PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan ion
negatif
(atom
yang
menangkap
electron).
BAB II
ISI
2.1. IKATAN KIMIA DAN LAMBANG LEWIS
Pembentukan ikatan terjadi pada atom dan ion. Ia juga berkehendak membentuk
pasangan yang stabil. suatu unsur yang belum stabil akan berusaha menjadi stabil dengan
jalan menyesuaikan susunan elektron valensinya agar dapat membentuk seperti gas mulia.
Dalam usaha inilah terjadi ikatan kimia.
Perhatikan susunan elektron beberapa unsur gas mulia dalam tabel berikut
Unsur
Nomor Atom
Susunan Elektron
He
2
1s2
Ne
10
[He] 2s2 2p6
Ar
18
[Ne] 3s2 3p6
Kr
36
[Ar] 3d10 4s2 4p6
Xe
54
[Kr] 4d10 5s2 5p6
Pada tabel diatas terlihat bahwa elektron valensi gas mulia 8 (ns2np6 , oktet), kecuali He 2
(ns2, duplet). Itulah salah satu penyebab gas mulia lebih stabil daripada unsur-unsur lainnya.
Banyaknya elektron valensi suatu unsur dituliskan dengan titik-titik (kadang-kadang
dengan bulatan atau tanda silang x) di sekitar lambing unsurnya. Penulisan ini
diperkenalkan oleh Gilbert Newton Lewis sehingan dikenal sebagai Lambang Lewis.
Unsur
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
Lambang Lewis
1s2 (2)
He:
10Ne
..
:Ne:
..
Na
Cl
He
11
17
Na
.
:Cl
.. :
Catatan: banyaknya pasangan electron dapat digambarkan pada saat atom-atom itu bergabung
membentuk ikatan. Penggambaran ini dikenal dengan struktur lewis.
Untuk dapat menggambarkan struktur lewis, ikuti langkah-langkah dibawah ini.
bermuatan positif).
Letakkan masing-masing sepasang electron pada ikatan-ikatannya.
Lengkapi electron yang terikat pada atom pusat hingga jumlahnnya 8.
Tambahkan sisa electron pada atom-atom yang terikat.
Jika jumlah electron atom pusat masih kurang dari 8 maka buatlah ikatan dengan
jalan memindahkan satu pasang electron yang terletak pada atom terikat sehingga
jumlah electron pada atom-atom lain juga 8.
Contohnya, untuk menggambarkan struktur lewis dari molekul CCl4. Perkirakan susunan
atom-atom pada molekul itu, lalu jumlahkan electron valensinya dari Cl4 dan C.(electron
valensi C adalah 4 dan electron valensi Cl adalah 7) sehingga jumlah electron valensi
menjadi 4 + 28 = 32 elektron.
Cl
..
.. :Cl:
.. ..
:Cl:C:Cl:
..
:Cl:
..
Cl
atau
Cl
Cl
Perhatikanlah titik leleh dan titik didih beberapa senyawa pade Tabel
dibawah
Senyawa
Wujud
Unsur
Unsur
NaCl
KCl
CaCl2
Cl2
O2
CO2
CH4
NH3
H2O
HF
HCl
HBr
Padat
Padat
Padat
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Gas
Penyusun
Penyusun
Na (logam)
K (logam)
Ca (logam)
Cl (nonlogam)
O (nonlogam)
C (nonlogam)
C (nonlogam)
N (nonlogam)
H (nonlogam)
H (nonlogam)
H (nonlogam)
H (nonlogam)
Cl (nonlogam)
Cl (nonlogam)
Cl (nonlogam)
Cl (nonlogam)
O (nonlogam)
O (nonlogam)
H (nonlogam)
H (nonlogam)
O (nonlogam)
F (nonlogam)
Cl (nonlogam)
Br (nonlogam)
801
770
782
172
-218,79
-78
-183
-77,73
0
-83,6
-114,2
-86,8
1413
1420
1600
239
-183
57
-164
-33,34
100
19,5
-85
66,8
Secara umum bagaimana titik didih dan titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa
yang tersusun atas logam dan nonlogam dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang
tersusun atas nonlogam dan nonlogam? Mengapa 1 atom Na hanya mengikat 1 atom Cl,
sedangkan 1 atom C dapat mengikat 2 atom Cl? Mengapa 1 atom N dapat mnegikat 3 atom
H, sedangkan 1 atom O dapat mengikat 2 atom H?
2.2.
IKATAN ION
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara ion-ion positif dengan ion-ion negative
dengan gaya elektrostatis. Ikatan ion dapat diilustrasikan seperti gambar berikut
Tarik-menarik
Susunan elektron atom Na (1s2 2s2 2p6 3s1) belum seperti gas mulia sehingga
atom Na belum stabil. Dalam usaha mencapai kestabilannya, atom Na akan
menyesuaikan susunan elektron seperti susunan elektron gas mulia. Untuk itu, atom
Na lebih mudah melepaskan satu elektron terluarnya guna membentuk ion Na
sehingga susunan elektronnya seperti gas mulia Ne.
Na+ + e-
Na
Konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
(2, 8, 1)
(2, 8)
Konfigurasi elektron atom Cl (1s2 2s2 2p6 3s2 3p5) belum seperti gas mulia
sehingga atom Cl belum stabil. Dalam usaha mencapai kestabilannya, atom Cl akan
menyesuaikan konfigurasi elektronnya seperti gas mulia. Untuk itu, atom Cl lebih
mudah menerima satu electron membentuk Cl- sehingga konfigurasi elektronnya
seperti gas mulia Ar.
Cl
Cl-
II
A,
memiliki
VII A,
konfigurasi
dengan
satu
electron
2.3.
IKATAN KOVALEN
Perhatikan titik didih dan titik leleh beberapa senyawa pada Tabel 1.3. Pada
umumnya, senyawa yang tersusun atas logam dan nonlogam mempunyai titik didih
tinggi. Misalnya Nacl. Tinggi titik didih disebabkan senyawa tersebut memiliki ikatan
ion. Senyawa yang tersusun atas nonlogam dan nonlogam mempunyai titik didih
rendah (meskipun banyak juga senyawa antar-nonlogam yang mempunyai titik didih
tinggi,) rendahnya titik didih senyawa antar-nonlogam disebabkan tidak terbentuknya
ikatan ion. Ikatan yang terjadi antarlogam nonlogam yang memilik perbedaan
elektronegativitas (EN) kecil (EN < 1,7) adalah ikatan kovalen. Ikatan kovalen
terbentuk jika suatu atom saling meminjamkan elektronnya untuk dipakai bersama
agar susunan elektronnya lebih stabil (seperti susunan electron gas mulia).
..
..
(struktur lewis)
(ikatan tunggal)
Contoh:
C2H4 Dan C2H2
H
Contoh:
NO bukan ON
(elektronegativitas N < O)
Cl2O bukan OCl2
(elektronegativitas CL < O)
PF3 bukan F3P
(elektronegativitas P < F)
CCl4 bukan Cl4C
(elektronegativitas C < Cl)
Rumus kimia hidrogen klorida HCl bukan ClH
Rumus kimia air H2O bukan OH2.
10
Untuk penulisan senyawa biner (terdiri atas dua unsur) antara unsur nonlogam
tertentu dengan hydrogen yang sudah biasa digunakan, unsur yang dituliskan
didepan sesuai urutan berikut
Rn, Xe, Kr, B, Si, C, Sb, As, P, N, H, Te, Se, S, At, I, Br, Cl, O, F
Contoh:
NH3 (amonia) bukan H3N (meskipun H lebih elektropositif daripada N)
CH4 (metana) bukan H4C (meskipun H lebih elektropositif daripada C)
2.4.
terjadi jika pasangan electron yang dipakai bersama berasal dari salah satu pihak. Untuk
menyatakan pasangan electron suatu atom yang didonorkan pada atom lain, digunakan tanda
panah (
). Syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinasi adalah sebagai berikut.
a. Salah satu atom/gugus tidak mempunyai electron (misalnya H+) atau kekurangan
dua elektron (elektron valensi hanya 6, berarti kurang 2 elektron agar menjadi 8
elektron seperti gas mulia)
b. Salah satu atom/gugus mempunyai pasangan elektron bebas (dua elektron bebas).
Contoh : NH4+ dan SO3
ikatan kovalen koordinasi bisa juga dikatakan bahwa ikatan yang terjadi jika
pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.
11
Contoh : HNO3
2.5.
Struktur demikian dapat dibenarkan karena fakta menunjukan adanya senyawa tersebut,
misalnya CO dan BF3. Pada umumnya, molekul yang mempunyai jumlah elektron valensi
ganjil akan mempunyai susunan tidak oktet. Misalnya N2O dan PCl5
Atom C belum
elektron
OKtet
2.6.
Atom B belum
Oktet
Atom P memiliki 10
terluar
IKATAN LOGAM
Suatu logam dapat digambarkan sebagai kesatuan inti-inti atom bermuatan positif
yang terbenam dalam awan elektron valensi bermuatan negative. Elektron valensi tersebut
berfungsi sebagai perekat elektrostatis untuk mengumpulkan inti-inti atom yang bermuatan
positif di dalam Kristal logam. Perhatikan gambar dibawah ini. Kekuatan rekat tersebut
bergantung pada jumlah elektron terluar dalam setiap atom, jari-jari atom, dan factor-faktor
lain.
12
(tidak
menentu
2.8.
GAYA ANTARMOLEKUL
kovalen,
biasanya
gaya
tarik-
b. Gaya London
Gaya London juga disebut gaya disperse, biasanya sangat lemah. Adanya gaya
London ini menunjukkan oleh molekul-molekul nonpolar yang dapat membentuk
suatu Kristal. Gaya London juga ditunjukkan oleh kenaikan titik didih unsure-unsur
gas mulia dan seri senyawa hidrokarbon.
Tabel 3.5 Titik Didih Unsure-Unsur Gas Mulia Dan Seri Senyawa Hidrokaron
2He
-268,934
CH4
Xe
-107
Rn
-
54
86
C5H12
C6H14
-161,5
-88,6
-42,1
(n-butana)
(n-pentana) (n-heksana)
-0,5
36,1
68,7
Dari tabel 3.5, terlihat bahwa makin besar volume atom/ molekul, makin besar pula
titik didihnya secara teratur. Hal ini mengidikasikan bahwa meskipun momen dipol
masing-masing atom gas mulia = 0 dan momen dipol molekul hidrokarbon sangat
rendah, masih terdapat beberapa jenis gaya tarik antaratom molekul. Gaya ini makin
besat dengan naiknya ukuran atom atau molekul.
Kekuatan gaya London bergantung pada electron yang dapat didistorsikan.
Awan electron yang jauh dari inti lebih mudah terdistori daripada awan
Untuk senyawa hidrokarbon, dipole sementara tidak disebabkan oleh electron jauh
dari inti, tetapi disebabkan oleh: Makin banyak atom karbon, lebih banyak posisi yang
dapat terdistori. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya.
Hidrokarbon berantai cabang lebih rapat dan lebih padat dari pada hidrokarbon
berantai lurus Akibatnya, makin sedikit electron atom-atom yang mengalami distorsi.
Inilah yang menyebabkan gaya London senyawa hidrokarbon bercabang lebih kecil
daripada senyawa hidrokarbon berantai lurus. Akibatnya, titik didih senyawa
hidrokarbon bercabang leih rendah daripada titik didih senyawa hidrokarbon rantai
lurus. Makin banyak rantai cabang, makin rendah titik didihnya.
Rumus molekul
C5H12
(pentena)
C6H14
(heksana)
Titik didih, 0C
36
27,9
9, 45
68
60,3
58
2. Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom hydrogen dengan
atom-atom yang harga elektronegativitasnya besar dengan gaya elektrostatik. Kutup
positif pada kedudukan H berikatan dengan kutup negative pada kedudukan atom
15
yang keelektronegatifannya besar, seperti atom fluor, oksigen dan nitrogen. Ikatan
hydrogen dapat mempengaruhi titik didih senyawa berdasarkan table dibawah ini.
Titik didih
Senyawa
(OC)
-33
-87
-55
-17
NH3
PH3
AsH3
SbH3
Senyawa
Titik didih
(OC)
+100
-61
-41
-2.2
H2O
H2S
H2Se
H2Te
Senyawa
HF
HCl
HBr
HI
Titik didih
(OC)
+20
-85
-67
-34
Pada table diatas terlihat perbedaan senyawa NH3, H2O, dan HF dengan hibrida
segolongannya. Hal ini ditunjukkan adanya kekuatan Tarik menarik dipol-dipol yang besar
pada ketiga senyawa tersebut. Kekuatan tersebut dapat diilustrasikan pada gambar berikut.
4. Untuk menyamakan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi, kita tidak boleh
mengubah rumus kimia zat pereaksi dan zat hasil reaksi. Dengan demikian,
bilangan yang digunakan untuk mengalikan atom ditulis didepan rumus kimia.
Bilang-bilangan didepan rumus kimia disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi
menyatakan perbandingan banyaknya atom atau molekul zat pereaksi maupun zat
hasil reaksi.
5. Jika dalam persamaan reaksi terdapat tanda-tanda:
s (solid) berarti zat berwujud padat;
l (liquid) berarti zat berwujud cair;
g (gas) berarti zat berwujud gas;
aq (aqueous) berarti zat terlarut dalam air (larutan).
Contoh: Padatan karbon (C) bereaksi dengan gas oksigen (O2) membentuk gas
karbon dioksida (CO2). Tuliskan persamaan reaksinya.
Penyelesaian:
Persamaan reaksi : C(S) + O2(g)
CO2(g)
Jumlah atom C sebelum reaksi (sebelah kiri tanda panah) = 1
Jumlah atom C sebelum reaksi (sebelah kanan tanda panah) = 1
Jumlah atom O sebelum reaksi = 2, setelah reaksi = 2.
Dengan demikian, jumlah atom-atom yang bereaksi sudah sama dengan jumlah atomatom hasil reaksi.
2.10.
17
senyawa polar dan tidak terbentuknya kutub positif dan negative pada senyawa nonpolar
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Pembentukan dipol antara senyawa kovalen polar dan non polar
Oleh karena molekul HCl mempunyai muatan positif dan negative maka molekul ini
memiliki dipol, maka molekul HCl bersifat polar.
18
3. Pasangan elektron bebas mengalami gaya tolak lebih besar daripada pasanganpasanga elektron ikatan. Akibatnya, pasangan-pasangan elektron bebas akan
mendorong pasangan-pasangan ikatan lebih dekat satu sama lain. Pasangan elektron
bebas akan menempati ruangan yang lebih luas. Dengan demikian, pasangan elektron
bebas akan menempati ruangan di mana sudut-sudut yang dibentuk oleh pasangan
elektron bebas tersebut dengan pasangan elektron yang lain minimal 90o
Amatilah bentuk-bentuk molekul yang terjadi akibat banyaknya pasangan elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) dalam Tabel dibawah ini.
20
21
Bentuk suatu molekel dapat diramalkan dari banyaknyapasangan elektron ikatan dan
banyaknya pasangan elektron bebas. Cara ini disebut sebagai teori domain elektron (VSEPR).
Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori domain electron adalah
sebagai berikut :
2. Teori Hibridisasi
Hibridisasi merupakan proses perhitungan matematika yang menggabungkan orbitalorbital atom membentuk orbital atom baru yang disebut orbital hibrida. menggambarkan
distribusi electron lebih mendekati pada atom-atom yang berikatan secara kimia. perlu diingat
bahwa teori hibridisasi orbital atau disebut juga pembaruan/blasteran/pembastaran orbital
adalah penjelasan teori mengenai geometri suatu molekul. Jika suatu molekul diketahui
geometrinya maka dapatlah dijelaskan hibridisasi yang terjadi. Geometri molekul atau ion
adalah geometri suatu molekul atau ion yang terbentuk oleh atom-atom yang terikat tidak
termasuk pasangan elektron bebas. Teori VSEPR dapat digunakan untuk memperkirakan
hibridisasi yang terjadi pada suatu molekul. Suatu hal yang sangat sulit jika senyawa yang
belum diketahui geometrinya ditanyakan ion pusatnya mengalami hibridisasi apa. Hal itu
juga sering membingungkan, kecuali molekul-molekul sederhana.
Bentuk hibrida yang terjadi dari hasil hibridisasi orbital bergantung pada jenis orbital
dan banyaknya orbital yang mengalami hibridisasi.
22
BAB III
PENUTUP
3.1. Rangkuman
Pembentukan ikatan terjadi pada atom dan ion. Ia juga berkehendak membentuk
pasangan yang stabil. suatu unsur yang belum stabil akan berusaha menjadi stabil dengan
23
jalan menyesuaikan susunan elektron valensinya agar dapat membentuk seperti gas mulia.
Dalam usaha inilah terjadi ikatan kimia.
1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara ion-ion positif dengan ion-ion
negative dengan gaya elektrostatis. Biasanya memiliki perbedaan kecenderungan
untuk menerima dan melepaskan elektron yang besar. Atom yang mudah
membentuk ion positif meliputi atom yang mudah melepaskan elektron dan harga
energy ionisasinya kecil. Dan adapun atom yang mudah membentuk ion negatif
adalah atom yang mudah menerima electron atau harga elektronegativitasnya
besar.
2. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk jika suatu atom saling meminjamkan
elektronnya untuk dipakai bersama agar susunan elektronnya lebih stabil. ikatan
kovalen ini berdasarkan pasangan elektron terbagi atas tiga tahap. Yaitu ikatan
kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
3.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi jika pasangan electron yang
dipakai bersama berasal dari salah satu pihak dan ikatan kovalen koordinasi ini
juga bisa dikatakan bahwa ikatan yang terjadi jika pasangan elektron hanya
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
4. Penyimpangan aturan octet ini banyak juga terdapat pada struktur lewis yang tidak
octet dan duplet. Dan ada juga struktur tersebut dibenarkan oleh beberapa fakta.
5. Ikatan logam adalah gaya yang mengumpulkan atom-atom logam sebagai hasil
dari gaya Tarik elektrostatis antara inti-inti atom dengan elektron terluar yang
relative tidak menentu tempat.
Molekul-molekul dalam suatu zat saling berinteraksi satu sama lain. Jenis gaya
antarmolekul, antara lain:
1. Gaya Van Der Waals, yaitu gaya yang dapat membentuk zat padat yang
tersusun secara teratur (Kristal). Biasanya gaya ini merupakan gaya tarikmenarik antar atom yang saling berdekatan serta gaya ini relatif lemah. Yang
termasuk gaya Van Der Waals, antara lain:
a. Gaya dipol-dipol
Merupakan interaksi elektrostatik antara
(dwikutub).
molekul-molekul polar
b. Gaya London juga disebut gaya dispersi. Adanya gaya London ini
menunjukkan oleh molekul-molekul nonpolar yang dapat membentuk
suatu Kristal. Gaya London juga ditunjukkan oleh kenaikan titik didih
unsur-unsur gas mulia dan seri senyawa hidrokarbon.
2. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom hydrogen dengan
atom-atom yang harga elektronegativitasnya besar dengan gaya elektrostatik.
(N,F,dan O)
Pada saat terjadi reaksi, ikatan-ikatan antaratom pereaksi putus dan membentuk ikatan
baru untuk menghasilkan zat produk. Zat mula-mula sebelum terjadi perubahan disebut zat
24
pereaksi (reaktan), sedangkan zat baru yang terbentuk disebut hasil reaksi (produk). Zat
mula-mula sebelum terjadinya perubahan disebut zat pereaksi (reaktan). Sedangkan zat baru
yang terbentuk disebut hasil reaksi (produk).
Pada molekul nonpolar, titik pusat muatan positif terdapat ditengah-tengah molekul
berimpit dengan titik pusat muatan negative. Dan Pada molekul polar, titik pusat muatan
positif tidak berimpit dengan muatan negatif sehingga menimbulkan dipol (dua kutup positif
dan negatif).
Bentuk suatu molekul ditentukan oleh banyaknya pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan eleoktron bebas (PEB) yang berada disekitar atom pusat. Cara ini disebut cara
dominan elektron. Psangan-pasangan elektron bebas dan pasangan-pasangan elektron ikatan
di dalam suatu atom yang menempati di sekitar atom pusat sehingga terjadi tolka-menolak
antara pasangan elektron menjadi sekecil-kecilnya. Akibatnya, pasangan elektron berada pada
posisi yang terjauh. Selain dari teori dominan elektron, bentuk molekul juga dapat ditentukan
dengan teori hibridisasi. Teori hibridisasi ini menjelaskan tentang proses perhitungan
matematika yang menggabungkan orbital-orbital atom membentuk orbital atom baru. Bentuk
hibrida yang terjadi dari hasil hibridisasi orbital bergantung pada jenis orbital dan banyaknya
orbital yang mengalami hibridisasi.
BAB IV
Soal-Soal Sulit
1. Suatu unsur M yang membentuk senyawa MCl3 mungkin terletak pada golongan.
a. IA atau IIA
b. IA atau VA
c. IIIA atau VA
d. IIA dan VA
e. VA atau VIIA
25
26