BAHASA INDONESIA
Rifin (210101191)
Wama fima
FAKULTAS TARBIYAH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
Nyasehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5
A. Definisi dan Jenis kutipan............................................................................5
1.Definisi Kutipan........................................................................................5
2.Jenis Kutipan.............................................................................................5
B. Teknik Mengutip Dalam Kutipan................................................................5
1.Teknik Kutipan Bedasarkan Bentuknya....................................................7
a. Kutipan Langsung................................................................................7
b. Kutipan Tak Langsung.........................................................................8
2.Teknik Mengkutip Berdasarkan Penulisan Sumbernya............................8
a. Catatan Dalam Tubuh Karangan (Body Note).....................................8
b. Catatan kaki (Fote Note)......................................................................8
C. Kiat Kiat Mengutip Sebuah Kutipan .........................................................10
A. Menerangkan Kutipan...........................................................................10
B. Memperkuat Gagasan Dengan Kutipan.................................................10
C. Menyipulkan Kutipan............................................................................11
D. Membandingkan Kutipan......................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis
sebuah karya ilmiah. Karena, sangat membuang waktu bila sebuah
kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah
dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki
kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama.
Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah
tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya
secara mendalam. Maka, penulis cukup mengutip pendapat yang
dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca,
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.
Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun
kutipan yang terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada
tuduhan kalau ia melakukan plagiat.
Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak
mempergunakan kutipan supaya karangannya tidak dianggap sebagai suatu
himpunan dari berbagai macam pendapat.
B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi dan jenis kutipan?
2. Bagaimana teknik mengutip dalam kutipan ?
3. Bagaimana kiat kiat mengutip dalam kutipan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuidefinisi dan jenis kutipan.
2. Untuk mengetahui teknik mengkutip dan kutipan yang benar.
3. Untuk mengetahui kiat kiat mengkutip dalam sebuah kutipan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.Definisi Kutipan
mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang
lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil
karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri.
2.Jenis Kutipan
a. kutipan langsung
5
a. Kutipan langsung
secara mekanisme, kutipan langsung memiliki dua pola penulisan yang masing-
masing pola ditentukan oleh banyaknya teks yang dikutip. Untuk teks yang tidak
lebih dari 4 baris, maka dapat melakukan langkah-langkah berikut.
6
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar menurut Aunurrahman
(2009:34) adalah,’’ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri sendiri.
Seorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah
terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti.”
Karena ada bagian yang tidak terlalu penting untuk karangan tersebut, maka
dilakukan penghilangan seperti ini:
Ciri pembelajaran yang efektif dalam proses belajar belajar menurut Aunurrahman
(2009:34) adalah, “... telah terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti.”
b. Kutipan Tak Langsung
Karakteristik kutipan tak langsung berbeda dengan kutipan langsung. Hal
ini bisa dilihat dari teknis penulisannya berikut.
1) Terintegarasi dengan teks utama;
2) Tidak diapit oleh tanda kutip
3) Teks kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1 spasi, begitupun jika
1,5 atau 2 spasi;
4) Mencantumkan sumber kutipan.
Jika dibandingkan dengan kutipan langsung, maka terlihat perbedaannya.
Perhatikan contoh berikut.
Nurgiyantoro menyatakan bahwa, “permajasan (figure of thought) merupakan
teknik pengungkapan bahasa, penggaya bahasa yang maknanya tidak menunjuk
pada makna harfiah kata-kata yang mendukung, melainkan pada makna yang
ditambah, makna yang tersirat.”
7
Selain tiga unsur tadi, cara penulisan body note selalu menggunakan tanda
kurung dan tahun serta halaman serta halaman yang dipisah dengan dengan titik
dua. Adapun, jika nama di dalam, maka didalam tanda kurung tersebut berisi
nama ditambah koma, untuk kemudian ditulis tahun serta halaman yang dijeda
dengan titik dua.
Perhatiakan contoh berikut: Haryanto (2009: 15) dan Ismail (2008; 5).
Adapun variasi lain bisa yang bisa digunakan adalah sumber kutipan bisa
diletakkan di awal kutipan maupun di akhir kutipan. Bergantung pada bagaimana
penulis menetapkan sumber kutipan tersebut.
8
kaki ini nama jurnal, majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti oleh 1
tanggal penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman ( website) diikuti tanggal pengaksessan.
5) Halaman
Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halam ini dengan
hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi yang dirujuk.
Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan tanda titik.
1) Contoh dari buku
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 2008), hlm. 5.
2) Contoh non buku
1
Syarif Hidayatullah, “Apa Itu Bahasa: Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut Para
Ahli,”Dikutip dari http://Wismasastra. wordpress.com pada 5 januari 2013.
2
Arifin. “ Bahasa kita Bhasa Indonesia.’’ Republika, 12 Desember 2013.
Kasus lain yang sering terjadi dalam ketika melakukan pengutipan dari
internet adalah nama pengarang dalam laman yang di kunjungi tidak ada. Jika
tetap ingin dijadikan sebagai sumber rujukan, maka pada nama pengarang cukup
ditulis dengan istilah anonim.
Dalam penulisan catatan kaki tidak selamanya sumber rujukan
mencantumkan seluruh unsur catatan kaki. Hal ini akan terjadi jika sumber
kutipan yang dikutip lebih dari sekali. Maka, kutipan-kutipan selanjutnya cukup
diwakili dengan istilah ibid.,loc. Cit, dan op. Cit.
Ibid. Merupakan singkatan dari ibidem yang memiliki arti pada tempat
yang sama. Penulisan ibid. Dilakukan jika kutipan yang telah dikutip berasal dari
sumber rujukan yang sama tanpa dijeda oleh kutipan lain.
1
https://penerbitdeepublish.com/kutipan-dalam-buku-ajar/&hl=id&gl=id&strip=0 (diakses 28
oktober2021)
9
C. Kiat-Kiat Mengutip Sebuah Kutipan
Membuat karangan bukan hanya menyampaikan beberapa pendapat ahli untuk
kemudian digabungkan antara satu pendapat dengan pendapat lain.
Karangan yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat
ahli mengenai suatu hal, yang lalu kemudian kutipan tersebut diinterpretasi
berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian, maka ada semacam dialog
intelektual anatara sumber rujukan dengan penulis. Berikut ini akan disampaikan
beberapa kiat yang akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Menerangkan Kutipan
Dalam menerangkan kutipan ini, penulis dituntut untuk membahas kembali
kutipan yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan mengkaaitkan
antara kutipan dengan pembahasan yang dibahasnya. Perhatikan contoh berikut.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahwa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol
vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Dari pendapat ini jelas bahwa bahasa merupakan alat komunikasi primer
yang ditandai dengan bunyi dan itu hanya dihasilkan oleh alat ucap manusia,
bukan hewan. Adapun bunyi itu bersifat arbitrer. Artinya tidak ada hubungan
antara bhasa dengan benda yang disimbolkannya.
10
3. Menyimpulkan Beberapa Kutipan
Dalam menyimpulkan beberapa kutipan, syarat utamanya adalah kutipan-
kutipan tersebut harus satu konsep atau sederajat sehigga memungkinkan
penyampulan. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang biasanya
tidak cukup dengan satu kutipan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:
Pengertian bahasa menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), dibagi
menjadi dua. Pengertian pertama menyatakan bahwa sebagai alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-
simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Adapun menurut Santoso
(1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
secara sadar.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang
dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan alat ucap manusia yang
dilakukan secara sadar dengan simbol-simbol yang bersifat arbitrer.
BAB III
SIMPULAN
11
A. Simpulan
Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan
mengutip pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya
dengan menyampaikan gagasan para ahli. Kutipan dibagi menjadi kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung. Teknik mengutip dalam kutipan diantaranya
teknik mengutip berdasarkan bentuknya dan teknik mengutip berdasarkan
penulisan sunbernya yang didalamnya terdapat body note dan foot note. Kiat-kiat
dalam mengutip diantaranya menerangkan kutipan, memperkuat gagasan dengan
kutipan, menyimpulkan beberapa kutipan, dan membandingkan beberapa kutipan.
B. Saran
Mengutip adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperkuat suatu gagasan.
Tentunya dalam mengutip terdapat aturan-aturan didalamnya sehingga tidak bisa
sembarangan dalam mengutip sebuah pendapat orang lain. Jadi, perlu
pengetahuan dan pemahaman yang khusus dalam membuat kutipan dan
menerapkannya ketika membuat makalah, skripsi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
12
Ade, Nani. 2013. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1 & Pascasarjana, Guru,
Dosen, Praktisi dan Umum). Jakarta: PT Grasindo.
13