Anda di halaman 1dari 41

KELOMPOK 1

Prayoga Almadora Sihombing Eko Budi Prastyo Dianara Mayla Ristanti Ira Ervinda Dian M.
23991999015 221910901025 221910901003 221910901035
PENGERTIAN HIDROGRAF PENGERTIAN SUNGAI FUNGSI HIDROGRAF

METODE YANG DIGUNAKAN


KOMPONEN HIDROGRAF SIKLUS HIDROGRAF SUNGAI JENIS SUNGAI
DALAM HIDROGRAF

PROSES SUNGAI BERHUBUNGAN PENGARUH JENIS SUNGAI TERHADAP


DENGAN KOMPONEN HIDROGRAF KARAKTERISTIK HIDROGRAF

CONTOH SOAL
Hidrograf adalah kurva yang
memberi hubungan antara
parameter aliran, dan waktu.
Parameter tersebut bisa berupa
kedalaman aliran (elevasi) atau
debit aliran.
Hidrograf dibangun dari 4 unsur
penyusun yaitu :
1. Limpasan permukaan (direct
surface runoff)
2. Rembesan bawah permukaan
(interflow)
3. Aliran bawah tanah (ground-
water atau base-flow)
4. Hujan yang langsung turun di
sungai (channel precipitation).
PENGERTIAN
SUNGAI
Sungai adalah air tawar yang berasal dari
sumber alamiah, yang mengalir dari tempat
tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah
serta menuju atau bermuara ke laut, danau
atau sungai yang lebih besar.
Sungai memiliki arus air yang di bagian
hulunya biasanya lebih deras dibanding arus
sungai yang ada di bagian hilir. Aliran air
sungai seringkali berliku-liku. Arus aliran ini
terjadi akibat adanya proses pengikisan dan
pengendapan di sepanjang sungai
Air dalam Sungai terkumpul dari banyak
sumber air seperti dari presipitasi, seperti
hujan, embun, mata air, limpasan bawah
tanah, dan di beberapa negara tertentu,
air sungai juga ada yang berasal dari
lelehan es /salju.
Sungai terdiri dari beberapa bagian.
Bagian paling awal adalah dari mata air
yang mengalir ke anak sungai. Kemudian,
terdapat beberapa anak sungai yang
mulai bergabung untuk membentuk sungai
utama.
Hidrograf sangat di perlukan
dalam perencanaan sumber air
dan perencanaan perkiraan
banjir.dengan data dan grafik
yang benar juga signifikan
dengan menggambarkan
hubungan antara debit juga
gambar.
1. Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu

Perhitungan debit banjir rancangan untuk suatu bangunan air di


Indonesia umumnya menggunakan metode Nakayasu yang ditambah
dengan metode lain sebagai pembandingnya. Hidrograf Satuan Sintetik
(HSS) Nakayasu merupakan suatu cara untuk mendapatkan hidrograf
banjir rancangan dalam suatu DAS. Untuk membuat suatu hidrograf banjir
pada sungai, perlu dicari karakteristik atau parameter daerah pengaliran
tersebut.
Adapun karakteristik tersebut adalah:

a. Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak hidrograf


(time to peak magnitute).
b. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf
(time log).
c. Tenggang waktu hidrograf ( time base of hydrograf ).
d. Luas daerah pengaliran.
e. Panjang alur sungai utama (lenght of the longest channel ).
2. Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Snyder

Metode Snyder merupakan metode yang didasarkan pada


rumus empiris dan koefisien empiris yang menghubungkan antara
unsur-unsur hidrograf (seperti waktu puncak, debit puncak, waktu
kelambatan dan waktu rencana) satuan dengan karaktersitik dari DAS
(seperti luas DAS, bentuk DAS, topografi, kemiringan saluran, kerapatan
sungai dan daya tampung saluran).
1 2 3

Aliran Aliran Ai
n Aliran Antara r
Perm u kaa Tanah
1. Aliran Permukaan
Aliran permukaan merupakan bagian dari curah hujan yang
mengalir di atas permukaan tanah menuju ke sungai, danau, dan
lautan. Faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan dan laju aliran
permukaan di antaranya ialah curah hujan (jumlah, intensitas, dan
distribusi), suhu, tanah, luas daerah aliran, tumbuhan penutup tanah,
serta sistem pengelolaan.
2. Aliran Antara
Aliran antara (interflow) adalah aliran dalam arah lateral yang
terjadi dibawah permukaan tanah. Aliran antara terdiri dari Gerakan
air dan legas tanah secara lateral menuju elevasi yang lebih rendah,
yang akhirnya masuk ke Sungai. Proses aliran antara lebih lambat dari
aliran permukaan. Tingkat keterlambatannya dalam beberapa jam.
3. Aliran Air Tanah
Aliran air tanah adalah aliran air yang terjadi dibawah permukaan
air tanah ke elevasi yang lebih rendah menuju sungai atau langsung
ke laut. Air hujan yang terinfiltrasi melalui permukaan tanah, sebagian
menjadi aliran antara dan sebagian mengalir kebawah mencapai
muka air tanah. Kemiringan muka tanah sangat kecil, sehingga aliran
searah dengan kemiringan menuju ke sungai sebagai aliran dasar
(base flow). Proses aliran air tanah lebih lambat dari aliran antara.
Tingkat keterlambatannya dalam mingguan sampai tahunan.
1. Periode Normal (Baseflow)
2. Mulai Hujan
3. Puncak Hujan (Peak Flow)
4. Akhir Hujan
5. Periode Pasca Hujan
(Recession Phase)
1 Berdasarkan Sumber Airnya
a. Sungai Hujan
adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya
adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

b. Sungai Gletser
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya
benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak
ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di
Pegunungan Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di
Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran
adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari
sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai
Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
2 Berdasarkan debit airnya
a. Sungai Permanen
adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis
ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai
Musi. Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

b. Sungai Periodik
adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa
misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo
dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa
Timur.
c. Sungai Episodik
adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan
airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

d. Sungai Ephemeral
adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan.
Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja
pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
3 Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)
a. Sungai Konsekuen
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.

