Penyunting:
Eddy Susianto, S.Pd.,M.Si.
Suharto, S.Pd., M.T.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
iv
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vi
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
DAFTAR ISI
Hal
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
Paket unit usaha, energi dan momentum terdiri atas komponenen penting
dalam dalam setiap unitnya yaitu kompetensi dasar, perumusan indikator
pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN,
aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan bacaan,
pengembangan penilaian, kesimpulan dan umpan balik. Komponen-
komponen di dalam setiap unit tersebut disesuaikan dengan topik usaha dan
energi dan impuls dan momentum masing-masing dengan tujuan agar dapat
dilihat kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.
LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sains dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah. LKPD tersebut disajikan melalui serangkaian aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
5
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Eddy Susianto, S.Pd.,M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
DAFTAR GAMBAR
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
8
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami subtopik usaha dan energi. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Subtopik usaha dan energi yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri
atas konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan
energi, hukum kekekalan energi serta penerapannya dalam peristiwa sehari-
hari. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan tiga buah LKPD, yaitu 1)
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pengetahuan Keterampilan
IPK Pendukung: IPK Pendukung:
3.9.1 Mengidentifikasi contoh-contoh 4.9.1 Mengumpulkan informasi
gerak benda yang mengandung masalah gerak yang
usaha positif, usaha negatif, berkaitan dengan konsep
usaha nol, usaha pada bidang usaha dan energi.
datar, dan usaha pada bidang
miring.
3.9.2 Menjelaskan konsep usaha
sebagai besaran skalar, konsep
usaha dari grafik F-x, dan
usaha oleh oleh beberapa gaya
3.9.3 Mengidentifkasi contoh-contoh
fenomena benda yang
mengandung energi potensial
dan energi kinetik.
3.9.4 Menyelidiki energi potensial 4.9.2 Merancang langkah-langkah
gravitasi dan energi kinetik penyelidikan konsep usaha
3.9.5 Menyelidiki hubungan usaha dan energi dan
dengan perubahan energi perubahannya
melalui persamaan matematis,
percobaan, dan contoh nyata.
3.9.6 Menerapkan hukum kekekalan
energi serta penerapannya
dalam peristiwa sehari-hari
3.9.7 Menjelaskan konsep daya serta
12
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Pengetahuan Keterampilan
penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
IPK Kunci: IPK Kunci:
3.9.8 Menganalisis pengaruh gaya (F) 4.9.3 Melakukan percobaan untuk
dan perpindahan (x) terhadap menyelidiki konsep usaha,
besar usaha (W) serta energi, dan perubahannya
penerapan-nya dalam peristiwa
sehari-hari
3.9.9 Menganalisis pengaruh per-
tambahan panjang (x) terha-
dap besar energi potensial (Ep)
pada pegas
3.9.10 Menganalisis hubungan usaha
(W) dan perubahan energi (E)
yang dialami benda
3.9.11 Menganalis hukum kekekalan
energi mekanik serta
penerapannya dalam peristi-
wa sehari-hari.
IPK Pengayaan: IPK Pengayaan:
3.9.12 Merumuskan hubungan 4.9.4 Menyajikan data hasil
pertambahan panjang (x) penelitian tentang konsep
terhadap besar energi usaha dan energi
potensial pada pegas
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
14
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
2. Forklift
Forklift sebagai angkutan multimoda ini berfungsi untuk membantu
mengangkat barang dan memindahkannya ke lokasi yang berjarak dekat
ataupun jauh. Gudang-gudang industri dan perusahaan-perusahaan
logistik pada menggunakan alat bantu angkat ini. Forklift menggunakan
mesin diesel sebagai penggeraknya. Alat ini mampu mengangkat dan
memindahkan beban sekitar 2.5 ton hingga 15 ton. Jenis-jenis forklift
yang tersedia di pasaran saat ini sangat beragam antara lain forklift reach
truck, forklift electric, forklift diesel, dan forklift gasoline.
Gambar 2. Forklift
Sumber: amazone.com
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Hand Pallet
Bentuk Hand Pallet seperti dongkrak mobil. Prinsip kerjanya pun sama
yaitu menggunakan pompa hidrolis. Fungsi pemindahan barang lebih
diutamakan pada hand pallet, sehingga tinggi angkatnya hanya puluhan
sentimeter.
4. Drum Porter
Fungsi dan cara kerja Drum Porter mirip dengan Hand Pallet namun
digunakan khusus untuk memindahkan drum. Alat ini memiliki penjepit
yang dapat dikaitkan pada bibir drum sehingga memudahkan
pemindahan drum. Drum Porter hanya mengutamakan fungsi
pemindahan drum dan tidak dapat digunakan untuk memiringkan atau
menuangkan isi drum.
16
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
5. Drum Lifter
Drum Lifter berfungsi sebagai pemindah dan penuang isi drum. Alat ini
dilengkapi dengan pengait drum untuk menggigit bibir drum serta tuas
untuk memiringkan drum hingga 300 derajat. Terdapat 2 macam tenaga
penggerak untuk drum lifter yaitu pompa hidrolis dan motor elektrik.
Energi memiliki banyak jenisnya namun secara umum jenis-jenis energi yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial sebagai energi yang berasal dari potensi yang
dimiliki benda besarnya dipengaruhi oleh sumber potensinya tersebut yakni
bisa berupa posisi terhadap pusat gravitasi disebut energi potensia gravitasi,
berupa kandungan listrik pada suatu sumber disebut energi potensial listrik,
berupa besar jarak terhadap titik kesetimbangan benda elastis disebut energi
potensial elastis, dll. Sedangkan energi yang ditimbulkan oleh faktor
kecepatan dari gerakan benda disebut energi kinetik.
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat
menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan DC sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus
short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus
ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel
surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya
biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan
DC sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5).
Gambar 6 di bawah menunjukkan salah satu divais sel surya yang
digunakan di PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
18
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Adapun proyek pembangkit dengan kincir angin ini digarap oleh investor
asal Amerika Serikat, yakni UPC Renewables, bekerja sama dengan PT
Binatek Energi Terbarukan. Sejak ditandatangani pada Agustus 2015
lalu, penyelesaian PLTB diperkirakan sesuai target pada Februari 2018
mendatang. Dari sisi nilai investasi proyek ini menelan investasi sebesar
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
150 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,99 triliun (dengan kurs dolar Rp
13.300). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan
terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.
20
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas
pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak.
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
22
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Setrika listrik menghasilkan panas dari elemen pemanas yang dialiri arus
listrik. Kemudian panas dari elemen pemanas akan disalurkan ke dasar
setrika. Dengan panas yang ada serta besi pemberat maka setrika
mampu untuk melicinkan pakaian dengan menyalurkan energi panas
dari elemen pemanas ke pakaian yang akan disetrika sehingga pakaian
menjadi rapi dan licin karena serat-serat pakaian diluruskan dengan
penggunakan panas dari setrikaan. Sedangkan untuk setrika otomatis
yang dapat mati sendiri jika teralu panas, panasnya dikontrol oleh
elemen yang disebut bimetal.
