HIDROSFER
OLEH :
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat serta salam semoga
selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Besar Nabi Muhammad SAW yang kita
“Tiada gading yang tak retak”. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
dosen dan teman-teman sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini. Akhirul kalam,
A. latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau
serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah
organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang
demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal
?Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber
polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan
ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan
manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar. Maka dari itu kelompok kami ingin
membahas upaya pencegahan pencemaran air melalui makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Apa itu hidrosfer?
Apa yang dimaksud dengan siklus hidrosfer ?
Bagaimana Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi ?
Bagaimana Potensi Air Permukaan dan Air Tanah?
Apa saja jenis-jenis Perairan di Muka Bumi?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah ingin mengetahui bagaimana Dinamika
Perubahan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphereyang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah
perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di
atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh
air. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu
siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Penguapan air yang terjadi di permukaan bumi terutama samudra dan laut disebabkan
oleh panas matahari. Uap air yang terbentuk akan bergerak naik ke udara yang segera diikuti
penurunan suhu. Setelah sampai pada ketinggian tertentu, uap air yang mengalami kondensasi
(pengembunan) dan berubahlah menjadi embun atau awan, dan akhirnya embun berubah menjadi
hujan atau salju.
c. Lapisan Peralihan
Lapisan peralihan terletak di antara lapisan kedap dan lapisan tak kedap. Lapisan ini
merupakan kombinasi dari dua lapisan tersebut. Keadaan air dan posisi tanah dalam lapisan tak
kedap dapat memengaruhi gerak aliran airnya. Jika lapisan yang kurang kedap terletak di atas
dan di bawah tubuh air, dapat dihasilkan suatu lapisan penyimpanan air yang disebut air tanah
tak bebas. Perbedaan tinggi suatu tempat dengan daerah tangkapan hujan sangat berperan dalam
timbulnya tekanan air tanah tak bebas. Sumur artesis muncul jika pengeboran dilakukan di
daerah yang lebih rendah daripada permukaan air tanah pada daerah tangkapan hujan. Bagi
daerah-daerah yang kering, beriklim arid (panas) dan semiarid (semipanas), air artesis
mempunyai arti yang sangat penting. Contoh daerah cekungan artesis di Australia Tenggara,
terletak di daerah aliran Sungai Darling dan Sungai Murray.
A. KESIMPULAN
Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphereyang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah
perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di
atmosfer.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA