FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya-lah, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik
Penulisan Notasi Ilmiah” makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah kami.
dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan baik berupa
moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Yasin, S.Pd.,
M.Pd. , selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan petunjuk kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa saja yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan segala kritik
maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………….…….……………...……………………..……i
DAFTAR ISI………………………………………………………………....…ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….……2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...2
1.4 manfaat…………………………………………………………………….….3
BAB II PEMBAHASAN
1. Kutipan………………………………………………………………………4
2.1.1. Pengertian kutipan ………………………………………………...…4
2.1.2. Tujuan Pembuatan kutipan………………………………………..…..4
2.1.3. Jenis- jenis kutipan…………………………………………………....4
2.1.4. Prinsip-prinsip kutipan……………………………………………..…5
2.1.5. Cara- cara mengutip………………………………………………..…7
2.1.6. Tanggung jawab pengutip…………………………………………….12
2. Catatan Kaki…………………………………….…………………………12
2.2.1. Pengertian catatan kaki ………………………………………………12
2.2.2. Fungsi catatan kaki………………………………………………...…12
2.2.3. Prinsip membuat catatan kaki………………………………………...12
2.2.4. Jenis singkatan catatan kaki…………………………………………..13
2.2.5. Unsur-unsur catatan kaki……………………………………………..13
2.2.6. Penerapaan cataatan kaki……………………………………………..14
3. Daftar Pustaka……………………………………………………………..15
2.3.1. Pengertian daftar pustaka……………………………………………...15
2.3.2. Fungsi daftar pustaka………………………………………………….15
2.3.3. Syarta-syarat daftar pustaka…………………………………………...16
2.3.4. Unsur-unsur daftar pustaka……………………………………………16
2.3.5. Fungsi daftar pustaka………………………………………………….17
2.3.6. Sistematika membuat daftar pustaka………………………………….17
3.1 Simpulan……………………………………………………………………..22
3.2 Saran…………………………………………………………………………23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas
baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang
dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.
Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin
menambah wawasan keilmuanya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa
mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang
dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis
harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya.
Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, teknik-
tekniknya, metode penulisannya beserta singkatan-singkatan yang dipakai dalam
notasi ilmiah.
Sebuah karya ilmiah harus disusun dengan bahasa ilmiah yang baik
danpenyertaan sumber rujukan yang jelas jika mengutip teori orang lain atau
bahasaahli. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dalam penulisan teknik
notasiilmiah dalam tulisan yang dibuat agar tulisan tersebut
dapatdipertanggungjawabkan isinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
2
2) Untuk mengetahui tujuan dari kutipan
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah memberikan
kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai Teknik dari penulisan notasi
Ilmiah dari asal-usul munculnya bahasa Indonesia hingga perkembangan ejaan
3
dan sejarah ejaan bahasa Indonesia saat ini. Dengan demikian masyarakat
Indonesia dapat melestarikan dan mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri, tulisan ini merupakan sarana yang baik
untuk bertukar pikiran antar anggota akademisi dalam membahas materi sejarah
bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KUTIPAN
4
2.1.2. TUJUAN PEMBUATAN KUTIPAN
1. Sebagai Pendukung argumen ataupun juga analisa penulis.
2. Sebagai landasan teori dalam mengemukan pemikiran/tulisan kita
3. Sebagai penjelasan
4. Sebagai penguat dalam argumen atau pendapat yang dikemukakan.
Prinsip dasar pada kutipan langsung adalah mengutip sumber bacaan dengan
secara langsung dilakukan sama presis seperti yang dituliskan yang terdapat
dalam sumber, artinya tidak menambah ataupun juga mengurangi. Jika kata,
kalimat, atau paragraf tidak dicetak miring ataupun dicetak tebal, pengutip tidak
boleh mencetak miring atau cetak tebal pada saat mengutip.
Dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi (jarak antar baris) lebih
dari teks.
5
sendiri sesuai dengan pemahamannya pada kutipan tersebut. Dengan kata lain,
penulis tersebut tidak menulisnya dengan sama persis dengan
tulisan/paragraf/kalimat yang dikutipnya. Penulis itu merangkum sera
merangkai kalimat yang didasarkan dari artikel atau sumber lainnya.
6
Pengutip diperkenankan / diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau
kalimat pada bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu
tidak menyebabkan perubahan arti atau makna yang terkandung dalam sumber
kutipan dari gagasan yang dikutip. Caranya :
A. Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagianyang
dihilangkan diganti dengan tiga titik. Contoh ( . . . )
B. Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik atauk titik berspasi sepanjang garis
(dari margin kiri sampai ke margin kanan).
7
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini selalu
berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic] sentral distribusi
yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh”.
Catatan:
Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak, seharusnya makna.
Namun, dalam kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan
itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan dan ia sekedar mengutip
sesuai aslinya. Untuk karya ilmiah, penggunaan sic dalam tanda kurung segi
empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang
bersangkutan, dianggap lebih tepat.
2.5 Cara-Cara Mengutip
1. Kutipan Langsung
Mengutip secara langsung diartikan saat seorang penulis mengutip ucapan,
pernyataan atau ide dari sumber tulisan lain dan kemudian menuliskannya
dengan cara sendiri atau bahasa penulis sendiri. Syarat-syarat mengutip secara
langsung :
A. Isi kutipan ditulis apa adanya.
B. Isi kutipan harus dikaitkan dengan paparan dari penulis.
C. Penulisan menggunakan jarak dua spasi.
D. Memberikan tanda kutip pada kalimat kutipan (‘’…’’).
E. Sumber kutipan disebut secara lengkap meliputi nama penulis, tahun terbit
dan halaman sumber.
F. Jika kata atau kalimat yang dikutip berasal dari bahasa asing atau bahasa
daerah, maka harus ditulis dengan miring atau italic.
G. Jika di dalam kalimat yang dikutip terdapat bagian yang ingin dihilangkan,
maka ganti dengan mengetik tiga titik. Apabila bagian yang ingin
dihilangkan tersebut berada di bagian akhir kalimat, maka ganti dengan
mengetik empat titik.
H. Apabila terdapat kalimat yang ditambahkan atau komentar oleh penulis,
maka kalimat tersebut ditulis di dalam tanda kurung.
Contoh Kutipan Langsung :
Menurut Rustandi (2010) nilai-nilai budaya Indonesia yang luhur harus dijaga
karena sangat mempengaruhi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara:
8
Mengutip secara tidak langsung diartikan sebagai cara menuliskan kutipan dari
sumber tanpa mengubah kalimat aslinya. Dalam arti lain, penulis tidak
mengubah apapun atau menambah komentar dari kalimat yang dikutip tersebut.
Cara mengutip secara tidak langsung :
A. Penulis harus menggunakan kalimat yang dipakai oleh penulis sumber yang
dikutip.
B. Penulis harus mencantumkan secara lengkap dan jelas keterangan dari
sumber kutipan berupa nama penulis, halaman dan tahun
Setelah kalimat kutipan ditulis maka diikuti dengan tanda kurung yang berisi
informasi nama penulis dan tahun publikasi jurnalnya.
Cara mengutip dari jurnal yang sudah terpublikasi berikutnya adalah dengan
memasukan nama penulis ke pembahasan. Jadi,kutipan yang diambil bisa
diubah sedikit namun tetap mempertahankan maknanya.
Apabila Anda mengutip sumber dari dua penulis berbeda, maka teknik
penulisannya adalah dengan menuliskan kedua nama penulis tersebut dan
9
memisahkannya dengan tanda ampersand atau yang dituliskan dalam tanda
‘&’.
Menurut Rustandi dan Rustam (2010) budaya politik suatu bangsa secara
signifikan telah mempengaruhi jalannya pemerintahan
Cara mencantumkan tiga nama penulis atau lebih sebagai kutipan adalah
dengan menuliskan semua penulis tersebut berdasarkan abjad dan dipisahkan
dengan tanda koma. Selain itu, juga dapat menggunakan kata ‘et al’ yang
berarti yang lainnya.
Cara mengutip sumber yang ditulis oleh enam penulis atau lebih adalah dengan
menuliskan nama penulis pertama dan diikuti oleh ‘et al’.
10
Boleh menggunakan tanda petik atau tidak
Identitas penulis, tahun terbit dan halaman ditulis sebelum kutipan dengan
format: nama penulis diletakkan di dalam tanda kurung, tahun terbit titik
dua (:) halaman buku.
11
Ada kalanya sebuah kalimat atau bahan yang dijadikan sumber penulisan tidak
mencantumkan nama penulisnya. Cara menuliskan kutipan dengan kondisi
tersebut.
Contohnya :
Untuk menulis kutipan yang bersumber dari nama penulis yang sama
Contoh :
Cara menuliskan sumber yang dikutip tanpa tahun adalah dengan menuliskan
‘tanpa tahun’ di dalam kurung di belakang tulisan nama penulis
Contoh :
13. Cara Menulis Sumber yang Dikutip Lebih Dari Dua Kali
Contoh cara mengutip dari jurnal di latar belakang dengan sumber yang sama:
12
baik tidak mengutip daripada mengutip namun tidak paham tentang apa
yang dikutip. Pengutip dianggap menyetujui dengan apa yang dikutipnya
bila ia tidak memberikan ulasan terhadap yang dikutip. Walaupun demikian,
pengutip boleh menolak suatu pendapat asalkan ia memberikan alasan.
