Mekanika
Penulis:
Sri Munarsih, M.Pd
Purnawati, S.Pd
Susiyanti, S.Pd
Yoyok Prasetya, M.Pd
Penyunting:
Dr. Hari Wisodo, S.Pd, M.Si
Dr. Sunaryono, S.Pd, M.Si
Prof. Dr. Arif Hidayat, M.Si
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas
yang diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud
meliputi kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).
v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.
vi
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian
Nasional (UN).
Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.
vii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
viii
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
DAFTAR ISI
Hal
ix
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
Paket Unit Pembelajaran Mekanika ini terdiri dari 6 unit pembelajaran, yaitu
Unit Pembelajaran 1 Besaran dan Pengukuran, Unit Pembelajaran 2 Gerak
dan Gaya, Unit Pembelajaran 3. Usaha dan Energi, Unit Pembelajaran 4.
Momentum dan Impuls, Unit Pembelajaran 5. Kesetimbangan Benda Tegar
dan Unit Pembelajaran 6 Elastisitas. Setiap unit pembelajaran berkaitan
dengan satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A),
Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program
Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3). Unit-unit tersebut sebaiknya
dipelajari secara berurutan, namun bisa juga dipelajari secara terpisah
tergantung pada kebutuhan. Guru dapat langsung mempelajari unit-unit
tertentu yang dibutuhkan tanpa mempelajari unit sebelumnya.
1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Judul Unit
Penulis:
Sri Munarsih, M.Pd
Penyunting:
Dr. Hari Wisodo
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
DAFTAR ISI
Hal
7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
8
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
DAFTAR GAMBAR
Hal
9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
10
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
fisika SMK kelompok Teknologi dan Rekayasa untuk memahami topik
Besaran dan Pengukuran. Unit ini memuat kompetensi dasar, target
kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi, aplikasi besaran dan
pengukuran dalam kehidupan sehari-hari, bahan bacaan, soal-soal tes Ujian
Nasional (UN) atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian
Masuk Politeknik Negeri (UMPN), contoh Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) dan contoh pengembangan soal HOTS.
11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
12
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Kelas/
No Kompetensi Dasar Target Kompetensi
Semester
3.1 Menerapkan prinsip- 1. Menerapkan prinsip-prinsip X/1
prinsip pengukuran pengukuran besaran fisis pada
besaran fisis, angka bidang teknologi dan rekayasa
penting dan notasi 2. Menerapkan angka penting pada
ilmiah pada bidang bidang teknologi dan rekayasa
teknologi dan 3. Menerapkan notasi ilmiah pada
rekayasa bidang teknologi dan rekayasa
13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
notasi ilmiah pada bidang teknologi dan rekayasa dan KD 4.1. Melakukan
pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat serta mengikuti aturan angka penting. Untuk mempermudah
menentukan kesesuaian indikator dengan tuntutan KD maka IPK
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu IPK pengetahuan dan IPK
keterampilan. IPK pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif, sedangkan IPK keterampilan terkait dengan
keterampilan bertindak dan keterampilan berpikir yang meliputi
keterampilan abstrak dan keterampilan kongkrit.
IPK dijabarkan menjadi tiga kategori, yaitu IPK Pendukung, IPK Kunci, dan
IPK Pengayaan. Penjabaran IPK dapat digunakan guru sebagai kontrol dan
acuan dalam mengukur ketercapaian KD. Rincian IPK. yang dikembangkan
pada unit ini terdapat pada Tabel 2..
IPK Pendukung
14
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
IPK Kunci
IPK Pengayaan
15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
16
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Calon peserta didik baru mengikuti tes khusus pengukuran tinggi dan berat
badan di SMK. Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK, para calon
peserta didik diwajibkan mengikuti tes khusus seperti tes buta warna,
pengukuran tinggi dan berat badan serta wawancara untuk menyaring
peserta didik yang secara fisik nantinya mampu segera terjun di dunia kerja.
C. Alat Suntik
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan
atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston
di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung depannya dapat
dilengkapi dengan jarum suntik untuk membantu mengarahkan aliran ke
dalam atau keluar tabung. Volume alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml,
18
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
dan yang lainnya. Gambar 3. adalah contoh alat suntik untuk menginfus
pasien di rumah sakit.
Di rumah sakit, khususnya di ruang ICU, pasien sering diberi obat melalui
infus dengan volume per satuan waktunya sangat teliti. Pemberian tersebut
tidak dapat dilakukan dengan menggunakan infus gantung. Infus diberikan
dengan menempatkan obat dalam jarum suntik kemudian didorong
perlahan-lahan dengan pompa jarum suntik.
19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
20
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
SOAL-SOAL US/USBN
No Soal
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C1)
Indikator yang : 3.1.7. Membedakan besaran pokok dan
bersesuaian besaran turunan
Diketahui : Macam-macam besaran
Ditanyakan : Yang termasuk besaran pokok
Materi yang dibutuhkan : Besaran Pokok dan Besaran Turunan
21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Aplikasi (C3)
Indikator yang : 3.1.10. Menggunakan faktor konversi untuk
bersesuaian mengubah sistem satuan yang satu ke dalam
sistem satuan yang lain
Diketahui : Kecepatan 20 m/s
Ditanyakan : Kecepatan dalam km/jam
Materi yang dibutuhkan : Konversi satuan besaran kecepatan
22
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
No Soal
No Besaran Satuan
1 panjang cm
2 kecepatan m/s
3 usaha joule
4 jumlah zat mol
5 volume cm3
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman (C2)
Indikator yang : 3.1.1. Menjelaskan konsep besaran
bersesuaian 3.1.2. Menjelaskan konsep satuan
Diketahui : Macam-macam satuan besaran pokok dan
satuan besaran turunan
Ditanyakan : Satuan besaran pokok
Materi yang dibutuhkan : Satuan Besaran Pokok dan Satuan Besaran
Turunan
23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Soal
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C2)
Indikator yang : 3.5.14. Menuliskan hasil pengukuran besaran
bersesuaian fisis sesuai dengan ketelitian alat ukur yang
digunakan.
Diketahui : Gambar skala yang ditunjukkan mikrometer
sekrup
Ditanyakan : Hasil pengukuran
Materi yang dibutuhkan : Menentukan hasil pengukuran menggunakan
mikrometer sekrup
24
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
No Soal
A. 3.19
B. 3,21
C. 3,25
D. 3,69
E. 3,71
Identifikasi
Kelas/Semester : X/1
Level kognitif : Pemahaman(C2)
Indikator yang : 3.5.14. Menuliskan hasil pengukuran besaran
bersesuaian fisis sesuai dengan ketelitian alat ukur yang
digunakan.
Diketahui : Gambar skala yang ditunjukkan mikrometer
sekrup
Ditanyakan : Hasil pengukuran
Materi yang dibutuhkan : Menentukan hasil pengukuran menggunakan
mikrometer sekrup
25
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
26
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
27
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi besaran dan
satuan yang sudah dipelajari di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat besaran
dan satuan dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati tayangan gambar dan berita tentang tera
ulang timbangan di pasar dan pengukuran tinggi badan serta berat
28
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi cerita dan gambar dihubungkan dengan
besaran, satuan dan pengukuran melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diharapkan antara lain:
a. Besaran apakah yang diukur?
b. Dinyatakan dalam satuan apa hasil pengukurannya?
c. Mengapa alat ukur perlu dikalibrasi?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 1 tentang Besaran dan Satuan
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet.
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 1
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang besaran dan satuan, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang besaran dan satuan
berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang pengukuran besaran mekanik
Tujuan aktivitas 2:
30
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang pengukuran besaran mekanik serta
lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
besaran dan satuan
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat pengukuran
besaran mekanik dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati alat-alat ukur besaran mekanik antara lain
mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, dan stopwacth
kemudian menanggapi dengan memberikan komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan alat-
alat ukur besaran mekanik melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Bagaimana cara menggunakan alat tersebut ?
b. Bagaimana cara membaca hasil pengukurannya?
c. Bagaimana ketelitian alat tersebut?
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 2 tentang Pengukuran Besaran
Mekanik
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan LKPD 2 dengan menggali informasi dari referensi yang
sudah disiapkan yaitu buku dan internet
31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 2
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang pengukuran besaran mekanik, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pengukuran besaran
mekanik berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
14. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
15. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang pengukuran besaran listrik
Tujuan aktivitas 3:
32
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan yaitu tentang pengukuran besaran listrik serta
lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
pengukuran besaran mekanik
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat pengukuran
besaran listrik dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
4. Peserta didik mengamati alat-alat ukur besaran listrik antara lain
amperemeter, volmeter, ohmmeter dan multimeter kemudian
menanggapi dengan memberikan komentar
Mengidentifikasi Masalah
5. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan alat-
alat ukur besaran listrik melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Bagaimana cara menggunakan alat tersebut ?
33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengumpulkan Data
6. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
7. Peserta didik mempelajari LKPD 3 tentang Pengukuran Besaran Listrik
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan LKPD 3 dengan menggali informasi dari referensi yang
sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
9. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 3
Memverifikasi
10. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang pengukuran besaran listrik, kelompok yang lain
memperhatikan dan menanggapi
11. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
12. Peserta didik membuat kesimpulan tentang pengukuran besaran listrik
berdasarkan hasil diskusi
13. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
34
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 1
Tujuan:
1. Memahami besaran, satuan, dimensi dan konversi satuan.
2. Menentukan dimensi besaran turunan.
3. Mengkonversikan hasil pengukuran suatu besaran.
Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan berikut
dengan jelas dan tepat.
36
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 2
Tujuan:
1. Memahami angka penting dalam pengukuran
2. Memahami notasi ilmiah dalam pengukuran
Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan berikut
dengan jelas dan tepat.
1. Tuliskan 4 aturan angka penting.
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan aturan angka penting, tentukan banyaknya angka penting
pada hasil pengukuran berikut:
Besaran yang Hasil Yang termasuk Banyaknya Angka
diukur Pengukuran Angka Penting Penting
Volume air 12,5 cm3
Massa jenis air 1000 kg.m-3
Massa partikel 0,0008 gram
Tekanan udara 130000 milibar
Tinggi menara 170,02 m
38
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 1
A. Tujuan
1. Memahami penggunaan jangka sorong dalam pengukuran.
2. Menentukan ketelitian pengukuran menggunakan jangka sorong
C. Langkah Kerja
1. Menuliskan bagian-bagian Jangka Sorong:
1) Siapkan jangka sorong dan amatilah bagian-bagiannya
2) Tuliskan bagian-bagian dan fungsi jangka sorong pada tabel
berikut ini
40
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Mengukur Kedalaman:
1) Putarlah pengunci ke kiri
2) Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh
dasar benda
3) Putar pengunci ke kanan
4) Bacalah skala utama dan skala noniusnya
5) Tuliskan hasilnya ke dalam tabel dan hitung rata-rata hasil
pengukurannya
6) Ulangi langkah 1 s.d. 5 untuk benda yang berbeda
42
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
D. Tugas
1. Ketelitian jangka sorong adalah ............ mm
2. Hasil pengukuran berikut ini adalah :
43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 2
A. Tujuan
Menyajikan hasil pengukuran volume benda menggunakan mistar dan jangka
sorong
C. Langkah Kerja
1. Dengan menggunakan mistar ukurlah panjang, lebar dan tinggi balok
sebanyak 1 kali kemudian tuliskan hasilnya lengkap dengan
ketidakpastiannya dalam Tabel 1.
2. Ulangi langkah 1 dengan menggunakan jangka sorong
3. Dengan menggunakan mistar ukurlah panjang dan diameter tabung
sebanyak 1 kali lengkap dengan ketidakpastiannya kemudian tuliskan
hasilnya dalam Tabel 2.
4. Ulangi langkah 3 dengan menggunakan jangka sorong
5. Hitunglah volume tabung dari hasil pengukuran menggunakan mistar
dan jangka sorong dan lengkapi tabelnya.
D. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengukuran Balok
Panjang Lebar Tinggi Volume
Alat (mm) (mm) (mm) (mm3)
Ukur
p ∆p l ∆l t ∆t V ∆V
Mistar
Jangka
Sorong
44
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Mistar
Jangka
Sorong
E. Kesimpulan
1. Bandingkan hasil pengukuran volume balok menggunakan mistar dan
jangka sorong.
2. Bandingkan hasil pengukuran volume tabung menggunakan mistar dan
jangka sorong.
3. Tuliskan kesimpulan dari pengukuran yang sudah dilakukan
F. Tugas
Buatlah Laporan Praktikum berdasarkan hasil percobaan dengan
ketentuan: diketik pada kertas A4 dengan ukuran huruf Time New
Roman 12, 1½ spasi dengan format:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja
E. Data Hasil Percobaan
F. Analisis Data dan Pembahasan
G. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 1
A. Tujuan
1. Memahami fungsi alat ukur listrik
2. Menentukan hasil pengukuran besaran listrik
B. Petunjuk Kerja:
Setelah membaca materi besaran dan satuan, jawablah pertanyaan
berikut dengan jelas dan tepat.
2. Voltmeter
3. Ohmmeter
4. Multimeter
46
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
(a) (b)
(c) (d)
47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 2
A. Tujuan
1. Mengukur hambatan, kuat arus listrik dan tegangan menggunakan
multimeter
2. Membaca hasil pengukuran hambatan, kuat arus listrik dan
tegangan menggunakan multimeter
3. Menyajikan laporan hasil pengukuran hambatan, kuat arus listrik
dan tegangan menggunakan multimeter
B. Dasar Teori
Multimeter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik. Multimeter
disebut juga dengan Avometer berasal dari AVO dan meter, “A” untuk
ampere, “V” untuk volt, dan “O” untuk ohm. Bagian-bagian multimeter
antara lain skala, pointer (jarum penunjuk), selektor batas ukur,
pengaturan posisi jarum 0 ohm, terminal, dan probe, sebagaimana
gambar berikut.
48
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
D. Langkah Kerja
a. Mengukur hambatan listrik:
1. Mempersiapkan semua alat dan bahan percobaan.
2. Memasang ujung kabel probe hitam ke terminal yang sesuai.
3. Mengatur posisi titik nol multimeter dengan menyentuhkan probe
merah dan probe hitam, kemudian memutar tobol secara perlahan
hingga mengarah ke angka nol (0)
4. Memutar tombol selektor dan menempatkan pengukuran yang
akan digunakan
5. Ubah batas ukur fungsi Ohmmetrer sampai skala terbaca dengan
tepat.
6. Mencari dua titik kontak listrik (kaki) dari komponen yang akan
diukur(resistor), tekan probe hitam dan probe merah pada masing
(kaki).
49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
50
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
E. Tabel
Hasil Pengukuran
1. Tabel Data Pengukuran Hambatan Listrik
Skala Skala Batas Besar
No Hambatan
Terbaca Maksimum Ukur Hambatan
1. Resistor A
2. Resistor B
3. Resistor C
51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
F. Tugas
Buatlah Laporan Praktikum berdasarkan hasil percobaan sesuai
dengan ketentuan:
Diketik pada kertas A4 dengan ukuran huruf Time New Roman 12, 1½
spasi dengan format:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan
B. Dasar Teori
C. Alat dan Bahan
D. Langkah Kerja
E. Data Hasil Percobaan
F. Analisis Data dan Pembahasan
G. Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
52
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
C. Bahan Bacaan
Besaran
Segala sesuatu yang bisa diukur disebut besaran. Hasil pengukuran suatu
besaran dinyatakan dalam bilangan dan satuan. Setiap besaran memiliki
satuan yang berbeda dengan besaran lainnya, meskipun tidak semua besaran
memiliki satuan. Contoh besaran fisika yang tidak mempunyai satuan adalah
indeks bias cahaya dan massa jenis relatif.
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan dan tidak
tergantung pada satuan dari besaran lain. Berdasar Konferensi Umum
mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh
sebagaimana terdapat dalam Tabel 3. berikut:
Satuan
Lambang
No Nama Besaran Internasional Lambang Satuan
Besaran
(SI)
1. Panjang l meter m
2. Massa m kilogram kg
3. Waktu t sekon s
4. Suhu T kelvin K
5. Kuat Arus Listrik i ampere A
6. Intensitas Cahaya I kandela cd
7. Jumlah Zat N mole mol
53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang tersusun dari besaran pokok,
sehingga satuannya juga tersusun dari satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan seperti Tabel 4. berikut:
54
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
1. Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai tetapi tidak
memiliki arah. Contoh besaran skalar adalah panjang, massa, waktu, suhu,
volume, energi dan daya
2. Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah Contoh
besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum,
gaya, rapat arus listrik, medan listrik dan medan magnet.
Satuan
Besaran pokok dan besaran turunan dapat diukur dan dinyatakan dalam
satuan baku maupun satuan tidak baku. Satuan baku atau satuan standar
adalah satuan yang telah diakui dan berlaku secara internasional, misalnya
satuan panjang adalah meter, satuan massa adalah kilogram dan satuan
waktu adalah sekon. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak berlaku
secara internasional atau hanya berlaku pada daerah-daerah tertentu,
misalnya satuan panjang di Indonesia digunakan jengkal dan depa sedangkan
di Inggris digunakan inci dan kaki.
Pada tahun 1795 para ilmuwan di perancis menciptakan sistem satuan yang
dikenal dengan Sistem Metrik untuk mengatasi kesulitan tersebut. Sistem
55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
satuan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem MKS (meter-kilogram-
sekon) dan sistem cgs (centimeter-gram-sekon). Pada tahun 1960, Sistem
Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI).
Pada tahun 1983, definisi standar meter diubah lagi menjadi satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa pada selang
1
waktu sekon, dengan anggapan bahwa kecepatan cahaya di
299.792.458
dalam ruang hampa selalu konstan sebesar 299.792.458 meter per sekon.
Meter standar inilah yang masih digunakan sampai saat ini.
56
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1
satuan suhu yang nilainya sama dengan kali suhu titik tripel air
273,15
(suhu ketika terjadi kesetimbangan antara wujud cair, gas dan padat).
58
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
0,012 kg karbon-12 (C-12). Satu mol zat terdiri dari 6,022x1023 buah
partikel.
59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Dimensi
Satuan Notasi
No. Besaran Pokok Dimensi
Internasional Satuan
1. Panjang meter m [L]
2. Massa kilogram kg [M]
3. Waktu sekon s [T]
4. Suhu kelvin K [θ]
5. Kuat Arus Listrik ampere A [I]
6. Intensitas Cahaya kandela cd [J]
7. Jumlah Zat mole mol [N]
60
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Besaran Satuan
No. Notasi Satuan Dimensi
Tambahan Internasional
1. Sudut radian rad -
2. Sudut Ruang steradian sr -
61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Konversi Satuan
Konversi satuan dapat diartikan sebagai mengubah nilai suatu satuan ke nilai
satuan lain dan tidak mengubah nilai dari suatu besaran. Konversi satuan
dapat dilakukan dalam sistem satuan yang sama maupun dalam sistem
satuan yang berbeda. Konversi satuan dalam sistem yang sama misalnya
mengubah salah satu satuan dalam sistem internasional ke satuan lain dalam
sistem yang sama. Dalam konversi ini pengubahan satuan dapat
menggunakan faktor konversi atau dengan bantuan tangga konversi.
Konversi satuan dalam sistem satuan yang berbeda misalnya mengubah nilai
dari suatu sistem satuan sistem Inggris ke sistem Satuan Internasional atau
sebaliknya.
Angka Penting
Semua angka yang didapatkan dari hasil pengukuran disebut angka penting.
Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang
diragukan)
Aturan-aturan untuk menyatakan apakah suatu angka termasuk angka
penting atau bukan adalah sebagai berikut.
62
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak ada angka yang
ditaksir) yang diperoleh dari kegiatan membilang. Misalnya, jumlah siswa
43 orang, jumlah kelereng dalam kotak 25 butir.
63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Notasi Ilmiah
𝛼 × 10𝑛
Dengan 1 ≤ α < 10 menyatakan bilangan penting, n adalah bilangan bulat
(boleh positif atau negatif), dan 10n menyatakan orde.
64
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Nama
Bilangan Orde Simbol
Awalan
1.000.000.000.000.000.000.000.000 1024 zetta Z
1.000.000.000.000.000.000.000 1021 yotta Y
1.000.000.000.000.000.000 1018 Eksa E
1.000.000.000.000.000 1015 Peta P
1.000.000.000.000 1012 Tera T
1.000.000.000 109 Giga G
1.000.000 106 Mega M
1.000 103 kilo k
100 102 hekto h
10 101 deka da
0,1 10-1 desi d
0,01 10-2 centi c
0,001 10-3 mili m
0,000.001 10-6 mikro µ
0,000.000.001 10-9 nano n
0,000.000.000.001 10-12 piko p
0,000.000.000.000.001 10-15 femto f
0,000.000.000.000.000.001 10-18 atto a
0,000.000.000.000.000.000.001 10-21 zepto z
0,000.000.000.000.000.000.000.001 10-24 yocto y
65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Pengukuran Panjang
Pengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan
mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut
memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Ketelitian didefinisikan
sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam suatu
pengukuran. Ketelitian pengukuran berhubungan dengan skala terkecil
dari alat ukur yang digunakan dalam pengukuran.
a. Mistar
Berdasarkan skala terkecilnya, ada berbagai macam mistar. Mistar yang
skala terkecilnya 1 mm disebut mistar berskala mm dan yang skala
terkecilnya 1 cm disebut mistar berskala cm. Mistar yang biasa digunakan
di sekolah adalah mistar mm, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Satu
bagian skala terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm, sehingga
ketelitian mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm.
66
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
benda berada di antara garis skala 114 mm dan 115 mm. Hasil
pengukuran panjang tersebut ditulis 114,5 mm. Angka terakhir, yaitu
angka 5 adalah angka taksiran.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas
ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang.
Jangka sorong dapat dibedakan menjadi dua jenis; yaitu jangka sorong
analog dan jangka sorong digital seperti tampak pada Gambar 7 dan
Gambar 8 berikut:
67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jika kita cermati secara umum bentuk jangka sorong analog maupun
digital memiliki banyak kesamaannya; yaitu terdiri dari skala utama,
skala nonius, rahang tetap, rahang geser, batang pengukur kedalaman,
dan pengunci seperti ditunjukkan pada Gambar 9:
68
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
1) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan
rahang sorong (geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala
nonius! Jika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama membentuk
garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk pengukuran.
4) Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka di belakang
koma. Kemudian lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis
angka yang segaris antara skala utama dan skala nonius, yaitu dua angka di
belakang koma.
69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hingga 0,01
mm. Mikrometer ini dap at digunakan untuk mengukur panjang,
ketebalan maupun diameter dari benda-benda yang cukup kecil
seperti lempeng baja, aluminium, kabel, kawat, kertas dan besaran
panjang lainnya.
70
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5) Amati skala utama yang paling dekat dengan skala putar nonius.
6) Amati skala nonius yang paling berimpitan dengan skala utama.
7) Hasil pengukuran besaran panjang benda adalah jarak skala utama ke titik
nol nonius ditambah jumlah garis skala nonius dari nol sampai skala nonius
yang paling berimpitan dengan skala utama.
2. Pengukuran Massa
Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca lengan, neraca
pasar, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah satu jenis neraca yang
sering digunakan di laboratorium adalah neraca Ohauss. Neraca ini
72
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai
batas ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga
disebut neraca 0hauss-310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas
ketelitian 0,1 g dengan batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut
neraca 0hauss-2610. Kedua jenis neraca Ohauss ini sering digunakan di
laboratorium
Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan,
lengan belakangnya memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran
skala memuat angka satuan dan seperseratusan. Cara menimbangnya
sebagai berikut:
1) Atur sistem pengatur khusus sehingga saat belum ada beban dan semua
beban geser skala pada posisi nol, neraca berada dalam keadaan setimbang
(penunjuk segaris dengan angka nol).
2) Letakkan benda yang akan diukur pada tempat beban.
3) Atur beban geser pada skala sehingga neraca berada pada posisi setimbang
73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
74
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
3. Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan
stopwatch. Jenis stopwatch cukup banyak dan biasanya memiliki tiga
tombol yaitu tombol start, stop dan reset. Tombol start berfungsi untuk
menjalankan stopwatch dan tombol stop untuk menghentikan nya.
Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur stopwatch ke posisi
nol. Gambar 17 merupakan contoh stopwatch jarum dan stopwatch
digital.
Gambar 17 Stopwatch
Sumber: www.google.co.id
75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Pengukuran Volume
Volume merupakan salah satu contoh besaran turunan. Pengukuran
volume benda cair dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur.
Gambar 18 menunjukkan contoh gelas ukur.
Gelas ukur biasanya terbuat dari kaca atau plastik yang dilengkapi
dengan skala. Cara pengukuran volume benda cair cukup dengan
memasukkan benda cair kedalam gelas ukur kemudian hasilnya dapat
76
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
diamati pada skala yang sejajar dengan permukaan zat cair. Pengukuran
volume zat cair yang lebih teliti dapat menggunakan jarum suntik seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.
Mula-mula gelas ukur diisi air sampai skala tertentu sedemikian rupa
sehingga apabila benda yang akan diukur dimasukkan dapat tercelup
seluruhnya tanpa ada air yang tumpah. Zat padat misalnya batu kemudian
77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
78
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Dari 7 besaran pokok ternyata hanya satu saja yang termasuk besaran listrik
yaitu kuat arus listrik yang satuannya ampere. Satuan-satuan listrik yang lain
seperti volt, ohm, farad, coulomb dan lain-lain dijabarkan dari satuan ampere
tersebut. Tabel 7 berikut menunjukkan besaran-besaran listrik dan
satuannya.
Alat ukur listrik adalah alat untuk mengukur besaran-besaran listrik. Dalam
perkembangannya, banyak upaya yang dilakukan untuk mengkonversikan
besaran-besaran fisis ke dalam besaran listrik, karena dengan besaran listrik
tersebut memudahkan pengolahan data yang diperoleh sehingga hasil
pengukuran dan pengolahan datanya dapat langsung disajikan dalam bentuk
digital dan bahkan dalam layar komputer.
1. Amperemeter
Ampermeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat
arus listrik. Alat ukur ini ditunjukkan seperti gambar 20. Dalam
penggunaannya ampermeter dirangkai secara seridengan rangkaian yang
akan diukur kuat arusnya.
79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 20 Amperemeter
Sumber: www.google.co.id
2. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan
dalam suatu rangkaian listrik. Untuk mengukur beda potensial antara dua
titik pada suatu komponen, kedua terminal voltmeter harus dihubungkan
dengan kedua titik yang tegangannya akan diukur sehingga terhubung
secara paralel dengan komponen tersebut.
Gambar 21 Voltmeter
Sumber: www.google.co.id
80
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
3. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur besarnya hambatan listrik.
Besarnya hambatan yang diukur dinyatakan dalam satuan ohm. Prinsip
kerja alat ini berdasarkan hukum Ohm.
Gambar 22 Ohmmeter
Sumber: www.google.co.id
4. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus,
tegangan (beda potensial) dan hambatan. Alat ukur ini dilengkapi dengan
suatu alat penyearah sehingga dapat digunakan sebagai alat pengukur
tegangan arus searah maupun tegangan arus bolak-balik (AC/DC).
Kelebihan dari alat ini dibandingkan dengan voltmeter dan amperemeter
adalah mempunyai banyak pilihan batas ukur maksimum sehingga sangat
praktis dalam penggunaannya. Multimeter sering disebut juga dengan
AVO meter, berasal dari AVO dan meter, “A” untuk ampere, “V” untuk volt,
dan “O” untuk ohm. Terdapat 2 jenis multimeter yaitu analog dan digital
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 23 berikut.
81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
82
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Skala terbaca
Hasil yang diukur = x batas ukur
skala maksimum
83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
di mana 𝑥 adalah hasil pengukuran terhadap nilai benar x0, dan ∆𝑥 adalah
ketidakpastiannya.
∑ xi
𝑥̅ =
𝑁
Berdasarkan analisis statistik maka ketidakpastian pengukuran
berulang dapat dinyatakan sebagai simpangan baku nilai rata-rata
sampel yang dapat dinyatakan:
∑ 2 (∑ 𝑥𝑖 )2
1 √𝑁 𝑥𝑖 −
∆𝑥 = 𝑠𝑥̅ =
𝑁 𝑁−1
84
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
85
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
86
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini adalah pembahasan soal-soal US/USBN dua tahun terakhir dan soal
UMPN yang telah di sajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan atau
penyelesaian soal yang disajikan di sini bukan merupakan satu-satunya cara yang
benar, melainkan sebagai alternatif dan sumber ide bagi guru dalam membahas
soal-soal sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
besaran pokok dan besaran turunan Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai
berikut:
87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
konversi satuan. Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
Diketahui :
kecepatan = 20 m/s
Ditanya :
kecepatan = ....... km/jam
Penyelesaian :
Faktor konversi satuan:
1 km = 1000 m
1 jam = 3600 s
3600
20 m/s = 20 x 1000 km/jam = 72 km/jam
88
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
No Besaran Satuan
1 panjang cm
2 kecepatan m/s
3 usaha joule
4 jumlah zat mol
5 volume cm3
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai konsep
satuan besaran pokok dan satuan besaran turunan dalam Sistem Internasional(SI).
Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Skala utama mikrometer menunjukkan skala 4 mm. Garis skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah garis pada angka 47 yang artinya 0,47 mm.
Jadi hasil pengukurannya adalah: 4 mm + 0,47 mm = 4,47 mm
90
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
A. 3.19
B. 3,21
C. 3,25
D. 3,69
E. 3,71
Untuk dapat menyelesaikan soal tersebut peserta didik harus menguasai cara
membaca hasil pengukuran besaran panjang menggunakan mikrometer sekrup.
Penyelesaian dari soal di atas adalah sebagai berikut:
Skala utama mikrometer menunjukkan skala 3,5 mm. Garis skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah garis pada angka 21 yang artinya 0,21 mm.
Jadi hasil pengukurannya adalah: 3,5 mm + 0,21 mm = 3,71 mm
91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi yang
telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk mengukur
indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.
KISI-KISI SOAL
92
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR
SOAL
Disajikan
macam-
macam
penulisan
hasil
pengukuran
94
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
suatu
besaran,
peserta didik
dapat
menentukan
penulisan
yang benar
berdasrkan
acuan skala
terkecil atau
setengah
skala terkecil
Pembahasan:
Hasil pengukuran panjang buku fisika:
Nama Hasil
No Satus Keterangan
Siswa Pengukuran
Acuan setengah skala terkecil,
1. Yuni 21,5 mm benar penunjukkan diantara dua
garis skala terkecil
Acuan setengah skala terkecil,
2. Septi 21,8 mm salah tetapi taksiran 0,8 mm tidak
dibenarkan.
Acuan setengah skala
3. Okta 21,0 mm benar terkecil, penunjukkan tepat
pada garis skala terkecil
Acuan sama dengan skala
4. Desi 21 mm benar terkecil, penunjukkan pada
garis skala terkecil
95
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
LINGKUP
MATERI
Pengukuran
Untuk mengetahui volume parfum yang dapat ditampung
MATERI oleh botol tersebut, Faiz melakukan pengukuran panjang,
Penulisan Kunci lebar dan tinggi botol menggunakan jangka
hasil Jawaban sorong.dengan hasil sebagai berikut:
pengukuran
berdasarkan A Besaran Gambar Hasil Pengukuran
aturan angka yang
penting diukur
INDIKATOR
SOAL Panjang
Disajikan
tampilan
gambar hasil
pengukuran Lebar
besaran
panjang,
peserta didik
dapat Tinggi
menentukan
volume benda
96
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Pembahasan:
Hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi botol parfum:
Besaran
Gambar Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran
yang diukur
Panjang 41,7 mm
Lebar 56,4 mm
Tinggi 72,6 mm
97
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal:
Zat-zat yang sejenis akan mempunyai masa jenis yang sama. Massa jenis
didefinisikan sebagai massa suatu benda dibagi dengan volume benda. Untuk
mengukur besarnya massa jenis suatu benda dapat dilakukan pengukuran
tidak langsung, yaitu dengan mengukur massa dan mengukur volumenya.
Farid seorang siswa SMK diminta ibunya untuk memeriksa apakah gelang
emas yang baru dibeli dari toko terbuat dari emas murni atau tidak. Ia
mendapatkan bahwa gelang emas massanya 300 gram dan dengan
menggunakan gelas ukur didapatkan volume gelang 20 cm 3, dan massa jenis
emas murni adalah 19,3 gram/cm3. Apakah gelang emas ibunya Farid
tersebut terbuat dari emas murni?
98
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Pedoman Penskoran:
No
Uraia Jawaban/ Kata Kunci Skor
Soal
3 Menentukan massa jenis gelang: 4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 300
= = = 15 gram/cm3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 20
Membandingkan massa jenis gelang dengan massa 3
jenis emas murni:
Massa jenis gelang: 15 gram/cm3
Massa jenis emas murni: 19,3 gram/cm3
Massa jenis gelang lebih kecil dari massa jenis emas
murni
Menyimpulkan: 3
Karena massa jenis gelang lebih kecil dari pada emas
murni maka gelang tersebut tidak terbuat dari emas
murni tetapi terbuat dari campuran emas dengan
logam lain yang massa jenisnya lebih kecil dari emas
murni
99
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
100
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
KESIMPULAN
101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Di unit ini disajikan soal-soal US/USBN dan UMPN terkait besaran dan
pengukuran yang muncul di 2 tahun terakhir. Disediakan pula
pembahasannya sehingga memudahkan guru dan peserta didik untuk
memahami penyelesaian soal tersebut dan memprediksi jenis soal yang rutin
muncul di US/USBN. Soal belum terkategori HOTS dan model soal serupa
setiap tahunnya, maka guru perlu melatihkan peserta didik memahami
secara mendalam topik ini.
Dalam unit ini juga disajikan contoh soal-soal HOTS yang berbeda dengan
soal yang biasa muncul di US/USBN. Soal HOTS dikembangkan melebihi
tuntutan KD yang dapat melatih peserta didik agar dapat berpikir kreatif,
berpikir analisis dan bernalar.
102
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1 Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memahami dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyeluruh dengan baik.
9 Memahami prosedur penyusunan soal HOTS dengan
baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang disajikan dengan
tepat.
Jumlah
Jumlah total
104
Unit Pembelajaran
Besaran dan Pengukuran
Agar berhasil baik dalam mempelajari Unit Besaran dan Pengukuran ini,
Saudara dapat mengikuti petunjuk belajar berikut ini:
105
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penulis:
Purnawati, S.Pd.
Penyunting:
Dr. Parno, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
110
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
DAFTAR ISI
Hal
111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
112
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
DAFTAR GAMBAR
Hal
113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
114
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik gerak dan gaya. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang
disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan terutama dalam
memfasilitasi gerak kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi
ini juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Topik Gerak dan Gaya yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri
atas subtopik gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan,
gerak vertikal , gerak melingkar dan Hukum Newton. Selain itu, unit ini
115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
116
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas/
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi
Semester
4.2 Menyaji kan hasil 1. Menyajikan hasil percobaan gerak
X/1
percobaan gerak lurus dalam bentuk grafik/tabel
lurus dan gerak pada bidang tehnologi dan rekayasa.
melingkar dalam 2. Menyajikan hasil percobaan gerak
bentuk grafik/tabel melingkar dalam bentuk
pada bidang grafik/tabel pada bidang tehnologi
teknologi dan dan rekayasa.
rekayasa 3. Menyajikan data dan grafik hasil
percobaan gerak benda untuk
menyelidiki karakteristik gerak
melingkar beraturan berikut makna
fisisnya.
Kelas/
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi
Semester
3.3 Menganalisis gerak 1. Menganalisis gerak dan gaya X/1
dan gaya dengan dengan menggunakan Hukum
menggunakan Newton
hukum-hukum 2. Menganalisis permasalahan
Newton dinamika partikel menggunakan
Hukum Newton pada bidang
teknologi dan rekayasa
118
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Kelas/
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi
Semester
4.3 Menggunakan alat- Menyajikan data hasil percobaan Hukum X/1
alat sederhana yang II Newton
berhubungan dengan
hukum Newton
tentang gerak
119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
120
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
121
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
kehidupan sehari-hari.
122
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
124
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
A. GERAK LURUS
125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. GERAK MELINGKAR
126
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Gerakan pada jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak
melingkar. Ketiga jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang
berbeda karena masing-masing jarum jam menunjukkan waktu yang
berbeda (detik, menit dan jam). Poros jarum jam yang berperan sebagai
pusat lingkaran sementara jarum jam akan berputar beraturan sesuai
dengan fungsi waktu masing-masing jarum.
C. GAYA
Pernahkan kamu pikir apa yang akan kamu alami, apabila berada di
dalam sebuah mobil yang sedang bergerak dengan cepat kemudian mobil
tersebut tiba-tiba mengerem secara mendadak? Apa yang Anda rasakan?
Apakah terhentak ke belakang atau ke depan?.
Pada contoh kasus di atas, ketika kamu berada di dalam sebuah mobil
yang tiba-tiba mengerem secara mendadak disitu tubuh kamu akan
terdorong kedepan. Hal ini karena tubuh kamu ingin mempertahankan
posisinya yaitu tetap bergerak ke depan.
127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Secara mudah (Sir Isaac Newton) merumuskan sifat inersia benda dalam
Hukum 1 Newton yang berbunyi, benda yang memiliki resultan gaya
sama dengan nol akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan.
128
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Gambar 3. Roket
129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
130
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
SOAL-SOAL US/USBN
A. SOAL US
Berikut ini contoh soal-soal US topik Gerak dan Gaya, Kompetensi Dasar
3.2. Mengevaluasi gerak lurus dan gerak melingkar dengan kelajuan
tetap atau percepatan tetap dalam kehidupan sehari-hari dan
Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis gerak dan gaya dengan
menggunakan hukum-hukum Newton
Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana berlatih bagi
peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat
menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang setipe
pada topik Gerak dan Gaya.
No. Soal
1 Berikut gambar grafik-grafik s-t benda-benda yang melakukan
GLB. Pernyataan yang benar adalah ... .
131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Materi yang
: Gerak Lurus Beraturan
dibutuhkan
No. Soal
2 Satu gerigi berputar dengan kecepatan sudut (π/6) rad/s. Jika jari-jari
gerinda 6 m, maka kecepatan linear suatu partikel yang terletak pada
tepi gerigi adalah …
A. 8 π m/s
B. 0,8 π m/s
C. π m/s
D. π/2 m/s
E. π/5 m/s
Identifikasi
132
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
ω = (π/6) rad/s
Diketahui :
R=6m
Ditanyakan : v...?
Materi yang
: Gerak Melingkar Beraturan
dibutuhkan
No. Soal
2 Dua buah gaya bekerja pada balok 10 kg seperti gambar berikut.
5N 12,5 N
Identifikasi
F2 = 12,5 N
Ditanyakan : Arah dan percepatan balok
133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. SOAL USBN
Berikut ini contoh soal-soal USBN topik Gerak dan Gaya, Kompetensi
Dasar 3.2. Mengevaluasi gerak lurus dan gerak melingkar dengan
kelajuan tetap atau percepatan tetap dalam kehidupan sehari-hari dan
Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis gerak dan gaya dengan
menggunakan hukum-hukum Newton
Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana berlatih bagi
peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat
menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang setipe
pada topik Gerak dan Gaya
No. Soal
1 Grafik berikut menunjukkan hubungan kecepatan (v) dan waktu (t)
dari sebuah mobil yang sedang bergerak.
v(m/s)
d
c
b e
a
Dari grafik tersebut yang menyatakan gerak benda dipercepat
t (s)
adalah.........
a. a dan b
b. b dan c
c. c dan d
d. d dan e
e. a dan c
134
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Identifikasi
Indikator yang
: Mengidentifikasikan karakteristik GLB dan GLBB
bersesuaian
Vb = konstan
Diketahui : Vd = konstan
Materi yang
: Gerak Lurus Berubah Beraturan
dibutuhkan
135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
S = 50 m
Diketahui : V0 = 10 m/s
Vt = 20 m/s
Ditanyakan : Percepatan ( a)
Materi yang
: Gerak Lurus Berubah Beraturan
dibutuhkan
136
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
T T
A B F
T T
Jika balok B ditarik oleh gaya F = 30 N (g = 10 m s -2), maka besar
percepatan benda adalah ….
A. 6,0 m s-2
B. 5,0 m s-2
C. 2,0 m s-2
D. 0,6 m s-2
E. 0,5 m s-2
Identifikasi
M1 = 5 kg
Diketahui : M2 = 10 kg
F = 30 N
Ditanyakan : Percepatan
Materi yang
: Hukum II Newton
dibutuhkan
137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
t = 0,03 s
Ditanyakan : Percepatan benda
Materi yang
: Hukum II Newton
dibutuhkan
138
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Identifikasi
Materi yang
: Gerak melingkar beraturan
dibutuhkan
139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
140
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Aktvitas pada unit ini merujuk pada KD 3.2 Mengevaluasi gerak lurus
dan gerak melingkar dengan kelajuan tetap atau percepatan tetap dalam
kehidupan sehari-hari dan KD 3.3 Menganalisis gerak dan gaya dengan
menggunakan hukum-hukum Newton
141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Verification (Pembuktian)
142
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
144
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
5. Verification (Pembuktian)
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik
dituntun oleh LKPD 1 untuk menemukan sendiri konsep gerak lurus
beraturan. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
penyelesaian LKPD 1, kelompok lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan.
145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
146
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
5. Verification (Pembuktian)
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik
dituntun oleh LKPD 2 untuk menemukan sendiri konsep gerak lurus
beraturan. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
penyelesaian LKPD 2, kelompok lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan.
147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Verification (Pembuktian)
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik
dituntun oleh LKPD 3 untuk menemukan sendiri konsep gerak lurus
beraturan. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
penyelesaian LKPD 3, kelompok lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan.
148
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ...................................................
Tujuan
Melalui LKPD 1 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:
1. Mengidentifikasikan karakteristik GLB dan GLBB
2. Menentukan kecepatan sebuah benda yang bergerak lurus beraturan
1. Ticker Timber
2. Pita ketik
3. Power Supply
4. Kertas karbon
5. Trolly
6. Gunting
7. Papan luncur
149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
ticker timer
Bidang luncur
Petunjuk Kerja
10. Ukur perubahan jarak (Δs). Hitung kecepatan (v) dengan membagi
perubahan jarak (Δs dengan selang waktu (Δt).
150
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ...................................................
Tujuan
Melalui LKPD 2 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:
1. Menerapkan gaya dan percepatan sentripetal dalam kehidupan
sehari-hari
2. Menentukan hubungan gaya sentripetal dengan kecepatan sudut
pada Gerak Melingkar Beraturan
Petunjuk kerja
1. Sambungkan alat-alat seperti pada gambar.
2. Mengukur jari-jari R dan beri tanda pada B sebagai batas geraknya.
152
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
1
2
3
4
5
Pertanyaan
153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ...................................................
Tujuan
Melalui LKPD 3 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:
1. Ticker timer
2. Kereta dinamik
3. Katrol
4. Beban
5. Neraca
Petunjuk kerja
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar.
154
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
2 1
3
ΔS
No S(m) (m/s)
1
2
3
4
Dst
6. Buatlah grafik v - t. hitung percepatan dari gradien grafik v – t.
7. Ulangi percobaan dengan massa yang berbeda.
155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
1. Gerak Lurus
1.1 Posisi, Jarak dan Perpindahan
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut mengalami
perubahan posisi atau menempuh suatu jarak tertentu. Posisi suatu
benda adalah letak atau kedudukan suatu titik terhadap acuan
tertentu. Dalam fisika, jarak dan perpindahan memiliki pengertian
yang berbeda. Perpindahan merupakan besaran vektor, perpindahan
didefinisikan sebagai perubahan posisi benda dalam selang waktu
tertentu. Sedangkan Jarak tempuh didefinisikan panjang lintasan
yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arahnya. Sehingga jarak
dikategorikan besaran skalar.
156
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Δy
A
C
Δx
A B
Keterangan :
157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1.2 Kelajuan
1.2.1 Kelajuan Rata-rata
Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang
ditempuh benda dengan selang waktu untuk menempuhnya. Secara
matematis kelajuan dituliskan dengan:
..................................................................... (1.2)
Keterangan :
= kelajuan rata-rata (m/s)
Untuk ∆t 0
1.3 Kecepatan
1.3.1 Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan perpindahan dibagi selang waktu.
Karena perpindahan merupakan besaran vektor dan selang waktu adalah
besaran skalar, maka kecepatan rata-rata termasuk besaran vektor.
Untuk membahas gerak satu dimensi sebuah benda pada umumnya,
misalnya pada saat t1 mobil berada pada sumbu x di titik x1 pada sistem
koordinat, dan beberapa waktu kemudian pada waktu t2 mobil berada
pada titik x2. Waktu yang diperlukan adalah t2 -t1 = Δt dan selama selang
158
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
......................................................(1.5)
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
.....................................(1.6)
1.4 Percepatan
1.4.1 Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi
waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.
........................................................ (1.7)
Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
Δv = v2 – v1= perubahan kecepatan (m/s)
Δt = t2 – t1 = interval waktu yang diperlukan (s)
159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
V (m/s) s (m)
t (s) t
t
(s
)
Gambar 8. (a) Grafik v-t pada GLB , (b) Grafik s – t pada GLB
160
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
a = konstan
0 t
Gambar 9. Grafik a-t pada GLBB
Grafik v-t pada Gambar 8 (a) berupa garis lurus yang berarti besar
pertambahan kecepatan rata-rata sama besar dalam selang waktu yang
sama besar pula. Sedangkan Gambar 8 (b) menggambarkan
kebalikannya, yaitu pengurangan kecepatan rata-rata sama besar dalam
selang waktu yang sama besar pula
v
vt
v
Δv v0
V0
Δv
v0 t
0 t 0
Δt Δt
(b)
Gambar 10. Grafik v-t pada GLBB
Δv v0
0 t 0 t
Δt
(a) Δt
(b)
161
(a)
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
............................................................. (1.11)
3. Gerak Vertikal
Benda jatuh tentu tidak asing lagi bagi kita. Benda jatuh ini merupakan
contoh dari gerak lurus dengan percepatan tetap (GLBB) yaitu sama
dengan percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi dapat digunakan
pembulatan sebesar g = 10 m/s2. Percepatan gravitasi ini juga bekerja
pada benda yang dilemparkan ke atas tetapi akan memperlambat gerak
benda. Dari persamaan itu dapat diturunkan hubungan berikut.
v = v0 ± g t ...................................................................... (2.1)
h = v0 t ± ½ g t 2 .......................................................... (2.2)
v2 = v02 ± 2 g h .............................................................. (2.3)
162
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Keterangan:
v = kecepatan benda (m/s)
v0 = kecepatan awal benda (m/s)
h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
t = waktu gerak (s)
(±) = operasi yang berarti (+) jika bergerak ke bawah dan (−) jika
bergerak ke atas
C h
t
163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
........................................................................... (2.7)
.................................................................. (2.9)
Keterangan:
v = kecepatan pada waktu t (m/s),
164
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
5. Gerak Melingkar
5.1 Pengertian Gerak Melingkar Beraturan
Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda yang
menempuh lintasan melingkar dengan besar kecepatan linier tetap.
Kecepatan pada GMB besarnya selalu tetap, namun arahnya selalu
berubah, dan arah kecepatan linier selalu menyinggung lingkaran.
Artinya, arah kecepatan (v) selalu tegak lurus dengan garis yang ditarik
melalui pusat lingkaran ke titik tangkap. Beberapa contoh dari gerak
melingkar yaitu gerak ujung jarum jam, gerak elektron yang mengelilingi
intinya, gerak kincir angin, gerak bulan yang mengelilingi bumi, dll. Gerak
melingkar sering juga disebut gerak rotasi.
1 putaran : 2π radian
1 putaran : 3600 = 2π radian
1 radian (rad) : 57,30
Panjang lintasan 1 lingkaran penuh : keliling lingkaran : 2πr
Sudut tempuh 1 putaran = Δθ dan panjang busur lingkaran yang
ditempuh adalah s, maka s = 2πr dan Δθ = 2π, dan s = Δθ r .
165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan:
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
166
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
B
θ
0
PA
Jika θ adalah sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya s dan jari-
jarinya R, diperoleh hubungan:
............................................................... (4.2)
Keterangan:
167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
atau
................................................................... (4.7)
168
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Keterangan:
v = kecepatan linier (m/s)
T = periode (s)
f = frekuensi ( Hz)
Hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan sudut adalah sebagai
berikut:
Untuk satu putaran penuh berlaku:
lintasan berupa keliling lingkaran sehingga, s = 2 R
Waktu tempuhnya merupakan periode, Δ t = T
Sehingga akan diperoleh:
....................................................... (4.8)
169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= ..................... (4.10)
Karena
maka
........................................... (4.11)
Contoh soal
Sebuah CD berjari-jari 10 cm sedang diputar. Ternyata untuk menempuh
dalam satu putaran memerlukan waktu 2 sekon.
Tentukan:
a. Frekuensi
b. Kecepatan sudut
c. Kecepatan linier
170
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Penyelesaian:
Diket: T = 2 sekon
R = 10 cm = 0,1 m
Ditanya:
a. f……..?
b. ω……?
c. v…….?
Jawab:
a.
= ½ = 0,5 Hz
b.
c.
171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan:
∆ω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
∆t = selang waktu (s)
α = percepatan sudut/anguler (rads-2)
Sama halnya dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), pada
GMBB berlaku juga :
Mencari kecepatan sudut akhir (ωt) :
ωt = ω0 ± α.t .......................................................................... (4.14)
Mencari posisi sudut / besar sudut (θ) yang ditempuh:
θ = ω0 t ± ½ α.t2 ................................................................... (4.15)
s = R.
dapat diperoleh juga :
172
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
karena =
P
a
a
s
Keterangan:
at = percepatan tangensial (ms-2)
as = percepatan sentripetal (ms-2)
a = percepatan total (ms-2)
173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
................................................. (4.20)
Keterangan:
v = kelajuan linier (m/s)
R = jari-jari lintasan (m)
= percepatan sudut (rad s-2)
roda
Gear belakang
2
Gear depan
174
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Berlaku persamaan:
v 1 = v2
ω1.R1 = ω2.R2
Keterangan:
ω1 = kecepatan sudut gear depan
ω2 = kecepatan sudut gear belakang
v1 = kecepata linier gear depan
v2 = kecepatan linear gear belakang
Keterangan:
ω1 = kecepatan sudut gear depan
ω2 = kecepatan sudut gear belakang
v1 = kecepatan linier gear depan
v2 = kecepatan linear gear belakang
175
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
176
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
v v
m m
Fs a
Fs = m. as
F= m ............................................................ (4.21)
F = m ω2 r ...................................................... (4.22)
Keterangan
Fs = Gaya sentripetal (N)
as = percepatan sentripetal
m = Massa (kg)
r = jari-jari (m)
177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh
Sebuah bola bermassa 100 gram diikat dengan seutas tali yang
panjangnya 1 meter,kemudian diputar horizontal. Dalam waktu 10 sekon
terjadi 80 putaran.
Berapakah: (a) kelajuan linier, (b) percepatan sentripetal, (c) tegangan
tali?
Penyelesaian:
Massa bola m = 60 gram = 0,06 kg, jari-jari R = 1 m, sehingga:
= 0,125 Hz
b. Percepatan sentripetal
m/s2
Gambar 21 menunjukkan dua gaya yang bekerja pada bola, yaitu gaya
gravitasi m.g dan gaya tegangan FT yang diberikan oleh tali (yang terjadi
178
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
karena orang itu memberikan gaya yang sama pada tali). Jika berat bola
itu cukup kecil, dapat kita abaikan. Dengan demikian, FT akan bekerja
secara horizontal ( θ ≈ 0) dan menyediakan gaya yang diperlukan untuk
memberi percepatan sentripetal pada bola. Berdasarkan Hukum II
Newton untuk arah radial pada bidang horizontal yang kita sebut
misalnya komponen sumbu x, berlaku:
................................................ (4.23)
FT
FT
y
FTx
m. v
g
Gambar 22. Gerak sebuah benda membentuk ayunan konikal
179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6. Hukum Newton
6.1 Hukum I Newton
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang
mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula
bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
∑ F = 0 ..................................................................... (3.1)
maksud dari hukum ini adalah bahwa benda yang diam akan terus diam
dan tidak akan bergerak sampai ada gaya (tarikan dan dorongan) yang
membuatnya bergerak dan benda yang bergerak akan terus bergerak
dan akan diam jika ada gaya yang mempengaruhinya untuk diam.
180
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
a
m1
F
m2
181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh
Sebuah mobil dengan massa 2000 kg bergerak dengan kelajuan 72
km/jam, kemudian tiba-tiba direm agar dapat berhenti dalam jarak 2 m.
Tentukan gaya pengereman.
Penyelesaian:
Diket: m = 2000 kg
v0 = 72 km/jam = 20 m/s
vt = 0
s=2m
Ditanya: F ……?
Jawab:
v2 = v0 2 + 2 a s
0 = 202 + 2 a 2
a = - 100 m/s2
182
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
atau
“Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan
arah”
Faksi = – Freaksi
w=mg
w=mg
w=mg
w=mg
183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No Massa Berat
1 Massa adalah jumlah atau Berat adalah gaya tarik bumi
banyaknya zat yang terkandung terhadap suatu benda
dalam suatu benda
Jika suatu benda terletak pada suatu bidang , maka bidang akan
memberikan gaya yang arahnya tegak lurus dengan bidang tersebut.
Gaya inilah yang disebut gaya normal. Sehingga gaya normal (N) dapat
didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda, dan berasal dari
bidang tumpu.
N N
184
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
f v
W
Gambar 27. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan v dan gaya gesekan f
Gaya gesekan (f) termasuk gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua
benda bersentuhan langsung secara fisik. Arah gaya berlawanan dengan
kecenderungan arah gerak.
Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh :
Kasar dan licinnya permukaan benda yang bersinggungan. Bidang
yang kasar mempunyai gaya gesekan lebih besar dari pada bidang
185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
yang licin. Kasar dan licinnya bidang dinyatakan dengan suatu angka
yang disebut koefisien gesekan (μ). Koefisien angka gesekan ditulis
Gaya gesekan berbanding lurus dengan gaya normal (N) sehingga gaya
gesekan ditulis dengan
............................................................................ (3.5)
186
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Prinsip gesekan pada piringan rem sepeda motor dengan dan gesekan
antara rem karet dengan pelek roda pada sepeda, digunakan untuk
memperlambat kelajuan.
Gesekan udara memperlambat kelajuan gerakan penerjun sehingga
dapat mendarat dengan selamat.
T
T
W
Gambar 27. Pasangan Aksi-Reaksi
187
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
f
w
Gambar 28. Balok Terletak pada Bidang Datar yang Licin
188
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya
percepatan benda dapat dihitung sebagai berikut:
ΣFx = m.a
F - f = m.a .................................................................... (3.9)
...................................................................... (3.10)
Keterangan:
a = percepatan benda (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Contoh
400 N
70 kg
30 kg
Diketahui : ma = 70 kg
Mb = 30 kg
F = 400 N
Ditanyakan: a. a = …?
b. Nab atau Nba = …?
189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab :
a. Percepatan benda:
S sin α
w cos α
w=mg
α
190
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Dalam hal ini, balok tidak bergerak pada arah sumbu y, berarti ay = 0,
sehingga:
ΣFy = 0
N – m.g.cos α = 0 .................................................... (3.13)
N = m.g.cos α ............................................................. (3.14)
Keterangan:
N = gaya normal pada benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
α = sudut kemiringan bidang
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya
percepatan benda dapat dihitung sebagai berikut:
ΣFx = m.a
m.g.sin α = m.a ............................................................... (3.17)
a = g.sin α ......................................................................... (3.18)
Keterangan:
a = percepatan benda (m/s2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
α = sudut kemiringan bidang
191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
F
A B
WA WB
Gambar 30. Balok terletak pada bidang mendatar yang licin, dikerjakan
gaya
.................................................................. (3.22)
192
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Keterangan:
a = percepatan sistem (m/s2)
F = gaya yang bekerja (N)
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
193
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
194
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
Contoh
Didalam lift ditempatkan timbangan badan. Saat Lift dalam keadaan
diam, seseorang menimbang badannya didapatkan bahwa berat orang
tersebut 500 N.Jika lift bergerak keatas dengan kecepatan 5 m/s 2, maka
berat orang tersebut menjadi….
Pembahasan:
∑F = m.a
N – w = m.a
N = w + (m.a)
= 50.5 + 500
= 750 N
T T
T
a
T
a
WA
WB
Gambar 32. Dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol
Gambar 32 dua buah balok A dan B yang dihubungkan dengan seutas tali
melalui sebuah katrol yang licin dan massanya diabaikan. Apabila massa
benda A lebih besar dari massa benda B (mA > mB), maka benda A akan
195
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
bergerak turun dan B akan bergerak naik. Karena massa katrol dan
gesekan pada katrol diabaikan, maka selama sistem bergerak besarnya
tegangan pada kedua ujung tali adalah sama yaitu T. Selain itu,
percepatan yang dialami oleh masing-masing benda adalah sama yaitu
sebesar a.
g .............................................................. (3.31)
Keterangan:
a = percepatan sistem (m/s2)
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
g = percepatan gravitasi setempat (m/s2)
196
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
B T T
WB
T
a
A
WA
Selanjutnya, salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin
dihubungkan dengan benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui
sebuah katrol, di mana benda yang lain dalam keadaan tergantung
tampak seperti pada gambar berikut di samping.
197
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan:
a = percepatan sistem (m/s2)
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
g = percepatan gravitasi setempat (m/s2)
Contoh 3.5
Dua buah balok A dan B dengan massa masing-masing 40 kg dan 15 kg,
dihubungkan melalui sebuah katrol, seperti terlihat pada gambar di
samping. Balok B mula-mula ditahan kemudian dilepaskan. Berapakah
percepatan dan tegangan tali masing-masing balok? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
Kita tinjau sistem A dan B:
∑F = m.a
T – T + mB.g = (mA + mB)a
m/s2
198
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
v(m/s)
d
c
b e
a
t(s
)
Dari grafik tersebut yang menyatakan gerak benda dipercepat
adalah.........
a. a dan b
b. b dan c
c. c dan d
d. d dan e
e. a dan c
Pembahasan
Gerak benda pada a dimulai dari keadaan diam kemudian dipercepat
dengan kecepatan tertentu, sedang pada posisi b benda bergerak dengan
kecepatan konstan, selanjutnya dipercepat . Pada posisi d benda
bergerak dengan kecepatan konstan , pada akhirnya kecepatan
diperlambat dan berhenti
199
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
T T
A B F
T T
Jika balok B ditarik oleh gaya F = 30 N (g = 10 m s -2), maka besar
percepatan benda adalah ….
a. 6,0 m s-2
200
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
b. 5,0 m s-2
c. 2,0 m s-2
d. 0,6 m s-2
e. 0,5 m s-2
Pembahasan:
Diket :
m1 = 5 kg
m1 = 10 kg
F = 30 N
Ditanya : a ....?
Jawab :
2 m/s2
e. π/5 m/s
Diket :
ω = (π/6) rad/s
r=6m
Ditanya : v ...?
Jawab :
V = ω . r = /6 . 6 = m/s
201
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
202
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
203
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
204
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
MATERI
Hukum II
Newton
Keranjang ditarik dengan gaya 30 N pada bidang datar yang kasar µ =0,4 .
INDIKATOR Agar keranjang tersebut tepat akan bergerak massa keranjang diabaikan,
SOAL maka benda harus yang harus dimasukkan ke dalam keranjang adalah .....
Disajikan a. Buku dan bola basket
beberapa Kunci b. Pisang dan bola basket
gambar benda Jawaban
c. Buku dan mangga
dengan massa
tertentu, B d. Pisang dan buku
peserta didik e. Mangga dan pisang
dapat
menganalisis
benda yang
harus
dimasukkan ke
dalam
keranjang yang
205
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
ditarik dengan
gaya tertentu
pada kondisi
tepat akan
bergerak
206
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
KESIMPULAN
207
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
208
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Jumlah Total
209
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
210
Unit Pembelajaran
Gerak dan Gaya
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2006. 1001 Soal dan Pembahasan Fisika. Jakarta: Erlangga.
Halliday, David. Resnick, Robert. 1996. Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi
ketiga.Jakarta: Erlangga.
Pujiastuti, Nita, 2002, Buku Panduan Pendidik Fisika SMK Kelas X, Pratama
Pustaka, Bandung
211
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Dr. Sunaryono, S.Pd, M.Pd
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
216
Unit Pembelajaran
Judul Unit
DAFTAR ISI
Hal
217
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
218
Unit Pembelajaran
Judul Unit
DAFTAR GAMBAR
Hal
219
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
220
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami kompetensi Usaha dan Energi. Melalui pembahasan materi
yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk
mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan
indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi usaha dan energi yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri
atas subtopik usaha,energi, daya, efisiensi dan energi terbarukan. Selain itu,
unit ini dilengkapi dengan tiga buah LKPD, yaitu 1) Usaha dan Energi; 2)
Daya dan Efisiensi; 3) Sumber Energi Terbarukan. LKPD dikembangkan
secara aplikatif agar guru mudah mengimplementasikan nya di kelas.
221
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
222
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KD PENGETAHUAN
223
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR PENCAPAIAN
IDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI (IPK)
(IPK) PENGETAHUAN KETERAMPILAN
IPK Pendukung
3.4.1 Menjelaskan jenis-jenis energi 4.4.1 Mengamati fenomena alam
yang menunjukkan dampak
3.4.2 Mengidentifikasi energi benda yang
keterbatasan sumber
bergerak
energi bagi kehidupan
3.4.3 Mengidentifikasi energi benda yang
4.4.2 Mencari informasi tentang
berada pada ketinggian tertentu
energi terbarukan
3.4.4 Mengidentifikasi jenis-jenis usaha
3.4.5 Mengidentifikasi besar usaha benda
yang bergerak
3.4.6 Mengidentifikasi besar usaha benda
yang berada pada ketinggian tertentu
3.4.7 Mengidentifikasi hukum kekekalan
energi
3.4.8 Mengidentifikasi hubungan usaha dan
energi
3.4. 9 Menjelaskan pengertian daya dan
efisiensi
3.4.10 Mengidentifikasi dampak keterbatasan
sumber energi
224
Unit Pembelajaran
Judul Unit
225
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
IPK Kunci
3.4.29 Menganalisis hubungan usaha dan 4.4.3 Menyajikan ide/gagasan
energi dampak keterbatasan sumber
energi bagi kehidupan
3.4.30 Menganalisis adanya hukum
kekekalan energi mekanik 4.4.4 Menyajikan ide/gagasan
upaya penanggulangan
3.4.31 Menganalisis hubungan energi dan
sumber energi dengan
daya
sumber energi terbarukan
3.4.32 Menganalisis hubungan usaha dan
daya
3.4.33 Menganalisis hubungan daya dan
efisiensi
3.4.34 Menganalisis dampak keterbatasan
sumber energi
IPK Pengayaan
3.4.35 Memprediksi dampak keterbatasan 4.4.5 Menggunakan energi
energi terbarukan untuk mengatasi
keterbatan energi dalam
3.4.36 Mengarahkan penggunaan energi
kehidupan
terbarukan untuk mengatasi
keterbatasan sumber energi
226
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Penjual kayu yang memikul kayu lalu berjalan di jalan yang mendatar
dikatakan tidak melakukan kerja. Walaupun pundak penjual melakukan gaya,
hal ini disebabkan penjual kayu melakukan perpindahan (berjalan kearah
horisontal), sedangkan arah gaya yang dilakukan pundak adalah vertikal atau
227
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
tegak lurus dengan arah perpindahan (arah mendatar). Gaya yang dikatakan
menyebabkan terjadinya usaha jika arahnya sama atau sejajar.
228
Unit Pembelajaran
Judul Unit
C. Roller Coaster
Roller coaster bisa melaju sangat cepat tanpa mesin pendorong. Roller coaster
dapat meluncur dengan cepat karena adanya energi potensial yang dimiliki
diawal geraknya. Roller coaster dinaikkan terlebih dahulu ke puncak bukit
pertama yang tinggi pada lintasan dengan menggunakan semacam ban
berjalan. Lintasan naik ini dibuat tidak terlalu curam karena makin curam
lintasan, makin besar daya motor penggerak ban berjalannya.
Ketika meluncur dari bukit pertama, orang yang menaiki roller coaster
dilepas dan jatuh bebas dipercepat. Agar efek jatuh bebas ini dapat lebih
dirasakan, lintasan luncuran dibuat berbentuk seperti sebuah parabola. Pada
saat bergerak ke bawah, energi potensial akan berubah menjadi energi
kinetik. Semakin ke bawah maka kecepatan geraknya akan semakin
bertambah namun energi potensialnya semakin kecil sedangkan energi
kinetiknya semakin besar sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik.
229
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ketika roller coaster yang memiliki energi kinetik yang besar pada posisi
paling bawah kembali bergerak naik ke tempat yang tinggi, maka
kecepatannya akan menurun sedikit demi sedikit, hal ini karena energi
kinetik berkurang sedangkan energi potensialnya akan kembali bertambah.
230
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PLTA Karangkates atau PLTA Sutami adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air di
Malang Jawa timur. Didirikan 4 April 1973 dalam kawasan Waduk Karangkates,
dengan nama PLTA Karangkates. Sejak 16 April 1981, PLTA Karangkates
berubah nama menjadi PLTA Sutami sebagai penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sutami yang berjasa dalam pembangunan nasional.
PLTA Sutami ini menghasilkan produksi energi listrik sebesar 360 Gwh (Giga
watt per hour) per tahun untuk disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Sutami
memiliki tiga unit turbin. Turbin I dan II dioperasionalkan sejak Tahun 1973. Tiga
tahun kemudian, unit III beroperasi mulai dari 1976. Setiap turbin atau unit
menghasilkan daya listrik 35 MW.
231
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
232
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kompor tenaga surya seperti gambar 4 merupakan salah satu pemanfatan energi
terbarukan untuk mengatasi keterbatasan sumber energi. Dipilih kompor karena
kompor menrupakan benda yang sangat penting. Kompor sering sekali digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dengan beberapa sumber energi yang digunakan.
Ada yang menggunakan bahan bakar minyak tanah, energi listrik, LPG dan ada
pula yang menggunakan energi matahari. Desain kompornya pun beragam dari
yang sederhana sampai yang rumit dan elegan. Pada intinya kompor merupakan
alat untuk memasak yang selalu berhubungan dengan energi panas atau kalor.
Sumber energi yang melimpah dan tidak banyak digunakan untuk kompor adalah
energi matahari. Jika dapat memanfaatkan matahari sebagai sumber energi tentu
akan menghemat penggunaan energi dari minyak bumi yang tentu bisa habis.
Energi matahari kita peroleh dengan cuma-cuma karena Negara Indonesia terletak
di sekitar katulistiwa yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
233
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
234
Unit Pembelajaran
Judul Unit
SOAL-SOAL US/USBN
Berikut ini contoh soal-soal USBN dan Ujian Sekolah (US) topik Usaha,
Energi dan Daya pada Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis hubungan
usaha, energi, daya dan efisiensi. Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta diklat untuk
menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika
Saudara akan mengembangkan soal yang setipe pada topik Usaha dan
Energi.
Berikut merupakan contoh soal USBN dua tahun terakhir, yaitu tahun 2019
dan tahun 2018
NO Butir Soal
Identifikasi
Kelas/ X / Semester 1
:
Semester
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
235
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO Butir Soal
2
Benda dengan massa 3 kg berada dalam keadaan diam pada bidang
datar yang licin. Kemudian, pada benda tersebut diberikan gaya tarik
sebesar 15 N sehingga kecepatannya menjadi 2 m/s. Berapakah usaha
yang dilakukan oleh gaya tersebut?
A. 2 joule
B. 4 joule
C. 6 joule
D. 8 joule
E. 10 joule
Identifikasi
Kelas/ X / Semester 1
:
Semester
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
Indikator yang 3.4.24 Memecahkan permasalahan yang berkaitan
:
bersesuaian dengan usaha benda yang bergerak
Diketahui Massa (m) = 3 kg
Gaya (F) = 15 N
:
Kecepatan awal (v1) = 0 m/s
Kecepatanakhir (v2) = 2 m/s
Ditanyakan : Usaha yang dialami benda
Materi yang :
Usaha merupakan perubahan energi kinetik
dibutuhkan
236
Unit Pembelajaran
Judul Unit
NO Butir Soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X / Semester 1
Level Kognitif : Aplikasi (C2)
Indikator yang : 3. 4.2 Mengidentifikasi energi benda yang
bersesuaian bergerak
237
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO Butir Soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X / Semester 1
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
Indikator yang : 3.4.25 Memecahkan permasalahan yang
bersesuaian berkaitan dengan usaha benda yang
berada pada ketinggian tertentu
: Massa (m) = 1200 kg
Diketahui
Tinggi (h) = 8 m
Ditanyakan : Energi potensial yang dimiliki benda pada
ketinggian tertentu
Materi yang : Energi potensial
dibutuhkan
238
Unit Pembelajaran
Judul Unit
B. Contoh Soal US
Soal 5. US 2017
NO Butir Soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C2 ( Memahami )
Indikator yang bersesuaian : 3.4.5 Mengidentifikasi besar usaha
benda yang bergerak
Diketahui : Gaya tarik (F) = 50 N
Sudut (Ɵ) = 37o
Perpindahan (s) = 3 m
Ditanyakan : Usaha (W)
Materi yang dibutuhkan : Usaha
239
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal 6. US 2017
NO Butir soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C3
Indikator yang bersesuaian : 3.4.27 memecahkan masalah yang
berkaitan dengan hukum
kekekalan energi mekanik
Diketahui : Massa (m) = 100 gr = 0,1 kg
Ketinggian (h) = 20 m
percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanyakan : Kecepatan sebelum menyentuh
tanah jika diketahui ketinggihan
benda jatuh
Materi yang dibutuhkan : Kekekalan energi mekanik
240
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Soal 7. US 2017
NO Butir soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C3
Indikator yang bersesuaian : 3.4.37 Menganalisis hubungan energi
dan daya
Diketahui : gaya (F) = 5000 N
perpindahan (s) = 10 m
waktu (t) = 5 s
Ditanyakan : Besar daya yang dialami motor
Materi yang dibutuhkan : Hubungan antara daya dan energi
Soal 8. US 2017
NO Butir soal
241
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C3
Indikator yang bersesuaian : 3.4.28 Menerapkan konsep daya dan
efisiensi dalam memecahkan
suatu permasalahan.
Diketahui : usaha (W) = 600 j
efisiensi (ƞ) = 40%
Ditanyakan : Energi yang diterima mesin
Materi yang dibutuhkan : Hubungan antara daya dan
efisiensi
Soal 9. US 2017
NO Butir soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C3
Indikator yang bersesuaian : 3.4.34 Menganalisis dampak
keterbatasan sumber energi
Diketahui : Pernyataan kerusakan alam akibat
bahan bakar fosil
Ditanyakan : Dampak global kerusakan akibat
bahan bakar fosil
Materi yang dibutuhkan : Dampak penggunaan sumber
energi fosil
242
Unit Pembelajaran
Judul Unit
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Agar kompetensi pada KD 3.4 Menganalisa hubungan usaha, energi, daya dan
efisiensi dan KD 4.4 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber
energi bagi kehidupan dan upaya penanggulannya dengan energi terbarukan
dapat tercapai dengan baik, pada proses pembelajaran di kelas Guru
semestinya dapat menerapkan aktivitas pembelajaran yang tepat. Aktivitas
ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh alternatif aktivitas
pembelajaran yang bisa diaplikasikan di kelas.
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari tiga aktivitas yaitu: 1)
Usaha dan Energi, 2) Daya dan Efisiensi, dan 3) Sumber Energi Terbarukan.
Model pembelajaran yang digunakan pada aktivitas pembelajaran 1) dalam
contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak sebagai berikut:
243
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
244
Unit Pembelajaran
Judul Unit
245
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu menentukan solusi dari
permasalahan di atas
246
Unit Pembelajaran
Judul Unit
247
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 2:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian daya dan efisiensi
2. Menghitung besar daya pada suatu permasalahan
3. Menghitung efisiensi pada suatu alat
4. Menerapkan konsep daya dan efisiensi dalam memecahkan suatu
permasalahan.
5. Menganalisis hubungan energi dan daya
6. Menganalisis hubungan usaha dan daya
7. Menganalisis hubungan daya dan efisiensi
248
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Permasalahan :
249
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6. Pesera didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang sudah
dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di Lembar Kerja dan melakukan aktivitas sesuai
LKPD 2.
250
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan aktivitas 3:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1 Mengamati fenomena alam yang menunjukkan dampak keterbatasan
sumber energi bagi kehidupan
2 Mencari informasi tentang energi terbarukan
3 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi
kehidupan dan upaya penanggulannya dengan energi terbarukan.
4 Menggunakan energi terbarukan untuk mengatasi keterbatan energi
251
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permasalaha1n 1 :
Gas buang (emisi) dari kendaraan, atau yang lebih dikenal sebagai asap
knalpot, adalah produk sisa dari pembakaran mesin kendaraan yang tidak
sempurna. Gas yang dibuang mengandung berbagai zat kimia dan dengan
mudah terhirup siapa saja di sekitar kendaraan yang mengeluarkan emisi.
Tanpa disadari, asap tersebut memasuki sistem pernapasan dan peredaran
darah sehingga menyebabkan kerusakan tubuh meskipun membutuhkan
waktu yang lama.
Permasalahan 2:
252
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Permasalahan 3.
Pernah kita alami kenaikan tarif PLN yang besar. Membuat beberapa
orang keberatan. Untuk yang memiliki usaha juga akan menghadapi
masalah berkaitan jumlah yang akan diproduksi serta kenaikan harga
bahan baku.
Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu menentukan solusi dari
permasalahan di atas.
253
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
254
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan :
1. Menentukan jenis-jenis usaha pada kehidupan sehari-hari
2. Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan usaha benda yang
bergerak
3. Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan usaha benda yang
berada pada ketinggian tertentu
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan hukum kekekalan energi
mekanik
5. Menganalisis hubungan usaha dan energi
6. Menganalisis adanya hukum kekekalan energi mekanik
Kegiatan 1
255
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
256
Unit Pembelajaran
Judul Unit
12. Pada saat berkendara tidaklah mungkin kita melaju dengan kecepatan
yang konstan dikarenakan beberapa hal, antara lain jalan berkelok
mengharuskan kita untuk melambat, jalan sepi membuat kita untuk
mempercepat kendaraan. Jika Rino massanya 40 kg melaju dengan
sepedahnya dengan kecepatan 4 m/s. Agar kecepatannya bertambah
menjadi 10 m/s, maka berapa usaha yang harus dilakukan Rino untuk
mengayuh sepedahnya.
..................................................................................................................................................
13. Jelaskan hubungan antara usaha dan energi potensial dan tuliskan pula
perumusannya!
..................................................................................................................................................
14. Sebuah air terjun yang memiliki ketinggian 18 meter dari dasar
memiliki debit 25 m3/detik. Berapa kerja yang dilakukan bumi untuk
menjatuhkan air selama 1 jam? Massa jenis air adalah 1.000 kg/m3.
..................................................................................................................................................
257
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 2
Percobaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Alat dan bahan
Mobil mainan
Papan luncur
Meteran
Stopwatch
Balok
Kayu Penyangga
Cara Kerja
258
Unit Pembelajaran
Judul Unit
A2
B1
B2
C1
C2
259
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
260
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian daya dan efisiensi
2. Menghitung besar daya pada suatu permasalahan
3. Menghitung efisiensi pada suatu alat
4. Menerapkan konsep daya dan efisiensi dalam memecahkan suatu
permasalahan.
5. Menganalisis hubungan energi dan daya
6. Menganalisis hubungan usaha dan daya
7. Menganalisis hubungan daya dan efisiensi
Petunjuk Kerja
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan antara 3-4 peserta didik.
2. Bacalah buku yang terkait dengan usaha dan energi atau mencari
informasi dari internet.
3. Kemudian lakukan diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang di
sajikan.
4. Tuliskan hasil diskusi pada tempat yang disediakan atau pada buku tulis.
Bahan Diskusi
1. Tuliskan hasil diskusi pada tabel.
1 Daya
261
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2 Efisiensi
Jika ibu memasak nasi selama satu jam dengan anggapan selama proses
memasak daya yang digunakan adalah sama. Maka besar energi yang
digunakan Ibu adalah…
..................................................................................................................................................
3. Mesin penggiling padi Huller – 6N-60
Mesin dengan model Huller ini memilili kemampuan menggiling 100
hingga 160 kg/jam dengan ukuran 64x39x107 cm. Dengan kecepatan
1600 rpm hanya membutuhkan daya listrik sebesar 1500 Watt. Berat
dari alat ini sekitar 66 kg.
262
Unit Pembelajaran
Judul Unit
263
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(https://www.bola.com/moto-gp/read/3558703/inilah-daftar-pembalap-motogp-2019)
…………………………………………………………………………………………………………
7. Ketika manusia berjalan berjalan dengan laju 0,8 m/s maka daya rata-
rata yang dikeluarkan sekitar 20 watt.
264
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Petunjuk Kerja :
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan antara 3-4 peserta didik.
2. Siapkan alat dan bahan yangaakan digunakan untuk melakukan
percobaan.
3. Lakukan percobaan di luar kelas, dan cari tempat yang cukup cahaya
matahari.
4. Remaslah kertas karbon hingga menggumpal.
265
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Tugaskan peserta didik untuk mencari titik fokus (titik api) lup dengan
cara mengarahkan lup pada suatu titik yang paling terang. Titik itulah
yang merupakan titik fokus lup.
6. Letakkan kertas karbon pada titik focus lup.
7. Tunggu beberapa saat hingga kertas karbon terbakar.
Bahan Diskusi:
1. Jelaskan mengapa kertas karbon pada percobaan di atas dapat terbakar?
……………………………………………………………………………………………………………..
2. Jekaskan sumber energi yang dipakai untuk membakar kertas karbon!
……………………………………………………………………………………………………………..
3. Buatlah analisa pemanfaatan energi yang terpakai pada percobaan untuk
memenuhi kebutuhan energi disekitarmu!
……………………………………………………………………………………………………………..
4. Buatlah daftar sumber energi yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari!
……………………………………………………………………………………………………………..
5. Jelaskan ketersediaan sumber energi bagi kehidupan!
……………………………………………………………………………………………………………..
266
Unit Pembelajaran
Judul Unit
www.kaskus.co.id
267
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
……………………………………………………………………………………………………………..
268
Unit Pembelajaran
Judul Unit
C. Bahan Bacaan
Pada unit ini Saudara akan mempelajari konsep usaha dan energi. Selain itu,
Saudara juga akan mempelajari hubungan konsep usaha dan energi,
berlakunya hukum kekekalan energi mekanik. Dalam setiap perubahan
bentuk energi tidak ada energi yang hilang, karena energi bersifat kekal
sehingga tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Usaha
Dalam sudut pandang fisika, khususnya mekanika, usaha mengandung
pengertian sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada suatu
benda sehingga benda itu bergerak. Agar usaha berlangsung, maka gaya
harus dikerahkan pada suatu benda hingga benda tersebut menempuh jarak
tertentu. Usaha baru dapat terjadi apabila terjadi perpindahan, namun
walaupun sudah diberikan gaya yang besar tidak akan terjadi usaha bila
tidak terdapat perpindahan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada dua syarat
terjadinya suatu usaha, yaitu:
1. Gaya yang bekerja pada suatu benda
2. Perpindahan yang dialami oleh benda dengan arah yang sama dengan gaya.
Sehingga usaha didefinisikan sebagai perkalian antara besarnya gaya yang
menyebabkan benda berpindah dengan besarnya perpindahan benda yang
searah dengan arah gaya tersebut. Secaramatematis dapat ditulis sebagai:
W=F.s
Keterangan:
F = gaya (N),
s = perpindahan (m), dan
W = usaha (Nm = joule).
269
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 12.Sebuah balok yang berpindah sejauh karena gaya memiliki usaha
W = F. s
Jika gaya yang bekerja pada suatu benda membentuk sudut α terhadap arah
perpindahannya seperti pada gambar di atas. Maka besar usaha yang
dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan persamaan :
W = F . s .cos α
dengan α = sudut antara gaya dan perpindahan benda ( 0 ).
Gambar 13. . Usaha gaya F yang membentuk sudut dan menyebabkan perpindahan
Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. kita tentu tahu
tentang hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya
dapat diubah bentuknya.Perubahan energi terjadi ketika usaha sedang
dilakukan. Misalnya, ketika kita melakukan usaha dengan mendorong meja
hingga meja tersebut bergeser. Pada saat proses usaha sedang berlangsung,
sebagian energi kimia yang tersimpan dalam tubuh kita diubah menjadi
energi mekanik. Di sini kita berfungsi sebagai pengubah energi (konverter
270
Unit Pembelajaran
Judul Unit
energi). Di sini kita akan mempelajari dua jenis energi, yaitu energi kinetik
dan energi potensial.
271
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
energi yang tersimpan dalam suatu benda. Misalnya energi kimia dan energi
listrik. Contoh energi kimia adalah energi minyak bumi dan energi nuklir.
Disini kita akan mempelajari energi potensial gravitasi. Apakah energi
potensial gravitasi itu? Sebuah benda dengan massa (m) dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi bumi (g), sehingga berat benda adalah (w = m . g). Bila
benda berada pada ketinggian h, maka usaha yang dilakukan benda pada
ketinggian tersebut adalah W = F • s = m g h. Saat usaha dilakukan pada
benda, berarti benda diberi energi. Energi suatu benda karena kedudukannya
dinamakan energi potensial. Bila energi potensial dilambangkan dengan Ep,
maka persamaan matematisnya adalah sebagai berikut.
Ep = m g h
Keterangan :
m = massa benda (kg)
g = kecepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)
Ep = energi potensial (kg m/s2) atau Joule
Hubungan usaha dan energi dapat kita jumpai pada benda yang bergerak.
Benda yang bergerak ke bawah karena gaya gravitasi maka pada keadaan
tersebut terdapat hubungan usaha dan energi potensial gravitasi. Misalnya
272
Unit Pembelajaran
Judul Unit
sebuah balok bermassa m diikat pada seutas tali dan tali digulung pada suatu
katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula berada
pada ketinggian h1, beberapa saat kemudian balok berada pada ketinggian h2
273
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
total. Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi
kinetik dan energi potensialnya dapat berubah-ubah. Penulisannya secara
matematis adalah sebagai berikut.
EM = EP + EK
Benda yang jatuh bebas akan mengalami perubahan energi kinetik dan
energi potensial gravitasi.
suatu bola yang jatuh bebas dari ketinggian h1 dengan kecepatan awal v1 ke
ketinggian h2 dengan kecepatan v2.
Suatu bola dilepaskan dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada
ketinggian h1 dari permukaan tanah, bola itu memiliki v1. Setelah mencapai
ketinggian h2 dari permukaan tanah, kecepatan benda berubah menjadi
v2.Saat bola benda berada di ketinggian h1 energi potensial gravitasinya
adalah EP1 dan energi kinetiknya EK1. Saat benda mencapai ketinggian h2
energi potensialnya dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2.
Saudara telah mempelajari bahwa perubahan energi kinetik dan energi
potensial benda adalah usaha yan dilakukan gaya pada benda. Dengan
demikian, dapat dituliskan
274
Unit Pembelajaran
Judul Unit
W = ΔEK = - ΔEP
EK2 – EK1 = EP1 – EP2
EP1 + EK1 = EP1 + EK2
Mgh1 + ½ mv12 = mgh2+ ½ mv22
275
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pengertian Daya
Daya didefinisikan sebagai kelajuan usaha atau usaha per satuan waktu.
Daya dituliskan secara matematis sebagai berikut
𝑊
𝑃=
𝑡
Keterangan:
W = usaha (joule),
t = waktu (sekon),
P = daya (J/s atau watt).
𝑊
𝑃=
𝑡
𝐹. 𝑠
𝑃=
𝑡
𝑃 = 𝐹. 𝑣
Keterangan:
F = gaya (N),
v = kecepatan (m/s)
Satuan Daya
Daya merupakan besaran skalar, besaran yang hanya mempunyai nilai atau
besar, tidak mempunyai arah. Satuan daya dalam Sistem Internasional adalah
Joule/detik. Joule/detik juga biasa disebut Watt (disingkat W), untuk
menghargai James Watt. Dalam sistem British, satuan daya adalah 1 pon-
276
Unit Pembelajaran
Judul Unit
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
ƞ= 𝑥 100%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛
Keterangan
η = Efisiensi
Berbagai jenis sumber energi yang ada di bumi ini dan sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari ketika beraktivitas yang dapat menimbulkan
usaha. Energi merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas. Dalam
penggunaannya berbagai sumber energi mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan.
277
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
278
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Sinar matahari
Pembangkit listrik
mengahsilkan energi
tenaga surya
panas yang bisa langsung
Kompor tenaga surya
1 Matahari digunakan atau
Pengering tenaga surya
menggunakan alat agar
Kendaraan tenaga surya
bisa dimanfaatkan secara
fotosintesis
maksimal
Pembangkit listrik tenaga
Angin menghasilkan
2 Angin angin
energi gerak
Menghasilkan energi
3 Air Laut Pasang Pembangkit listrik
gerak
Menghasilkan energi
7 Air Pembangkit listrik
gerak
Pembangkit listrik tenaga
Berasal dari organisme
biomassa (PL TBM Pulubala
8 Biomassa yang masih hidup atau
di Gorontalo memanfaatkan
yang sudah mati
tongkol jagung)
279
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
280
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini adalah pembahasan soal-soal USBN 2 tahun terakhir dan Soal US
2017 yang telah di sajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan atau
penyelesaian soal yang disajikan di sini bukan merupakan satu-satunya cara
yang benar, melainkan sebagai alternatif dan sumber ide bagi guru dalam
membahas soal-soal sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
281
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
282
Unit Pembelajaran
Judul Unit
𝑊 = 6 joule
Pilihan jawaban yang sesuai adalah C
283
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
284
Unit Pembelajaran
Judul Unit
285
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal 5. US 2017
Seorang menarik mobil mainan menggunakan seutas tali dengan gaya 50 N
membentuk sudut 37o terhadap horizontal. Jika mobil mainan berpindah
sejauh 3m, maka usaha yang dilakukan anak tersebut adalah …… joule
A. 30
B. 40
C. 90
D. 120
E. 150
286
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Soal 6. US 2017
Sebuah bola 100 gr jatuh bebas dari ketinggian 20 m, dengan percepatan
gravitasi 10 m/s2. Kecepatan bola tersebut sesaat sebelum mencapai tanah
adalah………... m/s
A. 5
B. 10
C. 20
D. 50
E. 200
v2 = √400
v2= 20 m/s
287
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal 7. US 2017
288
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Soal 8. US 2017
289
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Soal 9. US 2017
290
Unit Pembelajaran
Judul Unit
291
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
292
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
MATERI
INDIKATOR
B Roller coaster
SOAL
Ladulmuksinin19.blogspot.co.id
Disajikan roler
coaster dengan Pak Nur mengajak muridnya untuk berkunjung ke taman
ketinggian loop hiburan “Bon Pring” yang memiliki wahana roller coaster .
pertama dan
wahana ini memiliki dua buah bukit, bukit pertama dengan
ketinggian loop
kedua. ketinggian 50 m dari atas tanah. Setelah meluncur pada
Berdasarkan ketinggian 5 m akan memiliki kecepatan sebesar.......
analisa hukum
A. 40 m/s
kekekalan energi B. 30 m/s
mekanik diminta C. 20 m/s
untuk melakukan D. 10 m/s
analisis geraknya E. 2 m/s
apa bisa mencapai
ketinggian loop
yang ke dua.
293
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
v2 = √900
v2= 30 m/s
jadi kecepatan roller coaster saat mencapai ketinggian 5 m adalah 30m/s (B)
294
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Lingku
Kompetensi Indikator Level Bentuk
NO p Materi No
Yang Diuji Soal Kognitif Soal
Materi
295
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.4 Menganalisa RUMUSAN BUTIR SOAL
hubungan antara
usaha, energi, Nomor
Soal
daya dan efisiensi Pak Karto membeli genset dengan spesifikasi sebagai
2 berikut:
LINGKUP
MATERI
Usaha Energi dan Tipe : Honda seri EP 1000 0,75 kVA
Bahan bakar : Bensin
Daya Frekuensi : 50 Hz
Tegangan Output : 220 V
MATERI Lama Pengoperasian : 3,8 – 8,3 jam
Kapasitas Bahan Bakar : 3,6 liter
Menurut GGE (gallon gasline equivalent) yang artinya jumlah
Usaha, energi, Kunci energi equivalen untuk satu liter premium adalah 8240 kkal/liter.
daya, efisiensi Jawaban
296
Unit Pembelajaran
Judul Unit
b. Dalam 1 kali pengisian Genset mampu terisi 3,6 liter yang setara
dengan:
3,6 liter x 3460 kJ = 12.456 kJ
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
ƞ= 𝑥 100%
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
10.260 kJ
ƞ= 𝑥 100% = 0,82 𝑥 100% = 82 %
12.456 kJ
JIka demikian di asumsikan mesin beroperasi dengan sangat baik
karena memiliki efisiensi yang tinggi.
297
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Lingku
Kompetensi Level Bentuk
NO p Materi Indikator Soal No
Yang Diuji Kognitif Soal
Materi
298
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kartu Soal
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisa RUMUSAN BUTIR SOAL
hubungan antara
usaha, energi, Nomor
Soal
daya dan efisiensi Rio bermain dengan meluncurkan sebuah batu dari keadaan
3
diam menuruni suatu bidang miring yang panjang. Bagian
LINGKUP pertama bidang miring itu licin dan bagian berikutnya
MATERI sampai ke dasar bersifat kasar. Setelah bergerak selama
Usaha Energi dan
beberapa saat di bagian yang kasar, Rio berhenti. Pada
Daya
peristiwa itu ....
MATERI (1) usaha total pada batu sama dengan nol
Usaha, energi, Kunci (2) usaha oleh gaya gravitasi bernilai positif
daya, efisiensi Jawaban
(3) usaha oleh gaya gesek tidak sama dengan nol
E (4) usaha oleh gaya gravitasi sama dengan perubahan energi
INDIKATOR potensial batu
SOAL
Disajikan Pernyataan yang benar adalah ....
permasalahan A. (1), (2), dan (3)
batu yang
meluncur pada B. (1) dan (3)
bidang miring C. (2) dan (4)
dengan
D. (4)
permukaan yang
halus dan kasar, E. (1), (2), (3), dan (4)
peserta didik
diminta untuk
menganalisis
uasaha yang
dialami batu
selama geraknya
299
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk menyelesaikan soal ini peserta didik harus mengusai konsep usaha
dan gaya yang menyebabkan terjadinya usaha.
Gaya yang menyebabkan terjadinya usaha adalah yang arahnya sama dengan
perpindahan benda.
Pernyataan (1)
Usaha total benda sama dengan nol adalah benar, karena benda bergerak
dari keadaan diam dan diakhir geraknya juga diam sehingga
𝑊 = ∆𝐸𝑘 = 0
Pernyataan (2)
W = −∆E𝑝
Apabila benda bergerak ke bawah
∆h < 0, maka W > 0,
sehingga pernyataan (2) benar
Pernyataan (3) benar karena usaha oleh gaya gesek tentu tidak sama dengan
0, karena dengan pengaruh gaya gesek batu pengalami perpindahan
sepanjang bidang yang kasar.
Pernyataan (4) benar karena
W = −∆E𝑝
Sehingga jawaban yang benar adalah E.
300
Unit Pembelajaran
Judul Unit
301
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pengetah
Buku
KOMPETENSI uan/
DASAR
Sumber
Pemaha
Aplikasi √ Penalaran
:
man
D
INDIKATOR
SOAL
Dengan a. 3:5
disajikan data b. 5:3
efisiensi mesin c. 4:7
bensin dan d. 7:5
mesin solar, e. 5:7
peserta didik
diminta
menganalisis
perbandingan
energi yang
terbuang
302
Unit Pembelajaran
Judul Unit
303
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
304
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kartu Soal 5
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.4 Menganalisa RUMUSAN BUTIR SOAL
hubungan antara
usaha, energi, Nomor
daya dan efisiensi Soal
5
LINGKUP
MATERI
Usaha Energi dan
Daya
MATERI
A
INDIKATOR Atlet panjat tebing massa tubuhnya 80 kg memanjat tebing
SOAL dengan ketinggian 100 m diatas permukaan laut.
Disajikan Saat mencapai ketinggian 30 m, ia kelelahan. Setelah
permasalahan istirahat ia melanjutkan targetnya untuk mencapai
seorang atlet ketinggian 100m, maka usaha yang harus dikeluarkan
panjat tebing yang setelah istirahat hingga mencapai target adalah… (g = 9,8
berada pada m/s2)
ketinggian
tertentu dan A. 54.880 J
melakukan usaha B. 23.520 J
untuk C. 13.750 J
melanjutkan D. 1.800 J
hingga ketinggian E. 1.960 J
tertentu.
305
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
306
Unit Pembelajaran
Judul Unit
307
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kartu soal 6
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2019/2020
6
LINGKUP
MATERI
Usaha Energi dan
Daya
MATERI
Usaha Kunci
Jawaban
INDIKATOR
SOAL
B Rohman mendorong Nova yang duduk di kursi roda. Untuk
Disajikan meningkatkan laju kursi roda menjadi 2 kali lajunya semula
permasalahan diperlukan Rohman harus mengeluarkan usaha sebesar….
seorang anak
A. 4 kali energi kinetiknya mula-mula
yang mendorong
B. 3 kali energi kinetiknya mula-mula
kursi roda, jika
C. 2 kali energi kinetiknya mula-mula
akan
D. 1 kali energi kinetiknya mula-mula
meningkatkan
E. Tidak ada usaha
lajunya menjadi
duakali, peserta
didik diminta
untuk
menganalisis
uasaha yang
diperlukan.
308
Unit Pembelajaran
Judul Unit
309
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
310
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Buku Pengetahuan/
KOMPETENSI DASAR
Sumber : Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
4.4 Menyajikan RUMUSAN BUTIR SOAL
ide/gagasan dampak
Sejak tahun 2006 Indonesia mengimpor minyak, ini sudah
keterbatasan sumber
diperkirakan oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia
energi bagi
Nomor (METI), selain itu minyak bumi mengalami krisis, dalam
kehidupan dan upaya Soal beberapa tahun ke depan energi fosil berupa gas dan batu
penanggulangannya
bara juga dalam ancaman krisis bila tidak dipakai
dengan energi 7
sebagaimana mestinya. Penggunaan bioetanol menjadi
terbarukan
bahan bakar kendaraan dapat menjadi sebuah alternatif
pengganti BBM yang aman, karena sumbernya berasal dari
LINGKUP MATERI tumbuhan dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Sumber energi Jelaskan cara penggunaan bioethanol untuk bahan bakar!
terbarukan
MATERI
INDIKATOR SOAL
Disajikan
permasalahan
penggunaan sumber
energi terbarukan,
peserta didik diminta
untuk membuat ide
cara penggunaan
salah satu sumber
energi terbarukan.
311
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Penggunaan bioetahol untuk menggantiakn BBM saat ini tidak bisa 100%,
namun hannya dipakai sebagai campuran yang bisa meningkatkan efisiensi
BBM dengan meningkatkan bilangan oktannya. Contohnya dengan
mencampurkan sekian persen bensin premium dengan sekian persen
Bioetanol. Misalnya campuran 1 : 9, di mana 10% Bioetanol dtambahkan ke
90% premium. Ambil 10 ml Bioetanol dengan 90 ml premium menjadi 1 liter
bensol (bensin - etanol), maka angka oktan menjadi (10% x 117) + (90% x
88) = 90,9 atau mendekati pertamax.
312
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KESIMPULAN
Adapun konten yang dikembangkan pada unit ini adalah konsep Usaha dan
Energi yang mencakup konsep usaha, jenis-jenis energi, hubungan antara
313
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
usaha dan energi, daya, efisiensi dan penggunaan sumber energi terbarukan.
Konsep pada unit ini merupakan konten yang kaya akan pengetahuan
kontekstual bagi peserta didik. Artinya, Saudara dapat mendorong serta
memfasilitasi peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan konsep pada unit ini. Sebagai contoh
aplikasi dunia nyata, unit ini menyajikan bebrapa contoh fenomena yang
menunjukkan adanya usaha, penggunaan beberapa jenis energi, efisiensi
pada suatu mesin dan penggunaan energi yang terbarukan untuk mengatasi
keterbatasan sumber energi.
Berkaitan dengan penilaian, pada unit ini muncul dalam soal USBN dua tahun
terakhir dan soal US tahun 2018. Jenis pertanyaan yang diajukan sudah pada
taraf level kogintif C3 untuk menganalisa suatu fenomena, namun belum
disertai stimulus yang terbarukan. Oleh karena itu, Saudara perlu
meyakinkan bahwa peserta didik memahami konsep pada unit ini dengan
baik agar siap mengahadapi USBN. Lebih dari itu, Saudara perlu
mengembangkan soal-soal pengetahuan unit ini pada tingkat level berpikir
yang lebih tinggi lagi. Artinya, Saudara dituntut dapat memfasilitasi peserta
didik agar dapat memecahkan soal-soal yang mengedepankan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, Saudara perlu terus menyusun bank
soal yang relevan dengan indikator yang telah dikembangkan.
314
Unit Pembelajaran
Judul Unit
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
Memahami dengan baik semua indikator
1
yang telah dikembangkan di unit ini.
Mampu menghubungkan konten dengan
2
fenomena kehidupan sehari-hari.
Memahami dengan baik bahwa
3 aktivitas embelajaran yang disusun dapat
mengembangkan HOTS peserta didik.
Memahami dengan baik tahapan urutan
4
aktivitas pembelajaran yang disajikan.
Mampu dengan baik mengaplikasikan
5
aktivitas pembelajaran di dalam kelas.
Memahami dengan baik lembar kerja
6
peserta didik yang dikembangkan.
Mampu melaksanakan dengan baik lembar
7
kerja peserta didik yang dikembangkan.
Memahami konten secara menyuluh
8
dengan baik.
Memahami prosedur penyusunan soal
9
HOTS dengan baik.
Mampu membahas soal HOTS yang
10
disajikan dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total
315
`
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 = tidak menguasai
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Skor = 𝑥 100 %
2 = cukup menguasai 40
3 = menguasai
4 = sangat menguasai
Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten, cara
membelajarkan, mengembangkan penilian dan melaksanakan
70 – 79
penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian
yang belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
316
Unit Pembelajaran
Judul Unit
317
`
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penulis:
Purnawati, S.Pd.
Penyunting:
Dr. Parno, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
412
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
DAFTAR ISI
Hal
413
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
414
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
DAFTAR GAMBAR
Hal
415
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6 ___________________________________ 419
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) _______________________ 421
Tabel 3. Momen Inersia pada Gerak Rotasi Berbagai Benda Tegar
Homogen __________________________________________________________ 452
Tabel 4. Titik Berat Benda Homogen Berbentuk Garis __________________ 464
Tabel 5. Titik berat Benda Homogen dua dimensi berupa selimut ruang
______________________________________________________________________ 465
Tabel 6. Titik Berat Benda Homogen Tiga Dimensi _____________________ 466
416
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami topik Keseimbangan Benda Tegar. Melalui
pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki
dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta
didiknya yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun, dan
terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik. Selain
itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
417
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tegar. Selain itu, unit ini dilengkapi dengan 2 buah LKPD, yaitu 1)
Dinamika Rotasi; 2) Titik berat suatu benda;. LKPD dikembangkan secara
aplikatif agar guru mudah mengimplementasikannya di kelas.
418
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
Kelas/
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi
Semester
3.6 Menerapkan konsep 1. Menerapkan konsep torsi pada X /1
torsi, momen benda tegar dalam bidang
inersia, dan teknologi dan rekayasa.
momentum sudut 2. Menerapkan konsep momen
pada benda tegar inersia pada benda tegar dalam
dalam bidang bidang teknologi dan rekayasa.
teknologi dan
3. Menerapkan konsep
rekayasa
momentum sudut pada benda
tegar dalam bidang teknologi
dan rekayasa.
1. Melakukan percobaan
4.6 Melakukan X/1
sederhana tentang momentum
percobaan
sudut.
sederhana tentang
2. Melakukan percobaan
momentum sudut
sederhana tentang rotasi benda
dan rotasi benda
tegar.
tegar
419
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
420
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
421
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
422
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
A. Komedi Putar
Pada gerak rotasi benda bergerak berputar pada porosnya. Salah satu
contohnya adalah komedi putar, dikatakan melakukan gerak rotasi
karena lintasannya berbentuk lingkaran dan ada sumbu sebagai
pusatnya. Bagaimana dengan dinamika gerak rotasi tersebut
423
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Jembatan
Gambar 3. Jembatan
424
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
425
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
426
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
SOAL-SOAL US/USBN
A. SOAL US
Soal-soal ini disajikan agar dapat dijadikan sebagai sarana berlatih bagi
peserta didik untuk menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat
menjadi acuan ketika Saudara akan mengembangkan soal yang setipe
pada topik Kesetimbangan Benda Tegar.
427
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
1 Pada sebuah batang bekerja gaya 20 N seperti pada gambar. Besar
momen gaya terhadap titik Q yang berada disalah satu ujung batang
adalah…
A. 0,32 Nm
B. 0,96 Nm 20 N
C. 1, 04 Nm Q
D. 2, 6 Nm 24 cm
E. 4, 8 Nm
Identifikasi
428
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
No. Soal
2 Suatu benda dikatakan berada dalam keseimbangan translasi,
maka harus dipenuhi ....
a. Fx = 0
b. Fy = 0
c. = 0
d. Fx = 0 dan Fy = 0
e. Fx = 0 dan = 0
Identifikasi
Materi yang
: Kesetimbangan Translasi pada Benda tegar
dibutuhkan
429
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. SOAL USBN
No. Soal
1 Perhatikan gambar di bawah ini!
a. (6; 4,2)
b. (6; 4,4)
c. (6; 4,6)
d. (6; 4,8)
e. (6; 5,0)
Identifikasi
Ditanyakan : Z...?
430
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
No. Soal
2 Sebuah batang salah satu ujungnya ditopang engsel/poros P dan ujung
lainnya dibiarkan bebas. Seperti pada gambar berikut:
P
15 cm
F
Identifikasi
Gaya (F) = 10 N
Diketahui :
Lengan gaya (d) = 15 Cm = 0,15 Cm
Materi yang
: Torsi
dibutuhkan
431
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
432
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Aktvitas pada unit ini merujuk pada KD 3.6 Menerapkan konsep torsi,
momen inersia, dan momentum sudut pada benda tegar dalam bidang
teknologi dan rekayasa dan KD 4.6 Melakukan percobaan sederhana
tentang momentum sudut dan rotasi benda tegar.
433
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Verification (Pembuktian)
434
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
435
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
436
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
5. Verification (Pembuktian)
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik
dituntun oleh LKPD 1 untuk menemukan sendiri konsep Momen
inersia. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil penyelesaian
437
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. Verification (Pembuktian)
Tahap penarikan kesimpulan dilakukan ketika peserta didik dituntun
oleh LKPD 2 untuk Menentukan hubungan momen inersia dan
momentum sudut. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
penyelesaian LKPD 2, kelompok lain memperhatikan dan
memberikan tanggapan.
438
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ...................................................
Tujuan
Melalui LKPD 1 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:
439
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Petunjuk Kerja
Bola peraga
Silinder pejal
3. Susunlah bola pejal peraga pada ujung bidang miring seperti pada
gambar .
440
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
9. Pertanyaan:
441
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Momentum sudut
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ...................................................
Tujuan
Melalui LKPD 2 ini kalian akan melakukan aktivitas sehingga mampu:
1. Menerapkan konsep momentum sudut pada benda tegar dalam
bidang teknologi dan rekayasa.
2. Menentukan hubungan momen inersia dan momentum sudut
442
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Petunjuk Kerja
1. Siapkan bola berongga dan masukkan benang atau jeruji pada tengah
bola sebagai poros
Bola berongga 1
Jari-jari (R) = ..........Cm = ........ m
No Jumlah putaran (n) Waktu (s)
10
15
20
Bola berongga 2
Jari-jari (R) = ..........Cm = ........ m
No Jumlah putaran (n) Waktu (s)
10
15
20
443
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DISKUSI
3. Berapakah frekuensi yang dimiliki bola berongga 1?
4. Berapakah frekuensi yang dimiliki bola berongga 2?
5. Bagaimana formula untuk mencari momen inersia pada bola
berongga dengan poros pada diameter?
6. Berapa momen inersia pada bola berongga 1?
7. Berapa momen inersia pada bola berongga 2?
8. Bagaimana hubungan momen inersia dan momentum sudut?
9. Berapakah momentum sudut yang dimiliki bola berongga 1 dan
bola berongga 2?
10. Bagaimana hubungan jari-jari dengan momen inersia dan
momentum sudut?
11. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan tersebut?
444
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
C. Bahan Bacaan
Momen Gaya (Torsi)
Jika pada sebuah benda diberikan gaya sebesar F maka benda akan
memiliki percepatan yang disebabkan oleh gaya tersebut. Percepatan
benda memiliki arah yang sama dengan arah gaya yang diberikan
padanya. Bagaimana dengan benda yang berotasi?
445
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Bila gaya diberikan pada sudut B benda akan berotasi, dengan arah
berbeda dengan (b),
c. Begitu juga bila diberikan pada sudut C
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara
sumbu putaran dan letak gaya.
Jika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang
tidak berotasi. Kita dapat melihat skema pada pada gambar a diatas. Jika
arah gaya tegak lurus maka batang akan berotasi. Seperti yang
ditunjukkan gambar 4 (b) diatas.
Bagaimana kalau gaya membentuk sudut θ yang besarnya sembarang
dengan batang? Jika gaya membentuk sudut sembarang terhadap batang,
benda akan berotasi tetapi percepatan sudut yang dihasilkan akan
berbeda dengan jika sudutnya tegak lurus. Hal itu ditunjukkan pada
gambar 4 (c) diatas. Perhatikanlah arah putaran akan barlawanan bila
gaya yang diberikan berlawanan arah.
Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Torsi
adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi r dengan gaya F, dapat
dituliskan
τ = r x F ............................................................................ (8.1)
Karena d = r × sinθ, maka persamaan di atas menjadi sebagai berikut.
τ = r × F × sin θ ............................................................. (8.2)
Keterangan:
446
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Arah momen gaya dinyatakan oleh aturan tangan kanan. Bukalah telapak
tangan kanan kita dengan ibu jari terpisah dari keempat jari yang lain.
Lengan gaya d sesuai dengan arah ibu jari, gaya F sesuai dengan arah
keempat jari, dan arah torsi sesuai dengan arah membukanya telapak
tangan.
