Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOGRAFI

TSUNAMI FLORES 1992

DISUSUN OLEH :
LALU RAFI ANAYA
KELAS : XI IPS 3
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. BENCANA................................................................................... 2
B. SEBAB – SEBAB BENCANA.................................................... 2
C. DAMAPAK YANG DIAKIBATKAN BENCANA.................... 2
D. CARA PENANGGULANGAN BENCANA............................... 2
E. USAHA PENCEGAHAN BENCANA........................................ 2

BAB 3 PENUTUP................................................................................ 3
A. KESIMPULAN............................................................................ 3
B. SARAN........................................................................................ 3

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 4


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia, yang memiliki pantai terpanjang di dunia dan
terletak di daerah berkerak-bumi yang labil, mempunyai
potensi besar terhadap kemungkinan terjadinya tsunami.
Potensi tersebut menjadi lebih besar lagi karena
sebagian besar pusat gempa-bumi tektonik, yang
menjadi penyebab utama terjadinya tsunami, terletak di
dasar lautan dan sambung-menyambung sepanjang
pantai mulai dari pantai barat Sumatera, pantai selatan
Jawa, pantai di pulau-pulau Nusa Tenggara, Maluku,
sampai Sulawesi Utara. Sejak tahun 1900 sudah tercatat
setidaknya sebanyak sepuluh kali tsunami yang terjadi di
pantai-pantai Indonesia, atau rata-rata satu kejadian
setiap sembilan tahun.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja kah faktor – faktor penyebab terjadinya


bencana alam tsunami?

2. Apa saja upaya yang dilakukan sebelum terjadinya


bencana alam tsunami?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan setelah terjadinya


pasca bencana alam tsunami ?

4. Apa yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi


bencana alam tsunami?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. BENCANA
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat
adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dan
dapat diak akibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung
berapi atau longsoran. Tsunami juga dapat terjadi jika
ada pergeseran vertikal pada pertemuan dua lempengan
bumi. Tanda-tanda akan datangnya Tsunami di daerah
pinggir pantai, antara lain air laut yang surut secara tiba-
tiba, aroma garam yang sangat menyengat, serta dari
kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh
yang keras.

Seperti yang terjadi di Flores tahun 1992. Tsunami


Flores yang terjadi pada tahun 1992 bertenaga
magnitudo 7,8 di pantai Flores, Indonesia terjadi pada 12
Desember 1992 pada pukul 13:29 WITA.
B. SEBAB – SEBAB BENCANA
Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang
dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran
lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya
meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan
sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan
ketinggian gelombang hingga 30 meter.

Tsunami yang terjadi di Flores 1992 disebabkan adanya


gempa berkekuatan M 7,5 yang berpusat di kedalaman
laut, 35 kilometer (km) arah barat laut Kota Maumere.
Gempa itu lalu memicu longsor bawah laut yang
membuat tsunami Flores mematikan. Kombinasi gempa
dan longsor itu membangkitkan tsunami dahsyat.
C.DAMPAK YANG DIAKIBATKAN BENCANA
Bencana alam tsunami sama dengan bencana alam
lainnya. Bencana tsunami juga menimbulkan banyak
dampak atau kerugian. Berikut beberapa dampak
tsunami:

1. Terjadi kerusakan kerusakan prasarana dan sarana


sehingga menyebabkan berbagai aktivitas terganggu.
2. Lahan pertanian dan perkebunan rusak. Aliran air
akibat tsunami di daratan juga dapat mengikis top soil
lahan pertanian maupun perkebunan sehingga lahan
akan tergradasi.
3. Dampak terhadap perekonomian, bencana alam
tsunami dapat memengaruhi harga komoditas pangan
dan energi yang tentunya akan memicu terjadinya
inflasi.

Selain menyebabkan kehancuran infrastruktur,


bencana tsunami yang terjadi di Flores 1992 juga
merenggut ribuan jiwa.Diberitakan lebih dari 1.300
orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang dan
ribuan bangunan rusak baik itu karena terjangan
ombak atau terkena reruntuhan gedung.
D. CARA PENANGGULANGAN BENCANA
Mengingat tsunami menjalar secara frontal dengan
arah tegak lurus terhadap bidang subduksi,
sedangkan secara garis besar zona subduksi di
Indonesia telah diketahui posisinya, maka secara garis
besar pula teluk-teluk dan pelabuhan-pelabuhan yang
potensial terhadap bahaya tsunami (yaitu yang
menghadap langsung ke zona subduksi) dapat
tetapkan, dan trayek penjalaran tsunami ke teluk-teluk
atau pelabuhan-pelabuhan tersebut dapat
diperkirakan.

Berdasarkan pemahaman atas mekanisme terjadinya


tsunami, karakteristik gelombang tsunami,
inventarisasi dan identifikasi kerusakan struktur
bangunan akibat tsunami, dan beberapa pengalaman
berharga yang diperoleh dari

Dalam kejadian tsunami Flores 1992 lembaga


berupaya menciptakan kesadaran terkait risiko
tsunami dan latihan evakuasi. Upaya mitigasi dan
kesiapsiagaan yang rutin di tingkat komunitas masih
menjadi pekerjaan rumah para pemegang mandat
pengurangan risiko tsunami, terutama Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). bencana
tsunami di masa lalu.
E. USAHA PENCEGAHAN BENCANA
Bencana alam tsunami memang tidak bisa di hindari,
akan tetapi mencegah untuk mengurangi dahsyatnya
gelombang tsunami dapt dilakukan dengan beberapa
cara sebagai berikut.
 Melestarikan hutan mangrove. Hutan mangrove
mempunyai tajuk yang rata dan rapat memiliki sistem
perakaran yang kuat dan istimewa dan selalu berdaun
lebat sepanjang waktu. Dengan kondisi seperti itu
hutan mangrove dapat berfungsi ideal sebagai perisai
alami pelindung pantai dari ancaman gelombang
tsunami angin kencang maupun erosi
 Pembuatan pemecah gelombang atau overtopping
seawal . Salah satu metode untuk melindungi suatu
daerah tepi pantai dari gelombang tsunami adalah
dengan membuat pemecah gelombang di laut. Cara
ini memang cukup mahal namun pada kondisi tertentu
cukup efektif untuk mengurangi atau bahkan
mencegah bencana yang diakibatkan oleh gelombang
tsunami.

Seperti yang terjadi di Flores 1992 Di pusat Kota


Maumere (Ibu Kota Kabupaten Sikka), ada upaya
memelihara memori sosial terkait tsunami dengan
Taman Monumen Tsunami. Monumen ini ditujukan
untuk merawat ingatan bersama soal tsunami.
BAB 3
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Sebagian besar pusat gempa bumi tektonik di
Indonesia terletak di dasar laut dan menjadi penyebab
utama terjadinya tsunami. Teluk-teluk, pelabuhan -
pelabuhan, dan muara - muara sungai di sepanjang
Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, pantai di
pulau pulau Nusa Tenggara, Maluku, sampai Sulawesi
Utara, perlu diwaspadai terhadap bencana tsunami,
dan diupayakan metode penanggulangannya.

12 Desember 1992, peristiwa memilukan itu menimpa


Flores dan memakan korban jiwa yang cukup banyak.
Dari berbagai sumber, gempa bumi Flores Desember
1992 ialah gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala
Richter di lepas pantai Flores, Indonesia.
B. SARAN
Untuk Upaya mitigasi adanya pemetaan kawasan rawan
tsunami dengan skala yang cukup memadai, pembuatan
Green belt di kawasan pantai, penataan tata ruang,
pembuatan jalur dan tempat evakuasi sampai dengan
sistem peringatan dini bencana tsunami.
DAFTAR PUSTAKA
https://theconversation.com/30-tahun-lalu-gempa-dan-tsunami-
merusak-flores-apakah-mitigasi-risiko-di-sana-kini-lebih-baik-
196288
https://elshinta.com/news/287476/2022/12/12/12-desember-
1992-tsunami-36-meter-landa-pulau-flores-2100-jiwa-tewas
https://tirto.id/sejarah-gempa-dan-tsunami-flores-1992-gerak-
sesar-di-sarang-lindu-dbFi

Anda mungkin juga menyukai