Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KOMPUTASI DAN SIMULASI TAMBANG

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KOMPUTASI DAN SIMULASI TAMBANG

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Diajukan sebagai syarat akhir Praktikum Komputasi dan Simulasi Tambang

Periode 2019/2020

Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

Disahkan Oleh:

Adree Octova, S.Si., M.T Tri Gamela Saldy, S.T., M.T


NIP: 19861028 201212 1 003 NIP: 19870616 201903 2 019

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt yang

Maha Adil dan Maha Baik dalam mengatur segala hal di langit dan bumi.

Dengan segenap cinta dan sayang, saya ucapkan sebesar-besar terimakasih

kepada Ibu dan Bapak yang selalu menyemangatiku diwaktu-waktu terburuk selama

perkuliahan Komputasi dan Simulasi Tambang. Terima kasih atas segala sabar dan

cinta yang tidak pernah luntur saat mengajari kami dan membimbing kami.

Terima kasih juga tentunya saya sampaikan kepada Bapak Adree Octova,

S.Si., M.T dan Ibuk Tri Gamela Saldy, S.T., M.T selaku dosen pengajar mata kuliah

Komputasi dan Simulasi Tambang atas semua ilmu yang diberikan semoga senantiasa

dicatat sebagai amal jariyah oleh-Nya.

Terakhir, saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang

turut menyemangati dalam penyelesaian laporan ini.


RINGKASAN

Laporan pratikum ini berupa hasil pratikum Komputasi dan Simulasi Tambang
menggunakan Software Microsoft Exel Dan Auto Cad 2007. Software tersebut
digunakan dalam proses penganalisaan data pratikum Komputasi dan Simulasi
Tambang. Adapun data-data yang di anlisa pada pratikum ini seperti Konversi
Koordinat DD ke DMS, Digitasi Peta, Analisa Statistik Univariate dan
Multivariate,dan Teori Antrian.

Pada pratikum Konversi koordinat DD ke DMS kita akan mengetahui cara


perhitungan dari koordinat DD ke DMS baik secara manual ataupun menggunakan
Microsof Exel. Dalam pratikum Digitasi peta kita menggunakan Autocad 2007 untuk
menditgitasi peta dari gambar yang telah tersedia sebelumnya, hasil dari digitasi ini
kita kan mendapatkan koordinat dari Kontur yang kita digitasi dan dari koordinat
tersebut kita dapat membuat peta kontur. Untuk Pratikum Analisa Statistik Univariate
dan Multivariate kita akan mendapatkan beberapa Parameter yang dihasilkan dari
pengolahan menggunkan Microsoft Exel. Sedangkan pada Teori Antrian kita
menggunakan metode ini untuk menganilsa bagaimana car mengurangi antrian yang
terjadi pada masalah yang kita temui, serta menentukan berapa banyak alat yang
digunakan agar tidak terjadi antrian.

Pratiikum yang dilakukan ini sangat berkaitan dengan operasi penambangan,


seperti menentukan koordinat di lapangan, membuat peta kontur dan peta wilayah
penambangan, Analisa Statistik Univariate dan Multivariate dan Memecahkan maslah
pada antriian alat angkut dan gali muat. Oleh karena itu sebagai Mahasiswa Teknik
Pertambangan sudah semsestinya kita mempelajari dan memahami cara
pengaplikasiannya pada dunia pertambangan.
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt karena dengan limpahan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Laporan

ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputasi dan Simulasi Tambang.

Laporan Resmi Komputasi dan Simulasi Tambang ini dibuat dengan berbagai

observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan

tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu,penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Adree Octova, S.Si., M.T dan Ibuk Tri Gamela Saldy, S.T.,

M.T, selaku dosen pengajar Mata kuliah Komputasi dan Simulasi

Tambang.

2. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang

telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Demikianlah, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Padang , 05 Desember 2018

Andre Martona Risky


16137018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iii

RINGKASAN ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB
I. LAPORAN 1 (Konversi Desimal ke DMS) ........................................... vii
II. LAPORAN ACARA 2 (Digitasi Peta) ................................................... viii
III. LAPORAN ACARA 3 (Analisis Univariat) .......................................... ix
IV. LAPORAN ACARA 4 (Analisis Multivariat)....................................... x
V. LAPORAN ACARA 5 (Metode Antrian dengan Excel) ...................... xi
VI. KESIMPULAN & SARAN..................................................................... xii

