Anda di halaman 1dari 16

NOTASI ILMIAH

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Muhammad Faisal 1116091000067


Rifaldi Kusnawan 1116091000074
Muhamad khairil mubaraq 1116091000094

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membuat karya tulis dibutuhkan beberapa refrensi yang berkaitan dengan tema
atau topik karya ilmiah yang akan dibuat, serta pendapat orang lain yang kompeten dibidangnya
sebagai acuan. Hal ini menunjukan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin
baik buku refrensi dan pendapat ahli yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah
tersebut

Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang
berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah
wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia
baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah
yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada
karya tulisnya.
Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam dan
teknik penulisan notasi ilmiah

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu notasi ilmiah ?

2. Apa saja macam-macam notasi ilmiah ?

3. Apa itu kutipan ?

4. Bagaimana cara mengutip suatu karya tulis?

5. Apa itu foot note, in note, dan end note ?

6. Bagaimana cara penulisan footnote, in note, dan end note yang benar ?

7. Apa saja perbedaan antara footnote, in note, dan end note ?

8. Apa itu daftar pustaka ?

9. Perlukah daftar pustaka dalam setiap karya tulis ?

10. Bagaimana cara penulisan daftar pustaka?

1.3 Tujuan
1. Mempelajari tentang notasi ilmiah

2. Mempelajari tentang cara penulisan notasi ilmiah

1.4 Manfaat

1. Mengetahui tentang apa itu notasi ilmiah

2. Mengetahui tentang cara penulisan notasi ilmiah yang baik dan benar

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Notasi Ilmiah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing
(tanda) yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan,
nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau
diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah
adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau
ujaran dengan tanda huruf.

2.1.1 Macam-Macam Notasi Ilmiah

Pernyataan ilmiah yang dikutip seseorang dalam karangan ilmiah harus


mencakup (1) identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut, (2) identifikasi
media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, dan (3)
identifikasi lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempatnya. Jika
tidak diterbitkan tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar, skripsi, tesis,
dan disertasi, disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut. Cara mencantumkan ketiga identifikasi tersebut dalam tulisan ilmiah disebut
teknik notasi ilmiah.
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yakni foot note, in note, dan end note.
Foot note adalah catatan yang ditempatkan di kaki halaman pada halaman yang sama.
In note adalah catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks karangan. Sedangkan
end note adalah catatan yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah.

2.2 Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-
majalah. Mengutip itu tidak tercela. Bahkan, sepanjang dilakukan secara jujur, mengutip
merupakan suatu keniscayaan dalam menulis karya ilmiah. Namun begitu, jika dilakukan
tanpa kejujuran mengutip merupakan suatu tindakan plagiat (penjiplakan). Oleh sebab
itu, sedapat mungkin dalam sebuah karangan ilmiah, kutipan ditulis dengan catata
(notes) supaya terlepas dari tuduhan menjiplak. Untuk apa mengutip? Sebenarnya ada
beberapa alasan yang dapat dikemukakan. Selain menghemat waktu karena tidak perlu
mengadakan penelitian lagi, kutipan diperlukan untuk memperkuat argument atau
pendapat yang kita kemukakan dalam tulisan ilmiah. Jadi dapat dipastikan tak satupun
tulisan ilmiah yang luput dari perihal kutip-mengutip.

2.2.1 Prinsip-prinsip Mengutip

a. Jangan mengadakan perubahan


Pada waktu melakukan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-
kata atau teknik dari teks aslinya. Contoh pertentangan dan sebagainya. Dalam hal
yang demikian penulis harus memberikan tanda kurung sege empat [.] bahwa
perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya.
Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf
miring dari saya, penulis].

b. Bila ada kesalahan


Bila dalam kutipan terjadi kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan ejaan
maupun soal-soal ketatabahasaan, penulisan tidak boleh memperbaiki kesalhan-
kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya,misalnya kalau kita tidak
setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi catatan:[sic!] kata sic! Yang
ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukan bahwa penuls tidak bertanggung
jawab ata kesalahan itu, ia sekedar mengutip dengan apa yang terdapat dalam
naskah aslinya.
c. Menghilangkan bagian kutipan
Penghilangan kutipan biasanya dinyatakan dengan menggunakan []. Jika unsure
yang dihilangkan pada akhir sebuah kalimat, maka ketika titik berspasi itu
ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan
terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik-titik
berspasi sepanjang satu baris halaman.

2.2.2 Jenis Kutipan

Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung(kutipan isi).kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya,
ktipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal
berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Perbedaan antara kedua jenis
kutipsn hendaknya harus benar-benar diperhatikan karena akan membantu konsekuensi
yang berlainan bila dimasukkan ke dalam teks. Dalam hubungan ini, cara mengambil
bahan dari buku-buku ketika mengumpulkan data akan sangat membantu. Kutipan
langsung harus dimasukkan ke dalam tanda kutip,sedangkan kutipan tidak langsung
tidak diapit oleh tanda kutip.

1. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau
sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah
atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada
keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambil tersebut kita hanya dapat
menandakanya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada
editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan yang kita
ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip,harus digunakan huruf siku [..]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal
tersebut, misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dll.

2. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari
sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita
buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem
catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah
dicontohkan.

2.2.3 Cara-cara Mengutip

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris


Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, akan
dimasukan kedalam teks dengan cara-cara berikut:
1) Kutipan itu di integrasikan langsung dengan teks
2) Jarak antara baris dengan baris 2 spasi
3) Kutipan itu diapit dengan tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau
dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor
halaman termpat terdapat kutipan itu.

Misalnya:
Guru tak dapat memperhatikan muridnya demi seorang demi seorang. Dalam seminar
The teaching of modern languages oleh secretariat UNESCO di Nuwara Eliya, sailan,
pada bulan Agustus 1953 dikatakan: because of the very special nature of language,
teaching us well on general educational grounds, it is vital that classes should be small
(hal.50). untuk waktu yang sangat lama.
Jadi kalimat beause of the very special nature of language.dst. merupakan suatu
kutipan, tetapi kutipan itu tidak lebih dari empat baris ketikan. Oleh karena itu kutipan
haru diintegrasikan dengan teks, serta spasi antara baris adalah spasi rangkap. Tetapi
sebagai pengenal bahwa bagian itu merupakan kutipan, maka bagian itu ditempatkan
dalam tanda kutip.

Contoh yang lain:

Suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi baik di instansi pemerintahan maupun swasta
sangat diperlukan seni dan ilmu perncanaan sebagai pendukung dalam pelaksanaan
tugas-tugas
organisasi tersebut. Handoko(1985:3) mengartikan bahwa: manajemen atau
sumber dayamanusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu dan organisasi.

b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris


Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka seluruh kutipan itu harus
digaraf sebagai berikut.
1) Kutipan itu dipisahkan dari teks 2,5 spasi
2) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3) Kutipan itu boleh atau tidak diapit tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut setengah spasi ke atas, atau dalam
kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor halaman
termpat terdapat kutipan itu
5) Seluruh kutipan itu dimasukan ke dalam 5-7 ketikan, bila kutipan itu dimulai dengan
alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukan lagi 5-7 ketikan

Contoh tidak mempergunakan tanda kutip:

Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan
karena para penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penterjemahan (suatu aspek linguistik
yang telah menjadi disiplin ilmiah tersendiri).
Misalnya salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan populer diprakatai dengan:

Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang banyak
menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif [sic!],
serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk
dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-
tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materalistik ini
(Asrul Sani 1959: 7)

Contoh mempergunakan tada kutip:


Seringkali kita membaca perjalanan hidup seorang tokoh, baik pahlawan, tokoh
masyarakat yang di anggap patut di teladani, cerita perjalanan hidup seseorang itu di
sebut dengan biografi

Biografi adalah cerita tntang perjalanan hidup seseorang mulai dari kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Biografi di tulis oleh orang
lain. Dalam biografi hal-hal yang ditulis terutama yang berkenaan dengan sisi
penting tentang orang itu dan berbagai sikap yang dapat diteladani
pembaca (Juanda, intisasri sastra Indonesia, 2007:98).

Contoh yang lain :

Panggung merupakan salah satu komponen pokok yang harudi penuhi apa bila kita
ingin mengadakan pertunjukan, dan panggung biasa nya tek lepas dari tata panggung,
agar panggung terlihat lebih hidup dan sesuai.

Tata panggung adalah keadaan panggung yang di butuhkan untuk


permainan drama. Misalnya panggung harus menggambarkan keadaan ruang tamu.
Supaya panggung seperti ruang tamu, tentu panggung diisi dengan peralatan seperti
meja,kursi, hingga dinding, dan lain-lain.semua peralatan itu diatur sedemikian rupa
agar menyerupai ruang tamu.petugas yang mengatur di sebut penata panggung.1)

____________________
1)
Somad dkk., Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA programIPA
dan IPS, (Sumsel: Pustaka perbukuan departemen pendidikan nasional, 2008:

c. Kutipan tak langsung


Dalam kutipan tak langsung biasanya inti atau sari pendapatan itu yang
dikemukakan. Sebab itu kutipan tidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa
syarat arus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung.
1) Kutipan di integrasikan dengan teks
2) Jarak antar baris dua spasi
3) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas, atau
dalam kurung ditempatkan nama singkaat pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman termpat terdapat kutipan itu.

Misalnya :

Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di


dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika
mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku
berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal.
357).

Contoh lain:

Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:8) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan
yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar y akin akan mendapat penulis
bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

2.3 Catatan kaki

Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan
yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
1. Tujuan
a. Untuk menyusun pembuktian
b. Menyatakan utang budi
c. Menyatakan keterangan tambahan
d. Merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195).

2.3.2 Prinsip Membuat Catatan Kaki

a. Hubungan catatan kaki dan teks

Hubungan antara keterangan pada catatan kaki dengan teks dinyatakan dengan
mempergunakan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun
yang terdapat pada catatan kaki.

b. Nomor Urut Penunjukan

Bila nomor urut penunjukan hanya berlaku untuk tiap bab, maka konsekuensi
yang pertama adalah bahwa untuk tiap bab selalu dimulai dengan nomor urut 1
untuk catatan yang pertama kemudian dilanjutkan dengan nomor urut berikutnya
sampai pada akhir bab. Yang kedua nama pengarang dan sumber yang pertama
kali disebut dengan satu bab. Bab tersebut akan menggunakan singkatan ibid.
atau nama singkat pengarang dengan sinkatan op, cit, atau loc, cit.

c. Teknik Pembuatan Catatan Kaki


1) Harus disediakan tempat atau ruang secukupnya pada kaki halaman
tersebut, sehingga margin bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm, sesudah
diketik baris terakhir dari catatan kaki
2) Setelah huruf terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah
garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan dengan huruf pika, atau 18
ketikan dengan huruf elite
3) Dalam jarak 2 spasi dari garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri
diketik nomor penunjukan
4) Langsung sesudah nomor penunjukan, setengah spasi kebawah mulai diketik
baris pertama dari catatan kaki
5) Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jara
antar catatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah 2 spasi
6) Baris kedua dari catatan selalu dimulai dengan margin kiri
d. Singkatan Dalam Footnote
(a) Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki
yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis
dengan huruf capital, cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti
nomor halaman.
(b) op. cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi
telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang,
op. cit., nomor halaman.

(c) loc. cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip pada
halaman yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya: nama pengarang, loc. cit (tanpa nomor halaman).

2.3.3 Jenis Catatan Kaki

a. Penunjukan sumber refrensi


Catatan kaki semacam ini disebut juga refrensi, harus dibuat oleh penulis bila:
1) Mempergunakan sebuah kutipan langsung
2) Mempergunakan sebuah kutipan tak langsung
3) Menjelaskan dengan kata-kata sendiri yang telah dibaca
4) Meminja, sebuah table, peta atau diagram dari suatu sumber

5) Menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh dari suatu


sumber, atau beberapa sumber tertentu

b. Catatan Penjelas

Catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian, atau
menerangkan dan member komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat
yang dimuat dalam teks.

c. Gabungan Sumber dan Penjelas


Pertama menunjuk sumber dimana dapat diporoleh bahan-bahan dalam teks,
kedua member komentar atau penjelasan seperlunya tentang pendapat atau
pernyataan yang dikutip tersebut

Contoh foot note:


1
Richard C. Martin. Approaches to Islam in Religious Studies (Arizona: The
University of Arizona Prress, 1985), hal. 75.
2
Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa
Indah, 1997), hal. 45.
3
Ibid., hal. 55.
4
Richard C. Martin, op. cit., hal. 82.
5
Richard C. Martin, loc. cit.

2.4 In Note
In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu
dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber
asal pernyataan tersebut dikutip. Jika dalam foot note penulis dapat memberikan
keterangan-keterangan tambahan, dalam in note tidak dimungkinkan. Keterangan
tambahan dalam in note akan mengganggu isi teks, sedangkan keterangan tambahan
dalam foot note sama sekali tidak mengganggu teks karena letaknya terpisah, yakni di kaki
halaman.

A. Cara menulis in note kutipan langsung

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip () sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.

Azra (1990: 123) menyimpulkan ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan prestasi belajar.

Atau:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan prestasi belajar (Azra, 1990: 123).

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal, nomor halaman juga harus diketik. Contoh:

Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut.

The placebo effect which had been verified in previous studies, disappeared when
behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited
again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature
in attributing the results to a placebo effect.

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh:

Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolahdiharapkan


sudah melaksanakan kurikulum baru (Manan, 1995: 278).

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan
empat titik. Contoh:

Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata,


tangan, atau bagian tubuh lain. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah
menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim, 1995: 315).

B. Cara menulis in note kutipan tidak langsung

Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan
dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.

Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.

Atau:

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman,
1990:13).

2.5 End Note

End note merupakan notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber
pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir
sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end
note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end
note sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note
di kaki halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di
akhir suatu karangan ilmiah.

Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau
dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan.
2) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
3) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di
dalam kurung dan akhirnya diberi titik.

Contoh:

Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu
ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi
sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi
dengan ibunya.

Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-


olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).1

2.6 Daftar Pustaka atau Bibliografi

Daftar pustaka adalah sebuah daftar tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah
yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai
sumber atau rujukan seorang penulis terhadap karya tulis yang ditulisnya. Daftar pustaka
dapat ditemukan pada semua jenis karya tulis ilmiah seperti buku, skripsi, makalah, artikel
dan sebagainya.

1. Unsur unsur pada Daftar Pustaka

a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)


b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul buku ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama perusahaan penerbit diikuti tanda titik (.)
1 Ibid., hal. 89-90.
2. Panduan Menyusun Daftar Pustaka

Cara dan bentuk susunan daftar pustaka cukup beragam, tergantung dari sifat bahan
referensi. Yang paling umum dilakukan oleh para penulis Indonesia adalah dengan
ketentuan sebagai berikut.

1. Pada umumnya penulisan daftar pustaka dicantumkan dalam suatu bab tersendiri,
dan ditempatkan pada bagian akhir karangan.
2. Ditulis berdasarkan urutan alfabetis dari nama pengarang yang dibalikkan
susunannya: nama keluarga, nama kecil, kemudian gelar-gelar. Hal ini untuk
memudahkan penyusunan secara alfabetis.
3. Jarak antara baris dengan baris ditulis rapat, sedangkan jarak antara sumber satu
dengan sumber lain ditulis renggang.
4. Bila ada beberapa sumber yang ditulis oleh pengarang yang sama, maka penulisan
nama pada berikutnya dapat digantikan dengan sebuah garis panjang.
5. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam
urutan alfabet.
6. Judul buku harus digarisbawahi atau dicetak miring.
7. Setelah penulisan nama dan judul buku, kemudian diikuti penulisan data publikasi
dengan urutan: tempat publikasi, nama penerbit, tahun terbit.
8. Pencantuman banyaknya halaman tidak bersifat wajib, dapat ditiadakan.
9. Perhatikan penggunaan tanda baca yang digunakan seperti tanda titik, tanda koma,
tanda titik dua.
10. Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Artikel. Artikel yang dimaksud dapat diambil
dari internet maupun majalah atau media cetak lainnya.

Untuk artikel dari Majalah unsur-unsur yang digunakan adalah:

a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)


b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti kata dalam majalah.
d. Dilanjutkan nama Media Cetak ditulis miring (italic), edisi lengkap dengan tanggal,
bulan dan tahun diikuti tanda titik (.)
Contoh : Djaali. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program Sertifikasi
dalam majalah Buletin BSNP Edisi Mei 2007.

Untuk artikel dari Internet unsur-unsur yang digunakan adalah:

a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)


b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Alamat website lengkap dengan tanggal, bulan, tahun dan waktu mengakses atau
mendownload diikuti tanda titik (.)
Contoh : Ahmad Syaifudin. 2015. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat
Makalah. www.tipspendidikan.site/2015/04/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html,
14 April 2015.

Tambahan:

a. Apabila daftar pustaka tidak ditemukan, maka


- Nama diganti dengan anonym
- Tahun diganti dengan tanpa tahun
b. Sebaiknya pisahkan daftar pustaka dari buku dan internet atau media cetak.
c. Gelar tidak diikutkan dalam penulisan daftar pustaka

3. Contoh Daftar Pustaka

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar Isi, ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006.

Badudu, J.S. 1984. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

Chaer, Abdul. 2003. Seputar Tata Bahan Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

_________ . 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

FX, Surana. 2001. Pengantar Sastra Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.

Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.

Ahmad, 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka, www.ilmusiana.com/contoh-penulisan-


daftar-pustaka/

BAB III

PENUTUP
3.1 Penutup

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis pasti tidak
lepas dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula
kualitas karya tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan
notasi ilmiah pada karya tulisnya.
Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note.
Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap
halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot
note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika
dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan
begitu juga seterusnya.
Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang
di daftar pustaka.

3.2 Saran

Kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih memperhatikan kembali tentang materi


teknik notasi ilmiah karena materi ini sangat berguna untuk menulis karya ilmiah atau
berbagai bentuk karangan, agar lebih memperbanyak literature atau buku-buku yang berisi
banyak tentang teknik notasi ilmiah dan agar kami sebagai mahasiswa menjadi lebih
mudah untuk memperbanyak informasi tentang materi tersebut

Daftar Pustaka

Bachtiar, Ahmad. dan Fatimah. 2014. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Bogor : IN
MEDIA

E, Kusnadi H. Purwoto, Andang. dan Aisah, Siti. 2009. Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2.
Jakarta : Intimedia Ciptanusantara

Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :
Penerbit Buku Kompas.
Jazeri, M. 2010. Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah. Munaris Tulungagung : Cahaya
Abadi.
Ahmad, 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka, www.ilmusiana.com/contoh-penulisan-daftar-
pustaka/

Cara Menulis Daftar Pustaka. http://www.tipspendidikan.site/2015/04/cara-menulis-daftar-


pustaka-yang-baik.html

Daftar Pustaka. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pustaka

Hafid, Iqbal Jalil. 2012.Kutipan. https://mickeybal.wordpress.com/tag/prinsip-mengutip/.html


.Diakses pada tanggal 2 Desember 2016.

Maulana, Jehan.Contoh Kutipan Langsung Kurang dari 4 Baris.


https://www.academia.edu/7713764/Contoh_Kutipan_Langsung_Kurang_dari_4_Baris. Diakses
pada tanggal 2 Desember 2016.

Hp, Kasisnawati. 2012. contoh kutipan langsung dan tidak langsung, serta catatan kaki.
http://kasisnawati-hp.blogspot.co.id/2012/04/contoh-kutipan-langsung-dan-tidak.html. Diakses
pada tanggal 2 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai