Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA

INDONESIA TENTANG

PENULISAN REFERENSIAL (KUTIPAN, CATATAN


KAKI,DAN DAFTAR PUSTAKA)

OLEH :

1. M.ZAKY FIRMANSYAH (2220104030)


2. LUGIANSYAH NUARY (2220104041)
3. NABILA YAURANI LINTANG (2220104077)
4. RARA GUSTALIA (2220104090)
5. RATU DELYA ANANTA (2220104097)

DOSEN PEMBIMBING:
MITRA ERCHANDRA,M,Pd

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

UIN RADEN FATAH


PALEMBANG
KATA PENGANTAR

 
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT karena berkat kasih dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia yang bertemakan “kutipan, catatan kaki dan
daftar pustaka” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengertian dan penggunaan kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka pada sebuah buku. Adapun penjelasan-penjelasan  pada makalah ini kami
ambil dari beberapa sumber buku dan website.

Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini.
Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, November 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal
tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang
terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan  bahasa indonesia itu
sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki dan daftar
pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan
ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami  rasa penting untuk
mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca  agar memperhatikan sebuah aturan dan
kaidah penulisan yang benar.

Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus  mencari beberapa sumber untuk
melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam
sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui
terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum
memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka  bahkan
mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam
kesempatan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang  baik dan  benar.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, cara penggunaan dan contoh kutipan
serta cara penulisannya ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, cara penggunaan dan contoh catatan
kaki serta cara penulisannya?
3.      Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, cara penggunaan dan contoh daftar
pustaka serta cara penulisannya ?
 

1.3.  Tujuan

1.      Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka yang baik dan benar.
2.      Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dari
sumber yang berbeda.
3.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang
pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Referensi

Referensi adalah suatu informasi yang bisa kita jadikan sebagai rujukan atau sumber acuan
untuk mempertegas suatu pernyataan yang disampaikan. Ada juga yang mengatakan bahwa
referensi adalah sesuatu yang digunakan oleh pemberi informasi untuk mendukung atau
memperkuat pernyataannya.

Secara etimologi, kata “referensi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “refer to” yang artinya
“mengacu pada” atau “merujuk pada” sesuatu atau pernyataan seseorang. Sehingga, kata
referensi dapat diartikan sebagai sebuah rujukan yang menggambarkan informasi dari sumber
terkait.

Untuk cara penulisan referensi dari jurnal baik nasional maupun internasional, seperti ini
susunannya:

Nama penulis, ditulis nama belakang dahulu, dan nama depan yang dipisahkan dengan koma.

1. Tahun terbit jurnal


2. Judul jurnal
3. Nama penerbit
4. Informasi volume atau edisi jurnal
5. Link url jika menggunakan jurnal online
6. Tanggal akses jurnal

Ada 2 jenis format yang bisa kamu gunakan untuk menulis referensi dari jurnal :

1. Cara Penulisan Referensi Dari Jurnal APA style


Jurnal yang menggunakan APA style diterbitkan oleh American Psychological Association,
yang biasanya orang gunakan dalam:

1) Psikologi
2) Cognitive science seperti filsafat, Ilmu saraf, linguistik, antropologi, Artificial
Intelligence atau kecerdasan buatan.
3) Social Sciences yang meliputi Akuntansi, ekonomi, geografi, jumum, pendidikan,
Spolitik, sejarah, sosiologi.
Untuk penulisankan referensi dari jurnal dengan format APA style adalah sebagai berikut:

Nama Akhir Pengarang, Nama depan. (Tahun Penerbitan). Judul Artikel. Nama Jurnal,
Volume, halaman. Contoh:

Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as predictors of
parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285.

2.  Cara Penulisan Referensi Dari Jurnal Dengan MLA style


Cara menulis referensi dari jurnal dengan format MLA style lebih sederhana kalau kita
bandingkan dengan yang pertama. Jurnal gaya MLA biasa orang gunakan dalam bidang:
1) Seni

2) Bahasa dan sastra


3) Humanities : bidang agama, pancasila dan kewiraan (kewarganegaraan), ilmu
sosial dasar, ilmu alamiah dasar dan ilmu budaya dasar.

Cara penulisan referensi jurnal dengan gaya MLA adalah dengan format sebagai berikut:

Nama Akhir, Nama Awal. “Judul Artikel.” Nama Jurnal Volume.edisi (Tahun
Publikasi):Media. Contoh:
Smith, John. “Studies in pop rocks and Coke.” Weird Science 12 (2009): 78-93. Print.

B. Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki adalah informasi yang dicantumkan di bagian bawah pada suatu tulisan.
Informasi tersebut memuat sumber referensi yang diambil ide dan substansinya oleh penulis
untuk kemudian ditulis kembali dalam fokus tulisan.

Di lain sisi, catatan kaki yang juga disebut footnote ini juga merujuk pada keterangan naratif
dari referensi utama dalam fokus tulisan. Sering ditemukan di berbagai platform tulisan seperti
angka dan huruf sebagai representasi simbolik dari sumber referensi.

Menurut Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul "Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa"
menjelaskan jika catatan kaki merupakan keterangan substansial atas teks/naskah/tulisan yang
dicantumkan di kaki halaman tulisan bersangkutan.

Urgensitas dalam menuliskan catatan kaki dapat ditilik dari segi manfaatnya, seperti sebagai
instrumen validitas sumber referensi, medium untuk memberikan keterangan informatif, hingga
amplifikasi pembahasan dalam tulisan.

Adapun beberapa unsur fundamental dalam catatan kaki yang kamu harus tahu, yaitu:

1) Pengarang, yaitu seseorang yang menuliskan sebuah tulisan dan kemudian dikutip oleh
orang lain. Perlu diketahui bahwa nama pengarang yang ditulis dalam catatan kaki
hanya nama lengkap tanpa tambahan gelar
2) Judul, yaitu sumber dari referensi harus ditulis dengan judul yang lengkap pada catatan
kaki
3) Data Publikasi, ini merujuk pada tahun rilis dari sumber referensi tersebut yang harus
ditulis secara detail pada catatan kaki
4) Nomor Halaman, berarti menuliskan bukti nomor halaman yang dirujuk oleh penulis
dari sumber referensi tertentu
C. Teknik Menulis Catatan Kaki

Agar dapat menuliskan catatan kaki dengan baik, maka ada beberapa teknis penulisan yang
harus dipahami. Pertama, kamu harus membuat garis panjang sekitar 13-14 karakter dan harus
diatur agar margin sebelah kiri memiliki jarak 4 spasi dari tulisan utama. Kedua, apabila catatan
kaki lebih dari satu baris maka penulisannya ditulis pada bagian bawah dengan margin kiri.
Ketiga, harus diatur bahwa menggunakan 1 spasi dan setiap penulisannya diberikan nomor yang
berurutan. Keempat, kaidah penulisan catatan kaki berarti harus berada di satu halaman yang
sama dengan kutipan naratif di bagian isi. Kelima, harus memastikan agar penulisannya
memuat empat unsur catatan kaki yaitu pengarang, judul, data publikasi, dan nomor halaman.

D. Contoh Catatan Kaki

Sebagai instrumen penting dalam sebuah tulisan, maka catatan kaki ini tidak hanya
dituliskan dalam artikel ilmiah atau jurnal saja. Tetapi juga mencakup berbagai platform tulisan
seperti, buku, koran, hingga internet.

Berikut adalah contoh catatan kaki:

1) Catatan Kaki pada Artikel Ilmiah/Jurnal

"Maliepaard, M., & Phalet, K. (2012). Social Integration and Religious


Identity Expression among Dutch Muslims: The Role of Minority and
Majority Group Contact. Social Psychology Quarterly, 75(2), 131-148."

2) Catatan Kaki pada Buku

"Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai


Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar"

3) Catatan Kaki pada Koran

"Koko, Srimulyo. "Mempertanyakan Kontribusi Pemimpin pada Literasi Kebangsaan".


Jawa Pos, 1 Juni 2022.

4) Catatan Kaki pada Internet

"Paramadina Buka Center for Nurcholish Majid Studies, Gali Pemikiran


Cak Nur.
https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-6107187/paramadina-
buka-center-for-nurcholish-madjid-studies-gali-pemikiran-cak-nur.
[Diakses 3 Juni 2022].
E. Fungsi Catatan Kaki

Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks


(catatan kaki sumber atau reference footnote). Menjelaskan komentar
penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi
tidak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur
tulisan.

Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam


karangan ilmiah di halaman tersebut, misal Hatikah, Tika dkk. 2007.
Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia Jilid 2A.
Jakarta: Grafindo

F. Ciri Catatan Kaki

Diberi nomor, biasanya nomornya berurutan. Biasanya catatan kaki ada


di paling bawah tulisan atau teks. Biasanya ukuran hurufnya lebih kecil
dari tulisan atau teks. Ada halaman yang dikutip.
- Kota terbit dan penerbit ditulis dalam tanda kurung ().
- Judul buku dicetak miring.