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiii


LAPORAN
KONVERSI DD KE DMS MENGGUNKAN
SOFTWARE MICROSOFT EXEL

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KONVERSI DD KE DMS MENGGUNKAN
SOFTWARE MICROSOFT EXEL

A. Dasar Teori
Sistem Koordinat Geografis merupakan sistem koordinat yang
mengacu terhadap bentuk bumi sesungguhnya yakni mendekati bola (ellipse).
Posisi objek di permukaan bumi didefinisikan berdasarkan garis lintang
(latitude) dan garis bujur (longitude).
Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu
titik dengan equator/garis khatulistiwa. Sedangkan Garis bujur adalah garis
horizontal yang mengukur sudut suatu titik dengan titik nol bumi yakni
Greenwich di London Britania Raya. Unit satuan dari GCS adalah derajat.
Garis lintang (latitude) terbagi menjadi dua yakni Lintang Utara (00 s/d 900)dan
Lintang Selatan (00 s/d -900). Garis bujur (longitude) juga terbagi menjadi dua
yakni Bujur Barat (00 s/d 1800) dan Bujur Timur (00s/d -1800).
Penulisan koordinat pada GCS mengikuti kaidah dalam sistem
koordinat kartesius yakni x,y dengan titik (0,0) pada perpotongan garis
khatulistiwa dan greenwich. Garis lintang merepresentasikan posisi y dan garis
bujur merepresentasikan posisi x. Unit satuan GCS bisa juga ditulis dalam DMS
(Degree Minute Second) dengan 1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik.

Sistem Koordinat Geografi


Baik Lintang maupun Bujur diukur dalam derajat dan dibagi lagi dalam
menit dan detik. 1⁰ garis bujur jika diukur lapangan sama dengan 111,32 km.
Satuan derajat bisa juga disebut jam sehingga setiap derajat terbagi menjadi 60
menit dan setiap menit terbagi menjadi 60 detik. Dalam penulisan letak
astronomis contohnya 60º 23′ 15”S, maka dibaca sebagai 60 derajat 23 menit
15 detik Lintang Selatan. Pada sistem pemetaan internasional huruf U sebagai
Lintang Utara diganti dengan huruf N (North). Kombinasi antara garis lintang
dan garis bujur akan membentuk suatu koordinat lokasi di permukaan bumi
dengan sumbu x sebagai garis lintang dan sumbu y sebagai garis bujur dalam
koordinat kartesius.
Untuk memahami cara kerja sistem koordinat geografi, banyak tools yang bisa
diguakan dan salah satunya adalah Latlong.net. Web tersebut merupakan salah
satu tools geografi yang dapat digunakan untuk mencari posisi lintang dan bujur
suatu tempat atau mendapatkan koordinat peta. Kamu dapat mencari posisi
lokasi-lokasi favorit di web tersebut secara otomatis. Itulah sedikit pengenalan
tentang Sistem Koordinat Geografi.
B. Langkah Kerja Mengkonversi data Kordinat dari DD ke DMS

1. Pertama siapkan data Kordinat Longitude dan Latitude


2. Blok data kordinat tersebut, Klik Kanan Pilih Format Cell, Pilih Text dan Ok

3. Setelah itu Blok data Kordinat kemabali tekan (Ctrl+F) bersamaan, Pilih
Replace
Isi Find what dengan . (titik) dan replace With ,. (Koma Titik). Setelah itu tekan
Replace All

4. Selanjutnya Blok Salah satu kordinat (Longitude/Latitude) kembali setealah itu


pilih menu Data, Klik data Tool pilih Text To Colum.
Pilih Delimited, tekan Next. Setelah Itu Ceklis Tab dan comma, tekan Next dan
lalu Finish

Lalu akan mucul data seperti berikut


5. Setelah itu Nilai pada kolom E dikali 60, Ini untuk Mencari nilai Menit

Maka akan didapatkan nilai Menit untuk kordinat tersebut, Copy Nilai menit
tersebut dan paste Angka ke Colom G, setelah itu hapus colom Edan F
6. Maka nilai menit dari Kordinat akan di dapatkan,
Untuk mendapatkan Nilai detik lakukan langkah 1- 5 lagi, maka akan di
dapatkan seperti berikut

7. Untuk data Kordinat Latitude lakukan hal yang sama seperti langkah di atas.
Maka akan didaptakan data Kordinat konversi Dari DD ke DMS

C. Hasil Konversi

Data Kordinat DD
Data Kordinat DMS
LAPORAN
DIGITASI PETA DAN MEMBUAT PETA KONTUR MENGGUNAKAN

AUTOCAD 2007

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Digitasi Peta

A. Dasar Teori

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) atau


disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara
umum pengertian Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu
informasi berbasis geograsfis SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan
berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa
dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi
SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi
lainnya (Anonim, 2007).
B. Langkah Kerja Digitasi Pete Menggunakan AutoCad 2007
1. Buka Software Autocad 2007 di dekstop dengan cara klik 2 kali pada icon
autocad 2007 atau klik kanan lalu open

Kemudian ubah tampilan di Dalam autocad menjadi 2 Dimensi, Tampak


Atas dan Tanpa Gird.
View → 3D View → Top
kemudian View → Visual Style → Top

Untuk Menghilangkan Grid pada tampilan autocadnya tekan (fn+f7)


Kemudian plih Insert →Raster Image Preferenes

Silahkan pilih foto yang akan didigitasi → OK→ Tampil menu Skala → Ok.
Maka peta akan muncul pada autocad seperti gambar berikut

2. Kemudian Pilih menu Dimension → Linear → Ortho ON → Dan kur panjang


skala batang pada peta
Setelah itu tekan Ctrl+1 untuk mengedit dimension.

Kita ingin Skala batangnya 15, maka 15 / 2.643 = 5.675


3. Ketik Scale pada Command → Select Object → Blok Semua Peta → Klik
→ Enter (Osnap ON)
Pilih Specifi Base Point → Masukkan Hasil Pembagian pada Command
5.675→ Ok
Setelah itu Skala pada peta akan berubah dengan sendirinya. Langkahnya
seperti dibawah :

Pilih Specifi Base Point → Masukkan Hasil Pembagian pada Command


5.675 → Ok
Maka Skala pada peta akan berubah dengan sendirinya.
4. Maka akan didaptkan Ukuran Skala pada Skala Batang 14.999

Ketik PL pada Command atau pilih pada menu Draw → Polyline ,


Bikin garis Vertikal dan Horizontal yang membentuk perpotongan.

Ketik Move enter → Select Object → Klik → Enter.


Kemudian Cari Titik perpotongan antara garis Vertikal dan Horizontal,
masukkan Kordinat X dan Y yang berpotongan → Enter.

5. Kalua petanya hilang jangan panik,untuk memunculkan kembali tekan


Z+Enter → E+enter
sesudah peta muncul, Klik Dimension → Ordinate → Pilih kordinat X dan Y
yang akan di cek nilainya.
6. Untuk langkah Selanjutnya adalah mendigitasi kontur, ketik PL (Ortho dan
Osnap dalam keadaan Off), Digitasi semua contur mayor dan masukkan
nilai Elevasinya.

Setelah garis kontur semua telah didigitasi, maka simpan peta tersebut
7. Sesudah Semua Kontur selesai didigitasi, Simpan peta tersebut Ctrs + S
Selanjutnya, Quicksurf → Extrack From drawing → Extract to Surface
kemudian pilih Quicksurf → Export data → Write AscII File → ketik
Points → Enter,

silahkan Pilih tempat penyimpanan yang diinginkan.


8. Jangan lupa Cek file dat dengan cara buka di Note Pad, kemudian hapus
data yang mengandung huruf e.
Membuat Peta Contur

1. Buka Software Autocad dengan klik 2 kali pada ikon AutoCad 2007 di
desktop atau dengan kilik kanan kemudian open
Setelah itu, Pilih Quicksurf → Import data → Read ASCII Points → pilih
data Dat.
Quicksurf → Contur Interval → Cotur interval/auto : 1 → enter

Quicksurf → Contur → surface <.> → D → N


Kemudian untuk memunculkan contur maka tekan tombol (Z+enter) +
(E+enter)

Setelah itu akan Mucul Garis Contur seperti dibawah ini


2. Untuk membantu kerja kita silahkan Aktifkan Grid, kemudian pilih Draw
Rectangle Buat Border pada peta tersebut dan untuk tempat legenda peta.
Buat garis PL sepanjang 5 setelah itu copy xengan jarak Kelipatan 20.

3. kemudian buat garis Polyline yang berpotongan terhadap setiap contur, agar
dapat mewakili setiap Nilai Elevasi dari setiap kontur tesebut.
Untuk memperhalus Kontur pilih Quiksurf → Anotate → Smoth Contur

Selanjutnya adalah mebuat garis mayor pada kontur, caranya dengan Block
smua contur → Quiksurf → Anotate → Index Interval → Index interval
(1) → Index layer Unchange enter → Inex widh (0.8) → enter
Setelah itu Untuk menampilkan nilai elevasi pada garis kontur Quiksurf →
Anotate → Auto Label Contur → Label Interval (5) → Text Height (0.2)
→ Pilih garis Polyline yang telah dibikin sebelumnya.

4. Langkah Selajutnyua adalah untuk membuat Kordinat X dan Y menggunakan


tool Ordinate
5. Langkah Terakhir adalah membuat Legenda peta di kolom yang telah di
sediakan
Kemudian simpan data yang telah selesai dibuat
LAPORAN
ANALISIS STATISTIK UNIVARIATE MENGGUNAKAN
SOFTWARE MICROSOFT EXEL

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Analisis Statistik Univarite

A. Dasar Teori
Penelitian analisis univariate adalah analisa yang dilakukan
menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005 : 188).
Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran
sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi
yang berguna. peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.
Analisa univariat dilakukan masing–masing variabel yang diteliti.
Analisis Bivariate adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal
ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis
kelamin, adalah terkait dengan variabel lain, mungkin sikap terhadap pria
maupun wanita kesetaraan. Analisis bivariate terdiri atas metode-metode
statistik inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua variabel
penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk
mendiskripsikan distribusi data, meguji perbedaan dan mengukur hubungan
antara dua variabel yang diteliti.
Analisis Bivariate yaitu hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang
berbeda dalam ciri khas tertentu dengan koefisien kontigensi yang diberi simbol
C.Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan
menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada
tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel kondisi pemukian, umur, agama,
status migrasi, pendidikan, penghasilan, umur pekkawinan pertama, status kerja
dan kematian bayi/balita dengan persepsi nilai anak digunakan analisis chi
square, denagn tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis
chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian
dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka ada hubungan
atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (Agung, 1993).
Statistika multivariate merupakan objek kajian pada statistika yang
mempelajari perilaku dan hubungan antara dua atau lebih variabel. Dasar dari
kajian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi untuk dua variabel.
Prinsip yang sama kemudian dikembangkan untuk lebih dari dua variabel.
Kompleksitas yang muncul akibat penambahan variabel dan tipenya (nominal,
ordinal, atau rasional), serta teknik penyaringan informasi yang bisa diambil
menjadi kajian pembahasannya.
Adapun parameter hasil perhitungan Statistik Univariate :

Mean : Nilai rata-rata dari Cycle Time


Standard Eror : Adalah standar Deviasi dari rata-rata
Median : Nilai Tengah dari Cycle Time yang telah di urutkan
Standar Deviation : Nilai yang digunakan untuk menentukan sebaran data
dalam sampel, dan seberapa dekat titik data individu
ke mean dan nilai sampel
Mode : Niai yang sering mucul
Sampel Variance : ukuran keragaman dari data statistic yang paling sering
digunakan
Kurtosis : Suatu bilangan yang dapat menunjukkan Runcing
Tdaknya bentuk kurrva distribusi frekuensi
Skewness : ukuran Kemiringan atau suatu bilanagn yang yang dapat
menunjukkan kemiringan atau tidaknya bentuk kurva
suatu distribusi frekuensi
Range : merupakan selisih jangkauan nilai terbesar dan terkecil
dari sebuah data
Minimum : Nilai terkecil dari sebaran data
Maximum : Nilai terbesar dari sebaran data
Sum : Jumlah semua nilai dari data yang kita miliki
Count : jumlah bnyak data yang kita miliki
B. Data Cycle Time

CYCLE TIME DUMP TRUCK HD-777

Manuver Hauling Manuver Hauling


NO Loading Dumping
Kosong Isi Isi Kosong
1 21.17 159.31 672.4 23.79 24.1 621.51
2 22.2 139.84 615.22 22.11 21.4 602.67
3 14.88 147.51 745.31 23.31 29.88 741.39
4 26.08 155.04 679.3 23.16 22.01 622
5 29.26 172.22 742.41 29.26 20.31 721.33
6 23.33 174.3 634.26 19.21 29.31 615.74
7 24.12 191.69 712.18 24.37 22.44 723.88
8 21.35 127.49 655.21 18.72 19.39 631.59
9 29.55 143.52 731.41 20.32 23.68 714.64

KELOMPOK 3
10 27.9 188.61 731.48 19.67 26.58 683.21
11 21.47 181.64 674.43 23.56 21.95 641.48
12 20.42 151.31 729.42 17.21 29.31 751.22
13 28.63 188.42 722.5 28.55 24.52 744.53
14 18.37 112.31 635.63 21.86 19.87 605.87
15 27.12 131.34 731.3 27.21 27.49 739.19
16 22.78 187.23 672.19 19.51 25.84 651.55
17 24.67 172.43 653.14 23.58 27.31 612.58
18 21.17 172.22 679.3 21.86 23.68 683.21
19 22.2 174.3 742.41 19.67 26.58 641.48
20 14.88 191.69 634.26 23.56 21.95 751.22
21 26.08 127.49 712.18 29.34 29.31 643.56
22 29.26 143.52 719.41 18.2 24.37 718.47
23 23.33 188.61 731.48 19.67 26.58 683.21
24 24.12 181.64 674.43 23.56 21.95 641.48
25 20.42 151.31 729.42 17.21 29.31 751.22
26 28.63 188.42 722.5 28.55 24.52 744.53
27 20.22 161.49 691.37 21.63 19.35 641.48
28 23.24 111.21 753.22 25.41 25.31 729.43
29 26.22 177.24 622.81 20.77 21.92 602.51
30 18.37 112.31 635.63 21.86 19.87 605.87
C. Pengolahan Data
1. Pertama siapkan data yang akan di olah, pada kali ini saya menggunakan
Microsoft Exel

2. Untuk mencari Cycle time maka jumlahkan, Manufer Kosong + Loading


+ Hauling isi + Manuver Isi + Dumping + Hauling Kosong
3. Untuk Menganalisa data Cycle Time maka gunakan tool Analyse Data,
Apabila data Analyse belum muncul pada menu Data maka seting dulu
dengan cara
Klik menu file → pilih option → Add-ins → klik oke

4. Klik menu Data→ Data Analysis


Deskriptif Statistic → OK

Keterangan :
Input Range : Data yang mau di Analisis, pada kasus ini data
Cycle time
Grouped by : pilih data bentukan data seperti colom atau
baris
Output Option : Temat keluara data, bisa di sheet yang sama, atu bikin
di lembar sheet yang baru
Summary Statistci : Akan memunculkan data hasil analisis Univariate

Maka kita kan mendapatkan data univariate dari Cycle Time


5. Setelah itu kita lanjutkan untuk membuat Histogram Dari Cycle time
berikut tersebut

Keterangan :
Input Range : Masukkan data Cycle time yang mau di bikin
Histogramnya
Bin Range : Bisa di kosongkan atau di Isi, Kalau di isi maka dia
kan mengikuti bin range yang kita inginkan, sedangkan
kalau di isi binrange nya akan otomatis
Label : Akan menjadikan kolom teratas sebagai label
Output Range : tempat pengeluaran dari range dan Histogramnya
Pareto : untuk menampilkan data dari Histogram yang akan
muncul
Chart Ouput : menampilkan bentuk dari Histogram

D. Hasil
Dari gambar di bawah bisa kita lihat hasil pengolahan data Univarite Cycle
Time
LAPORAN
ANALISIS STATISTIK MULTIVARIATE MENGGUNAKAN
SOFTWARE MICROSOFT EXEL

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Analisis Statistik Multivarite

A. Dasar Teori
B. Langkah Kerja

1. Untuk pengolahan Multivariate kita menggunakan software MS Exel 2010


Pertama-tama kita harus menyiapak data yang terlebih dahulu

2. Setelah itu kita akan mencari nilai produksi


Produksi = Jam Kerja X Produktifitas
3. Setelah Nilai Produksi diketahui, maka kiata akan melakukan analisa
multivariate dengan mengunnakan perintah Regresi

4. Untuk sumbu Y masukkan nilai produksi, sedangkan untuk nilai X


masukkan nilai Jam kerja dan Produktivitas
5. Maka kita akaan mendapatkan nilai- nilai hasil pengolahan dari
Multivariate

C. Hasil
Untuk mencari Nilai Persamaan Regeresi, gunakan nilai Intercept, Jam Kerja
dan Produktivitas
Sehingga didapatkan nilai Regresi

Persamaan Regresi
Produksi = -751,674 + (233,49 X Jam Kerja) + (3,00 X
Produktivitas)
LAPORAN
TEORI ANTRIAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE MICROSOFT EXEL

Oleh:

Andre Martona Risky


BP/NIM: 2016/16137018

Dosen Pengampu:

