Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

POLA PENYALURAN SUNGAI

Nama Asisten :
1. Mahendra Wirayudhatama
2. Marsha Khairia Alfany
3. Farah Aziz
4. Tigar Ade Ama Wijaya

Disusun Oleh:
Faiqa Wizda Nailah
5017231044

DEPARTEMEN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN, DAN KEBUMIAN INSTITUT


TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan1 . Sungai juga bisa diartikan sebagai bagian
permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi
tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Sungai adalah bagian dari permukaan bumi yang karena sifatnya, menjadi tempat air
mengalir. Dapat disimpulkan bahwa sungai adalah bagian dari daratan yang menjadi
tempat tempat aliran air yang berasal dari mata air atau curah hujan. Ada bermacam-
macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga
macam yaitu sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah yang ada pada praktikum kali ini :
1. Bagaimana cara menganalisis karakteristik pola penyaluran dasar dan
ubahannya serta ciri-cirinya pada peta topografi
2. Bagaimana cara menganalisis pola penyaluran pada peta topografi?
3. Apa saja jenis sungai berdasarkan tempat mengalirnya pada peta topografi?

1.3 Tujuan
1. Menganalisis karakteristik pola penyaluran dasar dan ubahannya serta ciri-ciri
pada peta topografi.
2. Menjelaskan bagaimana mengalaisis pola penyaluran pada peta topografi.
3. Menjelaskan jenis sungai berdasarkan tempat mengalirnya pada peta
topografi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis Sungai Menurut Kestabilan Jenis Airnya


Menurut Pramana, jenis sungai menurut kestabilan jenis airnya dibagi menjadi 4
yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodk, dan sungai ephemeral.
2.1.1 Sungai Permanen
Sungai permanen adalah sungai yabg debit airnya sepanjang tahun relative
tetap. Contoh sungai yang berjenis permanen ini adalah sungai Kapuas,
Barito, dan Mahakam yang berada di Kalimantan, serta sungai Musi,
Batanghari, dan Indragri di Sumatera.
2.1.2 Sungai Periodik
Sungai periodik merupakan sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak, namun pada musim kemarau sedikit. Contoh sungai berjenis periodik
ini adalah sungai Bengawansolo dan sungai Opak yang berada di Jawa
Tengah.
2.1.3 Sungai Episodik/Intermittent
Selanjutnya ada sungai episodik atau sungai intermittent. Sungai jenis
episodik ini merupakan sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan
pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis episodik ini adalah
sungai Kalada yang terletak di pulau Sumba.
2.1.4 Sungai Ephemeral
Sungai jenis ini airnya handa ada pada saat musim hujan. Sugai jenis ini
hamper sama dengan sungai jenis episodik, hanya saja pada musim hujan
sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

2.2 Jenis Sungai Menurut Genetikanya


Menurut Septiani (2012), jenis sungai menurut genetikaya dibagi menjadi
5 yaitu sungai konsekuen, subsekuen,obsekwuen, dan resekuen.
2.1.1 Sungai Konsekuen
Sungai konsekuen merupakan sungai yang arah alirannya searah
dengan kemiringan lereng.
2.1.2 Sungai Subsekuen
Sungai subsekuen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus
dengan sungai konsekwen
2.1.3 Sungai Obsekuen
Sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekuen yang alirannya
berlawanan arah dengan sungai konsekuen.
2.1.4 Sungai Resekuen
Sungai Resekuen yaitu anak sungai subsekuen yang alirannya
searah dengan sungai konsekuen
2.3 Jenis Pola Penyaluran
Pola penyaluran sungai merupakan hasil proses geomorfologi pada
permukaan bumi dengan struktur geologi tertentu. Menurut Mareta (2018), pola
penyaluran sungai terbagi menjadi 7 yaitu :
2.3.1 Pola Dendritik
Pola penyaluran sungai dendritik merupakan pola aliran yang
percabangannya menyerupai struktur ranting pohon. Pola aliran dendritik
ditemukan pada litologi yang relatif bersifat homogen
2.3.2 Pola Radial
Pola penyaluran sungai ini umumnya terbentuk pada daerah
perbukitan baik vulkanik maupun sedimen dengan bentuk pola pengaliran
sungai yang menyebar dari satu pusat. Litologi yang ada pada pola
pengaliran ini adalah batupasir dan breksi vulkanik. Pola pengaliran
sungai ini terdapat di sebelah Timurlaut, Timur dan Tengah daerah
penelitian. Lembah sungai berbentuk V dan di beberapa tempat berbentuk
hampir U. Hal ini menunjukkan bahwa erosi vertikal lebih besar dari erosi
lateralnya. Sistem penyebarannya sentrifugal yaitu arah penyebarannya
keluar dari pusat dengan puncak-puncak bukitnya yang berbentuk kerucut.
2.3.3 Pola Rectangular
Pola penyaluran rectangular merupakan pola pengaliran sungai
modifikasi yang penulis namakan untuk sebuah pola pengaliran yang
masih memperlihatkan percabangan yang banyak (dibentuk oleh anak-
anak sungainya) dengan induk sungainya yang memperlihatkan arah
lengkungan menganan dan sejajar dengan arah perlapisan batuan. Litologi
yang ada pada pola pengaliran ini adalah batulempung dan breksi
vulkanik. Pola aliran Rektangular menunjukan adanya struktur geologi
yang berkembang seperti lipatan atau sesar.
2.3.4 Pola Trellis
Pola trellis memiliki bentuk seperti daun dengan cabang-cabang
sungai yang sejajar. Sungai utamanya biasanya memanjang searah dengan
jurus perlapisan batuan. Secara umum, pembentukan sungai utama lebih
disebabkan oleh kontrol struktur dan pembentukan cabang sungai lebih
disebabkan oleh kontrol litologi
2.3.5 Pola Parallel
Pola penyaluran parallel adalah pola pengaliran yang masih
memperlihatkan percabangan yang cukup banyak (Dendrito) yang
umumnya dibentuk oleh anak-anak sungainya dengan induk sungainya
yang cenderung berbentuk sejajar. Litologi yang ada pada pola pengaliran
ini adalah batulempung, batupasir dan breksi vulkanik. Pola pengaliran ini
berkembang dari morfologi perbukitan landai sampai curam dengan
bentuk lembah V sampai hampir U. Hal ini menunjukan bahwa erosi
vertikal lebih dominan dari erosi lateral, sehingga sungainya masih dalam
tahap muda. Karena adanya paralel dalam pola pengaliran sungai ini, maka
kemungkinan besar dipengaruhi oleh struktur geologi baik perlipatan
maupun sesar.
2.3.6 Pola Annular
Pola penyaluran anular merupakan pola aliran yang dibentuk oleh
beberapa sungai dengan cabang yang terdapat pada satu kubah. Sumber
aliran berasal dari bagian puncak bukit dan mengalir ke segala arah.

2.3.7 Pola Multi Basinal


Pola Multi Basinal adalah pola yang berkembang pada daerah karst
atau daerah batugamping. Pola ini merupakan endapan permukaan berupa
gumuk hasil longsoran serta merupakan daerah Gerakan tanah dan
pelarutan gamping. pola yang terbentuk oleh banyaknya cekungan –
cekungan atau danau – danau kecil, biasanya terbentuk pada
daerah rawa atau karst topografi.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


1. Penggaris
2. Drawing Pen (berwarna)
3. Alat Tulis
4. Clipboard (papan dada)
5. Kertas Kalkir
6. Kertas A4
7. Peta Topografi

3.1 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Letakkan kertas kalkir di atas peta topografi yang tersedia,
3. Tentukan suatu lembah pada peta sebagai jalur pengaliran sungai, lalu tandai
dengan menggunakan drawing pen.
4. Identifikasi pola penyaluran apa saja yang telah terbentuk di kertas kalkir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hail Praktikum


Berikut merupakan hasil dari praktikum pola penyaluran yang dilaksanakan pada
hari Jum’at, 22 September 2023 pada pukul 18.30-20.40 WIB di Departemen Teknik
Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Didapatkan pola
penyaluran yang sesuai dengan peta topografi yang ditinjau adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Pola Penyaluran Peta Topografi A

Gambar 4.2 Pola Penyaluran Peta Topografi B


Gambar 4.3 Pola Penyaluran Peta Topografi C

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum di atas, dapat diketahui bahwa pola penyaluran di
suatu daerah dengan daerah-daerah lain itu berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti bentuk lahan, tingkat erosi, litologi, struktur geologi dan
iklim. Pola penyaluran di peta topografi A merupakan pola penyaluran jenis
rectangular, pola penyaluran di peta topografi B merupakan pola penyaluran jenis
dendritik, dan pola penyaluran di peta topografi C merupakan pola penyaluran jenis
multi basinal.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil praktikum pola
penyaluran sungai kali ini adalah terdapat tiga jenis pola penyaluran sungai yang
berbeda-beda sesuai dengan peta topografi yang telah disediakan. Tiga jenis pola
penyaluran tersebut adalah pola penyaluran rectangular, pola penyaluran
dendritik, dan pola penyaluran multi basinal.

5.2 Saran
Materi yang disampaikan oleh mas dan mbak asisten sudah sangat jelas
dan mudah dipahami sehingga dapat memudahkan proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Mareta, Nandian.2018.Pola Aliran Sungai dan Kondisi Air Tanah di Daerah Wodo dan
Sekitarnya.
(PDF) POLA ALIRAN SUNGAI DAN KONDISI AIRTANAH DI DAERAH
WADO DAN SEKITARNYA: UNTUK PERENCANAAN KAWASAN
RELOKASI BARU (researchgate.net)
Novianti, Bagus Rizki. Mengenal Jenis-Jenis Sungai
(3) Mengenal Jenis -Jenis Sungai | Bayu Surya Pramana - Academia.edu
Triyani, Mayang Diva.2021. Analisis Morfologi Sungai.
(PDF) Analisis Morfologi Sungai (researchgate.net)
Rizki, Al Hussein Flowers.2019. Geologi dan Analisis Sesar Opak Berdasarkan Metode
Gravitasi Daerah Selopomioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Imogiri, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(PDF) GEOLOGI DAN ANALISIS SESAR OPAK BERDASARKAN
METODE GRAVITASI DAERAH SELOPAMIORO, KECAMATAN
IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(researchgate.net)
Gama, Paduarsa Nyoman.Jenis Sungai.
Jenis Sungai | PDF (scribd.com)
LAMPIRAN

Peta A

Peta B
Peta C
No. Tanggal Keterangan Dokumentasi

Membuat
pola
penyaluran
1. 22/09/23
pada setiap
peta
topografi

Mencari
jurnal
2. 27/09/23
sebagai
referensi

Mengerjakan
3. 27/09/23
BAB 2

Mengerjakan
4. 27/09/23
BAB 1

Mengerjakan
5. 27/09/23
BAB 3
Mengerjakan
6. 27/09/23
BAB 4

Mengerjakan
7. 27/09/23
BAB 5

Mengerjakan
8. 27/09/23
cover

Mengerjakan
9. 27/09/23 daftar
Pustaka

Mengerjakan
10. 27/09/23
lampiran
Mengerjakan
11. 28/09/23
logbook

Anda mungkin juga menyukai