Anda di halaman 1dari 19

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Bahasa Indonesia Noni Andriani, S.S, M. Pd.

MAKALAH
“KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA, DAN CATATAN KAKI”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5


LIZA KANAFATISYAM (218110149)
MUHAMMAD IQBAL (218110097)
ROSI MARISDA (218110239)
TRINOVITA ANGGUN SARI (218110098)
ULFA NADIRA (218110174)
KELAS 1F
JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
KOTA PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Yang telah melimpahkan ramhat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Bahasa Indonesia. Dengan judul “Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenunya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihal. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 07 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................7
BAB I.......................................................................................................................9
PENDAHULUAN...................................................................................................9
Latar Belakang.....................................................................................................9
Rumusan Masalah..............................................................................................11
Tujuan Makalah..................................................................................................11
BAB II....................................................................................................................12
PEMBAHASAN....................................................................................................12
2.1 Pengertian Kutipan.......................................................................................12
Pengertian Daftar Pustaka..................................................................................14
Model-model Penulisan Daftar Pustaka.............................................................15
Pengertian Catatan Kaki.....................................................................................18
BAB III..................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................23
Kesimpulan.........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis sebuah
karya ilmiah. Karena, sangat membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah
diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam
sebuah buku atau majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk
menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu dalam keadaan tertentu
seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi
kecil dari tulisannya secara mendalam. Maka, penulis cukup mengutip pendapat
yang dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu di baca,
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun kutipan


yang terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan kalau ia
melakukan plagiat. Penulis harus bisa menahan diriny untuk tidak terlalu banyak
mempergunakan kutipan supaya karangannya tidak dianggap sebagai suatu
himpunan dari berbagai macam plagiat.

Sebaliknya jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apaka
seluruh gagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar merupaka
gagasan orisinalnya?.

Kita tentu tidak asing dengan istilah daftar pustaka bukan? Disebut juga
bibliografi. Pada dasarnya merupakan suatu daftar yang berisi nama penulis, judul
tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebuah buku atau kajian lain
yang digunakan sebagai sumber atau rujukan bagi seseorang penulis dalam
menulis sebuah karya ilmiah.
Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisikan tentang sumber-sumber
dari bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan untuk menulis karya ilmiah.
Atau dalam pengertian daftar pustaka yang lainnya adalah suatu daftar yang
berisikan judul buku, artikel maupun bahan tulisan yang memiliki kaitan dengan
karya ilmiah yang dibuat. Daftar pustaka dapat ditemukan di laporan hasil
penelitian, skripsi, makalah, tesis dan masih banyak yang lainnya. Daftar pustaka
sendiri memiliki peranan yang sangat penting bagi karya ilmiah, dikarenakan jika
sebuah karya ilmiah tidak mempunyai daftar pustaka,maka akan diragukan
tentang kebenaran dari karya ilmiah tersebut.

Daftar pustaka juga dikenal sebagai referensi. Daftar pustaka adalah tulisan
pada akhir sebuah karya ilmiah yang dibuat dengan tujuan menunjukkan sumber
atau rujukan penulis dalam menyusun tulisannya.

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang
baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama
lain. Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran penting dalam
menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa
indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan
ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam hal ini
kami berusaha membahas kembali beberapa unsur yang terkait seperti kutipan,
catatan kaki, dan daftar pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi karena saat
ini hampir sebagian besar penulis sebuah karya atau karangan ilmiah kurang
memahami betul kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan ketiga unsur tersebut.
Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis
dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk
melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan
ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan,
catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan
ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan,
catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan
menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka secara lengkap dan jelas.
Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu
karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kutipan?
2. Apa itu daftar pustaka?
3. Apa itu catatan kaki?

1.3 Tujuan Makalah


Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan Kutipan, Catatan
kaki, dan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kutipan


Kutipan merupakan pendapatan atau pernyataan dari seseorang pengarang
yang diambli dari teks acuan yang berfungsi untuk memperkuat pendapat
sehingga memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Kutipan dibedakan
menjadi dua, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Pada bagian ini
akan dibahas kutipan langsung beserta teknik penulisannya.

