PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
yakni :
2. Apa saja jenis dari kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka? Berikut
contohnya!
3. Bagaimana tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang
baik dan benar?
4. Bagaimana perbandingan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka antara tiga
jenis buku yang berbeda ?
C. TUJUAN
KUTIPAN
A. Definisi Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-
majalah.[[1]] Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal
melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya
ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap
penulis karya ilmiah tanpa kecuali.[[3]]
Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan
lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan itu sendiri.
Dalam pendapat lain kutipan diartikan sebagai pinjaman pendapat dari seorang
C. Prinsip-prinsip Mengutip
Dalam hal yang demikian penulis harus memberi keterangan dalam tanda
kurung segi empat [. . .] bahwa perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis,
dan tidak ada dalam teks aslinya. Keterangan dalam kurung segi empat itu
misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari saya, Penulis].
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan
ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula
halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami
selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic! ]
sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin
masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara-upacara keagamaan. Kata
Mallinckrodt: “… in primitieve streken is werkzaamheid van het hoofd met
betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de rechspraak, op
D. Cara Mengutip
Ada beberapa cara yang digunakan dalam mengutip, yaitu:
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh
ada perubahan. Jika ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda (sic!),
yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung
jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi
huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut,
misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dan lain-
lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Tatacara penulisan kutipan:
1) Yang tidak lebih dari empat baris:
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan dua spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip
d) Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda
kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama
singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
kutipan itu diambil.
CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada
halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada
huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.
Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang,
judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/
www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat
Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula
nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam
makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh
umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas
maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik
pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu
...............................................................
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi penulis, penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan
dengan cara Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman
untuk tempat catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat
memudahkan mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang
letaknya di bagian akhir buku.
Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul
buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring),
nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua),
nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan
diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan nama pengarang, judul
artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor
halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid.
(singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki
di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi
sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber
.........................................................
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber
nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat
belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya
dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan
catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian
bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman
berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada
penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.
1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama;
tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda
kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya
lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata
(from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis
tanggal pengambilan data tersebut . Seperti contoh dibawah ini:
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam
buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama
setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama
depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama
selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah
penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga
tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan
tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua
orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau
cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung
tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan
setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat;
yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua :
Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan
penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis
berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan
Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan
urutan nama-namanya.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selain itu, pada penulisan catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan
sumber dari kutipan yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan
terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu pula dengan daftar pustaka tidak harus
dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per bab dibagian
akhirnya.
4.2 Saran
Pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, disarankan agar penulis
memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal
tersebut dianjurkan untuk mengurangi dan meminimalisir kekeliruan dalam
Fahran (2011). Makalah Bahasa Indonesia Kutipan Catatan Kaki Daftar Pustaka.
From https://fahran77.wordpress.com/2011/11/25/makalah-bahasa-indonesia-
kutipan-catatan-kaki-daftar-pustaka/, 8 Oktober 2016
Fatma Wahyu Ningsih (2013). Makalah Bahasa Indonesia Cara Mengutip. From
http://fatmawahyuningsih.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-cara-
mengutip.html, 8 Oktober 2016
Zulfindra (2014). Tugas 3 Makalah Kutipan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka.
From https://zulfinjuliant.wordpress.com/2014/01/21/tugas-3-makalah-kutipan-
catatan-kaki-dan-daftar-pustaka/, 8 Oktober 2016