G. Unsur-unsur Penulisan Catatan Kaki

Menulis atau membuat catatan kaki tidak bisa sembarangan, hal ini
dikarenakan memiliki aturan serta unsur-unsur yang harus dipenuhi agar
dalam penulisannya dapat memenuhi persyaratan yang ada. Berikut
beberapa unsur pembuatan catatan kaki:

1. Nama Penulis atau Pengarang

Pemberian nama penulis secara lengkap dan tidak menambahkan gelar yang
penulis miliki. Jadi dalam bagian ini hanya berisi nama lengkap dari penulis tanpa
pemberian gelar.

2. Judul Tulisan

Menuliskan judul dari sumber yang diambil dengan memperhatikan sumber yang
jelas. Dalam penulisannya juga memperhatikan ejaan yang tepat.

3. Tahun Terbit

Pemberian tahun terbit buku atau kutipan yang digunakan, pada jurnal biasanya
menggunakan istilah tahun publikasi.
4. Nomor Halaman Kutipan

Mencantumkan nomor halaman pada kutipan yang diambil untuk memudahkan


mencari kutipan tersebut. Penulisannya yaitu dengan memberikan tulisan "hal" dan
pemberian nomor halaman pada kutipan.
H. Bentuk Catatan Kaki
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan dalam penulisan, yaitu :
1. Konten; Catatan kaki konten digunakan untuk memberikan informasi atau referensi
tambahan yang menyederhanakan atau menambah informasi dalam teks.

2. Hak Cipta; Catatan kaki hak cipta digunakan untuk memberikan kredit kepada
sumber untuk kutipan panjang, daftar tabel atau grafik, dan informasi panjang
lainnya dalam sebuah teks.

I. Tujuan Catatan Kaki


.
1. Menyusun pembuktian (sumber tulisan).
2. Menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya).
3. Menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan
insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang
bertentangan).
4. Merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya.

J. Pengertian Daftar Pustaka

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar
yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri
didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke
bawah. Yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka
yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber
aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak
satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya.
Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan
isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus
dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam
referensi itu.[3] Penulisan buku dapat bersumber dari beragam jenis tulisan. Oleh karena itu,
teknik penulisan pun berbeda-beda. Inspirasi penulisan buku dapat bersumber dari tulisan
buku milik orang lain, penelitian, artikel (baik media cetak maupun elektronik/internet).
Karena sumbernya berbeda-beda, teknik penulisannya pun berbeda-beda.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan.
Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan
penulisannya. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar
pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah.

K. Fungsi Daftar Pustaka

Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain:
1) Untuk memberikan informasi, bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.
2) Untuk memeberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat
dicek jika perlu.
3) Apabila pembaca mau lebih mendalami pernyataan yang dikutip, dapat membaca
sendiri buku/majalah yang menjadi sumber kutipan untuk penelusuran kepustakaan.
4) Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
5) Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

L. Unsur Daftar Pustaka

Nama penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Perhatikan penjelasan tentang penulisan daftar pustaka berikut:
1) Daftar pustaka diletakkan pada halaman tersendiri setelah bab kesimpulan dalam
karangan ilmiah.
2) Judul “Daftar Pustaka” ditulis di tengah-tengah halaman dengan huruf awal
menggunakan huruf kapital. Jarak judul tersebut adalah 7 cm, (1/4) bagian
halaman dari pinggir atas halaman. Seluruh pustaka acuan disusun alfabetis
menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan, dan tidak diberi
nomor urut.
3) Urutan penyebutan unsur pustaka acuan adalah: (a) nama penulis atau nama
lembaga yang menerbitkan, (b) tahun terbit, (c) judul pustaka (buku/artikel)
beserta keterangannya, (d) tempat terbit (kota), dan (e) nama penerbit.
4) Setiap sumber diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diletakkan di tepi
margin kiri dan baris berikutnya menggunakan indensi empat ketukan.
5) Jarak antar sumber dua spasi.
6) Setiap unsur pustaka diikuti tanda titik, kecuali unsur nama yang terdiri atas dua
unsur atau lebih dipisahkan dengan tanda koma (,).
Adapun setelah penulisan nama kota diberi tanda titik dua (:).
Adapun cara penulisan setiap unsur pustaka acuan diuraikan sebagai berikut.
1) Nama penulis, ada satu unsur, dua unsur atau lebih, termasuk nama keluarga atau
marga.
2) Jika nama penulis buku terdiri ataus dua unsur nama atau lebih, penulisannya
dibalik. Unsur nama terakhir ditulis terlebih dahulu dan di antara unsur tersebut
diberi tanda koma. Misalnya, A. Kasim Ahmad menjadi Ahmad, A. Kasim,
Mochtar Lubis menjadi Lubis, Mochtar, Rieke Dyah Pitaloka menjadi Pitaloka,
Rieke Dyah.
Contoh:
Ahmad, A. Kasim. 1990. Pendidikan Seni Teater, Buku SMA. Jakarta:
a) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan
semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis
yang pertama. Misalnya, Maidar G. Arsyad dan Mukti U. S., menjadi Arsyad,
Maidar G. dan Mukti U. S.
Contoh: Ahmad, A. Kasim. 1990. Pendidikan Seni Teater, Buku SMA. Jakarta:
b) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan
semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis
yang pertama. Misalnya, Maidar G. Arsyad dan Mukti U. S., menjadi Arsyad,
Maidar G. dan Mukti U. S.
Contoh: Arsyad, Maidar G. dan Mukti U. S. 1991. Pembinaan Kompetensi
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
1. Jika penulis tiga orang atau lebih, hanya nama penulis pertama yang dituliskan.
Penulisan unsur nama teteap dibalik, kemudian yang ditulis hanya nama penulis pertama
dan diikuti dengan et (et alli = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
2 Jika ada nama lembaga, tidak ada nama penulis, nama lembaga tersebut ditulis di
tempat nama penulis.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta.
3 Jika pada urutan daftar pustaka terdapat nama penulis atau lembaga yang sama, daftar
urutan penulis atau lembaga yang terletak pada urutan kedua ditulis kembali.
Contoh:
. 1997. Ejaaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Jakarta:
Balai Pustaka.
4 Jika tidak terdapat ataupun tidak dikeahui penulisnya, maka penulisan daftar pustakanya
dimulai dari tahun terbit.
Contoh:
1973. Scientific Method in Businnes. Collage Park: University of Maryland.
1974. Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, setelah titik dan diakhiri juga oleh
tanda titik.
1975. Jika buku tanpa tahun, di belakang nama pengarang ditulis tt yang berarti ‘tanpa
tahun’.
Contoh:
Multatuli. tt. Max Havelaar atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang
Belanda. Jakarta: Djambatan.

1. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit. Setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital
kecuali kata tugas yang terletak di tengah judul dan digarisbawahi atau dicetak miring.
2. Jika nama pengarang sama tetapi tahun penerbitannya berbeda, maka daftar pustaka
disusun menurut aturan waktu (tahun).
3. Tempat terbit (kota) ditulis sesudah judul dan diakhiri titik dua.
4. Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit dan diakhiri tanda titik.

M. Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Berasal Dari Berbagai Sumber Informasi

1. Buku Berjilid/Berseri:
Edwards, James D., et al.1967. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois :
Richards D. Irwin, Inc.
Suhardi Sigit. 1968. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sajarna.

2. Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:
Booth, Anne, dan Meter Mc. Cawley. 1982. Ekonomi Order Baru.
Suntingan Sujawardi. Yakarta: LP3ES.
Conant, James B. 1978. Teori dan Soal-Soal Ekonomi Makro. Terjemahan
Faried Wijaya. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Falkutas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

3. Buku dengan Edisi Bukan Edisi Pertama:


Djarwanto Ps. 1985. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Sheperd, William R. 1956. Historical Atlas. 8th ed. New York: Barnes &
Noble.

4. Sumber acuan dari majalah urutan unsurnya adalah pengarang, tahun terbit, judul artikel
(diberi tanda petik), nama majalah (digarisbawahi atau dicetak miring dan didahului oleh kata
Dalam). Kemudian, nama majalah tersebut diikuti dengan nomor majalah. Bulan terbit, dan
tahun terbit yang ditulis di dalam tanda kurung dan dibatasi tanda koma. Sesudah tanda kurung
tutp diberi tanda titik dan diikuti tempat terbit.
Contoh:
Suradji, Choiriyah. 1996. “Enam Puluh Delapan Tahun Bahasa Indonesia”.
Dalam Horison 12 (Desember, XXXI). Jakarta.

5. Sumber acuan dari surat kabar urutan unsurnya adalah nama pengarang, tahun terbit, judul
artikel (diberi tanda petik), nama surat kabar (digarisbawahi atau dicetak miring dan didahului
kata Dalam). Kemudian, nama surat kabar tersebut diikuti tanggal dan tahun terbit. Sesudah
tahun terbit diberi tanda titik serta diikuti dengan penulisan tempat terbit.
Contoh:
Kastarani H. As. Uray. 2001. “Sebuah Komunitas Sastra di Kalbar Tahun
60-an”. Dalam Pontianak Post. 11 Februari 2001. Jakarta.

6. Jurnal/Penerbitan Berkala:
Rahardjo, M. Dawam. Juli 1983, 7.”Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan”,
Prisma. hal. 1-12.
Dharmawan, Johan. Mei 1982, 2. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam
Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. hal. 1-27.

7. Hasil Penelitian:
Kasryno, Faisal, et al. 1981. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya
Terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat Desa di Jawa
Barat. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan.

8. Bahan yang Tidak Diterbitkan:


Brizi. 1979. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di
Bidang Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor, (Stensilan).

9. Karya Ilmiah/Tesis/Disertasi:
Budiarto. 1972. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di
Pabrik Rokok Menara Sala. Skripsi Sarjana (Tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Falkutas Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
Liechtiana, Ririn. 2005. “Penggunaan Bahasa pada Naskah Skenario Film
Jomblo”. Skipsi Sarjana pada Fakultas Ilmu Budaya UI Jakarta: Tidak diterbitkan.

10. Internet:
Dalam menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet sampai sekarang belum ada
pedomannya tetapi penulis akan mencoba membuatnya sehingga setidaknya cara penulisan
pustaka jenis ini dapat dibuat baku, minimal untuk para mahasiswa yang sedang membuat
skripsi.
• Tuliskan alamat web yang digunakan, kemudian tanggal,bulan, dan tahun informasi
tersebut diambil dari internet.
Contoh:
http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/7
Februari 2013 pukul 19.00 WIB.
• Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi). [jenis medium]. Tersedia: alamat di
internet. [tanggal akses].
Contoh:
Cheerse, helen. 1999. “The Image of Woman and the Embodement in
Kakawin Literatur”. [Online]. Tersedia: http:// Murdoch. Edu. Au/ Intersections/ Issues/
Creese.html. [30 Maret 2006].
• Penulisan daftar pustaka berdasarkan e-book yang berasal dari internet.
Pertama: tuliskan nama, kedua: tahun buku atau tahun tulisan dan dibuat dalam tanda kurun,
ketiga: tulis judul buku/judul tulisan diakhiri dengan tanda titik, keempat: tulis alamat website
dan gunakan kata diakses pada, Kelima: tanggal pengambilan sumber internet.
Contoh:
Mariana, D & Paskariana, C. 2005. Peningkatan Alokasi APBD-Membiayai Sektor Pendidikan.
http://www.pikiran-rakyat.com. Diakses pada tanggal 10 November 2010 pukul 20.00 WIB.

N. Tujuan Penulisan Daftar Pustaka

Adapun tujuan dari penulisan daftar pustaka sendiri ternyata sangat


kompleks. Berikut detail penjelasannya: 

1. Menghindari Tindakan Plagiat atau Penjiplakan


Tujuan dan juga manfaat pertama dari penyusunan daftar pustaka
adalah untuk menghindari tindakan plagiat atau menjiplak. Sebab ada
kalanya penulis akan mengutip
opini, hasil penelitian, dan sebagainya dari buku atau tulisan lain. 

Jika masih utuh struktur kalimatnya, maka ketika dicek


dengan tools plagiat nantinya akan terdeteksi plagiat. Inilah yang
kemudian menurunkan kualitas dari tulisan yang disusun. 
Akan berbahaya jika tetap dilakukan saat menyusun buku, jurnal
ilmiah, dan tulisan apapun. Sebab bisa menyebabkan pelakunya
tersandung kasus hukum, oleh sebab itu perlu memahami  penulisan
daftar pustaka untuk menghindari resiko tersebut. 

2. Sebagai Bentuk Menghargai Penulis Lain

Menulis secara lengkap kutipan dan opini dari penulis di dalam buku lain ke
dalam buku yang sedang disusun. Pada dasarnya kamu sedang
menghargai opini dan kutipan dari penulis sebelumnya tersebut. 

Apalagi jika mencantumkan kredit atau sumber pada akhir penulisan


kutipan dan opini yang diambil tadi. Sehingga pembaca bisa mengetahui
asal kutipan dan opini. Jika salah satu pembacanya adalah penulis opini
dan kutipan, maka dirinya akan merasa sangat dihargai. 

Hal ini juga akan berlaku ketika hasil tulisan yang dibuat kemudian
dijadikan referensi penulis lain. Ketika nama dan judul buku yang kamu
tulis dicantumkan sebagai kredit, dijamin kamu juga akan merasa sangat
dihargai. 
Membudayakan sikap saling menghargai sesama penulis adalah akhlak
mulia. Sehingga memahami penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan
menjadi bagian untuk melestarikan budaya baik tersebut. 

3. Membantu Pembaca Mendapat Informasi Kutipan dengan Lengkap

Daftar pustaka adalah rincian judul, pengarang, penerbit, dan lain-lain


yang kutipannya dimasukan ke dalam isi tulisan. Saat kutipan ini
ditambahkan maka penulis akan menuliskan pula kredit (sumber
tulisan). 
Penulisan kredit ini singkat, biasanya hanya nama depan penulis dan
tahun terbit. Ketika pembaca tulisan tersebut mengecek kreditnya maka
bisa langsung mengecek detailnya di daftar pustaka yang sudah disusun. 
Kemungkinan, ketika pembaca membutuhkan informasi lebih dari
kutipan tersebut maka akan mencari buku yang tercantum dalam daftar
pustaka. Sehingga penulisan daftar pustaka bertujuan membantu
pembaca mendapat informasi kredit tadi dengan lebih lengkap.

4. Informasi Sumber Penyusunan Tulisan

Selain dalam bentuk kutipan, buku yang menjadi referensi penulis


dan kemudian dicantumkan dalam daftar pustaka. Juga menjadi
informasi tambahan mengenai referensi mana saja yang sudah dibaca
penulis sebelum menyelesaikan tulisannya. 
Hal ini tentunya akan melibatkan judul dan nama penulis lain yang
tentu akan memberi manfaat bagi pembaca. Sekaligus bagi penulis itu
sendiri, dimana buku yang dicantumkan pada saat penulisan daftar
pustaka dilakukan adalah bacaan yang berkualitas dan cocok dijadikan
referensi. 

5. Media untuk Daftar Rujukan Penulis Lain


Penyusunan dari daftar pustaka juga bisa membantu pembaca untuk mendapatkan referensi
bacaan berkualitas lain. Sehingga penulis yang mencantumkan referensi sumber
bacaan dalam penulisan sebuah karya, sama artinya ikut memperkenalkan dan mempromosikan
karya tersebut. 
Bisa jadi nantinya akan dibutuhkan pula oleh pembaca, misalnya saat berencana menyusun
tulisan yang masih berhubungan dengan isi dari referensi tersebut. Atau ketika melakukan
penelitian lanjutan dari referensi yang dicantumkan saat penulisan daftar pustaka.
BAB 3
PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi dengan
ketiga unsur ini yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Ketiga unsur ini
memiliki peran dan fungsinya masing-masing seperti yang telah dibahas pada bab
diatas. Salah satu fungsi dari ketiga unsur ini adalah sebagai penghargaan atas
pendapat dan karya orang lain.
Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di dalam teks
bacaan, tetapi kutipan juga bisa ditemukan pada catatan kaki, begitu pun sebaliknya,
catatan kaki terbagi menjadi dua jenis yaitu footnote dan bodynote, footnote
diletakkan pada bagian bawah halaman dengan ukuran teks yang lebih kecil
sedangkan bodynote biasanya dapat ditemukan setelah adanya kutipan, seperti yang
telah kita lihat pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki diatas. Terakhir adalah 
daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun karangan ilmiah, daftar pustaka
ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan
lainnya yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan
pada halaman akhir  sebuah karya atau karangan ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

detik.com/edu/detikpedia/d-6111969catatan-kaki-contoh-yang-benar-pengertian-dan-
teknik-menulis/amp#aoh=16685820020157&referrer.
bola.com/ragam/read/5038261/pengertian-catatan-kaki-fungsi-ciri-unsur-penulisan-
bentuk-dan-tujuannya.
ridwaninstitute.co.id/cara-penulisan-referensi-dari-jurnal.
Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as
predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social
Psychology, 79, 274-285.
alovieanta.wordpress.com/2017/01/31/makalah-daftar-pustaka.

academia.edu/38043665/MAKALAH_KUTIPAN_CATATAN_KAKI_DAN_DAFT
AR_PUSTAKA_docx.

Anda mungkin juga menyukai