Anda di halaman 1dari 10

Kestabilan dalam Radioaktif

Bila dibuat grafik perbandingan jumlah proton dan jumlah neutron dari isotop unsure-unsur,
akan diperoleh suatu pola di mana isotop-isotop stabil terletak di dalam suatu daerah
berbentuk pita. Daerah keberadaan isotop-isotop stabil dalam grafik ini disebut pita
kestabilan. Jadi, isotop yang berada di luar pita kestabilan akan bersifat radioaktif. Meskipun
demikian, ditemukan pula beberapa isotop di dalam pita kestabilan yang bersifat radioaktif.
Berikut ini merupakan grafik pita kestabilan,

1. Isotop Inti Ringan di Atas Pita Kestabilan


Untuk mencapai pita kestabilan, pada isotop dengan jumlah proton < 83 yang berada di atas
pita kestabilan atau memiliki neutron lebih banyak daripada proton, dapat dilakukan dengan
cara, yaitu.
1. Pemancaran Partikel Proton
Kelebihan neutron akan diubah menjadi proton agar stabil, seperti persamaan berikut:
1

n -> +11p + -10e

Contoh:
14

C -> 714N + -10e

1. Pemancaran Partikel Neutron


Jika inti atom memancarkan partikel neutron, berarti terjadi pengurangan nomor massa,
sedangkan nomor atom tetap.
Contoh:

137

I -> 53136 + 01n

53

Proses ini jarang terjadi di alam.


2. Isotop Inti Ringan di Bawah Pita Kestabilan
Isotop-isotop ini memiliki kecenderungan untuk mengurangi protonnya dengan cara sebagai
berikut.
1. Pemancaran Partikel Positron
Pada pemancaran positron, proton berubah menjadi neutron, ditunjukkan oleh persamaan
berikut.
1

p -> 01n + +10e

Pembebasan positron oleh sebuah inti atom akan menyebabkan nomor atom berkurang
satu, tetapi nomor massa tetap.
Contoh:
10

C -> 510B + +10e

1. Penangkapan Partikel Elektron


Apabila inti menangkap elektron, umumnya ditangkap dari kulit elektron yang terdekat yaitu
kulit K. Elektron tersebut akan bergabung dengan proton menjadi neutron.
+1

p + -10e -> 01n

Penangkapan elektron oleh inti atom akan menyebabkan nomor atom berkurang satu,
tetapi nomor massa tetap.
7

Be + -10e -> 37Li

40

19

K + -10e -> 1840Ar

3. Nuklida Berat
Nuklida yang memiliki terlalu banyak proton dan neutron (jumlah proton > 83) atau nuklida
bermassa besar cenderung untuk melepaskan partikel . Peristiwanya disebut peluruhan alfa.
Pemancaran sinar oleh sebuah inti atom menyebabkan nomor atom berkurang dua dan
nomor massa berkurang empat.
Contoh:
238

U -> 90234Th + 24He

92

212

84

Po -> 82208Pb + 24He

PITA
KESTABILAN
INTI
Pita kestabilan inti merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara jumlah
neutron (N) dan jumlah proton (Z). Isotop-isotop unsur yang terletak pda pita
kestabilan nerupakan isotop yang stabil, sedangkan isotop-isotop unsur yang terletak
di luar pita (di atas atau di bawah) merupakan isotop yang bersifat radioaktif. Pita
kestabilan inti memuat unsur-unsur bernomor atom 83. Unsur-unsur bernomor atom
lebih dari 83 selalu bersifat radioaktif.

1.

Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti.

Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti memiliki jumlah
neutron yang lebih besar daripada jumlah proton. Untuk mencapai kestabilan
(menempati pita kestabilan) maka isotop-isotop tersebut harus mengurangi neutron
atau menambah protonnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Pemancaran elektron

Penangkapan proton

2.

Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti

Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti memiliki jumlah
neutron yang lebih kecil daripada jumlah proton. Untuk mencapai kestabilan, unsurunsur tersebut harus menambah jumlah neutron atau mengurangi jumlah protonnya,
yaitu dengan cara :

Memancarkan positron

Menangkap elektron

Grafik kestabilan inti menunjukkan bahwa jumlah netron menjadi lebih besar
dari jumlah proton begitu nomor atom Z meningkat.

Kestabilan Inti
Kestabilan suatu inti atom dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah proton dan jumlah
neutron di dalam intinya (N/Z).

Inti-inti atom ringan, untuk inti-inti atom ringan jika (N/Z1), misalnya unsurunsur: 1H2, 3H6, 6C12, 8O16. Jika perbandingan (N/Z) menyimpang dari 1, biasanya
merupakan inti yang kurang stabil. Sebagai contoh misalnya inti atom 1H3, 6C14, 8O15.

Inti-inti atom berat, untuk inti-inti atom berat stabil jika (N/Z)1,5. Beberapa contoh
isotop yang stabil adalah 26Fe56, 82Pb208. Lihatlah gambar dibawah ini!

Gambar 1. Grafik hubungan antara jumlah neutron dan jumlah proton (Halliday, 1978 : 18)
Pada gambar 1, lingkaran-lingkaran terisi menyatakan inti-inti stabil dan lingkaran-lingkaran
terbuka menyatakan inti-inti radioaktif. Perhatikan, misalnya, bahwa xenon (Z=54)

mempunyai isotop 26 isotop, 9 diantaranya stabil dan 17 radioaktif. Setiap isotop xenon
mempunyai 54 proton dan 54 elektron.
1. Isotop
Isotop yaitu suatu nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda.
Contoh:

dan

Setiap karbon mempunyai nomor atom 6 tetapi nomor massanya berbeda-beda. Dari contoh
tersebut dapat dikatakan bahwa walaupun unsurnya sama belum tentu nomor massanya sama.
Isotop dari unsur-unsur yang radioaktif disebut radioisotop, sedangkan nuklidanya disebut
radionuklida. (Soetjipto, 1996:111)

2. Isobar
Isobar yaitu suatu nuklida yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atomnya
berbeda. Contoh:

dan

3. Isoton
Isoton yaitu suatu nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama. Contoh:

dan

yang sama-sama memiliki jumlah neutron 20. (http://chem-is-try.org)

Energi Ikat Inti Atom


Pada inti stabil (mantap) terdapat perbedaan antara massa suatu inti dengan massa penyusun
inti (nukleon). Perbedaan ini disebut defect mass menjadi energi ikat inti atom. Kita dapat
memandang energi ikat sebagai energi tambahan yang diperoleh ketika membentuk sebuah
atom dari semua partikel penyusunnya atau energi yang harus dipasok untuk memisahkan
atom menjadi komponen-komponen.
Hubungan massa atom dan massa inti atom adalah

M
(atom)
=
m
(inti
atom)
M (A,Z) = m + Z.me + E ikat elektron

Z.me

energy

ikat

electron

Jika diabaikan energi ikat electron dalam atom hydrogen, maka dapat dituliskan defect mass
(m) sebagai berikut:

Berdasarkan kesetaraan massa dan energi maka Energi Ikat (Binding Energi) :
B (A,Z) = [Zmp + Nmn + Zme M(A,Z)]C2

Energy ikat per nucleon MeV/nucleon

Dengan M (A,Z) = massa atom pada (A,Z) tertentu, dapat dilihat pada table massa atom
mH
mn

=
massa hidrogen = 1,0072766 u
=
= massa netron = 1,0086654 u = 1,6748 x 10-27 kg

1,6725

10-27

kg

Untuk menghitung energi ikat, digunakan konversi 1 sma = 931,48 Mev/C2.


Berdasarkan energi ikat pernukleon, dapat dihitung energi yang dibutuhkan untuk
membebaskan proton (Sp) atau neutron (Sn) dari inti.
a.

Energi untuk membebaskan proton (Sp)

b. Energi untuk membebaskan neutron (Sn)

Anda mungkin juga menyukai