Anda di halaman 1dari 10

SEDIMENTOLOGI

PROSES SEDIMENTASI
TUGAS I

Oleh :
AHMAD NASIRUL UMAM
26020214120020

Dosen Pengampu :
Ir. Sidhi Saputro, M.Phill
19531104 198803 1 001

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
DAFTAR ISI
i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3

1.2 Tujuan 3
BAB II ISI

2.1Pengertian Sedimentasi 3
2.2 Proses Sedimentasi

2.3 Macam-Macam Sedimentasi

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan

DAFTAR PUSTAKA 10

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang luas dengan
memiliki sekitar kurang lebih 17.000 buah pulau. Wilayah pesisir dan luas laut di
Indonesia mencakup sekitar 3,1 juta Km2 dan Zona Ekonomi Eksklusifnya yang
mencapai 5,8 juta Km2. Garis pantai di Indonesia memuat habitat yang sangat
bervariasi, yaitu sekitar 81.000 Km2 dan menduduki peringkat kedua setelah
Canada.
Wilayah pesisir merupakan wilayah interaksi antara lautan dengan daratan.
Wilayah pesisir di Indonesia ini sangat berpotensi sebagai modal dasar
pembangunan Indonesia kedepannya. Pemanfaatan dan pengelolaan wilayah
pesisir yang baik menjadikan wilayah pesisir sebagai salah satu komoditi
Indonesia atau devisa bagi Indonesia sendiri. Maka dari itu, dalam hal ini tentu
diperhatikan pula faktor faktor yang berdampak terhadap lingkungan pesisir,
seperti sedimentasi, kegiatan manusia, pencemaran di perairan laut, dan over
eksploitasi Sumber Daya Alam.
Salah satu faktor yang berdampak terhadap lingkungan pesisir adalah
sedimentasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi air,
angin, gelombang laut dan gletsyer. Proses sedimentasi ini sangat berpengaruh
terhadap daerah pesisir, oleh karenanya dibuatlah makalah Proses Sedimentasi ini,
untuk menunjang pembelajaran pada mata kuliah Sedimentologi Laut.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang proses-proses sedimentasi.
2. Untuk menunjang pembelajaran tentang proses sedimentasi.

BAB II ISI
2.1 Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi merupakan masuknya muatan sedimen ke dalam suatu
lingkungan perairan tertentu melalui media air dan diendapkan di dalam
lingkungan tersebut. Menurut Pipkin (1977) sedimen adalah material atau pecahan
dari batuan, mineral dan material organik yang dipindahkan dari berbagai sumber
air darat maupun laut dan didepositkan oleh udara, angin, es, dan air. Selain itu
ada juga yang dapat diendapkan dari material yang melayang dalam air (suspensi)
atau dalam bentuk kimia pada suatu tempat atau presipitasi kimia.Sedimentasi
berdasarkan ilmu geologi dan sratigrafi adalah proses-proses yang berperan atas
terbentuknya batuan sedimen. Selanjutnya disebutkan bahwa urutan proses
sedimentasi adalah meliputi proses pelapukan, perpindahan, deposisi atau
sedimentasi, serta lithifikasi atau pembatuan (Krumbein dan Sloss ,1971).
Sedimentasi yang terjadi di lingkungan pantai menjadi persoalan bila
terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat aktifitas manusia yang membutuhkan kondisi
perairan yang dalam seperti pelabuhan, dan alur-alur pelayaran, atau yang
membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti tempat wisata, ekosistem
terumbu karang atau padang lamun. Untuk daerah-daerah yang tidak terdapat
kepentingan seperti itu, sedimentasi memberikan keuntungan, karena sedimentasi
menghasilkan pertambahan lahan pesisir ke arah laut. Foster dan Meyer (1977)
berpendapat bahwa erosi sebagai penyebab timbulnya sedimentasi yang
disebabkan oleh air terutama meliputi proses pelepasan atau detachment,
penghanyutan atau transportation, dan pengendapan atau depotition dari partikelpartikel tanah yang terjadi akibat tumbukan air hujan dan aliran air.
2.2 Proses Sedimentasi
Proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Proses sedimentasi secara geologis
Sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanah yang berjalan
secara normal, artinya proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batas
4

batas yang diperkenankan atau dalam keseimbangan alam dari proses degradasi
dan agradasi pada perataan kulit bumi akibat pelapukan.
b. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentasi yang dipercepat merupakan proses terjadinya sedimentasi
yang menyimpang dari proses secara geologi dan berlangsung dalam waktu yang
cepat, bersifat merusak atau merugikan dan dapat mengganggu keseimbangan
alam atau kelestarian lingkungan hidup. Kejadian tersebut biasanya disebabkan
oleh kegiatan manusia dalam mengolah tanah. Cara mengolah tanah yang salah
dapat menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi yang tinggi.
Sedimentasi di suatu lingkungan pantai terjadi karena terdapat suplai
muatan sedimen yang tinggi di lingkungan pantai tersebut. Suplai muatan sedimen
yang sangat tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari
daratan yang dibawa ke laut melalui aliran sungai. Sedimentasi dalam skala yang
lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai.
Sedimentasi ini terjadi melalui proses pengendapan material yang
ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Proses
sedimentasi ini tidak terjadi secara langsung, adapula proses-prosesnya. Proses
sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, perpindahan, sedimentasi, serta
lithifikasi atau pembatuan.

Gambar 1 Proses Sedimentasi

a. Pelapukan
Pelapukan merupakan proses pemecahan atau penguraian struktur dan
tekstur batuan yang disebabkan oleh berbagai gejala alam, seperti perbedaan suhu
yang ekstrim, aliran air, pengaruh tumbuhan dan bakteri, maupun proses kimia.
Proses sedimentasi diawali dari proses pelapukan, dimana batuan atau tanah akan
terkikis menjadi butiran-butiran batuan yang kecil baik oleh gaya eksogen
maupun gaya endogen. Butiran-butiran batuan yang terkikis ini akan terbawa oleh
materi pengangkut seperti air, angin, maupun gletser.

Gambar 2 Pelapukan Batuan

b. Pengangkutan
Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang
memiliki peranan yang paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama
transportasi berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik material-material
sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness. Dengan adanya pemilahan dan
pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan memberi berbagai macam bentuk
dan sifat terhadap batuan sedimen. Air mengalir di permukaan tanah atau sungai
membawa batuan halus baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai
menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa mengangkat debu,
pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu, makin

besar pula daya angkutnya. pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh
tenaga air atau angin tadi membuat terjadinya sedimentasi.

Gambar 3 Pengangkutan oleh Media


c. Sedimentasi
Pengendapan terjadi bilamana arus atau gaya dari media pengangkut sudah
mulai menurun hingga berada di bawah titik daya angkutnya. Ini biasa terjadi
pada cekungan-cekungan, laut, muara sungai, dan lain-lain. Secara umum
lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu lingkungan
pengendapan darat, transisi dan lingkungan pengendapan laut.

Gambar 4 Pengendapan
d. Lithifikasi atau pembatuan
Jika pengendapan sudah semakin banyak, maka sedimen tersebut akan
terkena gaya berat atau gravitasi dari material-material sedimen sendiri, sehingga
volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi pori-pori akan bermigrasi ke

atas yang disebut kompaksi. Bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi
pengerasan terhadap material-material sedimen. Sehingga meningkat ke proses
pembatuan atau lithifikasi yang disertai dengan sementasi dimana materialmaterial semen terikat oleh unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori
antara butir sedimen.
2.3 Macam-Macam Sedimentasi
a. Sedimentasi oleh Air
Lumpur dan material lain hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan
diendapkan ke tempat yang lebih rendah. Tempat pengendapan itu adalah dataran
rendah, waduk, situ, danau, muara sungai, tepi pantai dan dasar laut. Lumpur dan
material lain hasil erosi air itu diendapkan di muara sungai atau di tepi pantai akan
membentuk bentang alam yaitu delta dan gosong pasir. Delta merupakan daratan
di muara sungai yang dibentuk oleh endapan sungai. Sedangkan gosong pasir
adalah gundukan pasir (dan tanah) di tepi pantai yang menyembul di permukaan
laut bila air laut sedang surut dan tenggelam kembali bila laut sedang pasang.
b. Sedimentasi oleh angin
Material hasil erosi yang diangkut oleh angin akan diendapkan dalam
beberapa ujud (kenampakan), yaitu: Tanah loss. Debu yang dibawa oleh angin
dari gurun pasir akan mengendap disekitar gurun dan membentuk tanah loss.
Tanah ini sangat subur dan baik untuk pertanian, bila cukup air. Bukit-bukit pasir
(Sand dunes), yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin.
c. Sedimentasi oleh gletser
Pada saat bongkah-bongkah es (gletser) meluncur, maka akan mengikis
tanah/batuan yang dilewatinya dan diendapkan di bagian bawah (lembah).
Endapan tersebut disebut morain.

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan
1. Sedimentasi adalah proses masuknya sedimen atau materi endapan ke dalam
suatu lingkungan perairan tertentu melalui media air yang kemudian lamakelamaan akan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Proses sedimentasi
ini meliputi proses pelapukan, perpindahan, sedimentasi, serta lithifikasi atau
pembatuan.
2. Proses pembelajaran sedimentologi laut tentang proses sedimentasi menjadi
semakin tertunjang dengan adanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Foster, G.R., dan L.D. Meyer. 1977. Soil Erosion and Sedimentation by Water An Overview. National Symposium on Soil Erosion and Sedimentation by
Water. ASAE Publication. Hal I-13.
Krumbrein, W.C. and Sloss, L.L. 1963. Statigraphy and Sedimentation. San
Fransisco : W.H. Freeman and Company.
Pipkin, B.W. 1977. Laboratory Exercise in Oceanography. San Fransisco : W.H.
Freeman and Company
www.softilmu.blogspot.co.id/2014/07/sedimentasi.html diakses pada 4 September
pukul 5.46 WIB.
www. zonangelmu.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sedimentasi-danmacamnya.html diakses pada 6 September 2014 pukul 4.35 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai