonomian
23
Produsen – Konsumen
Merupakan saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana, tanpa
menggunakan perantara. Ini yang sering disebut dengan penjualan langsung
atau direct selling. Produsen bisa menjual barang yang dihasilkan melalui pos
atau door to door ke rumah konsumen.
2.5 Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2010) promosi merupakan aktivitas yang
menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya.
Menurut Grewal dan Levy (2008) promosi merupakan komunikasi yang dilakukan
oleh pemasar untuk mengkomunikasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli
potensial akan produk atau jasa untuk mempengaruhi opini pembeli dan memperoleh
respon dari pembeli.
Menurut Hasan (2008:367) promosi merupakan proses mengomunikasikan
variable bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan
oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
Sedangkan Cravens dalam Hasan (2008:367) mendefinisikan promosi adalah
“the planning, implementing, and controlling of the communications with its
customer and other target audiences.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan
proses menyampaikan informasi mengenai manfaat produk, mempengaruhi opini
pembeli, hingga membujuk pelanggan untuk membeli produk.
Cravens dalam Hasan (2008:367) juga mengatakan bahwa intsrumen promosi
(promotional mix) terdiri dari advertising, personal selling,sales promotion, public
relation dan direct marketing.
Menurut Phlip Kotler yang dikutip Bambang Widjajanta (2007:62) kegiatan
promosi mencakup:
- Periklanan
- Promosi penjualan
- Penjualan pribadi
- Publisitas
26
3) Business Promotion
Sales promotion tools used to generate business leads, stimulate purchases,
reward customers, and motivate salespeople. Business promotions include many
of the same tools used for consumer or trade promotions. There are two
additional major business promotion tools, such as conventions and trade
shows, and sales contests.
Menurut Kotler dan Keller (2007) yang diterjemahkan oleh Molan, alat-alat
promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan tertentunya.Sampel gratis
merangsang konsumen mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis
bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer.
Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru
untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk
menaikkan tingkat pembelian orang yang sesekali menggunakan.Promosi penjualan
sering menarik orang-orang yang beralih merek, yang terutama mencari harga murah,
nilai yang baik atau hadiah.Promosi penjualan tidak mungkin mengubah mereka
menjadi pemakai yang setia.
2.5.6 Advertising
Periklanan(advertising) adalah bisnis ide dan kreatifitas (Roman, Maas &
Nisenholtz ; 2005) Menggambar hanyalah ekspresi citra yang kita tuangkan sebagai
bentuk konsep ide di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar
31
Custimized : pesan disiapkan yang sesuai untuk menarik pelanggan atau calon
pelanggan tertentu.
Up-to-date : pesan disiapkan dengan sangat cepat untuk diberikan kepada
pelanggan atau calon pelanggan tertentu.
Interactive : pesan dapat diubah tergantung tanggapan calon pelanggan atau
pelanggan.
Adapun manfaat pemasaran langsung terutama bagi pembeli adalah nyaman,
Akses dan pilihan produk yang lebih besar, interaktif dan segera, memberi akses ke
banyak informasi. Sedangkan manfaat bagi penjual adalah merupakan alat yang
ampuh untuk pembentukan hubungan dengan konsumen, dapat ditentukan waktunya
agar menjangkau calon pelanggan pada saat yang paling tepat, menekan biaya dan
meningkatkan kecepatan dan efisiensi serta fleksibilitas.
Bentuk-bentuk Pemasaran Langsung diantaranya:
1. Pemasaran tatap muka (Personal Selling)
2. Pemasaran jarak jauh (Long Distance Marketing)
3. Pemasaran melalui surat langsung ( fax, e-mail, voice mail )
4. Pemasaran melalui katalog (merupakan Pemasaran Langsung melalui katalog
cetak, video, elektronik yang dikirim kepada pelangan pilihan, disediakan di
tokoataupun dipresentasikan secara online)
5. Pemasaran melalui Televisi yang menghasilkan tanggapan langsung (Direct
response television marketing).
- Pemasangan iklan tanggapan langsung
- Saluran belanja dari rumah
2.6 Positioning
Menurut Hasan (2013:395) positioning merupakan upaya untuk membentuk
citra sebuah produk muncul dalam kaitannya dengan produk lain dipasar atau
diposisikan terhadap merek bersaing dalam persepsi konsumen. Positioning juga
berarti usaha menempatkan sebuah merek dibaguan pasar agar merek tersebut
mendapat sambutan positif dibandingkan produk-produk pesaing.
Sedangkan menurut Al Ries dan Jack Trout dalam Ma’ruf (2006:102), adalah:
positioning dimulai dengan suatu produk, baik yang berupa merchandise, jasa
perusahaan, lembaga atau bahkan yang berupa orang. Tetapi positioning bukanlah
33
apa yang Anda lakukan pada produk itu melainkan pada apa yang ada dalam benak
masyarakat calon pelanggan Anda. Itulah yang Anda lakukan,menempatkan produk
di dalam benak mereka.
Dengan demikian istilah positioning dapat dimaknai menurut (Hasan,
2013:200) sebagai :
1. Pertanyaan tentang apa arti produk, dan bagaimana pelanggan dapat
mengevaluasinya.
2. Upaya menempatkan produk atau merek di pasar tertentu ke dalam persepsi
pembeli.
3. Usaha mencitrakan merek dipasar tertentu,dengan cara membangun persepsi
konsumen tentang keunikan atribut produk yang ditawarkan melalui program
komunikasi dan marketing mix lainnya.
4. Upaya membuat daya pesona
value/citra/identitas/karakter(produk,merek,layanan.desain,bungkus harga atau
perusahaan) yang relative kompetitif dibenak target pasar atau yang dirasakan
target pasar (individu atau komunitas), disbanding pesaing.
5. Upaya memperjelas (clarifying) keunggulan semua atribut produk untuk menarik
pembeli.
Ma’ruf (2008:103) value preposition atau nilai yang ditawarkan yaitu suatu nilai
yang ditawarkan kepada masyarakat pembelinya. Terakhir Kotler dan Amstrong
(2008:10) mengatakan bahwa proporsi nilai adalah sejumlah keuntungan atau
nilai yang dijanjikan perusahaan untuk diberikan kepada konsumen demi
memuaskan kebutuhan mereka.
Harga antara lain adalah kesesuaian harga produk dengan kualitas produk, dan
kesesuaian harga produk dengan manfaat yang didapat.
aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak oleh
pesaing.
g. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning, setelah pasar sasaran
ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus
merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi
mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan
persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen.
h. Memantau Posisi, psosisi actual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap
saat guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan.
disimpulkan bahwa brand image adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh
konsumen terhadap merek tertentu dan dapat disampaikan melalui sarana komunikasi
yang tersedia.Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas.
Komponen citra merek (brand image) terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa.
2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.
3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap suatu barang atau jasa.
Schiffman dan Kanuk (2008) dalam (Wijaya,2013:58) menyebutkan factor-
faktor pembentuk citra merek sebagai berikut:
1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan
yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau
jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.
5. Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi yang mungkin
dialami oleh konsumen.
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau banyak-
sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu
produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan,
dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu..
karena biasanya produk follower kalah pamor dengan produk pionir, misalnya Aqua.
Bagi follower tentunya akan membutuhkan biaya tinggi untuk menggeser produk
pionir yang memiliki citra merek kuat tersebut. Di sinilah keuntungan produk pionir
(first-mover/ pioneering adavantages) yang memilki citra merek kuat dibandingkan
produk pionir yang memiliki citra lemah atau produk komoditi tanpa merek.
suatu kategori produk. Titik perbedaan suatu merek dapat diekspresikan melalui
berbagai kelebihan merek, seperti:
a. Kelebihan fungsional yang mengklaim performansi superior atau keuntungan
ekonomi, kenyamanan, penghematan uang dan efisiensi waktu, kesehatan, serta
harga murah
b. Kelebihan emosional untuk membuat konsumen percaya bahwa dengan
menggunakan suatu merek, ia akan menjadi penting, spesial, ataupun merasa
senang. Merek menawarkan kesenangan, membantu atau meningkatkan citra diri
dan status, dan hubungannya dengan orang lain. Kelebihan emosional
menggeser fokus dari merek dan fungsi produknya ke pengguna dan perasaan
yang didapat ketika menggunakan merek tersebut. Kelebihan ini berhubungan
dengan mempertahankan keinginan dan kebutuhan dasar manusia, termasuk juga
keinginan konsumen untuk mengekspresikan diri, pengembangan diri dan
prestasi, serta determinasi diri.
Pengakuan superioritas bisa juga didukung oleh pembentukan citra merek yang
direpresentasikan oleh orang-orang yang menggunakan merek tersebut, misalnya
menggunakan selebriti atau atlit dalam iklan. (Tybout & Calkins dalam Wijaya
2013:57)
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi terdiri dari umur dan tahapan dalam siklus hidup,
pekerjaan,keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, Konsumsi
seseorangdibentuk oleh umur dan tahapan siklus hidup keluarga dan juga
pekerjaan.Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dibelanjakan(tingkatnya, stabilitasnya dan polanya). Tabungan dan hartanya
( termasuk persentase yang mudah dijadikan uang ), kemampuan untuk
meminjam dan sikapmengeluarkan lawan menabung.Gaya hidup seseorang
merupakan pola hidup didunia yang diekspresikanmelalui kegiatan, minat dan
pendapat seseorang. Gaya hidup ini seringkalimencerminkan sesuatu dibalik
kelas sosialnya. Sedangkan kepribadian dankonsep diri merupakan karakteristik
psikologis yang berbeda dari setiap orangyang memandang responnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten.
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar
sertakepercayaan dan sikap. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari
suatukeadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus dan rasa tidak
nyaman.Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang
memilih,mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakangambaran yang berarti dari dunia. Sedangkan kepercayaan dan sikap
merupakansuatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang terhadap
sesuatu.
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah pertama,
Pembelimengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, Ia
membangun sikaptentang produk tersebut. Ketiga, Ia membuat pilihan yang
cermat.
b. Perilaku Pembelian pengurang ketidaknyamanan
Kadang – kadang konsumen sangat terlibat dalam sebah pembelian, namun
melihatsedikit perbedaan diantara berbagai merek . Keterlibatan yang tinggi
didasari olehfakta bahwa pembelian tersebut mahal, jaran dilakukan dan
beresiko. Dalam hal ini,pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang
tersedia namun akan membelidengan sangat cepat.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan.
Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan
tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Setelah pembelian,
kemungkinankonsumen tidak mengevaluasi pilihan tersebut karena memang
mereka tidak terlibatbanyak dalam produk tersebut.d. Perilaku pembelian yang
mencari variasi.Dalam hal ini keterlibatan konsumen sangat rendah namun
terdapat perbedaanmerek yang signifikan
pembinaan dan pengembangan bagi kemitraan antara usaha besar dan kecil telah
dimulai Tahun 1984 yaitu dengan Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1984 yaitu
Undang-Undang Pokok Perindustrian. Namun gerakan kemitraan ini
lebih berdasarkan himbauan dan kesadaran karena belum ada peraturan
pelaksanaan yang mengatur kewajiban perusahaan secara khusus dan disertai
dengan sanksinya. Kemudian dalam Kepmenkeu RI No. 316/KMK.016/1994
sebagaimana telah dirubah dengan Kepmenkeu RI No. 60/KMK.016/1996
tentang “Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melalui Pemanfaatan
Dana dari Bagian Laba BUMN”, mewajibkan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menyisihkan dana pembinaan sebesar 1 % - 3% dari keuntungan bersih,
sistem keterkaitan Bapak Angkat Mitra Usaha penjualan saham perusahaan besar
yang sehat kepada koperasi dan lain sebagainya.
Berikutnya pada tahun 1996 dicanangkan Gerakan Program Kemitraan
Usaha Nasional (KUN) oleh Bapak Presiden. Dalam Program Kemitraan Usaha
Nasional (KUN)9 yang telah tersusun atas prakarsa. Badan Pengurus Deklarasi
Jimbaran-Bali dengan Departemen Koperasi atau Pembinaan Pengusaha Kecil,
Pemerintah menekankan bahwa kemitraan usaha merupakan upaya yang tepat
untuk memadukan kekuatan-kekuatan ekonomi nasional.
H7
H1
H2
H3
H4
H5
H6