Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN UTS LATIHAN PEMODELAN 3D

DENGAN OBJEK BANGUNAN ZONA


SARANA PELAYANAN UMUM
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah 3D)

Disusun oleh :
Ristya Rahma Azzahra
40030619650005

Dosen Pengampu:
Mitha Asyita Rahmawaty, S.T., M.T.
Syachril Warasambi, ST., M.Eng.

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PERENCANAAN TATA RUANG DAN PERTANAHAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala karunia dan ridho-Nya, sehingga Laporan latihan kalibrasi
kamera dengan foto grid dengan menggunakan aplikasi photomodeler
scanner ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah 3D Modelling Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan
Pertanahan Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ibu Mitha Asyita Rahmawaty, S.T., M.T. selaku Dosen Koordinator mata kuliah
3D Modelling Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan.
2. Bapak Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng. selaku Dosen mata kuliah 3D
Modelling Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini lebih
sempurna serta sebagai masukan bagi penulis untuk penulisan laporan di
masa yang akan datang. Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, September 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
I.1 Latar Belakang................................................................................................................................3
I.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................4
II.1 Fotogametri....................................................................................................................................4
II.2 Fotogametri Digital.........................................................................................................................4
II.3 Software PhotoModeler Scanner....................................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................6
III.1 Alat dan bahan................................................................................................................................6
III.2 Waktu dan Lokasi...........................................................................................................................6
III.3 Proses permodelan 3D pada objek bangunan perkantoran..............................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................11
IV.1 Hasil permodelan 3D pada objek Bangunan Perkantoran.............................................................11
BAB V PENUTUP............................................................................................................14
V.1 Kesimpulan...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pemanfaatan teknologi dalam bidang pemetaan fotogrametri sangat
berkembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemanfaatan UAV dalam
melakukan pemetaan untuk area skala kecil atau besar. Dengan memanfaatkan
teknologi tersebut diharapkan dapat membantu dalam melakukan akuisisi data
dengan mudah, waktu yang lebih cepat, personil lebih sedikit dan hasil yang
akurat. Teknik pemetaan dengan teknologi fotogrametri, kini juga didukung
dengan adanya teknik representasi penggambaran (plotting) dari berbagai
software. Yang pada awalnya hanya bisa mempresentasikan berupa peta
tampilan dua dimensi (2D), saat ini berkembang sampai visualisasi tiga
dimensi (3D) (Subakti, 2017).

Pemodelan 3 Dimensi juga kerap dihubungkan dengan Sistem Informasi


Geografis (SIG) atau disebut juga 3D SIG. Untuk membawa dunia nyata ke
dalam SIG, harus digunakan model-model dunia nyata yang telah
disederhanakan. Fenomena-fenomena yang serupa dan mirip dapat
diklasifikasikan dan dideskripsikan dalam bentuk model dunia nyata. Model
dunia nyata ini kemudian dikonversikan ke dalam bentuk model data dengan
menggunakan elemen-elemen geometri dan kualitas. Kemudian model data
ini juga ditransfer ke dalam bentuk basis data yang dapat menangani data-data
digital yang dapat dipresentasikan ke dalam bentuk peta dan laporan baik
dalam bentuk softcopy maupun hardcopy (Prahasta, 2001 dalam Sunaryo,
2013). Berkaitan dengan pemodelan data 3D dalam lingkup dunia nyata,
Kampus II Institut Teknologi Nasional Malang sebagai wilayah studi dalam
penelitian ini memiliki beberapa bangunan gedung dan lahan yang
mempunyai fungsi berbeda. Kebutuhan informasi tentang posisi, model dan
letak dari gedung tersebut sangat diperlukan. Oleh karena itu dibutuhkan
pemodelan digital dalam bentuk 3D yang terintegrasi dengan teknologi sistem
informasi geografis agar memudahkan pencarian informasi yang berkaitan
dengan bangunan-bangunan gedung..

vi
I.2 Maksud dan Tujuan
1. Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu guna
2. Melatih mengubah foto dengan objek bangunan menjadi foto 3D
3. Mengetahui hasil dari pengukuran dan permodelan 3D dari foto

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Fotogametri
Fotogrametri adalah seni atau ilmu untuk memperoleh keterangan
kuantitatif yang dapat dipercaya dari foto udara. Fotogrametri meliputi
kegiatan sebagai berikut yaitu menentukan jarak medan mendatar dan
besarnya sudut berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada foto udara
tegak, menentukan tinggi obyek dari pengukuran pergeseran letak oleh relief,
menentukan tinggi obyek dan ketinggian medan dengan pengukuran paralaks
citra, penggunaan titik kontrol medan, membuat peta di dalam plotter stereo,
membuat ortofoto, dan menyiapkan rencana penerbangan untuk memperoleh
foto udara (Hadi, 2007).

Sumber : (Hadi, 2007)

Sistem fotogrametri terpadu Intergraph (Intergraph Digital


Photogrammetry System Software) memilik alur kerja yang dibagi menjadi
vi
dua, yakni pembuatan basisdata visual dan operasi eksploitasi basisdata
visual. Pembuatan 151 basisdata visual berkaitan dengan penyiaman foto,
pengukuran luas/isi (mensuration) dan pengaturan citra (oreintasi dan/atau
bundle), dan pemerolehan citra epipolar. Eksploitasi basisdata visual berkaitan
dengan fitur 3-D/kumpulan DTM (Digital Terrain Model), pemerolehan
model CAD (Computer-Aided Design), dan pembuatan ortofoto (Mulyani &
Tampubolon, 2015).

II.2 Fotogametri Digital


Fotogrametri digital adalah dapat menghasilkan suatu informasi spasial
teliti terkait fenomena bencana alam. Penelitian yang dilakukan oleh (Wulan
et al, 2017) tentang pemetaan kawasan terdampak bencana longsor dan banjir
dapat memberikan suatu gambaran kondisi suatu kawasan yang terdampak
serta mengetahui luasan dan perubahan tutupan lahan akibat bencana. (Non
Random Sampel)(Ihsan & Sugandi, 2019). Fotogrametri Digital adalah
fleksibilitas dalam melakukan visualisasi, serta memiliki dimensi dan
koordinat dengan akurasi orde sentimeter. Hal ini tentu akan membantu siswa
dalam melakukan interpretasi serta melakukan analisis spasial sehingga
menghasilkan informasi baru. Salah satu keunggulan model tiga dimensi dari
fotogrametri digital adalah dapat menghasilkan suatu informasi spasial teliti
terkait fenomena bencana alam. Penelitian yang dilakukan oleh (Wulan et al,
2017) tentang pemetaan kawasan terdampak bencana longsor dan banjir dapat
memberikan suatu gambaran kondisi suatu kawasan yang terdampak serta
mengetahui luasan dan perubahan tutupan lahan akibat bencana. Gambar
menampilkan peta foto dampak bencana longsor Pemanfaatan fotogrametri
digital dalam bidang geografi yang lain antara lain, pemanfaatan untuk analisa
kondisi perkotaan (Mohammed et al, 2014), pembaharuan kartografik (Carot
et al, 2017), kajian wilayah pesisir (Drummond et al, 2015), hingga analisa
sebaran hewan liar (Tremblay et al, 2017).

II.3 Software PhotoModeler Scanner


vi
Photomodeler Scanner merupakan perangkat lunak yang menyediakan
alat yang digunakan untuk pemodelan 3D dengan basis 3D scanning. Scanner
3D mampu memberikan hasil yang sama dengan laser scanner 3D., Kegunaan
utama perangkat lunak ini adalah adanya suatu proses yang dinamakan
dengan inverse camera, dalam proses tersebut dapat dilakukan pengukuran
yang akurat di origin foto yang belum terdefinisi. Modul PhotoModeler
Scanner digunakan untuk membuat sebuah model 3D dari rangkaian foto
suatu obyek. Model yang dihasilkan berupa sekumpulan titik-titik tiga
dimensi yang mempunyai nilai berupa koordinat kartesian 3D. Titik-titik dan
tepi model 3D tersebut dapat dihubungkan dengan suatu garis atau model
permukaan obyek itu sendiri (Ananingtyas et al., 2020).

PhotoModeler UAS mampu mengukur dan memodelkan elemen 3D


dalam gambar geospatis, mirip dengan model yang tersedia di dunia nyata.
Perangkat lunak ini adalah satu set lengkap dari semua fitur perangkat lunak
PhotoModeler Scanner bersama dengan fitur tambahan untuk meningkatkan
akurasi dan fungsionalitas bagi orang-orang yang menggunakan gambar yang
diterima oleh drone atau drone untuk menjalankan proyek mereka dan dapat
dengan mudah mengubah geospasial yang mereka tangkap menjadi model
3D.

vi
BAB III METODE PELAKSANAAN
III.1 Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan yaitu

1. Kamera Hp Samsung A30s F1,7 1/50s 3,93mm ISO 64, guna


memfoto Bangunan Perkantoran BPN Kota Semarang

2. Laptop ASUS guna mengolah hasil foto kedalam software


PhotoModeler Scanner.

Bahan yang diperlukan yaitu

1. Beberapa foto dengan objek bangunan perkantoran dengan angel


yang berbeda

III.2 Waktu dan Lokasi


Praktikum pengambilan objek dilaksanakan pada

Hari : Senin

Tanggal : 03-10-2022

Bertempat pada Pos Satpam Alamanda Morgan Mangunharjo,


Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

III.3 Proses permodelan 3D pada objek bangunan perkantoran

vi
Langkah yang dilakukan dalam permodelan 3D pada objek bangunan pos
satpam yaitu yang pertama harus di cari yaitu bangunan sesuai zona yang di
dapat, saya mendapatkan zona Sarana Pelayanan Umum, kemudian saya
mengambil Pos Satpam Kota Semarang.
1. Buka aplikasi software PhotoModeler kemudian pilih yang Manually Marker
Project

2. Kemudian pilih by file

vi
3. Selanjutnya masukan folder foto bangunan zona sebanyak 7 foto dengan angel foto
yang berbeda, lalu di next

4. Setelah itu pilih An EXIF Camera, kemudian pili next

vi
5. Foto akan di proses oleh PhotoModeler

6. Kemudian di referencing, dengan cara Ctrl A kemudian di refrencing dengan garis


bangunan yang sama

vi
7. Kemudian di path yang berfungsi untuk menutup bangunan

8. Dan akan menghasilkan

vi
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil permodelan 3D pada objek Bangunan
Pada pemprosesan permodelan 3D pada objek zona Pelayanan Sarana Umum ini saya
mengambil Pos Satpam Kota Semarang, dan di dapatkan hasil foto seperti gambar di
bawah ini

Kemudian setelah dilakukan pemrosesan pada PhotoModeler akan menghasilkan 3D


seperti di bawah ini

vi
Dari pemrosesan yang dilakukan di dapatkan max residual 427,33 hal tersebut karena
kemungkinan terjadi eror pada kamera, atau kamera tidak mumpuni jadi pada software
PhotoModeller tidak dapat mendeteksi sudut sudut dengan jelas, dan jika dipaksakan
residual di bawah satu maka kerangkanya akan miring atau akan berantakan tidak sesuai
dengan garis yang semestinya.
vi
BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Pada praktikum permodelan 3D dengan objek bangunan dengan zona
perkantoran ini memberikan hasil yang kurang maksimal, dikarenakan
minimnya alat guna praktikum yang tidak memadahi sehingga hasil foto
bangunan zona perkantoran tidak optimal.

vi
LAMPIRAN
Rencana Anggaran Biaya yang dikeluarkan guna melakukan kegiatan latihan
pemodelan 3d dengan objek bangunan zona sarana pelayanan umum yaitu sebagai
terikut :

Recana Anggaran Pemrosesan Latihan PhotoModeller


No Rincian Kegiatan Volume Durasi Harga Satuan Jumlah
           
A Mobilitas dan Demobilisasi        
  Transportrasi Ngaliyan - Tembalang 4 Orang 2 trip Rp50.000 Rp100.000
           
B Peralatan        
  Payung 2   Rp40.000 Rp80.000
  HP Samsung A30S 1   Rp3.000.000 Rp3.000.000
  Pulsa (Untuk Komunikasi dilapangan) 4   Rp30.000 Rp120.000
           
C Konsumsi        
  Makan 4   Rp30.000 Rp120.000
           
D OSA Lapangan        
  Surveyour 2 2 Rp150.000 Rp600.000
Jumlah Total Rp4.020.000

vi
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, M., & Sugandi, D. (2019). Pemanfaatan Produk Fotogrametri Digital Untuk
Media Pembelajaran. Jurnal Geografi Gea, 19(2), 113–122.
https://doi.org/10.17509/gea.v19i2.19358

Ananingtyas, F., Prasetyo, Y., & Suprayogi, A. (2020). Aplikasi Fotogrammetri Jarak
Dekat Untuk Pemodelan 3D Wajah Manusia. Jurnal Geodesi Undip, 4(April), 86–
94.

Najamudin 2015. Kalibrasi dan Penggunaan Alat Ukur. Kalibrasi dan Penggunaan Alat
Ukur, 1–10.
ilqis R, A. 2019. Kalibrasi Kamera Menggunkan PhotoModeler Scanner.
(03311740000039).

Hadi, B. S. (2007). Dasar-Dasar Fotogrametri. JURUSAN PENDIDIKAN


GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA, 1–152.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132240452/pendidikan/diktat-fotogramteri.pdf

Kafiar, M. T. (2020). VISUALISASI 3D MODELLING DARI HASIL KOMBINASI KAMERA DSLR


DAN UAV DENGAN METODE CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY (Studi Kasus: Objek
Plengsengan, Bendungan Sengkaling, Desa Tegal Gondo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten
Malang). Institut Teknologi Nasional Malang. http://eprints.itn.ac.id/4623/

vi

Anda mungkin juga menyukai