Anda di halaman 1dari 16

PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Di ajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia
Dosen : Dr. Dheni Harmaen, M.SN.

Disusun oleh :
Kelompok 9
Alifvia Putri Haryati (195060129)
Novi Aulia Sri Meilani (195060155)
Mega Sylvia Devi (195060156)
Syifa Nurasiyah (195060157)
Nur Halimah Juliyanti (195060163)
Kelas 2D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari resume ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, resume ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, resume yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandu
ng, 28 April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Makalah
1.4  Manfaat

BAB 2. PEMBAHASAN KUTIPAN


2.1 Pengertian Kutipan
2.2 Cara Menulis Kutipan
2.4 Macam-macam Kutipan
2.5 Fungsi Kutipan
2.6 Tujuan Kutipan

BAB 3. PEMBAHSAN DAFTAR PUSTAKA


3.1 Pengertian Daftar Pustaka
3.2 Fungsi Daftar Pustaka
3.3 Unsur-unsur Daftar Pustaka
3.4 Jenis-jenis Daftar Pustaka
3.5 Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar
3.6 Catatan Kaki

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai
struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat
terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait ini memgang peran penting
dalam menjaga keutuhan Bahasa Indonesia itu sendiri.
Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika mulai
belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebegai pelajar,
pembuatan daftar pustaka biasanya di berikan guru Bahasa Indonesia
sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini,
mungkin kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan
sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.
Dalam menysun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas
yaitu suber/bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagi banayak sumber dalam
menyusun karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut,
salah satunya dikutip, menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan
catatan kaki yang harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan
unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun
karangan ilmiah. Penyusun pada kesempatan kali ini akan menjelaskan
tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki, dimana terdapat
membuat/mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar.
Karena pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah
Bahasa Indonesia.

1.2      Rumusan Masalah
Ø  Apa pengertian daftar pustaka?
Ø  Bagaimana cara penyusunan daftar pustaka?
Ø  Bagaimana cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber?
Ø  Apa yang di maksut dengan mengutip dan fungsinya?
Ø  Jelaskan macam-macam kutipan?
Ø  Bagaimana cara menempatkan sumber kutipan?

1.3.      Tujuan Makalah
Ø  Untuk mengetahui pengertian daftar pustaka.
Ø  Untuk mengetahui cara penyusunan daftar pustaka dengan benar.
Ø  Untuk mengetahu cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.
Ø  Untuk memahami pengertian kutipan dan fungsinya.
Ø  Untuk mengetahui macam-macam kutipan.
Ø  Untuk mengetahui cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan.
Ø  Untuk mengetahui cara mengutip tulisan yang bener dari berbagai sumber.
Ø  Untuk mengetahui pengertian daftar pustaka.
Ø  Untuk mengetahui cara penyusunan daftar pustaka dengan benar.
Ø  Untuk mengetahu cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.

1.4       Manfaat
Agar para pembaca makalah ini dapat menegetahui cara mengutip
dan menulis daftar pustaka dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang
telah ditentukan.

BAB 2
PEMBAHASAN KUTIPAN

2.1       Pengertian Kutipan
      Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa
maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut
mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel,
laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Kutipan dapat disimpulkan juga sebagai salinan kalimat, paragraph,


atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena
keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui
media cetak maupun elektronik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau
yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah
mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya
seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari ialah
kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam tulisan anda.
Naamun, namanya mengutip, jangan sekalia-kali melakukan kesalahan
ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip,
penulis dapat memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda
kurung, lalu diberi tanda’sic’, yakni singkatan dari sicut(latin) yang berarti:
memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai petunjuk dari
Depdiknas-Pusat Bahasa seperti termuat dalam Buku Pedoman Umum EYD,
berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.
2.2       Cara Menulis Kutipan
            Ketika menulis karya ilmiah, seringkali kita mengutip pendapat
orang dari satu atau beberapa sumber. Oleh karena kita mengutip pendapat
orang lain, kita harus menulis rujukan yang berisi informasi tentang dari
mana pendapat itu kita kutip.
Bagaimanakah cara menulis rujukan?
1.    Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada awal
kalimat, nama penulis ditulis lengkap, diikuti tahun terbit dan nomor
halaman dalam tanda kurung.

2.    Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada bagian akhir
kutipan, perhatikan contoh berikut.
·         Merajuk dilakukan dengan menggunakan nama akhir pengarang dan
tahun di antara tanda kurung. Contohnya , (Ahmadi 1986).
·         Jika ada dua penulis, disebutkan nama akhir kedua penulis tersebut
dalam rujukan. Contohnya , (Ahmadi dan Hasan, 1988).
·         Jika penulis lebih dari dua orang, perujukan dilakukan dengan menulis
nama awal penulis pertama diikuti dengan dkk. Contohnya (Ahmadi, dkk.,
1986).
·         Jika nama penulis tidak disebutkan, maka yang dicantumkan adalah
nama penerbitnya atua nama dokumen,Koran, atua majalah yang
diterbitkan.
Contohnya, (Balai Pustaka, 1987).
·         Untuk karya terjemahan, nama penulis aslinya disebutkan dalam
rujukan.
Contohnya, (Carnegie, 1981).
·         Rujukan dari dua sumber berbeda atau lebih, yang ditulis oleh penulis
yang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma
sebagai tanda pemisahnya.
Contohnya, (Ahmadi, 1986; Hasan, 1988).

2.3         Macam-macam Kutipan
            Sering kali kita mengutip pendapat orang dari satu atau beberapa
sumber ketika menulis karya ilmiah. Kutipan itu bisa berupa kutipan
langsung, artinya pendapat itu dikutip apa adanya, tanpa diubah, dapat
jugak berupa kutipan tidak langsung, artinya kutipan dikemukan dengan
bahasa penulis sendiri.
a.    Kutipan Langsung
·         Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, dan nama penulis disebutkan
pada bagian awal kalimat, maka nama penulis di tulis lengkap diikuti tahun
terbit dan nomor halaman dalam tanda kurung, sedangkan kutipan langsung
ditulis di antara tanda kutip (“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama.

Contoh:
Alfred Adler (1986:7) menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada
kawan-kawannyalah yang memiliki terbesar dalam hidup dan memberi luka
kepada orang lain.”
·         Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis ditulis di
bagian akhir kutipan, maka kutipan langsung ditulis dalam tanda petik dua
(“….”) dan nama akhir penulis ditulis, diikuti tahun terbit, tanda titik dua,
dan nomor halaman dalam tanda kurung.
Contoh:
Seorang psikolog terkenal dari Vienna menyatakan: “Individu yang tidak
tertarik kepada kawan-kawannyalah yang memiliki kesulitan terbesar
dalam hidup dan memberi luka kepada orang lain.” (Adler, 1986:7).
·         Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan
ditulis terpisah dari teks yang mendahului, ditulis menjorok ke depan 1,2
cm dari magin kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.
Contoh:
Untuk memberikan semangat kepada para akryawannya karena tekanan
berbagai kesibukan, sebuah toserba di New York City menyajikan iklan-
iklannya berupa filsafat berhsahaja berikut.
Contoh:
            Nilai sebuah senyuman:
            Dia tidak meminta bayaran, namaun menciptakan banyak.
            Dia memperkaya mereka yang menerimanya, tanpa membuat melarat
mereka yang memberinya.
            Dia menciptakan kebahagiaan di rumah, mendukung niat baik dalam
bisnis, dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
            Dia memberi istirahat untuk rasa letih, sinara terang untuk rasa putsu
asa, sinar mentari bagi kesedihan, dan penangkal alam bagi kesulitan,
(dalam Carnegie, 1981:69).

b.    Kutipan Tidak Langsung


            Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan
dengan bahasa penulis, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Nama penulis dari sumber yang dikutip dapat ditulis di awal kutipan
dengan disertai tahun terbit dan nomor halaman dalam kurung atau nama
penulis ditulus di akhir kutipan diikuti tahun dan nomor halaman yang
semuanya dalam kurung.
Contoh:
            Dale Carnegie (1981:61) menyatakan bahwa kesungguhan menaruh
minat pada orang lain adalah kunci sukses untuk mengembangkan
persahabatan, disukai orang lain, dan menolong orang lain dan diri sendiri.
Atau
            Kesungguhan menaruh minat pada orang lain adalah kunci sukses
untuk mengembangkan persahabatan, disukai orang lain, dan menolong
orang lain dan diri sendiri (Carnegie, 1981:61).

2.4       Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai
berikut :
1. Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6. Meningkatkan estetika penulisan.
7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan
memudahkan       penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

2.5      Tujuan Kutipan
            Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi,
tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu
membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan
kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain
tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a.    Landasan teori
b.    Penguat pendapat penulis
c.    Penjelasan suatu uraian
d.    Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal
berikut:
1.    Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2.    Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan
3.    Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4.    Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5.    Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan
tak langsung
6.    Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan
      .

BAB 3
PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA

3.1       Pengertian Daftar Pustaka


Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang di tempatkan pada bagian
akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut
Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah
sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
yang sedang digarap.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali
kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu
sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan
apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan
cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan macam-
macam referensi itu.

3.2       Fungsi Daftar Pustaka


Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain :
1.    Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil
pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
2.    Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang di
kutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
3.    Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang telah dibuat.
4.    Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dibuat.

3.3       Unsur-unsur Daftar pustaka


Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar
pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul
buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa
ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid
buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua
buku memiliki unsur-unsur ini.
1.    Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2.    Judul buku, termasuk judul tambahannya.
3.    Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku
tersebut.
4.    Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.

3.4       Jenis-jenis Daftar Pustaka


a. Kelompok Textbook
·         Penulis Perorangan.
·         Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
·         Buku yang di tulis / dibuat oleh lembaga.
·         Buku terjemahan.
b. Kelompok Jurnal
·         Artikel yang disusun oleh penulis.
·         Artikel yang disusun oleh lembaga.
·         Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
symposium.
c. Kelompok disertai / tesis
d. Kelompok makalah / informasi dari internet.

3.5       Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar


Daftar pustaka ditulis dengan aturan berbeda, tergantung pada
sumber yang diambil. Menulis dafar pustaka yang berasal dari majalah
berbeda dengan jurnal, surat kabar, buku, makalah, atau Koran. Perhatikan
contoh cara penulisan berikut.
1.    Sumber dari Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik.
Judul buku digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring , dengan huruf
besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan
nama penerbit dipisahkan dengan titik dua.
Contoh:
Tarigan, Henry Guntur.1984.  Prinsip-prinsip Dasar Sastra.  Bandung:
Angkasa.
2.    Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya da satu
editor. Jika editornya lebih dari satu, diantara nama pengarang dan tahun
penerbitan diberi tulisan (Eds).
Contoh:
Aminuddin (Ed.). 1990.  Pengembangan Penelitian Kualitatif.  Malang:
HISKI Komisariat Malang dan YA3.
3.    Sumber dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan dan diikuti tahun penerbitan.
Judul artikel ditulis dengan huruf tegak diantara tanda petik dua (“….”),
sedangkan yang dicetak miring adalah judul buku. Dilanjutkan dengan
nama editor tanpa dibalik dengan diberi keterangan (Ed.) bila hanya ada
satu editor (Eds.) bila editornya lebih dari satu. Judul buku kumpulan
artikel ditulis dengan huruf capital di awal dan digarisbawahi atau dicetak
miring, dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Penulisan daftar pustaka
dari sumber artikel dalam kumpulan artikel yang ada editornya diakhiri
dengan kota peberbitan dan penerbit.
Contoh:
Adams, MJ., dan Collins, A. 1985. “ A schema-thoretic View of Reading”.
Dalam Singer, H. and Ruddell, R.B (Eds),  The oretical Models and
Processes of Reading  ( hlm. 400-425). Newark: Internasional Reading
Association.
4.    Sumber dari Artikel dalam Jurnal
Judul jurnal diapit oleh tanda petik dua (“….”). Nama jurnal (majlah
ilmiah) dicetak miring dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan
huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal
tahun  berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Answas, O.M. 2003. “Model Inovasi Learning dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan”. Jurnal Teknologi. 12(VII); 28-63.
Apabila tidak ada nama penulis, daftar pustaka dimulai dengan nama surat
kabar, tanggal, bulan, dan tahun, judul artikel, dan halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 Desember 2004. “Pengambil Dana Korupsi Bertambah”, hlm
3.
5.    Sumber dari Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
Penulis daftar pustaka yang diambil dari artikel dalam majalah atau surat
kabar dimulai dengan menulskan nama pengarang diakhiri tanda titik.
Kemudian,   dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Selanjutnya, judul artikel ditulis dengan huruf kecil kecuali ada awal kata
selain konjungsi, diikuti dengan nama surat kabar atau majalah dengan
diberi garis bawah atau dicetak mirng dan diakhiri dangan halaman.
Contoh:
Hearty, T.1998, April. “Lady Di, Sastra dan Media”.  Horison, hlm. 4.
6.    Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintahan yang Diterbitkan suatu
Penerbit, tanpa Pengarang dan tanpa Lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 th 2003 tentang Sistem
Pendidikian Nasional . Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

7.    Sumber dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaganya.


Contoh:
Deartemen Pendidikan Nasional. 2000.  Keterbacaan Kalimat Bahasa
Indonesia dalam Buku Pelajaran SLTP.  Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional.
8.    Sumber Berupa Karya Terjemahan
Penulisan daftar pustaka dari karya terjemahan dimulai dengan menuliskan
nama pengarang asli dan dibalik serta diikuti dengan tahun terbit buku asli.
Apabila tidak tercantum tahun penerbitan buku asli maka ditulis tanpa
tahun. Selanjutnya, penulisan daftar pustaka dilakukan dengan menuliskan
judul terjemahannya, dan nma penerjemahnya tanpa di balik dan tahun
berapa diterbitkan karya terjemahan tersebut, diikuti nama kota dan nama
penerbit kemudian ditutup dengan tanda titik.
Contoh:
Deporter, B., dan Harnacki, M. 192.  Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan.  Diterjemahkan oleh Alwiyah
Abdurrahman. 2001. Bandung: Kaifa.
9.    Sumber dari Makala dalam Seminar/Penataran
Contoh:
Dimyati.2000. “Otonomi Pendidikan Pada lembaga Sekolah dalam
Masyarakat Indonesia Transisional” dalam  Seminar Nasioanal tentang
Sekolah sebagai Basis Pendidikan yang diselenggarakan Forum
Komunikasi Mahasiswa Program Pasca Saejana UM  10 Juni 2000.
10. Rujukan dari Internet berupa Karya Individu
Penulisan dimulai dari nama pengarang dibalik, diikuti secara berturut-
turut tahun, judul dicetak miring dan diberi keterangan (Online), dan
diakhiri dengan sumber rujukan serta waktu pengaksesan.
Contoh:
Purbo.OW. 2001. Masyarakat Pengguna Internet di Indonesia,  (Online),
(Hhttp://www.geocities.com/inrecent/project.html, diakses 4 november
2002).
11. Rujukan daei Internet berupa Artikel
Penulisan dimulai dengan nama pengarang dibalik, diikuti secara berturut-
turut tahun, judul artikel dicetak miring, dan diberi keterangan (Online),
volume dan nomor, serta diakhiri dengan sumber rujukan serta waktu
pengaksesan.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan
Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan,  (Online), jilid 5, No. 4, (http:
//www.malang.ac.id, diakses 20 januari 2000).

3.6      Catatan Kaki
1.    Catatan kaki merupakan sumber rujukan yang dituliskan pada bagian
bawah pada halaman tempat kutipan.
2.    Komponen yang dituliskan adalah:
a.    Nama penulis lengkap dan tidak dibalik;
b.     Judul tulisan/buku;
c.    Kota enerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan yang ditulis antara
kurung tunggal; dan
d.    Nomor halaman tempat kutipan diambil. Penulisan setiap bagian tersebut
diikuti tanda koma, kecuali setelah kota penerbitan diikuti tanda titik dua.
Catatan seperti ini disebut catatan kaki ( footnoet).
Contoh:
Kebijakan embangunan juga menumbuhsuburkan kelas pemilik modal; dan
kolaborasinya dengan kapitalisme internasional menjadikan Indonesia
hanya sebagai mata rantai dari serangkain pembagian kerja dan eksploitas
ekonomi internasioanl. 8

8
 Hal ini dikemukakan Kuntowijoyo dalam buku  Paradigma Islam:
Interpretasi untuk Aksi,  terbitan Mizan.
Apabila suatu sumber dikutip berkali-kali, maka penulisan catatan kaki
yang kedua dan seterusnya dapat menggunakan singkatan. Ketentuannya
adalah sebagai berikut.
1.    Ibid, singatan dari Ibidium yang berarti sama dengan diatas. Untuk
catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat
diatasnya, ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti tanda titik (.)
dan koam (,), kemudian nomor halaman.

A. Chaedar Alwasilah.  Bunga rampai Pengajaran Bahasa.  IKIP Bandung
press, 1998. Hlm. 3.
5
 Ibid., hlm. 7.
2.    op. cit, singkatan dari opera citati  yang berarti dalam karya yang telah
dikutip. Untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah
disisipi catatan kaki lain dari sumber lain, urutannya adalah nama
pengarang, op.cit, nomor halaman.
Contoh:
1
 Daniel Gile. Basic Concepts and Models for Interpreter and Translator
Training.  Philadelpia: John Benjamin Publishing Company, 1990. Hlm.
47.
2
 Nancy Frisberg. Interpreting: An Introduction,  revised edition. Maryland:
RID Publishing, hlm. 13.
3
 Daniel Gile. Op. cit., hlm. 56
3.    loc. cit, singkatan dari loco citati,  artinya tempat yang telah dikutip.
Catatan kaki ini sma seperti  op.cit, tetapi dari halaman yang sama.
Urutannya adalah nama pengarang, loc. cit,  tanpa nomor halaman.
Contohnya:
1
 Ronal Wardhaugh. Introduction to Linguistics.  New York: McGraw-Hill
Book,  1997. Hlm. 198.
2
 Victoria Fromkin.  An Introduction to Language.  Los Angeles: Rinehart
and Winston Publishing, 1978. Hlm. 57.
3
 Ronal wardhaugh. op. cit., hlm. 201.
4
 Victoria Fromkin.  loc. cit.
5
 Ronal wardheugh. loc. cit.

BAB 4
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada
sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis
terlebih dahulu, baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring).
Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu
diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama
pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit,
baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu
dibutuhkan tanda garis panjang.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7
(Tujuh) hal, diantaranya :
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip
penulis mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.

DAFTAR PUSTAKA
Priyanti, Endah Tri., dkk. 2002.  Bahasa dan Sastra Indonesia.  Jakarta:
Bumi Akasara.
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/kutipan.html
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-cara-dalam-
menga
http://yudhislibra911.blogspot.com/2011/04/kutipan-dan-daftar-
pustaka.

Anda mungkin juga menyukai