Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

TEKNIK PENULISAN NOTASI ILMIAH

Kelompok VIII Bahasa Indonesia :


Jenny Jin Sen Mi 210400015
Maudi Wulandari 210400010
Faisal Anwar 210300004
Feny Shafira 210400009
Alifah Rahmadhani 210900094
Ahnaf Nurindrawan 210300005

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnya-lah, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik
Penulisan Notasi Ilmiah” makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah kami.

dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan baik berupa
moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Yasin, S.Pd.,
M.Pd. , selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan petunjuk kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa saja yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan segala kritik
maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………….…….……………...……………………..……i
DAFTAR ISI………………………………………………………………....…ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….……2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...2
1.4 manfaat…………………………………………………………………….….3

BAB II PEMBAHASAN

1. Kutipan………………………………………………………………………4
2.1.1. Pengertian kutipan ………………………………………………...…4
2.1.2. Tujuan Pembuatan kutipan………………………………………..…..4
2.1.3. Jenis- jenis kutipan…………………………………………………....4
2.1.4. Prinsip-prinsip kutipan……………………………………………..…5
2.1.5. Cara- cara mengutip………………………………………………..…7
2.1.6. Tanggung jawab pengutip…………………………………………….12

2. Catatan Kaki…………………………………….…………………………12
2.2.1. Pengertian catatan kaki ………………………………………………12
2.2.2. Fungsi catatan kaki………………………………………………...…12
2.2.3. Prinsip membuat catatan kaki………………………………………...12
2.2.4. Jenis singkatan catatan kaki…………………………………………..13
2.2.5. Unsur-unsur catatan kaki……………………………………………..13
2.2.6. Penerapaan cataatan kaki……………………………………………..14

3. Daftar Pustaka……………………………………………………………..15
2.3.1. Pengertian daftar pustaka……………………………………………...15
2.3.2. Fungsi daftar pustaka………………………………………………….15
2.3.3. Syarta-syarat daftar pustaka…………………………………………...16
2.3.4. Unsur-unsur daftar pustaka……………………………………………16
2.3.5. Fungsi daftar pustaka………………………………………………….17
2.3.6. Sistematika membuat daftar pustaka………………………………….17

BAB III SIMPUL DAN SARAN

3.1 Simpulan……………………………………………………………………..22
3.2 Saran…………………………………………………………………………23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas
baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang
dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.

Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin
menambah wawasan keilmuanya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa
mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang
dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis
harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya.
Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, teknik-
tekniknya, metode penulisannya beserta singkatan-singkatan yang dipakai dalam
notasi ilmiah.

Sebuah karya ilmiah harus disusun dengan bahasa ilmiah yang baik
danpenyertaan sumber rujukan yang jelas jika mengutip teori orang lain atau
bahasaahli. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dalam penulisan teknik
notasiilmiah dalam tulisan yang dibuat agar tulisan tersebut
dapatdipertanggungjawabkan isinya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :

1) Apakah pengertian kutipan?


2) Apakah tujuan kutipan?

3) Apa saja jenis dari kutipan?

4) Apa prinsip-prinsip menulis kutipan?

5) Bagaimana cara Pemakaian kutipan ?

6) Apa pengertian Catatan kaki?

7) Apa fungsi dari catatan kaki?

8) Apa prinsip-prinsip pada saat membuat catatan kaki?

9) Apa saja jenis dari catatan kaki

10) Apa unsur- unsur catatan kaki

11) Bagaimana cara penulisan catatan kaki

12) Apa pengertian dari daftar pustaka


13) Apakah unsur dari daftar pustaka
14) Apakah fungsi dari daftar pustaka
15) Bagaimana cara membuat daftar pustaka
1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mendeskripsikan pengertian dari kutipan

2
2) Untuk mengetahui tujuan dari kutipan

3) Untuk mengetahui jenis-jenis dari kutipan

4) Untuk mengetahui prinsip-prinsip menulis kutipan

5) Untuk mengetahui cara pemakaian kutipan

6) Untuk pengertian catatan kaki

7) Untuk mengetahui fungsi dari catatan kaki

8) Untuk mengetahui Prinsip-prinsip pada saat membuat catatan kaki

9) Untuk mengetahui jenis-jenis dari catatan kaki

10) Untuk mengetahui unsur- unsur catatan kaki

11) Untuk mengetahui cara penulisan catatan kaki

12) Untuk mengetahui pengertian dari daftar pustaka

13) Untuk mengetahui unsur-unsur dari daftar pustaka

14) Untuk mengetahui fungsi dari daftar pustaka

15) Untuk mendeskripsikan cara membuat daftar pustaka

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah memberikan
kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai Teknik dari penulisan notasi
Ilmiah dari asal-usul munculnya bahasa Indonesia hingga perkembangan ejaan

3
dan sejarah ejaan bahasa Indonesia saat ini. Dengan demikian masyarakat
Indonesia dapat melestarikan dan mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri, tulisan ini merupakan sarana yang baik
untuk bertukar pikiran antar anggota akademisi dalam membahas materi sejarah
bahasa Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

1. KUTIPAN

2.1.1. PENGERTIAN KUTIPAN


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah pengambilalihan
satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
definisi kutipan adalah suatu kegiatan menuliskan satu kalimat atau lebih dari
karya tulis lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan memberikan
ilustrasi atau memperkuat argumen penulis dalam penyusunan karya ilmiahnya.

4
2.1.2. TUJUAN PEMBUATAN KUTIPAN
1. Sebagai Pendukung argumen ataupun juga analisa penulis.
2. Sebagai landasan teori dalam mengemukan pemikiran/tulisan kita
3. Sebagai penjelasan
4. Sebagai penguat dalam argumen atau pendapat yang dikemukakan.

2.1.3. JENIS – JENIS KUTIPAN


1. Kutipan langsung
Kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan oleh
penulis dengan cara menulis kembali pikiran/pendapat/ide/gagasan orang lain
yang sama persis dengan aslinya. Atau juga dapat dikatakan, bahwa penulis secara
langsung menggunakan teknik copas (copy paste) tanpa adanya pengubahan dari
kalimat aslinya.

Prinsip dasar pada kutipan langsung adalah mengutip sumber bacaan dengan
secara langsung dilakukan sama presis seperti yang dituliskan yang terdapat
dalam sumber, artinya tidak menambah ataupun juga mengurangi. Jika kata,
kalimat, atau paragraf tidak dicetak miring ataupun dicetak tebal, pengutip tidak
boleh mencetak miring atau cetak tebal pada saat mengutip.

Kutipan langsung dibedakan menjadi 2 yaitu

a.) Kutipan langsung panjang

 Dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi (jarak antar baris) lebih
dari teks.

 Diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan.

 Boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.

b.) Kutipan lanngsung pendek


 Terintegrasi langsung dengan teks
 Berjarak antar baris yang sama dengan teks
 Diapit dengan tanda kutip
 Tidak lebih dari empat baris

2. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan


oleh penulis dengan cara mengambil pikiran/ide/gagasan/pendapat orang lain,
kemudian menyampaikan dalam sebauh karya penulis itu dengan kalimatnya

5
sendiri sesuai dengan pemahamannya pada kutipan tersebut. Dengan kata lain,
penulis tersebut tidak menulisnya dengan sama persis dengan
tulisan/paragraf/kalimat yang dikutipnya. Penulis itu merangkum sera
merangkai kalimat yang didasarkan dari artikel atau sumber lainnya.

 Mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip


 Tidak adanya suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang
dikutip
 Disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip
 Diakhiri dengan nomer kutipan tanpa tanda petik dua.

2.1.5. PRINSIP-PRINSIP MENGUTIP


1. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan
Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah
ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya
seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak
diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber
kutipan kita.
Contoh:‘Tugas bank antara lain memberi pinjam uang. ’Pengutip tahu bahwa
dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
mengubahnya. Cara memperbaikinya:•‘Tugas bank antara lain memberi pinjam
[seharusnya, pinjaman,penulis] uang.•’‘Tugas bank antara lain memberi pinjam
[Sic!] uang.’[Sic!]artinya dikutip sesuai dengan aslinya
Tetapi, Apabila pengarang menganggap perlu mengadakan perubahan
tekniknya maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas
bahwa telah dilakukan perubahan tertentu.
Misalnya, dalam naskah aslinya tidak ada kalimat atau bagian kalimat yang
diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris bawahi, tetapi oleh
pertimbangan penulis, kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf
tebal, huruf miring, atau direnggangkan. Pertimbangan untuk mengubah teknik
itu dapat bermacam-macam, yaitu memberi aksentuasi (tekanan), contoh,
pertentangan, dan sebagainya. Dalam hal demikian, penulis harus memberi
keterangan dalam tanda kurung segi empat [ . . . ]. Hal itu akan bermakna
bahwa perubahan itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks
aslinya. Keterangan dalam tanda kurung segi empat itu, misalnya akan
berbunyi sebagai berikut, huruf miring dari saya penulis.
2. Diperbolehkan menghilangkan beberapa kata

6
Pengutip diperkenankan / diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau
kalimat pada bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu
tidak menyebabkan perubahan arti atau makna yang terkandung dalam sumber
kutipan dari gagasan yang dikutip. Caranya :
A. Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagianyang
dihilangkan diganti dengan tiga titik. Contoh ( . . . )
B. Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik atauk titik berspasi sepanjang garis
(dari margin kiri sampai ke margin kanan).

3. Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem yang berlaku sesuai


dengan selingkung bidang.
4. Bila ada kesalahan
Kegiatan penulisan yang melibatkan proses mengutip, apabila terdapat
kesalahan atau keganjilan, entah dalam masalah ketatabahasaan atau persoalan
lainnya dalam naskah yang akan dikutip, penulis tidak boleh langsung
memperbaiki kesalahan itu. Penulis hanya mengutip sebagaimana adanya.
Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari
kutipan itu. Dalam hal ini penulis tidak boleh melakukan perubahan terhadap
naskah atau kalimat yang dikutip harus Kegiatan penulisan yang melibatkan
proses mengutip, apabila terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam
masalah ketatabahasaan atau persoalan lainnya dalam naskah yang akan
dikutip, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Penulis
hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis
tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu. Dalam hal ini penulis tidak
boleh melakukan perubahan terhadap naskah atau kalimat yang dikutip.
Perbaikan dapat dilakukan terhadap kutipan dengan ketentuan, hanya penulis
diperkenankan mengadakan perbaikan atau catatan terhadap kesalahan
tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai catatan kaki,
atau dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat, contoh [ . . . ],
seperti halnya dengan perubahan teknik yang telah dikemukakan. Catatan
dalam tanda kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang kata atau
unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang disetujui. Misalnya,
kalau kita tidak setuju dengan bagian itu maka biasanya diberi catatan singkat,
contoh [sic]. Kata Sic ! Yang ditempatkan dalam tanda kurung segi empat
menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu,
penulis sekedar mengutip sesuai dengan apa yang terdapat dalam naskah
aslinya (Keraf, 1989: 185).
Contoh:

7
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini selalu
berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic] sentral distribusi
yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh”.
Catatan:
Kata makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak, seharusnya makna.
Namun, dalam kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan
itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan dan ia sekedar mengutip
sesuai aslinya. Untuk karya ilmiah, penggunaan sic dalam tanda kurung segi
empat yang ditempatkan langsung di belakang kata atau bagian yang
bersangkutan, dianggap lebih tepat.
2.5 Cara-Cara Mengutip
1. Kutipan Langsung
Mengutip secara langsung diartikan saat seorang penulis mengutip ucapan,
pernyataan atau ide dari sumber tulisan lain dan kemudian menuliskannya
dengan cara sendiri atau bahasa penulis sendiri. Syarat-syarat mengutip secara
langsung :
A. Isi kutipan ditulis apa adanya.
B. Isi kutipan harus dikaitkan dengan paparan dari penulis.
C. Penulisan menggunakan jarak dua spasi.
D. Memberikan tanda kutip pada kalimat kutipan (‘’…’’).
E. Sumber kutipan disebut secara lengkap meliputi nama penulis, tahun terbit
dan halaman sumber.
F. Jika kata atau kalimat yang dikutip berasal dari bahasa asing atau bahasa
daerah, maka harus ditulis dengan miring atau italic.
G. Jika di dalam kalimat yang dikutip terdapat bagian yang ingin dihilangkan,
maka ganti dengan mengetik tiga titik. Apabila bagian yang ingin
dihilangkan tersebut berada di bagian akhir kalimat, maka ganti dengan
mengetik empat titik.
H. Apabila terdapat kalimat yang ditambahkan atau komentar oleh penulis,
maka kalimat tersebut ditulis di dalam tanda kurung.
Contoh Kutipan Langsung :
Menurut Rustandi (2010) nilai-nilai budaya Indonesia yang luhur harus dijaga
karena sangat mempengaruhi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara:

