Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
Dapat mengetahui tipe-tipe pola aliran sungai suatu daerah dan Pembatasan DAS nya.

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu

hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung

bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta

mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke

laut atau danau

2.2 Pengertian Pola Aliran Sungai dan tipe genetik

Pola aliran sungai adalah bentuk aliran sungai yang dipengaruhi pola aturan
tertentu baik dari struktur bebatuan maupun struktur morfologi alami sungai.
perbedaan pola aliran sungai di satu wilayah dengan wilayah lainnya sangat
ditentukan oleh perbedaan kemiringan, topografi, struktur dan litologi batuan
dasarnya. Beberapa pola aliran sungai yang sering dijumpai adalah
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

 Dendritik

Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang-cabang sungainya


menyerupai struktur pohon. Pada umumnya pola aliran sungai dendritik
dikontrol oleh litologi batuan yang homogen. Pola aliran dendritik dapat
memiliki tekstur/kerapatan sungai yang dikontrol oleh jenis batuannya.
Sebagai contoh sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten
terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang halus (rapat) sedangkan
pada batuan yang resisten (seperti granit) akan membentuk tekstur kasar
(renggang).
 Radial Sentrifugal
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar
secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api

 Rectangular

Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi terhadap


erosinya mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai
dua arah dengan sudut saling tegak lurus. Kekar pada umumnya kurang
resisten terhadap erosi sehingga memungkinkan air mengalir dan berkembang
melalui kekar-kekar membentuk suatu pola pengaliran dengan saluran
salurannya lurus-lurus mengikuti sistem kekar. Pola aliran rectangular
dijumpai di daerah yang wilayahnya terpatahkan. Cabang-cabang sungainya
membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai yang
dikendalikan oleh struktur geologi, seperti struktur kekar (rekahan) dan sesar
(patahan).
 Trellis
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran yang menyerupai bentuk
pagar yang umum dijumpai di perkebunan anggur. Pola aliran trellis dicirikan
oleh sungai yang mengalir lurus di sepanjang lembah dengan cabang-
cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya. Sungai utama
dengan cabang-cabangnya membentuk sudut tegak lurus sehingga
menyerupai bentuk pagar. Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang
berbentuk pagar (trellis) dan dikontrol oleh struktur geologi berupa perlipatan
sinklin dan antilin. Sungai trellis dicirikan oleh saluran-saluran air yang
berpola sejajar, mengalir searah kemiringan lereng dan tegak lurus dengan
saluran utamanya. Saluran utama berarah searah dengan sumbu lipatan
 Radial Sentripetal

Pola aliran sentripetal merupakan pola aliran yang berlawanan dengan pola
radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa
cekungan (depresi).
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

 Annular

Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar
secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran
kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah
atau intrusi loccolith.
 Pararel

Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh
lereng yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka
bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-lurus mengikuti arah
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit. Pola aliran


paralel terbentuk pada morfologi lereng dengan kemiringan lereng yang
seragam. Pola aliran paralel kadangkala mengindikasikan adanya suatu
patahan besar yang memotong daerah yang batuan dasarnya terlipat dan
kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi dapat terjadi antara pola
aliran trellis, dendritik, dan paralel.

 Pinnate

Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk
sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit
yang lerengnya terjal.
Tipe-tipe genetika sungai
Sungai yang dalam pembentukannya, sangat dipengaruhi oleh proses – proses
diastrofisme struktur – struktur geologi yang dihasilkannya, dan lereng – lereng yang
menentukan arah alirannya.
Beberapa jenis genetika sungai antara lain :
 Sungai Konsekuen
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

Apabila mengalir searah dengan kemiringan mulai dari daerah Kubah,


pegunungan blok yang baru terangkat, dataran pantai terangkat mula-mula
memiliki sungai konsekuen.
 Sungai Subsekuen
Mengalir dan membentuk lembah sepanjang daerah lunak. Disebut juga “strike
stream” karena mengalir sepanjang jurus lapisan.
 Sungai Obsekuen
Mengalir berlawanan arah dengan arah kemiringann lapisan dan juga berlawanan
dengan arah aliran sungai konsekuen. Biasanya pendek dengan gradient tajam,
dan merupakan sungai musiman yang mengalir pada gawir. Umumnya
merupkan cabang dari sungai subsekuen.
 Sungai Resekuen
Mangalir searah dengan sungai konsekuen dan searah dengan kemiringan
lapisan.
 Sungai Insekuen
Merupakan sungai yang tidak jelas pengendaliannya tidak mengikuti struktur
batuan, dan tidak jelas mengikuti kemiringan lapisan. Pola alirannya umumnya
dendritik. Banyak menyangkut sungai – sungai kecil.
 Sungai Superimpos
Merupakan sungai yang mula – mula mengalir diatas suatu daratan aluvial atau
dataran peneplain, dengan lapisan tipis yang menutupinya sehingga sehingga
lapisan dibawahnya tersembunyi. Jika terdapat rejuvenasi maka sungai tersebut
kemudian mengikis perlahan-lahan endapan aluvial atau lapisan penutup tersebut
dan menyingkapkan lapisan tanpa mengubah banyak pola aliran semula.
 Sungai Asteseden
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

Sungai yang mengalir tetap pada pola alirannya meskipun selama itu terjadi
perubahan – perubahan struktur misalnya sesar, lipatan,. Ini dapat terjadi jika
struktur terbentuk atau terjadi perlahan – lahan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Peta topografi ,
Drawing pen,
Penggaris dan Benang.
Bahan : Kertas Kalkir.

3.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja adalah sebagai berikut :
1. Plot dipeta RBI sebanyak 5x4 grid, kemudian di crop.
2. Gambar aliran sungai yang ada pada peta
3. Beri tanda sebagai pembatas DAS dan Hitung luas serta panjangnya
4. Tentukan ordo sungainya
5. Buatkan etiket dan keterangan pada peta pola aliran yang telah dibuat
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Peta DAS LANGKO
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

4.1.2 Perhitungan Luas DAS dan Panjang Sungai


Luas :
Dik. P = 26,5 Skala = 1: 30.000
L = 24,3 = 300 cm
P x L x (skala) =
26,5 x 300 = 7.950
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : TYO FEBRI A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 013

Acara 4 Praktek : Geomorfologi


Morfometri Permukaan DAS

24,3 x 300 = 7.290


7.950 x 7.290 = 57.955. 500 cm2
Panjang sungainya : 42,8 x 300 = 12.840

4.2 PEMBAHASAN
Pada Peta RBI Daerah langko yang telah dipotong sesuai dengan batas DAS maka
akan dilihat pola aliran sungai serta tipe genetiknya. Dari penggambaran pola aliran
sungai kita dapat mengetahui kalau pola aliran sungai tersebut ialah pola aliran sungai
dendritik serta tipe genetiknya adalah konsekuen berdasarkan arah kedudukan
lapisannya.
Cara menentukan tipe genetik dari pola aliran sungai dengan meletakkan garis
atau simbol kedudukan dari sungai tersebut setelah itu untuk mengetahui tipe genetik
tiap-tiap aliran sungainya dengan menarik garis putus-putus sepanjang aliran sungai
yang telah ditandai dan terakhir tentukan tipe genetiknya sesuai klasifikasi maupun
ketentuan yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai