Anda di halaman 1dari 14

Kutipan

Makalah disusun guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia Lanjutan

Mata kuliah : Bahasa Indonesia Lanjutan

Dosen pengampu : Ana Sofiyatul Azizah, S.S.,M.Pd.

Disusun oleh :

1. Nila Syarifah Agustina


2. M. Sulton Maulana Ilham

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA TEMANGGUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap Ibu Ana Sofiyatul Azizah, M.pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia lanjutan.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Temanggung, 12 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar belakang..............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Definisi Kutipan...........................................................................................................6
B. Prinsip-prinsip Kutipan................................................................................................6
C. Jenis Kutipan................................................................................................................9
D. Teknik mengutip secara langsung dan tidak langsung..................................................9
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A.Kesimpulan....................................................................................................................13
B.saran...............................................................................................................................13
DAFAR PUSTAKA...............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis
sebuah karya ilmiah.Karena, sangat membuang waktu bila sebuah kebenaran
yang telah diselidiki dan dibuktikanoleh seorang ahli dan sudah dimuat secara
luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidikikembali oleh seorang
penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu
dalamkeadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk
menyelidiki suatu segikecil dari tulisannya secara mendalam. Maka, penulis
cukup mengutip pendapat yangdianggapnya benar itu dengan menyebutkan di
mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu
dengan sumber aslinya.
Meskipun kutipan atas pendapat seorang ahli diperkenankan, namun
kutipan yang terlampau banyak, dapat menyeret seorang penulis pada tuduhan
kalau ia melakukan plagiat. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak
terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya karangannya tidak dianggap
sebagai suatu himpunan dari berbagai macam pendapat.Sebaliknya, jika
penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan apakah
seluruhgagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar
merupakan gagasan orisinalnya?Sebuah karya ilmiah sebaiknya garis besar
kerangka karangan, serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan
pendapat penulis sendiri, sedangkan kutipan-kutipan hanya berfungsisebagai
bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu.
Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah adalah
sebuah tuntutan untukmemenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain
itu kita juga dilatih untuk membuatmakalah yang baik dan benar agar nantinya
dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak banyakterjadi kesalahan disana-
sini terkait dengan metodologi penulisannya.1
Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan
mempertimbangkan etika dalam penulisan karya ilmiah, penulis perlu
mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip. Dalammakalah ini akan
dipaparkan definisi,prinsip-prinsip,jenis setra teknik mengutip secara
langsung maupun tidak langsung secara baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1.bagaimana penjelasan mengenai kutipan
2.apa saja prinsip prinsip dalam sebuah kutipan
3.apa saja jenis jenis kutipan
4.bagaimana cara mengutip secara langsung dan tidak langsung

C. Tujuan Penulisan
1.untuk mengetahui definisi kutipan
2.untuk mengetahui prinsip prinsip kutipan
3.untuk mengetahui jenis jenis kutipan
4.unuk mengetahui teknik mengutip secara langsnung dan tidak langsung

1
Andre Wicaksono, Bahasa Indonesia Kutipan (Online). Tersedia: http://satuhati-
satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html[29 November 2014]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kutipan
Dalam penulisan- penulisan ilmiah −baik penulisan artikel-artikel
ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali
dipergunakan kutipan-kutipan untukmenegaskan isi uraian, atau untuk
membuktikan apa yang dikatakan.Kutipan adalah pinjaman kalimat atau
pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorangyang terkenal, baik
terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan
jugadapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti
TV, radio, internet, danlain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan

B. Prinsip-prinsip Kutipan
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu
dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang
pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenarankutipan tersebut.
2
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan
adalah:
1.Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh
mengubah kata-kata atau teknikdari teks aslinya. Bila pengarang menganggap
perlu untuk mengadakan perubahan tekniknya,maka ia harus menyatakan atau
memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan perubahantertentu.
Misalnya dalam naskah asli tidak ada kalimat atau bagian kalimat yang

2
Nurdjan, Sukirman dkk. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI. Makassar: Aksara
Timur. 2016
diletakkandalam huruf miring (kursif) atau digaris-bawahi, tetapi oleh
pertimbangan penulis kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf
tebal, huruf miring, atau diregangkan Pertimbanganuntuk merubah teknik itu
bisa bermacam-macam untuk memberi aksentuasi, contoh, pertentangan dan
sebagainya.Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan
dalam tanda kurung segi empat [. ..] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri
oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya.
Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai
berikut: [huruf miring darisaya, Penulis].
2.Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam
persoalan ejaan maupundalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh
memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Iahanya mengutip sebagaimana
adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian
dari kutipan itu.Dalam hal ini kutipan tetap dilakukan, hanya penulis
diperkenankan mengadakan perbaikan ataucatatan terhadap kesalahan
tersebut.
Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai catatankaki, atau
dapat pula ditempatkan dalam tanda kurung segi empat [. . .] seperti halnya
dengan perubahan teknik sebagai telah dikemukakan di atas. Catatan dalam
tanda kurung segi empat itulangsung ditempatkan di belakang kata atau unsur
yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atauyang tidak disetujui itu. Misalnya,
kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanyadiberi catatan singkat:
[ yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan bahwa penulis
tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan
apayang terdapat dalam naskah aslinya.3
Contoh

3
Banaina Sulfa, Bahasa Indonesia “Kutipan” (Online). Tersedia: http://banaina-
zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html[29 November 2014]
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini
kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan
sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.” Kata
makan dalam kutipan di atas sebenarnya salah cetak; seharusnya makna.
Namun dalamkutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan
itu. Ia harus memberi catatan bahwa ada kesalahan, dan ia sekedar mengutip
sesuai dengan teks aslinya. Untuk karya-karyailmiah penggunaan. Dalam
tanda kurung segi empat yang ditempatkan langsung di belakangkata atau
bagian yang bersangkutan, dirasakan lebih mantap.
3.Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-
bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu boleh
mengakibatkan perubahan makna aslinya atau maknakeseluruhannya.
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik
berspasi [. . .]. Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah
kalimat, maka ketigatitik berspasi itu ditambahkan sesudah titik yang
mengakhiri kalimat itu.
Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih,
maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris
halaman. Dalam hal ini sama sekali tidak diperkenankan untukmenggunakan
garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda kutip,
makatitik-titik itu – baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus
dimasukkan dalam tandakutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap
sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin
masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Jenis
Kutipan
Kutipan digolongkan menjadi dua jenis, antara lain:
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil
inti sarinya saja.
Dari kedua jenis kutipan tersebut dapat disampaikan bahwa kutipan
langsung dan tidak langsung memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan
cara mengutipnya, kutipan langsung secara utuh mengutip teks yang akan
dijadikan rujukan, sedangkan kutipan tidak langsung hanya mengambil pokok
pikiran atau inti sarinya saja.

C. Teknik mengutip secara langsung dan tidak langsung


Cara penulisan kutipan langsung ini tentunya agak berbeda jika
dibandingkan dengan cara penulisan kutipan tidak langsung. Beberapa tata
bagaimana cara menulis kutipan langsung adalah berikut ini:
1. Jarak Spasi
Jarak spasi yang digunakan pada penulian kutipan langsung yaitu
selebar 2,5 antara teks asli denga teks kutipan. Ukuran jarak ini biasa
digunakan pada kutipan 4 baris atau lebih. Cara menulis kutipan langsung ini
juga bisa menggunakan tanda kutip dan perlu menuliskan nama penulisnya
jika kutipan berjumlah 4 baris atau lebih. Selain itu, teks kutipan juga mesti
berada di bawah kutipan asli yang ditulis.

2. Menyatukan Teks Asli dan Kutipan


Cara membuat kutipan yang benar di kutipan langsung yaitu dengan
menyatukan teks asli dan kutipannya. Hal ini dilakukan jika kutipan yang
diambil hanya sekitar 2 baris saja. Nama penulis, tanggal, dan halaman
bukunya harus dituliskan sebelum kutipan tersebut.
3. Meniadakan Kutipan dengan Menggunakan Tiga Tanda Titik (…)
Bagi kamu yang ingin mengutip tulisan pada beberapa bagian saja,
penggunaan tanda tiga titik ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Tanda
tersebut dapat diletakkan di awal, tengah, atau akhir kutipan tersebut.
4. Menggunakan Tanda Titik Satu Baris Penuh
Penggunaan tanda titik satu baris penuh juga bisa dimanfaatkan untuk
mempersingkat penulisan kutipan. Cara ini biasa digunakan ketika ingin
meringkas suatu kutipan menjadi satu baris saja yang sebenarnya memerlukan
dua baris. Satu baris yang tidak dikutip tersebut diganti menjadi tanda titik
satu baris penuh.
5. Menyisipkan Kurawal [ ] dan/atau Tanda [sic!]
Kedua tanda penulisan kutipan langsung tersebut, khususnya tanda
kurawal dapat digunakan oleh penulis jika ingin menambahkan keterangan
pada kutipan yang dipakainya. Sedangkan tanda [sic!] digunakan jika ada
kutipan yang salah secara makna atau penulisan.4

Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung


Cara mengutip kutipan tidak langsung ini memiliki perbedaan dengan
kutipan langsung. Beberapa ciri-ciri penulisan kutipan tidak langsung yaitu:
1. Kutipan Ditulis Ulang dengan Gaya Bahasa Sendiri
Salah satu cara mengutip tidak langsung yaitu kutipan yang di ambil
dari referensi tulisan orang lain dapat ditulis kembali dengan gaya bahasa
sendiri berdasarkan pemahamannya. Pada penulisan kutipan tidak langsung
ini juga tidak perlu adanya tanda kutip.
2. Mengakhiri dengan Nomor Kutipan dan Tidak Memakai Tanda Petik

4
Dedi Irawan. “ Kutipan dan Daftar Pustaka “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI, Denpasar.
Cara membuat kutipan tidak langsung ini selain tidak diperlukannya
tanda kutip, kutipan langsung ini harus menuliskan suatu nomor kutipan yang
menandakan sumber kutipan sebagai gantinya.

3. Jarak Spasi
Contoh kutipan tidak langsung lebih dari 4 baris atau kurang dari 4
baris ini memiliki jarak spasi yang berbeda di antara keduanya. Jarak spasi
dengan 4 baris atau lebih berjarak 2,5 dengan jarak antar kutipan satu spasi
dan tidak boleh dimiringkan. Selain itu, kutipan tiak langsung ini juga tidak
boleh ada tanda petik dan sumber kutipan harus dituliskan dengan format
yang benar.
Cara mengutip tulisan kurang dari 4 baris maka tulisan tersebut harus
dituliskan dalam satu paragraf saja. Kemudian, penulisan tanda petik dapat
digunakan untuk mmbedakan antara teks dan kutipan. Di samping itu, jarak
spasi antar teks yaitu 2 spasi dengan penyebutan sumber kutipannya.
4. Kutipan dengan Beberapa Pengarang
Penulisan kutipan dengan banyak pengarang terdapat sedikit
perbedaan, cara membuat kutipan tidak langsung tersebut ditulis dengan
format nama-nama pengarang, tahun terbit buku, dan letak halaman dalam
tanda kurung.5

5
Suprihatin, Dewi. Pokok-Pokok Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV. Absolute Media. 2017
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah
yang dapat memberikan penegasan bahwa suatu karya baik makalah ataupun
karya ilmiah yang ditulis atau disusun oleh penulis tidak sepenuhnya dari
pendapat, gagasan, dan materi dari pribadi penulis, melainkanmeminjam atau
mengambil sumber lain baik dari buku atau media lain untuk mendukung
materidan gagasan dari penulis. Dari kutipan tersebut maka suatu karya atau
tulisan dapat diketahui dandicari kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi
kutipan dan penulisan kutipan dalam suatu karyailmiah.Adapun dalam
penulisan kutipan mempunyai prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai
denganEYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah dikutip.
Saran.

B.saran
Dengan memahami definisi, fungsi dan prinsip-prinsip dalam
penulisan kutipan diharapkan penulis dalam menulis atau menyusun suatu
karya sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Setidaknya, dalam penulisan
makalah ataupun karya lain, penulis dapat menghindari sifat plagiat yang
dapat merugikan orang lain serta dengan adanya kutipan pembaca dapat lebih
mudah untuk mencari kebenaran dari karya tersebut dengan merujuk kepada
sumber yang telah dikutip.
DAFAR PUSTAKA

Andre Wicaksono, Bahasa Indonesia Kutipan (Online). Tersedia: http://satuhati-


satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html[29
November 2014]

Banaina Sulfa, Bahasa Indonesia “Kutipan” (Online). Tersedia: http://banaina-


zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html[29
November 2014]

Dedi Irawan. “ Kutipan dan Daftar Pustaka “. Makalah pada konvensi tujuh IPBI,
Denpasar.

Suprihatin, Dewi. 2017. Pokok-Pokok Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV. Absolute


Media.

Nurdjan, Sukirman dkk. 2016. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN


TINGGI. Makassar: Aksara Timur.

Anda mungkin juga menyukai