2. catatan kaki
13
2.2.4. Jenis-jenis Catatan Kaki
Jenis-jenis catatan kaki 3 jenis, yaitu :
1) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan
kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu
nomor halaman.
2) Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah
dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya :
nama pengarang, op.cit nomor halaman.
3) Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman).
2. Judul tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap
serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki.
3. Tahun terbit
Satu di antara hal yang perlu diberikan adalah tahun penerbitan dari kutipan yang
dituli, atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan
lainnya.
14
4. Nomor halaman kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil, juga wajib untuk
dicantumkan.
3. Daftar pustaka
15
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang
isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun
terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis
dalam berkarya.
Keberadaan daftar pustaka sangat penting guna menunjukkan bahwa suatu
tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal
seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai
pemikiran orang-orang lainnya. Daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan
terima kasih untuk penyumbang data penelitian. Selain itu, daftar pustaka juga
dapat membantu pembaca yang ingin mencari tahu lebih dalam soal topik atau
permasalahan tertentu dalam sebuah karya ilmiah.
16
menggunakan nama marga keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir
atau belakang kecuali nama keturunan Tiongkok (Cina).
2. Tidak perlu mencamtumkan gelar sarjana penulis dalam daftar pustaka.
3. Judul buku dicetak miring atau digaris bawahi pada setiap katanya.
Sehingga tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama, sementara baris kedua dan
seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
5. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
6. Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya sebanyak dua spasi.
2.3.4. Unsur
2.3.5. Fungsi
17
2. Untuk dapat menunjukan bahwa tulisan dan juga informasi dalam karya
ilmiah bukan merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri, namun dari
hasil pemikiran orang lain juga yang turut dimasukan ke dalamnya.
3. Agar memberikan sumber informasi yang ditulisnya supaya pada nantinya
dapat ditelusuri oleh para pembaca jika ingin mengetahui informasi
maupun teori tersebut secara lebih lengkap.
1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Nama belakang atau nama keluarga ditulis
terlebih dahulu, diikuti dengan tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua
penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis
kedua dan seterusnya berada setelahnya, dengan urutan yang sesuai nama aslinya.
2. Tahun Terbit
Penulisan tahun terbit di urutan setelah nama penulis dari buku yang digunakan
sebagai daftar pustaka. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa
saja buku yang dipakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat
dengan format italic (miring).
18
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah
mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut.
Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi
dengan tanda titik dua (.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan
untuk menggunakan tanda titik (.) sebagai pembatas dari urutan nama, tahun
terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia
Publishing House.
1. Nama
Pastikan nama yang Sobat tulis dalam daftar pustaka adalah penulis artikelnya,
bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.
2. Judul
19
Penulisan judul tidak menggunakan format italic, melainkan tegak lurus dengan
pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan
penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan
nama jurnal, majalah, atau koran dalam cetak miring. Kutipan nomor halaman
artikel yang dimuat ditulis dalam tanda kurung [(…)].
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Cetak (Jurnal, Skripsi, dan
Makalah)
Data Artikel:
Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1
Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik
Kota Pangkalpinang
Penulis : Umar Solikhan
Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Terbit : Pangkalpinang
Tahun Terbit : 2013
Cara Penulisan:
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang
Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan
Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi
Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
1. Nama
Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama
dari sumber buku maupun artikel cetak.
20
2. Tahun Penayangan
Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.
3. Judul
Judul artikel daring tidak ditulis secara italic (miring), melainkan hanya diapit
tanda kutip (“).
4. URL
Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada
yang ingin membuktikan kesahihannya.
5. Waktu Pengambilan
Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu
secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat artikel tersebut diakses untuk dijadikan
sebagai sumber referensi.
Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring
agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas
hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara
itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data
berupa tanda koma (,).
Cara Penulisan:
21
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-
global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan
bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.
Terdapat beberapa teknik-teknik notasi ilmiah, diantaranya foot note, in note, end
not, dan daftar pustaka. Foot note merupakan catatan pada kaki halaman untuk
menyatakan sumber kutipan, pendapat buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar.
Sedangkan In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang
dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. End note adalah notasi ilmiah dengan
cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan
lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar
pustaka. Dan daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi kumpulan-kumpulan
sumber bacaan atau sumber referensi karangan ilmiah yang tengah digarap, yang
terdiri atas judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya.
3.2 Saran
23