Budaya politik Indonesia sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan. Hal


ini berarti bagaimanapun derasnya arus globalisasi, kita harus tetap
mempertahankan nilai budaya luhur bangsa demi selarasnya jalannya
pemerintahan dengan cita-cita nasional.

2. Kutipan tidak langsung

8
Mengutip secara tidak langsung diartikan sebagai cara menuliskan kutipan dari
sumber tanpa mengubah kalimat aslinya. Dalam arti lain, penulis tidak
mengubah apapun atau menambah komentar dari kalimat yang dikutip tersebut.
Cara mengutip secara tidak langsung :

A. Penulis harus menggunakan kalimat yang dipakai oleh penulis sumber yang
dikutip.
B. Penulis harus mencantumkan secara lengkap dan jelas keterangan dari
sumber kutipan berupa nama penulis, halaman dan tahun

Contoh Kutipan Tidak Langsung :

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa budaya suatu bangsa sangat


mempengaruhi kehidupan bernegara, Rustandi (2010) mengemukakan:

“Budaya politik suatu bangsa akan sangat mempengaruhi jalannya


pemerintahan”.

3. Nama Penulis Dimasukkan Ke dalam Tanda Kurung

Setelah kalimat kutipan ditulis maka diikuti dengan tanda kurung yang berisi
informasi nama penulis dan tahun publikasi jurnalnya.

Contoh kutipan dimana nama penulis dimasukkan kedalam tanda kurung

Dalam sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan


sesuatu yang harus dilakukan (Agung Hermanto, 2009).

Budaya politik suatu bangsa akan sangat mempengaruhi jalannya


pemerintahan. (Rustandi, 2010).

4. Memasukkan Nama Penulis Ke dalam Suatu Pembahasan

Cara mengutip dari jurnal yang sudah terpublikasi berikutnya adalah dengan
memasukan nama penulis ke pembahasan. Jadi,kutipan yang diambil bisa
diubah sedikit namun tetap mempertahankan maknanya.

Contohnya sebagai berikut :

Menurut Rustandi (2010). Budaya politik suatu bangsa akan sangat


mempengaruhi jalannya pemerintahan

5. Mengutip Dengan Sumber Dua Penulis Berbeda

Apabila Anda mengutip sumber dari dua penulis berbeda, maka teknik
penulisannya adalah dengan menuliskan kedua nama penulis tersebut dan

9
memisahkannya dengan tanda ampersand atau yang dituliskan dalam tanda
‘&’.

Namun apabila Anda ingin mencantumkan dua nama penulis ke dalam


pembahasan, maka teknik penulisannya adalah dengan menuliskan dua nama
penulis tersebut dengan dipisahkan oleh kata ‘dan’.

Contoh Kutipan dengan Sumber Dua Penulis Berbeda :

Budaya politik suatu bangsa secara signifikan telah mempengaruhi


jalannya pemerintahan (Rustandi & Rustam 2010).

Menurut Rustandi dan Rustam (2010) budaya politik suatu bangsa secara
signifikan telah mempengaruhi jalannya pemerintahan

6. Cara Mengutip dengan Tiga Penulis atau Lebih

Cara mencantumkan tiga nama penulis atau lebih sebagai kutipan adalah
dengan menuliskan semua penulis tersebut berdasarkan abjad dan dipisahkan
dengan tanda koma. Selain itu, juga dapat menggunakan kata ‘et al’ yang
berarti yang lainnya.

Contoh Kutipan dengan Tiga Penulis atau Lebih :

Rustandi, Budi, Hendrawan dan Rustam (2010) berpendapat bahwa


perkembangan budaya akan sangat mempengaruhi budaya politik suatu
bangsa.

7. Cara Mengutip dengan Enam Penulis atau Lebih

Cara mengutip sumber yang ditulis oleh enam penulis atau lebih adalah dengan
menuliskan nama penulis pertama dan diikuti oleh ‘et al’.

Contoh Kutipan dengan Enam Penulis atau Lebih :

Rustandi et al. (2010) berpendapat bahwa budaya politik Indonesia sangat


mempengaruhi jalannya pemerintahan saat ini.

Menurut Rustandi  et.al. (2010) budaya politik Indonesia sangat


mempengaruhi jalannya pemerintahan saat ini.

8. Cara Mengutip 4 Baris atau Lebih

Cara mengutip empat baris atau lebih adalah dengan memperhatikan :

 Kutipan dipisahkan dengan jarak 2,5 spasi


 Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi dan tulisan boleh
dimiringkan

10
 Boleh menggunakan tanda petik atau tidak

 Identitas penulis, tahun terbit dan halaman ditulis sebelum kutipan dengan
format: nama penulis diletakkan di dalam tanda kurung, tahun terbit titik
dua (:) halaman buku.

Contoh Kutipan 4 Baris atau Lebih :

Budaya politik nasional sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan.


Rustandi dalam Budaya Politik Indonesia (2010) menyatakan:

“Budaya politik adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam suatu bangsa,


meliputi norma, nilai, sikap dan perilaku yang terbentuk selama
perkembangan suatu bangsa. Jalannya pemerintahan suatu negara akan
sangat dipengaruhi oleh budaya politik bangsa tersebut. Termasuk dalam
hal ini adalah pengaruh budaya politik Indonesia yang sangat
mempengaruhi bentuk dan implementasi pemerintahan”.

9. Kutipan Kurang dari Empat Baris

Cara penulisan kutipan kurang dari dua baris :

 Kutipan ditulis dalam satu paragraph dengan teks


 Kutipan ditulis dengan diberi tanda petik (“…”). Hal ini untuk
membedakan kutipan dengan teks secara lebih jelas.

 Urutan penulisan meliputi identitas penulis, tahun terbit dan halaman.

 Beri jarak dua spasi antara kutipan dan teks

Contoh Kutipan Kurang Dari Empat Baris :

Politik budaya Indonesia telah berjalan seiring waktu semenjak sebelum


masa kemerdekaan hingga pasca reformasi. Budaya politik ini terus
mengalami perkembangan yang secara signifikan mewarnai jalannya
pemerintahan di republik ini.

Menurut Rustandi (2010) “jalannya pemerintahan sejak kemerdekaan


hingga saat ini secara nyata dipengaruhi oleh budaya masyarakatnya yang
juga mewarnai sistem dan praktik politik nasional”.

Sementara menurut Widiatmoko (2012) “jalannya pemerintahan dan sistem


politik suatu negara sangat dipengaruhi oleh kondisi dan dinamika politik
internasional yang termasuk ke dalam salah satu dampak globalisasi”.

10. Cara Mengutip tanpa Nama Penulis

11
Ada kalanya sebuah kalimat atau bahan yang dijadikan sumber penulisan tidak
mencantumkan nama penulisnya. Cara menuliskan kutipan dengan kondisi
tersebut.

Contohnya :

Politik internasional sangat mempengaruhi perkembangan politik negara


berkembang (“Globalisasi dan dampaknya,” 2010).

11. Cara Mengutip dengan Nama Penulis yang Sama

Untuk menulis kutipan yang bersumber dari nama penulis yang sama

Contoh :

Budaya politik Indonesia sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan


(A.Rustandi, 2000). Namun demikian, pengaruh globalisasi pun dapat
menjadi faktor utama penentu arah jalannya pemerintahan (B.Rustandi,
2007).

12. Cara Mengutip Tanpa Ada Keterangan Tahun

Cara menuliskan sumber yang dikutip tanpa tahun adalah dengan menuliskan
‘tanpa tahun’ di dalam kurung di belakang tulisan nama penulis

Contoh :

”….budaya politik Indonesia (Rustandi, tanpa tahun; 215).

13. Cara Menulis Sumber yang Dikutip Lebih Dari Dua Kali

Contoh cara mengutip dari jurnal di latar belakang dengan sumber yang sama:

Budaya politik Indonesia sangat mempengaruhi jalannya pemerintahan


(Rustandi 2000; Widiatmoko, 1991, 1993).

2.1.6. Tanggung Jawab Pengutip

Pengutip bertanggung jawab akan ketepatan dan ketelitian kutipannya.


Pengutip harus memahami arti dari bahan-bahan yang dikutipnya. Lebih

12
baik tidak mengutip daripada mengutip namun tidak paham tentang apa
yang dikutip. Pengutip dianggap menyetujui dengan apa yang dikutipnya
bila ia tidak memberikan ulasan terhadap yang dikutip. Walaupun demikian,
pengutip boleh menolak suatu pendapat asalkan ia memberikan alasan.

2. catatan kaki

2.2.1. Pengertian catatan kaki


catatan kaki adalah keterangan yang di tambahkan di bagian bawah halaman.
Catatan kaki biasanya di cetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di
teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki
adalah sumber alasan sebuah kutipan.

2.2.2. Fungsi catatan kaki


1. memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber kutipan
penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya di mengerti oleh
pembaca.
2. Menghargai sumber kutipan yang di kutip, supaya pembaca karya
ilmiah mengetahui sumber kutipan yang di gunakan.
3. Untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat
mengetahui ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.

2.2.3. Prinsip pembuatan catatan kaki


1. Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, di pisahkan
dengan naskah skripsi oleh sebuah garis.
2. Nomor catatan kaki di tulis secara urut pada setiap bab, mulai dari
nomor satu.
3. Catatan kaki di tuis dengan satu spasi.
4. Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf
dalam naskah skripsi, hanya urutannya lebih kecil.
5. Barisan pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh
karakter.
6. Judul buku dalam catatan kaki di tulis miring.
7. Nama pengarang dalam catatan kaki di tulis lengkap dan tidak di balik.
8. Catatan kaki berisi keterangan tambahan.

13
2.2.4. Jenis-jenis Catatan Kaki
Jenis-jenis catatan kaki 3 jenis, yaitu :

1) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan
kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu
nomor halaman.

2) Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah
dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya :
nama pengarang, op.cit nomor halaman.

3) Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman).

2.2.5. Unsur-unsur catatan kaki

1. Nama penulis atau pengarang


Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu
menuliskan gelar penulis tersebut.

2. Judul tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap
serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki.

3. Tahun terbit
Satu di antara hal yang perlu diberikan adalah tahun penerbitan dari kutipan yang
dituli, atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan
lainnya.

14
4. Nomor halaman kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil, juga wajib untuk
dicantumkan.

2.2.6. Penerapan Catatan kaki dan Penerapan

Cara menggunakan singkatan-singkatan dalam kenyataan, lihat contoh dibawah


ini:
a.       Edgar Surtevant,  An Introduction to Linguistics Secience (New Haven,
1947), hlm. 20 et seq.
b.      Ibid.
c.       Ibid. hlm. 30.
d.      Richard Pittman, “Nauhatl Honorifics,”International Journal of American
Linguistics, XI (April, 1950), 374 et seqq.
e.       H.A. Gleason, An Introduction to Deskriptive Linguistics,(Rev. ed.; New
York: Holt, Rinehart and Winston, 1961), hlm. 51-52.
f.       Ibid.
g.      Ibid. hlm. 56.

3. Daftar pustaka

2.3.1. Pengertian daftar pustaka

15
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang
isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun
terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis
dalam berkarya.
Keberadaan daftar pustaka sangat penting guna menunjukkan bahwa suatu
tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal
seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai
pemikiran orang-orang lainnya. Daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan
terima kasih untuk penyumbang data penelitian. Selain itu, daftar pustaka juga
dapat membantu pembaca yang ingin mencari tahu lebih dalam soal topik atau
permasalahan tertentu dalam sebuah karya ilmiah.

 Mengenal Daftar Pustaka


Daftar pustaka pada umumnya akan berisi tentang sumber-sumber atau pun
bacaan yang digunakan untuk bahan acuan para penulis yang ingin menciptakan
suatu karya. Pengertian daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi
informasi tentang judul buku, artikel hingga bahan tulisan yang memiliki kaitan
dengan karya si penulis.
Judul buku yang dicantumkan dalam daftar pustaka pada akhir karya memiliki
kaitan yang begitu erat dengan pengutipan tulisan yang terdapat pada karya.
Apabila sudah mengutip informasi atau pun teori sebaiknya Anda harus
mencantumkan judul buku tersebut sebagai daftar pustaka karena sudah
memasukkan atau meminjam kalimat atau pendapat seseorang.

2.3.1. Fungsi daftar pustaka


Adalah untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada para pembacanya.
Selain itu, daftar pustaka juga memberikan informasi pembaca bahwa karya
penulis merupakan hasil dari berbagai sumber.
Daftar pustaka ini juga untuk menghargai sumber-sumber informasi yang sudah
didapatkan oleh penulis dalam menciptakan karyanya.

2.3.2. Syarat-Syarat Daftar Pustaka


Dalam menulis atau membuat sebuah daftar pustaka tentu ada syarat yang
tidak boleh dilewatkan. Berikut adalah ketentuan dan juga aturan cara penulisan
daftar pustaka yang benar seperti dikutip dari Dosen pendidikan:
1. Penulis yang menggunakan marga atau keluarga, nama marga baik
keluarganya ditulis terlebih dahulu. Sementara untuk penulis yang tak

16
menggunakan nama marga keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir
atau belakang kecuali nama keturunan Tiongkok (Cina).
2. Tidak perlu mencamtumkan gelar sarjana penulis dalam daftar pustaka.
3. Judul buku dicetak miring atau digaris bawahi pada setiap katanya.
Sehingga tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama, sementara baris kedua dan
seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
5. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
6. Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya sebanyak dua spasi.

3. Unsur dan Fungsi Daftar Pustaka


Perlu diketahui bahwa sebenarnya daftar pustaka juga dibuat dengan
menggunakan unsur di dalamnya. Sehingga pada nantinya, daftar pustaka ini akan
berfungsi dengan sangat baik bagi para pembaca. Berikut adalah unsur dan juga
fungsi daftar pustaka:

2.3.4. Unsur

1. Judul buku dan judul artikel


2. Nama penulis atau pun pengarangnya
3. Adanya data publikasi buku yang meliputi penerbit, tempat diterbitkan,
tahun terbit hingga edisinya apabila ada

2.3.5. Fungsi

1. Guna dapat menghargai serta memberikan penghargaan pada penulis


sumber informasi, sehingga karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan
dengan baik.

17
2. Untuk dapat menunjukan bahwa tulisan dan juga informasi dalam karya
ilmiah bukan merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri, namun dari
hasil pemikiran orang lain juga yang turut dimasukan ke dalamnya.
3. Agar memberikan sumber informasi yang ditulisnya supaya pada nantinya
dapat ditelusuri oleh para pembaca jika ingin mengetahui informasi
maupun teori tersebut secara lebih lengkap.

2.3.6. Sistematika Membuat Daftar Pustaka

Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka


Berikut adalah aturan penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah secara umum
yang perlu diperhatikan:

1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Nama belakang atau nama keluarga ditulis
terlebih dahulu, diikuti dengan tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua
penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis
kedua dan seterusnya berada setelahnya, dengan urutan yang sesuai nama aslinya.
2. Tahun Terbit
Penulisan tahun terbit di urutan setelah nama penulis dari buku yang digunakan
sebagai daftar pustaka. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa
saja buku yang dipakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.

3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat
dengan format italic (miring).

4. Kota dan Nama Penerbit

18
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah
mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut.
Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi
dengan tanda titik dua (.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan
untuk menggunakan tanda titik (.) sebagai pembatas dari urutan nama, tahun
terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku


Data Buku:
Judul : Family Medical Care Volume 4
Penulis : Dr. John F. Knight
Penerbit : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit : Bandung
Tahun Terbit : 2001

Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia
Publishing House.

 Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Skripsi, dan


Makalah
Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, yang perlu
dicantumkan dalam daftar pustaka dari artikel dalam jurnal, skripsi, dan makalah
adalah nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota, dan nama penerbit. Hanya
saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai
berikut.

1. Nama
Pastikan nama yang Sobat tulis dalam daftar pustaka adalah penulis artikelnya,
bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.

2. Judul

19
Penulisan judul tidak menggunakan format italic, melainkan tegak lurus dengan
pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan
penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan
nama jurnal, majalah, atau koran dalam cetak miring. Kutipan nomor halaman
artikel yang dimuat ditulis dalam tanda kurung [(…)].

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Cetak (Jurnal, Skripsi, dan
Makalah)
Data Artikel:
Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1
Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik
Kota Pangkalpinang
Penulis : Umar Solikhan
Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Terbit : Pangkalpinang
Tahun Terbit : 2013

Cara Penulisan:

Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang
Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan
Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi
Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 Penulisan Daftar Pustaka dari Internet


Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari
artikel-artikel di internet (dalam jaringan/daring/online). Untuk penulisan daftar
pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut:

1. Nama
Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama
dari sumber buku maupun artikel cetak.

20
2. Tahun Penayangan
Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.

3. Judul
Judul artikel daring tidak ditulis secara italic (miring), melainkan hanya diapit
tanda kutip (“).

4. URL
Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada
yang ingin membuktikan kesahihannya.

5. Waktu Pengambilan
Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu
secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat artikel tersebut diakses untuk dijadikan
sebagai sumber referensi.

Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring
agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik (.) sebagai batas
hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara
itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data
berupa tanda koma (,).

 Contoh Daftar Pustaka dari Internet (Artikel Daring)


Data Artikel:
Judul : Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global?
Penulis : Jeko Iqbal Reza
Tanggal Tayang : 29 Agustus 2015
Waktu Akses : 10 Februari 2016, pukul 10.27
URL : http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-
mematikan-pemanasan-global

Cara Penulisan:

21
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-
global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

22
Notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan
bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.

Mengutip adalah sebagai kegiatan pengambilalihan pernyataan seseorang


yang disampaikan secara lisan meupun tertulis untuk tujuan ilustrasi atau
memperkukuh argumaen di tulisan sendiri. Mengutip ada dua cara, yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Kutipan secara langsung adalah pengambilalihan
pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai redaksi yang terdapat dalam
sumbernya. Sedangkan Kutipan tidak langsung adalah pengungkapan kembali
maksud penulisan dengan kata-katanya sendiri (yang di kutip hanyalah pokok-
pokok pikiran, atau hanya ringkasan, atau kesimpulan dari sebuah tulisan).

Terdapat beberapa teknik-teknik notasi ilmiah, diantaranya foot note, in note, end
not, dan daftar pustaka. Foot note merupakan catatan pada kaki halaman untuk
menyatakan sumber kutipan, pendapat buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar.
Sedangkan In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang
dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. End note adalah notasi ilmiah dengan
cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan
lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar
pustaka. Dan daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi kumpulan-kumpulan
sumber bacaan atau sumber referensi karangan ilmiah yang tengah digarap, yang
terdiri atas judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya.

3.2 Saran

Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana


dan jauh dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana – sini
agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca dan
pecinta bahasa Indonesia.

23

Anda mungkin juga menyukai