Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu

Dosen pengampu : Nurul hidayah M.Pd

Disusun oleh

Kelompok 8

Fitri :2111100211

Fitri anisa cahyani, esk :2111100212

Fitria ardhana : 2111100213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022

-1-
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang ‘KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan saya juga berterima kasih kepada. Nurul
hidayah M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa
Indonesia dan menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai KUTIPAN, CATATAN KAKI
DAN DAFTAR PUSTAKA saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu
dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para
pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

-2-
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

A.Latar Belakang Masalah........................................................................

B.Rumusan Masalah .................................................................................

C.Tujuan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................

A.Kutipan ..................................................................................................

B.Catatan Kaki ..........................................................................................

C.Daftar Pustaka .......................................................................................

BAB III .. PENUTUP ...............................................................................

A.Kesimpulan ...........................................................................................

B.Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

-3-
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut
dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait
tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki dan daftar
pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan
ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan
kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan
yang benar.

Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari beberapa sumber untuk
melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam
sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus diketahui terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami
dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara
penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi
kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh
kutipan serta cara penulisannya ?

2. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh

3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh daftar
pustaka serta cara penulisannya ?catatan kaki serta cara penulisannya?

C. Tujuan

1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka yang baik dan benar.

-4-
2. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dari
sumber yang berbeda.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan kaki
dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang
pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.

-5-
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kutipan

1. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan,
buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

2. Fungsi kutipan

a. Landasan teori

b. Penguat pendapat orang lain

c. Penjelasan suatu uraian

d. Bahan bukti untuk menunjang suatu pendapat

3. Jenis Kutipan

Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung,
yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan
yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah penulis
menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan.

a. Kutipan langsung

a) Tidak lebih dari empat baris

- Kutipan diintegrasikan dengan teks

- Jarak antar baris kutipan dua spasi

- Kutipan diapit dengan tanda kutip

- Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber
darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

-6-
b) Lebih empat baris :

- Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi

- Jarak antar kutipan satu spasi

- Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.
Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7
ketukan.

- Kutipan diapit oleh tanda kutip.

- Di belakang kutipan diberi sumber kutipan

Contoh Kutipan Langsung:

- Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-
pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar
penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).

b. Kutipan tidak langsung

1. Kutipan diintegrasikan dengan teks

2. Jarak antar baris kutipan spasi rangkap

3. Kutipan tidak diapit tanda kutip

4. Sesudah selesai diberi sumber kutipan

Contoh Kutipan Tidak Langsung :

Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan
dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih
terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku
pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12). Selain itu Joni
menyatakan bahwa .........................

a) Kutipan pada catatan kaki

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi
tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

-7-
b) Kutipan atas ucapan lisan

Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

c) Kutipan dalam kutipan

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh
dua cara :

1) Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2) Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal.

d). Kutipan langsung dalam materi

Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat berupa
koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang bicara.

1. Cara penggunaan kutipan


a. cara penulisan kutipan
a) Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………
b) Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat efektif dapat dikenal
karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
c) Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi
efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel 1976:125)

b. Aturan Penulisan Kutipan antara lain :


a) Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
b). Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom (1978:23)
menghasilkan...........

-8-
c) . Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan
singkatan dkk . Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125)
d). Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal yang
seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik
koma (;) Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan
(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa
e) Sitasi dari SitasiHal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya
sulit sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya mahasiswa
melakukan konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987)
seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni
(2000) bahwa

B. Catatan Kaki

1. Pengertian catatan kaki

Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu
kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks.
Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok

2. Fungsi catatan kaki

a) Memberikan keterangan dan komentar

b) Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan

c) Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku

d) Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

-9-
3. Jenis dan cara penulisan catatan kaki

Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada bagian bawah
halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang
ditulis di dalam kurung.

Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu
secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit,
koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.

a. Cara penulisan catatan kaki

1. Sumber yang dirujuk berupa buku :

a). Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh :[i] Selo
Soemardjan …….

b) Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-kata yang
bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis dengan huruf kapital contoh :
[ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….

c) Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan (sesudah
tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..

d) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim
Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur,
Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.

e) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika tidak ada,
diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa
Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.

f) Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa nama
penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.

g) Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa spasi. Jika
tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.

h) Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika tidak ada
nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.

- 10 -
2. Penulis lebih dari satu orang

Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu ditulis dengan kata
penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun pertama saja yang ditulis
dan nama-nama lain ditulis dengan dkk. Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I
(Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.

3. Penyusun adalah Editor

Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama penyusun yang
sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode
Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.

4 . Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim

Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka dalam catatan
kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu.
Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70
Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.

5.Tanpa nama penyusun

Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatan kaki langsung
ditulis judul buku. Contoh : [xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU DY,1999), hal.
22.

6.Buku Terjemahan

Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli,
judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak diterjemahkan, disebutkan judul asli dan
apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau judul asli bersama judul terjemahan dapat
dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.

7. Buku Saduran

Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki disebutkan
pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama
penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu,
Cet 2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.

- 11 -
8. Himpunan Artikel

Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan kakinya sebagai
berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.)
Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.

9. Ensiklopedi dan Kamus

Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya catatan kakinya
yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah,
1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.

10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar

a. Terdapat nama pengarang

Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya maka
penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun
XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.

b. Tidak terdapat pengarang

Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama penerbitan yang
bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan Masyarakat”,
Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12 Oktober 2010), hal. 9.

11. Internet

Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xviii]
Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel
1109/accessed 24 Oktober 2009.

4. Contoh catatan kaki (Footnote dan bodynote)

a). Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta: Republika,2006), hlm.350.
(Footnote)

b). Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang berbedsa justru merupakan salah satu akibat
kegagan mengendalikan hawa nafsu lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir maka salah satu dari keduanya
sangat berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih, menyampaikan pendapat hukum islam
yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh kedalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir
sendiri, iiiih, serem. (K.H.S.S.Djam’an : 17). (Bodynote).

- 12 -
C. Daftar Pustaka

1. Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku,
majalah, atau surat kabar yang perlu disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir
karangan.

2. Fungsi Daftar Pustaka

a) Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi
juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.

b) Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat
membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.

c) Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita
dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.

d) Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

3. Jenis-jenis Daftar Pustaka

Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, dan tidak setiap jurnal atau buku selalu sama
format bakunya. Jurnal yang terbit berkala (mingguan/bulanan) kebanyakan memakai sistem
yang menghemat ruang.

Jenis-jenis daftar pustaka yaitu :

a. Kelompok Textbook

a) Penulis perorangan

b) Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor

c) Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga

d) Buku terjemahan

b. Kelompok Jurnal

a) Artikel yang disusun oleh penulis

- 13 -
b) Artikel yang disusun oleh lembaga

c) Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/simposium

c. Kelompok disertasi / tesis

d. Kelompok makalah / informasi dari Internet

4. Teknik Penulisan Daftar Pustaka.

Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar
pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa
menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).

Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

a) Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru
nama depan)

b) Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)

c) Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku
diberi tanda titik (.).

d) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua
(:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik (.)

e) Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara
kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

Untuk lebih rinci lagi sebagai berikut :

a. Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku

Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf
miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal :

Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.

b. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel

Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama
penulis dan tahun penerbitan. Misal :

Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta :
Gramedia.

- 14 -
c. Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan
Artikel

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh
tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan
nomor halaman. Misal :

Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.).
Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.

d. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor.
Misal :

Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1 (1) : 33-47.

e. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran

Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal :

Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70

f. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis

Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor
halaman. Misal :

Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41

g. Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal :

Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji
Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.

h. Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau
disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan
tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya :

- 15 -
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan
Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

i. Daftar Pustaka dari internet

Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber
pustaka dan tanggal akses. Misal :

Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian : (online),


(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).

j. Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.

Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa
tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota terbit tulislah tanpa kota
(disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat
t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).

k. Pustaka dari karangan institusi

Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga
penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya:

AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official
Analytical Chemists.

l. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya

Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan
pengarang diganti kata anonim. misalnya:

Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York:
Life Public.

1. Tanda titik.

2. Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan menggunakan huruf
kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata dalam, pada, dan, di, dan dari.

3. Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua (:),
kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.

- 16 -
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi dengan ketiga unsur
ini yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Ketiga unsur ini memiliki peran dan fungsinya
masing-masing seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari ketiga unsur ini
adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.

Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di dalam teks bacaan,
tetapi kutipan juga bisa ditemukan pada catatan kaki, begitupun sebaliknya, catatan kaki terbagi
menjadi dua jenis yaitu footnote dan bodynote, footnote diletakkan pada bagian bawah halaman
dengan ukuran teks yang lebih kecil sedangkan bodynote biasanya dapat ditemukan setelah
adanya kutipan, seperti yang telah kita lihat pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki diatas.
Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun karangan ilmiah, daftar
pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya
yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan pada halaman akhir
sebuah karya atau karangan ilmiah.

B. Saran

Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah, artikel,
skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, agar
pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis. Sehingga penulis dapat
mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang
membahas tentang kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan
yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan
kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.

- 17 -
DAFTAR PUSTAKA

Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga.

Alek dan H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika
Pressindo.

Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah. Yogyakarta : Media
Perkasa.

Rifky Lubis. 2013. Karangan Persuasi. http://rifkydiandap.blogspot.co.id/. Diunduh pada


Jum’at 31 Maret 2017

Sakinah Hayatun. 2015. http://sakinahwasohibatimuslimah.blogspot.co.id/2016/01/makalah-


kutipan-catatan-kaki-dan-daftar.html. diunduh pada senin, 13 Maret 2017.

Tan, Tania. 2015. http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-


pustaka.html. Posted by Hayatun Sakinah at 16:43:00 diunduh pada senin, 31 Maret 2017.

- 18 -

Anda mungkin juga menyukai