Adree Octova, S.Si., M.T


Tri Gamela Saldy, S.T., M.T

LABORATORIUM STUDIO PERENCANAAN TAMBANG


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Teori Antrian

A. Pengertian Teori Antrian


Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari.
Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket
bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–
situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian
bukan merupakan hal yang baru. Antrian yang panjang sering kali kita lihat di
bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat
para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli
antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil : mobil antri untuk
dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Di sektor jasa, bagisebagian orang
antri merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama
antri, akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi
organisasi tersebut.
Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha
untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut
diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan
tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak
pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi organisasi,
karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat
akan sangat membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka
panjang tentu saja akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Antrian timbul
disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas)
pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak
bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal,
tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau
untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan
pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin
sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya
antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan / nasabah.
Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model
matematika. Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan
berdasarkan dua macam prosedur, yaitu : analitis dan simulasi. Pada model
simulasi, solusi tidak dijabarkan secara deduktif. Sebaliknya, model dicoba
terhadap harga – harga khusus variabel jawab berdasarkan syarat – syarat
tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudian diselidiki
pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada
hakikatnya mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat
dicoba pengaruh bermacam – macam bentuk sistem pembayaran sehingga
diperoleh solusi untuk situasi atau syarat pertibaan yang mana pun.

B. Komponen Dasar Proses Antrian


Komponen dasar proses antrian adalah kedatangan, antri, dan pelayanan.

Siagian, 2006

Faktor-faktor penting dalam pengembangan model antrian :


1. Sumber Masukan
Unit masukan dari sebuah system diperoleh dari beberapa populasi.
Populasi ini bisa tidak terbatas dan bisa pula terbatas ukurannya.
Kedatangan pelanggan biasanya dicirikan oleh adanya waktu edar antar
kedatangan (interarrival time), yakni waktu antar kedatangan dari
pelanggan secara berturut-turut pada suatu fasilitas pelayanan. Tingkat
kedatangan itu dapat diketahui secara pasti (deterministic), atau berupa
suatu variable acak yang distribusi probabilitasnya telah diketahui
(Siagian, 2006).

2. Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan dimana para pelanggan dilayani.
Tipe aturan antrian terdiri dari:
a. FIFO (First In First Out)
Yaitu aturan yang mendasar pada yang pertama masuk, pertama
keluar atau pertama datang pertama yang akan dilayani (First come
first served). aturan ini umum digunakan pada pemindahan tanah.
b. LIFO (Last In First Out)
Yaitu aturan pelayanan yang mendasarkan pada pelanggan yang
terakhir masuk pertama keluar atau pertama dilayani dikatakan juga
sebagai (Last Come First Served).
c. SIRO (Service In Random Order)
Yaitu aturan pelayanan dalam urutan acak atau dilakukan secara
random.
d. PRI (Priority Disciplines)
Yaitu aturan pelayanan berdasarkan prioritas khusus.
(Siagian,2006)
3. Mekanisme Pelayanan
Berdasarkan mekanisme pelayanannya sistem antrian dapat dibedakan
menjadi:Pelayanan tunggal (single server): Model antrian yang hanya
memiliki satu fasilitas pelayanan. Model ini merupakan konfigurasi
dasar model antrian dan akan menjadi dasar bagi pembahasan sistem-
sistem lainnya. Sistem antrian dengann pelayanan parallel Model
antrian apabila fasilitas pelayanannya lebih dari satu dan disusun secara
berjajar, artinya sejumlah pelanggan bisa dilayani oleh sejumlah
fasilitas secara bersaman. Sistem antrian pelayanan seri : Model antrian
apabila fasilitas pelayanannya lebih dari satu yang disusun secara
berurutan, artinya pelanggan dalam fasilitas pelayanan akan dilayani
secara bertahap (Carmichael, 1987).

4. Notasi Antrian
Prinsip notasi-notasi untuk model-model antrian ini adalah :

= tingkat pelayanan rata-rata dalam satu sistem, unit /jam


= tingkat pelayanan alat muat, unit /jam
Lq= rata-rata jumlah alat angkut menunggu dalam antrian, unit
Θ = yang terlayani dalam keluaran sistem, unit/jam
K = jumlah alat angkut, unit
M = tahap-tahap dalam antrian

η = tingkat kesibukan, %

n = jumlah alat angkut dalam sistem pada suatu waktu, unit

Ct = waktu edar alat, jam

N = jumlah alat angkut yang mampu dilayani tanpa antrian, unit

Tt = waktu pelayanan rata-rata dalam suatu mtahap sistem, jam

Wt = rata-rata waktu tunggu alat dalam sistem, ja

Wq = rata-rata waktu tunggu dalam antrian, jam

Pn = probabilitas jumlah n alat angkut dalam sistem antrian.

Po = probabilitas tidak ada alat angkut dalam sistem (Carmichael, `


1987)
C. Perhitungan Teori Antrian
a. Penentuan Jumlah Kemungkinan Keadaan
Untuk perluasan model antrian putaran tiap-tiap tahap dapat dianggap
sama, seperti keadaan untuk seluruh sistem putaran yang dapat
ditunjukkan dengan (n1, n2,…,nM) dimana, n1unit alat angkut pada tahap
1, ada n2 unit alat angkut dalam tahap 2 dan seterusnya hingga tahap
M.(Carmichael, 1987)

Keterangan :
K = Jumlah alat angkut
M = Tahap-tahap dalam antrian
b. Probabilitas keadaan antrian putaran
Bila ada 4 tahap dengan K alat angkut dapat dihitung dengan rumus :

(Carmichael, 1987)
Keterangan :
= tingkat pelayanan alat muat, unit /jam
n = jumlah alat angkut dalam sistem pada suatu waktu, unit
c. Rata- rata jumlah dump truck yang menunggu dalam antrian
Tahap 1 : Yaitu pada saat Dump Truck menunggu untuk dimuati Backhoe
dengan ketentuan keadaan n1 > 1 (Tabel kolom kedua) sehingga rata-rata
Dump Truck yang menunggu pada Backhoe:
Lq1 = 1 x Σ (probabilitas keadaan n1 > 1)
(Carmichael, 1987)
Tahap 2 : Yaitu pada saat Dump Truck menunggu untuk menumpahkan
muatan ke unit penimbunan, dengan ketentuan keadaan n3 > 1, sehingga
rata-rata Dump Truck yang menunggu untuk menumpahkan muatan
adalah :
Lq3 = 1 x Σ (probabilitas keadaan n3 > 1)
(Carmichael, 1987)
d. Rata-rata Waktu Tunggu Dump Truck Dalam Antrian
Tingkat kesibukan sebuah Backhoe dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
η1 =1 – Σ P(0, n2, n3, n4)
(Carmichael, 1987)
Jumlah pelanggan yang dapat terlayani pada tiap-tiap tahapnya adalah :
qi=himi
(Carmichael, 1987)
Untuk proses antrian yang mendasarkan kesetimbangan, harga q harus
sama tiap tahap.
e. Waktu Sebuah Alat Angkut antri dalam tahap i adalah:

.
f. Total waktu edar dan tingkat kedatangan Dump Truck
Perhitungan waktu edar alat angkut tanpa waktu antri (tunggu) dapat
diperoleh sebagai berikut :
CTt = (1/μ1 + 1/μ2 + 1/μ3 + 1/μ4)
(Carmichael, 1987)
Berdasarkan penerapan teori antrian maka total waktu edar alat angkut
setiap ritnya akan menjadi:
total CTt = (1/μ1 + 1/μ2 + 1/μ3 + 1/μ4 + Wq1 +Wq3)
(Carmichael, 1987)
Sehingga tingkat kedatangan tiap unit Dump Truck dalam satu jam
baik di front
penambangan maupun di unit penimbuna adalah:
λ = λ1 = λ3 = x 60
(Carmichael, 1987)

A. Langkah kerja
1. Bukak terlebih dahulu Microsoft Exel
Siapkan data yanag dibutuhkan untuk Pengolahan

1
2. Carilah Nilai  µ1 : x 60 menit/jam
𝑇1
Rumus 1
 µ2 :𝑇2 x 60 menit/jam
1
 µ3 :𝑇3 x 60 menit/jam
1
 µ4 :𝑇4 x 60 menit/jam

 µ1 =1/$H$8*60
 µ2 =1/H9*60
 µ3 =1/H10*60
 µ4 =1/H11*60
Setelah nilai didapatakan Bulatkan data tersebut buat pada tabel baru (kotak
Biru)

3. Carilah Jumlah Probabilitas Keadaan dari data yang telah ada

4. Setelah mengetahui jumlah keadaan, maka buatlah bentuk 56 keadaan yang


berbeda
5. Carilah Nilai koefisien dengan menggunakan Rumus

Masukkan Rumus di atas kedalam exel seperti pada gambar dibawah ini
(gunakan $ untuk mengikat rumus teaesebut dengan cara menekan f4 pada
ketboard).
Setelah satu nilai koefisien didapatkan maka tinggal menarik kebawah

6. Setelah semua nilai koefisien didapatkan, maka carilah nilai Probabilitas


dengan menggunakan rumus (1/Jumlah Nilai koefisien)

Probabilitas 0,230305524
7. Selanjutnya Carilah Niali Probabilitas Keadaan dengan menggunakan rumus
(Probabilitas X Koefisien).
Pada Exel Gunakan $ untuk mengikat nilai Probabilitas
Maka nilai Koefisien dan Probabilitas Keadaan didapatkan
8. Langkah selanjutnya kita akan maencari nilai dari
 Lq 1 : Merupakan antrian alat angkut saat akan dimuat oleh alat
gali muat dengan syarat Keadaan system n1 > 1
 Lq3 : Merupakan Antrian Alat Angkut saat akan
menumpahkan material ke Crusher dengan syarat keadaan system n3 >
1
 Wq1 : Merupakan Waktu tunggu alat pada saat akan dimuat oleh
alat gali muat. Untuk menentukan Wq1 terlebih dahulu harus dihitung
tingkat kesibukan (n1) excavator dengan syarat keadaan system n1=0.
 Wq3 : Waktu tunggu alat angkut saat menumpahkan Material ke
Crusher

Untuk semua Rumus bisa dilihat di jurnal yang dilampirakan

9. Setelah nilai di atas didapatkan, maka kita dapat mencari jumlah Truk yang
dibuthkan
Dengan rumus
 Total Waktu Edar alat angkut

 Tingkat kedatangan truk dari front loading ataupun di crusher


 Jumlah Truk yang dibutuhkan

B. Hasil

Jadi berdasarkan hasil dari anlisa dengan teori antrian maka disarankan untuk
menambah dumptruk sebnyak 3 dumptruk lagi
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Dari beberapa pratikum yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan :

1. Pratikum Konversi Desimal ke DMS ini kita dapat mengetahui bagaimana


mengkonversi koordinat dari DD ke DMS maupun sebaliknya.
2. Pada pratikum Digitasi Peta kita dapat mendigitasi peta dari bentuk gambar
dengan file JPEG menjadi bentuk file Autocad yang nantinya dapat buat file
baru dengan koordinat yang sama dengan peta yang sebelumnya,jadi dengan
digitasi ini kita dapat mempernaharui peta yang sudah lama menjadi peta yang
baru
3. Pada pratikum Analisis Univariat digunakan untuk menganalisis hubungan
antara masing-masing data dari suatu populasi yang mempunyai satu variable
4. Pada pratikum Analisis Multivariat digunakan untuk menganalisis data yang
terdiri dari banyak variabel serta diduga antar variabel tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
5. Pada pratikum Metode Antrian ini membantu kita menganalisis dan mengolah
data terutama yang berkaitan dengan produktivitas
B. Saran

Sebelum kita praktikum seharusnya membaca materinya nterlebih dahulu


kemudian untuk memahami perhitungan di softwatre tentunya terlebih dahulun harus
memhami perhitungan manualnya.

Dalam pratikum sebaiknya jangan sampai salah dalam memasukkan data

karena ketelitian sangat penting dalam pratikum ini, agar hasil yang didapatkan sesuai

dengan data yang dimasukan.karena kalua kita salah mesukkan data,tentunya hasilnya

akan melenceng dari yang seharusnya.karena walapun salah memasukkan data akan

tetap keluar hasilnya namun hasilnya tidak akan benar karena keslahan memasukkan

data tadi
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Deskriptif (Univariat) SPSS,https://tu.laporanpenelitian.com/2015/04/59.html


Konversi Koordinat Decimal Degree ke DMS Dalam Excel, Statistika Multivariate,
https://id.scribd.com/doc/286742880/Statistika-Multivariate

Produktivitas Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Kegiatan Coal Getting Di Pt Sarolangun
Bara Prima,https://id.scribd.com/doc/290026719/PRODUKTIVITAS-ALAT-
MUAT-DAN-ALAT-ANGKUT-PADA-KEGIATAN-COAL-GETTING-DI-PT-
SAROLANGUN-BARA-PRIMA

Siagan, P. 2006. “Penelitian Operasional : Teori Dan Praktek”. Universitas Indonesia,


Jakarta. Mengetahui, Pembimbing Utama,

Yuliana Safitri “ Analisis Manajemen Fleet Pada Kegiatan Produksi Batu Andesit Dalam
Penerapan Metode Antrian di PT Koto Alam Sejahtera, Kabupaten Lima Puluh
Kota.” Jurnal Bina Tambang 3, 4 Universitas Negeri Padang ( 2018 )
LEMBAR ASISTENSI

PRAKTIKUM SIMULASI DAN KOMPUTASI TAMBANG

Nama Mahasiswa :
Jurusan/NIM/TM :
Kode Sesi :
Jadwal Praktikum :

Hari / Tanggal/ Paraf


NO Rekomendasi Catatan
Tahun Dosen

Padang,6 Desember 2019

Tri Gamela Saldy, S.T., M.T


NIP: 19870616 201903 2 019

Anda mungkin juga menyukai