6. Mesin Mobil/Motor
Mesin mobil/motor bekerja dengan mengubah energi panas dari ledakan
bahan bakar menjadi energi kinetik. Untuk mesin yang menggunakan
karburator pada mesin 4 tax atau 2 tax misalnya, panas yang dihasilkan
berasal dari proses pembakaran campuran bensin dengan udara yang
dialirkan ke ruang bakar kemudian ditekan menggunakan piston lalu
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
diberi percikan api dari busi, akibatnya campuran bahan bakar tadi
meledak. Ledakannya menghasilkan panas dan tekanan yang tinggi yang
akan medorong balik piston tadi sehingga mampu memutarkan roda
mobil/motor.
Gambar 11. Sebuah mesin mobil 4 tax (kiri) dan ruang bakar (kanan)
Sumber: http://www.boobrok.com dan http://www.oto.clas.web.id
Reaksi nuklir terjadi ketika neutron ditembakkan dari jarak dekat ke arah
sekumpulan atom mengandung nuclei (termasuk uranium dan plutonium).
Saat bersentuhan dengan neutron, nuclei akan terpecah dan berubah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil atau ringan. Saat proses ini terjadi,
serangkaian reaksi nuklir dimulai. Karena atom mengandung neutron, akan
terdapat lebih banyak neutron yang bergerak bebas dan mengenai atom-
atom lain yang masih utuh. Proses ini disebut fission dan terus terjadi
sehingga nuclei bisa terus terpecah. Salah satu kunci penting adalah fission
mampu memecah atom tanpa sumber energi lain; reaksi kimia terjadi secara
24
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Bom atom jenis lama memulai reaksi nulkir berantai dengan cara saling
menembakkan beberapa isotop uranium (atom uranium dengan jumlah
proton sama, tapi jumlah neutron berbeda) di sebuah ruang kecil di dalam
tubuh bom. Pada jenis lebih baru, inti bom dikelilingi oleh alat berdaya ledak
tinggi disebut explosive lens atau lenses; alat ini berfungsi untuk memisahkan
atau mengumpulkan elektron. Karena keberadaan lenses, inti bom akan
terpecah dan memulai reaksi nuklir berantai. Reaksi pemecahan terus
berlangsung sampai semua nuclei terpecah.
Gambar 12. Ledakan bom atom di Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan) tahun 1945
Sumber: https://dunia.tempo.co
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
SOAL-SOAL UN/USBN
Dari tabel di atas, usaha yang dilakukan benda dari yang terbesar ke
yang terkecil adalah .....
A. 1, 4, 3, 2
B. 1, 3, 2, 4
C. 1, 3, 4, 2
D. 2, 3, 1, 4
E. 1, 2, 3, 4
Identifikasi
Level Kognitif : LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.9.5Menganalisis hubungan antara usaha dan energi
bersesuaian kinetik.
Diketahui : Besar massa, gaya dan waktu
Ditanyakan : Mengurutkan besarnya usaha yang dilakukan benda
dari yang terbesar ke terkecil
Materi yang : usaha, energi dan perubahannya
dibutuhkan
26
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
28
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
30
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
A. 100
B. 110
C. 120
D. 130
E. 140
Identifikasi
Level Kognitif : C-3 (menentukan)
Indikator yang : 3.9.13 Menganalisis konsep energi potensial gravitasi
bersesuaian suatu benda yang ketinggiannya berbeda
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5,6 m
A. √92
B. √52
C. √65
D. √95
E. √128
Identifikasi
Level Kognitif : LK-3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.9.7Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi
bersesuaian mekanik pada berbagai gerak (gerak parabola, gerak
pada bidang lingkaran, dan gerak satelit/planet
dalam tata surya)
Diketahui : Kelajuan bola di suatu titik
Ditanyakan : Kelajuan bola yang sama di titik yang lain
Materi yang : Hukum kekekalan energi mekanik
dibutuhkan
32
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
A. 1 : 2
B. 1 : 3
C. 1 : 9
D. 2 : 1
E. 3 : 1
Identifikasi
Level Kognitif : LK – 1 (Pengetahuan – Pemahaman)
Indikator yang : Menghitung besar energi potensial (gravitasi dan
bersesuaian pegas) dan energi kinetik.
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
34
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
35
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
36
Pembelajaran Aljabar
pengaruh pertam- pegas secara mendalam seperti hal-hal
bahan panjang
apa yang memengaruhi besarnya
(x) terhadap
energi potensial pegas hingga
besar energi
potensial (Ep) menentukan rumusan masalah
pada pegas (Problem statement)
3.9.12 Merumuskan hu- 3. Mengumpulkan data/informasi dari
bungan pertamba- aktivitas percobaan menggunakan
han panjang (x)
37
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
38
Pertemuan 3
3.9.5 Menyelidiki Menerapkan model pembelajaran 1. Test Tulis 1. LKPD 2 x 45’
hubungan usaha discovery learning sebagai berikut: 2. Penilaian 2. Projector
dengan perubahan 1. Bagian ini dilewati karen sudah kinerja 3. Bahan tayang PPT
energi melalui
disampaikan di pertemuan 1 dan 2 3. Penilaian 4. Peralatan
persamaan
matematis, (Stimulation) sikap praktikum Bidang
percobaan, dan 2. Peserta didik berdiskusi untuk 4. Penilaian Miring
contoh nyata. menentukan permasalahan atau hal- produk
3.9.6 Menerapkan hal yang akan digali terkait hubungan laporan
hukum kekekalan
Indikator Pencapaian Materi/ Bentuk dan Aokasi
Aktivitas Pembelajaran Media
Kompetensi Sub materi Jenis Penilaian Waktu
energi serta usaha dengan energi dan hukum
penerapannya kekekalan energi mekanik (Problem
dalam peristiwa statement)
sehari-hari
3. Mengumpulkan data/informasi dari
3.9.10 Menganalisis
hubungan usaha aktivitas percobaan menggunakan
(W) dan peruba- bidang miring (membuat tabel dan
han energi (E) menyusun langkah percobaan) (Data
yang dialami collecting)
benda 4. Membandingkan, menganalisis
3.9.11 Menganalis kecenderungan, membuat grafik,
hukum kekekalan mengaitkan energi dengan daya dan
energi mekanik mengambil kesimpulan (Data
serta penerapan- processing)
nya dalam peristi- 5. Berdiskusi dengan guru dan menggali
wa sehari-hari. informasi dari buku untuk
3.9.7 Menjelaskan membandingkan kesimpulan
Pembelajaran Aljabar
penerapannya konsep(Verification)
dalam peristiwa 6. Memperbaiki kesimpulan dan menarik
sehari-hari kesimpulan akhir (Generalization)
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Di dalam ilmu fisika ada konsep tentang Usaha dan Energi. Apa dan
bagaimana sebenarnya konsep usaha dan energi itu. Coba Saudara telusuri
latar belakang diangkatnya materi ini sebagai materi pelajaran fisika yang
cukup penting. Semua mahluk hidup di dunia ini setiap hari melakukan
pekerjaan atau aktifitas masing-masing secara rutin. Mahluk hidup yang ada
di bumi ini baik manusia, hewan ataupun tumbuhan ternyata selalu
berhubungan dengan usaha dan energi. Jangankan mahluk hidup ternyata
benda matipun memerlukan energi untuk melakukan suatu perkerjaan
seperti mesin yang memerlukan energi listrik.
Ternyata sejak dulu para ilmuwan ataupun ahli fisika telah tertarik untuk
mengungkapkan rahasia pemahaman mengenai energi pada mahluk hidup
yang peruntukannya untuk melakukan usaha. Dari mana mahluk hidup itu
memperoleh energinya ataupun dari mana suatu mesin bisa memperoleh
energi listrik? Mahluk hidup memperoleh energi dari makanan. Aneka jenis
makanan mengandung zat-zat seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral
dan zat-zat lainnya. Zat makanan yang dikenal sebagai penghasil energi
paling besar adalah karbohidrat. Karbohidrat ini biasanya terkandung dalam
tanaman biji-bijian seperti padi, gandum, sagu dan lainnya. Biasanya porsi
karbohidrat lebih banyak dari porsi zat lain yang dikonsumsi oleh manusia.
Manusia harus memperoleh energi yang cukup untuk melakukan bermacam-
macam pekerjaan dalam satu hari. Untuk orang Indonesia energi paling
banyak diperoleh dari nasi (beras yang dimasak). Sedangkan orang Amerika
dan Eropa biasanya keperluan karbohidrat mereka dapatkan dari roti
(olahan gandum).
40
Unit Pembelajaran
sekarang ini jika kita tidak mendapat pasokan listrik yang cukup dari PLN
atau sering mendapat pemadaman bergilir. Betapa kesalnya kita saat
menunggu listrik yang padam untuk berfungsi kembali, karena semua
peralatan rumah tangga memerlukan energi listrik seperti televisi, kulkas,
rice cooker, AC, kipas angin dan banyak lagi peralatan listrik lainnya.
Ahli fisika Inggris, James Prescott Joule adalah penemu hukum kekekalan
energi. Pada hukum ini disebutkan bahwa ‘energi hanya dapat dipindahkan
tetapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan’ atau yang kita sering
dengar dengan istilah transfer energi. Jika orang awam yang bukan ilmuwan
mungkin agak bingung dengan pernyataan di atas. Apaka benar energi itu
tidak bisa diciptakan atau dihilangkan, sedangkan kita sendiri harus makan
dengan rutin untuk memperoleh pasokan energi yang habis akibat
melakukan berbagai kegiatan. Energi itu tidak hilang atau diciptakan tetapi
hanya berpindah, contohnya sewaktu kita makan berarti kita memindahkan
energi yang terkandung dalam makanan tersebut ke dalam tubuh kita. Energi
listrik baterai yang habis karena pemakaian peralatan listrik juga adalah
proses pemindahan energi, misalnya kipas angin mengubah energi listrik
menjadi energi gerak, lampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
Setrika mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Jadi jika tidak ada energi listrik yang dapat diubah oleh peralatan tersebut.
maka peralatan listrik tersebut tidak bisa melakukan usaha apa-apa.
(Sumber : smartinyourhand.blogspot.com)
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.9.1, 3.9.2, 3.9.4, 4.9.1
dan 4.9.2 yang dilakukan dengan pendekatan saintifik yang meliputi
aktivitas: 1) mengamati; 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi; 4)
mengasosiasi; dan 5) mengomunikasikan.
42
Unit Pembelajaran
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
44
Unit Pembelajaran
7. Stopwatch digital
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.9.4, 3.9.7 dan 4.9.4
Tujuan Aktivitas Pembelajaran :
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu :
a. Berdiskusi tentang hukum kekekalan energi untuk menentukan rumusan
permasalahan
b. Mengarahkan untuk mengajukan hipotesis
c. Merancang langkah-langkah penyelidikan untuk menjawab hipotesis
(menentukan variabel yang akan diamati, membuat format tabel,
membuat sumbu grafik)
d. Melakukan penyelidikan dan menganalisis hasilnya
e. Membuat kesimpulan hukum kekekalan energi
46
Unit Pembelajaran
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
48
Unit Pembelajaran
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
50
Unit Pembelajaran
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
52
Unit Pembelajaran
C. Bahan Bacaan
Pada bab ini akan kita bahas tentang usaha dan energi, hal-hal yang dapat
menghasilkan usaha, dan usaha yang berkaitan dengan perubahan energi.
Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi kinetik dan perubahan
energi potensial. Selain energi kinetik terdapat energi potensial. Energi
kinetik dan energi potensial membentuk energi mekanik. Energi mekanik
akan kekal pada sistem yang konservatif. Kita mengenalnya sebagai hukum
kekekalan energi mekanik. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi
mekanik ini kita dapat menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah usaha itu? Kita sering mendengar istilah usaha, misalnya usaha yang
dilakukan Ahmad untuk mendorong peti sebesar 10 Joule. Pengertian usaha
dalam Fisika berbeda dengan usaha yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Usaha dapat dihasilkan oleh gaya yang konstan, dan juga gaya yang
tidak konstan.
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
W = F cos α . s
W = Usaha yang dilakukan benda (joule)
F = Gaya yang diberikan pada benda (newton)
α = Sudut antara gaya yang diberikan terhadap arah perpindahan
s = Perpindahan benda (m)
Usaha adalah besaran skalar. Usaha adalah perkalian skalar antara vektor
gaya dengan vektor perpindahan.
Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya ditentukan oleh besarnya sudut
antara arah gaya dengan perpindahan benda. Berikut ini beberapa keadaan
istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda.
b. Jika α = 900 berarti gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan. Karena
cos 90 = 0 , maka usaha yang dilakukan W = 0. Gaya tidak menghasilkan
usaha.
54
Unit Pembelajaran
W total = ∑ 𝐹 . 𝑠
W total = (F – fk) . s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya dapat dilukiskan secara grafik yaitu
dengan menarik garis komponen F (gaya) sebagai fungsi s (perpindahan).
Luas daerah yang diarsir di bawah grafik F – s menyatakan usaha yang
dilakukan oleh gaya sebesar F untuk benda berpindah sejauh s.
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Energi
Energi Potensial
56
Unit Pembelajaran
sebagai energi yang tersimpan dalam suatu benda. Misalnya, energi kimia
dan energi listrik. Contoh energi kimia adalah energi minyak bumi dan energi
nuklir.
EP = m . g . h
Energi potensial pegas dapat ditentukan dari grafik gaya pegas (F) terhadap
pertambahan panjang pegas (∆x)
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝟏
EP = . k. ∆x2
𝟐
Keterangan :
Energi kinetik
Energi kinetik didefinisikan sebagai energi yang dimiliki oleh benda karena
geraknya. Semakin cepat benda bergerak, maka makin besar energi kinetik
yang dimilikinya.
𝟐 𝟏
W = F . s = (m . a) . (𝒗𝟐𝒂) = m . v2
𝟐
𝟏
EK = m . v2
𝟐
58
Unit Pembelajaran
Daya
𝑾
P =
𝒕
𝑭.∆𝒙
P = =F.𝒗
⃗
𝒕
Keterangan :
W = usaha (joule)
t = waktu (s)
∆ x = perpindahan (m)
⃗ = kecepatan (ms-1)
𝒗
𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏
𝜼 = x 100 %
𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏
η = efisiensi konverter
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
W=F.s=m.a.s
1 1
W = m . vt2 - m . v02
2 2
W =m.g.h
W = m . g . (h1 – h2)
W = m . g . h1 – m . g . h2
W = EP1 – EP2
W = ∆ EP
60
Unit Pembelajaran
Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi
sama dengan minus perubahan energi potensial gravitasi.
Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan EMA = EMB. Hal ini
berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan
antara energi kinetik dan energi potensial.
Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial dan
energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya, sedangkan
energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut terlempar ke
atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil energi kinetiknya.
Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi potensial tertinggi dan
energi kinetik terendah yaitu 0.
Untuk lebih memahami energi kinetik perhatikan sebuah bola yang dilempar
ke atas. Kecepatan bola yang dilempar ke atas makin lama makin berkurang.
Makin tinggi kedudukan bola (energi potensial gravitasi makin besar), makin
kecil kecepatannya (energi kinetik bola makin kecil). Saat mencapai keadaan
tertinggi, bola akan diam. Hal ini berarti energi potensial gravitasinya
maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v = 0).
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Perhatikan gambar 19, ketika sebuah bola berada pada ketinggian h, maka
energi potensial di titik A adalah EPA = m · g · h, sedangkan energi kinetiknya
1
EKA = m v2
2
62
Unit Pembelajaran
EMA = mgh + 0
EMA = mgh
Misalnya, dalam waktu t sekon bola jatuh sejauh h1 (titik B), sehingga jarak
bola dari tanah adalah h – h1. Energi potensial bola di titik B adalah
v = vo + g · t ——– (vo = 0)
EKB = m . g . h1
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h1 (di
titik B) adalah sebagai berikut.
E = mgh
64
Unit Pembelajaran
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik usaha dan energi yang muncul di
UN tiga tahun terakhir dan kurang berhasil dijawab oleh peserta didik. Selain
itu, bagian ini memuat pembahasan tentang cara mengembangkan soal HOTS
yang disajikan dalam bentuk pemodelan, sehingga dapat dijadikan acuan oleh
saudara ketika mengembangkan soal topik ini. Saudara perlu mencermati
dengan baik bagian ini, sehingga saudara dapat terampil mengembangkan
soal yang mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk
HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
1. Balok massanya m berada pada pada bidang datar licin. Balok dalam
keadaan diamdi posisi (1) dan ditarik oleh gaya F sampai di posisi (2)
dalam selang waktu t seperti gambar.
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
Ada 2 alternatif menghitung usaha yang dilakukan benda yaitu :
1) W = F . s
1
2) W = ∆ EK = m . v2
2
No. 1
𝐹 3 1
a = = = ms-2
𝑚 12 4
v = a . t = ¼ . 4 = 1 ms-1
1 1 1
s = a . t 2 = . . 42 = 2 m
2 2 4
W = F . s = 3 . 2 = 6 joule
1 1
W = ∆ EK = m . v2 = 12 . 12 = 6 joule
2 2
W = 6 joule
No. 2 ; W = 4,5 joule
No. 3 ; W = 2,5 joule
No.4 ; W = 0,75 joule
66
Unit Pembelajaran
Pembahasan :
W = EP = ∆ EK
F . ∆x = ½ m . V2
20 x 0,2 = ½ x 0,250 x V2
V2 = 32
V = 4√2 ms-1
Dua buah benda menuruni lintasan dari titik A. Massa benda pertama m1 =
5 kg dan benda ke dua m2 = 15 kg. Jika percepatan gravitasi g = 10 ms-2,
maka perbandingan energi kinetik EK1 : EK2 di titik B adalah .....
A. 1 : 2
B. 1 : 3
C. 1 : 9
D. 2 : 1
E. 3 : 1
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
EK1 = EM1 - EP1 = (5 x 10 x 40) – (5 x 10 x 30) = 2.000 – 1.500 = 500
joule
EK2 = EM2 - EP2 = (15 x 10 x 40) – (15 x 10 x 30) = 6.000 – 4.500 = 1.500
joule
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. √92
B. √52
C. √65
D. √95
E. √128
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
EMB = EMA
EPB + EKB = EPA + EKA
m . g . h1 + 0 = m . g . h2 + ½ m . v2
m . g (h1 – h2) = ½ m . v2
v = √2 . 𝑔 (ℎ1 − ℎ2 )
v = √2.10(5,6 − 1)
v = √92 ms-1
68
Unit Pembelajaran
A. 25
B. 50
C. 100
D. 150
E. 200
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Ekt = ½ m (½ Vo)²
Ekt = ¼ (½ m Vo²)
Ek = ¼ • 400
Ekt = 100 J
3. Sebuah bola dengan massa 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada
gambar.
Ketika bola sampai di titik B, besar energi kinetik sama dengan 2 kali
energi potensial. Tinggi titik B dari tanah adalah ..... m (g = 10 ms-2)
A. 80
B. 70
C. 60
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D. 40
E. 30
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
EMA = EMB
EKᴀ + EPᴀ = EKʙ + EPʙ
0 + m . g . hᴀ = 2 𝐸𝑃𝐵 + 𝐸𝑃𝐵
m . g .hᴀ = 3 𝐸𝑃𝐵
m . g . hᴀ = 3(m . g . hʙ)
2 • 10 • 90 = 3(2 • 10 • hʙ)
90 = 3hʙ
hʙ =
hʙ = 30 m
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
70
Unit Pembelajaran
Jenis
: SMA Kurikulum : 2013
Sekolah
Kelas : X Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata
: Fisika Nama Penyusun : Drs. Ade Sukarna, M.Pd.
Pelajaran
KOMPETENSI Buku Pengetahuan/
DASAR Sumber : Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
Menganalisis konsep RUMUSAN BUTIR SOAL
energi, usaha (kerja),
hubungan usaha
(kerja) dan Nomor
perubahan energi, Soal
hukum kekekalan
energi, serta
1
penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari
LINGKUP MATERI
Konsep Energi dan
Usaha
MATERI
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LINGKUP MATERI 2
MATERI
Kunci .
Jawaban Benda dilepas dari titik A menempuh lintasan ABCDEF,
menumbuk pegas tak bermassa di titik E dan berhenti di titik F.
Lintasan BC dan DEF licin, lintasan CD kasar. Usaha yang
INDIKATOR SOAL
dilakukan oleh gaya gesek pada sistem adalah ….
A. selisih energi kinetik di titik E dan energi potensial pegas
maksimum
B. selisih energi mekanik di titik A dan energi kinetik di titik C
C. selisih energi kinetik di titik E dan energi kinetik di titik C
D. sama dengan perubahan energi kinetik dari A ke E
Benda dilepas dari titik A menempuh lintasan ABCDEF, menumbuk pegas tak
bermassa di titik E dan berhenti di titik F. Lintasan BC dan DEF licin, lintasan
CD kasar. Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek pada sistem adalah ….
A. selisih energi kinetik di titik E dan energi potensial pegas maksimum
B. selisih energi mekanik di titik A dan energi kinetik di titik C
C. selisih energi kinetik di titik E dan energi kinetik di titik C
D. sama dengan perubahan energi kinetik dari A ke E
72
Unit Pembelajaran
C. Refleksi Pembelajaran
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
74
Unit Pembelajaran
KESIMPULAN
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kaya akan pengetahuan kontekstual bagi peserta didik. Artinya, guru dapat
mendorong serta memfasilitasi peserta didik untuk menemukan fenomena di
kehidupan sehari-hari yang berkaitan subtopik ini. Sebagai contoh aplikasi
dunia nyata, Saudara dapat menyajikan fenomena kontekstual melalui
penyajian berita yang terdapat di media informasi atau.
76
Unit Pembelajaran
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
UMPAN BALIK
NO Aspek Kriteria
1 2 3 4
1 Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan
Kompetensi Dasar
2 Mampu menghubungkan konten
dengan fenomena kehidupan
sehari-hari
3 Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat
mengembangkan HOTS peserta
didik
4 Memahami tahapan aktivitas
yang disajikan dengan baik
5 Mampu dengan baik
mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas
6 Memahami dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang
dikembangkan
78
Unit Pembelajaran
1 = tidak menguasai
2 = menguasai
3 = sangat menguasai
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
80
Unit Pembelajaran
81
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Suharto, S.Pd., M.T.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI
Hal
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Kepala robot uji tertahan airbag saat terjadi benturan keras ____ 95
Gambar 2. Space Shuttle Challenger yang disiapkna tahun 1985 untuk
terbang ke angkasa yang kedua kalinya __________________________________ 98
Gambar 3. Sarung tinju dan bodyprotector ____________________________________ 99
Gambar 4. Matras beladiri _______________________________________________________ 99
Gambar 5. Helm motor __________________________________________________________ 100
Gambar 6. Gabus pembungkus barang ________________________________________ 101
Gambar 7. Instruktur dan siswa yang sedang berlatih olah raga menembak
______________________________________________________________________________ 102
Gambar 8. Berbagai contoh peristiwa momentum dan impuls ______________ 124
Gambar 9. Grafik hubungan F (gaya) terhadap waktu _______________________ 132
Gambar 10. Persamaan koefisien restitusi ____________________________________ 136
Gambar 11. Hukum kekekalan momentum ___________________________________ 137
Gambar 12. Tumbukan tidak lenting sama sekali ____________________________ 139
Gambar 13. Koefisien restitusi tumbukan tidak lenting sama sekali ________ 139
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi ____ Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan 91
Tabel 3. Desain Aktivitas Pembelajaran _______________________________________109
88
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami subtopik momentum dan impuls. Melalui pembahasan
materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan
dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
90
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
KOMPETENSI DASAR
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
92
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
IPK Pengayaan
3.10.8 Menganalisis penerapan 4.10.6 Menyimpulkan penerapan
hukum kekekalan hukum kekekalan
momentum pada gerak momentum pada gerak
benda dua dimensi yaitu benda dua dimensi
pada peristiwa perubahan (keterampilan berfikir)
gerak perahu akibat
penumpang yang meloncat
ke samping dan tumbukan
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Airbag adalah salah satu fitur keselamatan berkendara yang sangat membantu
mencegah penumpang ketika terjadi kecelakaan. Sistem airbag bekerja ketika
terjadi tabrakan keras dimana sensor mobil langsung mengirimkan sinyal
supaya airbag mengembang. Airbag akan mengembang melindungi daerah
vital seperti kepala, leher, dan dada. Tanpa airbag sebagai bantalan, tubuh
yang hanya ditahan oleh seatbelt berpotensi mengakibatkan cedera pada leher
dan dada. Dalam penempatannya, airbag dipasang pada mobil dengan posisi
yang berbeda-beda tergantung jenis mobilnya, ada yang hanya terpasang di
bagian depan (pengemudi dan asisten) dan ada juga yang terpasang sampai ke
bagian penumpang (front, side, dan curtain airbag).
Jika kita telaah menurut ilmu fisika, Airbag digunakan untuk memperkecil
gaya akibat tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara
94
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Gambar 1. Kepala robot uji tertahan airbag saat terjadi benturan keras
Sumber: nissan.co.id dan bigrigs.com.au
Kita semua pasti pernah mnedengar atau melihat seperti apa itu roket, baik
secara tidak langsung ataupun langsung. Seperti yang kita ketahui pada
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara umum, roket diartikan sebagai sebuah peluru kendali, wahana luar
angkasa, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui rekasi
roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket.
Aksi dari hasil keluaran dalam ruang bakar dan nozzle pengembang yang
mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik, sehingga
menimbulkan dorongan reaktif besar untuk roket, yang sesuai dengan prinsip
hukum Newton ketiga.
Cara kerja roket pertama tama berasal dari pemancaran aliran massa dari
hasil pembakaran propelan. Pada dasarnya, roket memiliki tangki yang berisi
bahan bakar hydrogen dan oksigen cair yang kemudian dibakar dalam ruang
pembakaran, sehingga menghasilkan gas yang kemudian dibuang melalui
mulut pipa yang terletak di belakang roket. Akibatnya, terjadi perubahan
momentum pada gas selama selang waktu tertentu. Sebelum dinyalakan,
momentum roket adalah nol dan setelah bahan bakar di dalamnya dinyalakan,
pancaran gas yang keluar dari ekor roket akan mendorong roket tersebut
96
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
untuk maju ke udara. Pada gerak roket inilah berlaku hukum kekekalan
momentum, karena pada awalnya sistem berada dalam keadaan diam dan
setelah kecepatan gas keluar, hal tersebut menunjukkan momentum gas yang
menyembur keluar sama dengan momentum roket dan arahnya berlawanan.
Sehingga gaya dorong roket akan menjadi sama dengan kecepatan semburan
gas yang keluar. Inilah sekilas mengenai cara kerja roket. Semoga bermanfaat
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 2. Space Shuttle Challenger yang disiapkna tahun 1985 untuk terbang ke angkasa
yang kedua kalinya
Sumber: en.wikipedia.org
98
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
lama, maka gaya impuls (F) yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil
gaya impuls (F) yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.
2. Matras
Matras sering digunakan ketika olahraga atau biasa dipakai para atlit judo
bahkan juga dipasang di kelas anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK).
Matras tersebut dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu
bekerjanya gaya impuls (F) ketika para atlit atau anak-anak TK terjatuh,
sehingga tubuhnya tidak terasa sakit. Jika waktu kontak antara tubuh dan
lantai sangat singkat, maka gaya kontak semakin besar. Namun ketika
tubuh dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama,
sehingga gaya impuls (F) yang bekerja menjadi lebih kecil.
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Helm
Kalau Anda perhatikan bagian dalam helm, pasti Anda akan melihat
lapisan lunak seperti gabus atau spons. Lapisan lunak tersebut bertujuan
untuk memperlama waktu kontak (∆t) seandainya kepala Anda terbentur
ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya
impuls (F) akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm,
anda akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.
Ketika terjadi benturan, misalkan impuls yang dihasilkan oleh helm tanpa
spon dan helm dengan spon adalah sama. Tetapi selang waktu kontak
antara helm dengan spon lebih lama dibandingkan dengan helm tanpa
spon. Hal ini akan menghasilkan gaya impulsif yang lebih kecil. Gaya
impulsif yang lebih kecil akan memberikan rasa sakit yang lebih kecil.
Sehingga helm dengan spon akan mengurangi rasa sakit jika terjadi
benturan.
4. Gabus Pembungkus
Mengapa ketika kita membeli barang elektronik baru seperti TV atau
handphone, di dalam kardus TV atau handphone tersebut pasti ada gabus
100
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
D. Aktivitas Menembak
Prinsip yang sama seperti yang berlaku pada peluncuran roket, dimana
semburan gas panas menyebabkan roket bisa bergerak ke atas dengan
kelajuan yang sangat tinggi. Hal ini terjadi pada aktivitas menembak. Ketika
seseorang menembakkan senapannya, maka pada saat peluru lepas dari laras
senapan, senapan tersebut akan sedikit tergetar ke belakang. Hal ini
disebabkan momentum peluru yang keluar dari laras senapan diimbangi oleh
momentum senapan tersebut ketika tergetar ke belakang. Oleh karena itu,
ketika seorang atlet tembak sedang mengarahkan senapannya ke sasaran, ia
harus benar-benar berkonsentrasi memegang senapannya agar ketika peluru
melesat, laras senapan hanya bergetar ke belakang saja, tidak ke samping
kanan atau kiri. Seperti telah disinggung sebelumnya, prinsip kerja roket sama
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
seperti prinsip yang terjadi pada balon atau peluru yang ditembakkan sebuah
senapan.
Gambar 7. Instruktur dan siswa yang sedang berlatih olah raga menembak
Sumber: ilmufisika.com dan kesekolah.com
102
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
SOAL-SOAL UN/USBN
Dua bola dengan massa yang sama dijatuhkan pada bidang licin
berbentuk setengah lingkaran dengan jari-jari 1,8 m. Jika kedua bola
bertumbukan lenting sempurna, kecepatan bola 1 sesaat setelah
tumbukan adalah ..... ms-1
A. 0
B. 3
C. 6
D. 10
E. 12
Identifikasi
Level Kognitif : LK2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.10.5 Menjelaskan hukum kekekalan momentum
bersesuaian linier pada gerak sistem dua benda (C2)
Diketahui : Besar massa, jari-jari, koefisien restitusi
Ditanyakan : Kecepatan bola sesaat setelah tumbukan
Materi yang : Momentum, hukum kekekalan momentum,
dibutuhkan tumbukan
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
104
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
106
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Identifikasi
Level Kognitif : C3 - Menghitung
Indikator yang : 3.10.14 Merumuskan hukum kekekalan momentum
bersesuaian dalam kehidupan sehari-hari
107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. 5,0
B. √19
C. 4,0
D. √11
E. 3,0
Identifikasi
Level Kognitif : C3 - Menghitung
Indikator yang : 3.10.14 Merumuskan hukum kekekalan momentum
bersesuaian dalam kehidupan sehari-hari
108
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
BAHAN PEMBELAJARAN
Bahan pembelajaran yang diuraikan di sini merupakan contoh panduan
pembelajaran yang dapat dimplementasikan oleh Saudara ketika akan
membelajarkan subtopik impuls dan momentum. Bahan pembelajaran
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha
memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Bahan pembelajaran ini
berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik yang
digunakan, dan bahan bacaan untuk membantu pemahaman konsep atau
materi.
A. Aktivitas Pembelajaran
109
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
11
Pembelajaran Aljabar
perahu, dan roket 5. Membuat kesimpulan
hubungan impuls dan
sederhana (C3)
perubahan momentum
Pertemuan 3
1. Berdiskusi tentang
3.10.7 Menganalisis penerapan
hukum kekekalan
hukum kekekalan
momentum untuk
momentum pada gerak
11
1
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
11
Pembelajaran Aljabar
momentum linier pada
peristiwa gerak jatuh
bebas dan roket
sederhana (P3)
11
3
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Di dalam ilmu fisika ada konsep tentang impuls dan momentum. Apa dan
bagaimana sebenarnya konsep impuls dan momentum itu. Coba Saudara
telusuri latar belakang diangkatnya materi ini sebagai materi pelajaran fisika
yang cukup penting. Banyak makhluk hidup atau benda di dunia ini setiap hari
melakukan pekerjaan atau aktifitas masing-masing secara rutin. Mahluk hidup
yang ada di bumi ini baik manusia dan benda ternyata selalu berkaitan dengan
impuls dan momentum. Jangankan mahluk hidup ternyata benda matipun
yang bergerak memiliki impuls dan momentum. Ternyata sejak dulu para
ilmuwan ataupun ahli fisika telah tertarik untuk mengungkapkan rahasia
pemahaman mengenai impuls dan momentum.
114
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator 3.10.6 dan 4.10.4 yang
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran guided inquiry (inkuiri
terbimbing).
116
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
118
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
v
x1 x1
t1 t5 t(s) v v(m/s) t1 t5 t(s)
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
v
x1 x1
t1 t5 t(s) v v(m/s) t1 t5 t(s)
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
122
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
x1 v1
t1 t5 t(s) t1 t5 t(s)
124
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
126
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
A1 A1
B1 B2 B B1 B2 B
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil analisis:
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
128
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
130
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
C. Bahan Bacaan
Pada bab ini akan kita bahas tentang impuls dan momentum serta hukum
kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari.
Bowling atau Ten – Pin Bowling merupakan olahraga atau permainan yang
mengandalkan keakurasian, seperti halnya olahraga memanah dan
menembak. Perangkat bowling terdiri atas sepuluh benda seperti botol yang
disebut pin disusun 1 pin – 2 pin – 3 pin – 4 pin membentuk segitiga sama sisi.
1. Momentum
p =m.v
Keterangan :
Jika kita perhatikan persamaan di atas maka kita dapat menentukan jenis
besaran momentum. Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v
adalah besaran vektor, berarti momentum merupakan besaran vektor. Arah p
searah dengan arah vektor kecepatan (v).
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel
yang bergerak.
2. Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya
sesaat. Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat
singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola ditendang,
bola tenis dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja
sangat singkat.
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan
gaya tersebut bekerja. Dari definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.
I = F . ∆t
Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat pula dirumuskan sebagai :
I = m (V2 – V1) = ∆ p
Keterangan :
I = impuls (N s ; kg ms-1)
F = gaya yang bekerja (N)
∆t = perubahan waktu selama gaya bekerja (s)
∆ p = perubahan momentum (kg ms-1)
m = massa benda (kg)
V2 = kecepatan akhir (ms-1)
V1 = kecepatan awal (ms-1)
132
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Besar impuls yang dilakukan oleh sebuah gaya sama dengan luas daerah di
bawah grafik gaya terhadap waktu.
Besarnya impuls sangat sulit untuk diukur secara langsung. Namun, ada cara
yang lebih mudah untuk mengukur impuls yaitu dengan bantuan momentum.
Berdasarkan hukum II Newton, apabila suatu benda dikenai suatu gaya, benda
akan dipercepat. Besarnya percepatan rata-rata adalah
𝐹
a =
𝑚
F . ∆t = m (V2 – V1)
I = m (V2 – V1)
I = p – p0
I = ∆p
Keterangan :
I = impuls (N s ; kg ms-1)
∆p = perubahan momentum (kg ms-1)
Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada
suatu benda sama dengan perubahan momentumnya. Penjumlahan
momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor, secara matematis:
p = p1 + p2
Jika dua vektor momentum p1 dan p2
Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor.
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar
yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan
momentum total sesudah tumbukan”.
Ketika menggunakan persamaan ini, kita harus memerhatikan arah kecepatan
tiap benda.
Hukum Kekekalan Momentum
134
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Tumbukan
Tumbukan atau lentingan bisa dikatakan juga sebagai pantulan, karena terjadi
pada dua buah benda yang saling berpadu dan memantul akibat dari paduan
tersebut. Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tumbukan yang
paling sederhana, yaitu tumbukan sentral. Tumbukan sentral adalah
tumbukan yang terjadi bila titik pusat benda yang satu menuju ke titik pusat
benda yang lain.
Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat keduanya bergerak saling
mendekati. Ketika benda tersebut mempunyai kecepatan dan massa, maka
benda itu pasti memiliki momentum (p = m .v) dan juga energi kinetik (EK = ½
m . v2). Tumbukan dibedakan menjadi beberapa jenis :
1) Tumbukan lenting sempurna
2) Tumbukan lenting sebagian
3) Tumbukan tidak lenting sama sekali
Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui berdasarkan nilai
koefisien tumbukan (koefisien restitusi) dari dua benda yang bertumbukan.
136
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Jenis-jenis tumbukan :
a) Tumbukan lenting sempurna
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan energi dan
hukum kekekalan momentum. Dengan persamaan sebagai berikut:
1) Hukum kekekalan momentum
Keterangan:
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
v1 = kecepatan awal benda 1 (ms-1 )
v2 = kecepatan awal benda 2 (ms-1)
v1’ = kecepatan akhir benda 1 (ms-1 )
v2’ = kecepatan akhir benda 2 (ms-1 )
2) Kekekalan energi kinetik :
EK1 + EK2 = EK1’ + EK2’
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
bola akhirnya berhenti. Hal yang perlu kita perhatikan adalah ketinggian
maksimal yang dicapai pada setiap tahap pemantulan selalu berbeda. Pada
pantulan ke dua, bola mencapai titik tertinggi yang lebih rendah dari pantulan
pertama begitu seterusnya.
Kenyataan ini memberikan arti bahwa kecepatan bola sebelum menumbuk
lantai lebih besar dari kecepatan bola setelah tumbukan, sehingga koefisien
restitusi pada kejadian ini berkisar antara nol sampai satu (0< e < 1).
Tumbukan seperti ini disebut tumbukan lenting sebagian atau tumbukan
elastis sebagian.
Pada peristiwa pemantulan bola pada lantai, energi kinetik yang dimiliki bola
tidak tetap. Ini dapat dilihat dari kecepatan bola yang berubah sebelum dan
sesudah tumbukan. Jadi, hukum kekekalan energi kinetik pada tumbukan
lenting tidak berlaku. Akan tetapi, hukum kekekalan energi mekanik tetap
berlaku. Hal ini diakibatkan karena sebagian energi kinetik yang hilang telah
diubah menjadi bentuk lainya, seperti energi potensial, energi panas, atau
energi yang merusak lantai.
Pada kasus bola yang dijatuhkan dari ketinggian h, sehingga dipantulkan
dengan ketinggian h’, maka memiliki nilai koefisien elastisitas sebesar:
keterangan:
h’ = tinggi pantulan benda
h = tinggi benda semula / tinggi pantulan sebelumnya
c) Tumbukan tidak lenting sama sekali
Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi jika dua benda setelah tumbukan
menjadi satu dan bergerak bersama-sama. Contoh sederhana dari tumbukan
tidak lenting sama sekali adalah tumbukan dua bola yang akhirnya bergabung
menjadi satu yang akhirnya bergerak bersama dengan kecepatan yang sama
pula. Kejadian ini dapat dijelaskan dengan hukum kekekalan momentum
138
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Bagian ini memuat contoh soal-soal topik usaha dan energi yang muncul di UN
tiga tahun terakhir dan kurang berhasil dijawab oleh peserta didik. Selain itu,
bagian ini memuat pembahasan tentang cara mengembangkan soal HOTS yang
disajikan dalam bentuk pemodelan, sehingga dapat dijadikan acuan oleh
saudara ketika mengembangkan soal topik ini. Saudara perlu mencermati
dengan baik bagian ini, sehingga saudara dapat terampil mengembangkan soal
yang mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang termasuk HOTS.
A. Pembahasan Soal-soal
1. Perhatikan gambar!
Dua bola dengan massa yang sama dijatuhkan pada bidang licin berbentuk
setengah lingkaran dengan jari-jari 1,8 m. Jika kedua bola bertumbukan
lenting sempurna, kecepatan bola 1 sesaat setelah tumbukan adalah ..... ms-1
A. 0
B. 3
C. 6
D. 10
E. 12
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
EPA = EKB
m g hA = ½ m vB2
140
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
v2 - v1 = 𝑣1′ - 𝑣2′
6 – (-6) = 𝑣1′ - 𝑣2′
𝑣1′ - 𝑣2′ = 12 ..... (1)
-2𝑣2′ = 12
𝑣2′ = −6 ms-1
𝑣1′ = 6 ms-1
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
E. 0,6
Kunci Jawaban : E
Pembahasan :
Kondisi 1
EP = EK’
m g h = ½ mv2
v = 4 ms-1
Kondisi 2
v’ = 1 ms-1
v = 4 ms-1
I = ∆ p = m (v – v’)
I = 0,2 (4 – 1)
I = 0,6 Ns
3. Perhatikan gambar!
142
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
D. √3 : 2
E. √3 : 3
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
𝑚𝐵 + 𝑚𝑃
𝑉𝑃1 𝑚𝑃
√2 𝑔 ℎ1 √40 2
= 𝑚𝐵+ 𝑚 = =
𝑉𝑃2 𝑃 √2 𝑔 ℎ √30 √3
𝑚𝑃 2
VP1 : VP2 = 2 : √3
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Hukum kekekalan momentum
M P V P + M Q V Q = M P V P ’ + MQ V Q ’
8M v + 0 = 8M VP’ + M VQ’
8 V = 8 VP’ + VQ’ ............... (1)
Koefisien restitusi
𝑉𝑄′ − 𝑉𝑃′
e = ; e = 1 ; V P = V ; VQ = 0
𝑉𝑃 − 𝑉𝑄
8 V P ’ + V Q’ = 8 V
-VP’ + VQ’ = V -
9 V P’ =7V
7 16
VP’ = V ; V Q’ = V
9 9
VR’ = V ; VK’ = 0
A. 0
B. 5,0
144
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
C. 6,9
D. 10,0
E. 11,9
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Hukum kekekalan momentum
6. Sebuah bola bilyar A bermassa 100 gram bergerak menuju bola bilyar B
bermassa sama yang mula-mula dalam keadaan diam seperti gambar.
Besar kecepatan bola A sesudah tumbukan adalah ..... ms-1
A. 5,0
B. √19
C. 4,0
D. √11
E. 3,0
Kunci Jawaban : B
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan :
VBX = 0 ; VBY = 3
VAX’ = 2,5√3
100. VAY’ = - 50
VA’ = √𝑉𝐴𝑋
′2 ′2
+ 𝑉𝐴𝑌
2
VA’ = √(2,5√3 ) + 0,52
146
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.
1. Kisi-kisi Soal
Indikator Nomor
Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Nomor
Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
2 3.10 Mekanika Impuls dan Disajikan 1 L3 Pilihan
Menerapk Momentum gambar Ganda
an konsep grafik
momentu hubungan
m dan gaya dengan
impuls, waktu dari
serta benda A saat
hukum bertumbuka
kekekalan n dengan
momentu benda B,
m dalam peserta
kehidupa didik dapat
n sehari- meghitung
hari energi
kinetik
benda A
setelah
tumbukan
dengan
benda B
dengan
benar
148
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Indikator Nomor
Kompetensi Lingkup Bentuk
No. Materi Soal Level
Dasar Materi Soal
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
3 3.10 Mekanika Impuls dan Disajikan 1 L3 Pilihan
Menerapk Momentum gambar Ganda
an konsep grafik
momentu hubungan
m dan gaya dengan
impuls, waktu dari
serta benda A saat
hukum bertumbuka
kekekalan n dengan
momentu benda B,
m dalam peserta
kehidupa didik dapat
n sehari- meghitung
hari energi
kinetik
benda A
setelah
tumbukan
dengan
benda B
dengan
benar
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.10 Menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep
Airbag (kantong udara) merupakan salah satu fitur
momentum
keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan
dan impuls,
penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag memiliki
serta hukum
Nomor berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint
kekekalan Soal
System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan
momentum
1 Supplemental Inflatable Restraint (SIR). Airbag berfungsi
dalam
melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Airbag
kehidupan
umumnya akan mengembang dari roda kemudi atau dari
sehari-hari
dashboard beberapa milidetik setelah tabrakan. Ketika
LINGKUP MATERI kepala pengemudi telah mengenai airbag, airbag mulai
Mekanika mengempis perlahan sehingga memungkinkan pengemudi
150
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
parah jika mobil Mobil melaju dengan kecepatan 60 km/jam, dan terjadi
bertabrakan
dengan kecepatan kecelakaan hingga bagian mobil depannya hancur dan
tertentu mobil tersebut terhenti seketika. Kejadian tersebut
sementara gaya
impulsif dan mengakibatkan airbag mengembang, selama 20
selang waktu milisekon. Massa supir 70 kg, dan gaya penahan
diketahui.
dari seatbelt sebesar 3,5 x104 N dan airbag sebesar 1,5
x 104 N. Kepala akan terluka/ parah jika dibenturkan
dengan gaya minimal sebesar 104 N. Apakah supir
tersebut selamat atau terluka parah selama kejadian
tersebut?
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pengetahuan/
KOMPETENSI DASAR Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.10 Menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep Benda bermassa m kg bergerak lurus mendatar ke
momentum dan kanan dengan kelajuan v m/s menumbuk benda
impuls, serta
Nomor bermassa 2m kg yang diam. Setelah tumbukan,
hukum kekekalan Soal benda mbergerak ke kanan atas dengan sudut
momentum dalam
2 600 terhadap horizontal dan benda 2m bergerak ke
kehidupan sehari-
kanan bawah dengan sudut yang sama, 600, terhadap
hari
horizontal. Kelajuan benda bermassa 2m sesaat
LINGKUP MATERI setelah tumbukan adalah ….
Mekanika
A. 0.25 v
MATERI B. 0.5 v
Impuls, momentum dan Kunci C. 1.5 v
tumbukan Jawaban
D. 2.0 v
B E. 2,5 v
INDIKATOR SOAL
Disajikan sebuah benda
yang bergerak
menumbuk benda lain
yang sedang diam yang
menimbulkan kedua
benda terpental
membentuk sudut dari
arah semula, peserta
didik dapat menentukan
kecepatan salah satu
benda setelah tumbukan
152
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.10 Menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep
Benda bermassa 2m kg bergerak lurus mendatar ke kanan
momentum dengan kelajuan v m/s kemudian meledak menjadi dua
dan impuls, bagian yang sama. Satu bagian bergerak ke kanan atas dengan
serta hukum sudut 600 terhadap horizontal dan bagian lain bergerak ke
Nomor kanan bawah dengan sudut yang sama, 600, terhadap
kekekalan Soal
horizontal. Kelajuan salah satu bagian ledakan adalah ….
momentum
3 A. 0.25 v
dalam
B. 0.5 v
kehidupan C. 1.5 v
sehari-hari D. 2.0 v
E. 2,5 v
LINGKUP MATERI
Mekanika
MATERI
INDIKATOR SOAL
Disajikan sebuah
benda bergerak
kemudian meledak
menjadi dua bagian
yang membentuk
sudut dari arah
semula, peserta
didik mampu
menghitung
kecepatan salah
satu bagian benda
setelah ledakan
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Refleksi Pembelajaran
154
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KESIMPULAN
Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.10 Menerapkan konsep
momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan
sehari-hari.
dan 4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentuk,
misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana di kelas X.
Berdasarkan KD pengetahuan dapat diketahui bahwa indikator yang
dikembangkan perlu mancapai level analisis (C4). Artinya, KD ini sudah
menuntut Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada
peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi
peserta didik berkreasi. Hal ini berarti Saudara perlu memberikan ruang dan
waktu kepada untuk mengembangkan kreativitasnya
156
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
Topik impuls dan momentum berisi sajian materi yang kontekstual. Dalam hal
ini dicontohkan dengan keberadaan airbag untuk keamanan berkendara,
penerapan konsep impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari dan
cara kerja roket. Keberadaan muatan konteks yang erat dengan kehidupan
sehari-hari dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk belajar dan cepat
memahami.
Sub unit ini dilaksanakan dalam empat kali pertemuan yang masing-masing
pertemuan terdiri dari 2 aktivitas yang bersifat berpusat kepada peserta didik.
Model Problem-based learning yang digunakan memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan saintifik dan mendorong berpikir
tingkat tinggi dalam rangka memecahkan masalah (problem solving).
Di sub unit ini disediakan soal-soal UN terkait impuls dan momentum yang
muncul di ujian nasional tahun 2016, 2017 dan 2018. Disediakan pula
pembahasan soalnya sehingga memudahkan guru dan peserta didik untuk
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
memahami pemecahan soal tersebut dan memprediksi jenis soal yang rutin
muncul di UN. Soal sudah terkategori HOTS tapi model soal serupa setiap
tahunnya, maka guru perlu melatihkan peserta didik memahami secara
mendalam topik hubungan gaya dan getaran dalam kehidupan sehari hari,
soal HOTS yang berbeda dari soal yang pernah muncul di UN.
UMPAN BALIK
Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu
mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen
ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya.
Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur.
NO Aspek Kriteria
1 2 3 4
1 Memahami indikator yang telah
dikembangkan berdasarkan
Kompetensi Dasar
2 Mampu menghubungkan konten
dengan fenomena kehidupan
sehari-hari
3 Merasa bahwa tahapan aktivitas
pembelajaran dapat
mengembangkan HOTS peserta
didik
4 Memahami tahapan aktivitas yang
disajikan dengan baik
158
Unit Pembelajaran
Impuls dan Momentum
NO Aspek Kriteria
1 2 3 4
5 Mampu dengan baik
mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas
6 Memahami dengan baik Lembar
Kerja peserta didik yang
dikembangkan
7 Mampu melaksanakan dengan
baik Lembar Kerja peserta didik
yang dikembangkan
8 Memahami Konten secara
menyuluh dengan baik
9 Memahami prosedur penyusunan
soal HOTS dengan baik
10 Mampu membahas soal HOTS
yang disajikan dengan tepat
Jumlah
Jumlah Total
1 = tidak menguasai
2 = menguasai
3 = sangat menguasai
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
160
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
PENUTUP
Saudara perlu memahami unit-unit dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit
perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut oleh Saudara bersama rekan sejawat
guru Fisika lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) di MGMP masing-masing. Kajian semua komponen unit pembelajaran
yang disajikan perlu dilakukan, sehingga dapat Saudara mendapatkan
gambaran teknis mengenai cara mengimplementasikan di kelas. Selain itu,
diharapkan dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan
dihadapi.
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
164
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
DAFTAR PUSTAKA
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN
166
Paket Unit Pembelajaran
Paket Judul Unit
167