Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TENTANG
PENGUTIPAN SUMBER PUSTAKA
Untuk memenuhi mata kuliyah “METODE PENELITIAN DASAR”
DOSEN :

DISUSUN OLEH

NAMA : MAHMUDIN ABA HASAN

: RAHMAN SYAFRUDIN

: SAFARI OUDJAHA

STKIP MUHAMMADIYAH KALABAHI

TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia untuk membuat makalah. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk
menambah wawasan tentang pengetahuan bahasa secara meluas.Akhirnya saya menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya
menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya
mengucapkan banyak terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..................................................................................4
2. Tujuan Makalah...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. KUTIPAN........................................................................................................5
1. Pengertian Kutipan...............................................................5
2. Fungsi Kutipan.....................................................................5
3. Prinsip-Prinsip Mengutip......................................................6
4. Jenis Kutipan Dan Cara Mengutip........................................7
5. Fungsi Catatan Perut...........................................................10
B. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
1. Pengertian Daftar Pustaka...................................................11
2. Fungsi Daftar Pustaka.........................................................11
3. Unsur-Unsur Daftar Pustaka...............................................12
4. Penyusunan Daftar Pustaka.................................................14

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN........................................................................................16
2. SARAN.....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru sebagai sebuah tugas
atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya
sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan
sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.

Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan karya
ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan ilmiah, selalu ada unsur
dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan
sumber menemukan data dengan menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.

Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yangharus
diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian
orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan
tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan,
daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk
menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia.

2. Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan
kutipan,daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang pembelajaran bagi
mahasiswa.

Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk pembelajaran
dan pengetahuan bagi para siswa-siswi tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang
disertai dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KUTIPAN
1. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran,
surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi
dalam sebuah karangan.

Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang
tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.

2. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
 Sebagai landasan teori.
 Penguat pendapat penulis.
 Penjelasan suatu uraian.
 Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau
membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari
literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan
dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir
(endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :

 Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.


 Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
 Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
 Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.

5
3. Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
mengutip, yaitu :
1) Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu
himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2) Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3) Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4) Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5) Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Cara:
o Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
o Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6) Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan
demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7) Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya.
Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata
tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan
kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan
teks asli.

Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
· ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’

6
· ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’[Sic!] artinya dikutip sesuai
dengan aslinya.
4. jenis Kutipan dan Cara Mengutip
Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
a. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata,
kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut :
Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
 Diketik seperti ketikan teks.
 Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
 Jarak antar baris kutipan dua spasi.
 Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat
atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu
diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
 Jarak antar baris kutipan satu spasi.
 Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
 Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
 Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
 Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian
kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
 Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
 Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
 Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian
yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
 Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut
berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.

 Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

7
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data.
Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga
menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung

Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an
exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu
keuntungan.

b. Kutipan tidak langsung


Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri
(hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan
kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari
berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah
sebagai berikut:
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangka
sebagaimana teks biasa.
 Semua kutipan harus dirujuk.
 Kutipan di integrasikan dengan teks.
 Kutipan tidak diapit tanda kutip.
 Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan.
 Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda
kurung .
 Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan
diakhiri dengan tahun terbitan.
 Contoh kutipan tidak langsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan
sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
a) Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat,
meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks asli.
b) Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya

8
(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai
kutipan
langsung atau tidak langsung.
c) Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
o Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan
dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
o Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda,
kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal.
o Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi
kutipan
hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik)
disusul dengan
sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak
mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
 Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap
peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan
komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari
perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes
meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2
Mei 1999: 40).

Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-
57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq
Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun
1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis
layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12)

9
5. Fungsi Catatan Perut
Catatan perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1. Menunjukkan sumber kutipan.
2. Catatan penjelas.
Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang kadang diberi komentar oleh
penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengan kemunculan
teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat John Dvorak
sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya tersambung dengan
internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi
kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..] dan ditempatkan
didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka depan sesuai nomor bab, kemudian
diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor berupa angka latin. Contoh:
 Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-macam.
Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang
disusun oleh Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri
atas :
 Nama belakang pengarang.
 Tahun penerbitan
 Nomer halaman.
3. Catatan Akhir (Endnote)
Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal pemakaian
Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel ilmiah yang diletakkan
pada bagian akhir dari artikel. Endnote juga merupakan cara untuk member penjelasan dari
sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak langsung yang diletakkan dalam
artikel ilmiah.
o Selain itu ia juga berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting dan berkaitan erat
dalam artikel, namun apabila diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur
paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan
dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara penulisannya
adalah sebagai berikut:
Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang
dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.

10
o Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya ilmiah sebelum
Daftar Pustaka.
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di atas, maka pada halaman
setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni halaman yang menyebutkan
sumber acuan seperti contoh di bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis Komputer di
Abad XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore, A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and Witts,
hlm. 14.

B. DAFTAR PUSTAKA
a. Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan
sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun
berdasarkan abjad.
Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan
daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar
pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi
jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke
dalam.

b. Fungsi Daftar Pustaka


Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
 Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
 Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber
aslinya.
 Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya
tulis
11
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.
 Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis)
terhadap tulisan yang kita buat.
 Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas
kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan
daftar pustaka.
c. Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka,
tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling
penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1. Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depan.
Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar
pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat
o Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis
yang
pertama saja.
Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis
dalam
daftar pustaka :
Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
o Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama
penulis yang
pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The
Behavioral Sciences. San Francisco: WH. Freeman and Company
o Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang
ditulis oleh
penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan
nama

12
penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda
koma (,).
o Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya.
 Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata
tugas.
 Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan
huruf miring.
Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
 Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
 Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan
ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a. Tahun terbit
 Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
 Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis
dengan
(tanpa tahun).
b. Tempat terbit
 Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
 Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik
dua (:).
c. Nama penerbit
 Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
 Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka
Informasi dari sebuah buku :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Permata.
13
3. Sumber Informasi
 Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi
yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut
biasanya :
 Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca,
diacu dalam
penelitian/laporan.
 Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat
diandalkan dan
dipercaya.
 Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan
sekunder.
 Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat
digunakan.
Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
 Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.

4. Penyusunan Daftar Pustaka


Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari
tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad
berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan
nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard (author-date
style)Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress
syndrome.New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners intorench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second
Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ
Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara
penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor
pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.

14
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan
dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak
menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
 Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due
to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
 Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Pr; 1993.
 Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology.
Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
 Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-
6.
 Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan
kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
 Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap
sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya:
Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu
adalah nama keluarga.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari
o Kutipan langsung
o Kutipan tidak langsung
o Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
 Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
 Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih
dahulu, baru nama depan)
Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
 Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi
tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal,
diantaranya :
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
 Nama penulis diurut menurut abjad.
Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19581/Catatan+Kaki.pptx

http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf

http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/
Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf

http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/

http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html

http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustaka/

Tanjung S.1988.Bunga Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara


Paramita Dwitya.2006.Bahasa kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http : //www.google.com/paragraf bahasaindonesi

17
18

Anda mungkin juga menyukai