DISUSUN OLEH
KELOMPOK V
FIRZAN (215210676)
Segala puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia dengan ini penyusun
mengangkat judul “KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA,DAN CATATAN KAKI”.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah . 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Rumusan Masalah 2
1.4. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kutipan 3
2.2.Daftar Pustaka 7
2.3.Catatan Kaki 11
DAFTAR PUSTAKA 16
2
3
BAB 1
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik,
hal tersebut dapat dilihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur
yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan Bahasa Indonesia
itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki dan
daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan
karangan ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk
mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan
dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus mencari beberapa sumber
untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke
dalam sebuah kutipan, daftar pustaka maupun catatan kaki. Penulisan kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus
diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar
orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan
kaki bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting.
Dalam kesempatan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan
ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.2 TUJUAN
2. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka yang baik dan benar.
3. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dari
sumber yang berbeda.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang
1
pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.
1.4 MANFAAT
2. Agar pembaca dapat mengetahui dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan,
daftar pustaka, dan catatan kaki yang baik dan benar
3. Agar pembaca dapat mengetahui beberapa contoh penulisan kutipan, daftar pustaka,dan
catatan kaki dari sumber yang berbeda
4. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang
pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.KUTIPAN
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus, ensiklopedia,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Fungsi Kutipan
a. Landasan teori
Jenis Kutipan
Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung,
yaitu 7penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak mengubah kata-kata atau
ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah
penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan.
a. Kutipan langsung
3
a) Tidak lebih dari empat baris :
- Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis
sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
- Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila
kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
4
Contoh Kutipan Tidak Langsung :
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan
dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih
terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku
pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12). Selain itu Joni
menyatakan bahwa .........................
5
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………
b) Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat efektif dapat dikenal
karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
c) Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi
efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel 1976:125)
2. Aturan Penulisan Kutipan antara lain :
a) Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
b) Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom (1978:23)
menghasilkan …………
c) Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan
singkatan dkk . Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang
tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125)
d) Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal yang
seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik
koma (;) Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan
(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa…….
e) Sitasi dari Sitasi
6
Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya sulit sekali untuk
ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya mahasiswa melakukan konsultasi
dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh
Heri (1990:87) bahwa ……….. Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa
………..
2.2.DAFTAR PUSTAKA
7
b) Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c) Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d) Buku terjemahan
b. Kelompok Jurnal
a) Artikel yang disusun oleh penulis
b) Artikel yang disusun oleh lembaga
c) Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/simposium
c. Kelompok disertasi / tesis
d. Kelompok makalah / informasi dari Internet
8
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.
b. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel
Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama
penulis dan tahun penerbitan. Misal :
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta :
Gramedia.
c. Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan
Artikel
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh
tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan
nomor halaman. Misal :
Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika
(Ed.). Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.
d. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor.
Misal :
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1 (1) : 33-47.
e. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal :
Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70
f. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor
halaman. Misal :
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41
g. Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal :
9
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji
Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
h. Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau
disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan
tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya :
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan
Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
i. Daftar Pustaka dari internet
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber
pustaka dan tanggal akses. Misal :
Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian : (online),
(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).
j. Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.
Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa
tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota terbit tulislah tanpa
kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa
penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).
k. Pustaka dari karangan institusi
Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga penelitian,
organisasi, dan sebagainya. Misalnya:
AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official
Analytical Chemists.
l. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya
Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan
pengarang diganti kata anonim. misalnya:
Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York:
Life Public.
1. Tanda titik.
10
2. Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan menggunakan huruf
kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
3. Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua (:),
kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.
2.3.CATATAN KAKI
11
Jenis dan Cara Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada bagian bawah
halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang
ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu
secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit,
koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.
a. Cara penulisan catatan kaki
1. Sumber yang dirujuk berupa buku :
a) Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh :[i] Selo Soemardjan
…….
b) Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-kata yang bukan
kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis dengan huruf kapital contoh
: [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
c) Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan (sesudah
tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d) Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim
Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur,
Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
e) Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika tidak ada, diganti
dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan,
(Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f) Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa nama penerbit).
Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
12
g) Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa spasi. Jika
tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp.,
tt), hal. 304.
h) Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika tidak ada
nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um,
(ttp:tnp., tt), hal. 304.
2. Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu ditulis dengan kata
penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun pertama saja yang ditulis
dan nama-nama lain ditulis dengan dkk. Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet.
I (Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.
3. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama penyusun yang
sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode
Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.
Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka dalam catatan
kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu.
Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70
Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.
13
dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki disebutkan
pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama
penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu,
Cet 2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.
8. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan kakinya sebagai
berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta
(ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.
9. Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya catatan kakinya
yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah,
1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a. Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya maka
penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun
XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.
14
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut
: [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel
1109/accessed 24 Oktober 2009.
BAB 3
PENUTUP
15
3.1.SIMPULAN
Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi dengan ketiga unsur
ini yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Ketiga unsur ini memiliki peran dan fungsinya
masing-masing seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari ketiga unsur ini
adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.
Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di dalam teks bacaan,
tetapi kutipan juga bisa ditemukan pada catatan kaki, begitupun sebaliknya, catatan kaki terbagi
menjadi dua jenis yaitu footnote dan bodynote, footnote diletakkan pada bagian bawah halaman
dengan ukuran teks yang lebih kecil sedangkan bodynote biasanya dapat ditemukan setelah
adanya kutipan, seperti yang telah kita lihat pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki diatas.
Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun karangan ilmiah, daftar
pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya
yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan pada halaman akhir
sebuah karya atau karangan ilmiah.
3.2.SARAN
Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah, artikel,
skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, agar
pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis. Sehingga penulis dapat
mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang
membahas tentang kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan
yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan
kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika
Pressindo.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah. Yogyakarta : Media
Perkasa.
Rifky Lubis. 2013. Karangan Persuasi. http://rifkydiandap.blogspot.co.id/. Diunduh pada
Jum’at 31 Maret 2017
Sakinah Hayatun.
2015. http://sakinahwasohibatimuslimah.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kutipan-catatan-kaki-d
an-daftar.html. diunduh pada senin, 13 Maret 2017.
Tan, Tania.
2015. http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka.html.
Posted by Hayatun Sakinah at 16:43:00 diunduh pada senin, 31 Maret 2017.
17