Anda di halaman 1dari 7

MODUL FISIKA BATUAN

DENSITAS (RAPAT MASSA) PADA BATUAN

KELOMPOK III

1. EGI SUYOGA 17. FADLI PRAYOGA


2. MUH IKHSAN NURFAIZI 18. MOH. RAMAALQIFARI
3. MOH. TAUFIK 19. ROLAND ADHE PUTRA
4. MUNIRA 20. LUSSY ALIFIA
5. IIN TRESYA 21. VE DWI ASTUTI
6. RIFAL DWI WAHANANTO 22. PUTRI ADELIA BIJA
7. MUHAMMAD FAJAR 23. HIDJARAFIA ANGRIANI
8. MOH ILHAM 24. NURUL AULIA
9. BAHARSYAH
10. IRNA HIDAYAT
11. MEGA EKA PUTRI
12. ANDISTI SAHALA PUTRI
13. NANDA MANDALA
14. APRILA SAMMEN
15. KRISELA KALENGKE
16. MUJAHID RAHMAN

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
ACARA #5
PERCOBAAN III
DENSITAS (RAPAT MASSA) PADA BATUAN

I. TUJUAN
1. Menganalisa struktur batuan berdasarkan densitas.
2. Menganalisa pengaruh gaya Archimedes terhadap berat batuan.
3. Mengetahui densitas dari material batuan.

II. ALAT DAN BAHAN


1. 5 Sampel batu
2. Oven
3. Neraca digital
4. Neraca pegas
5. Tali dan statif
6. Air yang diletakkan dalam bejana/(gelas ukur).

III. PUSTAKA
Alim, Istajarul dkk. 2017. Densitas dan Porositas Batuan. Departemen Fisika, FMIPA,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Kiana. 2011. Percobaan 1 Penentuan Rapat Massa.
http://choalialmu89.blogspot.com/2011/01/percobaan-1-penentuan-rapat-
massa.html?m=1. Diakses Sabtu 12 Desember 2020.
Mirdyanto dan Astrid. 2015. Pengukuran Porositas dan Densitas Bahan Batuan.
Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

IV. TEORI DASAR


Secara umum densitas atau rapat massa (ρ) suatu zat merupakan perbandingan
antara nilai massa zat dengan volume zat tersebut dengan satuan SI gr.cm-3 atau
Kg.m-3. Massa jenis dari suatu fluida homogen dapat bergantung banyak faktor,
seperti temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi temperatur tersebut.
Untuk cairan, maka massa jenis sangat sedikit berubah pada jangkauan tekanan dan
temperatur yang lebar, dan kita dengan aman dapat memperlakukan massa jenis
tersebut sebagai suatu konstanta.

Prinsip dari percobaan kali ini yaitu berdasarkan gaya Archimedes yang
menyatakan gaya apung selalu memiliki arah melawan gaya gravitasi. Gaya
Archimedes merupakan gaya apung yang arahnya selalu menjauhi gaya gravitasi.
Dimana gaya Archimedes merupakan bagian dari hukum Archimedes yang
menyatakan bahwa setiap benda yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian
dalam fluida, maka benda tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas atau yang
dimaksud dengan gaya apung. Besarnya gaya apung yang diterima, nilainya sama
dengan berat air yang dipindahkan oleh benda tersebut dan memiliki arah gaya yang
bertolak belakang. Berdasarkan pernyataan tersebut, gaya Archimedes dapat
dituliskan pada persamaan 1. Dalam bahasan mengenai Hukum Archimedes tentunya
tidak dapat dilepaskan dengan gaya Stokes apabila benda yang terselup tidak diam.
Gaya Stokes sendiri merupakan gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda
didalam fluida. Apabila kita memiliki benda yang memiliki gerak kebawah, maka
benda tersebut akan memiliki gaya Stokes yang arahnya keatas.

B = ρfluida x g x Vbenda (1)

Densitas bahan merupakan definisi kepadatan suatu bahan yang dinyatakan


sebagai fungsi massa persatuan volume. Dimana semakin homogenya suatu bahan
maka rapat densitasnya akan semakin merata di seluruh bagiannya. Secara
matematis, densitas suatu bahan didefinisikan dengan persamaan

(2)
Densitas atau massa jenis memiliki makna sebagai hubungan dari massa dengan
volume. Benda yang memiliki densitas yang besar akan memiliki kerapatan massa
yang besar. Dengan begitu semakin mampat antar partikel penyusun benda, maka
nilai densitasnya semakin besar untuk benda yang sama. Massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata
setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah. Nilai
densitas banyak digunakan untuk menenttukan jenis suatu materi. Dalam mengetahui
nilai densitas, dapat dengan membagi massa dengan volume benda. Namun, dalam
penerapan secara hukum Archimedes yang ada pada fluida cair, maka dapat
ditentukan seperti pada persamaan berikut,
Ρbenda = ρ x mkering x g
fluida

Wkering- Wbasah (3)

V. PROSEDUR KERJA

1. Peralatan dan bahan disiapkan terlebih dahulu.


2. Kemudian batuan dilakukan pemanasan agar kandungan fluida air didalamnya
mendekati nol.
3. Batuan ditimbang menggunakan neraca digital untuk menentukan nilai massa
keringnya.
4. Berat kering kemudian ditentukan dengan menggunakan neraca pegas yang telah
digantung.
5. Batuan yang telah digantung kemudian dicelupkan ke dalam fluida air untuk
menentukan berat basah hingga tidak ada gelembung udara yang keluar.
6. Setelah itu, batuan diangkat dan sedikit ditiriskan, kemudian dilakukan
penimbangan dengan menggunakan neraca digital untuk menentukan massa
basahnya.
7. Percobaan tersebut kemudian dilakukan variasi jenis benda yang diteliti sebanyak
lima jenis batuan.
8. Seluruh data yang didapat dicatat dan diurutkan

VI. PENGOLAHAN DATA


Data yang diperoleh dari percobaan awal tanpa dilakukan perhitungan adalah berupa
nilai massa basah dan massa kering tiap sample serta berat basah dan berat kering
tiap sample, dan disajikan seperti berikut.

1. Analisis Data

Massa Massa Berat Berat


Jenis Batuan
Kering Basah Kering Basah
(gr) (gr) (N) (N)
1
2
3
4
5

2. Perhitungan

Ρbenda = ρ x mkering x g
fluida

Wkering- Wbasah

Tabel 6.2.Hasil perhitungan


Jenis
Densitas (ρ)
Batuan
kg/m3
1
2
3
4
5
http://choalialmu89.blogspot.com/2011/01/percobaan-1-penentuan-rapat-massa.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai