Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH
GEOSTATISTIK
“Peranan Geostatistik dalam Kegiatan Eksplorasi Sumber Daya Alam”

OLEH :

TYO FEBRI AFDILAH


F 121 17 013

PALU
2021
PENDAHULUAN

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Dari kumpulan
data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data;
ini dinamakan statistika deskriptif.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya minyak bumi, gas alam, berbagai jenis
logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi
manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini.
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan
data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu
tempat. Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan
tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya
tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga
untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara
pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga
dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi,
kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan. Tahapan eksplorasi Pemilihan
Metode, metode eksplorasi yang digunakan umumnyadikelompokkan menjadi
tiga, yaitu : 1. Cara tidak langsung : ∗ Geofisika dan ∗ Geokimia. 2. Cara langsung
: ∗ Pemetaan langsung dan ∗ Pemboran. 3. Gabungan cara langsung dan tak
langsung.
Dalam ilmu geologi, statistika juga memiliki peran penting melalui cabang
ilmu geostatistika. Geostatistik menjadi jembatan antara statistik dan GIS. Analisa
geostatistik merupakan cara atau teknik yang tefokus pada variabel spasial, artinya
hubungan antara variabel yang diukur pada titik tertentu dengan variabel yang
sama yang diukur pada titik dengan jarak tertentu dari titik pertamaProses yang
dilakukan dalam analisis geostatistik adalah meregister seluruh data,
mengeksplorasi data, membuat model, melakukan diagnostik dan
membandingkan model untuk menghitung volumetrik dan simulasi reservoir
Tujuan dari pemodelan pada industri perminyakan adalah tentu saja untuk
membuat model dari reservoir minyak dan gas. Model ini sangat berguna untuk
mendapatkan perseujuan dari pemerintah dalam hal ini pemerintah akan juga
mempertimbangkan aspek ekonomi berdasarkan model yang dibuat (Tyson and
Math, 2009). Daerah konsesi Natuna terletak sekitar 225 km timur laut Pulau
Natuna di laut Natuna bagian timur. Analisis mendalam dan terintegrasi dengan
geostatistik sangat diperlukan untuk dapat membuat model geologi detail untuk
analisa fasies dan peta porositas untuk tujuan determinasi dan input pada model
simulasi reservoir.
Dalam proses analisis yang pertama perlu dilakukan adalah meregister
seluruh data yang diperlukan. Hal ini sagat penting dilakukan untuk dapat
menggunakan data – data tersebut pada tahapan selanjutnya. Kompatibilitas data
untuk dapat dianalisis lebih lanjut apabila menggunakan GIS tentu sangat penting.
Data digital akan memudahkan dengan penggunaan work station. Langkah –
langkah analisa yang hars dilakukan meliputi:
1. Eksplorasi Data
Pemahaman yang menyeluruh dan dalam pada data yang ada sangat
diperlukan untuk dapat menganalisis. Eksplorasi dari pendistribusian data, melihat
batasan – batasan secara global dan lokal, melihat pola –pola global, memeriksa
korelasi spasial, dan memahami kovariasi dari berbagai data.
2. Pembuatan Model
Pada mulanya geostatistik merupakan sinonim dari “kriging”. Tetapi
kemudian dalam perkembangannya juga meliputi metode deterministic. Metode
deterministik tidak memiliki penilaian untuk kesalahan prediksi, tidak ada asumsi
untuk data sedangkan metode kriging memiliki penilaian untuk kesalahan prediksi
dan mengasumsikan data dari proses stokastik. Peta yang dihasilkan dapat berupa
peta prediksi (peta interpolasi), peta standar eror, peta Quantile, peta probability.
3. Melakukan Diagnostik
Sebelum menghasilkan hasil akhir harus kita ketahui dahulu seberapa
bagusnya prediksi nilai di tempat yang tidak memiliki data real. Dalam pemodelan
geologi khususnya pemodelan reservoir, model yang baik akan memiliki satu
kualitas yang sederhana yaitu: harus menyediakan prediksi yang baik dari perilaku
reservoir untuk merespon keadaan (Tyson and Math, 2009).
Untuk prediksi yang baik harus memiliki prediksi mean eror yang mendekati
nol, RMS (root-mean-square) yang lebih kecil lebih baik. Apabila estimasi rata –
rata standar eror dibandingkan dengan prediksi eror RMS sama maka prediksi
bagus, apabila <1 maka overestimate dan apabila >1 maka underestimate.
4. Membandingkan Model
Beberapa model yang dihasilkan dari beberapa perlakuan harus dibandingkan
untuk melihat mana yang lebih baik. Penggunaan cross validation statistic sangat
membantu dalam pembandingan ini. Aturan – aturan dasar sebelumnya untuk
prediksi yang baik masih digunakan juga untuk pembandingan model.
PENERAPAN GEOSTATISTIK

Endapan batubara merupakan salah satu SDA yang digunakan sebagai


sumber energi selain minyakbumi. Semakin lama penggunaan batubara semakin
meningkat, hal ini mengakibatkan penggunaannya tidak mengutamakan kualitas
melainkan mengutamakan kebutuhan manusia. Hal ini berdampak ke eksplorasi
(penambangan) batubara tersebut yang tidak lagi berdasarkan kualitas melainkan
nilai kalori yang diperlukan pangsa pasar. Hal ini mengakibatkan penambangan
pada lapisan batubara dengan nilai kalori rendah pun tetap dilaksanakan saat pasar
membutuhkan.
Blending adalah pencampuran batubara yang berbeda kalori nya, di mana
melalui proses tersebut diharapkan akan didapatkannya nilai kalori yang sesuai
dengan permintaan pasar. Proses ini dilakukan untuk optimalisasi nilai cadangan
batubara yang mempunya nilai kalori rendah sehingga tetap memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Namun, dalam proses ini seringkali didapatkan hasil yang
tidak sesuai dengan target yang diharapkan, sehingga nilai jualnya menjadi lebih
rendah. Hal ini mengakibatkan pihak perusahaan mengalami penurunan
pendapatan. Faktor – faktor penyebab terjadinya ketidaktercapaian target nilai
kalori yang sesuai dengan target ini adalah dikarenakan pengaruh ukuran (size),
kandungan air (moisture), kadr abu (ash), fixed carbon, volatile matter dan kadar
belerang.
Melalui geostatistika ini, kita mampu untuk mempelajari faktor apa saja
yang mempengaruhi nilai kalori batubara tersebut sehingga dapat diketahui
sampai sejauh mana berpengaruh terhadap penurunan nilai kalori tersebut. Untuk
membuat model matematika ini dapat dilakukan dengan metode uji coba (trial and
error), di mana bentuk persamaan yang didapatkan harus dilakukan uji statistik
yang meliputi koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R2), standard deviasi
dan tingkat konvergensi. Metode regresi linier adalah cara untuk menentukan nilai
– nilai dari konstanta variabel bebasnya. Hasil dari metode regresi linier ini akan
mempunyai nilai koefisien korelasi yang tinggi, apabila hasil titik-titik plot
variabel terikat dengan variabel bebas adalah terhimpun dan menunjukkan garis
lurus.
KESIMPULAN

Geostatistik dibutuhkan dari mulai permodelan yang sangat sederhana sampai


permodelan yang rumit .Analisisnya juga sangat diperlukan dalam pemodelan
geologi. Dengan penggunaan statistik dapat diprediksi nilai dari daerah yang tidak
memiliki data real sehingga dapat dibuat hasil prediksi yang mendekati nilai
penyebaran sebenarnya. Dengan adanya ilmu geostatistik dapat dibuat peta fasies
seismic dan analisa fasies deposisi melalui beberapa sayatan seismic. Sedangkan
untuk pembuatan peta penyebaran porositas digunakan dari beberapa data sumur
dan analisa kecepatan seismik.
REFERENSI

Andi. (2013, 05). Pengertian dan Metode Eksplorasi SDA. Retrieved from
geografi-andi: http://geografi-andi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-
metode-eksplorasi-sda.html
Wiretes. (2010, Juli 11). Analisis Geostatistik Untuk Pemodelan Geologi.
Retrieved from wiretes:
https://wiretes.wordpress.com/2010/07/11/analisis-geostatistik-untuk-
pemodelan-geologi/

http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2012/05/09/perkembangan-perekonomian
indonesia-potensi-vs-penghambat/

Anda mungkin juga menyukai