Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

Oleh :

Yudit Saikmat
202169030

PROGRAM STUDI D1 TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
20223
2
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Yudit Saikmat


NIM : 2022169030
Jurusan : Teknik Geologi
Program Studi : S1 Teknik Geologi

Disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Diperiksa,
Asisten

Novrianto Pasambo
201869018

Mengetahui,

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

Nur Alzair ,S.T.,M.Sc. Eric A .Patandianan ,S.T.,M.Eng

3
Nip: 1986082552019031005 Nip: 198107022008121001

Rana Wiratama S.T.,M.Eng

Nip: 197811172014041001

4
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat dan penyertaan-Nya sehingga Laporan ini bisa selesai dengan baik dengan judul
“ Laporan Aplikasi Geologi Komputer ”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi syarat
kelulusan pada Mata Kuliah Aplikasih Geologi Komputer .
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu
dan mendukung dalam proses penyusunan Laporan ini, diantaranya :
1. Nur Alzair , S.T., M.sc. , Erik Patandianan , S.T., M.Eng dan Rana Wiratama
ST.,M.Eng . Selaku Dosen pengampu mata kuliah
2. Kakak Novrianto Pasambo selaku asisten
3. Orang Tua
4. Teman-teman Se-angkatan
Tiada kata yang pantas saya ucapkan selain ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang tlah membantu sehingga laporan ini terselesaikan dengan baik.
Saya menyadari ada kekurangan pada penulisan laporan ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan penulisan laporan ini. Saya juga
berharap semoga laporan praktikum ini mampu memberikan pengetahuan tentang
bagiman saya bisa mengetahui tentang aplikasih geologi komputer

Manokwari, April 2023

Penulis

Yudit Saikmat

5
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN JUDUL
HALAMAAN PENESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Blakan
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
II DASAR TEORI
III HASIL PRAKTIKUM
IV PEMBAHAASAN PRAKTIKUM
V PENUTUP
5.1 Kesimpilan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

6
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan

Aplikasi Geologi Komputer


adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari dasar-
dasar kerja komputasi dan aplikasi computer di dalam bidang geologi.Komputer yang
merupakan salah satu alat untuk teknologi informasi bukan hanya sebagai suatu alat
bantu dalam menyelesaikan masalah, melainkan sebagai alat utama dalam melakukan
aktivitas pengolahan dan visualisasi data geologi, baik dari penyimpanan, pengolahan
dan penggunaan ulang suatu data.
Dalam dunia kartogra (khusus peta geologi) peta digital menjadi peta
standard dalam penyimpanan data, karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk
menyimpan dan mengelolanya. Di samping itu akan membutuhkan waktu
ekstra jika disimpan dalam format hardcopy.  ada proses pengolahan data,komputer
memberikan jaminan akurasi dan kecepatan. "tidak dibutuhkan waktu berhari -
hari untuk menggambar suatu peta atau mengolah suatu data. Kesalahanrambatan
(propagation error)atau kesalahan akibat manusia(human error)dapat dikurangi atau
dihindari.

Keunggulan pemetaan yang dibantu dengan komputer antara lain


akurasi pengeplotan menjadi lebih cepat apalagi jika dibantu dengan GPS (portable
GPS).pengeplotan data koordinat dapat dilakukan secara otomatis sehingga tidak diperl
ukan waktu tambahan untuk memindahkan data lapangan ke atas kertas ataukomputer.
Data tambahan di luar peta geologi topografi dapat disimpan sesuai dengan program
yang digunakan. Dalam penyimpanan hasil dari pemetaan dapat
dilakukan dengan mudah, hasil dari pemetaan bukan hanya disimpan dalam bentuk hard
copy namun juga dapat disimpan dalam bentuk  soft copy.

7
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini

 Pengenalan tentang aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis/ArcGIS


 Mengetahui informasi penerapan teknologi Global Positioning System (GPS)
 Mengetahui pembuatan Map yang terintegrasi dengan Avenza Map
1.4 Maksud

Adapun maksud dari praktikum ini

8
II DASAR TEORI

“ArcGIS is an integrated collection of GIS software products for building a


complete GIS. ArcGIS enables users to deploy GIS functionality wherever it is
needed in desktops, servers, or custom applications; over the Web.”

ArcGIS merupakan produk software SIG ( Sistem Informasi Geografis ) paling


mutakhir saat ini dari ESRI (Environment Science & research Institute) dengan
segala kecanggihannya yang memungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai
format.

Dengan ArcGIS, kita bisa memakai fungsi pada level ArcView, Arc Editor,
Arc/Info. Masing-masing produk tersebut terdiri dari tiga macam aplikasi utama
dan berbagai macam aplikasi ektension yang memiliki fungsi aplikasi yang berbeda-
beda untuk menangani pekerjaan GIS. Ketiga aplikasi utama tersebut adalah :
ArcMap, ArcCatalog, dan ArcToolbox. Dari ketiga macam tipe aplikasi ini dapat
bekerja secara bersamaan untuk mengerjakan tugas-tugas pengembangan project
GIS.

1. ArcMap
Program utama dalam ArcGIS yang digunakan untuk memulai proses dari
menampilkan data, editing, analisis dan proses layout data spatial. ArcMap
bekerja dengan dengan data spatial dengan format vector maupun raster. Dengan
tools dan extension yang ada didalamnya seperti Image Analysis, maka ArcMap
mampu melakukan proses editing dan analisis data spatial.

9
2. ArcCatalog
Digunakan untuk proses pengaturan data spatial, menampilkan direktori data, isi
data spatial, proses copy/delete/move, input juga edit meta data.

3. ArcToolbox
Digunakan untuk menangani konversi data dan pengolahan data geografi
(geoprcessing).

10
Manfaat ArcGIS

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan


sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan
data atau informasi geografis. Secara umum pengertian SIG adalah suatu komponen
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer.
Pada saat ini SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer.
SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang
tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak
tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan
berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan
akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data
spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi
yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend,
pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem
informasi lainnya.

Banyak implementasi dari SIG yang berhasil menunjukkan peningkatan dan


perbaikan yang signinfikan pada proses pengambilan keputusan, karena SIG dapat
menyediakan informasi kuantitatif dan kualitatif yang dibutuhkan pada proses
perencanaan wilayah dan kota. Selain itu, SIG menawarkan kerangka yang solid
untuk mendukung proses pengambilan keputusan jika digunakan sebagai komponen

11
utama pada Sistem Informasi Perencanaan. Penggunaan SIG bersama-sama dengan
teknik pemodelan komputer dapat memperluas cakupan dari proses analisa dan
proses pengambilan keputusan pada perencanaan wilayah dan kota. Selain itu,
kombinasi SIG dengan teknik simulasi-mikro (microsimulation) dapat digunakan
untuk memodelkan dan mensimulasikan perubahan-perubahan karakteristik
perkotaan seperti perubahan penggunaan lahan.
Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan tata ruang menjadi suatu solusi
untuk dapat melihat aspek daerah secara utuh dan lengkap dalam manajemen
pembangunan. Dalam Sistem Informasi Geografis data spasial seperti zona lahan dan
ruas jalan pada peta-peta akan memiliki atribut data yang berisi informasi yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Data spasial tersebut juga dapat digabungkan dengan
data spasial lainnya sehingga menjadi layer-layer yang berisi data yang saling
melengkapi. Penggunaan Sistem Informasi Geografis memerlukan standar-standar
teknis seperti sistem proyeksi peta, jenis-jenis layer agar rencana tata ruang yang
dihasilkan dapat terjaga tingkat keakurasiannya dan berguna dalam memudahkan
perencanaan perkotaan maupun pengembangan lanjutannya. 

2.1 Proyeksi
Proyeksi merupakan metode untuk merubah permukaan lengkung (3D) menjadi
representasi dalam bidang datar (2D) atau metode penggambaran secara sistematis
garis-garis yang mewakili linkaran meridian (bujur) dan paralel (graticul/lintang) pada
suatu permukaan datar (Basofi, 2013).
Proyeksi peta didefinisikakn sebagai fungsi matematika untuk mengkonversikan
antara lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokas pada peta. Pengkonversian
dilakukan dari sistem referensi geografis (spherical) menjadi sistem planar (cartesian).
Misal: latitude/longitude = x/y (Basofi, 2013).
Hasil transisi / pengkonversian (3D ke 2D) tidak lepas dari adanya distorsi
(perubahan dari bentuk aslinya). Distorsi dapat dikurangi dengan membagi daerah yg

12
dipetakan menjadi bagian yag tidak terlalu luas dan menggunakan bidang datar (Basofi,
2013).
Proyeksi suatu peta berdasarkan bentuk ellipsoid, atau seringkali juga model
bumi bulat (spheroid) digunakan dlm ilustrasi bumi. Beberapa syarat geometrik yg
harus dipenuhi peta sehingga menjadi peta ideal:
1. jarak-jarak antar titik-titik di peta harus sesuai dengan jarak2 realitas (dengan
melihat faktor skala peta),
2. luas area (wilayah) yg direpresentasikan di peta harus sesuai luas realitas (juga
dengan faktor skala),
3. sudut / arah garis yang direpresentasikan di peta harus sesuai dengan arah yang
sebenarnya,
4. bentuk unsur yang direpresentasikan di peta harus sesuai dengan bentuk
sebenarnya (juga pertimbangan faktor skala) (Basofi, 2013).
2.1.1 Jenis-Jenis Proyeksi Peta
Berikut beberapa jenis-jenis proyeksi peta.
a. Proyeksi peta menurut bidang proyeksi yang digunakan:
1. Proyeksi silinder (cylindrical): menggunakan bidang silinder sebagai bidang
proyeksinya.
2. Proyeksi kerucut (conic): menggunakan bidang kerucut, baik untuk area Timur-
Barat.
3. Proyeksi azimuthal (planar): menggunakan bidang datar, baik untuk Global
Views.
b. Menurut kedudukan garis karakteristik (bidang proyeksi terhadap bidang datum):
1. Proyeksi normal: garis karakteristik berimpit dengan sumbu bumi.
2. Proyeksi miring: garis karakteristik membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
3. Proyeksi transversal/ekuatorial: garis karakteristik tegak lurus terhadap sumbu
bumi.
c. Menurut ciri-ciri yg tetap dipertahankan:
1. Proyeksi ekuidistan: jarak di peta = jarak di permukaan bumi.
2. Proyeksi konform: sudut dan arah peta = sudut dan arah permukaan bumi.
3. Proyeksi ekivalen: luas peta = luas permukaan bumi.

13
d. Menurut karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datum:
1. Proyeksi menyinggung.
2. Proyeksi memotong.
3. Proyeksi yg tidak menyinggung/memotong.
2.1.2 Terdapat beberapa sistem proyeksi peta.
Untuk wilayah Indonesia dapat menggunakan 4 sistem proyeksi, sebagai berikut:
1. Proyeksi Peta Mercator (Mercator Map Projection)
Proyeksi silinder yg dirancang Gerhardus Mercator (1569) untuk membantu navigasi.
a. Awalnya dibuat untuk menampilkan arah kompas yg benar selama pelayaran di
laut.
b. Termasuk jenis proyeksi silinder.
c. Garis singgung bidang proyeksi terhadap bola bumi adalah equator.
2. Proyeksi TM (Transverse Mercator).
3. Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator).
4. Proyeksi Polyeder (Basofi, 2013).
2.1.3 UTM (Universal Transver Mercator)
Bumi dibagi ke dalam beberapa zona, antara 01 sampai 60 dengan satuan meter.
Pada sistem koordinat bumi akan dibagi menjadi dua bagian, di atas khatulistiwa
sebagai bagian utara dengan simbol (N) serta dibagian selatan Khatulistiwa di beri
simbol (S) (Bappeda, 2012:115).

2.2 Definisi Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem untuk menentukan posisi
dan navigasi secara global/menyeluruh dengan menggunakan satelit. Sistem GPS
pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang
digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil (informasi geografi dan survei
pemetaan). Sistem GPS bernama asli NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and
Ranging Glonal Positioning System) yang memiliki tiga komponen yaitu satelit,
pengontrol, dan penerima/pengguna. Satelit GPS mengorbit di bumi dengan orbit dan
kedudukan yang tepat (koordinat pasti) dengan jumlah keseluruhan 24 buah dengan 21
unit aktif bekerja sedangkan 3 unit sisanya merupakan cadangan (Maulana, 2014).

14
Menurut Bafdal et al. (2011), penggunaan GPS dalam bidang pertanian dapat
disebut sebagai precision farming. GPS dapat memberikan keuntungan mempercepat
analisis dan meningkatkan ketelitian analisis serta kecermatan manajemen pertanian.
Penerapan GPS di bidang pertanian yaitu sebagai kebijakan perencanaan (perencanaan
tanam, evaluasi dan manajemen irigasi, serta deteksi perkembangan dan evaluasi
pertanian), perencanaan lahan (perancangan lahan dan system informasi panen), serta
pengolahan lahan (manajemen pupuk, navigasi pemanenan, serta manajemen budidaya
tanaman).

2.3 Manfaat Global Positioning System (GPS)

Menurut Bafdal et al. (2011), beberapa manfaat GPS yaitu sebagai berikut:

a. Mengetahui posisi koordinat


b. Menentukan dan merekam posisi (mark waypoint)
c. Menentukan dan merekam jalur pada saat berjalan (mark on track)

d. Mengarahkan dan memandu untuk mencapai titik awal keberangkatan


melalui jalur lintasan yang ditempuh pada saat berangkat (trackback)

e.Membuat waypoint secara manual tanpa menggunakan data-data hasil perolehan


geometris satelit

f.Membuat dan menyimpan rute perjalanan dari satu waypoint ke waypoint


yang lain (route).
2.4 Konsep Global Positioning System (GPS)

Menurut Maulana (2014), Konsep GPS terdiri dari satelit, pengontrol, dan
penerima/pengguna.

a. Satelit berperan sebagai penerima dan penyimpan data yang dipancarkan dari
stasiun-stasiun pengontrol, penyimpan, dan penjaga informasi waktu, pemancar
sinyal, serta informasi ke pesawat penerima dari pengguna.

15
b. Pengontrol berperan mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi untuk
memeriksa kondisi satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu, sinkronisasi
waktu antar satelit, serta mengirim data ke satelit.
c. Pengguna atau penerima bertugas menerima data satelit dan memprosesnya untuk
menentukan posisi (koordinat dan ketinggian di bumi dalam bentuk tiga dimensi),
arah, jarak, dan waktu. Penerima memiliki dua tipe yaitu tipe navigasi dan geodetik.
1) GPS Navigasi adalah tipe GPS handheld (genggam) yang memiliki ketelitian
3-10 meter. GPS navigasi berfungsi sebagai perangkat navigasi dan
pemetaan. Contoh GPS navigasi yaitu trimble ensign, trimble pathfinder,
garmin, sony, dll.
2) GPS Geodetik adalah tipe GPS yang memiliki ketelitian tinggi hingga
ukuran millimeter. Alat ini terdiri dari base dan rover. GPS geodetik dapat
digunakan untuk pembangunan titik kontrol, survey deformasi, dan
geodinamika. Contoh GPS geodetik yaitu topcon, leica, astech, trimble seri
4000, dll.

2.5 Tingkat Ketepatan GPS

Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat


sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai ‘faktor kesalahan’, yang
lebih dikenal dengan ‘tingkat akurasi’. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik
koordinat dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja
dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut (Windaadju, 2012:62).
Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan
menjadi semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat
akurasi yang bisa dicapainya.
Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh
faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak
dapat menembus benda padat dengan baik, maka ketika menggunakan alat, penting
sekali untuk memperhatikan luas langit yang dapat dilihat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian antara lain (Windaadju, 2012:63):

16
a. Jenis receiver (Geodetic atau Navigasi).
b. Jenis data (pseudorange atau fase pembawa).
c. Metoda penentuan posisi (differensial, absolut, dll).
d. Kondisi ionosfer dan troposfer.
e. Efek multipath.
f. Ketelitian data (ephemeris dll).
g. Geometri satelit.
h. Teknik pemrosesan data.

2. 6 Cara Kerja Global Positioning System (GPS)


Sinyal GPS dipancarkan dari satelit menuju permukaan bumi. Receiver GPS menerima
sinyal namun tidak memancarkan sinyal. GPS memerlukan ruang terbuka, sehingga
hanya digunakan diluar ruangan. Kelemahan GPS yaitu kurang bekerja dengan baik
pada wilayah hutan atau dekat bangunan tinggi. Satelit GPS yang seluruhnya
berjumlah 24 memancarkan data secara sinkron dan berulang-ulang yang menunjukkan
lokasi dan waktu tertentu. Receiver akan memperkirakan jarak dari sekurangnya 4
satelit GPS untuk mengkalkulasikan posisi dalam 3 dimensi (Bafdal et al., 2011).

2.1 Penggunaan Avenza PDF Maps

Avenza Maps atau yang juga dikenal dengan nama PDF Maps
merupakan

aplikasi geotagging dengan menggunakan fitur “GPS” atau “Lokasi”


yang bisa dijalankan pada telepon pintar (smartphone) berbasis
sistem operasi Android atau IoS (produk dari Apple) (Kaho, 2017).
Salah satu keunggulan aplikasi ini adalah ketika telah diinstal dan
disetting, maka dalam penggunaannya di lapangan tidak lagi
membutuhkan koneksi internet atau dengan kata lain aplikasi ini
tetap dapat digunakan pada lokasi yang belum ada sinyal internet

17
maupun jaringan telekomunikasi (contoh: Telkomsel, Indosat, dll)
sekalipun (Kaho, 2017). Rezki (2018) menjelaskan penggunaan
avenza maps dimulai dengan menginstal aplikasi avenza maps pada
smartphone lalu menginpor peta dan menggunakan fungsi peta.
Fungsi peta tersebut terdiri dari penandaan lokasi, mengedit
informasi (placemark), tracking, mengukur jarak dan luas, dan
mengekspor data dengan tipe file *.gpx.

2.2 Geotagging Foto Digitasi

Geotagging adalah proses penambahan identifikasi geografis metadata

dengan berbagai media seperti foto, video, website, pesan SMS, atau RSS
feed dan merupakan bentuk metadata geospasial. Data ini biasanya terdiri
dari (latitude and longitude coordinates) koordinat lintang dan bujur,
meskipun mereka juga

dapat mencakup ketinggian, bantalan, jarak, akurasi data dan nama tempat.
Hal ini biasanya digunakan untuk foto. Geotagging dapat membantu
pengguna menemukan berbagai macam informasi spesifik lokasi.
Misalnya, orang dapat menemukan gambar yang diambil di dekat sebuah
lokasi tertentu dengan memasukkan koordinat lintang dan bujur menjadi
gambar yang cocok untuk mesin pencari. Geotagging juga dapat berpotensi
digunakan untuk mencari berita berbasis lokasi, website atau sumber daya lainnya.
Geotagging dapat memberitahu pengguna mengenai lokasi dari gambar yang diberikan
atau media lain atau sudut pandang dan sebaliknya pada beberapa platform media yang
relevan ke lokasi tertentu.

18
2.2.1 Teknik Geotagging

Dasar untuk geotagging adalah posisi. Posisi tersebut berasal dari Global

Positioning System (GPS) dan berdasarkan lintang atau bujur sistem koordinat

yang menyajikan setiap lokasi di bumi dari 180° BB hingga 180° BT sepanjang

Khatulistiwa dan 90° utara melalui 90° selatan sepanjang meridian utama.

2.2.2 Geotagging Foto

Pilihan utama untuk foto geotagging terbagi atas dua bagian yaitu

menangkap informasi GPS pada saat foto diambil atau “melampirkan” foto untuk

memetakan setelah gambar diambil. Dalam rangka untuk menangkap data GPS

pada saat foto itu diambil, pengguna harus memiliki kamera dengan built in GPS

atau GPS standalone bersama dengan kamera digital. Beberapa ponsel seperti

iPhone, Samsung Android dan Motorola Backflip sudah menggunakan chip GPS

bersama dengan built-in kamera untuk memungkinkan pengguna untuk secara

otomatis geotag foto. Orang lain mungkin memiliki chip GPS dan kamera tetapi

tidak memiliki perangkat lunak internal yang diperlukan untuk menanamkan

informasi GPS dalam gambar. Sebuah kamera digital beberapa juga memiliki

built-on atau GPS built-in yang memungkinkan untuk geotagging otomatis seperti

Nikon, Sony dan Ricoh.

Perangkat tersebut menggunakan GPS, A-GPS atau keduanya. A-GPS dapat

lebih cepat mendapatkan data jika Anda berada dalam jangkauan sebuah menara

ponsel dan dapat bekerja lebih baik di dalam bangunan, sedangkan GPS tidak

bekerja dengan menara ponsel dan menggunakan sinyal standar GPS di luar

19
kawasan perkotaan. GPS cenderung menggunakan lebih banyak daya baterai.

Koordinat geografis juga dapat ditambahkan ke foto setelah foto ini diambil ke

peta menggunakan program-program seperti Flickr, Panoramio ataupun Google

Earth. Program-program ini kemudian dapat menulis garis lintang dan bujur ke

dalam header exif foto setelah Anda memilih lokasi pada peta

2.2.3 Bahaya Geotagging

Studi ilmiah dan beberapa situs demonstratif menghasilkan diskusi tentang implikasi
privasi geotagging dan telah mengangkat perhatian publik. Secara

khusus, embedding otomatis geotag dalam gambar yang diambil dengan smartphone ini
sering diabaikan oleh pengguna telepon seluler. Akibatnya, orang

sering tidak menyadari bahwa foto yang mereka publikasikan di Internet telah

tergeotag. Banyak selebriti dilaporkan menyerahkan lokasi rumah mereka tanpa

menyadarinya. Menurut penelitian, banyak foto-foto tergeotag tersebut yang

dijual di Craigslist. Penerbitan foto dan media lainnya dengan tag Geolocation yang
tepat di internet memungkinkan orang untuk melacak lokasi acak individu dan
berkorelasi dengan informasi lainnya. Oleh karena itu, penjahat bisa mengetahui kapan
rumah yang kosong karena penghuninya diposting geotag dan timestamped informasi
baik tentang alamat rumah mereka dan tinggal liburan mereka. Bahaya ini bisa dihindari
dengan menghapus geotag dengan alat penghapusan metadata untuk foto sebelum
mempublikasikannya di Internet. Salah satu artikel yang terkait dengan aplikasi dari
Google yang memungkinkan user untuk mempostingkan Foto lengkap dengan letak
atau posisinya yang diintregasikan dengan Google Earth ataupun Google Maps adalah
Panoramio dan Picasa.

2.3 Georeferencing

Georeferencing (rektifikasi) merupakan proses memposisikan data peta

berupa image/citra yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam

20
sistem koordinat ataupun proyeksi tertentu (Abdussamad, dkk., 2014). Proses

georeferencing dilakukan pada data raster yang belum bereferensi kebumian atau

memiliki koordinat geografis atau UTM (Universal Transverse Mercator) (dua

sistem koordinat yang umum digunakan di Indonesia) (Marhaeni & Dheanti,

2018). Data yang sudah direktifikasi selanjutnya dapat diolah lebih lanjut sesuai

dengan kebutuhan. Data raster biasanya sudah memiliki garis lintang maupun

bujur yang saling berpotongan sehingga lebih mudah untuk melakukan

georeferensi dibandingkan data raster yang belum memilikinya.

2.4 Digitasi Peta

Digitasi Peta merupakan proses penggambaran peta yang dilakukan secara

on screen pada layar monitor (Budiyanto, 2016). Abdussamad, dkk. (2014)

menjelaskan bahwa digitasi peta bertujuan untuk mengubah data raster ke dalam

bentuk data vektor sesaui dengan pengelompokkan yang dibuat berdasarkan

obyek yang sama, misalnya untuk jalan, rumah, tanah kering, gedung, vegetasi,

dan lain sebagainya. Proses digitasi memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi
dari operator. Software yang umunya digunakan dalam digitasi adalah Arc/Info.
Prosedur dan tata cara pengerjaannya akan diberikan secara detail dengan maksud untuk
memberikan garis besar dari konsep GIS dan melatih cara melakukan proses digitasi
peta mengunakan PC Arc/Info. Proses digitasi pada sistem informasi ini akan dilakukan

21
oleh Image Processing (pengolahan citra). Image Processing merupakan proses
pengolahan sinyal yang inputmya adalah citra (Gonzales & Wood, 2002).

Bagian-bagian dan fungsi GPS

Fungsi bagian-bagian GPS

 Power key/Backlight key

22
1.Tekan dan tahan untuk mematikan atau menghidupkan GPS

2. Tekan dan lepaskan untuk mengatur iluminasi layar 

 In and Out/zoom key

Untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta pada GPS

 Page / Compas Zoom key

Berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan peta pada GPS

 Menu key

Berfungsi untuk menampilkan menu utama jika ditekan 2 kali dan berfungsi
untuk melihat pilihan pada halaman tertentu

 Fine key

Tekan dan lepaskan untuk mencari menu pages dan tekan lalu tahan untuk 

 Quit key

Untuk membatalkan proses pemasukan data atau keluar dari halaman

 Enter key

Untuk masuk pada suatu menu atau untuk memilih tingkat kecerahan layar
yang sesuai

 Navigation atau rocker key

Untuk menggerakkan kursor pada peta-memilih menu- mengatur kecerahan dan
memilih huruf saat menulis dengan on screen keyboard

23
 Mark key

Untuk menandai lokasi dimana anda "erada caranya yaitu ditekan satu kali,
lokasi yang ditandai adalah sebagai waypoint

 GPS Antena

Untuk menerima sinyal dari satelit

 External Power and Data Connector Port

Untuk menghubungkan perangkat GPS dengan komputer agar data dapat


ditransfer serta untuk mengisi baterai

 Battery Compartment Locking D-ring


Untuk mengunci penutup baterai
 USB connector port
Untuk mentransfer data

4.1. Penentuan Waypoint

Waypoint sendiri merupakan tanda yang di "erikan pada suatu titik yang di
angggap penting . 0aerah yang ditandai "iasanya merupakan stasiun penelitian-
singkapan "atuan- "asecamp- titik "or- atau o"'ek yang penting lainnya.Pada praktek
yang telah kami lakukan dengan GPS Garmin 60 CSX, teknik penentuan waypoint
adalah:

 hidupkan G.P.S dan tunggu sampai G.P.Smendapat sinyal

24
 Tekan tombol mark  setelah tombol mark ditekan akan muncul nama
waypoint ,waktu pembuatan koordinat ,elevasi , dll

 Untuk mengganti nama & simbol dari waypoint gunakan tombol rocker untuk


memindahkan highlight ke kotak nama waypoint kemudian tekan tombol enter
maka akan muncul halaman seperti disamping

25
.

 Untuk mengganti simbol waypoint arahkan highlingt ke simbol disebelah kiri


nama waypoint dan tekan enter maka akan muncul halaman di samping , pilih
simbol yang akan pilih.

 Fitur tracking pada G.P.S Garmin 60 CSX merupakan kemampuan G.P.S dalam
mencatat jalur yang di lewati saat fungsi tracking di hidupkan- output dari
Fungsi ini sendiri berupa garis-garis yang menunjukan bahwa daerah tersebut
yang tadi di lewati. langkah untuk menggunakan fungsi tracking adalah:

26
 Setelah G.P.S di hidupkan dan mendapatsinyal "uka halaman utama G.P.S
sepertigam"ar di samping. Pilih menu

Tracks

 Setelah masuk menu Tracks,u"ah statustracking dari off ke on maka tracking


telahdi mulai. Saat sedang dalam per'alanan kitaistirahat le"ih baik kita u"ah
status trackingke off agar garis 'alur tidak tumpang tindihsatu sama lain

27
 Contoh hasil tracking berupa garis yang merupakan 'alur yang tadi telah di
lewati-dimana dalam tracking kita 'uga isamem"eri waypoint untuk titik yang
diangggap penting

4.3 Upload Data

Upload data dalam praktek kami ini merupakan kegiatan memindahkan data
dari G.P.S ke komputer- dimana dalam praktek kami menggunakan software Mapsourc.

Dengan langkah kerja sebagai berikut :

28
 Hubungkan perangkat GPS dengan mini USB connector ke komputer yang telah
terpasang program Garmin &Map Source.
 Hidupkan GPS- tunggu hingga GPS terdeteksi oleh komputer 
 Setelah terdeteksi- buka program aplikasi Garmin &Map Source
 Pilih ikon receive from device

 Lalu pilih data yang akan dimasukkan dalam &Map Source yaitu antara lain
waypoint- Track,Route- dll

29
 Klik OK
 Untuk mengu"ah satuan pilih menu edit- submenu Preference- dan pilih opsi
coordinate

4.4 Penentuan way Point pada peta

Setelah masuk kita telah berhasil membuat mark kemudian kita sudahmenyimpannya
data kita setelah kita tracking, kemudian kita mengolah data kitadari GPS ke
MapSource(aplikasi pengolah data tracking) kita dapat menentukanwaypoint ke dalam
peta. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

30
a.Pada tampilan map page gunakan pointer untuk memindahkan lokasi yang akan kita
tandai

b.Setelah menemukan lokasi yang kita tandai, klik enter untuk membukahalaman


informasi titik tersebut

c.Tampilan, save lalu enter


d.jika lokasi atau titik tidak mengandung informasi maka GPS akan menampilakn
pesan ‘no map information at this point, do you want tocreate a use waypoint here'
tekan yes &enter'

e.untuk mengubah informasi, pilih appropriate feld lalu tekan eneter untuk
memunculkan tampilan keypard

f. ubah info, lalu tekan ok dengan “enter

III HASIL PRAKTIKUM

3.1 Penginstalan Argis

Langkah kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Instal ArcGIS Lisensi Manager 10.8

31
3.1Buka file ArcGIS Lisensi Manager 10.8.

3.2Kemudian pilih setup, akan muncul tampilan dialog lalu klik next

32
3.3Pilih I accept the license agreement lalu klik next⟶Instal.Tunggu sampai
selesai lalu klik finish.

33
34
3.4 Setelah selesai menginstal License Manager 10.8maka mucul jendela baru Klik Ok
→ stop → start → ok.

35
36
2. Instal CRACK LM 102.exe

2.1. Klik Crak LM 10.8 exe.Jika muncul tampilan di bawah ini klik instal

2.2. Jika muncul tampilan di bawah ini klik instal⟶enter

37
3. Instal ArcGIS deskop 10.8

3.1. Klik ArcGIS deskop 10.8

3.2. Klik setup, jika muncul tampilan dialok kemudian klik next

38
3.3. Pilih I accept the license agreement lalu klik next.

39
3.4. Pilih Complete lalu klik next⟶next⟶next,lalu pilih install.Tunggu
sampai selesai lalu klik finish

40
41
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Avenza Maps
1. Menginstal aplikasi avenza maps pada smartphone.
2. Memasukkan file peta Geo PDF yang telah disiapkan sebelumnya di dalam
smartphone ke dalam aplikasi avenza maps.
3. Menghidupkan GPS pada smartphone untuk mengetahui titik lokasi.
4. Mengaktifkan perekaman track peta sebelum melakukan penandaan lokasi
atau titik yang akan ditandai.
5. Menandai titik tertentu saat melakukan track seperti pohon, bangunan, dan
jalan pada jalur yang dilewati serta mengubah nama titik tempat sesuai dengan
apa yang dititikkan.
6. Mengeksport hasil peta yang diperoleh dengan tipe file KML, CSV, atau
GPX.

42
3.3.2 DNR Garmin
1. Membuka aplikasi DNR Garmin
2. Buka file → load from → file → ganti format jadi GPS Exchange → pilih file
avenza → Ok.
3. Setelah itu akan ada tabel di layar monitor → klik waypoint → file → save to
→ file → ganti format ESRI shapefile (3D) → nama file → Ok
4. Setelah selesai bagian waypoint beralih ke bagian track → file → save to →
file → ganti format ESRI shapefile (3D) → nama file → Ok.

4. Setelah file data GPX diubah menjadi file Shapefile, lanjut ke ArcMap

3.3.3 ArcGIS
1. Membuka aplikasi ArcMap → add data → layout→ pilih layout peta sesuai
judul peta yang akan di Georeferenccing
2. Mengatur koordinat sistem → Data frame Properti → Koordinat Sistem →
Pilih WGS 1984
3. Mulai Georeferenccing dengan cara menentukan titik menggunakan add
control points → klik kanan → Input DMS of Lon and Lat → Masukan data
Koordinat
4. Kemudian Update Georeferencing
5. add data → nama data yang diatur sebelumnya di DNR Garmin
6. Klik catalog → tempat penyimpanan data → New → shapefile → name →
feature type → polygon/polyline → edit → geographic coordinate system →
world → WGS 1984 → Ok.
7. Pilih tools Editor → start editing → creat features → ketik nama yang akan di
lakukan digitasi → polygon → buat digitasi gedung (polygon) dan jalan
(polyline) → setelah selesai digitasi klik kanan → finish sketch → editor →
stop editing.
8. Setelah pembuatan digitasi selesai dilanjutkan pada pembuatan layout peta
dengan cara klik pada view → layout view.
9. Kemudian atur tampilan layout menjadi landscape dengan cara klik file →
page and print setup

43
10. Kemudiaan atur skala yang ingin digunakan
11. Untuk memunculkan grid, klik kanan pada tampilan peta → grid →new grid
12. Kemudian tambahkan berbagai kterangan peta melalui menu insert
13. Setelah selesai export peta melalui menu file lalu pilih export maps

44
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1.HASIL

45
IV .PEMBAHASAN

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) atau


disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian
Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis
dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, 
menyimpan,  memperbaiki,  memperbaharui, 
mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,  menganalisa dan  menampilkan
data dalam suatu informasi berbasis geograsfis SIG mempunyai kemampuan untuk
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya.

ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI


(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server,
dan GIS berbasis web.

Tahap penginstalan ArcGIS 10.8 tentunya menyiapkan dulu aplikasinya yang


akan di instal. Selanjutnya dimulailah pengistalan tapi perlu di ingat jika
sebelumnya pernah di instal aplikasi ArcGIS maka harus di hapus semua versinya
terlebih dahulu. Tahap atau langkah penginstalannya yaitu :

1. Menginstal Lisensi Manager ArcGIS 10.8 dengan cara buka file ArcGIS Lisensi
Manager 10.8kemudian pilih setup maka muncul jendela baru lalu klik next.
Pilih I accept the license agreement lalu klik next→Instal, tunggu sampai
selesai lalu klik finish. Setelah selesai menginstal License Manager 10.2 maka
mucul jendela License server administrator 10.8 pada jendela ini Klik Ok maka
muncul jendela baru lalu pilih stop kemudian klik start lagi kemudian klik ok.
2. Tahap Selanjutnya yaitu menginstal CRACK LM 10.8.exe, dengan cara klik
CRACK LM 10.8 lalu akan muncul jendela baru pilih Instal kemudian tunggu
beberapa detik muncul lagi jendela baru kemudian klik enter.

46
3. Tahap terakhir yaitu menginstal ArcGIS deskop 10.8 yaitu mengklik folder
ArcGIS deskop 10.8 selanjutnya Klik setup, jika muncul tampilan dialok
kemudian klik next, maka muncul jendela baru Pilih I accept the license
agreement lalu klik next, pada jendela selanjutnya Pilih Complete lalu klik
next⟶next⟶next, lalu pilih install.Tunggu sampai selesai lalu klik finish.
Instal yaitu memasang program (perangkat lunak) kedalam komputer. Tujuan
penginstalan ArcGIS yaitu untuk melakukan pengolahan data berupa peta baik itu
data spesial maupun non spesial dengan menggunakan komputer, membuat seperti
digitasi, georeferencing, desain-desain peta hingga layout dan lain sebagainya.

Aplikasi dalam ArcGIS desktop yakni : ArcMap ArcMap merupakan aplikasi


utama yang digunakan dalam ArcGis yang digunakan untuk mengolah (membuat
(create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, (composing dan
publishing) peta. ArcCatalog ArcCatalog adalah aplikasi yang berfungsi untuk
mengatur/mengorganisir berbagai macam data spasial yang digunakan dalam
pekerjaan SIG. Fungsi ini meliputi tool untuk menjelajah (browsing), mengatur
(organizing), membagi (distribution) dan menyimpan (documentation) data – data
SIG. ArcToolbox terdiri dari kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai
tools/perangkat dalam melakukan berbagai macam analisis keruangan. ArcGlobe
aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan peta-peta secara 3D ke dalam bola dunia
dan dapat dihubungkan langsung dengan internet. ArcScene ArcScene merupakan
aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan menampilkan peta-peta ke dalam
bentuk 3D.

47
4.1 Tabel Hasil Pengukuran GPS, Android, Peta Konsultan, dan Peta Satelit
hasil pengukuran antara GPS, Android, Peta Konsultan, dan Peta Satelit dapat
dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Perbandingan Pengukuran antara GPS, Android, Peta Konsultan, dan Peta
Satelit

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil pengukuran (X,Y) pada GPS, Android,
Peta Konsultan, dan Peta Satelit. Dari data tersebut dapat dijadikan pedoman untuk
membandingkan keakuratan dari masing-masing nilai (x,y). Pada BMR. 1a terdapat
bangunan kantong lumpur dengan dua pintu yang masing-masing pintu dilakukan
pendigitan dengan menggunakan GPS maupun kompas android. Selain dari pendigitan
tersebut, didapat data dari peta satelit dan juga peta konsultan. Dari empat data yang
diperoleh, selisih dari masing-masing pengukuran sangatlah kecil nilainya. Sehingga
lokasi yang didigit pada saat praktikum mempunyai keakuratan yang lebih teliti. Faktor
yang mempengaruhi hal ini yaitu, lokasi yang jauh dari bangunan, terhindar dari
pepohonan besar di sekitar lokasi pengambilan data, cuaca yang cerah, dll.

48
4.1 Hasil Avenza Maps

Avenza Maps merupakan salah satu

aplikasi gratis berbasis adroid yang biasanya

digunakan untuk melakukan koreksi di

lapangan. Aplikasi ini dapat dijadikan

sebagai peta dasar di lapangan baik peta yang

sudah di layout maupun peta citra satelit

yang telah memiliki sistem koordinat

sehingga dapat melakukan validasi ataupun

pengambilan titik groud truth di lapangan

secara mudah. Avenza Maps tidak

memerlukan koneksi internet sehingga dapat

digunakan secara offline. Aplikasi ini juga memerlukan pengaktifan GPS pada

adroid. Penggunaan aplikasi ini memang sangat bagus di kalangan praktisi

pemetaan. Selain digunakan secara offline aplikasi ini juga dapat

mengkustomisasi peta dalam bentuk PDF sesuai dengan keingginan praktisinya.

Selanjutnya, Avenza Maps juga memungkinkan praktisi membangun skema

atribut data sehingga informasi yang dapat dikumpulkan tidak terbatas pada

informasi lokasi. Akan tetapi, aplikasi ini memiliki kekurangan yaitu hanya dapat

dipasangkan pada adroid tertentu dengan tipe tertentu pula. Beberapa merk adroid

49
yang tidak dapat menjalankan aplikasi ini secara optimal adalah Samsung J1,

Samsung J2, Samsung J3, Evercross, Asus Zenfone, Xiaomi 4, dan beberapa merk

android lainnya. Gambar diatas menunjukkan sebuah poligon yang terbentuk dari

hasil tracking di lingkungan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Palangka Raya. Poligon yang terbentuk tidak merata sehingga memunculkan

penyimpangan-penyimpangan sudut di setiap titik koordinat. Poligon tersebut

dikatakan data vektor yang artinya bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam

kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir

pada titik yang sama) (Barkey, dkk., 2009).

50
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI

(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-

fungsi dari berbagai macam software GIS (Geographic Information System) yang

berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. GIS merupakan

sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi,

menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh data geografis (Irwansyah,

2013). Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari

ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software

GIS profesional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu

: ArcView (komponen yang focus ke penggunaan data yang komprehensif,

51
pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan

ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk

keperluan analisi geoprosesing).

Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada

tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan

penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah

terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO

Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Setelah itu berkembang dan

ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut

ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan

sekarang sudah ada ArcGIS 10.

Layout diatas merupakan hasil desain peta Lingkungan Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya yang dioleh melalui ArcMap.

ArcMap merupakan salah satu perangkat lunak berbasis windows dari ArcGIS

dengan kemampuan utama untuk visualisasi, membentuk database spasial yang

baru, memilih editan, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan

tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. ArcMap dapat melakukan

exploring data, analisa sig, presenting result, customizing data dan programming.

Meskipun demikian, aplikasi ini memiliki kekurangan yakni tidak dapat

digunakan pada laptop yang umunya hanya memiliki RAM (Random Acces

Memori) sebesar 2 GB tetapi minimalnya 4 GB. Hal ini dikarenakan ruang

52
database yang digunakan saat penginstalan sangat besar.

53
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. “Pengenalan ArcGIS”. dalam http://inderaja.mipa.unsri.ac.id/wp-


content/uploads/2012/06/Modul-6-Arc-Gis-1-Pengenalan-ArcGis1.pdf. diakses
pada Selasa, 25 November 2014.

Bafdal, N., Amaru, K., dan Pareira, B. M. P. 2011. Buku Ajar: Sistem Informasi
Geografis. Universitas Padjajaran: Jurusan Teknik dan Manajemen Industri
Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian.

Abdussamad, dkk. 2014. Sistem Informasi Geografis Potensi dan Pemanfaatan

Eneri di Propinsi Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo

54

Anda mungkin juga menyukai