Segala puji kehadirat Allah Swt. yang tidak pernah tidur dan selalu dekat dengan
hamba-Nya. Syukur senantiasa terucapkan atas segala nikmat dan rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan berupa makalah yang bertajuk
”Kutipan, Catatan Kecil, Rujukan dan Daftar Pustaka”. Kami berharap gagasan
tertulis ini dapat memberikan manfaat terutama bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang Ilmu. Akhir kata, kami sangat mengharapkan berbagai
saran dan masukan yang dapat membangun demi tercapainya kesempurnaan
makalah ini karena tiada hal yang sempurna di dunia ini, melainkan hanya
kebesaran Allah.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
yakni :
1. Apa itu kutipan, catatan kecil, rujukan dan daftar pustaka?
2. Apa saja jenis dari kutipan, catatan kecil, rujukan dan daftar pustaka?
Berikut contohnya!
3. Bagaimana tata cara penulisan kutipan, catatan kecil, rujukan dan daftar
pustaka yang baik dan benar?
4. Bagaimana perbandingan kutipan, catatan kecil, rujukan dan daftar pustaka
antara empat jenis buku yang berbeda ?
C. TUJUAN
b. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, Catatan Kecil, rujukan dan
Daftar Pustaka dari 4 buku yang berbeda.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan
kutipan, Catatan Kecil, rujukan dan daftar pustaka dengan baik dan benar, guna
sebagai penunjang pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kutipan
B. Catatan Kaki
C. Daftar Pustaka
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. KUTIPAN
1. Definisi Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-
majalah.[[1]] Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal
melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya
ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap
penulis karya ilmiah tanpa kecuali.[[3]]
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan
bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian Catatan Kecil. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan
yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.[[7]]
Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda
kurung segi empat [. . .] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis,
dan tidak ada dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu
misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari saya, Penulis].
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan
ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula
halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Contoh
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami
selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic! ]
sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin
masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata
Mallinckrodt: “… in primitieve streken is werkzaamheid van het hoofd met
betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de rechspraak, op
bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die het
magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.”[[10]]
4. Cara Mengutip
Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengutip, yaitu:
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh
ada perubahan. Jika ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda (sic!),
yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung
jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi
huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut,
misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dan lain-
lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Tatacara penulisan kutipan:
1) Yang tidak lebih dari empat baris:
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan dua spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip
d) Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama
singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
kutipan itu diambil.
Perhatikan contoh penggunaan Catatan Kecil yang digunakan pada buku Filsafat
Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula
nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada Catatan Kecil.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam
makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh
umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas
maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik
pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu
makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah
sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak
masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja
dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas
Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak
mengajarkan keserakahan?2)
...............................................................
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan Kecil untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul
buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring),
nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua),
nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan
diakhiri dengan titik).
.........................................................
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan Kecil di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber
nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
1. Catatan Kecil harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat
belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan Kecil diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor Catatan Kecil diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika Catatan Kecilnya lebih dari satu baris maka baris kedua dan
selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika Catatan Kecilnya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan
dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir Catatan Kecil tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian
bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong Catatan Kecil.
9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor
2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang
keterangan Catatan Kecil.
10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan
keteranganop.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit.
12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu,
penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
Daftar Rujukan atau bibliografi adalah semua sumber yang menjadi rujukan
seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber
tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim.
a.baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3–5 ketukan ke dalam,
d.diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (bergantung pada
gaya selingkung bidang).
a.Buku/Literatur
Letheridge dan Cannon, C.R. (Eds). 1980. Billingual Education: Teaching English
as a Second Language. NY: Preager.
Kompas. 1991. Mandor Pasar Tewas Ditikam Anak Buahnya. 21 Juni. hlm. 7.
h.Terjemahan
Ary, D., L.C. Jacobs, dan A. Rajavieh. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terj. Furchan. 1982. Surabaya : Usaha Nasional
Ismail, Taufik. 2009. Tentang Cerita Anak-Anak dan Karya Sastra Sebagai Bahan
Ajar di Sekolah (SD-SLP-SLA): Sebuah Pembicaraan Pendahuluan. (Online),
(http://www.scribd.com/doc/3017886/tentangcerita-anak, diakses 29
November 2016).
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam
buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama
setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama
depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama
selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah
penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga
tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan
tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua
orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau
cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung
tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan
setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat;
yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua :
) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut
dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam
penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan
penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis
berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan
Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan
urutan nama-namanya.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selain itu, pada penulisan Catatan Kecil tidak hanya digunakan untuk menjelaskan
sumber dari kutipan yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan
terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu pula dengan daftar pustaka tidak harus
dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per bab dibagian
akhirnya.
4.2 Saran
Fatma Wahyu Ningsih (2013). Makalah Bahasa Indonesia Cara Mengutip. From
http://fatmawahyuningsih.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-cara-
mengutip.html, 8 Oktober 2016
Zulfindra (2014). Tugas 3 Makalah Kutipan Catatan Kecil dan Daftar Pustaka.
From https://zulfinjuliant.wordpress.com/2014/01/21/tugas-3-makalah-kutipan-
catatan-kaki-dan-daftar-pustaka/, 8 Oktober 2016