Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG
2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Densitas massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya

perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu

benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda diubah maka massa jenisnya tetap, hal

ini disebabkan oleh kenaikan massa benda dan kenaikan volume benda diikuti secara

linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda.  Untuk menentukan massa

benda dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang

sesuai, seperti neraca ohaus  atau yang lainnya (Halliday, 1991). Densitas massa jenis

dapat ditentukan menggunakan prinsip kerja mekanika Newton yaitu dengan

menggunakan prinsip kerja hukum Archimedes (Halliday, 1997) yang berbunyi

“apabila seluruh atau sebagian permukaan benda dimasukan atau dicelupkan kedalam

suatu zat cair maka benda tersebut mengalami suatu gay ke atas yang sama besar

dengan berat zat cair yang dipindahkan.

Densitas Massa adalah massa benda tiap volume, secara matematis dapat
dirumuskan :

Dimana = massa jenis zat (kg/m3)


m = massa zat (kg)
V = Volume zat (m3)

Satuan massa jenis berdasarkan Sistem,


Internasional (SI) adalah kg/m3 1000 kg/m3 = 1g/cm3 (Anonim1,

2012)

Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik

mendasar yang dimiliki zat. Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari

materi.  Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang

memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama,

tetapi memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek dengan massa

per volume yang lebih besar lebih rapat daripada objek dengan

massa per volume yang lebih kecil.  Zat yang kurang rapat

mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).

Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan

menempati ruang.  Ada beragam jenis zat, salah satu yang

membedakannya adalah massa jenisnya.  Massa jenis adalah

pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi

massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap

volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total

massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda yang memiliki

massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah

dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (Mariana, Z.T, 2012).

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui massa jenis benda dan

membandingkan rapatannya, serta mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan

eksperimen dan mengerti cara penulisan ilmiah dan mampu menggunakan neraca

teknis untuk menentukan Densitas massa jenis zat cair dengan menggunakan

persamaan Hukum Newton sesuai dengan eksperimen.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Massa jenis atau densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume

benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa

setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi

dengan total volumenya.  Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya

besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).  Satuan SI massa jenis adalah

kilogram per meter kubik (kg/m ).  Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. 

Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.  Dan suatu zat berapapun massanya,

berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Soedojo, 1999).

Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain

karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka

massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau

yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' ( Anonim2, 1998).

Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah massa ialah ukuran

inersia suatu benda, sedangkan berat ialah gaya berat atau gaya gravitasi

suatu benda.Massa dan berat merupakan besaran yang berbeda, tetapi

mempunyai hubungan yang erat (Soedojo, 1999).

Massa jenis benda padat beraturan adalah Setiap pengukuran besaran fisis

umumnya selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran (salah baca,

parallax, dsb). Setiap alat ukur mempunyai batas ketelitian dan batas maksimum

kemampuan mengukur (batas ukur). Sebagai contoh alat-alat ukur untuk besaran fisis

(panjang, lebar, tebal, jarak, dalam dan sebagainya) adalah :

a.                Mistar biasa, mempunyai ketelitian 1mm atau kurang.

b.               Jangka sorong mempunyai ketelitian 0.1 mm atau kurang.

c.                Mikrometer sekrup, mempunyai ketelitian 0.01mm atau kurang.

Masa jenis dapat disimpulkan bahwa :

1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.

2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun


volumenya.

3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula

(Purba, 2004).

Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan

antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat

tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah.

misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda

makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut

makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa

benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan

volume benda atau massa benda (Kanginan, 2002).


BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan dan Alat

Topik             :  Massa Jenis Benda

Bahan dan alat         :

1.         Neraca quadrouple beam balance

2. Jangka sorong

3. Mikrometer sekrup

4. Batang Kuningan

5. Batang Tembaga

6. Batang Alumunium

7. Gelas ukur

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :

Percobaan :

a. Timbang semua batang balok (balok kuningan, balok tembaga, balok

alumunium)menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut.

b.   Untuk batang ukur panjang, lebar dan tinggi.

c. Masukkan air kedalam gelas ukur sampai berisi 500 mL.

d. Kemudian masukkan balok kuningan yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas

ukur berisi air.


e. Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur

pada gelas ukur.

f. Ulangi dua langkah terakhir untuk batang tembaga dan batang alumunium.

g.      Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan

besarnya kesalahan dalam pengukuran.


 DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2012. Massa Jenis. http://www,scribd.com.


Anonim2, 1998. Massa Jenis dan Berat Jenis. http:www.Blogger.com.
Halliday, 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Erlangga. Jakarta.

Kanginan, M. 2002 . Fisika . Grafindo. Jakarta.

Mariana, Z.T. 2012. Penuntun Praktikum Fisika Pertanian. Fakultas Pertanian.

Banjarbaru Purba, 2004 M. Fisika untuk SMA Kelas XII. 2004. Erlangga. Jakarta.

Soedojo, P. 1999. Fisika dasar. PT Ganeca Exact. Yogyakarta

http://pronak11.blogspot.co.id/2013/04/laporan-praktikum-fisika-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai