Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9

NAMA

WELLA APRILLIA 1901063

REIFAN TALLAMA 1901096

RIFALDI 1901105

STT MIGAS BALIKPAPAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subahanahu wata’ala,


karna berkat rahmat-Nya kami dari kelompok 9 bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Daftara Pustaka dan Kutipan. Makala ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkat ilmu
pengetahuan bagi kita semau. Amin.

Balikpapan, 26 Maret 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Manfaat

BAB 2. PEMBAHASAN KUTIPAN


2.1 Pengertian Kutipan
2.2 Cara Menulis Kutipan
2.4 Macam-macam Kutipan
2.5 Fungsi Kutipan
2.6 Tujuan Kutipan

BAB 3. PEMBAHSAN DAFTAR PUSTAKA


3.1 Pengertian Daftar Pustaka
3.2 Fungsi Daftar Pustaka
3.3 Unsur-unsur Daftar Pustaka
3.4 Jenis-jenis Daftar Pustaka
3.5 Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik,
hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur
yang terkait ini memgang peran penting dalam menjaga keutuhan Bahasa Indonesia itu
sendiri.
Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika mulai belajar pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebegai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya
di berikan guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada
tahap ini, mungkin kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar
betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.
Dalam menysun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu suber/bahan
karya ilmiah itu didapat. Berbagi banayak sumber dalam menyusun karangan ilmiah, selalu
ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, menggunakan daftar pustaka dan
catatan kaki.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yang
harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan oleh
sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penyusun pada kesempatan kali ini akan
menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki, dimana terdapat
membuat/mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar. Karena
pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah Bahasa Indonesi.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa pengertian daftar pustaka?
 Bagaimana cara penyusunan daftar pustaka?
 Bagaimana cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber?
 Apa yang di maksut dengan mengutip dan fungsinya?
 Jelaskan macam-macam kutipan?
 Bagaimana cara menempatkan sumber kutipan?
1.3. Tujuan Makalah
 Untuk mengetahui pengertian daftar pustaka.
 Untuk mengetahui cara penyusunan daftar pustaka dengan benar.
 Untuk mengetahu cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.
 Untuk memahami pengertian kutipan dan fungsinya.
 Untuk mengetahui macam-macam kutipan.
 Untuk mengetahui cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan.
 Untuk mengetahui cara mengutip tulisan yang bener dari berbagai sumber.
 Untuk mengetahui pengertian daftar pustaka.
 Untuk mengetahui cara penyusunan daftar pustaka dengan benar.
 Untuk mengetahu cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.

1.4 Manfaat
Agar para pembaca makalah ini dapat menegetahui cara mengutip dan menulis daftar
pustaka dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan.
BAB 2
PEMBAHASAN KUTIPAN

2.1 Pengertian Kutipan


Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya.
Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Kutipan dapat disimpulkan juga sebagai salinan kalimat, paragraph, atau pendapat
dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat
dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau
yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambul karangan
karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat
sendiri. Yang perlu dihindari ialah kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam
tulisan anda. Naamun, namanya mengutip, jangan sekalia-kali melakukan kesalahan ketika
mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat
memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda’sic’,
yakni singkatan dari sicut(latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau,
sesuai petunjuk dari Depdiknas-Pusat Bahasa seperti termuat dalam Buku Pedoman Umum
EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.

2.2 Cara Menulis Kutipan


Ketika menulis karya ilmiah, seringkali kita mengutip pendapat orang dari satu atau
beberapa sumber. Oleh karena kita mengutip pendapat orang lain, kita harus menulis rujukan
yang berisi informasi tentang dari mana pendapat itu kita kutip.
Bagaimanakah cara menulis rujukan?
1.    Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada awal kalimat, nama penulis
ditulis lengkap, diikuti tahun terbit dan nomor halaman dalam tanda kurung.

2.    Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada bagian akhir kutipan, perhatikan
contoh berikut.
·         Merajuk dilakukan dengan menggunakan nama akhir pengarang dan tahun di antara tanda
kurung. Contohnya , (Ahmadi 1986).
·         Jika ada dua penulis, disebutkan nama akhir kedua penulis tersebut dalam rujukan.
Contohnya , (Ahmadi dan Hasan, 1988).
·         Jika penulis lebih dari dua orang, perujukan dilakukan dengan menulis nama awal penulis
pertama diikuti dengan dkk. Contohnya (Ahmadi, dkk., 1986).
·         Jika nama penulis tidak disebutkan, maka yang dicantumkan adalah nama penerbitnya atua
nama dokumen,Koran, atua majalah yang diterbitkan.
Contohnya, (Balai Pustaka, 1987).
·         Untuk karya terjemahan, nama penulis aslinya disebutkan dalam rujukan.
Contohnya, (Carnegie, 1981).
·         Rujukan dari dua sumber berbeda atau lebih, yang ditulis oleh penulis yang berbeda,
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Contohnya, (Ahmadi, 1986; Hasan, 1988).

2.3         Macam-macam Kutipan


Sering kali kita mengutip pendapat orang dari satu atau beberapa sumber ketika
menulis karya ilmiah. Kutipan itu bisa berupa kutipan langsung, artinya pendapat itu dikutip
apa adanya, tanpa diubah, dapat jugak berupa kutipan tidak langsung, artinya kutipan
dikemukan dengan bahasa penulis sendiri.
a.    Kutipan Langsung
·         Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, dan nama penulis disebutkan pada bagian awal
kalimat, maka nama penulis di tulis lengkap diikuti tahun terbit dan nomor halaman dalam
tanda kurung, sedangkan kutipan langsung ditulis di antara tanda kutip (“…..”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama.
Contoh:
Alfred Adler (1986:7) menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-kawannyalah
yang memiliki terbesar dalam hidup dan memberi luka kepada orang lain.”
·         Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis ditulis di bagian akhir kutipan,
maka kutipan langsung ditulis dalam tanda petik dua (“….”) dan nama akhir penulis ditulis,
diikuti tahun terbit, tanda titik dua, dan nomor halaman dalam tanda kurung.
Contoh:
Seorang psikolog terkenal dari Vienna menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada
kawan-kawannyalah yang memiliki kesulitan terbesar dalam hidup dan memberi luka kepada
orang lain.” (Adler, 1986:7).
·         Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis terpisah dari teks
yang mendahului, ditulis menjorok ke depan 1,2 cm dari magin kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal.
Contoh:
Untuk memberikan semangat kepada para akryawannya karena tekanan berbagai kesibukan,
sebuah toserba di New York City menyajikan iklan-iklannya berupa filsafat berhsahaja
berikut.
Contoh:
Nilai sebuah senyuman:
Dia tidak meminta bayaran, namaun menciptakan banyak.
Dia memperkaya mereka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang
memberinya.
Dia menciptakan kebahagiaan di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis, dan merupakan
tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa letih, sinara terang untuk rasa putsu asa, sinar mentari bagi
kesedihan, dan penangkal alam bagi kesulitan, (dalam Carnegie, 1981:69).

b.    Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis,
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis dari sumber yang dikutip
dapat ditulis di awal kutipan dengan disertai tahun terbit dan nomor halaman dalam kurung
atau nama penulis ditulus di akhir kutipan diikuti tahun dan nomor halaman yang semuanya
dalam kurung.
Contoh:
Dale Carnegie (1981:61) menyatakan bahwa kesungguhan menaruh minat pada orang lain
adalah kunci sukses untuk mengembangkan persahabatan, disukai orang lain, dan menolong
orang lain dan diri sendiri.
Atau
Kesungguhan menaruh minat pada orang lain adalah kunci sukses untuk mengembangkan
persahabatan, disukai orang lain, dan menolong orang lain dan diri sendiri (Carnegie,
1981:61).

2.4 Fungsi Kutipan


Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

2.5 Tujuan Kutipan


Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi
selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah
dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a.    Landasan teori
b.    Penguat pendapat penulis
c.    Penjelasan suatu uraian
d.    Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2.    Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3.    Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4.    Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5.    Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6.    Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
BAB 3
PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA

3.1 Pengertian Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang di tempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang digarap.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber
aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan
dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan macam-
macam referensi itu.
3.2 Fungsi Daftar Pustaka
Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain :
1.    Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga
ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
2.    Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang di kutip, dapat
membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
3.    Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita
dalam penulisan karya tulis yang telah dibuat.
4.    Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dibuat.
3.3 Unsur-unsur Daftar pustaka
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka diantaranya:
nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu
ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau
penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua
buku memiliki unsur-unsur ini.

1.    Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.


2.    Judul buku, termasuk judul tambahannya.
3.    Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.
4.    Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun.
3.4 Jenis-jenis Daftar Pustaka
a. Kelompok Textbook
·         Penulis Perorangan.
·         Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
·         Buku yang di tulis / dibuat oleh lembaga.
·         Buku terjemahan.
b. Kelompok Jurnal
·         Artikel yang disusun oleh penulis.
·         Artikel yang disusun oleh lembaga.
·         Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / symposium.
c. Kelompok disertai / tesis
d. Kelompok makalah / informasi dari internet.
3.5 Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar
Daftar pustaka ditulis dengan aturan berbeda, tergantung pada sumber yang diambil.
Menulis dafar pustaka yang berasal dari majalah berbeda dengan jurnal, surat kabar, buku,
makalah, atau Koran. Perhatikan contoh cara penulisan berikut.
1.    Sumber dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik. Judul buku
digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring , dengan huruf besar pada awal setiap kata,
kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua.
Contoh:
Tarigan, Henry Guntur.1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
2.    Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya da satu editor. Jika
editornya lebih dari satu, diantara nama pengarang dan tahun penerbitan diberi tulisan (Eds).
Contoh:
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang: HISKI Komisariat
Malang dan YA3.
3.    Sumber dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan dan diikuti tahun penerbitan. Judul artikel ditulis
dengan huruf tegak diantara tanda petik dua (“….”), sedangkan yang dicetak miring adalah
judul buku. Dilanjutkan dengan nama editor tanpa dibalik dengan diberi keterangan (Ed.) bila
hanya ada satu editor (Eds.) bila editornya lebih dari satu. Judul buku kumpulan artikel ditulis
dengan huruf capital di awal dan digarisbawahi atau dicetak miring, dan nomor halaman
ditulis dalam kurung. Penulisan daftar pustaka dari sumber artikel dalam kumpulan artikel
yang ada editornya diakhiri dengan kota peberbitan dan penerbit.
Contoh:
Adams, MJ., dan Collins, A. 1985. “ A schema-thoretic View of Reading”. Dalam Singer, H.
and Ruddell, R.B (Eds), The oretical Models and Processes of Reading ( hlm. 400-425).
Newark: Internasional Reading Association.
4.    Sumber dari Artikel dalam Jurnal
Judul jurnal diapit oleh tanda petik dua (“….”). Nama jurnal (majlah ilmiah) dicetak miring
dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian
akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari
artikel tersebut.
Contoh:
Answas, O.M. 2003. “Model Inovasi Learning dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
Jurnal Teknologi. 12(VII); 28-63.
Apabila tidak ada nama penulis, daftar pustaka dimulai dengan nama surat kabar, tanggal,
bulan, dan tahun, judul artikel, dan halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 Desember 2004. “Pengambil Dana Korupsi Bertambah”, hlm 3.
5.    Sumber dari Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
Penulis daftar pustaka yang diambil dari artikel dalam majalah atau surat kabar dimulai
dengan menulskan nama pengarang diakhiri tanda titik. Kemudian, dilanjutkan dengan
tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Selanjutnya, judul artikel ditulis dengan huruf kecil
kecuali ada awal kata selain konjungsi, diikuti dengan nama surat kabar atau majalah dengan
diberi garis bawah atau dicetak mirng dan diakhiri dangan halaman.
Contoh:
Hearty, T.1998, April. “Lady Di, Sastra dan Media”. Horison, hlm. 4.
6.    Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintahan yang Diterbitkan suatu Penerbit, tanpa Pengarang
dan tanpa Lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikian Nasional.
Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
7.    Sumber dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaganya.
Contoh:
Deartemen Pendidikan Nasional. 2000. Keterbacaan Kalimat Bahasa Indonesia dalam Buku
Pelajaran SLTP. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
8.    Sumber Berupa Karya Terjemahan
Penulisan daftar pustaka dari karya terjemahan dimulai dengan menuliskan nama pengarang
asli dan dibalik serta diikuti dengan tahun terbit buku asli. Apabila tidak tercantum tahun
penerbitan buku asli maka ditulis tanpa tahun. Selanjutnya, penulisan daftar pustaka
dilakukan dengan menuliskan judul terjemahannya, dan nma penerjemahnya tanpa di balik
dan tahun berapa diterbitkan karya terjemahan tersebut, diikuti nama kota dan nama penerbit
kemudian ditutup dengan tanda titik.
Contoh:
Deporter, B., dan Harnacki, M. 192. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman. 2001. Bandung: Kaifa.
9.    Sumber dari Makala dalam Seminar/Penataran
Contoh:
Dimyati.2000. “Otonomi Pendidikan Pada lembaga Sekolah dalam Masyarakat Indonesia
Transisional” dalam Seminar Nasioanal tentang Sekolah sebagai Basis Pendidikan yang
diselenggarakan Forum Komunikasi Mahasiswa Program Pasca Saejana UM 10 Juni 2000.
10. Rujukan dari Internet berupa Karya Individu
Penulisan dimulai dari nama pengarang dibalik, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
dicetak miring dan diberi keterangan (Online), dan diakhiri dengan sumber rujukan serta
waktu pengaksesan.
Contoh:
Purbo.OW. 2001. Masyarakat Pengguna Internet di Indonesia, (Online),
(Hhttp://www.geocities.com/inrecent/project.html, diakses 4 november 2002).
11. Rujukan daei Internet berupa Artikel
Penulisan dimulai dengan nama pengarang dibalik, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
artikel dicetak miring, dan diberi keterangan (Online), volume dan nomor, serta diakhiri
dengan sumber rujukan serta waktu pengaksesan.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), jilid 5, No. 4, (http: //www.malang.ac.id, diakses 20 januari 2000).
BAB 4
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:

1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung

Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat
melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru
nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku
diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik
dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di
antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal,
diantaranya :

1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.


2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanti, Endah Tri., dkk. 2002. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Bumi Akasara.
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/kutipan.html
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-cara-dalam-menga
http://yudhislibra911.blogspot.com/2011/04/kutipan-dan-daftar-pustaka.
http://andri-wawan.blogspot.com/2014/11/kutipan-daftar-pustaka.html

Anda mungkin juga menyukai