447
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
448
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
a. τ1 =
. = -4 . 1
= -4 Nm
τ2 =
. =6.2
= 12 Nm
τ3 =
. = -5 . 1
= -5 Nm
τ4 =
. =4.2
= 4 Nm
1. Momen Kopel
Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar, dan
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda akan
mengakibatkan benda tersebut berotasi.
Gambar 8. Kopel dari dua gaya yang sama besar dan berlawanan arah.
449
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Momen kopel (M) adalah perkalian silang antara dua besaran vektor,
yaitu gaya dan jarak antara kedua gaya tersebut. Secara matematis,
dituliskan sebagai berikut.
M = F × d ..................................................................... (8.4)
Perjanjian tandanya, yaitu jika kopel menyebabkan perputaran benda
searah putaran jarum jam, momen kopel (M) bernilai positif (mendekati
pembaca, ⊙). Sebaliknya, apabila kopel menyebabkan perputaran benda
berlawanan arah dengan putaran jarum jam, momen kopel bernilai
negatif (menjauhi pembaca ⊗).
Gambar 9. (a) Momen kopel positif mendekati pembaca diberi tanda ʘ. (b)
Momen kopel negatif menjauhi pembaca diberi tanda ⊗.
2. Momen Inersia
Momen inersia (kelembaman) suatu benda adalah ukuran kelembaman
suatu benda untuk berputar terhadap porosnya. Nilai momen inersia
suatu benda bergantung kepada bentuk benda dan letak sumbu putar
benda tersebut.
r
0 m
450
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
............................................. (8.8)
451
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel 3. Momen Inersia pada Gerak Rotasi Berbagai Benda Tegar Homogen
452
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
453
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jawab:
I = ½ m . r2
= ½ 100 . (0,6)2 = 18 kg.m
τ = I. α
250 = 18 . α
α = 13,89 rad/s2
F
s
θ
454
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Contoh 8.3
Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan jari-jari 10 cm berada pada
bidang
datar licin. Bola menggelinding dengan kelajuan linier 4 m/s dan
kecepatan sudut
6 rad/s. Tentukan energi kinetik total.
Penyelesaian:
Diketahui: m = 10 kg
r = 10 cm
v = 4 m/s
ω = 6 rad/s
Ditanya: Ek = … ?
Jawab:
= 0,04 kg.m
Ek (tot) = Ek trans + Ek rot
= ½. 10. 42 + ½ . 0,04 . 62 = 80,72 Joule.
455
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan:
Gambar 12. Arah putaran keempat jari menunjukkan arah rotasi, sedangkan ibu
jari menunjukkan arah momentum sudut
Sumber: http://3.bp.bolgspot.com
Apabila jari-jari benda yang melakukan gerak rotasi jauh lebih kecil
dibandingkan dengan jarak benda itu terhadap sumbu rotasi r,
momentum sudut benda itu dinyatakan sebagai momentum sudut
partikel yang secara matematis dituliskan sebagai
L = m v r ............................................................... (8.18)
Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan
Momentum Sudut, yaitu momentum sudut awal akan sama besar dengan
momentum sudut akhir.
456
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
r
0 m
Gambar 13. Benda pejal bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v pada
lingkaran berjari-jari r
Lawal = Lakhir
I1ω1 + I2ω2 = I1ω1' + I2ω2 ' ........................... (8.19)
6. Gerak Menggelinding
Bola yang menggelinding di atas bidang akan mengalami dua gerakan
sekaligus, yaitu rotasi terhadap sumbu bola dan translasi bidang yang
dilalui. Oleh karena itu, benda yang melakukan gerak menggelinding
memiliki persamaan rotasi τ = I. α
457
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
F
f
Karena silinder bergulir tanpa selip, maka harus ada gaya gesekan.
Besarnya gaya gesekan pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Jika maka
458
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
459
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
∑F = 0
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetimbangan adalah
resultan gaya pada komponen sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
ΣFx = 0
ΣFy = 0.
Gerak translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II Newton.
Sehingga syarat kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy =
0.Banyak persoalan yang berhubungan dengan keseimbangan partikel
akibat pengaruh tiga buah gaya. Untuk menyelesaikannya, kita dapat
menggunakan syarat keseimbangan. Secara sederhana kita juga dapat
menggunakan aturan sinus dalam segitiga.
F
2
F
ϒ 1
α β
Jika partikel pada gambar 8.12 dalam keadaan seimbang, maka berlaku
persamaan F1 + F2 + F3 = 0. Berdasarkan aturan sinus dalam segitiga,
diperoleh persamaan .
460
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
461
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
462
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
8. Titik berat
Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai
massa. oleh karena itu, tiap partikel mempunyai berat dan titik berat
yang berbeda-beda. Partikel partikel tersebut masing-masing
mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan resultan gaya berat w
(lihat Gambar 19). Resultan dari seluruh gaya berat benda yang terdiri
atas bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Titik tangkap gaya
berat inilah yang disebut titik berat.
w1 w2 w4 w6
w3
w5
z
Gambar 19. Sebuah benda dengan titik berat Z
463
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1 Garis Lurus x0
A z B X0 = ½ l
l
2 Busur Lingkaran
y
z
A y0 R B
0
R= jari-jari lingkaran
3 Busur Setengah y
Lingkaran
y0 z
A 0 B
R= jari-jari lingkaran
464
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Tabel 5. Titik berat Benda Homogen dua dimensi berupa selimut ruang
2 Kulit silinder
z2
(tanpa tutup)
z t
y0
z1 t = tinggi silinder
T
3 Kulit limas
z
T
TT = garis tinggi ruang
4 Kulit kerucut T
A B
dengan volume (V). Koordinat titik berat gabungan Z (X0 , Y0) benda
homogeny berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
465
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
y0 z l
z2
2 Silinder pejal
z2
z t
y0
z1
t = tinggi silinder
3 Limas pejal
T
beraturan
z
4 Kerucut pejal T
A B
466
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
d. 1, 04 Nm Q
e. 2, 6 Nm 24 cm
f. 4, 8 Nm
Pembahasan
Diket:
F = 20 N
d = 24 cm = 0,24 cm
Ditanya: ....?
Jawab:
=F.d
= 20 . 0,24
= 4,8 N.m
467
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pembahasan:
Syarat suatu benda bergerak translasi adalah Fx = 0 dan Fy = 0
a. (6; 4,2)
b. (6; 4,4)
c. (6; 4,6)
d. (6; 4,8)
e. (6; 5,0)
468
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
Diketahui:
X1 = 2 Y1 = 4
X2 = 6 Y2 = 6
X3 = 10 Y3 = 4
Ditanya : Z .....?
Jawab:
Xo = = = =6
yo = = = = 4,4
469
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
470
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
MATERI
INDIKATOR
SOAL
Disajikan gambar
yoyo berbentuk Kunci Jika jari-jari silinder R = 1 meter, serta Momen Inersia
silinder pejal Jawaban
dengan gulungan silinder sebesar , apa yang akan terjadi jika
tali, peserta didik A
menganalisis diberikan dua keadaan sebagai berikut :
kemana gerak
benda. Keadaan 1 Keadaan 2
m = 10 kg, ditarik dengan F m = 20 kg, ditarik dengan F
= 120 N = 90 N
471
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
472
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
MATERI
Dinamika Rotasi
INDIKATOR
SOAL
Disajikan gambar
sebuah silinder Kunci
pejal dan bola Jawaban
pejal yang Manakah yang tiba lebih dahulu di dasar bidang
menggelinding A
miring antara dua benda tersebut?
dari suatu bidang a. bola pejal akan tiba lebih dahulu di dasar bidang miring
miring dari
keadaan diam daripada silinder pejal
bersamaan, b. Silinder pejal akan tiba lebih dahulu di dasar bidang
peserta didik
dapat miring daripada silinder pejal
menyimpulkan c. bola pejal dan silinder pejal akan tiba bersamaan di
manakah yang
tiba lebih dahulu dasar bidang miring
473
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
di dasar bidang d. bola pejal akan tiba lebih dahulu di dasar bidang miring
miring antara dua
daripada silinder pejal karena bola pejal massanya lebih
benda tersebut
besar
e. Silinder pejal akan tiba lebih dahulu di dasar bidang
miring daripada silinder pejal karena jari-jarinya lebih
besar
474
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
KESIMPULAN
475
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
476
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami dengan baik semua indikator yang telah
dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan fenomena
kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan
HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik
yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Jumlah Total
477
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
478
Unit Pembelajaran
Kesetimbangan Benda Tegar
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2006. 1001 Soal dan Pembahasan Fisika. Jakarta: Erlangga.
479
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
Penyunting:
Dr. Sunaryono, S.Pd, M.Pd
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
322
Unit Pembelajaran
Judul Unit
DAFTAR ISI
Hal
323
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
324
Unit Pembelajaran
Judul Unit
DAFTAR GAMBAR
Hal
325
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
326
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
untuk memahami kompetensi Impuls dan Momentum. Melalui pembahasan
materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan
dengan indikator yang telah disusun, dan terutama dalam memfasilitasi
kemampuan bernalar peserta didik. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk
guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi usaha dan energi yang dikembangkan pada bahan bacaan terdiri
atas subtopik usaha,energi, daya, efisiensi dan energi terbarukan. Selain itu,
unit ini dilengkapi dengan tiga buah LKPD, yaitu 1) Impuls dan Momentum;
2) Hukukm Kekekalan Momentum; 3) Jenis-jenis Tumbukan. LKPD
327
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
328
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KOMPETENSI DASAR
Kelas/
NO Kompetensi Target Kompetensi Semester
KD PENGETAHUAN
1 3.5 Menerapkan konsep 1. Menerapkan konsep impuls X/ 1
momentum, impuls dan untuk menganalisa suatu
hukum kekalan peristiwa
momentum
2. Menerapkan kosep
momentum dan untuk
menganalisa suatu peristiwa
3. Menerapkan konsep hukum
kekekalan energi untuk
menganalisa suatu peristiwa
KD KETRAMPILAN
1 4.5 Mendemonstrasikan 1. Melakukan demonstrasi X/1
berbagai jenis tumbukan jenis-jenis tumbukan
329
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
INDIKATOR PENCAPAIAN
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
KOMPETENSI (IPK) PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
IPK Pendukung
330
Unit Pembelajaran
Judul Unit
IPK Kunci
IPK Pengayaan
331
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
332
Unit Pembelajaran
Judul Unit
A. Pukulan Petinju
Gambar 1. Petinju
https://olahragapedia.com/teknik-dasar-tinju
333
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
B. Sarung Tinju
Sarung tinju, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 dibuat dari bahan yang
lunak dengan tujuan agar waktu sentuh antara tangan dan anggota badan
yang tertekana pukulan lebih lama. Dengan demikian gaya yang terjadi
menjadi kecil sehingga rasa sakit saat dipukul bisa berkurang.
Fenomena lain yang sering di jumpai adalah balon udara pada mobil dan
sabuk pengaman. Air bag didisain secara khusus apabila terjadi benturan
atau tumbukan, maka secara otomatis air bag akan keluar dan mengembang.
Agar tidak terjadi benturan secara langsung antar pengemusi dan badan
mobil sehingga cidera yang fatal dalam kecelakaan bisa dikurangi. Sabuk
pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan.
Sabuk pengaman didesain elastis. Fungsi dan cara kerja sabuk pengaman
sama dengan air bag pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh
antara pengemudi dengan dashboard mobil pada saat terjadi kecelakaan.
334
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Masih berkaitan dengan mobil, desain body mobil dirancang mudah penyok
saat terjadi kecelakaan. Hal ini di lakukan untuk memperbesar waktu sentuh
saat terjadi tumbukan pada kecelakaan. Jika waktu sentuh besar, gaya yang
dihasilkan kecil sehingga rasa sakit akibat benturan bisa dikurangi.
D. Palu
Gambar 4. Palu
Kepala palu seperti yang ditunjukkan apada gambar 4, dibuat dari bahan
yang keras misalnya besi atau baja. Kepala palu dibuat dengan bahan yang
keras agar selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang
335
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dihasilkan lebih besar. Jika gaya impuls besar maka paku yang dipukul
dengan palu akan tertancap lebih dalam.
E. Matras
Gambar 5. Matras
www.buka lapak.com/product/matras-judo
Matras sering dipakai ketika kita sedang berolahraga atau biasa dipakai para
pejudo. Matras seperti yang ditujukkan pada gambar 5, dimanfaatkan untuk
memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls. Sehingga tubuh kita
tidak terasa sakit ketika di banting atau benturan dengan lanatai secara
langsung, maka akan terasa sakit. Bayangkanlah ketika kita dibanting atau
berbenturan dengan lantai? Hal itu di sebabkan karena waktu kontak antara
tubuh dan lantai sangat singkat. Tapi ketika kita di banting diatas matras
maka waktu kontak anatar badan dan matras akan lebih lama,
dengan demikian gaya impuls yang bekerja juga relatif lebih kecil. Matras
digunakan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang relatif
lebih lama menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak
terasa sakit pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.
336
Unit Pembelajaran
Judul Unit
F. Busa Helm
Gambar 6. Helm
http://www.hondacengkareng.com/kategori-product
Kalau kita perhatikan bagian dalam helm seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6, pasti akan terlihat lapisan lunak. Seperti gabus atau spons. lapisan
lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya
kepala kita terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan
lunak tersebut gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun
memakai helm, kita akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.
337
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
G. Roket
Gambar 7. Roket
http:// www.Idntimes.com/science/discovery
Dorongan roket dan jet seperti yang ditunjukkan pada gambar 7, merupakan
penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum.
Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hidrogen cair dan oksigen
cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran
sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak
dibelakang roket. Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama
selang waktu tertentu. Pada saat gas keluar dari roket terjadi perubahan
momentum gas selama waktu tertentu, sehingga menghasilkan gaya yang
dikerjakan roket pada gas .
338
Unit Pembelajaran
Judul Unit
SOAL-SOAL US/USBN
Berikut ini contoh soal-soal USBN dan Ujian Sekolah topik Impuls dan
Momentum pada Kompetensi Dasar 3.5 Menerapkan konsep momentum,
impuls dan hukum kekekalan momentum. Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik diklat untuk
menyelesaikannya. Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika
Saudara akan mengembangkan soal yang setipe pada topik Impuls dan
Momentum
339
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berikut merupakan contoh soal USBN dua tahun terakhir, yaitu tahun 2019
dan tahun 2018
NO Butir Soal
340
Unit Pembelajaran
Judul Unit
NO Butir Soal
2 Diantara benda bergerak berikut ini mana yang akan mengalami gaya
terbesar bila menumbuk tembok hingga berhenti?
A. Benda bermassa 40 kg dengan laju 25 m/s
B. Benda bermassa 50 kg dengan laju 15 m/s
C. Benda bermassa 100 kg dengan laju 10 m/s
D. Benda bermassa 150 kg dengan laju 7 m/s
E. Benda bermassa 200 kg dengan laju 5 m/s
Identifikasi
Kelas/ Semester : X / Semester 1
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
Indikator yang : 3.5.16 Menerapkan konsep impuls merupakan
bersesuaian perubahan momentum dalam
menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari
Diketahui : Benda berbeda dengan keterangan:
A. bermassa 40 kg dengan laju 25 m/s
B. bermassa 50 kg dengan laju 15 m/s
C. bermassa 100 kg dengan laju 10 m/s
D. bermassa 150 kg dengan laju 7 m/s
E. bermassa 200 kg dengan laju 5 m/s
Ditanyakan : Benda yang memiki gaya terbesar
Materi yang :
Impuls merupakan perubahan momentum
dibutuhkan
341
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO Butir Soal
Identifikasi
Kelas/ Semester : X / Semester 1
Level Kognitif : Aplikasi (C3)
Indikator yang : 3.5.16 Menerapkan konsep impuls merupakan
bersesuaian perubahan momentum dalam
menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari
Diketahui : Massa (m) = 300 kg
Gaya pukul = 25 N
Waktu sentuh = 0,5 s
Ditanyakan : Kecepatan setelah di pukul
Materi yang : Impuls merupakan perubahan momentum
dibutuhkan
342
Unit Pembelajaran
Judul Unit
NO Butir Soal
4
A A B B
3 m/s 6 m/s
Massa bola A, 3 kali massa bola B. Jika tumbukan yang terjadi tidak
lenting sama-sekali, maka pernyataan yang benar di bawah ini
adalah...
A. Kedua bola ternyata diam
B. Bola A bergerak ke kiri dengan kecepatan 6 m/s
C. Bola B bergerak ke kiri dengan kecepatan 3 m/s
D. Kedua bola menyatu dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 2m/s
E. Kedua bola menyatu dan bergerak ke kanan kecepatan 0.75 m/s
Identifikasi
Kelas/ Semester : X/1
Level Kognitif : C3 ( Menganalisis )
Indikator yang : 3.5.18 Menerapkan konsep jenis-jenis tumbukan
bersesuaian untuk menyelesaikan masalah
343
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
NO Butir soal
344
Unit Pembelajaran
Judul Unit
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dalam unit ini terdiri dari tiga aktivitas yaitu: 1)
Impuls dan momentum, 2) Hukum kekekalan momentum dan 3) Jenis-jenis
tumbukan. Model pembelajaran yang digunakan pada aktivitas pembelajaran
1), 2) dan 3) dalam contoh ini adalah model discovery learning dengan sintak
sebagai berikut:
345
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan aktivitas 1:
346
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Permasalahan 1:
Gambar 8. Roket
www.Idntimes.com/science/discovery
347
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permasalahan 2:
348
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Permasalahan 3:
Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu menentukan solusi dari
permasalahan di atas
349
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
350
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan aktivitas 2:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian hukum kekekalan momentum
2. Menuliskan kembali perumusan hukum kekekalan momentum
3. Mencontohkan berbagai fenomena yang berhubungan dengan hukum
kekekalan
4. Menerapkan konsep hukum kekekalan momentum untuk menganalisa
suatu fenomena
5. Menganalisa suatu peristiwa berdasarkan hukum kekekalan momentum
351
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permasalahan 1:
Jika diamati gerak senapan saat peluru terlepas dari moncongnya. Peluru
akan terlepas dengan kecepatan yang sangat besar diikuti gerakan
senapan yang kearah belakang dengan memherikan efek hentakan pada
lengan penembak.
352
Unit Pembelajaran
Judul Unit
permasalahan 2:
Pada permainan billiyard bola disodok hingga melaju dengan kecepatan
tertentu, kemudian akan menumbuk bola lain yang diam. Setelah terjadi
tumbukan bisa diamati beberapa kemungkinan gerakan bola.
3. Pada tahap identifikasi masalah, Saudara dapat membantu/memancing
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan diantaranya:
Permasalahan 1:
a. Bagaimana kecepatan senapan dan peluru sebelum terlepas dari
moncong senapan?
b. Bagaimana kecepatan peluru saat meninggalkan moncong senapan?
c. Bagaimana momentum senapan sebelum peluru lepas dari moncongnya?
d. Bagaimana momentum senapan setelah peluru lepas dari moncongnya?
Permasalahan 2:
a. Bagaimana kecepatan bola sebelum dan sesudah tumbukan?
b. Bagaimana arah kedua bola setelah tumbukan?
Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu menentukan solusi dari
permasalahan di atas.
4. Pengumpulan data dilakukan dengan cara diskusi kelompok sehingga
Saudara dapat membagi peserta didik dalam beberapa kelompok yang
beranggotakan antara 3-4 orang untuk berdiskusi mengenai hukum
kekekalan momentum.
5. Membagikan LKPD peserta didik ke semua kelompok. Kemudian
menghimbau kepada peserta didik untuk mempelajari LKPD tentang
Hukum kekekalan momentum.
6. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
353
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
354
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan aktivitas 3:
Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan jenis-jenis tumbukan
2. Mencontohkan jenis-jenis tumbukan dalam kehidupan sehari-hari
3. Menerapkan konsep jenis-jenis tumbukan untuk menyelesaikan masalah
4. Menganalisa suatu beristiwa berdasarkan konsep jenis-jenis tumbukan.
5. Membuat ide/gagasan untuk melakukan demonstrasi tentang berbagai
jenis tumbukan
6. Melakukan demonstrasi berbagai jenis tumbukan
7. Melakukan percobaan berkaitan dengan konsep impuls dan momentum
355
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Permasalahan 1 :
Permasalahan 2:
356
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Pada gambar 15 atas bentuk slime yang kenyal dan lembek. Seandainya
sebuah batu di jatuhkan di atasnya apa yang akan terjadi?
Pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu menentukan solusi dari
permasalahan di atas.
357
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
358
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian impuls
2. Menuliskan kembali perumusan impuls
3. Menjelaskan pengertian momentum
4. Menuliskan kembali perumusan momentum
5. Menjelaskan pengertian hukum kekekalan momentum
6. Menjelaskan konsep impuls merupakan perubahan momentum
7. Menuliskan kembali perumusan impulas merupakan perubahan
momentum
8. Menghitung besar impuls suatu fenomena
9. Menghitung besar momentum pada suatu fenomena
10. Mencontohkan berbagai fenomena yang berhubungan dengan hukum
kekekalan momentum
11. Menganalisis suatu fenomena berdasarkan konsep impuls merupakan
perubahan momentum
Cara Kerja
1. Duduklah berkelompok yang berangotakan 3-4 peserta didik
2. Lakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada bahan
diskusi
3. Tuliskan hasil diskusi pada lembar yang telah di sediakan atau pada
buku tulis.
359
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
.........................................................................................................................................................
8. Sebuah mobil massanya 800 kg. Melaju dengan momentum 2000 kg m/s.
Kecepatan gerak mobil tersebut adalah . .
.........................................................................................................................................................
360
Unit Pembelajaran
Judul Unit
.........................................................................................................................................................
12. Sebuah bola kasti yang massaya 0,10 kg dilempar horizontal ke kanan
dengan kecepatan 20 m/s. Kemudian dipukul sehingga bola berbalik
arah dengan kecepatan 30 m/s. Jika kontak bola dan pemukul terjadi
selama 0,0001 sekon, maka besar impuls yang diberikan pemukul pada
bola adalah ....
361
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
362
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian hukum kekekalan momentum
2. Menuliskan kembali perumusan hukum kekekalan momentum
3. Mencontohkan berbagai fenomena yang berhubungan dengan hukum
kekekalan
4. Menerapkan konsep hukum kekekalan momentum untuk menganalisa
suatu fenomena
5. Menganalisa suatu peristiwa berdasarkan hukum kekekalan momentum
Cara Kerja
1. Duduklah berkelompok yang berangotakan 3-4 peserta didik
2. Lakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang sada pada bahan
diskusi
3. Tuliskan hasil diskusi pada lembar yang telah di sediakan atau pada
buku tulis.
363
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
vp diam vp = vb = v’
364
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Massa perahu dan orang masing-masing 200 kg dan 50 kg. Pada suatu
saat, orang tadi meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 ms 1 searah
gerak perahu, maka kecepatan perahu sesaat setelah orang tadi
meloncat adalah ....
...................................................................................................................................................
4. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling
mendekati seperti pada gambar.
vp = 10m/s
V1=8m/s
Bola 1 Bola 2
Jika v2′ adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan
laju 5 m/s, maka besar kecepatan v1′ benda (1) setelah tumbukan adalah
...................................................................................................................................................
365
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jenis-jenis tumbukan
Tujuan :
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan jenis-jenis tumbukan
2. Mencontohkan jenis-jenis tumbukan dalam kehidupan sehari-hari
3. Menerapkan konsep jenis-jenis tumbukan untuk menyelesaikan masalah
4. Menganalisa suatu beristiwa berdasarkan konsep jenis-jenis tumbukan.
5. Membuat ide/gagasan untuk melakukan demonstrasi tentang berbagai
jenis tumbukan
6. Melakukan demonstrasi berbagai jenis tumbukan
7. Melakukan percobaan berkaitan dengan konsep impuls dan momentum
Petunjuk Kerja :
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan antara 3-4 peserta didik
2. Lakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan
3. lakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah yang di sajikan.
4. Tuliskan hasil diskusi pada tempat yang disediakan
366
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Data percobaan
Data hasil percobaan Bola Bekel
Bola Bekel
𝒉′
No h(cm) h’(cm) 𝒆=√
𝒉
1 150
2 150
3 150
4 150
5 150
Rata-rata
367
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bola plastik
𝒉′
No h(cm) h’(cm) 𝒆=√
𝒉
1 150
2 150
3 150
4 150
5 150
Bola Tennis
𝒉′
No h(cm) h’(cm) 𝒆=√
𝒉
1 150
2 150
3 150
4 150
5 150
Rata-rata
368
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Bahan diskusi:
1. Berdasarkan pengamatan pada demonstrasi yang dilakukan dilakukan
guru, jelaskan perbedaan kedua fenomena yang dilihat!
...................................................................................................................................................
2. Tuliskan penjenis-jenis tumbukan yang saudara ketahui !
...................................................................................................................................................
3. Tuliskan contoh berbagai jenis tumbukan dalam kehidupan sehari-hari!
369
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
10. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 9 m di atas lantai. Setelah bola
mengenai lantai, bola terpantul hingga mencapai tinggi maksimum 4 m,
besar koefisien restitusi yang dimiliki oleh bola terhadap lantai adalah . .
...................................................................................................................................................
11. Sebutir peluru 40 gram bergerak dengan kecepatan 100 m/s arah
mendatar dan menumbuk balok bermassa 960 gram yang diam di atas
bidang datar. Jika peluru tertahan di dalam balok maka kecepatan
keduanya menjadi ....
...................................................................................................................................................
370
Unit Pembelajaran
Judul Unit
C. Bahan Bacaan
Momentum erat hubungannya dengan massa dan kecepatan. Konsep ini juga
mempelajari kejadian bertumbukannya dua benda atau lebih dan
menganalisis gerak.
1. Momentum
Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum merupakan hasil
kali antara massa dengan kecepatan benda.. Dengan konsep momentum dan
impuls, perilaku benda dapat dianalisa. Karena kecepatan merupakan
besaran vektor, maka momentum juga termasuk besaran vektor yang
arahnya sama dengan arah kecepatan benda. Secara matematis, persamaan
momentum dapat ditulis sebagai berikut.
p=m.v
Keterangan:
p = momentum (kg.m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Contoh soal 1:
Mobil yang bermassa 800 kg bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. Maka
besar momentum yang terjadi adalah…
Diketahui : m = 800 kg
v =36 km/jam
= 10 m/s
Ditanya :p
Jawab :
p=m.v
p = 800 x 10 = 8000 kg.m/s
371
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contoh 2:
Sebuah bola voli bermassa 500 gram meluncur dengan kecepatan 10 m/s di
atas lantai licin. Setelah mengenai tembok bola berbalik arah dengan
kecepatan 6 m/s. Besar perubahan momentum bola adalah ....
Diketahui : m = 500 g = 0,5 kg
v2 = - 6 m/s ( tanda (-) berbalik arah)
v1 = 10 m/s
Ditanya : ∆p
Jawab :
∆p = m . (v2 – v1)
∆p = 0,5 (-6 – 10)
∆p = - 8 kg.m/s
Tanda negative menunjukkan gerak benda yang berbalik arah
Impuls
372
Unit Pembelajaran
Judul Unit
𝐹
𝑎̅ =
𝑚
Jika t adalah waktu untuk mengubah kecepatan dari v0 menjadi v atau sama
dengan lamanya gaya bekerja, maka dari kedua persamaan di atas kita
dapatkan persamaan sebagai berikut.
𝐹 𝑣 − 𝑣𝑜
=
𝑚 ∆𝑡
𝐹 . ∆𝑡 = 𝑚. 𝑣 − 𝑚𝑣0
𝐼 = 𝑚 (𝑣 − 𝑣0 )
373
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝐼 = ∆𝑝
Keterangan:
I : besar impuls (Ns)
m : massa benda (kg)
v : besar kecepatan (kelajuan) akhir benda (m/s)
vo : kecepatan (kelajuan) mula-mula benda (m/s)
Δp : besar perubahan momentum (kg m/s)
F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
Δt : selang waktu (s)
Persamaan di atas menyatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut,
yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar
yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama
dengan momentum total sesudah tumbukan”.
Dua buah bola pada Gambar di atas bergerak berlawanan arah saling
mendekati. Bola pertama massanya m1, bergerak dengan kecepatan v1.
374
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tumbukan
375
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi
kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan
itu disebut tumbukan lenting sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna
berlaku Hukum Kekekalan Momentum danHukum Kekekalan Energi Kinetik.
Misalnya, dua buah benda massanya masing-masing m1 dan m2 bergerak
dengan kecepatan v1 dan v2 dengan arah berlawanan seperti pada gambar 19
bawah ini.
376
Unit Pembelajaran
Judul Unit
377
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
bebas dari ketinggian h1 dari lantai, maka akan terjadi tumbukan antara bola
dengan lantai sehingga bola memantul setinggi h2. Berdasarkan persamaan
pada gerak jatuh bebas, kecepatan benda sesaat sebelum tumbukan adalah:
𝑣1 = √2𝑔ℎ
Sesaat setelah tumbukan dapat diidentifikasikan dengan gerak jatuh
bebas,sehingga
𝑣1′ = −√2𝑔ℎ ( tanda negatif karena arahnya ke atas).
378
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Tumbukan
Sebelum tumbukan
Karena v1' = v2', maka v1' – v2' = 0, sehingga koefisien restitusi (e) adalah:
(𝑣1′ − 𝑣2′ )
− = 0
𝑣1 − 𝑣2
Jadi, pada tumbukan tidak lenting sama sekali besarnya koefisien restitusi
adalah nol (e =0).
379
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
380
Unit Pembelajaran
Judul Unit
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Bagian ini adalah pembahasan soal-soal USBN 2 tahun terakhir yaitu ntahun
2019 dan tahun 2018 serta Soal Ujian Sekolah (US) 2017 yang telah di
sajikan pada bagian sebelumnya. Pembahasan atau penyelesaian soal yang
disajikan di sini bukan merupakan satu-satunya cara yang benar, melainkan
sebagai alternatif dan sumber ide bagi guru dalam membahas soal-soal
sesuai dengan kebutuhan siswa.
381
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ditanya : vs’
Jawab :
psebelum = p sesudah
ms.vs +mp.vp = ms.vs’ +mp.vp’
2 x 0 + 0.005 x 0 = 2 x vs’ + 0.005 x 100
0 = 2 x vs’ + 0,5
0,5
𝑣𝑠′ = − = − 0,25 m/s
2
Pilihan jawaban yang sesuai adalah B
382
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Sebuah bola yang massanya 300 gram dipukul dengan gaya 25 N dalam
waktu 0,1 sekon. Jika mula-mula bola diam, maka kecepatan bola setelah
dipukul adalah ....
A. 1,0 m/s
B. 1,5 m/s
C. 2,0 m/s
D. 2,5 m/s
E. 8,3 m/s
383
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
𝐹 .𝑡
𝑣=
𝑚
25 . 0,1
𝑣= = 8,3 𝑚/𝑠
0,3
A A B B
3 m/s 6 m/s
Massa bola A adalah 3 kali massa bola B. Jika tumbukan yang terjadi tidak
lenting sama-sekali, maka pernyataan yang benar di bawah ini adalah...
A. Kedua bola ternyata diam
B. Bola A bergerak ke kiri dengan kecepatan 6 m/s
C. Bola B bergerak ke kiri dengan kecepatan 3 m/s
D. Kedua bola menyatu dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 2m/s
E. Kedua bola menyatu dan bergerak ke kanan kecepatan 0,75 m/s
384
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Diketahui : m A = 3mB
Jenis tumbukan = tidak lenting
e=0
vA=3m/s
vB=6m/s
perlu dianalisis kecepatan benda setelah tumbukan
Ditanya : v’
Jawab : jika e = 0, maka vA’ = vB’
m A v A + mB v B = m A v A ’ + mB v B ‘
mA vA + mB vB = mA v’ + mB v ‘
(3mB x 3 + mB (-6)) =(3mB +mB) v ‘
9 mB - 6 mB = 4 mB v’
3mB = 4 mB v ‘
3𝑚𝐵
v′ = = 0,75 ke kanan
4𝑚𝐵
385
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
386
Unit Pembelajaran
Judul Unit
387
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
388
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.5 menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep impuls,
momentum, dan Nomor
hukum kekekalan Soal
momentum.
1
LINGKUP
MATERI
Momentum dan
Impuls
MATERI
Momentum, Kunci
Jawaban Truk menabarak pohon
impuls, impuls
Ladulmuksinin19.blogspot.co.id
merupakan D
Dikarenakan kondisi sopir truk kelelahan dan mengantuk,
perunahan
sebuah truk yang massanya 2 000 kg dan melaju dengan
momentum
kecepatan 36 km/jam menabrak sebuah pohon dan berhenti
INDIKATOR
dalam waktu 0,1 detik. Dan truk mengalami kerusakan yang
SOAL
hebat karena terjadi dalam waktu yang sangat singkat
Disajikan berupa
dihasilkan gaya yang sangat besar. Gaya tersebut tidak
truk yang melaju
sanggup ditahan oleh body truk sehingga rusak parah.Gaya
menabrak pohon,
rata-rata pada truk selama berlangsungnya tabrakan adalah
dan berhenti
.... (dalam N)
setelah beberapa
A. 20.0
detik, peserta
B. 200
didik diminta
389
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Diketahui:
m = 2000 kg
v = 36 km/jam = 10 m/s
t = 0,1 detik
Ditanya : F
Jawab :
390
Unit Pembelajaran
Judul Unit
391
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi
√ Penalaran
3.5 menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep impuls,
momentum, dan Nomor
hukum kekekalan Soal
momentum
2
LINGKUP
MATERI
Momentum dan
Impuls
MATERI
Momentum, Kunci
impuls, impuls Jawaban
merupakan
perunahan C
Seorang pemain billiayard menyodok bola putih kearah bola
momentum
orange yang diam anggaplah kedua
INDIKATOR benda melekat satu sama lain dan bergerak bersama.
SOAL Jika kedua bola tersebut massanya sama.
Disajikan
(1) Jumlah energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan
fenomena sebuah
benda yang berbanding 2 : 1
menumbuk benda (2) Kecepatan kedua benda sesudah tumbukan sebesar 2
diam yang
kali kecepatan bola putih mula-mula
kemudian
bergerak (3) Momentum bola putih sebelum tumbukan = 2 kali
bersama-sama. momentum bola orange sesudah tumbukan
Peserta didik (4) Koefisien restitusi sama dengan nol
diminta membuat
analisis gerak
Pernyataan di atas yang benar adalah ....
392
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Pembahasan HOTS 2
Diketahui : m1 = m2 = m
Karena setelah tumbukan bergerak bersama, maka v1’=v2’=v’
Ditanya : pernyataan yang benar
Jawab :
1. Salah, ingat hukum kekekalan energi, yaitu jumlah energi sebelum dan
sesudah tumbukan sama.
2. Benar, karena kecepatan kedua benda menjadi setengah dari
kecepatan setelah tumbukan.
𝑝 𝑚. 𝑣 1
𝑣′ = = = 𝑣
𝑚 2𝑚 2
3. Salah, ingat hukum kekekalan momentum “ jumlah momentum
sebelum tumbukan sama dengan momentum setelah tumbukan”
𝑚𝑣 𝑚𝑣 𝑚𝑣 1
p ∶ p′ = =1 = =
𝑚𝑣′ (2𝑚𝑣) 𝑚𝑣 1
2
4. Benar, e=0 karena benda menjadi satu dan bergerak bersama setelah
tumbukan.
Dengan demikian pernyataan yang benar adalah (2) dan (4) sesuai dengan
pilihan C
393
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
394
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KOMPETENSI Pengetahuan/
DASAR
Buku Sumber :
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
3.5 menerapkan RUMUSAN BUTIR SOAL
konsep impuls,
momentum, dan Nomor
hukum kekekalan Soal
momentum 3
LINGKUP
MATERI
Impuls dan
momentum
MATERI
Impuls, Kunci
momentum, Jawaban
Impuls
B
merupakan
perubahan
momentum
INDIKATOR http://gameucl.blogspot.com/2014/11/teknik-dasar-bermain-sepak-
SOAL bola.html
Disajikan
seseorang yang
menendang bola David Beckham menendang bola yang menuju ke arah
dengan kecepatan kakinya dengan kecepatan 10 m/s. Setelah ditendang
tertentu. Peserta
dengan gaya sebesar 400 N bola berbalik arah dengan
didik di minta
untuk kecepatan 108 km/jam. Jika massa bola 500 gram maka
menganalisis besar impuls pada bola adalah ….
besar impuls pada A. 10 Ns
395
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
fenomena di atas.. B. 20 Ns
C. 30 Ns
D. 40 Ns
E. 50 Ns
Diketahui:
m = 500 g = 0,5 kg
v = 36 km/jam = 10 m/s
v ‘= -108 km/jam = - 30 m/s (tanda – menunjukkan bola berbalik arah)
Ditanya : I
Jawab :
Untuk menyelesaikan soal tersebut harus memahami konsep impuls
merupakan perubahan momentum
I = ∆p
I = m . (v’-v)
I = 0,5 (-30-10)
I = 0,5 . (-40)
I = -20 Ns.
396
Unit Pembelajaran
Judul Unit
397
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Buku
KOMPETENSI Pengetahuan/
Sumb
Pemahaman
Aplikasi √ Penalaran
DASAR er :
MATERI
Impuls, momentum,
Impuls merupakan
perubahan Kunci Sebuah roket dilengkapi tangki yang berisi bahan bakar
momentum Jawab hidrogen cair dan oksigen cair. Pada saat proses pembakaran,
an gas panas ditembakkan ke bawah melalui mulut pipa yang
D terletak di bagian ekor, badan roket bergerak naik. Kecepatan
akhir roket tergantung pada kecepatan semburan gas panas dan
INDIKATOR SOAL jumlah bahan bakar yang dibawanya. Pada proses peluncuran,
Disajikan sebuah roket mengeluarkan gas buang sebanyak 90 kg setiap detiknya.
roket yang Pada setiap mengeluarkan gas buang itulah roket akan
menyemburkan gas
mendapatkan gaya dorong ke atas. Sedangkan semburan gas
dengan massa
tertentu dan buang tersebut memiliki kecepatan 200 m.s -1. Gaya dorong pada
kecepatan keluarnya roket tersebut sebesar…
gas, peserta didik di
398
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Diketahui:
m = 90 kg
v = 200 m/s
t = 1detik
Ditanya : F
Jawab :
399
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
400
Unit Pembelajaran
Judul Unit
Kartu Soal
INDIKATOR SOAL C. 50 m
401
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Diketahui:
h = 100 m
e = 0,5
Ditanya : h’
Jawab :
ℎ′ ℎ′
e= √ = √
ℎ 100
ℎ′
0,5 = √
100
ℎ′ 2
(0.5)2 = (√ )
100
1 ℎ′
=
4 100
100
ℎ′ = = 25 𝑐𝑚
4
402
Unit Pembelajaran
Judul Unit
KESIMPULAN
Adapun konten yang dikembangkan pada unit ini adalah konsep impuls dan
momentum yang mencakup konsep impuls, momentum, hukum kekekalan
momentum dan jenis-jenis tumbukan. Konsep pada unit ini merupakan
konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual bagi peserta didik. Artinya,
403
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berkaitan dengan penilaian, pada unit ini muncul dalam soal USBN dua tahun
terakhir yaitu soal USBN tahun 2019 dan soal USBN 2019 dan soal Ujian
Sekolah (US) tahun 2017. Jenis pertanyaan yang diajukan sudah pada taraf
level kogintif C3 untuk menganalisa suatu fenomena, namun belum disertai
stimulus yang terbarukan. Oleh karena itu, Saudara perlu meyakinkan bahwa
peserta didik memahami konsep pada unit ini dengan baik agar siap
mengahadapi USBN. Lebih dari itu, Saudara perlu mengembangkan soal-soal
pengetahuan unit ini pada tingkat level berpikir yang lebih tinggi lagi.
Artinya, Saudara dituntut dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat
memecahkan soal-soal yang mengedapankan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Oleh karena itu, Saudara perlu terus menyusun bank soal yang relevan
dengan indikator yang telah dikembangkan.
404
Unit Pembelajaran
Judul Unit
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
405
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah
Jumlah Total
1 = tidak menguasai
2 = cukup menguasai 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Skor = 𝑥 100 %
3 = menguasai 40
4 = sangat menguasai
406
Unit Pembelajaran
Judul Unit
407
Unit Pembelajaran
Elastisitas
481
Unit Pembelajaran
Elastisitas
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI
ELASTISITAS
Penulis:
Yoyok Prasetya, M.Pd.
Penyunting:
Prof. Dr. Arif Hidayat, M.Si.
Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
483
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
484
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
DAFTAR ISI
Hal
485
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
486
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
DAFTAR GAMBAR
Hal
487
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR TABEL
Hal
488
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi guru
fisika SMK kelompok Teknologi dan Rekayasa untuk memahami topik
elastisitas. Unit ini memuat kompetensi dasar, target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, aplikasi optik dalam kehidupan sehari-
hari, bahan bacaan, soal-soal tes Ujian Sekolah (US) / Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN), Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN), contoh
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan contoh pengembangan soal
HOTS.
489
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
490
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
KOMPETENSI DASAR
A. Target Kompetensi
491
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
492
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
493
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
494
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
A. Neraca Pegas
Neraca pegas merupakan alat ukur untuk mengetahui besarnya gaya tarikan
yang kita berikan. Neraca pegas ini juga biasa kita gunakan untuk mengukur
berat, berat yang dimaksud di sini adalah gaya berat bukan massa.
Suatu alat yang digunakan untuk menguji kekuatan bahan yang berupa
kekuatan tarik, kekuatan tekan, maupun kekuatan geser. Pengetahuan
tentang sifat logam yang dikenai gaya tarik sampai ke titik patahnya sangat
penting dalam berbagai cabang ilmu terapan.
495
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Shock Breaker
496
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
SOAL-SOAL US/USBN
No. Soal
1 Perhatikan grafik di bawah.
Identifikasi
497
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
2 Perhatikan gambar di bawah.
Identifikasi
498
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
No. Soal
3 Perhatikan grafik di bawah.
Dari data grafik (F-x) untuk dua pegas yang berbeda ini dapat
disimpulkan nilai k1 : k2 adalah …
A. 3 : 4
B. 4 : 3
C. 9 : 16
D. 16 : 9
E. 16 : 25
Identifikasi
499
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
4 Grafik di bawah yang menunjukkan suatu bahan mempunyai konstanta
pegas atau kekakuan yang paling besar adalah …
A.
B.
C.
500
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
D.
E.
Identifikasi
501
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
5 Sepotong kawat logam homogen dengan panjang 140 cm dan luas
penampangnya 2 mm2 ketika ditarik dengan gaya sebesar 100 N
bertambah panjang 1 mm. Modulus elastik bahan kawat logam
tersebut adalah … N/m2
A. 7 x 1017
B. 7 x 1011
C. 7 x 1010
D. 7 x 109
E. 7 x 108
Identifikasi
502
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
No. Soal
6 Suatu pegas yang dipasang seri terdiri atas 3 buah pegas dengan
konstanta berturut-turut 18 N/m, 6 N/m, dan 9 N/m. Pada ujung pegas
digantung sebuah beban dan mengakibatkan pertambahan panjang
pegas sebesar 60 cm. Besarnya massa beban yang digantung adalah …
kg
A. 0,18
B. 0,12
C. 0,10
D. 0,08
E. 0,02
Identifikasi
503
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
7
Identifikasi
504
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
No. Soal
8
Dua pegas masing – masing mempunyai konstanta pegas k1 dan k2. Jika
k1 > k2, maka pegas yang membutuhkan usaha lebih besar agar
pertambahan panjang kedua pegas sama besar adalah …
A. Pegas 1
B. Pegas 2
C. Pegas 1 dan 2 sama besar
D. Pegas di seri
E. Pegas di paralel
Identifikasi
505
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
No. Soal
9 Satu bola bermassa 2,5 kg digantungkan pada ujung kawat yang
panjangnya 1 meter. Jari-jari kawat adalah 1 mm. Bola ini kemudian
diayun dalam lingkaran vertikal dengan kecepatan putar 2 putaran per
sekon. Jika Modulus Elastisitas kawat 20 x 1010 N/m2 dan g = 9,8 m/s2,
dan jari-jari bola 5 cm; maka pertambahan panjang pegas disaat bola
berada dititik terendah lintasannya adalah …
A. 2 x 10-2 cm
B. 3 x 10-2 cm
C. 5 x 10-2 cm
D. 7 x 10-2 cm
E. 9 x 10-2 cm
Identifikasi
No. Soal
10 Dua buah kawat terbuat dari bahan yang sama. Jari-jari kawat A
adalah dua kali kawat B dan panjang kawat A empat kali kawat B.
Perbandingan tetapan gaya kawat A dan kawat B adalah …
A. 2
B. 1
C. ½
D. ¼
E. 1/8
506
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Identifikasi
507
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
508
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
509
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 1:
510
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
511
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Aktivitas Pembelajaran 2:
Modulus Elastisitas
Tujuan Aktivitas Pembelajaran:
Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu:
a. Menyimpulkan besaran tegangan, regangan, dan Modulus Elastisitas
melalui percobaan;
b. Mengidentifikasi besaran tegangan, regangan, dan Modulus Elastisitas
melalui percobaan;
512
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
tentang sifat mekanik bahan yang sudah dipelajari di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat elastisitas
bahan dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
1. Menampilkan gambar tentang benda-benda elastis yang dapat kembali ke
bentuk asalnya dan menanyakan kepada peserta didik tentang hal-hal
yang berhubungan dengan gambar.
2. Meinginstruksikan salah satu peserta didik untuk melakukan pemberian
gaya pada benda elastis dengan peralatan sederhana yang ada di sekitar,
sedangkan peserta didik lain mengamati.
513
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengidentifikasi Masalah
1. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan
elastisitas bahan melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Apa itu elastis?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi elastisitas?
c. Benda apa saja yang dapat bersifat elastis?
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
2. Peserta didik mempelajari LKPD 2 tentang modulus elastisitas
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 2.
Memverifikasi
1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang modulus elastisitas, kelompok yang lain memperhatikan dan
menanggapi.
2. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang modulus elastisitas
berdasarkan hasil diskusi
514
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Aktivitas Pembelajaran 3:
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
515
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Memberi Stimulus
1. Menampilkan gambar tentang benda-benda elastis yang dapat kembali ke
bentuk asalnya dan menanyakan kepada peserta didik tentang hal-hal
yang berhubungan dengan gambar.
2. Meinginstruksikan salah satu peserta didik untuk melakukan pemberian
gaya pada benda elastis dengan peralatan sederhana yang ada di sekitar,
sedangkan peserta didik lain mengamati.
Mengidentifikasi Masalah
1. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan
elastisitas bahan melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Apa itu konstanta elastisitas bahan?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi elastisitas bahan?
c. Benda apa saja yang memiliki konstanta elastisitas yang tinggi?
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
2. Peserta didik mempelajari LKPD 3 tentang hubungan perubahan gaya
terhadap panjang pegas yang terbuat dari bahan tembaga
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
516
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Mengolah Data
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 3.
Memverifikasi
1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas,
kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi.
2. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang hubungan antara gaya dan
pertambahan panjang pegas berdasarkan hasil diskusi
2. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
3. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
tentang Rangkaian pegas.
Aktivitas Pembelajaran 4:
517
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan serta lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya yaitu
tentang sifat mekanik bahan yang sudah dipelajari di SMP.
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan manfaat elastisitas
bahan dalam kehidupan sehari-hari
Memberi Stimulus
1. Menampilkan gambar tentang benda-benda elastis yang dapat kembali ke
bentuk asalnya dan menanyakan kepada peserta didik tentang hal-hal
yang berhubungan dengan gambar.
518
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Mengidentifikasi Masalah
1. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan
elastisitas bahan melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain:
a. Apa itu konstanta elastisitas bahan?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi besarnya konstanta elastisitas
bahan?
c. Apa perbedaan konstanta elastisitas bahan yang disusun secara
seri/paralel?
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik membentuk kelompok diskusi dengan anggota 3 sampai 4
orang tiap kelompok
2. Peserta didik mempelajari LKPD 4 tentang konstanta pegas yang disusun
secara seri/paralel
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok membagi tugas untuk
menyelesaikan lembar kerja dengan menggali informasi dari referensi
yang sudah disiapkan yaitu buku dan internet
Mengolah Data
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengolah data yang
sudah dikumpulkan masing-masing anggota kelompok untuk menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD 4.
519
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Memverifikasi
1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
tentang konstanta pegas yang disusun secara seri/paralel, kelompok yang
lain memperhatikan dan menanggapi.
2. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya dan menambahkan catatan
yang diperlukan
Menyimpulkan
1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang konstanta pegas yang
disusun secara seri/paralel berdasarkan hasil diskusi
2. Guru memberikan apresiasi terhadap diskusi yang sudah dilakukan,
khususnya kepada kelompok yang sudah presentasi dan peserta didik
yang aktif dalam diskusi
3. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan menegaskan kembali kesimpulan
Berikut ini dua buah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang digunakan
dalam aktivitas pembelajaran, yaitu: 1) LKPD 1. Hubungan antara Gaya
dengan Pertambahan Panjang Pegas Tembaga; 2) LKPD 2. Hubungan antara
Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas Baja. 3) LKPD 3. Menentukan
konstanta pegas dari pegas yang disusun seri/paralel dan membandingkan
nilai konstanta yang diperoleh dari metode grafik dengan persamaan hukum
Hooke.
520
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Dari persaman matematis tegangan dan regangan yang telah saudara
tulis, tentukanlah tegangan dan regangan dari seutas kawat yang
mempunyai luas penampang 4 mm2. Kawat tersebut diregangkan oleh
gaya sebesar 3,2 Newton sehingga bertambah panjang 0,03 cm. Jika
diketahui panjang kawat kawat mula-mula 60 cm!
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..……………………………………………………………………
3. Jelaskan perubahan bentuk benda akibat gaya yang mengenainya pada
tempat yang telah disediakan sebagai berikut!
521
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Regangan
Mampatan
Geseran
522
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Prosedur Kegiatan
1. Mengukur panjang mula-mula kawat dengan menarik kawat sampai
lurus dan tegang.
2. Memberikan beban awal pada kawat sehingga kawat menjadi lurus
dan tegang.
3. Mengukur diameter kawat menggunakan Mikrometer Sekrup dua kali
pada tempat berbeda
4. Mengukur besarnya perubahan panjang dengan melihat pada jarum
penunjuk
5. Menambahkan beban mulai dari 5 N sampai dengan pada 25 N secara
berturut-turut kepada kawat
6. Mengulangi langkah 3 dan 4 untuk setiap penambahan beban
7. Mengulangi langkah 2 sampai 6 pada pengurangan beban dimana
beban dikurangi dari 25 N sanpai 5 N secara berturut-turut
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan, antara
penambahan beban dan pengurangan beban dipisah
9. Buatlah grafik hubungan antara penambahan beban dan pengurangan
beban serta mempresentasikannya di depan kelas.
523
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel Pengamatan:
524
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Prosedur Kegiatan
1. Gunakanlah pegas tembaga yang telah disediakan.
2. Buatlah rangkaian pegas dan penggaris pada statif seperti tampak
pada gambar berikut.
525
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gaya
Panjang pegas Pertambahan
No. Massa (kg) Gaya Tarik (m.g) Tarik/pertambahan
(m) pegas (m)
pegas
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur Kegiatan
1. Buatlah rangkaian pegas dan penggaris pada statif seperti tampak
pada gambar berikut.
526
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
1. m1
2. m1 m2
3. m1 m2 m3
4. m1+m2+m3+m4
5. m1+m2+m3+m4+m5
6. m1+m2+m3+m4
7. m1+m2+m3
8. m1+m2
9. m1
527
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. m1
2. m1 m2
3. m1 m2 m3
4. m1+m2+m3+m4
5. m1+m2+m3+m4+m5
528
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
6. m1+m2+m3+m4
7. m1+m2+m3
8. m1+m2
9. m1
529
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. m1
2. m1 m2
3. m1 m2 m3
4. m1+m2+m3+m4
5. m1+m2+m3+m4+m5
6. m1+m2+m3+m4
7. m1+m2+m3
8. m1+m2
9. m1
530
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
C. Bahan Bacaan
Benda umumnya terbagai dalam 3 wujud yaitu padat, cair, dan gas. Masing-
masing wujud memiliki sifat dan keunikan masing-masing. Misalnya pada
karet (zat padat) pada saat saudara menarik karet mainan sampai batas
tertentu, karet tersebut bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka
karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika saudara
merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika
dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di
laboratorium sekolah saudara terdapat pegas, silahkan melakukan
pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika dilepaskan maka
panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.
Kali ini kita akan belajar mengenai salah satu keunikan dari beberapa benda
berwujud padat, yaitu elastis atau elastisitas. Perhatikan tabel berikut:
531
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan informasi yang tercantum pada Tabel 3, tampak hanya zat padat
saja yang dapat mempertahankan bentuk dan volumenya. Bagaimana
hubungan ini dengan elastisitas?
Jika suatu benda padat dipengaruhi gaya kemudian bentuknya berubah
(misal bertambah panjang), maka partikel-partikel benda tersebut akan
melakukan perlawanan terhadap perubahan bentuk. Perlawanan yang
ditimbulkan berupa gaya reaksi untuk mempertahankan bentuknya. Gaya ini
disebut sebagai gaya elastis. Gaya elastis inilah yang akan mengembalikan
benda ke bentuk semula.
532
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Gambar 5. Pir
Benda yang tidak elastis (plastis) adalah benda yang tidak kembali ke bentuk
awalnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tanah liat dan plastisin. Bila kita
menekan tanah liat dan plastisin, bentuknya akan berubah, tetapi saat gaya
dilepaskan dari tanah liat dan plastisin tersebut, maka tanah liat dan plastisin tidak
dapat kembali ke bentuk semula.
533
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Gambar 7. Plastisin
534
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
1. Kekuatan (strength)
2. Kekerasan (hardness)
3. Kekakuan (stiffness)
4. Ketangguhan (toughtness)
5. Kelenturan (elasticity)
535
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
6. Plastisitas (plasticity)
7. Mulur (creep)
8. Kelelahan (fatigue)
9. Keuletan (ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seperti kabel dengan aplikasi
kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya
diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini
biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat
ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
536
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan.
Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan
sedikit pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran
pada beban regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh
bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
Tegangan= atau
tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan N/m² atau
Pascal (Pa). F adalah gaya (N), dan A adalah luas penampang (m2) (Frederick,
2006).
537
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Tegangan geser
Tegangan geser adalah gaya yang bekerja pada benda sejajar dengan
penampang.
3. Tegangan volume
Tegangan volume adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang
menyebabkan terjadinya perubahan volume pada benda tersebut tetapi tidak
menyebabkan bentuk benda berubah.
Regangan = atau
Keterangan:
= regangan atau strain
l = pertambahan panjang (m)
l = panjang mula-mula (m)
538
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
539
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
4. Aluminium 70 x 109
5. Beton 20 x 109
7. Marmer 50 x 109
8. Granit 45 x 109
9. Nilon 5 x 109
Hukum Hooke
540
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Jika kita menarik ujung pegas, sementara ujung yang lain terikat tetap, pegas
akan bertambah panjang. Jika pegas kita lepaskan, pegas akan kembali ke
posisi semula akibat gaya pemulih (Fr).
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja
padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang deberikan
ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akam
mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
541
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
pegas baja akan mengalami pertambahan panjang yang sedikit atau kecil
meskipun diberi gaya yang besar. Karakteristik yang dimiliki masing-masing
pegas ini dinyatakan sebagai tetapan gaya dari pegas tersebut. Pegas yang
mudah teregang seperti karet gelang memiliki tetapan gaya yang kecil.
Sebaliknya pegas yang sulit teregang seperti pegas baja memiliki tetapan
gaya yang besar.
Besar gaya pemulih (Fr) sama dengan besar gaya yang diberikan, yaitu ,
tetapi arahnya berlawanan: Fr = - F.
Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik
sepanjang ∆L adalah : Fr = -k.ΔL
Susunan Pegas
Sebuah pegas yang diberi gaya akan mengalami pertambahan panjang sesuai
gaya yang diberikan padanya. Bagaimana jika pegas yang diberi gaya berupa
susunan pegas (lebih dari satu)? Susunan pegas ada 2, yaitu seri dan paralel.
542
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besarnya, dan gaya tarik ini sama
dengan gaya tarik yang dialami pegas pengganti.
F1 = F2 = .... = F
x = x2 + x1 +....
3. Kebalikan tetapan pegas pengganti seri (ks) sama dengan total dari
kebalikan tiap-tiap tetapan pegas.
543
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap
pegas.
F = F1 + F2 + ....
x1 = x2 = .... = x
3. Tetapan pegas pengganti paralel (kp) sama dengan total dari tetapan tiap-
tiap pegas yang disusun paralel.
kp = ki = k1 + k2 + k3 + ....
Hukum Hooke dapat dinyatakan dengan grafik F-∆x seperti di bawah ini.
544
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Em awal = Em akhir
Keterangan:
545
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
546
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
PENGEMBANGAN PENILAIAN
A. Pembahasan Soal-soal
Di dalam sebuah lift tergantung sebuah pegas yang konstantanya 400 N/m.
ujung bawah pegas digantungi beban yang massanya 2 kg. pertambahan
panjang pegas pada saat lift diam dan pada saat lift bergerak naik dengan
percepatan 4 m/s2 adalah … cm
A. 5 dan 7
B. 7 dan 5
C. 3 dan 5
D. 5 dan 3
E. 3 dan 7
547
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kunci Jawaban: A
Pembahasan :
F = k. ∆x
∆x = 1/20 m = 5 cm
Ftot = m.a
= 2.4 + 20
548
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
= 28 N
F = k. ∆x
28 = 400. ∆x
∆x = 7/100 m = 7 cm
A. 10
B. 12
C. 14
D. 36
E. 72
Kunci Jawaban: D
Pembahasan :
Ekbalok = Ekpegas
549
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
∆x = 12 (1/50) = 0,24 m
L2 = L1 - ∆x
= (60-24)cm = 36 cm
A. 480 Nm-1
B. 400 Nm-1
C. 380 Nm-1
D. 360 Nm-1
E. 250 Nm-1
Kunci Jawaban: B
Pembahasan :
Konstanta pegas
Konstanta pegas :
k = 4/0,01 = 3/0,0075 = 2/0,0050 = 400 N/m
550
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
A. 0,001
B. 0,01
C. 0,1
D. 1
E. 10
Kunci Jawaban: C
Pembahasan :
∆x = 0,1 meter
551
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Suatu pegas diletakkan di dasar bidang miring yang licin dengan sudut
kemiringan 300 (lihat gambar). Sebuah benda dengan massa 20 kg dilepas
dari puncak bidang miring sehingga pegas tertekan 2 m. Jika pegas diberi
gaya 100 N, maka akan tertekan 1 m. Jarak yang ditempuh benda M dari
posisi semula ke posisi akhir adalah … m
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 6
Kunci Jawaban: D
Pembahasan :
F = k. ∆x
100 = k. 1
K 100 N/m
Titik A :
hA = H
vA = 0
552
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
titik B:
hB = 0
vB = 0
EmA = EmB
mghA + (0,5) k ∆xA2 + (0,5) mvA2 = mghB + (0,5) k ∆xB2 + (0,5) mvB2
H=2m
Sehingga L = 4 m
553
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
A. 61
B. 63
C. 81
D. 108
E. 162
Kunci Jawaban: C
554
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
No F (N) ∆l (cm)
1 2 4,8
2 4 8,6
3 6 13
4 8 16
5 10 20,4
Tabel diatas merupakan data hasil perubahan panjang (∆l) dari dua pegas
yang tersusun seri akibat adanya perubahan gaya (F). Dari data tersebut,
grafik hubungan F terhadap ∆l yang benar adalah cenderung seperti gambar
…
A.
B.
C.
555
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
D.
E.
Kunci Jawaban: E
556
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
Pada suatu percobaan elastisitas suatu pegas dapat diperoleh data seperti
tabel di bawah ini.
3,92 32.10-4
2,94 24.10-4
1,96 16.10-4
0,98 8.10-4
A. 1.255 N/m
B. 1.245 N/m
C. 1.225 N/m
D. 1.202 N/m
E. 1.102 N/m
Kunci Jawaban: C
Pembahasan :
Konstanta pegas
Konstanta pegas :
k = 3,92/0,0032 = 2,94/0,0024 = 1,96/0,0016 = 0,98/0,0008 = 1.225 N/m
Jawaban yang benar adalah C.
557
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar
pengetahuan. Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar
Saudara dapat melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan
indikator soal. Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang
disajikan terutama untuk mengukur indikator kunci pada level kognitif yang
tergolong HOTS.
558
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
MATERI
Hukum Hooke
dan Gerak A.
Jatuh Bebas
INDIKATOR B.
SOAL Kunci
Disajikan Jawaban C.
gambar lift diam
dan lift bergerak B
kebawah. D.
E.
559
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
MATERI
Hukum Hooke
dan Hukum II
Newton
INDIKATOR
SOAL Kunci
Disajikan gambar Jawaban
lift diam dan lift
bergerak kebawah. A
A. a = (0,5) g
B. a = (1) g
C. a = (1,5) g
D. a = (2,5) g
E. a = (4) g
560
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
MATERI
Usaha dan Jika gaya gesekan antara balok dengan papan sebesar
perubahan Ek 2,5 N dan balok menekan pegas sejauh 4 meter, maka
INDIKATOR
SOAL kecepatan balok di saat balok menyentuh pegas
Disajikan gambar. Kunci
adalah … m/s
Jawaban
C A. 2,4
B. 3,6
C. 7,2
D. 12,4
E. 16,4
561
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
562
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
KESIMPULAN
Adapun konten yang dikembangkan pada subtopik benda elastis terdiri atas:
1) Tegangan; 2) Regangan; 3) Modulus Elastisitas; dan 4) Susunan Pegas.
Subtopik ini merupakan konten yang kaya akan pengetahuan kontekstual
bagi peserta didik. Artinya, Saudara dapat mendorong serta memfasilitasi
peserta didik untuk menemukan fenomena di kehidupan sehari-hari yang
563
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
berkaitan subtopik ini. Sebagai contoh aplikasi dunia nyata, unit ini
menyajikan aplikasi klasifikasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta
didik dapat memahami prinsip dan juga manfaat dari klasifikasi.
564
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
UMPAN BALIK
Kriteria
No Aspek
1 2 3 4
1. Memahami dengan baik semua indikator yang
telah dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat
mengembangkan HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas
pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta
didik yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan
baik.
9 Memahami prosedur penyusunan soal HOTS
dengan baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang disajikan
dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total
565
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
566
Unit Pembelajaran
ELASTISITAS
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin
Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Serway, R. A. & Jewett, J. W. (2004). Physics for Scientists and Engineers sixth
edition. Thomson Brooks/Cole
Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Airlangga
567
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
PENUTUP
569
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
570
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
DAFTAR PUSTAKA
Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., Zamroni 2018. Buku Pegangan
Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin
Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika untuk SMA/MA Kelas X Jakarta:
Erlangga
Serway, Raymond A& Jewwet, John W.2004.Physic for Scientist and Engineers
(with Physic Now and Info Trac) 6th edition. Thomson Brook/Cole.
571
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik (terjemahan). Jakarta: Airlangga
Young, Hugh D. & Freedman Roger A. 2002. Fisika Universitas Jilid I Edisi ke
Sepuluh. Terjemahan Endang Juliastuti. Jakarta: Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman Roger A. 2004. Fisika Universitas Jilid II Edisi ke
Sepuluh. Terjemahan Endang Juliastuti. Jakarta: Erlangga
572
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
LAMPIRAN
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR: 464/D.D5/KR/2018
TENTANG
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA
PELAJARAN MUATAN NASIONAL (A), MUATAN
KEWILAYAHAN (B), DASAR BIDANG KEAHLIAN (C1),
DASAR PROGRAM KEAHLIAN (C2) DAN KOMPETENSI
KEAHLIAN (C3)
573
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
574
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
575
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
576
Paket Unit Pembelajaran
Mekanika
577