GEOPROCESSING CLIP
Oleh :
Rizky Brema A Ginting
171201085
Kelompok 1
BDH 6
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun laporan ini berjudul “Geoprocessing Clip”. Laporan ini
merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikum Sistem Informasi
Geografi di minggu berikutnya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen penanggungjawab yaitu Ibu Anita Zaitunah, S. Hut., M. Si., P.hD. yang
telah memberikan pelajaran dan bimbingannya. Dalam penulisan laporan ini,
penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini dapat
menjadi sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemetaan adalah ilmu yang mempelajari kenampakan muka bumi yang
menggunakan suatu alat dan menghasilkan informasi yang akurat. Dengan kata
lain, pemetaan dan ilmu geografi itu sama karena sama-sama membahas sesuatu
yang berada di dalam atau di atas bumi selama hal tersebut mempengaruhi
permukaan bumi. Produk survei pemetaan adalah peta, profil melintang, profil
memanjang, galian dan timbunan dalam format digital. Di dalam bidang kelautan
pemetaan digunakan untuk mengetahui potensi kelautan tanpa menimbulkan
dampak serius bagi biota laut. Kemajaun teknologi juga dirasakan dalam bidang
pemetaan. Dimana teknologi pemetaan untuk sekarang ini sudah menggunakan
jasa satelit. Hal ini sangat memudahkan masyarakat untuk untuk mendapatkannya.
Pemetaan juga dikenal dengan istilah Sistem informasi Geografis (SIG) yang
semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Dalam hal ini SIG
telah mengubah prosedur dalam teknologi pemetaan dari cara kerja analog ke cara
kerja digital. Sehingga perubahan tersebut dapat meningkatkan kualitas informasi
yang dihasilkan (Ambarwati dan Yar, 2016).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi
berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta
memanggil data bereferensi geografis. Manfaat dari SIG adalah memberikan
kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan untuk
menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan
aspek keruangan(spasial). Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan
dalam hal pemetaan lahan, salah satunya lahan pertambangan. Dalam
pengaplikasian Geographic information system (GIS) menggunakan perangkat
lunak ArcView yang merupakan salah satu perangkat lunak. Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang terkemuka hingga saat ini dengan kehandalan ESRI.
Dengan perangkat lunak ini, pengguna dapat melakukan proses-proses seperti
visualisasi, meng-explore, membuat query (Wibowo dkk., 2015).
Umumnya penggiat SIG menggunakan software ArcView atau ArcGIS
produksi ESRI yang berbasis MsWindows. Kedua software ini memiliki fitur
2
yang lengkap untuk mengelola data spasial maupun data atributnya sampai
dengan tahapan analisa berbasiskan keruangan dan pemodelan permukaan bumi
secara digital. Sayangnya kedua produk ESRI ini relatif mahal. Contoh software
SIG lainnya adalah MapInfo produksi MapInfo Corporation, Geomedia produksi
Intergraph, AutocadMap produksi Autodesk, ketiga software ini berbasis
MsWindows. Dalam perkembangannya, seiring berkembangnya software open
source, saat ini telah tersedia software SIG yang dapat diperoleh secara legal
dan open source, termasuk yang dikembangkan untuk lingkungan sistem
operasi Linux dan MsWindows, antara lain Grass, Quantum, QGIS, dan
MapWindow (Sutanta, 2010).
Berpikir spasial menjadi penciri penting dalam aktivitas pembelajaran
geografi. Berpikir spasial juga diterapkan dalam analisis geografi yang lebih
kompleks. Banyak persoalan yang terkait dengan permukaan bumi yang bisa
dipecahkan oleh mereka yang memiliki cara berpikir spasial. Dengan dukungan
teknologi informasi seperti Sistem Informasi Geografis (SIG), maka pekerjaan
tersebut menjadi sangat dipermudah. Persoalan lingkungan, perkotaan, banjir, dan
berbagai aktivitas untuk menentukan kecenderungan, menentukan lokasi yang
paling baik, menentukan pola, dan pemodelan sangat dibantu oleh teknologi SIG.
Karena itu, dalam pembelajaran geografi sangat penting untuk ditekankan cara
berpikir spasial, tidak hanya sekedar informasi tentang fenomena geosfer. SIG
merupakan sistem pendukung yang handal untuk berpikir spasial. SIG
dapat berperan sebagai alat untuk mendukung berpikir spasial. Di dalamnya
merupakan integrasi dari hardware dan software serta prosedur yang
memiliki kemampuan untuk collecting data, manajemen, manipulasi dan
analisis, pemodelan dan menampilkan data yang memiliki referensi
ruang (Setiawan, 2015).
Tujuan
3. Pilih New
4. Kemudian Shapefile
8. Pilih OK
9
9
9. Pilih Editor
Output Raster
Hasil
Adapun hasil praktikum Sistem Informasi Geografis yang berjuldul “Cara
Penginstalan Sofware ArcGIS 10.3” adalah sebagai berikut:
Pembahasan
Pada praktikum Sistem Informasi Geografis (GIS) yang berjudul
“Geoprocessing Clip” melakukan pemotongan peta dapat dilakukan dengan
menggunakan clip. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syafri dkk., (2015) yang
menyatakan bahwa Jenis tool yang digunakan dalam ekstrasi, yaitu Clip. Clip,
merupakan tool yang digunakan untuk memotong sebuah fitur menggunakan fitur
lain. Fitur yang digunakan untuk memotong harus berupa polygon, sedangkan
fitur yang dipotong dapat berupa titik, garis, atau polygon.
Proses pemotongan daerah dilakukan di kawasan Kampus Universitas
Sumatera Utara (USU) dengan 38 objek polygon dengan tempat dengan wilayah
terbesar dan terluas dalah fakultas teknik. Pada pembuatan digitasi ini
menggunakan correction tool berupa polygon dan dilanjutkan dengan auto
complete polygon. Dan dengan digitasi suatu wilayah dapat melihat pembagian
wilayah dan besarnya suatu wilayah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Fungsi geoprocessing clip membuat sebuah layer baru dari data vektor
yang sudah dipersiapkan dengan bagian data yang telah ditentukan untuk
dilakukan pemotongan menggunakan clipping tool
2. Fitur yang digunakan untuk memotong harus berupa polygon, sedangkan
fitur yang dipotong dapat berupa titik, garis, atau polygon.
3. Pada pemotongan peta yang dilakukan pada daerah USU dengan
menggunakan menu clip, Objek-objek yang diambil antara lain, 15 objek
fakultas, 6 objek lapangan, 14 objek gedung, 2 objek hutan kecil, 1 objek
taman, 1 objek bank, 2 objek musholla/masjid, 1 objek Perpustakaan, dan
2 objek parkiran.
4. Geoprocessing merupakan metode yang digunakan untuk melakukan
proses dan analisa data spasial GIS, baik data grafis (geometri) maupun
data atribut (identitas). Kerincian data dalam SIG ditentukan oleh besarnya
satuan pemetaan terkecil yang dihimpun dalam basis data.
5. Pemotongan dilakukan dengan 38 objek polygon pada Universitan
Sumatera Utara
Saran
Sebaiknya praktikan lebih serius pada saat praktikum sedang berlangsung,
agar praktikan lebih dapat memahami materi-materi yang disampaikan oleh
asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Cholil, M., Priono., Imam, H. 2019. Pendidikan Dan Pelatihan Sistem Informasi
Geografi Untuk Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Geografi Di
Kabupaten Sukoharjo Dan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah.
Jurnal Penganbdian Kepada Masyarakat, 3(2): 219-229.
Hawi, F. N., Fatwa, R., Retno, I.R. 2018. Evaluasi Tampilan Antarmuka QGIS
Dan Arcgis Menggunakan Pendekatan User-Centered Design (UCD):
Studi Kasus Fungsi Geoprocessing Toolsi. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(9): 2850-2857.
Hua, A.K. 2015. Sistem Informasi Geografi (GIS): Pengenalan Kepada Perspektif
Compute. Malaysian Journal Of Society And Space, 11(1): 24-31.
Kurniawan, J., Bebas, P., Desy, A. 2016. Perbandingan Fungsi Software Arcgis
10.1 Dengan Software Quantum Gis 2.14.5 Untuk Ketersediaan Data
Berbasis Spasial. Program Studi Teknik Geodesi.
Priono., Agus, A. S. Rudiyanto. 2019. Program Seribu Peta Citra Untuk Desa
(Studi Kasus Di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo). The 10th
University Research Colloqium.
Sutanta, E. 2010. Membangun SIG Perguruan Tinggi Diy Dengan Cms Joomla
Dan Google Map. Jurnal Manajemen Dan Teknologi Informasi,
1(1): 37-41.
Wibowo, K.M., Indra. K., Juju, J. 2015. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara Di Provinsi Bengkulu
Berbasis Website. Jurnal Media Infotama, 11(1): 51-60.