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber
aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Rujukan ditulis di antara tanda kurung,
dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda
koma, tahun terbitan, etik apenulisan karya ilmiah. Format perujukan kutipan
mengikuti ketentuan-ketentuan berikut.

a. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam


teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tana petik
(“). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan.
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai
tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
atau sesudah teks kutipan.
c. Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian
kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila
pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian
yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
d. Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian
yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut berada di antara tanda kurung, misalnya: (garis bawah
oleh pengutip)
e. Apabila penulis menganggap bahwa ada suatu kesalahan dalam kutipan,
dapat dinyatakan dengan menuliskan simbol (sic!) langsung setelah
kesalahan tersebut
f. Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau
informasi sebagian data.

Contoh kutipan langsung kurang dari 4 baris dapat diberikan berikut ini ;

- Di lain bagian, Nunan (1992: 80) menyatakan bahwa “while internal


validity is important, external validity may be irrelevant.” ... lain
pihak, tidak disangsikan bahwa “while internal validity is important,
external validity may be irrelevant” (Nunan, 1992: 80). Hal ini...
- Purwaka, dkk. (1990: 33) menyatakan bahwa GT adalah
... wewatakan kang gampang nggugu lan mituhu marang
gunem utawa dedongengan kang pancene mono ora perlu
digugu utawa pinotuhu
(sic!). ...........................................................................................
............................. Gugon tuhon iku dening wong kang gugon
tuhonan dianggep nduweni daya, menawa nganti ora digugu ...
bakal nandhang ora kepenak uripe (Garis bawah dari penulis).

Keterangan :

(1) Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilang sebuah kalimta


(2) Titik-titik sebanyak tiga menandai penghilang kata
(3) (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.

2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan
aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip
untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip.
a. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
b. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum
atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
c. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan
tahun terbitan di antara tanda kurung.
d. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh kutipan tidak langsung dapat diberikan berikut ini.

Menurut Nunan (1992), penelitian studi kasus sering mengalami


kesukaran dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan kepada ...

Hal lain yang menyebabkan kelemahan studi kasus adalah bahwa


penelitian jenis ini sering mengalami kesukaran dalam hal validitas eksternal;
hasil penelitian itu tidak dapat digeneralisasikan kepada populasi yang .... (Nunan:
1992).

2.2 Pengertian Daftar Pustaka


Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan


sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan
disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan
sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.

Daftar pustaka (Bibliografi) adalah bahan bacaan yang digunakan sebagai


sumber dalam penulisan karya ilmiah/laporan penelitian. Menurut Groys
Keraf (1997:213) yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, atrikel-artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
atau sebagian dan karangan yang sedang dikerjakan. Bagi orang awam, daftar
pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana, seorang
calon serjana, atau seorang cendikiawan, daftar kepustakaan merupakan suatu
hal yang sangat penting.
Sehingga daftar pustaka adalah suatu daftar yang berisi semua sumber
bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah
seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, thesis, dan penelitian.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis
pertama. Dafta pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan
pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Beris pertama rata kiri dan
baris berikutnya menjoro ke dalam (Groys Keraf, 1997).

2.3 Model-model Penulisan Daftar Pustaka


Format Penulisan & Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Jurnal

Sebelum mengarah langsung ke cara menulis daftar pustaka dari jurnal. Ada
satu hal yang tidak kalah penting saat menulis jurnal. Jadi di dalam penulisan
jurnal, perlu juga memperhatikan bagaimana mencatat kutipan dengan baik. Baik
itu dengan cara mengutip kalimat, kata atau mengutip sebuah paragraf.

Setiap kali mengutip, wajib hukumnya untuk mencantumkan informasi


mengenai sumber yang digunakan. Kemudian, bagaimana cara menyantumkan
sumber tersebut? akan diulas sebagai berikut

1. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Format APA Style:


Nama akhir pengarang, nama awal. (Tahun penerbitan). Judul artikel.
Nama jurnal, volume (edisi jika ada), halaman.
Contoh 1 penulis :
Pelin, Bicen. (2018). Coopetitive innovation alliance performance:
Alliance competence, alliance’s market orientation, and relational
governance. Journal of Business Research, 79, 23-31.

Huang, X., & Brown, A. (1999). An Analysis and Classification of


Problems in Small Business. International Small Business Journal,
18(1), 73.

Contoh 2 penulis atau lebih :


Teck, Ming., Alatalo s., & Salo, Jalo. (1998). Recover from a service
failure: The differential effects of brand betrayal and brand
disappointment on an exclusive brand offering. Journal of Business
Research, 4, 126 – 139.

Rouse, J. (1997). Business Research: A Practical Guide for


Undergraduate and Postgraduate Students. International Small
Business Journal, 15(4), 103+.

2. Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal Format MLA Style:


Nama akhir, Nama awal. “Judul artikel”. Nama jurnal, Volume. edisi,
Tahun publikasi, p. halaman: Media,. Tanggal akses.

Contoh 1 :
Huang, Xueli, and Alan Brown. “An Analysis and Classification of
Problems in Small Business.” International Small Business Journal,
vol. 18, no. 1, 1999, p. 73. Gale Academic OneFile, . Accessed 19 Oct.
2020.

Contoh 2 :
Rouse, Julia. “Business Research: A Practical Guide for
Undergraduate and Postgraduate Students.” International Small
Business Journal, vol. 15, no. 4, 1997, p. 103+. Gale Academic
OneFile, . Accessed 19 Oct. 2020.

3. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Format Chicago Style


Nama pengarang. “Judul jurnal”. Nama Jurnal, volume, (tahun):
halaman. Media (tanggal, tahun diakses).

Contoh 1 :
Huang, Xueli, and Alan Brown. “An Analysis and Classification of
Problems in Small Business.” International Small Business Journal.
18, no. 1 (1999): 73. Gale Academic OneFile (accessed October 19,
2020).

Contoh 2 :
Stokes, Andrea. “Small and Medium-sized Enterprises and the
Environment: Business Imperatives.” International Small Business
Journal 19, no. 1 (2000): 100. Gale Academic OneFile (accessed
October 19, 2020). .

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa, penulisan


daftar pustaka itu memiliki unsur-unsur penting seperti unsur penulisan
nama, tahun terbit jurnal, judul jurnal dan nama penerbit jurnal.
Ditambah mencantumkan informasi atau volume atau edisi jurnal.
Bagian terakhir, menyantumkan link url jika jurnal tersebut
dipublikasikan secara online. Khusus jurnal yang diakses secara
online, juga ditambah tanggal akses jurnalnya.
Cara menulis daftar pustaka dari jurnal bisa berpedoman dengan tujuh
unsur di bawah ini. Setidaknya, ketujuh unsur ini adalah patokan umum yang
wajib ada saat menulis daftar pustaka. Jenis apapun itu daftar pustakanya.Berlaku
untuk penulisan daftar pustaka dari jurnal, buku, karya ilmiah, skripsi dan masih
banyak lain-lain.

Penulisan nama, tulisan nama penulis jurnal. Bisa Anda tulis dengan cara
menuliskan nama belakang, kemudian diberi tanda (,) dan barulah disertai
penulisan depan penulis. Setiap penulisan nama, berikan tanda titik (.) karena itu
juga termasuk aturan yang sudah baku.

Tahun terbit jurnal diletakan setelah penulisan nama penulis. Setiap


penulisan tahun terbit jurnal, juga selalu ditambah tanda titik (.).

judul jurnal wajib dicantumkan setelah penulisan tahun terbit. Penulisan judul
jurnal menjadi poin penting yang tidak boleh ditinggalkan saat menulis daftar
pustaka.

Nama penerbit jurnal ditulis setelah tanda titik dalam judul jurnal. Nama
penerbit jurnal ini juga secara tidak langsung dapat digunakan untuk mengetahui,
penerbit mana yang menerbitkan. APakah penerbit yang memang berkredibel,
atau dari instansi atau dari hal lainnya.

Volume atau edisi jurnal juga wajib dicantumkan. cara menulis daftar
pustaka dari jurnal ini penting dicantumkan. Memang sedikit berbeda dengan
penulisan daftar pustaka dari buku. Khusus untuk penulisan jurnal, wajib
menyantumkan volume atau edisi jurnal sebagai identitas.

2.4 Pengertian Catatan Kaki


Catatan kaki merupakan salah satu ciri dari sebuah karya tulis ilmiah. Ia
memberikan bukti bahwa karya tulis tersebut dibangun bukan dari khayalan dan
perkiraan, melainkan di atas sebuah dasar atau dalil. Penulisan catatan kaki dalam
sebuah karya tulis ilmiah harus menggunakan kaidah tertentu. Kaidah ini bersifat
universal dalam lingkungan ilmiah sehingga orang dari negara manapun dan latar
budaya apapun akan memahaminya dengan mudah.
Istilah-istilah dalam Catatan Kaki

a. Ibid, ibid berasal dari bahasa Latin, yang merupakan kependekan dari kata
“ibidem” dimana yang berarti “tempat yang sama”.
Ibid merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana menerangkan
jika catatan tersebut sama dengan catatan yang ada sebelumnya atau
dengan kata lain catatan yang berada di atasnya.
Ibid merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya di tempat yang
sama. Jika suatu pustaka atau sumber yang baru saja dikutip (belum
diselingi sumber pustaka lain) akan dikutip lagi, maka cukup
menggunakan ibid dan diikuti dengan nomor halaman buku (dengan
catatan masih dalam tempat yang sama), contoh ibid. hal 13. Jika ibid, itu
merujuk halaman yang sama dengan karangan yang sebelumnya, maka
ibid harus diganti dengan Loc.cit.
Ibid (bahasa Latin, kependekan dari ibidem, maknanya “di tempat
yang sama” adalah sebuah catatan kaki (footnote) atau catatan akhir
(endnote) yang menerangkan bahwa catatan tersebut sama dengan catatan
yang ada sebelumnya atau catatan yang berada di atasnya secara langsung
tanpa disela-sela dengan kutipan dari sumber lain. Sama saja
catatan/kutipan kedua itu berada di halaman yang sama, atau halaman
yang berbeda. Apabila catatan kedua berada di halaman berbeda, maka ada
tambahan nomor halaman yang dikutip.
b. Op.cit.
-Cit merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana
menerangkan jika catatan tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lainnya.
-Cit digunakan dimana untuk menunjukkan jika catatan kaki
tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lainnya serta dijelaskan dengan
menuliskan nama pengarangnya namun berbeda halaman.
-Cit. merupakan singkatan dari Opere citato, artinya telah dikutip.
Jika suatu pustaka atau sumber telah dikutip dalam catatan kaki dan telah
diselangi oleh satu atau beberapa sumber lain hendak dikutip lagi, maka
penulisan catatan kakinya dapat disingkat dengan hanya menuliskan
penulisnya saja diikuti op.cit.
-Cit (bahasa latin, singkatan dari opere citato, artinya, “pada karya
tulis yang disebut”). Op.cit adalah sebuah catatan kaki yang menerangkan
bahwa catatan tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain.
c. Loc.cit
-Cit merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana
menerangkan jika catatan tersebut menunjukkan halaman yang sama dari
salah satu sumber yang telah atau sudah disebutkan.
-Cit digunakan dimana untuk menunjukkan jika catatan kaki
tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain serta dijelaskan dengan
menuliskan nama pengarangnya dan mempunyai halaman yang sama
dengan catatan kaki yang ada sebelumnya tersebut.
-Cit merupakan singkatan dari Loco citato yang artinya dikutip dari
tempat yang sama. Bila hendak mengutip halaman yang sama dari sumber
yang baru saja dikutip (belum diselang oleh sumber lain) maka catatan
kaki cukup disingkat Loc.cit.
-Cit (bahasa Latin, singkatan dari loco citato, artinya “di tempat
yang disebut”) adalah sebuah catatan kaki yang menerangkan bahwa
catatan tersebut menunjukkan halaman yang sama dari salah satu sumber
yang telah disebutkan di atasnya. Loc.cit merujuk pada sumber kutipan
yang sama baik dari segi nama penulis, buku/artikel yang ditulis, dan
nomor halaman.

Contoh-contoh catatan kaki

1. Contoh Catatan Kaki Dari Seminar dan Lokakarya :

Seminar dan lokakarya memiliki keunggulan dalam tingkat kebaruan.


Perbedaannya, seminar lebih bersifat teoritis, sedangkan lokakarya cenderung
menekankan pada keunggulan praktis.
Keterangan tambahan dalam menulis catatan kaki dari seminar atau lokakarya
harus mencantumkan waktu pelaksanaan acara tersebut. Adapan format
penulisannya mengikuti struktur berikut.

Nama penyusun, “Judul Makalah/Artikel”, (lokasi dan waktu seminar/lokakarya),


halaman.

Contoh Catatan Kaki dari Seminar dan Lokakarya dapat dilihat di contoh berikut.

1. Mulyadi, “Menggagas Pendidikan Islam dalam Perspektif Sirah Nabi”,


(dipresentasikan dalam Seminar: Pendidikan Se*s untuk Remaja, Indramayu, 10
Oktober 2014), hlm. 18.

2. Gugun Gunawan, “Peran Keluarga dan Lingkungan Tetangga dalam


Pencegahan Kekerasan Se*sual: Studi Kasus 10 Pelecehan Se*sual Terberat
2017”, (makalah dipresentasikan dalam Seminar: Indonesia Kuat dari Rumah,
Jakarta, Januari 2018), hlm. 5 – 6.

2. Contoh catatan kaki dari Skripsi, Tesis, Disertasi :

Skripsi, Tesis dan Disertasi merupakan karya yang terjamin 99%


keilmiahannya karena telah melalui proses dan pengujian yang sistematis. Meski
dalam skor kebaruan kalah oleh jurnal, tapi karya akhir mahasiswa sarjana atau
pasca sarjana tersebut tetap memiliki nilai lebih.

Keterangan tambahan dalam menulis catatan kaki dari karya ilmiah akademis
tersebut harus mencantumkan jenis karyanya. Selain itu, jika karya tersebut dapat
diakses secara online, harus mencantumkan alamat laman akses tersebut.

Adapun format penulisan catatan kaki dari skripsi, tesis, atau disertasi
mengikuti struktur berikut.

Nama penyusun, jenis karya ilmiah: “Judul karya ilmiah”, (kota terbit:
perguruan tinggi tempat terbit, tahun terbit), halaman.
Contoh catatan kaki dari skripsi, tesis, atau disertasi dapat dilihat pada contoh di
bawah ini.

1. Ita Rosita, Skripsi: “Kajian Pustaka: Analisis Tingkat Keterbacaan pada


Buku Ajar Bahasa Indonesia Kelas VI dari Penerbit Erlangga”, (Indramayu: IAI
Alazis, 2018), hlm. 30.

2. Mohammad Thoriq, Skripsi: “Penerapan Sistem Informasi untuk


UMKM bidang Food and Beverages di Karawang dan Sekitarnya”, (Karawang:
Universitas Singa Perbangsa, 2014), hlm. 4 – 5.

3. Dian Sastrowardoyo, Skripsi: “Kompleks Industri Kecantikan: Sebuah


Kritik Sosio Filosofis”, (Depok: Universitas Indonesia, 2007), hlm. 25.

4. Gamal Tamrin, Tesis: “Penerapan Metode Diskusi dan Bedah Film


dalam Pembelajaran IPS kelas 11 SMA Tunjungan”, (Bandung: UPI, 2014), hlm.
67.

5. Susilo Bambang Yudhoyono, Disertasi: “Pembangunan Pertanian dan


Pedesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis
Kebijakan Ekonomi dan Fiskal”, (Bogor: IPB, 2004), hlm. 44 – 45.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang
pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-
buku maupun majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahl itu
diperkenankan, tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat berdiri
dari kutipankutipan itu. Garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-
kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sebaliknya
kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapatnya. Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan
yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan
kaki bukan semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat
terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi
keteranganketerangan lainnya terhadap teks. Oleh karena itu catatan kaki dan
bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan yang
sangat erat. Daftar pustaka adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka
yang diambil dalam skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama
penulis dibalik jika penulis tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk nama
Indonesia hanya dibalik jika nama tersebut mengandung marga. Kemudian
daftar pustaka diurutkan secara alfabetis. Semua gelar akademik tidak
dicantumkan dalam penyusunan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis dengan
satu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya diberi jarak
dua spasi. Setiap pustaka ditulis dengan urutan nama, tahun, judul, kota terbit,
dan penerbit dengan masing-masing menggunakan tanda baca yang telah
ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://raharja.ac.id/2020/11/15/daftar-pustaka/

https://idtesis.com/perbedaan-istilah-ibid-op-cit-loc-cit-di-dalam-catatan-kaki-
footnote-untuk-penyusunan-skripsi-tesis/
https://rollingstone.co.id/contoh-catatan-kaki/
https://www.scribd.com/document/396174337/Pengertian-Daftar-Pustaka
http://eprints.umm.ac.id/36767/6/Materi-5-Gaya-Penulisan.pdf

Anda mungkin juga menyukai