NIM : 1901063
Sedimentasi yang terjadi di lingkungan pantai menjadi persoalan bila terjadi di lokasi-lokasi
yang terdapat aktifitas manusia yang membutuhkan kondisi perairan yang dalam seperti pelabuhan,
dan alur-alur pelayaran, atau yang membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti tempat wisata,
ekosistem terumbu karang atau padang lamun. Untuk daerah-daerah yang tidak terdapat kepentingan
seperti itu, sedimentasi memberikan keuntungan, karena sedimentasi menghasilkan pertambahan
lahan pesisir ke arah laut.Foster dan Meyer (1977) berpendapat bahwa erosi sebagai penyebab
timbulnya sedimentasi yang disebabkan oleh air terutama meliputi proses pelepasan atau detachment,
penghanyutan atau transportation, dan pengendapan atau depotition daripartikel-partikel tanah yang
terjadi akibat tumbukan air hujan dan aliran air.
Proses Sedimentasi
Sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanah yang berjalan secaranormal,
artinya proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batas-batas yang diperkenankan atau
dalam keseimbangan alam dari proses degradasi dan agradasi pada perataan kulit bumi akibat
pelapukan.
Sedimentasi di suatu lingkungan pantai terjadi karena terdapat suplai muatan sedimen yang
tinggi di lingkungan pantai tersebut. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang menyebabkan
sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke laut melalui aliran sungai.
Sedimentasi dalam skala yang lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai.
Sedimentasi ini terjadi melalui proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Proses sedimentasi ini tidak terjadi secara langsung, adapula
proses-prosesnya. Proses sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, perpindahan, sedimentasi, serta
lithifikasi atau pembatuan.
Pelapukan merupakan proses pemecahan atau penguraian struktur dan tekstur batuan yang
disebabkan oleh berbagai gejala alam, seperti perbedaan suhu yang ekstrim, aliran air, pengaruh
tumbuhan dan bakteri, maupun proses kimia. Proses sedimentasi diawali dari proses pelapukan,
dimana batuan atau tanah akan terkikis menjadi butiran-butiran batuan yang kecil baik oleh gaya
eksogen maupun gaya endogen. Butiran-butiran batuan yang terkikis ini akan terbawa oleh materi
pengangkut seperti air, angin, maupun gletser.
b. Pengangkutan
Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki peranan yang
paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi berlangsung, terjadi perubahan
terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness. Dengan adanya
pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan memberi berbagai macam bentuk dan
sifat terhadap batuan sedimen.Air mengalir di permukaan tanah atau sungai membawa batuan halus
baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan
angin juga bisa mengangkat debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat
hembusan itu, makin besar pula daya angkutnya. pengendapan material batuan yang telah diangkut
oleh tenaga air atau angin tadi membuat terjadinya sedimentasi.
Pengendapan terjadi bilamana arus atau gaya dari media pengangkut sudah mulai menurun
hingga berada di bawah titik daya angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara
sungai, dan lain-lain. Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu
lingkungan pengendapan darat, transisi dan lingkungan pengendapan laut.
Gambar 4 pengendapan
Jika pengendapan sudah semakin banyak, maka sedimen tersebut akan terkena gaya berat atau
gravitasi dari material-material sedimen sendiri, sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang
mengisi pori-pori akan bermigrasi ke atas yang disebut kompaksi. Bila kompaksi meningkat terus
menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material sedimen. Sehingga meningkat ke proses
pembatuan atau lithifikasi yang disertai dengan sementasi dimana material-material semen terikat oleh
unsur-unsur atau mineral yang mengisi pori-pori antara butir sedimen.
Macam-Macam Sedimentasi
Lumpur dan material lain hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapkan ke tempat
yang lebih rendah. Tempat pengendapan itu adalah dataran rendah, waduk, situ, danau, muara sungai,
tepi pantai dan dasar laut. Lumpur dan material lain hasil erosi air itu diendapkan di muara sungai
atau di tepi pantai akan membentuk bentang alam yaitu deltadan gosong pasir.Delta merupakan
daratan di muara sungai yang dibentuk oleh endapan sungai. Sedangkan gosong pasir adalah
gundukan pasir (dan tanah) di tepi pantai yang menyembul di permukaan laut bila air laut sedang
surut dan tenggelam kembali bila laut sedang pasang.
b. Sedimentasi oleh angin
Material hasil erosi yang diangkut oleh angin akan diendapkan dalam beberapa ujud
(kenampakan), yaitu: Tanah loss. Debu yang dibawa oleh angin dari gurun pasir akan mengendap
disekitar gurun dan membentuk tanah loss. Tanah ini sangat subur dan baik untuk pertanian, bila
cukup air. Bukit-bukit pasir (Sand dunes), yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin.
Pada saat bongkah-bongkah es (gletser) meluncur, maka akan mengikis tanah/batuan yang
dilewatinya dan diendapkan di bagian bawah (lembah). Endapan tersebut disebut morain.