LAPORAN
GIS PERTAMBANGAN
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Hasil…………………………………………………………………………….
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………….
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..
5.2 Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui SIG serta dapat mengetahui cara kerja
dan metode SIG sehingga dapat menggunakan dan mengaplisikasikannya dalam
dunia pertambangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
tereferensi secara spesial atau kordinat-koordinat geografi. SIG memiliki
kemampuan untuk mengolah data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan
menampilkan dan menganalisan data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya
secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman.
Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis wep
web yang dikunal dengan SIG (Suseno Adam Dkk, 2012).
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari
beberapa sumber antara lain peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan
sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat
dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti
koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya; data sistem penginderaan jauh
(antara lain citra satelit, foto udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang
terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area
tertentu; data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik
perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan hutan; serta data GPS (Global Positioning System) memberikan
terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran
GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi satelit navigasi.
Pengolahan data yang bersumber dari GPS biasanya dilakukan dalam format
vektor (Hartoyo,dkk, 2010).
c. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data
Spasial dan data non spasial
Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di
permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar
dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor)
atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data
tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial
yang ada.
d. Manusia
Secara umum, analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang
melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan
dalam rangka mencari atau menemukan potensi hubungan atau pola‐pola yang
(mungkin) terdapat di antara unsur-unsur geografis (yang terkandung dalam data
digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu. Detail, tipe, implementasi atau
jenis aktual fungsi analisis spasial dapat dijumpai di banyak teori dan perangkat
lunak SIG, pengolahan citra digital, remote sensing, fotogrametri, model
permukaan digital dan CAD (Adam, 2012).
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial, data yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat
tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang
berbeda dari data yang lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi
deskriptif (atribut) yang dijelaskan sebagai berikut :
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ni dan nomor atom 28.Nikel mempunyai sifat tahan karat.Dalam keadaan
murni, Nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam
lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan Nikel, krom
dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan
pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah
dan gedung, serta komponen industri.
Kaitan antara GIS dan keterdapatan nikel sebenarnya sama untuk semua
bahan galian baik itu mineral, batubara dan minyak bumi dimana informasi
menyangkut keberadaan sebaran bahan galian mineral, batubara dan minyak bumi
baik secara vertikal dan horisontal merupakan elemen penting dalam pengambilan
kebijakan pada industri pertambangan yang berkelanjutan. Informasi bahan galian
ini menjadi dasar dalam penerapan teknologi pertambangan dan pemodelan
geologinya. Dalam industri pertambangan dan geologi SIG bermanfaat sebagai
alat bantu guna meningkatkan efisiensi terkait dengan pendetilan studi suatu
kawasan prospek. SIG untuk bidang pertambangan dan geologi sangat membantu
dalam penyusunan peta-peta yang merupakan gabungan seluruh informasi terkait
dengan prospek kawasan yang diteliti dan dikembangkan.
3.1 Data
b. Data morfologi
Jenis morfologi bobot
landai 3
curam 2
terjal 1
c. Kemiringan lereng
Tingkat kemiringan (ͦ) bobot
0 - 30 3
30 - 60 2
60 - 90 1
d. Data Struktur
Jarak dengan struktur ( m ) bobot
Dekat (0- 10) 3
Sedang (10-20) 2
Jauh ( > 30 ) 1
3.1.6 Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik
diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk
menyimpan dan memberikan informasi geografis.untuk itu output dari
data- data yang telah ada akan menghasilkan tiga peta yaitu peta geologi,
peta morfologi dan peta struktur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah
hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari
atau menemukan potensi hubungan atau pola‐pola yang (mungkin) terdapat di
antara unsur-unsur geografis (yang terkandung dalam data digital dengan batas-
batas wilayah studi tertentu.
Kaitan antara GIS dan keterdapatan nikel sebenarnya sama untuk semua
bahan galian baik itu mineral, batubara dan minyak bumi dimana informasi
menyangkut keberadaan sebaran bahan galian mineral, batubara dan minyak bumi
baik secara vertikal dan horisontal merupakan elemen penting dalam pengambilan
kebijakan pada industri pertambangan yang berkelanjutan. Informasi bahan galian
ini menjadi dasar dalam penerapan teknologi pertambangan dan pemodelan
geologinya.
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah /wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala
peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat
batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya
mineral serta energy yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol
dan corak atau gabungan ketiganya.
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda.
Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih
dari satu layer untuk digabungkan secara fisik
Berdasarkan ketiga peta dari hasil analisi spasial peta geologi, peta
morfologi dan peta struktur dapat di peroleh nilai overlay sebagi berikut :
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Adapun saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum sistim informasi
geografis ( SIG ) kali ini adalah sebagai berikut :
Hartoyo, G.M.E., Nugroho, Y., Bhirowo, A., dan Bilaludin Kkhalil. 2010. Modul