b. Sungai Subsekuen atau strike valley


adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan. MUH

c. Sungai Obsekuen
adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau
berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai
subsekuen.
d. Sungai Resekuen
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan
bermuara di sungai subsekuen.

e. Sungai Insekuen
adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
4 Berdasarkan struktur geologinya
a. Sungai Anteseden
adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada
struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya,
sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.

b. Sungai Superposed
adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan
batuan yang menutupinya.
5 Berdasarkan pola alirannya
a. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Radial sentrifugal
adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat
di daerah gunung yang berbentuk kerucut.

2. Radial sentripetal
adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah
basin (cekungan).
b. Dendritik
adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai
induk memperoleh aliran dari anak sungainya.Jenis ini biasanya terdapat di daerah
datar atau daerah dataran pantai.

c. Trellis
adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
d. Rektangular
adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.

e. Pinate
adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.

f. Anular
adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
Pemahaman dan penerapan ilmu hidrologi
menyangkut pemahaman proses pengalihragaman
(transformation) dari satu set masukan menjadi satu
set keluaran melalui satu proses dalam sistem
hidrologi. Skema sederhana tersebut menyangkut
pengukuran-pengukuran variabel dan parameter yang
cukup banyak, karena hanya dengan data dan
informasi yang terkumpul tersebut proses hidrologi
dapat dipahami secara menyeluruh. Pemahaman
secara detail membutuhkan pengukuran dan
pengamatan yang menyeluruh dan cermat. Kebutuhan
ini didasarkan pada kebutuhan informasi, baik
besaran maupun penyebarannya sebagai fungsi
waktu dan ruang (time and spacial distribution).
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah
suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-
titiktinggi di mana air yang berasal dari air
hujan yang jatuh, terkumpul dalam
kawasantersebut. Guna dari DAS adalah
menerima, menyimpan, dan mengalirkan air
hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai.
Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air
yang mengalir pada suatu kawasan yang
dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air
tersebut berasal dari airhujan yang jatuh dan
terkumpul dalam sistem tersebut.
1. Suatu DAS mempunyai luas 45 Km2. Panjang sungai
utama (L): 10Km. Jarak antara outlet ke titik pada
sungai yang terdekat dengantitik pusat(Lc) : 8 Km.
Hitung hidrograf satuan jika durasi hujan tR : 4 jam;
nilai C, : 2,5 dan Co :0,4.
JAWABAN
•tp =0,75 Ct ( L x Lc)0,3
= 0,75 x 2,5 x (10 x 8) 0,3
= 6,98 jam
•tr =tp/5,5
= 10,96 / 5,5
= 1,27 jam ≠tR = 4 jam
•tpR = tp + (tR-tr)/4
= 10,96 + (4 - 1,99)/4
= 7,66 jam
JAWABAN
•TpR = 0,5 tR + tpR
= (0,5 x 4) + (7,66)
= 9,66 jam
•qp = 2,75 x (Cp/tp)
= 2,75 x (0,4/6,98)
= 0,16 m3/detik/km2 cm
•qpR = (qp x tp)/ tpR
= (0,16 x 6,98)/ 9,66
= 0,11 m3/detik/km2 cm
JAWABAN
•QpR = qpR x A • Tb = 5,56/qpR
= 0,14 x 45 = 5,56 / 0,14
= 5,12 m3/detik/cm = 48,8 jam
•W75% = 1,22 x qprR-1,08
= 1,22 x 0,14-1,08
= 12,8 jam
•W50% = 2,14 x qprR-1,08
= 2,14 x 0,14-1,08
= 22,4 jam
GA MOK
STABILO JIR.
SHOLAT OPO
JAM YAMENE
ANEH
Dianara Ristanti
GA MOK
STABILO JIR.
SHOLAT OPO
JAM YAMENE
ANEH
Dianara Ristanti

2. Suatu daerah aliran sungai mempunyai luas


sebesar 45 km2 dengan panjang sungai utama L : 10
km. Tentukanlah hidrograf satuan DAS ini dengan model
HSS Nakayasu. Kemudian tentukan pula total hidrograf
limpasan langsung jika pada DAS ini terjadi hujan jam-
jaman berturut-turut : 25 mm, 50 mm, dan 15 mm. Hitung
tg, Tr, tp, dan t0,3 !
GA MOK
STABILO JIR.
SHOLAT OPO
JAM YAMENE
ANEH
Dianara Ristanti

JAWABAN

Untuk L : 45 km > 15 km maka perhitungannya:


tg = 0,4 + 0,058 x L
= 0,4 + 0,058 x 10
= 0,98 jam
Tr = 0,75 x tg
= 0,75 x 0,98
= 0,735 jam
JAWABAN

tp = tg + 0,8 x Tr
= 0,98 + 0,8 x 0,735
= 1,568 jam
T0,3 = α x tg
= 2 x 0,98
= 1,96jam
https://youtu.be/ETJG7oAtRfY?
si=J6JASEOXi2xUz_KA
Apakah ada yang ingin
ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai