Oleh
NPM : 2255051005
Fakultas : Teknik
Kelompok : 4 (Empat)
ii
ABSTRAK
Oleh
Indira Audita Azra Utami Putri
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……………………………….……………….….ii
ABSTRAK…………………………………………………….…….…....…....iii
DAFTAR ISI………………………………………………………......…….....iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………..………….....v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………...……....…...…....1
B. Tujuan Praktikum……………………...…….………………….……….1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan…………...………………………………………….......4
B. Diagram Alir…………………………………………..…….…….….…4
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan………………………………………….………........5
B. Pembahasan……………………………………………….………........5
V. KESIMPULAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir…..……….……………………………………..……….....5
Gambar 2. Tugas.………………………………………………………………...….9
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini sudah banyak sekali oarang yang memanfaatkan Sistem Informasi
Geografis atau biasa disebut dengan (SIG) karena lebih memudahkan pengambilan
tanpa harus turun ke lapangan langsung untuk mengetahui posisi dan wilayah
secara visualisasi.SIG sendiri merupakan sistem informasi pemetaan berbasis
komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,
mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data
geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan
pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, dan lainnya, kita
juga perlu alat bantu software berupa ArcGis yang dimana memiliki dua data
spasial yaitu data vektor dan raster.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum geologi struktur kali ini adalah sebagai berikut.
1. Praktikan dapat memahami prinsip dan tujuan digitalisasi
2. Praktikan dapat mendigitasi suatu peta/data raster dengan baik
II. TEORI DASAR
Data vektor adalah bentuk data yang digunakan dalam anlisis spasial berbagai kajian
bidang geografi. Data yang dapat ditampilkan pola ruang yang memiliki kordinat
sehingga dimanfaatkan untuk analisis spasial. Data vektor dapat dipresentasikan ke
dalam tiga bentuk utama yaitu titik (nodes), garis (line), dan rea. Titik nodes
merupakan bentuk data vektor tunggal yang di dalamnya hanya memuat satu lokasi
koordinat X dan Y. Data vektor garis line yaitu kumpulan dari beberapa data titik
yang membentuk pola spasial tertentu dan tidak saling berhubungan antara titik awal
dan titik akhir. Data vektor area merupakan kumpulan dari berbagai data garis yang
saling sambung menyambung antara batas awal dengan batas akhir sehingga
membentuk polygon tertutup (Jumadi, Danardono, & Fikriyah, 2021).
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem yang mampu mengakomodasi data
spasial yang ber-georeference dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang
mampu memberikan analisis keruangan, dengan berbagai kelebihannya diharapkan
mampu memberi manfaat bagi dunia pendidikan. Di bidang pendidikan, peran data
dan informasi spasial menjadi semakin penting untuk menunjang upaya
pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta dalam proses pembelajaran
geografi (Alivia, 2020).
3
Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan sistem geospasial yang berperan
penting dalam perencanaan pembangunan. SIG sebagai sistem yang mampu
mengakomodasi data spasial dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang
mampu memberikan analisis keruangan, dapat digunakan untuk memberikan
informasi dalam perencanaan. Namun pemanfaatan SIG belum optimal, terutama
pemanfaatan pada tingkat kecamatan karena data yang tersedia memiliki format yang
kurang mendukung. Basis data di kecataman pada umumnya masih berupa data
statistik, tidak bereferensi geografis, belum tersistem, dan belum terintegrasi
(Kurniawati, et al., 2020)
Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe format / model data geografis yaitu
model data vektor dan model data raster. Data Vektor Data vektor merupakan
bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan titik, garis, dan polygon.
Informasi posisi titik, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Data
raster adalah dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel
(picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran
piksel-nya. Dengan kata lain, resolusi piksel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.
(Adyana, 2012)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Selesai
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Pada praktikum kali ini tidak ditemukan data hasil pengamatan.
B. Pembahasan
Tanggal 20 September 2023 telah terlaksana praktikum mata kuliah sistem
informasi geografis yang bertempatan di Laboratorium Mitigasi Bencana
Geologi Gedung Teknik Geofisika Universitas Lampung. Pada praktikum
bab ini membahas materi tentang digitalisasi data raster ke vektor.
praktikum ini berjalan dengan dimulai para praktikan menyelesaikan dan
mengerjakan soal pretest yang diberikan para asisten praktikum, kemudian
asisten praktikum mengajarkan mengenai digitalisasi data raster ke vektor
sebagai dasar dan pendahuluan bagi para praktikan serta menjelaskan dan
mengajari cara mendigitalisasi data raster dan vektor dengan baik dan benar.
Kemudian praktikan diberikan tugas sebagai sarana informasi bagi praktikan
untuk memperluas materi sistem informasi geografis.
Digitalisasi adalah proses mengonversi data grafis atau citra raster menjadi
data vektor yang terdiri dari titik, garis, dan poligon. Proses digitalisasi data
raster ke vektor dapat menggunakan software ArcGIS yang melibatkan
beberapa langkah, secara garis besar yaitu sebagai berikut. Siapkan data
raster dan/atau raster yang akan digunakan. Data raster yang akan
didigitalisasi harus memiliki resolusi yang cukup tinggi agar dapat
menghasilkan data vektor yang akurat. Data vektor yang akan digunakan
sebagai output digitalisasi harus memiliki format yang sesuai dengan
software ArcGIS, seperti shapefile atau geodatabase. Buka aplikasi ArcMap
dalam perangkat lunak ArcGIS. Untuk membuka data raster, klik menu File
> Add Data > Raster. Tambahkan data raster yang akan Anda digitalisasi ke
dalam peta dengan mengklik "Add Data" atau menggunakan tombol "Add
Data" pada toolbar. Tambahkan data raster yang akan Anda digitalisasi ke
dalam peta dengan mengklik "Add Data" atau menggunakan tombol "Add
Data" pada toolbar. Pilih data raster yang akan didigitalisasi, lalu klik Open.
Untuk membuka data vektor, klik menu File > Add Data > Vector. Pilih data
vektor
5
Pilih "Start Editing" untuk memulai proses digitalisasi. Pilih layer vektor
tempat yang ingin menyimpan hasil digitalisasi. Ini bisa berupa shapefile,
geodatabase, atau jenis data vektor lainnya. Pastikan layer vektor yang akan
dihasilkan memiliki simbologi yang sesuai. Misalnya, jika ingin menggambar
batas wilayah administratif, atur simbologi untuk garis atau poligon sesuai
kebutuhan. Selanjutnya mulai digitalisasi dengan menggunakan alat "Create
Features" dalam toolbar Editor untuk memulai proses digitalisasi. Pilih layer
target dan jenis geometri (titik, garis, atau poligon) yang akan dibuat. Mulailah
digitalisasi dengan mengklik pada titik awal objek yang ingin dibuat
(misalnya, titik awal batas wilayah), kemudian klik lagi untuk menambahkan
vertex atau menggambar garis atau poligon sesuai objek yang didigitalisasi.
Teruskan proses ini hingga objek selesai Setelah selesai digitalisasi objek,
jangan lupa untuk menyimpan edits. Klik "Editor" > "Save Edits" untuk
menyimpan perubahan ke dalam layer vektor. Setelah semua objek telah Anda
digitalisasi, klik "Editor" > "Stop Editing" untuk menyelesaikan proses
editing. Anda juga bisa memverifikasi integritas geometri data vektor dengan
memilih "Editor" > "Validate Features". Terakhir, pastikan untuk menyimpan
proyek ArcMap Anda dengan mengklik "File" > "Save" atau "Save As" jika
ini adalah proyek pertama kali Anda menyimpannya.
sejumlah alat (tools) yang berfungsi untuk mendukung proses digitalisasi data
vektor. Digitalisasi adalah proses mengubah informasi geografis dari bentuk
fisik atau citra menjadi data vektor yang dapat digunakan dalam sistem
informasi geografis (SIG) atau analisis geografis. Berikut adalah beberapa alat
yang umum digunakan dalam ArcGIS untuk melakukan digitalisasi. Yang
pertama, Editor Toolbar, toolbar ini adalah salah satu alat paling penting
dalam digitalisasi. Pertama yaitu “Editor Toolbar”, tool ini terdiri dari “Start
Editing” yang berfungsi mengaktifkan mode editing di ArcMap,
memungkinkan Anda untuk mengedit data vektor. “Stop Editing” berfungsi
mengakhiri mode editing dan menyimpan perubahan yang telah dibuat. “Save
Edits” yang berfungsi untuk menyimpan perubahan yang dibuat dalam
sesi editing saat ini. Selanjutnya “Create Features” berfungsi membuka panel
“Create Features” untuk memilih jenis geometri yang akan dibuat (titik, garis,
atau poligon). Kedua “Editing Tools”, terdiri dari, “Point” berfungsi
menggunakan alat ini untuk membuat titik. “Line,” digunakan untuk membuat
garis atau poligon. “Polygon” berfungsi membuat poligon. “Circle” berfungsi
membuat lingkaran. “Ellipse,” berguna untuk membuat elips. Freehand
berfungsi membuat geometri bebas (bebas tangan). “Cut Polygons” berfungsi
memotong poligon berdasarkan garis yang digambar. Ketiga “Advanced
Editing Tools,” terdiri dari “Reshape Feature” yang berfungsi mengizinkan
untuk mengubah bentuk geometri yang ada. “Split” berfungsi memotong fitur
menjadi dua bagian. “Merge” berfungsi untuk menggabungkan beberapa fitur
menjadi satu. “Extend” berfungsi untuk memperpanjang garis hingga bertemu
dengan garis lain.
6
Kurniawati, U. F., Handayeni, K. D., Nurlaela, S., Idajati, H., Firmansyah, F.,
Pratomoadmojo, N. A., & Septriadi, R. S. 2020. Pengolahan Data
Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Kebutuhan Penyusunan
Profil di Kecamatan Sukolilo. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Gambar 2. Tugas